You are on page 1of 6

Akibat Miras Oplosan, 33 Korban Tewas di

Jadetabek
FACEBOOK
GOOGLE+

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono. (Foto: Antara/Reno Esnir).

Jakarta: Polda Metro Jaya menyebut sebanyak 33 korban tewas akibat minuman keras (miras)
oplosan. Jumlah korban tewas itu tersebar di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi
(Jadetabek).

"Keseluruhan yang kita data kemarin, update ada 33 (orang) yang meninggal," kata Kabid Humas
Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono ditemui di kawasan Bundaran HI, Jakarta
Pusat, Minggu, 15 April 2018.

Teranyar, dua orang tewas akibat miras oplosan terjadi di Tangerang Selatan. Polisi telah
mengamankan pelaku dan sejumlah barang bukti.

"Pelaku yang di Tangerang Selatan itu sudah kita tangkap, ada lima orang. Dia memproduksi untuk
jenis dari mansion dan satu lagi ada minumam keras sejenis, selain mansion ada satu lagi ya," jelas
dia.

Argo menyebut para pelaku mengemas miras oplosan dalam kemasan botol miras asli. Ia mengajak
pihak kepolisian mendalami maraknya kasus tersebut.

"Itu dia menggunakan botol-botol yang kosong sesuai dengan merek itu kemudian dioplos sendiri.
Kemudian ditutup dengan dilak sendiri dengan alat sehingga seolah-olah dia itu asli," tuturnya.

http://news.metrotvnews.com/peristiwa/0Kv712RN-akibat-miras-oplosan-33-korban-tewas-di-
jadetabek

Korban Tewas Akibat Miras Oplosan di


Kabupaten Bandung Jadi 12 Orang
Oleh: Satrya Graha
8 April, 2018 - 21:00
BANDUNG RAYA

Ilustrasi/DWI SETYADI/PR

SOREANG, (PR).- Korban tewas diduga akibat minuman keras oplosan di Cicalengka,
Kabupaten Bandung kembali bertambah sehingga menjadi 12 orang.
Sebelumnya, sebanyak 27 orang berpesta miras, Kamis 5 April 2018. Satu per satu,
sejumlah korban tewas sejak Kamis hingga Minggu 8 April 2018.
”Terakhir, sore tadi satu yang ikut pesta miras oplosan, meninggal dunia setelah dirawat
di rumah sakit. Total, hingga Minggu (8 April 2018) malam, telah ada 12 orang yang
tewas,” kata Kabid Humas Polda Jabar Trunoyudho Wisnu Andiko didampingi Kapolres
Bandung Irwan Hermawan.
Keduabelas orang itu kebanyakan adalah warga Kecamatan Cicalengka. Sebagian lagi
merupakan warga Rancaekek, Cikancung, dan Cileunyi. Ada juga yang tercatat sebagai
warga Kabupaten Sumedang.
”Mereka berasal dari berbagai kalangan dan usia. Korban tewas termuda masih berusia
18 tahun,” ujar Trunoyudho.
Trunoyudho menuturkan, peristiwa itu bermula dari pesta miras oplosan di kawasan
Cicalengka, Kamis 5 April 2018 lalu. Miras oplosan diduga dibeli dari kios di Jalan Raya
Cicalengka, Desa Babakan Peuteuy, Kecamatan Cicalengka.
”Ada 27 orang yang ikut pesta miras tersebut. Setelah menenggak miras, mereka merasa
pusing dan mual-mual. Ada juga yang tewas tak lama setelah kejadian. Kebanyakan
dirawat di RSUD Cikopo di Cicalengka. Ada juga yang dirujuk ke RSUP Hasan Sadikin,”
ujar Truno.
Hingga Minggu 8 April 2018, kata Trunoyudho, masih ada 10 orang yang dirawat di
RSUD Cikopo, Cicalengka. Sementara, 6 orang lainnya sudah diperbolehkan pulang.
”Untuk penyebab kematian, kami masih menunggu penjelasan tim medis. Kapolres juga
sudah meminta izin kepada keluarga korban yang meninggal dunia untuk melakukan
autopsi terhadap jenazah korban,” ujarnya.

Kabur
Tak lama setelah menerima laporan dari warga terkait pesta miras oplosan yang
menyebabkan belasan orang tewas, kepolisian langsung melakukan penyelidikan.
Seusai mendapat informasi dari warga dan korban yang selamat, Kapolres Bandung
didampingi Muspika Kecamatan Cicalengka, anggota Polsek Cicalengka, anggota
Koramil 0903/Cicalengka, dan anggota Sat Pol PP Kabupanten Bandung, melanjutkan
sidak ke tempat yang diduga menjual miras oplosan.
Ada dua kios yang digerebek petugas gabungan. Kedua kios itu berada di Kampung
Kebon Suuk RT 1, RW 9, Desa Cicalengka Wetan, Kecamatan Cicalengka dan Kampung
Bojong Asih, RT 3, RW 3, Desa Cicalengka Wetan, Kecamatan Cicalengka.
”Saat petugas gabungan ke lokasi penjualan miras, para pemilik tidak ada di tempat.
Diduga mereka telah melarikan diri setelah tahu miras buatannya menyebabkan
belasan orang tewas. Kami memeriksa beberapa penjaga kios itu,” ucap Truno.
Dari kedua kios tersebut, tim gabungan menyita 75 botol minuman keras dan tiga tong
besar berisi tuak. Seluruh barang bukti telah diamankan ke Polsek Cicalengka. ”Untuk
kandungan miras oplosan, kami masih menyelidikinya,” kata Truno.***

2 Pelajar dan 2 Mahasiswa Bogor Ditangkap


Terkait Kasus Narkoba
-senin 28 April 2018
Bogor - Polresta Bogor menangkap 2 pelajar SMK dan 2 mahasiswa terkait kasus
narkoba. Beberapa paket ganja dan 0,70 gram sabu disita.

Berdasarkan pemeriksaan, 2 pelajar berinsial PS dan AN tersebut masih bersekolah


di kelas 1. Keduanya ditangkap di lokasi berbeda. Dari tangan keduanya, polisi
mengamankan barang bukti berupa 5 paket kecil berisi ganja seberat 53 gram.

"Satu pelajar berinisial PS ditangkap saat mengkonsumsi ganja di sebuah rumah di


Cibuluh, Bogor Utara. Sementara satu pelajar lainnya, ditangkap di lokasi yang
berbeda," kata Kapolres Bogor Kota AKBP Bahtiar Ujang Purnama di Mapolres Bogor
Kota, Jalan Kapten Muslihat Kota Bogor, Senin (28/4/2014).

Polisi masih mendalami dugaan bahwa salah satu pelajar yang diamankan
merupakan pengedar. "Kita kejar jaringannya. Kita telusuri apakah (pelajar) yang kita
amankan ini merupakan pengedar untuk kalangan pelajar," kata Bahtiar.

Sementara, 2 mahasiswa yang diamankan polisi adalah Aan Nursyirwansyah (21)


dan Ilkan alias Iam (23). "Dari keduanya kita amankan barang bukti berupa ganja
seberat 535 gram dan sabu seberat 0,70 gram," jelas Bahtiar.

Kasat Narkoba Polres Bogor Kota AKP Andri Alam menambahkan dalam seminggu
terakhir, polisi mengamankan 12 pengguna dan pengedar narkoba sabu dan ganja.
"Ada pelajar, mahasiswa, sopir dan karyawan. Barang bukti yang kita amankan, sabu
seberat 0,90 gram dan ganja 2,5 kilogram," kata AKP Andri.

Pengguna dan pengedar narkoba akan dijerat dengan UU nomor 35 Tahun 2009
tentang Narkotika dengan ancaman hukuman paling singkat 6 tahun dan maksimal
20 tahun penjara.
Korban miras oplosan di Bandung
bertambah jadi 23 orang
Senin, 9 April 2018 15:21Reporter : Aksara Bebey
SHARES

RSUD Cicalengka konpers korban miras oplosan. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Korban meninggal dunia akibat miras oplosan terus bertambah. Tidak
hanya di RSUD Cicalengka, tapi juga di RSUD Majalaya. Total korban meninggal
mencapai 23 orang.
Dirut RSUD Cicalengka, Yani Sumpena menuturkan, hingga siang ini, total korban
mencapai 45 orang. Dari jumlah itu, 20 orang meninggal dunia.

Korban dibawa keluarga ke RSUD Cicalengka dengan keluhan yang sama yakni
pandangan mata kabur, pusing, mual dan muntah. Dari total pasien yang datang, ada
empat yang pulang paksa atas permintaan sendiri dan dua pasien yang dirujuk ke RS
Hasan Sadikin.

Saat ini pasien yang ada di RSUD Cicalengka 19 orang. Dengan rincian delapan yang
dirawat inap dan di IGD 11 orang.

"Dari jumat (6/4) pasien berdatangan. Sampai hari ini, yang meninggal itu total 20
orang. Satu diantaranya sudah meninggal ketika datang ke sini," ujar Yani Sumpena.

Meski sudah mengindikasikan korban tersebut keracunan miras oplosan, namun dia
belum bisa mengungkapkan kandungan yang diminum oleh para pasien.

"Kita belum bisa memastikan kandungan apa yang diminum. Kepolisian sudah
mengambil sampelnya," ujarnya.
Pihak Rumah Sakit akan membuka posko dan bilik khusus untuk pasien yang harus
menjalani rawat inap dengan keluhan serupa.

"Kami akan siapkan blok khusus yang terpisah dengan pasien lain. kami punya pasien
lain yang harus dijaga. Kami siapkan ruangan yang bisa menampung 20 pasien untuk
antisipasi pasien bertambah," ucap Yani.

Humas RSUD Cicalengka, Evi Sukmawati menyatakan kasus dugaan keracunan miras
oplosan bukan pertama kali terjadi. Pihaknya mengungkapkan kasus serupa pernah
terjadi di tahun 2015 saat malam takbiran.

"Dulu yang dirawat 12 orang. Yang meninggal 6. keluhannya sama," pungkasnya.

Di RSUD Majalaya, tiga meninggal


Warga Kabupaten Bandung korban meninggal yang diduga akibat minuman keras
(miras) oplosan tersebar di sejumlah wilayah. Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Majalaya, Kabupaten Bandung korban miras oplosan mencapai enam orang.

Dihubungi terpisah, Direktur RSUD Majalaya, Kabupaten Bandung, dr Grace Mediana


mengatakan, dari jumlah itu, tiga orang diantaranya meninggal dunia.

"Laporan terakhir kita ada enam pasien. Tiga meninggal, satu pulang paksa dan dua
rawat inap. Kondisinya yang rawat inap ada perbaikan," ujarnya.

Identitas korban meninggal adalah Gilang Maulana warga Cikancung, Herdianaa warga
Rancaekek, Murdianto warga Paseh. [noe]
https://www.merdeka.com/peristiwa/korban-miras-oplosan-di-bandung-
bertambah-jadi-23-orang.html

You might also like