Professional Documents
Culture Documents
kelompok:
Kamil anshari
Lola maharani saputri
Makiyah azarah
Muh.Rezky andriansyah
Muh.Andri gustian giskal
TANDA TANDA-TANDA KIAMAT KECIL DAN BESAR
Di antara tanda-tanda kiamat kecil ialah muncul banyak fitnah, banyak terjadi
pembunuhan, perbuatan hina merajalela, perbuatan keji dan kemungkaran semisal
zina, minum arak, perjudian, merasa bangga dengan perbuatan buruk dilakukan
secara terang-terangan. Sehingga, orang yang berpegang teguh pada agamanya
bagaikan orang yang menggenggam bara api.
Termasuk di antara tanda-tanda kiamat kecil ialah muncul para dai yang
menyesatkan, para pemimpin yang menyimpang, amanat disia-siakan dengan
diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya. Demikian pula minimnya kebaikan,
jarang hujan, sering terjadi gampa, banjir, harga-harga barang melangit, kaum
perempuan keluar dengan menanggalkan pakaian, berpakaian tapi telanjang.
Di samping itu, termasuk tanda-tanda kiamat kecil ialah waktu berjalan terasa
cepat, sehingga setahun seakan-akan hanya sebulan, sebulan seakan-akan hanya
satu jam, dan satu jam bagaikan bara api yang membakar.
Kabut
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Maka Tunggulah pada hari ketika langit membawa kabut yang tampak jelas yang
meliputi manusia. Inilah adzab yang pedih.” (QS. Ad-Dukhan: 10-11)
Yang dimaksud dengan dukhan dalam ayat ini ialah kabut tebal yang memenuhi
antara langit dan bumi yang muncul sebelum kiamat datang yang mengambil nafas
orang-orang kafir sehingga mereka hampir tercekik sedangkan bagi orang-orang
mukmin seperti mengalami pilek. Kabut ini berlangsung di muka bumi selama
empat puluh hari.
“Sesungguhnya Dajjal keluar dengan membawa air dan api. Maka, air yang dilihat
oleh orang-orang sesungguhnya adalah api yang membakar. Sedangkan api yang
dilihat oleh orang-orang, sesungguhnya adalah air yang dingin dan segar.
Barangsiapa di antara kalian yang menjumpai hal ini, maka hendaklah dia
menjatuhkan diri pada sesuatu yang dilihatnya api, karena sesungguhnya hal itu
adalah air segar yang baik.”
Beliau bersabda, “Selain Dajjal yang lebih saya khawatirkan atas diri kalian. Apabila
dia muncul sedangkan saya masih ada di antara kalian, maka sayalah yang akan
mematahkan hujjahnya untuk membela kalian. Apabila dia muncul dan saya sudah
tidak ada di antara kalian, maka tiap-tiap orang membela dirinya sendiri. Allah
yang menggantikan diriku atas setiap orang muslim. Dajjal adalah pemuda yang
berambut keriting, matanya sayu, seakan-akan saya menyamakannya dengan
Abdul Uzza bin Qathan (seseorang yang binasa pada masa jahiliyah). Barangsiapa
bertemu dengannya, maka bacakan kepadanya bagian pembukaan surat Al-Kahfi.
Dia muncul di daerah antara Syiria dan Irak. Dia membuat banyak kerusakan di
kanan dan di kiri. Wahai hamba-hamba Allah! Tetaplah (pada keimanan dan
janganlah melenceng darinya).” Kami bertanya, “Wahai Rasulullah! Berapa lama dia
berada di muka bumi?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Empat puluh
hari. Yang sehari bagaikan setahun. Sehari lagi bagaikan sebulan. Dan sehari lagi
bagaikan sepekan. Sedangkan hari-hari lainnya seperti hari-hari biasa.”
Kami kembali bertanya, “Wahai Rasulullah! Pada sehari yang bagaikan setahun,
cukupkah bagi kami melakukan shalat untuk sehari dalam hari tersebut?”
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Tidak. Perkirakanlah kadar
waktunya.”
Kami bertanya lagi, “Wahai Rasulullah! Seperti apakah kecepatan Dajjal di bumi?”
Dalam kondisi demikian, Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi wahyu kepada Nabi
Isa ‘alaihissalam, ‘Sungguh, Aku telah mengeluarkan hamba-hamba-Ku. Tidak ada
seorang pun yang mempunyai kemampuan untuk memerangi mereka.
Kumpulkanlah mereka ini ke bukit Tursina (Jadikanlah bukit Tursina sebagai
benteng).’ Selanjutnya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirim Ya’juj Ma’juj. Mereka
turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Orang pertama di antara
mereka melewati danau Thabariyah, lalu mereka meminum airnya. Orang terakhir
juga melewatinya, lalu mereka berkata, ‘Sungguh, tadi ada di danau ini banyak
airnya.’ Nabi Isa ‘alaihissalam beserta sahabat-sahabatnya semakin kepepet,
sehingga kepala sapi bagi salah seorang di antara mereka lebih baik dari pada
seratu dinar bagi kalian semua hari ini (lantaran mereka sangat membutuhkan
makanan), kemudian Nabi Isa beserta sahabat-sahabatnya berdoa kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala. (Mereka memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar
gangguan Ya’juj Ma’juj segera dihilangkan), lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala
mengirim cacing di dalam hidung unta dan kambing pada leher-leher mereka.
Lantas mereka pun mati sekaligus. Kemudian Nabi Isa ‘alaihissalam beserta
sahabat-sahabatnya turun ke bumi. Ternyata mereka tidak menemukan tempat
sejengkal pun di muka bumi kecuali dipenuhi oleh bau busuk. Lantas Nabi Isa
beserta sahabat-sahabatnya memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,
kemudian Allah mengirimkan burung-burung semisal leher unta. Burung-burung itu
membawa bangkai Ya’juj Ma’juj lalu dilemparkan sesuai kehendak Allah Subhanahu
wa Ta’ala, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirimkan hujan yang tidak
dapat ditahan oleh tanah keras dan gandum. Maka, bumi pun dicuci bersih
sehingga seperti kaca. Kemudian dikatakan kepada bumi, ‘Tumbuhkanlah buah-
buahmu dan kembalikanlah berkahmu.’ Pada hari itu sekelompok orang memakan
delima dan mereka berteduh dengan kulitnya, air susu sangat diberkahi. Bahkan,
seekor unta yang hampir melahirkan mencukupi untuk sekelompok orang banyak.
Seekor sapi yang hampir melahirkan mencukupi untuk satu kabilah. Seekor
kambing yanghampir melahirkan mencukupi satu suku. Dalam kondisi demikian,
tiba-tiba Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirimkan angin yang baik, lalu angin ini
mengena mereka di bawah ketiak mereka, sehingga ruh setiap orang mukmin dan
muslim dicabut. Yang masih tersisa tinggal orang-orang jahat. Orang-orang pun
melakukan hubungan seks sebagaimana keledai (artinya, lelaki dan perempuan
melakukan hubungan seks secara terang-terangan di hadapan banyak orang
bagaikan keledai). Maka, dalam kondisi demikian datanglah hari kiamat.” (HR.
Muslim)
Artinya, tidak ada seorang pun dari ahli kitab melainkan akan beriman kepada Nabi
Isa ‘alaihissalam menjelang kematiannya dan pada hari kiamat Nabi
Isa ‘alaihissalam akan memberi kesaksian kepada mereka.