You are on page 1of 7

Artikel:

Kejadian-kejadian sebagai tanda datangnya hari kiamat

kelompok:
 Kamil anshari
 Lola maharani saputri
 Makiyah azarah
 Muh.Rezky andriansyah
 Muh.Andri gustian giskal
TANDA TANDA-TANDA KIAMAT KECIL DAN BESAR
Di antara tanda-tanda kiamat kecil ialah muncul banyak fitnah, banyak terjadi
pembunuhan, perbuatan hina merajalela, perbuatan keji dan kemungkaran semisal
zina, minum arak, perjudian, merasa bangga dengan perbuatan buruk dilakukan
secara terang-terangan. Sehingga, orang yang berpegang teguh pada agamanya
bagaikan orang yang menggenggam bara api.

Demikianlah pula termasuk di antara tanda-tanda kiamat kecil ialah dicabutnya


ilmu, kebodohan nampak, kuantitas kaum perempuan banyak sekali, kaum laki-laki
hanya sedikit, sutra banyak dipakai, banyak orang menjadi penyanyi, seseorang
melewati kuburan orang lain, lalu dia berkata, “Seandainya saja aku berada di
posisi dia.”

Termasuk di antara tanda-tanda kiamat kecil ialah muncul para dai yang
menyesatkan, para pemimpin yang menyimpang, amanat disia-siakan dengan
diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya. Demikian pula minimnya kebaikan,
jarang hujan, sering terjadi gampa, banjir, harga-harga barang melangit, kaum
perempuan keluar dengan menanggalkan pakaian, berpakaian tapi telanjang.

Di samping itu, termasuk di antara tanda-tanda kiamat kecil ialah terjadinya


peperangan yang menentukan antara kaum Yahudi dan kaum muslimin. Akhirnya
kaum muslimin membunuh mereka sehingga orang-orang Yahudi bersembunyi di
balik batu dan pohon, lalu pohon atau batu tersebut berbicara, “Wahai orang
muslim, wahai hamba Allah! Ini orang Yahudi di belakang saya. Kemarilah, bunuh
dia!” Kecuali pohon Gharqad, karena sesungguhnya pohon Gharqad termasuk
pohon orang Yahudi.

Di samping itu, termasuk tanda-tanda kiamat kecil ialah waktu berjalan terasa
cepat, sehingga setahun seakan-akan hanya sebulan, sebulan seakan-akan hanya
satu jam, dan satu jam bagaikan bara api yang membakar.

Termasuk pula di antara tanda-tanda kiamat kecil ialah menyia-nyiakan shalat,


menuruti hawa nafsu, Orang pendusta dibenarkan, dan orang yang jujur
didustakan, orang yang berkhianat dianggap dapat dipercaya, orang yang dapat
dipercaya dianggap berkhianat. Alquran menjadi lenyap. Yang tersisa hanyalah
tulisannya, mushaf-mushaf dihias dengan emas, kaum perempuan jadi pembicara,
dan masjid-masjid juga dihias.

DIANTARA TANDA-TANDA KIAMAT BESAR IALAH


SEBAGAI BERIKUT:
Terbitnya matahari dari arah barat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kiamat tidak akan datang
sebelum matahari terbit dari arah Barat. Apabila orang-orang melihat hal ini, maka
semua orang yang ada di atasnya beriman. Hal ini pada saat tidak berguna lagi
iman seseorang yang memang belum beriman sebelum itu, atau (belum) berusaha
berbuat kebajikan dengan imannya itu.”

Kabut
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Maka Tunggulah pada hari ketika langit membawa kabut yang tampak jelas yang
meliputi manusia. Inilah adzab yang pedih.” (QS. Ad-Dukhan: 10-11)
Yang dimaksud dengan dukhan dalam ayat ini ialah kabut tebal yang memenuhi
antara langit dan bumi yang muncul sebelum kiamat datang yang mengambil nafas
orang-orang kafir sehingga mereka hampir tercekik sedangkan bagi orang-orang
mukmin seperti mengalami pilek. Kabut ini berlangsung di muka bumi selama
empat puluh hari.

Munculnya Dabbah (binatang) yang dapat berbicara dengan manusia


Di antara tanda-tanda kiamat besar ialah keluarnya Dabbah (binatang) dari dalam
bumi yang dapat berbicara dengan manusia dengan bahasa yang fasih yang dapat
dipahami oleh semua yang mendengarnya. Dabbah itu mengabarkan kepada
mereka bahwa manusia dahulu tidak beriman kepada ayat-ayat Allah. Dabbah ini
muncul di akhir zaman pada saat manusia telah mengalami kebobrokan, mereka
meninggalkan perintah-perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan mengganti agama
yang benar. Lantas Dabbah berbicara kepada mereka, “Sesungguhnya manusia
dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat kami.” Dabbah ini keluar dengan membawa
tongkat Nabi Musa ‘alaihissalam dan cincin Nabi Sulaiman ‘alaihissalam. Hidung
orang-orang kafir diberi cap dengan cincin. Dan wajah orang mukmin menjadi
terang berkat tongkat tersebut sehingga dapat dikenali antara orang mukmin dan
orang kafir.

Munculnya al-Masih Dajjal


Dia dinamai al-A’war ad-Dajjal karena dia buta sebelah matanya yang kanan.
Fitnahnya merupakan fitnah terbesar yang menimpa orang-orang di akhir zaman.
Al-A’war ad-Dajjal tidak hanya mengaku-aku sebagai nabi, bahkan dia juga
mengaku-aku sebagai tuhan. Muncul beberapa hal-hal yang luar biasa melalui
kedua tangannya sebagai bentuk istidraj dari Allah Subhanahu wa Ta’ala kepadanya
dan sebagai ujian bagi para manusia. Dia berkata kepada langit, “Hujanlah!” Maka
langit pun menurunkan hujan. Dia berkata kepada bumi, “Keluarkanlah tanamanmu
dan kekayaan yang kau pendam!” Maka bumi pun mengeluarkannya. Dia dapat
membunuh manusia lalu menghidupkannya kembali. Dia mengelilingi seluruh
permukaan bumi. Semua daerah yang dia masuki pasti dia berbuat kerusakan di
dalamnya kecuali Mekah dan Madinah. Sebab, jika dia hendak memasukinya, dia
menjumpai malaikat yang menjaganya, makanya dia kembali dan gagal. Dajjal kali
pertama muncul di sebuah kota yang bernama Asfihan. Pada awalnya dia diikuti
oleh tujuh puluh ribu orang Yahudi. Kemudian dia diikuti oleh orang-orang
rendahan, orang-orang bodoh, dan rakyat jelata. Dia berada di muka bumi selama
empat puluh hari. Ada sehari yang bagaikan setahun. Ada yang sehari bagaikan
sebulan. Dan ada sehari yang bagaikan sepekan. Selebihnya, hari-hari
sebagaimana hari-hari biasa.
Semua keterangan ini terdapat di dalam hadis-hadis shahih. Kami akan
menuturkan sebagian di antaranya dengan pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidak ada seorang nabi pun melainkan memberi peringatan kepada umatnya
mengenai orang buta sebelah yang pendusta. Ingalah bahwa dia buta sebelah.
Sesungguhnya Rabb kalian tidak buta sebelah. Di antara kedua matanya tertulis
‘kafir’ yang dapat dibaca oleh semua muslim.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya Dajjal keluar dengan membawa air dan api. Maka, air yang dilihat
oleh orang-orang sesungguhnya adalah api yang membakar. Sedangkan api yang
dilihat oleh orang-orang, sesungguhnya adalah air yang dingin dan segar.
Barangsiapa di antara kalian yang menjumpai hal ini, maka hendaklah dia
menjatuhkan diri pada sesuatu yang dilihatnya api, karena sesungguhnya hal itu
adalah air segar yang baik.”

An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menuturkan tentang Dajjal pada suatu


pagi. Beliau merendahkan tetapi juga meninggikan suaranya, sampai-sampai kami
menduga bahwa Dajjal berada di satu sisi pohon kurma.” (Maksudnya, beliau
merendahkan suaranya dengan menyebutkan bahwa dia buta sebelah dan di antara
kedua matanya tertulis ‘kafir’. Beliau juga memandang besar fitnah Dajjal karena
mencakup hal-hal yang luar biasa. Artinya, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersungguh-sungguh mengganggap dekat munculnya Dajjal. Beliau
menggunakan redaksi yang bermacam-macam, baik yang merendahkan maupun
yang meninggikan –redaksi sehingga kami menduga- untuk bersungguh-sungguh
dalam menganggap dekat –bahwa Dajjal berada di satu sisi pohon kurma- di
(Madinah).

Beliau bersabda, “Selain Dajjal yang lebih saya khawatirkan atas diri kalian. Apabila
dia muncul sedangkan saya masih ada di antara kalian, maka sayalah yang akan
mematahkan hujjahnya untuk membela kalian. Apabila dia muncul dan saya sudah
tidak ada di antara kalian, maka tiap-tiap orang membela dirinya sendiri. Allah
yang menggantikan diriku atas setiap orang muslim. Dajjal adalah pemuda yang
berambut keriting, matanya sayu, seakan-akan saya menyamakannya dengan
Abdul Uzza bin Qathan (seseorang yang binasa pada masa jahiliyah). Barangsiapa
bertemu dengannya, maka bacakan kepadanya bagian pembukaan surat Al-Kahfi.
Dia muncul di daerah antara Syiria dan Irak. Dia membuat banyak kerusakan di
kanan dan di kiri. Wahai hamba-hamba Allah! Tetaplah (pada keimanan dan
janganlah melenceng darinya).” Kami bertanya, “Wahai Rasulullah! Berapa lama dia
berada di muka bumi?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Empat puluh
hari. Yang sehari bagaikan setahun. Sehari lagi bagaikan sebulan. Dan sehari lagi
bagaikan sepekan. Sedangkan hari-hari lainnya seperti hari-hari biasa.”

Kami kembali bertanya, “Wahai Rasulullah! Pada sehari yang bagaikan setahun,
cukupkah bagi kami melakukan shalat untuk sehari dalam hari tersebut?”
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Tidak. Perkirakanlah kadar
waktunya.”

Kami bertanya lagi, “Wahai Rasulullah! Seperti apakah kecepatan Dajjal di bumi?”

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Bagaikan mendung yang ditiup


angin. Dia mendatangi suatu kaum, lalu dia mengajak kaum tersebut, kemudian
mereka beriman kepadanya dan menerimanya. Lantas dia memerintahkan langit
untuk menurunkan hujan, maka langit pun menurunkan hujan. Dia memerintahkan
bumi untuk mengeluarkan tanaman, lantas bumi pun menumbuhkan tanamannya,
sehingga binatang-binatang ternak mereka kembali di penghujung siang dalam
keadaan yang sangat baik, punuknya besar, serta gemuk dan kenyang. Kemudian
dia mendatangi kaum lain, lalu dia mengajak kaum tersebut, dan ternyata kaum ini
menolaknya (mereka masih teguh dengan ketauhidannya), lantas dia berpaling dari
kaum tersebut, lantas mereka mengalami paceklik (tidak ada hujan turun di
wilayah mereka dan rerumputan menjadi kering). Tidak ada harta apa pun di
tangan mereka dan mereka berjalan melewati reruntuhan, kemudian Dajjal berkata
pada reruntuhan tersebut, ‘Keluarkanlah harta pendamanmu,’ maka harta
pendaman reruntuhan tersebut mengikutinya sebagaimana ratu lebah. Selanjutnya
Dajjal memanggil seorang pemuda kekar, lalu dia membelahnya dengan pedang
menjadi dua bagian yang terpisah jauh sejauh lemparan, kemudian dia
memanggilnya lagi, lantas potongan tubuh itu menghadap dengan wajah yang
berseri-seri sambil tertawa.

aDalam kondisi yang demikian, selanjutnya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus


Nabi Isa Al-Masih bin Maryam ‘alaihissalam. Beliau turun di menara putih sebelah
timur Damaskus, mengenakan dua pakaian yang diwarnai, seraya meletakkan
kedua telapak tangannya pada sayap dua malaikat. Ketika beliau menundukkan
kepalanya, keringat bercucuran bagaikan permata. Orang kafir tidak mungkin
mencium nafasnya kecuali langsung mati. Nafas beliau sampai sejauh mata
memandang. Kemudian Nabi Isa mencari Dajjal sehingga beliau menemukannya di
Bab Lud (nama tempat Syiria) lalu nabi Isa membunuhnya. Selanjutnya Nabi Isa
mendatangi kaum yang telah dilindungi oleh Allah dari Dajjal, lalu beliau mengusap
wajah-wajah mereka, beliau menjelaskan kepada mereka derajat mereka di surga.

Dalam kondisi demikian, Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi wahyu kepada Nabi
Isa ‘alaihissalam, ‘Sungguh, Aku telah mengeluarkan hamba-hamba-Ku. Tidak ada
seorang pun yang mempunyai kemampuan untuk memerangi mereka.
Kumpulkanlah mereka ini ke bukit Tursina (Jadikanlah bukit Tursina sebagai
benteng).’ Selanjutnya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirim Ya’juj Ma’juj. Mereka
turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Orang pertama di antara
mereka melewati danau Thabariyah, lalu mereka meminum airnya. Orang terakhir
juga melewatinya, lalu mereka berkata, ‘Sungguh, tadi ada di danau ini banyak
airnya.’ Nabi Isa ‘alaihissalam beserta sahabat-sahabatnya semakin kepepet,
sehingga kepala sapi bagi salah seorang di antara mereka lebih baik dari pada
seratu dinar bagi kalian semua hari ini (lantaran mereka sangat membutuhkan
makanan), kemudian Nabi Isa beserta sahabat-sahabatnya berdoa kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala. (Mereka memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar
gangguan Ya’juj Ma’juj segera dihilangkan), lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala
mengirim cacing di dalam hidung unta dan kambing pada leher-leher mereka.
Lantas mereka pun mati sekaligus. Kemudian Nabi Isa ‘alaihissalam beserta
sahabat-sahabatnya turun ke bumi. Ternyata mereka tidak menemukan tempat
sejengkal pun di muka bumi kecuali dipenuhi oleh bau busuk. Lantas Nabi Isa
beserta sahabat-sahabatnya memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,
kemudian Allah mengirimkan burung-burung semisal leher unta. Burung-burung itu
membawa bangkai Ya’juj Ma’juj lalu dilemparkan sesuai kehendak Allah Subhanahu
wa Ta’ala, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirimkan hujan yang tidak
dapat ditahan oleh tanah keras dan gandum. Maka, bumi pun dicuci bersih
sehingga seperti kaca. Kemudian dikatakan kepada bumi, ‘Tumbuhkanlah buah-
buahmu dan kembalikanlah berkahmu.’ Pada hari itu sekelompok orang memakan
delima dan mereka berteduh dengan kulitnya, air susu sangat diberkahi. Bahkan,
seekor unta yang hampir melahirkan mencukupi untuk sekelompok orang banyak.
Seekor sapi yang hampir melahirkan mencukupi untuk satu kabilah. Seekor
kambing yanghampir melahirkan mencukupi satu suku. Dalam kondisi demikian,
tiba-tiba Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirimkan angin yang baik, lalu angin ini
mengena mereka di bawah ketiak mereka, sehingga ruh setiap orang mukmin dan
muslim dicabut. Yang masih tersisa tinggal orang-orang jahat. Orang-orang pun
melakukan hubungan seks sebagaimana keledai (artinya, lelaki dan perempuan
melakukan hubungan seks secara terang-terangan di hadapan banyak orang
bagaikan keledai). Maka, dalam kondisi demikian datanglah hari kiamat.” (HR.
Muslim)

Turunnya Nabi Isa bin Maryam ‘alaihissalam


Termasuk di antara tanda-tanda kiamat besar ialah turunnya al-Masih Nabi Isa bin
Maryam ‘alaihissalam. Alquran dan hadis-hadis telah menunjukkan hal ini.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Tidak ada seorang pun di antara ahli kitab yang tidak beriman kepadanya (Isa)
menjelang kematiannya. Dan pada hari kiamat dia (Isa) akan menjadi saksi
mereka.” (QS. An-Nisa: 159)

Artinya, tidak ada seorang pun dari ahli kitab melainkan akan beriman kepada Nabi
Isa ‘alaihissalam menjelang kematiannya dan pada hari kiamat Nabi
Isa ‘alaihissalam akan memberi kesaksian kepada mereka.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:


“Dan sungguh, dia (Isa) itu benar-benar menjadi pertanda akan datangnya hari
kiamat. Karena itu, janganlah kamu ragu-ragu tentang (kiamat) itu dan ikutilah
aku. Inilah jalan yang lurus.” (QS. Az-Zukhruf: 61)
Sesungguhnya turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam merupakan tanda-tanda kiamat
sudah dekat. Terdapat beberapa hadis mutawatir mengenai turunnya Nabi
Isa ‘alaihissalam. Sekarang ini Nabi Isa ‘alaihissalam hidup di langit.
Allah Subhanahu wa Ta’ala mengangkat ruhnya dan jasadnya kehadirat-Nya. Beliau
akan turun ke bumi sebagai hakim yang adil yang menetapkan hukum berdasarkan
syariat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Asy-Syaikhani meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Demi Dzat yang menguasai
jiwaku. Sungguh, putra Maryam akan turun kepada kalian semua sebagai hakim
yang adil. Lalu dia menghancurkan salib, membunuh babi, dan meniadakan pajak.
Harta pun melimpah-limpah sehingga tidak ada seorang pun yang mau menerima
(pemberian orang lain). Sehingga sujud sekali lebih baik dari pada dunia dan
isinya.” Terdapat di dalam hadis-hadis shahih pula bahwa Nabi
Isa ‘alaihissalam adalah orang yang akan membunuh Dajjal. Dan setelah misi Nabi
Isa bin Maryam ‘alaihissalamselesai, beliau meninggal dunia, lalu kaum muslimin
menshalatinya dan dimakamkan di kamar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang
suci.

Keluarnya Ya’juj Ma’juj


Ya’juj Ma’juj disebutkan di dalam Alquran Al-Karim di dalam firmanAllah Subhanahu
wa Ta’ala:
“Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan
cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Mereka berkata, ‘Hai Dzulkarnain,
sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka
bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya
kamu membuat dinding antara kami dan mereka?’.” (QS. Al-Kahfi: 94)
Ya’juj Ma’juj merupakan kabilah dari keturunan Yafits bin Nuh. Mereka keluar di
akhir zaman setelah dinding penghalang yang dibuat oleh Dzulqarnain jebol. Lantas
mereka membuat kerusakan di muka bumi dengan berbagai macam tindakan keji
dan kerusakan. Saking banyaknya, mereka memakan makanan dan tanaman apa
saja yang dijumpainya dan meminum danau Thabariyah sampai seakan-akan tidak
pernah ada airnya.

Keluarnya api yang menggiring manusia ke padang Mahsyar


Api ini keluar dari tanah ‘Adn, yaitu api besar yang menakutkan. Tidak ada sesuatu
pun yang dapat memadamkannya. Api ini menggiring manusia ke padang Mahsyar.
Demikianlah di antara tanda-tanda kiamat besar. Kita memohon kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala agar menyelamatkan kita dari api dunia dan akhirat dan
semoga Dia menyelamatkan kita dari kengerian kiamat berkat anugerah-Nya dan
kemuliaan-Nya. Sungguh, Dia Maha Mendengar dan Mahadekat

You might also like