You are on page 1of 2

BAB I

PENDAHULUAN

Bunyi didengar sebagai rangsangan-rangsangan pada telinga oleh getaran-getaran


melalui media elastis, dan manakala bunyi-bunyi tersebut tidak dikehendaki, maka
dinyatakan sebagai kebisingan. Trauma akustik merupakan gangguan pendengaran yang
terjadi akibat pajanan terhadap bising dengan intensitas tinggi dan berlangsung
mendadak. Biasanya akan diikuti oleh gejala tinitus dan vertigo. 1
Gangguan pendengaran akibat bising dapat terjadi secara mendadak atau perlahan,
dalam waktu hitungan 2 bulan sampai tahun. Hal ini sering tidak disadari oleh
penderitanya, sehingga pada saat penderita mulai mengeluh kurang pendengaran,
biasanya sudah dalam stadium yang tidak dapat disembuhkan (irreversible). Pada kasus-
kasus tertentu, gangguan pendengaran akibat bising mulai berlangsung antara 6 sampai
10 tahun lamanya setelah terpajan bunyi yang keras.2
Trauma telinga dapat dibedakan atas dua bentuk. Yang pertama adalah energi
akustik dan yang kedua adalah energi mekanis. Pada cedera yang mengakibatkan
trauma mekanis terhadap tulang temporal, dapat terjadi fraktur tulang tersebut yang
kemudian mengakibatkan gangguan pendengaran. Trauma akustik, misalnya trauma
ledakan dapat menimbulkan gelombang kontusi yang mengakibatkan Iebih banyak
kerusakan pada telinga tengah dibandingkan telinga dalam, namun dapat terjadi ketulian
sensorineural nada tinggi pada jenis cedera ini. Trauma akustik agaknya merupakan
penyebab ketulian sensorineural yang paling umum. Ketulian sensorineural disebabkan
baik oleh kerasnya suara maupun lamanya paparan. 3
Diagnosis trauma akustik ditegakkan berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan audiologi yang dilakukan. Interpretasi hasil audiologi dapat
bersifat murni sensorineural atau campuran. Penderita dengan trauma akustik
tatalaksananya lebih bersifat simtomatik dan suportif sehingga pada dasarnya
pencegahan lebih utama. 1

1
2
Pencegahan paparan terhadap bising paling baik menggunakan kombinasi antara
sumbat telinga dengan tutup telinga. Fungsi pendengaran tidak akan mengalami
perburukan jika penderita dihindarkan dari pajanan bising yang berbahaya. 1
Dalam penulisan tinjauan pustaka ini akan membahas lebih dalam mengenai luka-
luka yang disebabkan oleh trauma akustik.

You might also like