Professional Documents
Culture Documents
a. Asas kerahasiaan
b. Asas keterbukaan
c. Asas kesukarelaan
d. Asas kenormatifan
4. Proses Layanan Bimbingan Kelompok
a. Tahap Pembentukan
Pada tahap ini pada umumnya para anggota saling memperkenalkan diri,.
b. Tahap Peralihan
Pada tahap peralihan pemimpin kelompok harus berperan aktif membawa
susana,
c. Tahap inti
Tahap inti merupakan tahap pembahasan masalah-masalah yang akan
dibahas dalam bimbingan kelompok.
d. Tahap pengakhiran.
Pada tahap ini anggota kelompok mengungkapkan kesan dan pesan dan evaluasi
akhir terhadap kegiatan bimbingan kelompok(Hallen, A., 2005:132).
Adapun langkah-lagkah layanan bimbingan kelompok sebagai berikut:
1. Langkah awal
2. Perencanaan Kegiatan
3. Pelaksanaan Kegiatan
Pemimpin Kelompok
Anggota Konseling
Jumlah kelompok
Homogenitas Kelompok
Sifat Kelompok
Waktu Pelaksanaan
8. Asas Konseling Kelompok
Dalam kegiatan konseling kelompok terdapat sejumlah aturan ataupun asas-asas
yang harus diperhatikan oleh para anggota yaitu:
Asas Kerahasiaan
Asas Kesukarelaan
Asas Keterbukaan
Asas Kegiatan
Asas Kenormatifan
Asas Kekinian
9. Data, Diagnosis, Prognosis, dan PERPOSTUR KOnseling Kelompok dan
Bimbingan Kelompok
1. Data dan Permasalahannya
a. Data untuk layanan BKp yaitu substansi tertentu yang dapat dikemas dalam
bentuk topic yang menarik untuk dibahas dalam layanan BKp.
b. Data awal layanan KKp yaitu subjek-subjek (individual) yang data awalnya
dimungkinkan atau telah diketahui adanya masalah-masalah pribadi yang
dapat atau perlu dibahas melalui dinamika kelompok. Data ini masih bersifat
tentative dan kenyatannya akan terungkap dalam proses KKp.
2. Diagnosis dan Prognosis
a. Untuk layanan BKp
12. Teknik
a. Teknik Umum
c. Permainan Kelompok
Layanan BKp dan KKp dapat diselenggarakan pada sebarang waktu, sesuai
dengan kesepakatan antara KP dan para anggora kelompok, baik terjadwal maupun
tidak terjadwal.
13. Keterkaitan
Sebagaimana layanan konseling lainnya, layanan BKp dan KKp terkait pula
dengan layanan konseling lainnya. isi topik dan masalah-masalah yang dibahas
dalam BKp dan KKp dapat pula bersangkut-paut dengan materi Orientasi,
Informasi.
1)Aplikasi instrumentasi
2) Himpunan Data
3) Konferensi Kasus
Konferensi Kasus dapat mendahului atau pun sebagai tindak lanjut dari
kegiatan layanan BKp atau KKp untuk peserta tertentu. Sebaliknya, untuk
menindaklanjuti hasil BKp atau mendalami dan menangani lebih lanjut masalah
salah seorang atau lebih anggota KKp dapat dilakukan Konferensi Kasus.
4) Kunjungan Rumah
5) Tampilan Kepustakaan
Topik-topik yang dibahas dalam BKp/KKp dapat diambil dan didalami melalui
kegiatan membaca buku sumber.
. Alih Tangan Kasus ke ahli atau pihak lain yang berwewenang dapat dilakukan
sesuai dengan masalah AK yang dimaksud dan menurut prosedur yang dapat
diterima klien dan pihak-pihak terkait.
1. Umum
Layanan BKp dan KKp hendaklah diselenggarakan secara tertib dan teratur
dalam perencanaan dan pelaksanaannya, demi kelancaran dan kesuksesannya.
Penilaian dilakukan dalam tiga tahap, yaitu penilaian segera (laiscg), penilaian
jangka pendek (luijapen) dan penilaian jangka panjang (Iaijapang). Laiseg
dilakukan pada akhir setiap sesi layanan, sedangkan laijapen dan laijapang
dilakukan pasca layanan. Penilaian ini dapat dilakukan secara lisan (melalui
pengungkapan verbal) ataupun tulisan (dengan menggunakan format tertentu).
2. Konseling Keluarga
Konseling Keluarga (KKg) merupakan pendekatan khusus BKp dan KKp, yaitu
Bimbingan Kelompok dan Konseling Kelompok yang para pesertanya adalah anggora
dari sebuah keluarga, yang mana keluarga tersebut sedang mengalami masalah yang
boleh jadi sejumlah atau bahkan semua anggota keluarga ikut serta dalam KKg.
Penyelenggaraan KKg sama dengan KKp. Bedanya ialah, kalau KKp masalah yang
dibahas berasal dari satu orang anggota peserta KKp, sedangkan dalam KKg masalah
yang dibahas adalah masalah yang dirasakan/dialami bersama seluruh peserta.
B. Layanan Konsultasi
a.) Memahami dan menerima diri sendiri secara positif dan dinamis.
b.) Memahami dan menerima lingkungan secara objektif pasif dan dinamis.
c.) Mengambil keputusan secara positif dan tepat.
d.) Mengarahkan diri sesuai dengan arah keputusan yang diambil.
e.) Mewujudkan diri sendiri sesuai dengan potensi dan harapan yang dimiliki.
5. Data, Diagnosis, Prognosis, dan PERPOSTUR
1. Data dan Permasalahannya
Data layanan konseling dimulai dari informasi langsung ataupun adanya
seseorang atau lebih memerlukan bantuan dalam bentuk layanan
konseling.Informasi ini diterima dari seseorang yang memiliki tanggung jawab
tertentu terhadap pihak ketiga.
a.) Materi atau objek atau kondisi yang menjadi acuan untuk terlaksanakanya
perlu yang dimaksud (unsur A) oleh pihak ketiga
b.) Kompetensi yang perlu dikuasai pihak ketiga terkait dengan
materi/objek/kondisi yang menjadi acuan di atas (unsur K)
c.) Bagaimana dan kapan implementasi kompetensi terhadap
materi/objek/kondisi yang menjadi acuan dilaksanakan oleh pihak ketiga
dalam bentuk kegiatan nyata yang diusahakan secara langsung
d.) Bagaimana perasaan yang tumbuh dan berkembang pada diri pihak ketiga
terkait dengan unsur-unsur A,K,U yang diperlukan dan dilaksanakan (unsur
R), dan
e.) Bagaimana kesungguhan pihak ketiga berkenaan dengan tersediakannya dan
terwujudkannya unsur-unsur A,K, dan u itu serta berkembangnya
kesungguhan pada diri sasaran layanan (unsur S)
4. Pendekatan dan Unsur Kegiatan Layanan
1.) Pendekatan
1. Pendekatan
a. Rangkaian Kegiatan
Dalam layanan KSI tahapan 5-an/5-in dilaksanakan secara runtut dan efektif.
Pada tahap pengantaran konselor mengembangkan interaksi awal sehingga
konsulti memahami tujuan dan arah pembahasan. Tahap penafsiran biasanya
langsung disambung dengan tahap pembinaan yaitu pembahasan tentang apa y ng
konsulti perlu memahami dan melaksanakan terhadap permasalahan yang dialami
oleh pihak ketiga.
3. teknik
a. teknik umum
b. teknik khusus
Kapan dan dimana pun konsultasi itu dilaksankan kenyamanan kedua pihak
diutamakan disamping terjaminnya kerahasiaan konsulti dan pihak ketiga.
9. Keterkaitan
a. Keterkaitan jenis layanan
Pelaksanaan konsultasi dapat berlangsung satu kali atau lebih. Diantara dua
atau lebih pelaksanaan konsultasi apalagi dalam konsultasi berkelanjutan
dapat dilaksanakan kegiatan pendukung.
b. Keterkaitan kegiatan pendukung
Pemanfaatan kegiatan pendukung disesuaikan dengan keperluan konsulti
dalam kegiatan konsultasi dan keperluan penanganan pihak ketiga oleh
konsulti. Adapun dalam pelayanan konseling dikenal dengan enam jenis
kegiatan pendukung diantaranya yaitu :
1. Aplikasi instrumental
2. Himpunan pelaksanaan
3. Konferensi kasusu
4. Kunjungan rumah
5. Tampilan kepustakaan
6. Alih tangan kasus
10. operasionalisasi layanan