You are on page 1of 2

NAMA : DEWI RENITASARI / AKUNTANSI BIAYA KELAS O

NIM : 041611333123

Overhead Pabrik: Departementalisasi, Anggaran, Aktual, dan Pembebanan

Karaktersistik Overhead Pabrik

Umumnya didefinisikan sebagai : Bahan baku tidak langsung, Tenaga kerja tidak langsung, Semua biaya
pabrik lainnya yang bukan merupakan bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung.

Karakteristik Overhead Pabrik : bagian yg tidak terlihat dari produk jadi, Overhead dapat bersifat tetap,
variabel, dan semivariabel.

Penggunaan tarif biaya overhead yang telah ditentukan sebelumnya

Alasan menggunakan tarif overhead yg telah ditentukan sebelumnya yaitu Kesulitan untuk
mengalokasikan biaya overhead aktual ke semua pekerjaan yg diselesaikan pada bulan-bulan yg berbeda.

Job Order Costing = Biaya Aktual BBL + TKL + Biaya Overhead yg dibebankan
Process Order Costing = Total Biaya Mingguan /output yg dihasilkan oleh masing-masing proses.

Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan tarif biaya overhead

1. Dasar yg digunakan:
 Output Fisik - Biaya bahan baku langsung - Biaya Tenaga Kerja Langsung
 Jam Tenaga Kerja Langsung - Jam MesinTransaksi atau Aktivitas
2. Pemilihan Tingkat Aktivitas:
 Kapasitas Teoritis - Kapasitas Praktis - Kapasitas Aktual yg diperkirakan
 Kapasitas Normal - Dampak Kapasitas terhadap tarif overhead
 Kapasitas menganggur vs kelebihan kapasitas
3. Memasukkan atau tidak memasukkan overhead tetap:
 Perhitungan Biaya Penyerapan Penuh - Perhitungan Biaya Langsung
4. Menggunakan tarif tunggal atau beberapa tarif:
 Tarif tingkat pabrik - Tarif departemental - Tarif Subdepartemental dan aktivitas
5. Menggunakan Tarif yang berbeda untuk aktivitas jasa

Dasar yang Digunakan

Faktor yg diukur sebagai denominator dari tarif overhead.Disebut juga dasar tarif overhead, dasar
alokasi overhead, atau dasar.Tujuan dari pemilihan dasar ini Untuk memastikan pembebanan overhead
dalam proporsi yg wajar terhadap sumber daya pabrik tidak langsung yg digunakan oleh pesanan,
produk, atau pekerjaan yg dilakukanUntuk meminimalkan biaya dan usaha klerikal.

1. Output Fisik Diketahui:

estimasi overhead pabrik = overhead pabrik/ unit


Estimasi unit produksi

2. Dasar Biaya Bahan Baku Langsung

Estimasi overhead pabrik x 100 = overhead pabrik ( % biaya BBL)


estimasi biaya tenaga kerja langsung

3. Dasar Jam Tenaga Kerja Langsung

Estimasi overhead pabrik x 100 = overhead pabrik ( % biaya TKL)


estimasi biaya tenaga kerja langsung
4. Dasar Jam Mesin

estimasi overhead pabrik = overhead pabrik/ jam mesin


Estimasi jam mesin

5. Dasar Transaksi
Lebih dikenal dengan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (ABC – Activity Based Costing)

Kriteria Utama dalam pemilihan dasar overhead: Kewajaran korelasi antara dasar pembebanan dengan
biaya overhead, Kepraktisan dari pekerjaan klerikal dan Akurasi perhitungan biaya

Pemilihan Tingkat Aktivitas

 Kapasitas Teoritis : perusahaan beroperasi pada tingkat 100% dari kapasitas yg direncanakan.

 Kapasitas Praktis : Penurunan dari kapasitas teoritis menjadi kapasitas praktis berkisar dari 15% -
25%.

 Kapasitas Aktual yg Diperkirakan : Jumlah output yang diperkirakan akan diproduksi selama periode
tersebut.

 Kapasitas Normal: Aktivitas rata-rata selama suatu periode waktu yg cukup lama untuk meratakan
fluktuasi

Memasukkan atau Mengeluarkan Biaya Overhead Tetap


Perhitungan Biaya Penyerapan Penuh (full absorption cost) disebut juga Perhitungan Biaya
Konvensional atau Perhitungan Biaya Penuh.
Perhitungan Biaya Langsung (direct costing) atau Perhitungan Biaya Variabel (variable costing)

Biaya Overhead Aktual Biaya Overhead yg benar-benar terjadi.


Beberapa biaya overhead aktual dicatat ketika terjadi, pada saat transaksi dijurnal dan diposting ke buku
besar atau buku pembantu.Pencatatan ini tidak bergantung pada pembebanan overhead pabrik.

Biaya Overhead yg Dibebankan dan Jumlah Pembebanan yg Terlalu Tinggi atau Rendah
Jumlah biaya tidak langsung yg terjadi Overhead Pabrik Aktual (Actual Factory Overhead)

Jumlah biaya yang dialokasikan ke output Overhead Pabrik Dibebankan (Applied Factory Overhead)

Jumlah Pembebanan yg Terlalu Tinggi atau Rendah


Jika:Saldo D > K Overhead Pabrik dibebankan terlalu rendah (underapplied)

Saldo K > D Overhead Pabrik dibebankan terlalu tinggi (overapplied)

Disposisi Jumlah Pembebanan yg Terlalu Tinggi atau Terlalu Rendah

Jika jumlah overhead pabrik yg dibebankan terlalu tinggi atau terlalu rendah tidak signifikan, maka jumlah
tersebut sebaiknya ditutup langsung ke Ikhtisar Laba Rugi atau ke Harga Pokok Penjualan sebagai biaya
periodik.Jurnal:

Jumlah overhead yg dibebankan terlalu tinggi atau rendah dapat dialokasikan ke persediaan dan harga
pokok penjualan.

Overhead Pabrik dibebankan terlalu tinggi atau rendah biasanya dialokasikan ke tiga akun persediaan
sesuai dengan proporsi saldonya.

You might also like