Professional Documents
Culture Documents
net/publication/324532241
CITATIONS READS
0 426
2 authors, including:
Tengku Tibri
Institut Teknologi Medan
3 PUBLICATIONS 0 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Tengku Tibri on 15 April 2018.
RINGKASAN
Terowongan jalan di Desa Sibaganding berbentuk tapal kuda, dengan ukuran tinggi 5,5 m, lebar
6 m dan panjang 21 m, telah ada sejak tahun 1919 hingga saat ini belum dilakukan penguatan
dan penyanggaan. Namun perlu diketahui, sampai kapan terowongan tersebut dapat bertahan
tanpa adanya penguatan dan penyanggaan. Untuk itu perlu dilakukan penelitian dengan metode
empirik dan analitik di terowongan tersebut. Metode empirik digunakan untuk mendapatkan
rekomendasi penyanggaan yang akan diterapkan pada terowongan, kemudian dalam
memverifikasi kestabilan terowongan digunakan metode analitik yang berbasis finite elemen
method (FEM) sehingga diperoleh nilai kestabilan terowongan dan tipe penyanggaan yang
digunakan. Berdasarkan metode empirik diperoleh bobot nilai massa batuan menurut RMR
sebesar 47 termasuk dalam kelas III (sedang) dan menurut sistem-Q diperoleh bobot nilai
sebesar 8,86 (sedang). Berdasarkan hasil verifikasi dengan software unwedge dan phase2
didapatkan rekomendasi penyanggaan yang paling baik yaitu menurut RMR dengan variasi
penyanggaan; rock-bolting dengan panjang 4 m dan spasi 2 m dan dikombinasikan dengan
shotcrete 50-100 mm di atap dan 30 mm di dinding. Nilai FK sebelum disangga di lantai
sebesar 2,423, kiri bawah sebesar 14,124, kanan atas sebesar 14,412, kiri atas sebesar 9,603 dan
di atap sebesar 3,996. Nilai total displacement sebelum disangga adalah sebesar 0,000136541
m. Pada saat ini terowongan tersebut tidak perlu dilakukan penyanggaan karena nilai FK dan
total displacement sudah aman.
Kata kunci: Terowongan, RMR, sistem-Q, unwedge, Phase2, faktor keamanan, displacement..
ABSTRACT
Road tunnel in the village of Sibaganding is horseshoe-shaped, with a height dimension of 5.5
m, a width of 6 m and a length of 21 m has been around since 1919 until now there have never
been a reinforcement and supporting. But need to know until when the tunnel is able to survive
without any reinforcement and supporting. It is necessary for research with empirical and
analytical methods in the tunnel. Empirical methods used to obtain the supporting
recommendation to be applied to the tunnel, then the tunnel is used to verification the stability
of analytical methods based on the finite element method (FEM) in order to obtain the value of
the stability of the tunnel and the type of supporting is used. Based on the empirical method
obtained by weighting the value of the rock mass according to the RMR by 47 included in class
III (fair) and according to the Q-system obtained by weighting a value of 8.86 (fair). Based on
the results of verification with software Unwedge and Phase2 obtained buffering best
recommendation is according to RMR with variations supporting; rock-bolting with a length of
4 m and 2 m spacing and in combination with shotcrete 50-100 mm in 30 mm on the roof and
walls. FS value before propped on the floor of 2,423, lower left of 14,124, the upper right of
14,412, upper left of 9,603 and on the roof of 3,996. The total value of displacement before
propped amounted 0,000136541 m. At this time the tunnel is not necessary supporting because
FS value and total displacement is secured.
Berdasarkan klasifikasi RMR massa batuan Berdasarkan klasifikasi RMR massa batuan
di daerah penelitian memiliki bobot nilai di daerah penelitian memiliki bobot nilai
sebesar 47 termasuk dalam kelas III atau sebesar 47 termasuk dalam kelas III
kelas sedang (ZT. Bieniawski, 1984) dan (sedang) dengan rekomendasi penyanggaan
menurut klasifikasi sistem-Q memiliki rock-bolting panjang 4 m dan spasi 2 m
bobot nilai sebesar 8,86 atau sedang ditambah dengan shotcrete 50 – 100 mm di
(Barton, dkk, 1974). Dari analisa RMR atap dan 30 mm di dinding. Menurut
didapatkan arti kelas massa batuan dengan klasifikasi sistem-Q memiliki bobot nilai
nilai kohesi sebesar 200-300 KPa dan sudut sebesar 8,86 (sedang) dengan rekomendasi
geser dalam 25o - 35o. Untuk nilai kohesi penyanggaan rock-bolting panjang 2,6 m
yang didapat dari software rocdata adalah dan spasi 1,5 m. Berdasarkan rekomendasi
sebesar 226 KPa. Nilai ini telah masuk penyanggaan dari kedua metode klasifikasi
dalam range nilai arti kelas massa batuan massa batuan setelah diverifikasi dengan
menurut RMR. software Unwedge dan Phase2
penyanggaan yang paling baik adalah
4.2. Perkiraan Bentuk Runtuhan Diatap rekomendasi metoda RMR dengan variasi
Dan Didinding Terowongan penyanggaan rock-bolting panjang 4 m dan
spasi 2 m ditambah dengan shotcrete 50 –
Dengan menggunakan program Unwedge 100 mm di atap dan 30 mm di dinding.
v.3.0 maka akan diperoleh bentuk runtuhan Penyanggaan yang direkomendasikan
metode RMR memiliki Nilai FK dan total
displacement yang lebih aman, hal ini Dengan menggunakan program Phase2
dikarenakan variasi penyanggaan rock- v.6.0 maka akan didapatkan nilai total
bolting yang lebih panjang dan ditambah displacement seperti Gambar 4.4 dan 4.5.
dengan shotcrete.
Faktor Keamanan
Metoda Sebelum dipasang Setelah dilakukan Bila dilihat dari total perpindahan sebelum
penyanggaan penyanggaan dipasang penyangga maka menurut
Cording (1974) kondisi ini termasuk
Lantai = 2,423 Lantai = 2,423
kriteria besar – berbahaya (namun tidak
Kiri bawah =12,124 Kiri bawah = 17,890 dijelaskan kondisi massa batuannya).
RMR Kanan atas = 14,412 Kanan atas = 20,062 Sedangkan menurut Zhenxiang (1984) nilai
Kiri atas = 9,603 Kiri atas = 63,763
Atap = 3,996 Atap = 393,259 perpindahan ini termasuk kriteria aman,
Lantai = 2,423 Lantai = 2,423
namun kondisi massa batuan sistem-Q
Kiri bawah = 12,124 Kiri bawah = 12,650 tidak termasuk dalam kelas massa batuan
Q-Sys Kanan atas = 14,412 Kanan atas = 14,576 yang dijelaskan Zhenxiang Q=0,067-0,208.
Kiri atas = 9,603 Kiri atas = 9,603
Atap = 3,996 Atap = 3,996
V. KESIMPULAN Rock Massed. Tunel and Tunneling
Internasional, part 1.
1. Kondisi massa batuan di daerah 8. Rai Astawa, 1994. Rancangan Teknik
penelitian menurut RMR dengan nilai Terowongan, Diktat, Institut
bobot 47 termasuk dalam kelas III Teknologi Bandung.
(sedang) dan menurut sistem-Q dengan 9. Saptono Singgih, 2015, Penerapan
nilai bobot 8,86 (sedang). Kurva Stabilitas Lereng Pada
2. Berdasarkan program Unwedge v.3.0 Analisis Stabilitas Lereng di
perkiraan bentuk runtuhan terowongan Penambangan Tuff Gunungsari,
adalah runtuhan baji dengan berat Daerah Istimewa Yogyakarta,
volumenya di lantai sebesar 0,023 ton, Workshop & Seminar Nasional
di kiri bawah sebesar 0,884 ton, di Geomekanika III, Jakarta.
kanan atas sebesar 5,353 ton, di kiri atas 10. Suryana, 2010, Metode Penelitian,
sebesar 0,036 ton. Diktat, Universitas pendidikan
3. Berdasarkan nilai FK yang dihasilkan Indonesia.
program Unwedge dan total 11. Taufik Imam, dkk. 2015. Estimasi Tipe
displacement yang dihasilkan program Penyanggaan Untuk Rancangan
Phase2 maka pada saat ini terowongan Terowongan Jalan dari Aek Nauli ke
tersebut tidak perlu dilakukan Parapat, Workshop & Seminar
penyanggaan karena sudah aman. Nasional Geomekanika III, Jakarta
12. Tibri, dkk. 2015, Analisa Kestabilan
Lubang Bukaan berdasarkan Metode
DAFTAR PUSTAKA Empirik (Sistem RMR dan Sistem Q)
dan Metode Analitik-Numerik
1. ASTM Standard Test Method D 5731- (Program Phase2), Paper, Institut
05 Standard Test Method for Teknologi Medan (ITM).
Determination of the Point Load 13. Tibri, T. 2008. Teknik Terowongan,
Strenght Index of Rock (approved Diktat, Jurusan Teknik
Nov. 1, 2005). Pertambangan, Fakultas Teknologi
2. Barton, Lien And Lunde, 1974 , Mineral, Institut Teknologi Medan
Engineering Clasification Of Rock (ITM).
Mases For The Design Of Tunnel 14. Wedhato Sonny. 1999, Pengukuran
Support ,Symposium Exploration For Konvergen Untuk Menilai Kestabilan
Rock Engineering, Norway. Lubang Bukaan Bawah Tanah di
3. Bieniawski Z.T. 1973, Rock Mechanics Tambang Emas Cikidang, Tesis,
Design In Mining And Tunneling, Bandung.
The Pennsylvania State University,
Boston
4. Biron Cemal and Arioglu Ergin.1983,
Design Of Support In Mines,
Depertment of Mining Engineering
Istanbul Technical University,
Istanbul Turkey.
5. Evert Hoek and Edwin T Brown. 1980,
Underground Excavation in Rock,
The Institution of Mining And
Metallurgy, London.
6. Goodman, 1980, Introduction To Rock
Mechanics, University of California
at Berkeley.
7. Hoek, 2000, Predicting Tunnel
Squeezing in Weak Heterogeneus