Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
JURUSAN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pada setiap penelitian kita harus mengamati apakah perlakuan tersebut memberikan
pengaruh yang nyata atau tidak pada respon.Jika perlakuan mempunyai pengaruh nyata
terhadap respon, maka kita harus mencari hubungan antara perlakuan (variabel bebas) dan
respon (variabel tidak bebas).Jika tidak ada hubungan antara perlakuan dengan respon yang
nyata, maka kita tidak perlu mencari hubungan antara kedua variabel tersebut.
Hubungan antara kedua variabel bersifat linier, kuadratik, dan kuadratik.Linier
artinya dari perlakuan terendah ke tertinggi masih memberikan kenaikan (untuk fungsi
linear yang mempunyai slope positif) atau penurunan (untuk fungsi linier yang mempunyai
slope negatif) secara proporsional. Kuadratik artinya pada level tertentu akan diperoleh
respon yang optimal tetapi jika level tersebut terus dinaikkan maka akan mengakibatkan
terjadinya penurunan respon.
Hubungan antara variabel bebas dan variabel tidak bebas dapat dibentuk dalam
persamaan polinomial berderajat ( =1,2,3,…). Oleh karena itu, perlakuan diuraikan ke
dalam tingkat-tingkat respon : linear (untuk =1), kuadratik (untuk =2), kubik (untuk =3)
atau tingkat respons yang lebih tinggi lagi beserta komponen-komponen
pembandingannya. Bentuk hubungan antara perlakuan dengan respons inilah yang
mendasari terbentuknya Kurva Respons.Kurva respon digunakan jika hanya berhubungan
dengan satu peubah tidak bebas ( ) dan satu peubah bebas ( ). Tetapi apabila peubah bebas
lebih dari satu ( i), maka bentuk responsnya bukan lagi berupa kurva respon akan tetapi
berupa permukaan respon
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui dan mempelajari bentuk-bentuk pengaruh perlakuan ( jika memang
ada pengaruh perlakuan) apakah bersifat linear, kuadratik, kubik ataukah berbentuk
polinomial yang lebih tinggi dari itu, yang dijelaskan lewat kurva respon dan permukaan
respon yang didasarkan pada polinomial ortogonal. Sehingga nantinya bisa menentukan
nilai variabel independen yang dapat mengoptimalkan respon.
1.3 Batasan Masalah
Pada makalah tentang analisis kurva respon dan permukaan respon batasan masalah
yang akan dibahas adalah permasalahan dengan rancangan acak lengkap (RAL) dan
percobaan faktorial pada rancangan acak kelompok (RAK) dengan ketentuan level yang
dipakai berjarak berbeda.
BAB II
ISI
Untuk persamaan regresi yang dapat dibentuk oleh X terhadap Y maka dapat dinyatakan
sebagai berikut:
𝑌 = 𝛼0 + 𝛼1 𝜆1 𝜉1 + 𝛼2 𝜆2 𝜉2 + ⋯ + 𝛼𝑖 𝜆𝑖 𝜉𝑖
Dimana
𝛼𝑖 adalah parameter regresi yang dapat diduga dengan
𝛼̂0 = 𝑌̅
∑𝑐 𝑇
𝛼̂𝑖 = 𝑟 ∑𝑖𝑐 2𝑖 dimana 𝑖 = 1, 2, … , 𝑝
𝑖
Dengan
𝑇𝑖 : jumlah total perlakuan ke-i
𝐶𝑖 : koefisien-koefisien ortogonal polynomial
𝑏𝑗 = ∑ 𝑌𝑖 𝑓𝑗 (𝑋𝑖 )
𝑖
Bila r diambil sama dengan n-1 sehingga semua derajat bebas (db) = n telah
diperhitungkan.Rumus rekursi yang diberikan oleh Robson adalah sebagai berikut:
ℎ−1 𝑛
1
𝑓ℎ (𝑋𝑖 ) = [𝑋𝑖ℎ − ∑ 𝑓𝑗 (𝑋𝑖 ) ∑ 𝑋𝑔ℎ 𝑓𝑗 (𝑋𝑔 )]
𝑐ℎ
𝑗=0 𝑔=1
2
ℎ−1 𝑛
Jika analisis ragam yang telah kita lakukan didapatkan kesimpulan yang menyatakan
bahwa pengaruh perlakuan memberikan respon yang berbeda, maka selanjutnya dipelajari
bagaimanakah bentuk respon yang diberikan perlakuan.Oleh karena itu, dilakukan analisis
ragam untuk mengetahui bentuk respons.
Rumus Penguraian JK Perlakuan:
(∑ 𝑐𝑖 𝑇𝑖 )2
𝐽𝐾𝑃𝑖 =
𝑟 ∑ 𝑐𝑖2
Dimana :
Ti : jumlah total perlakuan ke-i
Ci : koefisien-koefisien ortogonal polinomial derajat ke-j
r : banyaknya ulangan atau kelompok
3.1 PERMASALAHAN I
Judul Skripsi : Pengaruh Pembekuan Sebagai Perlakuan Pendahuluan terhadap
Kerenyahan Keripik Salak Menggunakan Penggoreng Vakum
Oleh : Felli Ade Isa Romadhon
NIM : 0911020046
Asal : Jurusan Keteknikan Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian
Tahun : 2017
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dua faktor
dengan 3 kali pengulangan. Faktor I yaitu perlakuan pendahuluan berupa pembekuan (A), yang
terdiri dari :
A1 : Tanpa perlakuan pendahuluan (tanpa pembekuan atau penurunan suhu)
A2 : Pembekuan dalam freezer suhu -18o C selama 24 jam
A3 : Pembekuan cepat nitrogen cair dengan suhu -100o C
Faktor II adalah konsentrasi natrium metabisulfit (B), yang terdiri dari :
B1 : Tanpa natrium metabisulfit
B2 : Konsentrasi natrium metabisulfit 20mg/liter
Penyelesaian :
a. Manual
Hipotesis
H0 : α1 = α2 = α3 = 0
H1 : paling sedikit terdapat satu αi tidak sama dengan nol, α = 1,2,3
H0 : β1 = β2 = 0
H1 : paling sedikit terdapat satu βj tidak sama dengan nol, β = 1,2
H0 : αβ(11) = αβ(12) = .... = αβ(32) = 0
H1 : paling sedikit terdapat satu αβ(ij) tidak sama dengan nol, α = 1,2,3 ; β = 1,2
Perhitungan
354,32
𝑭𝑲 = = 6973,805
18
183,52 +170,82
𝑱𝑲 𝑩 = 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑥 𝑡𝑎𝑟𝑎𝑓 𝐴 − 𝐹𝐾 = 8,96
𝑱𝑲 𝐀𝐁 = 𝐽𝐾 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 − (𝐽𝐾 A + 𝐽𝐾 B)
= 259,158 − (233,11 + 8,96) = 17,088
Tabel ANOVA
SK DB JK KT F-hitung F-tabel(5%)
Kelompok 2 1,563 0,782 0,0498 4,10
Perlakuan 5 259,158 51,832 3,3035 3,33
A 2 233,11 116,55 7,4283* 4,10
B 1 8,96 8,96 0,5711 4,96
AB 2 17,088 8,54 0,5443 4,10
Galat 10 156,903 15,69
Total 17 417,625
RESPON
JK A
c i
2 c T
i
i i
A1 A2 A3 i
Linier -1 0 1 2 -52,5
Kuadratik 1 -2 1 6 11,1
(−52,5)2
𝐽𝐾𝐿𝑖𝑛𝑖𝑒𝑟 = = 459,375
3(2)
(11,1)2
𝐽𝐾𝑘𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑡𝑖𝑘 = =6,845
3(6)
Tabel Penguraian JK B melalui polynomial orthogonal
RESPON
JK B
c i
2 c T
i
i i
i
B1 B2
Linier -1 1 2 12,7
(12,7)2
𝐽𝐾𝐿𝑖𝑛𝑖𝑒𝑟 = = 26,88
3(2)
ANOVA
SK db JK KT F hitung F 5%
Kelompok 2 1,563
Perlakuan 5 259,158 51,832 3,303 3,33
1. A 2 233,11 116,55 7,428* 4,10
a.linier 1 459,375 459,375 29,278* 4,96
b.kuadratik 1 6,845 6,845 0,436 4,96
2. B 1 8,96 8,96 0,571 4,96
a.linier 1 26,88 26,88 1,713 4,96
3. AB 2 17,088 8,54 0,544 4,10
Berdasarkan hasil analisis ragam di atas menunjukkan bahwa perlakuan pendahuluan berupa
pembekuan sampai linear. Disini ada tidaknya natrium metabisulfit dan pengaruh interaksi
keduanya tidak dipertimbangkan karena tidak berbeda nyata sejak awal. Sehingga dilakukan
analisis kurva respon.
b. Software Minitab
Regression Analysis: C2 versus perlakuan
Source DF SS MS F P
Regression 1 0,45761 0,457612 1,39 0,250
Error 25 8,23628 0,329451
Total 26 8,69389
6,0
5,5
C2
5,0
4,5
4,0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
perlakuan
Berdasarkan gambar diatas dapat dikatakan bahwa kurva respon pengaruh perlakuan
penambahan asam sitrat dan asam tartrat (R) terhadap Karakteristik Tablet Effervescent Hasil
Sampling Perlebahan dengan model Y=5,089 + 0.05042 R. Sehingga dapat dikatakan bahwa
setiap penambahan asam sitrat dan asam tartrat dapat meningkatkan karakteristik tablet
effervescent sebesar 0.05042.
3.2 Permasalahan II
Judul Skripsi : Pengaruh Penggunaan Jenis dan Konsentrasi Plasticizer terhadap
Karakterstik Edible Film Berbahan Campuran Kappa IOTA Karaginan
dan Kitosan Kulit Udang Windu (Panaeus monodon)
Oleh : Rahayu Puti Mayang Sari
NIM : 115080301111034
Asal : Program Studi Hasil Perikanan, Jurusan Manajemen Sumberdaya
Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Penelitian ini menggunakan dua jenis plasticizer, yang terdiri dari :
A1 : Gliserol
A2 : Sorbitol
Dengan 4 volume yang berbeda yaitu :
B1 : 0,5%
B2 : 1%
B3 : 1,5%
B4 : 2%
Data Hasil Analisis Kuat Tarik Edible Film Campuran Kappa lota Karaginan dan
Kitosan pada Penelitian Utama
Volume (B)
Plasticizer (A) Pengulangan 0,5% 1% 1,5% 2% Total
(B1) (B2) (B3) (B4)
1 17,4725 22,9650 15,0444 10,7653 66,2472
Gliserol (A1) 2 19,5010 18,3895 15,3595 9,8753 63,1253
3 15,6040 16,3898 15,0729 10,2170 57,2837
1 26,7340 16,6970 14,7840 8,6380 66,853
Sorbitol (A2) 2 12,9430 17,0134 12,3475 10,4570 52,7609
3 18,2903 16,8377 10,8800 12,3408 58,3488
TOTAL 110,5448 108,2924 83,4883 62,2934 364,6189
Tentukan bentuk pengaruh dari jenis dan konsentrasi plasticizer terhadap kuat tarik
edible film campuran kappa lota karaginan dan kitosan kulit udang windu!
Penyelesaian
a. Manual
Hipotesis
H0 : α1 = α2 = 0
H1 : paling sedikit terdapat satu αi tidak sama dengan nol, α = 1,2
H0 : β1 = β2 = β3 = β4 = 0
H1 : paling sedikit terdapat satu βj tidak sama dengan nol, β = 1,2,3,4
H0 : αβ(11) = αβ(12) = .... = αβ(24) = 0
H1 : paling sedikit terdapat satu αβ(ij) tidak sama dengan nol, α = 1,2 ; β = 1,2,3,4
Perhitungan
364,61892
𝑭𝑲 = = 5539,456
24
𝑱𝑲 𝐀𝐁 = 𝐽𝐾 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 − (𝐽𝐾 A + 𝐽𝐾 B)
= 283,0542 − (3,149 + 260,2375) = 19,667
𝑱𝑲 𝑮𝒂𝒍𝒂𝒕 = 𝐽𝐾 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 − ( 𝐽𝐾 𝐴 + 𝐽𝐾 𝐵 + 𝐽𝐾 𝐴𝐵)
= 425,2153 −(3,149+260,2375+19,667) = 161,8288
SK db JK KT Fhitung F 5%
Jenis Plasticizer c
i
i
2
c T
i
i i
Respons
Gliserol Sorbitol
Linier -1 1 2 -8,69
186,6562 177,9627
Total
(−8,69)2
𝐽𝐾𝐿𝑖𝑛𝑖𝑒𝑟 = = 3.15
(4)(3)(2)
Konsentrasi Plasticizer
𝑛 𝑛
∑ 𝑐𝑖2 ∑ 𝑐𝑖 𝑇𝑖
Respons 0,5% 1% 1,5% 2% 𝑖=1 𝑖=1
Linier -3 -1 1 3 20 -169,558
Kuadratik 1 -1 -1 1 4 -18,94
Kubik -1 3 -3 1 20 26,16
Total 110.5448 108,2924 83,4883 62,2934
(−169,558)2
𝐽𝐾𝐿𝑖𝑛𝑖𝑒𝑟 = (2)(3)(20)
= 239,582
(−18,94)2
𝐽𝐾𝑘𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑡𝑖𝑘 = (2)(3)(4)
= 14,95
(26,16)2
𝐽𝐾𝑘𝑢𝑏𝑖𝑘 = (2)(3)(20) = 5,703
Tabel Analisis Ragam untuk penguraian komponen perlakuan
SK Db JK KT Fhit Ftabel
A 1 3,149 3.149 0,311 4,49
*Linier 1 3,15 3,15 0,311 4,49
B 3 260,2375 86,75 8,58* 3,24
*Linier 1 239,582 239,582 23,68* 4,49
Term Coef
Constant 4,57977
induksi 14,7703
putaran 0,0117998
induksi*induksi -9,49556
putaran*putaran -2,21458E-06
induksi*putaran 0,000126238
Dari hasil output Minitab diatas, diperoleh persamaan permukaan respon yaitu
𝑌̂ = 4.5797 + 14.77𝐶1 + 0.0117998𝐶3 − 9.4956𝐶12 − 2.21458𝐶32 + 0.000126𝐶1𝐶3
Dimana C1 adalah putaran dan C3 adalah intensitas. Dari persamaan tersebut, dapat
disimpulkan bahwa dengan meningkatnya putaran tiap satu satuan maka akan meningkatkan
Kinerja Motor Bensin 4 Langkah Berbahan Bakar Campuran Premium dan Bioetanol sebesar
14.77 − 9.4956𝐶1 . Dan tiap meningkatnya intensitas Induksi elektromagnetik dapat
meningkatkan Kinerja Motor Bensin 4 Langkah Berbahan Bakar Campuran Premium dan
Bioetanol sebesar . 0117998𝐶3 − 2.21458𝐶3 . Ketika naiknya putaran dan intensitas induksi
elektromagnetik naik satu satuan secara bersama-sama akan menaikkan kinerja motor bensin
4 langkah berbahan campuran premium dan bioetanol sebesar 0.000126.
2.0
C3
1.5
1.0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
C1
Berdasarkan contour plot diatas, dapat diketahui bahwa Kinerja Motor Bensin 4
Langkah Berbahan Bakar Campuran Premium dan Bioetanol pada putaran 3-4 rpm dengan
intensitas induksi elektromagnetik pada 2,5 – 3 tesla didapat kinerja motor bensin 4 langkah
berbahan bakar campuran premium dan bioetanol sebesar 5-5,25.
5.5
C2
5.0
3
4.5
2 C3
0.0
2.5 5.0 1
C1 7.5
Plot surface dalam gambar diatas menampilkan plot contour dalam 3 dimensi, tetapi masih
belum diketahui dengan jelas besarnya variabel independen (putaran dan intensitas induksi
elektromagnetik) yang mengoptimalkan kinerja motor bensin 4 langkah berbahan bakar
campuran premium dan bioetanol. Untuk mendapatkan nilai optimal yang pasti digunakan
persamaan yang sudah didapatkan 𝑌̂ = 4.5797 + 14.77𝐶1 + 0.0117998𝐶3 − 9.4956𝐶12 −
2.21458𝐶32 + 0.000126𝐶1𝐶3
BAB IV
LATIHAN SOAL
4.1 Soal 1
1. Seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh kadar protein ransum terhadap kadar
globulin darah (gram %) kelinci dewasa jantan. Untuk tujuan tersebut peneliti
menggunakan ransom dengan kadar protein (10, 16, 22 dan 28 %) setelah dilakukan
penelitian diperoleh hasil sebagai berikut :
Protein Ulangan
Total
Ransum (i) 1 2 3 4 5 6
10% 1.08 0.82 0.96 0.99 0.97 0.91 5.73
16% 0.96 0.98 1.01 1.01 0.98 0.81 5.75
22% 1.23 1.18 1.01 1.01 1.07 1.02 6.52
28% 1.18 1.03 1.17 1.15 1.32 1.23 7.08
Total 25.08
Untuk data diatas, tentukan kurva respon dan variabel bebas yang dapat mengoptimalkan
respon !
4.2 Soal 2
Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh varietas terhadap temperatur
pahat pada variasi sudut miring pahat. Dari data hasil pengujian pengaruh varietas
terhadap temperatur pahat dengan variasi sudut miring pahat diambil data temperatur
yang maksimum untuk satu kali pemotongan memanjang. Hal ini dikarenakan data yang
diambil tersebut sudah bisa mewakili dari keseluruhan data. Data yang diambil adalah
sebagai berikut :
Tabel. Data hasil pengaruh varietas terhadap temperatur maksimum pahat dengan
variasi sudut miring pada pahat.
Variasi sudut miring (0)
Varietas Ulangan
50 100 150 200 250
1 90.3 75.6 70.4 69.7 69.7
A 2 88.8 77.2 69.2 65.3 65.3
3 90.8 75.6 71.2 68.9 63.4
B 1 90.7 76.7 64.7 68.7 65.4
2 92.2 74.9 68.8 67.7 68
3 92.2 76.6 68.9 69.6 69.9
1 122.9 93.8 110.1 108.5 102.5
D 2 123.9 98.8 98.1 101.2 102.7
3 121.8 96.8 107.1 106 102.8
1 175.2 132.5 126.2 119.6 116.1
E 2 182.2 135.2 112 122.9 120.5
3 181.3 133.3 119.8 117.9 115.4
BAB V
5.1 Soal 1
Hipotesis
H0 : α1 = α2 = α3 = α4 = 0
H1: paling sedikit terdapat satu αi 0 , i = 1,2,3,4
Perhitungan
Manual
2
(∑𝑛 𝑘
𝑖=1 ∑𝑗=1 𝑌𝑖𝑗 ) (25.08)2
𝑭𝑲 = = (4)(6)
=26.2086
𝑛𝑘
2
∑𝑘 𝑛
𝑗=1[∑𝑖=1 𝑌𝑖 ] 32.83292 +33.06352 +42.51042 +50.12642
𝑱𝑲𝑷𝒆𝒓𝒍𝒂𝒌𝒖𝒂𝒏 = − 𝐹𝐾 = 26.2086 =0.213433
𝑛𝑖 5
Source DF SS MS F P
PERLAKUAN 3 0,21343 0,07114 9,06 0,001
Error 20 0,15697 0,00785
Total 23 0,37040
Dengan taraf nyata 5% terlihat bahwa nilai F hitung > F tabel atau p-value(0.001) < α(0.05),
maka diputuskan untuk menolak H0. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
nyata antara kadar protein ransum terhadap kadar globulin darah (gram %) kelinci dewasa
jantan. Langkah selanjutnya yaitu mencari tahu sejauh mana pengaruh tersebut apakah linear,
kuadratik, kubik atau lebih tinggi dari itu.
𝑛 𝑛
Protein Ransum (i)
2
∑ 𝑐𝑖 ∑ 𝑐𝑖 𝑇𝑖
Respons
10% 16% 22% 28% 𝑖=1 𝑖=1
Linier -3 -1 1 3 20 4,82
Kuadratik 1 -1 -1 1 4 0,54
Kubik -1 3 -3 1 20 -0,96
Total 5,73 5,75 6,52 7,08
(4.82)2
𝐽𝐾𝐿𝑖𝑛𝑖𝑒𝑟 = =0.1936
6(20)
(0.54)2
𝐽𝐾𝑘𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑡𝑖𝑘 = =0.01215
6(4)
(−0.96)2
𝐽𝐾𝑘𝑢𝑏𝑖𝑘 = =0.00768
6(20)
SK db JK KT F hit F tabel
Perlakuan 3 0,213433 0,071144 9,064911 3,10
Linier 1 0,193603 0,193603 24,66808* 4,351
Kuadratik 1 0,01215 0,01215 1,548099 4,351
Kubik 1 0,00768 0,00768 0,978552 4,351
Galat 20 0,156967 0,007848
Total 23 0,3704
Dari tabel analisis ragam di atas menunjukkan bahwa hanya pengaruh linier saja yang
sangat nyata dari kadar protein ransum terhadap kadar globulin darah (gram %) kelinci dewasa
jantan. Untuk menentukan kurva responnya maka perlu menggunakan polinom ortogonal :
𝑌̂ = 𝑌̅ + 𝛼1 𝜆1 𝜉1
𝑄𝑙𝑖𝑛𝑖𝑒𝑟 𝑥 − 𝑥̅𝑝.𝑟
= 𝑌̅ + 2 𝜆1 ( )
𝑟 ∑𝑖 𝑐𝑖 𝑑𝑝.𝑟
4.82 𝑥 − 19
= 1.045 + (2) ( )
6(20) 6
𝑥 − 19
= 1.045 + 0.08033 ( )
6
Analysis of Variance
Source DF SS MS F P
Regression 1 0,193603 0,193603 24,09 0,000
Error 22 0,176797 0,008036
Total 23 0,370400
S 0,0896449
1,3 R-Sq 52,3%
R-Sq(adj) 50,1%
1,2
RESPON
1,1
1,0
0,9
0,8
1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0
PERLAKUAN
Karena hanya pengaruh linier yang nyata maka kurva respon yang dihasilkan berbentuk
linier seperti grafik fitted line plot di atas, dengan persamaan regresi yaitu kadar globulin darah
= 0,8442 + 0,08033x protein ransum, yang berarti bahwa dengan meningkatnya kadar protein
ransum sebesar 1 % maka kadar globulin darah (gram %) kelinci dewasa jantan akan
bertambah sebesar 0,08033 satu satuan.
5.2 Soal 2
Hipotesis
2
(∑𝑟𝑖=1 ∑𝑐𝑗=1 ∑𝑡𝑘=1 𝑌𝑖𝑗𝑘 ) (5833.5)2
𝑭𝑲 = = = 567162.04
𝑟𝑐𝑡 (4)(5)(3)
𝑱𝑲 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 = ∑𝑟𝑖=1 ∑𝑐𝑗=1 ∑𝑡𝑘=1 𝑌𝑖𝑗𝑘 2 − 𝐹𝐾 = 616811.7 − 567162.04 = 49649.65
∑𝑟𝑖=1 ∑𝑐𝑗=1 𝑇𝑖𝑗 2 269.92 + 228.42 + ⋯ + 3522
𝑱𝑲 𝑷𝒆𝒓𝒍𝒂𝒌𝒖𝒂𝒏 = − 𝐹𝐾 = − 567162.04
𝑡 3
= 49302.17
∑𝑟𝑖=1 𝑇𝑖 2 1111.42 + 11152 + 1273.52 + 15972 + 2010.12
𝑱𝑲 𝑨 = − 𝐹𝐾 = − 567162.04 = 37461.03
𝑐𝑡 (5)(3)
∑𝑟𝑖=1 𝑇𝑖 2 1804.92 + 13942 + 1315.42 + 1315.12 + 1277.62
𝑱𝑲 𝑩 = − 𝐹𝐾 = − 567162.04 = 8827.082
𝑟𝑡 (4)(3)
𝑱𝑲 𝑨𝑩 = 𝐽𝐾𝑃𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 − 𝐽𝐾𝐴 − 𝐽𝐾𝐵 = 3014.064
𝑱𝑲 𝑮𝒂𝒍𝒂𝒕 = 𝐽𝐾𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 − 𝐽𝐾𝐴 − 𝐽𝐾𝐵 − 𝐽𝐾𝐴𝐵 = 347.48
Linier -3 -1 1 3 20 3178,1
Kuadratik 1 -1 -1 1 4 409,5
Kubik -1 3 -3 1 20 -547,3
Total 1111,4 1115 1597 2010,1
(3178.1)2
𝑱𝑲𝑳𝒊𝒏𝒊𝒆𝒓 = (4)(3)(20) = 42084.66
(409.5)2
𝑱𝑲𝒌𝒖𝒂𝒅𝒓𝒂𝒕𝒊𝒌 = = 3493.54
(4)(3)(4)
(−547.3)2
𝑱𝑲𝒌𝒖𝒃𝒊𝒌 = = 1248.07
(4)(3)(20)
Respon
Sudut Miring (B)
c i
2
c T i i
50 100 150 200 250 i i
Linier -2 -1 0 1 2 10 -842.2
Kuadratik 2 -1 -2 -1 2 14 622
Kubik -1 2 0 -2 1 10 -268.6
Kuartik 1 -4 6 -4 1 70 101
Total 1452.3 1147 1086.5 1086 1061.7
(−842.2)2
𝑱𝑲𝑳𝒊𝒏𝒊𝒆𝒓 = (5)(3)(10) = 4728.67
(622)2
𝑱𝑲𝒌𝒖𝒂𝒅𝒓𝒂𝒕𝒊𝒌 = (5)(3)(14) = 1842.3
(−268.6)2
𝑱𝑲𝒌𝒖𝒃𝒊𝒌 = (5)(3)(10) = 480.9
(101)2
𝑱𝑲𝒌𝒖𝒂𝒓𝒕𝒊𝒌 = (5)(3)(70) = 9.71
SK db JK KT Fhit Ftabel
A 3 37461.03 12487 1437.435248 2.57
*Linier 1 42084.66 42084.7 4844.556233* 4.03
*Kuadratik 1 3943.54 3943.54 453.958789* 4.03
*Kubik 1 1248.07 1248.07 143.6710026* 4.03
B 4 8827.082 2206.77 254.0313112 2.57
*Linier 1 4728.67 4728.67 544.338667* 4.03
*Kuadratik 1 1842.3 1842.3 212.0755151* 4.03
*Kubik 1 480.9 480.9 55.35858179* 4.03
*Kuartik 1 9.71 9.71 1.117762173 4.03
A*B 12 3014.064 251.172 28.91354898 1.863
Galat 40 347.48 8.687
Total 59 49649.65
Dari tabel analisis ragam di atas menunjukkan bahwa pengaruh varietas (A) pengaruh
sudut miring (B) sampai derajat kubik. Interaksi tidak dipertimbangkan karena pengaruhnya
kecil, yang terlihat dari nilai F-hitung yang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan F-hitung
komponen yang lain meskipun lebih besar dari F-tabel. Berdasarkan hasil analisis di atas, maka
regresi permukaan respon yang cocok adalah model:
Term Coef
Constant 268.686
x1 -6.67287
x2 -3.59532
x1*x1 0.0710937
x2*x2 0.148095
x1*x2 -0.0351750
Dari hasil output Minitab di atas, diperoleh persamaan permukaan respon yaitu
𝑌̂ = 268.686— 6.67287𝑥1 + 0.0710𝑥1 2 − 3.595𝑥2 + 0.148𝑥2 2 -0.03517x1x2. Dimana 𝑥1
adalah varietas dan 𝑥2 adalah variasi sudut.
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA