Professional Documents
Culture Documents
Kualitas udara atau Indoor Air Quality dalam suatu ruangan adalah salah
satu aspek keilmuan yang memfokuskan pada kualitas atau mutu udara dalam
suatu ruang yang dimasukkan ke dalam ruang atau gedung yang ditempati oleh
manusia, apakah udara yang dipergunakan dalam ruangan atau gedung tersebut
kualitas udara di dalam dan di sekitar bangunan dan struktur, terutama yang
di dalam ruangan merupakan gambaran dari kondisi udara di dalam ruangan yang
ventilasi untuk kualitas udara yang memadai (Ventilation for Acceptable Indoor
Air Quality). Pengertian kualitas udara dalam ruang yang memadai menurut
standard tersebut adalah udara dimana tidak ada kontaminan pada konsentrasi
yang membahayakan yang sudah ditetapkan oleh para ahli dimana sebesar 80%
ketidaknyamanan.
Menurut Idham (2003) ada tiga syarat utama yang berhubungan dengan
kualitas udara dalam suatu ruang atau Indoor Air Quality yaitu :
1. Level suhu atau panas dalam suatu ruang atau gedung masih dalam batas-
kontaminan mikroba (jamur, bakteri) atau massa atau energi stressor yang dapat
udara dalam ruang gedung. Faktor lain yang mempengaruhi kualitas udara dalam
peralatan yang ada di dalam ruang, kontaminasi pencemar dari luar ruang,
pengaruh musim, suhu dan kelembaban udara dalam ruang serta ventilasi (EPA,
1998).
Sedangkan menurut US-EPA (1995) ada empat elemen yang berpengaruh
1. Sumber yang merupakan asal dari dalam, luar atau dari sistem operasional
a) Parameter Fisik
a) Suhu/Temperatur
maskuler. Namun dari semua energi yang dihasilkan tubuh hanya 20% saja yang
Pada suhu udara yang panas dan lembab, makin tinggi kecepatan aliran
udara malah akan makin membebani tenaga kerja. Pada tempat kerja dengan suhu
udara yang panas maka akan menyebabkan proses pemerasan keringat. Beberapa
hal buruk berkaitan dengan kondisi demikian dapat dialami oleh tenaga kerja.
efisiensi dengan keluhan kaku atau kurangnya koordinasi otot. (Suma’mur, 1996).
Suhu udara sangat berperan dalam kenyamanan bekerja. Suhu ruangan
harus antara 18oC dan 24°C untuk orang sehat. Meskipun studi tentang Sick
Building Syndrome tidak dapat memberikan gambaran suhu yang tepat hasil studi
yang ada, karyawan dapat menunjukkan kinerja terbaik saat bekerja pada suhu
antara 19oC dan 20°C (ASHRAE 2003b). Institut Nasional untuk Keselamatan
melebihi 26°C untuk pria dan 24°C bagi perempuan. Dalam beberapa sumber,
(1993), temperatur yang dianggap nyaman untuk suasana bekerja adalah 23°C-
bahwa suhu antara 20 dan 26°C merupakan suhu yang cocok bagi lingkungan
kerja.
b) Kelembaban Udara
Air bukan merupakan polutan, namun uap air merupakan pelarut berbagai
polutan dan dapat mempengaruhi konsentrasi polutan di udara. Uap air dapat
kelembaban yang tinggi melarutkan senyawa kimia lain lalu menjadi uap dan
akan terpajan pada pekerja (Fardiaz, 1992). Ruang yang lembab dan dinding yang
basah akan sangat tidak nyaman dan mengganggu kesehatan manusia (Pudjiastuti,
1998).
Kelembaban udara adalah presentase jumlah kandungan air dalam udara
1. Kelembaban absolut, yaitu berat uap air per unit volume udara.
2. Kelembaban nisbi (relatif), yaitu banyaknya uap air dalam udara pada
memenuhi syarat kesehatan dalam ruang kerja adalah 40-60% dan kelembaban
udara yang tidak memenuhi syarat kesehatan adalah <40% atau >60% (Depkes
RI, 2002).
dalam ruang. Besarnya berkisar antara 0,15 sampai dengan 1,5 meter/detik, dapat
dikatakan nyaman. Kecepatan udara kurang dari 0,1 meter/detik atau lebih rendah
menjadikan ruangan tidak nyaman karena tidak ada pergerakan udara. Sebaliknya
udara dalam ruangan) minimal 20 cfm/orang dalam suatu gedung dan untuk
mitigasi kontaminan dalam ruangan selain juga suplai udara segar bagi penghuni
gedung. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa ventilation rate menjadi krusial
d) Pencahayaan
menerangi benda-benda di tempat kerja. Banyak obyek kerja beserta benda atau
alat dan kondisi disekitar yang perlu dilihat oleh tenaga kerja. Hal ini penting
untuk menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi. Selain itu penerangan yang
2. Kelelahan mental.
e) Kebisingan
Menurut KepMen N0. 48 Tahun 1996 kebisingan adalah bunyi yang tidak
diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat
Kebisingan bisa menimbulkan sakit kepala, dan kesulitan berkonsentrasi. Hal ini
akibat bising (noise induced hearing loss), maka telah ditetapkan batas pemaparan
yang aman terhadap bising untuk jangka waktu tertentu, dan dikenal dengan
sebutan Nilai Ambang Batas (threshold limit value). Nilai ambang batas
f) Bau
Bau merupakan faktor kualitas udara yang penting. Bau dapat menjadi
Ammoniak, dan lain-lain. Selain itu bau juga dihasilkan oleh berbagai proses
biologi oleh mikroorganisme. Kondisi ruangan yang lembab dengan suhu tinggi
dan aliran udara yang tenang biasanya menebarkan bau kurang sedap karena
g) Ventilasi
terjadinya Sick Building Syndrome. Luas ventilasi ruangan yang kurang dari 10%
menurut standard WHO atau ventilation rate kurang dari 20CFM OA memberikan
risiko yang besar untuk terjadinya gejala SBS.. Ventilasi yang paling ideal untuk
suatu ruangan apabila ventilasi dalam keadaan bersih, luas memenuhi syarat,
sering dibuka, adanya cross ventilation sehingga tidak menyebabkan adanya dead
normal.
b) Parameter Kimia
a. Karbon monoksida (CO)
bahan yang digunakan sebagai bahan bakar secara tidak sempurna. Misalnya dari
normal berfungsi dalam sistem transport untuk membawa oksigen dari paru-paru.
Dengan adanya CO , Hb, dapat membentuk COHb. Jika terjadi demikian maka
oleh CO juga terjadi selama merokok. Konsentrasi CO yang tinggi di dalam asap
(Kusnoputranto, 2002) :
2. Menyebabkan sakit kepala yang cukup berat, pusing, koma, kerusakan sel
250 ppm.
b. NOX
Gas ini adalah kontributor utama smog dan deposisi asam. Nox bereaksi
dengan senyawa organik volatile membentuk ozon dan oksida lainnya. Organ
tubuh yang paling peka terhadap pencemaran gas NOx adalah paru-paru. Paru-
paru terkontaminasi oleh gas NOx akan membengkak sehingga penderita sulit
Bronkhitis serta akan terjadi penimbunan Nitrogen Oksida dan dapat merupakan
c. SOx
SOx merupakan gas yang tidak berbau bila berada dalam konsentrasi
rendah, akan tetapi memberikan bau yang tajam pada konsentrasi pekat. SOx
berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, seperti minyak bumi dan batu bara.
SOx merupakan polutan yang berbahaya bagi kesehatan terutama bagi penderita
aerosol yang ada di dalam ruang. Dikarenakan jumlah spesies bahan kimia hadir
di udara dalam ruang, dan kesulitan di dalam identifikasi dan kuantifikasi dari
dalam ruangan belum dapat diketahui dengan baik sampai saat ini. Menurut
Bortoli dari senyawa-senyawa yang telah dilakukan studi, senyawa paling banyak
gejala penyakit yang ada di dalam ruang yang banyak dijumpai yaitu sakit kepala,
iritasi mata dan selaput lendir, iritasi sistem pernafasan, drowsiness (mulut
e. Formaldehide
menyengat. Banyak sekali bahan yang ada dalam ruangan dapat mengemisikan
gas formaldehide termasuk bahan yang diisolasi, flafon, kayu lapis, furniture
pestisida, cat dan kertas. Tingkat emisi formaldehide naik dengan kenaikan suhu
(Pudjiastuti, 1998).
mudah menguap. Dalam industri sering digunakan sebagai bahan pelarut, perekat,
antara lain melalui penyuntikan, kuloit, dan pernafasan. Berikut adalah efek akut
Formaldehide dapat menimbulkan bau yang tidak sedap, dan bau tersebut
3. Anasthesia
oral dan suntikan. Bila pemberian tidak memenuhi dosis yang sesuai
4. Penyakit organ
fungsi hati, ginjal, sistem saraf pusat, jaringan tubuh, dan sistem
reproduksi wanita..
c) Parameter Mikrobiologi
waktu dan tempat yang berbeda. Meskipun tidak ada mikroorganisme yang
mempunyai habitat asli udara, tetapi udara di sekeliling kita sampai beberapa
spora, dapat pula berasal dari dalam ruang seperti serangga, jamur, kutu binatang
Bioaerosol adalah partikel debu yang terdiri atas makhluk hidup atau sisa
yang berasal dari makhluk hidup. Makhluk hidup terutama adalah jamur dan
bakteri. Penyebaran bakteri, jamur, dan virus pada umumnya terjadi melalui
sistem ventilasi. Sumber bioaerosol ada 2 yakni yang berasal dari luar ruangan
dan dari perkembangbiakan dalam ruangan atau dari manusia, terutama bila
bioaerosol ini terutama 3 macam, yaitu infeksi, alergi, dan iritasi. Kontaminasi
keseluruh ruangan dapat menyebabkan reaksi yang berbagai seperti demam, pilek,
a. Bakteri Patogen
Bakteri merupakan makhluk hidup yang kasat mata, dan dapat juga
kesehatan yang muncul dapat bervariasi tergantung dari jenis dan rute pajanan.
Bakteri dalam gedung datang dari sumber luar (misalnya dari kerusakan tangga,
endapan kotoran, dan sebagainya) serta dapat memberikan pengaruh bagi manusia
seperti saat bernapas, batuk, bersin. Selain itu, bakteri juga didapati pada sistem
cooling towers (seperti Legionella), bahan bangunan dan furniture, walpaper, dan
karpet lantai. Di dalam gedung, bakteri tumbuh dalam standingwater tempat
Suatu benda atau substrat yang ditumbuhinya dinyatakan sebagai benda atau
(Louise, 2003) :
1. Bakteri Bacillus
membentuk rantai. Kebanyakan anggota genus ini adalah organisme saprofit yang
kulit hewan, penyebab antraks ini adalah bakteri patogen utama dalam
genus ini.
c) Bacillus Subtilis, bakteri yang sangat banyak diudara tetapi tidak patogen.
2. Bakteri Staphylococcus
Genus ini merupakan sel gram positif berbentuk bulat biasanya tersusun
dalam bentuk kluster yang tidak teratur, beberapa merupakan anggota flora
normal pada kulit dan selaput lendir manusia, tiga tipe stafilokokus yang berkaitan
3. Bakteri Streptococcus
anggota flora normal pada manusia dan sebagian lain dapat menimbulkan
tidak dianggap sangat menular karena jarang timbul pada orang sehat.
4. Bakteri Pseudomonas
larut air. Pseudomonas tersebar secara luas pada tanah, air, tanaman, dan binatang,
lingkungan lembab di rumah sakit, dapat berada pada orang sehat, dimana
a. Suhu : 18-28oC
2. Debu
4. Gas Pencemar
(mg/m3) Ppm
2. Amonia (NH3) 17 25
5. Mikrobiologi
yang memiliki fungsi sebagai pendingin udara yang berada di sekitar mesin
pendingin tersebut.
Di lihat dari segi bentuknya AC Split ini memiliki dua bagian yaitu
indoor dan outdoor. Compressor pada AC Split ini terletak pada bagian
outdoornya dan memiliki kipas sebagai alat untuk mengurangi panas yang ada
listrik yang berfungsi memutar blower dan kemudian di keluarkan pada ruangan
memompa gas yang bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi melalui pipa tekan
(Discharge) ke kondensor. Di dalam kondensor suhu gas yang tinggi dibuang oleh
Fan yang terletak pada outdoor unit, sehingga suhu gas refrigerant menjadi
dingin. Setelah melalui Condensor gas refrigerant masuk ke Filter Dryer untuk
disaring, agar gas yang mengalir tidak terdapat kotoran. Setelah disaring gas
(Freon) masuk ke pipa kapiler yang lubangnya begitu kecil, di dalam pipa ini
freon saling bertubrukan dan berdesak-desakan disini freon telah berubah wujud
menjadi cair yang sebelumnya berupa gas. Setelah melewati pipa kapiler freon
akan menguap dan mengambil panas didalam Evaporator yang hampa udara.
kembali disedot masuk kembali melalui pipa hisap (suction) ke dalam Kompresor.
Begitulah cara kerja AC, singkatnya freon dipompa oleh kompresor keluar
melalui pipa tekan lalu masuk ke condensor lalu ke filter dryer kemudian masuk
melalui pipa kapiler menuju evaporator dan kembali ke kompresor melalui pipa
lainnya, yaitu antara indoor dan outdoornya memiliki tempat yang sama
(menyatu), sehingga tidak memerlukan tambahan pipa antara indoor dan outdoor
AC tersebut.
ruangan yang akan di pasang tersebut. Letak indoornya berada di dalam ruangan
dan letak outdoornya berada di luar ruangan, tembok pembatas ini sangat di
perlukan agar udara panas yang berada di luar ruangan tidak masuk ke dalam
AC Floor standing ini memiliki bentuk yang besar baik pada indoornya
maupun pada outdoornya, peletakan AC Floor standing ini yaitu pada bagian
dudukannya, daerah pada bagian depan indoornya harus lapang hal ini di
sebabkan agar sirkulasi udara pada AC Floor standing tersebut tidak terganggu.
disebelah atas dibuat suatu corong/dakting udara, yang dapat di tempatkan hingga
memiliki bentuk dan ukuran cukup besar. Perbedaannya ialah ukurannya dan
letakkan) pada bagian atas dekat ceilings (plafon), dan AC ini lebih banyak di
ruangan. AC ini memiliki filter, yang dipasang pada bagian belakang blower.
kenyamanan bagi kita. Terlebih bagi yang bekerja dikantor. Hampir sebagian
pekerja kantoran itu berada di dalam ruangan ber-AC. Ruangan yang ber-AC
memang dapat memberikan rasa sejuk ketimbang berada di luar yang penuh asap
sedemikian rupa sehingga kedap udara. Karena itulah, udara yang ada di dalam
ruangan ber-AC hanyalah udara yang sama yang didaur ulang. Proses pendaur-
ruangan. Begitu pula, AC yang jarang dibersihkan akan menjadi tempat nyaman
1. Suhu
suatu kondisi yang dirasakan dan menunjukkan kepuasan terhadap suhu yang ada
dilingkungan. Untuk pekerja kantor dimana pekerjanya harus duduk menetap dan
kelembaban yang rendah akan membuat suhu akan semakin dingin demikian juga
2. Kelembaban
tinggi ataupun yang rendah tapi tidak pada level kelembaban yang sedang.
Sedangkan bakteri seperti Legionella hidup pada range kelembaban yang terbatas
yaitu 55-65% dan bertahan dalam bentuk aerosol (bioaerosol). Pada tingkat
Debu partikulat merupakan salah satu polutan yang paling sering disebut
dengan ukuran 1 mikron sampai dengan 500 mikron. Dalam kasus pencemaran
udara baik didalam maupun diluar ruang gedung (indoor dan outdoor pollutan)
debu sering dijadikan salah satu indikator pencemaran yang digunakan untuk
keselamatan kerja. Partikel debu akan berada diudara dalam waktu yang relatif
kesehatan juga dapat mengganggu daya tembus pandang mata dan dapat
a. Suhu : 23oC-28oC
b. Kelembaban : 40%-80%
2. Debu (PM10)
pencemar dan ventilasi yang cukup. Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan
b. Bila suhu > 28oC perlu menggunakan alat penetral udara seperti Air
c. Bila suhu udara luar < 18oC perlu menggunakan alat pemanas ruang.
2. Debu
sore hari dengan menggunakan kain pel basah atau pompa hampa (vacuum
pump).
3. Pertukaran Udara
ketentuan pabrik.