You are on page 1of 6

NAMA : JARWATI EKA SAPUTRI

NIM : 841417105
KELAS : C KEPERAWATAN

ALAT – ALAT STERILISASI

1. Autoclave

Autoklaf atau autoclave adalah alat yang berguna sebagai sterilisasi


peralatan serta perlengkapan kedokteran. Cara yang digunakan adalah dengan
menundukkan material pada uap tekanan tinggi yaitu suhu 121 derajat Celcius.
Waktu yang dibutuhkan adalah 15 hingga 20 menit tergantung ukuran serta isi.
Pengertian autoclave terbilang penting karena banyak digunakan dalam dunia
kedokteran, mikrobiologi hingga seni tato dan tindik.
Alat ini sendiri diciptakan Charles Chamberland pada 1879. Nama
autoclave berasal dari bahasa Yunani, yaitu auto yang artinya diri dan clavis yang
berarti kunci atau perangkat self locking. Alat ini sendiri memiliki ukuran serta
fungsi yang akan tergantung pada media yang hendak disterilkan. Pengertian
autoclave dan fungsinya juga digunakan dalam penyembuhan komposit serta
vulkanisasi karet.
Panas tinggi serta tekanan yang dihasilkan autoclave akan memungkinkan
pemastian sifat fisik terbaik yang bisa dicapai. Industri kedirgantaraan serta
sparmakers untuk perahu layar biasanya akan memiliki autoclave yang
panjangnya mencapai 50 kaki. Dalam dunia kedokteran, autoclave umum
digunakan dalam mensterilkan peralatan medis. Aneka peralatan medis akan dapat
disterilkan dari semua bakteri, jamur, virus serta spora yang sudah tidak aktif.
Namun terdapat beberapa jenis prion serta organisme baru yang tak bisa
dihancurkan bahkan oleh autoclave pada suhu 134 derajat Celcius.
 Fungsi Autoclave
Fungsi autoclave guna menjamin sterilitas objek dalam dunia kedokteran juga
turut ditemukan dalam aneka pengaturan medis serta laboratorium. Banyak
prosedur yang telah menggunakan item sekali pakai dibanding sterilisasi, akan
tetapi autoclave ini akan dapat digunakan kembali. Karena autoclave
menggunakan uap panas, maka beberapa produk tahan panas termasuk plastik
takkan dapat disterilkan menggunakan cara ini karena bisa meleleh.
Kertas maupun produk lain yang rawan rusak karena uap haruslah disterilkan
menggunakan cara lain. Dalam autoclave, item harus dipisahkan guna
memungkinkan uap menembus beban dengan merata. Selain itu, autoclave juga
seringkali digunakan untuk mensterilkan aneka limbah medis sebelum nantinya
dibuang di aliran limbah padat. Hal ini lebih umum dilakukan daripada alternatif
pembakaran karena adanya masalah lingkungan maupun kesehatan yang mungkin
terjadi.

 Prinsip Kerja Autoclave


Berikut ini adalah penjelasan lengkap seputar prinsip kerja autoclave:
a. Saat sumber panas mulai dinyalakan, air di dalam autoclave akan mulai
mendidih
b. Uap airnya kemudian mendesak udara yang mengisi di dalam autoclave
c. Jika udara telah terganti uap air, katup udara atau katup uap akan ditutup
sehingga tekanan di dalamnya semakin bertambah
d. Saat tekanan telah mencapai suhu sesuai, proses sterilisasi dimulai dan
timer akan mulai menghitung mundur
e. Setelah proses selesai dijalankan, sumber panas akan langsung dimatikan
dan tekakan akan kembali turun secara perlahan hingga suhunya mencapai
nol derajat Celcius. Demikian cara kerja autoclave dalam mensterilkan
aneka peralatan.
 Bagian – Bagian Autoclave

1. Dalam autoclave akan kita temukan adanya tombol pengatur waktu alias
timer. Timer ini tentunya akan berfungsi guna mengatur lama atau
sebentar proses yang dijalankan sesuai kebutuhan pengguna. Namun, ada
pula beberapa autoclave sederhana yang tidak memiliki timer, terutama
karena masih menggunakan pemanasan air menggunakan kompor,
bukannya listrik.
2. Bagian autoclave selanjutnya ialah katup uap yang termasuk kecil namun
sangat penting. Perannya terutama adalah sebagai tempat dikeluarkannya
uap air.
3. Berikutnya ada lagi pengukur tekanan guna mengetahui nilai tekanan upa
dalam autoclave. Pengukur tekanan juga akan membantu kita dalam
mengetahui besar tekanan uap dalam alat saat proses sedang berlangsung.
4. Ada lagi katup pengamanan yang akan mengunci penutup autoclave.
5. Kita juga akan menemukan tombol on off terutama bagi jenis autoclave
yang memakai listrik sebagai sumber energinya. Keberadaan tombol ini
sangat besar andilnya guna mematikan serta menghidupkan mesin.
6. Bagian autoclave lain yang ada pada gambar autoclave adalah termometer.
Proses sterilisasi sendiri akan butuh suhu yang berbeda dan hal ini akan
sangat bergantung pada alat ataupun bahan yang hendak disterilkan.
Termometer akan mengetahui suhu yang dibutuhkan untuk sterilisasi yang
dibutuhkan.
7. Autoclave juga akan memiliki lempeng sumber panas yang membantu
proses perubahan energi dari listrik menjadi panas atau kalor. Lempeng
atau heater biasanya akan terbuat dari lilitan kawat tembaga atau
kumparan yang akan mengeluarkan energi pana jika dialiri listrik.
8. Skrup pengaman akan turut terdapat dalam komponen autoclave.
Fungsinya ialah menjaga besaran dari tekanan uap dalam mesin. Kita
harus pastikan skrup ini terpasang secara rapat dan baik.
9. Terakhir, pada autoclave yang memanfaatkan energi listrik, akan kita
temukan adanya angsa.
Fungsi angsa ialah sebagai batas bagi penambahan air. Sementara autoclave
sederhana yang energi panasnya bersumber dari kompor akan menggunakan
aluminium container guna meletakkan aneka bahan atau alat yang akan
disterilkan. Selain aneka bagian bagian autoclave di atas, autoclave juga masih
memiliki komponen lain seperti pompa vacum guna menghisap udara maupun uap
campuran yang berasal dari ruang sterilisasi.
 Cara sterilisasi menggunakan Autoclave

Berikut adalah cara menggunakan autoclave untuk mensterilkan aneka


peralatan serta bahan tertentu, termasuk peralatan medis :
1. Sebelum mulai melakukan sterilisasi, biasanya kita harus mengecek
terlebih dahulu air yang tertampung dalam autoclave. Apabila air yang ada
ternyata masih kurang dari batas minimum, maka tambahkan lagi air
hingga mencapai batas tersebut. Sebaiknya gunakan air yang merupakan
hasil destilasi guna menghindari kerak serta karat.
2. Masukkan peralatan dan juga bahan yang hendak disterilkan. Jika kita
hendak mensterilisasi botol dengan tutup ulir, maka tutup wajib
dikendorkan.
3. Tutup autoclave rapat-rapat dan kencangkan baut pengaman supaya tak
ada uap keluar. Jangan kencangkan klep pengaman terlebih dahulu.
4. Nyalakan autoclave dan atur timer minimal 15 menit di suhu 121 derajat
Celcius
5. Tunggu hingga air mendidih agar uapnya memenuhi kompartemen dan
terdesak keluar. Setelah itu barulah kencangkan klep pengaman dan
tunggu hingga prosesnya selesai. Perhitungan 15 menit baru dimulai pada
saat tekanan mencapai 2 atm.
6. Apabila alarm telah berbunyi dan menandakan proses telah selesai, tunggu
sampai tekanan dalam kompartemen mulai turun dan menjadi sama
dengan tekanan udara pada lingkungan. Buka klep-klep pengaman lalu
keluarkan isi autoclave secara hati-hati. Demikian adalah cara sterilisasi
menggunakan autoclave dalam mensterilkan aneka peralatan medis.

2. Dry Heat Sterilisator

Masih dalam kategori alat – alat medis yang berfungsi sebagai alat
sterilisasi. Dry Heat Sterilisator atau sering dikenal dengan istilah sterilisator
kering, yaitu alat sterilisasi yang bekerja dengan radiasi inframerah temperatur
tinggi. Dinamakan sterilisator kering karena tidak melibatkan zat cair dalam
proses sterilisasinya. Alat ini cocok digunakan untuk mensterilisasi alat – alat
medis yang terbuat dari logam yang tidak tajam atau peralatan medis dari kaca
dan kramik.

3. UV Sterilisator

Ada satu lagi alat medis yang berfungsi sebagai sterilisator, tidak
menggunakan panas seperti yang sudah kita bicarakan diatas. Alat ini khusus
untuk mensterilisasi ruangan yang ada di rumah sakit seperti ruang ICU, Kamar
Operasi, Ruangan NICU dan lain sebagainya. Alat sterilisasi ruangan ini
menggunacan sinar UV (Ultraviolet) yang cukup berbahaya untuk mata manusia.
Proses sterilisasi ruangan dengan lampu UV dilakukan menggunakan remot yang
bisa kita nyalakan dari luar. Atau bisa juga menggunakan timer.

You might also like