You are on page 1of 2

Nama : Ulfa Lutvianawati

Nim : 2015008033

Kelas : Manajemen 6A1

Peran UMKM Untuk Kesejahteraan Masyarakat

UMKM (Usaha mikro, kecil dan menengah) merupakan usaha produktif milik orang
perorangan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria. Usaha Mikro sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008. Dengan UMKM, beban negara terhadap
kesejahteraan rakyat akan berkurang. Hal tersebut sesuai Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009
yang berbunyi “Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual,
dan social warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga
dapat melaksanakan fungsi sosialnya”.

Pemberdayaan dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)


merupakan upaya yang ditempuh pemerintah untuk mengatasi masalah pengangguran dan
kemiskinan. Menurut Rudjito (2003) usaha mikro adalah usaha yang dimiliki dan dijalankan oleh
penduduk miskin atau mendekati miskin. Usaha mikro sering disebut dengan usaha rumah
tangga. Besarnya kredit yang dapat diterima oleh usaha adalah Rp 50 juta. Usaha mikro adalah
usaha produktif secara individu atau tergabung dalam koperasi dengan hasil penjualan Rp 100
juta.

Data statistik di Indonesia usaha MUKM mendekati 99,98% total unit. Sedangkan jumlah
tenaga kerja yang terlibat mencapai 91,8 juta orang atau 97,3% terhadap seluruh tenaga kerja
Indonesia. Menurut mantan Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan, bila dua tahun lalu jumlah
UMKM berkisar 52,8 juta unit usaha, pada 2011 sudah bertambah menjadi 55,2 juta unit.

Setiap UMKM rata-rata menyerap 3-5 tenaga kerja. Dengan adanya UMKM, masyarakat merasa
mereka mempunyai pekerjaan untuk menghidupi keluarga. Pemerintah mendorong dan
memfasilitasi pelaku UMKM agar menyerap tenaga kerja. Maka tanggungan pemerintah akan
berkurang terkait masalah ketenagakerjaan yang masih menjadi permasalahan kompleks di
negara ini. Kinerja yang lebih membanggakan lagi dari UMKM, terutama dalam kontribusinya
terhadap penyerapan tenaga kerja. Walau hasil yang didapatkan dari kelompok usaha ini masih
belum sebesar perusahaan besar, namun dalam perjalanannya UMKM selama ini telah mampu
mengurangi angka pengangguran dan tingkat kemiskinan.

UMKM selama ini telah menjadi sumber kehidupan dari sebagian besar rakyat Indonesia.
Selain itu, kelompok usaha ini juga telah terbukti mampu memberikan kontribusi yang signifikan
terhadap pembentukan produk domestik bruto (PDB) nasional dan ekspor. Pada tahun 2007,
kontribusi UMKM terhadap PDB tercatat sebesar 53,6 persen atau scnilai Rp 2.121 triliun.
Sedangkan kontribusi terhadap total nilai ekspor mencapai Rp 142,8 triliun atau 20 persen dari
total ekspor.

Saat ini UMKM di Indonesia terdapat lebih dari 49,8 juta unit usaha dan dapat menyerap tenaga
kerja lebih dari 91,8 juta orang. Ini berarti lebih dari 97,3 persen penciptaan lapangan kerja
merupakan dari kontribusi UMKM. Berdasarkan fakta ini, upaya pemberdayaan UMKM akan
menanggulangi masalah kemiskinan, penganguran, dan meningkatkan penciptaan lapangan
kerja.

Berkembangnya UMKM membuat masyarakat tidak perlu kesulitan mencari nafkah


untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari- hari. Bahkan komunitas wanita di kelurahan dapat
memperoleh keuntungan dari UMKM ini yakni mereka masih dapat berperan ganda tanpa
meninggalkan tugas ibu rumah tangga dalam mendapatkan hasil tambahan.

Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai penyedia lapangan kerja tidak perlu
diragukan lagi. Peningkatan unit UMKM wanita atau perempuan, ternyata berdampak positif
untuk mengurangi angka kemiskinan. Namun, UMKM perempuan masih mengalami banyak
permasalahan karena ketidakadilan struktur maupun budaya. Pengembangan daya saing UMKM,
secara langsung merupakan upaya dalam rangka peningkatan kesejahteraan rakyat banyak,
sekaligus mempersempit kesenjangan ekonomi. Nilai strategis lain usaha kecil-mikro adalah
kemampuannya menjadi sarana pemerataan kesejahteraan rakyat. Karena jumlah besar, biasanya
bersifat padat karya sehingga mampu menyerap tenaga kerja yang besar

You might also like