You are on page 1of 4

Cara Belajar Efektif dokter

Kali ini sahabat calon dokter dari universitas swasta yang masih duduk disemester 1 bertanya
bagaimana cara belajar yang efektif kepada admin. Hmm, sebenarnya admin bingung harus
menjelaskan dari mana karena admin juga pernah kecolongan dan mengabaikan apa yang telah
admin rencanakan dalam soal belajar seperti yang diceritakan dalam postingan Balada Ujian
Blok. tapi karena admin teringat akan hadits yang menyatakan "Sampaikanlah walau satu ayat",
akhirnya admin menimbang untuk coba menyampaikan walaupun tentu pasti ada
kekurangannya.

Sebelumnya, admin benar-benar lagi kumat sifat ustadznya. Jadi, postingan ini bakalan panjang
dan agak ngebosanin bagi kalian yang menganggap remeh. Tapi, bagi kalian yang serius ingin
merenungkan diri dan mencari jawaban tentang 'bagaimana sih cara belajar yang efektif?', admin
yakin kalau kalian benar-benar meresapi ceramah admin kali ini kalian pasti bakal bisa merubah
diri untuk menjadi seseorang yang lebih baik lagi.

Inilah isi curhatan sahabat kita :

bagaimana ya cara belajar menghafal yang baik? cara belajar yang baik mahasiswa
kedokteran? aku merasa masih susah untuk belajar serius seperti waktu msih duduk di bangku
sekolah, apa karena di asrama banyak tmennya?

Baiklah kita mulai postingan kali ini, pertama-tama admin akan membaca,

‫ﷲالررححممحن ااررححيِم‬
‫بححســــــــــــــــــحم ا ح‬

1. Penegasan Diri
Pertama sekali yang harus kita tanyakan ke diri kita setelah masuk perguruan tinggi khususnya
Mahasiswa Kedokteran ialah "siapa kita ?", "dimana kita ?" dan "mau kemana kita ?". menurut
admin hal ini sangat perlu kita tanyakan untuk penegasan kepada diri kita agar kita tahu siapa
diri kita, dimana kita sekarang, dan mau kemana kita setelah menyelesaikan pendidikan
kedokteran.
Kita harus tahu kalau kita sekarang adalah mahasiswa yang ditugaskan oleh orang tua kita untuk
menjalani pendidikan, dan kita harus pikirkan orang tua yang telah membesarkan kita dan
membanting tulang untuk membiayai kita. Kita sekarang berada di Fakultas Kedokteran, tidak
mudah untuk menjadi seorang dokter, kita harus menjalani jadwal kuliah yang padat selama 7
semester (3,5 tahun) dan setelah pendidikan di Fakultas selesai kita akan memulai kegiatan
kepaniteraan klinik di rumah sakit selama 1,5 sampai 2 tahun sebagai dokter muda atau COAS.

MUDAH??? tentu tidak, jika kita tidak belajar dengan sungguh-sungguh lama pendidikan
kedokteran bahkan bisa 2 kali dari yang telah disampaikan di atas. Mau kemana kita? inilah akhir
dari hasil pendidikan kita. Sudah jadi DOKTER??? Sudah, kita sudah mendapatkan Ijazah dan
TITLE DOKTER yang kita impi-impikan, tapi banyak yang harus kita lalui untuk mendapatkan
izin praktek atau sering di sebut Surat Tanda Registrasi (STR).
Pertama sekali kita harus mengikuti UKDI yang di adakan tiga bulan sekali. UKDI adalah uji
kompetensi yang harus ditempuh oleh dokter yang baru lulus Fakultas Kedokteran. Sekedar
bocoran banyak dokter-dokter yang baru menyelesaikan pendidikan kedokteran tidak lulus
UKDI dan bahkan baru lulus sesudah mengikuti ujian yang kedelapan. Apabila kita lulus, kita
baru bisa mendapatkan sertifikat kompetensi (Serkom). SUDAH SELESAI??? Belum, Ijazah dan
serkom adalah syarat agar kita bisa mengikuti INTERNSIPH.

Internship merupakan suatu program magang bagi dokter yang baru menyelesaikan masa
pendidikan profesi dan telah mendapatkan sertifikat kompetensi, dengan tujuan untuk
menerapkan kompetensi yang diperoleh selama pendidikan, secara terintegrasi, komprehensif,
mandiri serta menggunakan pendekatan kedokteran keluarga dalam rangka pemahiran dan
penyelarasan antara hasil pendidikan dengan praktik di lapangan. Disini juga sangat menentukan
karena apabila setelah melewati jangka waktu tertentu peserta Internsip tidak memenuhi
persyaratan sesuai ketentuan, maka dinyatakan tidak dapat melanjutkan program Internsip dan
tidak boleh berpraktik profesi dokter.

Jadi, "MAU KEMANA KITA ???" mau menjadi dokter yang tidak memiliki izin praktek (dokter-
dokteran) atau menjadi dokter yang benar-benar dokter???

semua tergantung niat dan penegasan diri kita sendiri. Jadi, singkirkan hal-hal yang tidak
bermanfaat bagi kita. Banyak teman bukan berarti untuk menghambat langkah kita, tapi untuk
membuat kita maju lebih baik.

2. Mengenal Diri
Setelah melakukan penegasan selanjutnya kita harus mengenal diri kita agar mendapatkan hasil
yang maksimal dalam menjalani pendidikan. kita harus tahu kalau masing-masing kita memliliki
tipe dan gaya belajar sendiri-sendiri, kemampuan kita dalam menangkap materi dan pelajaran
tergantung dari gaya belajar kita. Gaya belajar terbagi menjadi Visual, Auditori, dan Kinestetik
(untuk info lebih lanjut bisa tanya sama mbah google).

Kita pasti bosan belajar kan??? dan terkadang apa yang kita pelajari tidak ada satupun yang
lengket... Selain gaya belajar kita juga harus mengetahui kapan puncak diri kita dalam menikmati
pelajaran dan bagaimana agar diri kita dapat menikmatinya (tidak bosan). Hal ini bertujuan agar
otak dapat menyerap apa yang ingin kita pelajari. contohnya, admin lebih suka belajar pada
malam hari karena admin merasa disitulah puncak admin. Ada penelitian mengatakan otak lebih
mudah menangkap materi pada pagi hari, admin setuju tapi setiap individu kan berbeda. untuk
menghilangkan bosan saat belajar admin melampiaskannya ke makanan baik makanan ringan
maupun berat, sambil belajar sambil makan-makan, hehee. Intinya buat diri senyaman mungkin
untuk menerima materi yang akan kita pelajari.

3. Menghafal ≠ Memahami
Tujuan utama belajar adalah untuk memahami suatu materi dan bukan hanya sekedar menghafal.
Mengfahal memang efektif untuk mendapatkan nilai yang bagus, tapi apakah pengetahuan kita
bertambah??? Tidak. Pahamilah materi dengan mempelajari konsep-konsepnya, bagaimana hal
itu bisa terjadi, mengapa, apa selanjutnya??? begitulah cara berpikir yang harus dikembangkan
meskipun memakan waktu yang cukup lama. Sehingga kita akan tahu materi yang telah kita
pelajari walaupun di berikan pertanyaan yang berbelit. Admin pernah mendengar satu kalimat
dari sebuah film (3 idiots), yaitu; "Dengan menghafal, kamu bisa menghemat waktumu selama 4
tahun di universitas, namun kau telah menghancurkan 40 tahun hidupmu kedepan". SETUJU???

4. Cari Alternatife
Admin akui bahwa admin sering malas belajar. Bagaimana dengan sahabat calon dokter??? tapi
jangan biarkan malas mengalahkan kita, kita harus mencari alternatife mengatasi malas. mungkin
ini bermanfaat bagi sahabat pembaca calon dokter, karena bagi admin alternatife ini sangat
membantu
Ya.... mengecilkan bahan bacaan atau meringkas bahan bacaan menjadi kecil merupakan salah
satu alternatife yang sangat membantu, karena ringkasan ini bisa bisa dimasukkan ke saku baju
dan dibawa kemana saja, sehingga jika kita ada waktu kita bisa membaca ringkasan tersebut, tapi
ingat pahami apa yang di baca bukan sekedar menghafal.

Banyak dari kita yang tidak pede belajar di depan orang ramai atau ada yang malu (takut diejek)
kalau membaca buku yang tebal. Alternatife ini juga bisa membantu. Usahakan dalam satu hari
kita ada belajar minimal 1 jam.
Ya.... mengecilkan bahan bacaan atau meringkas bahan bacaan menjadi kecil merupakan salah
satu alternatife yang sangat membantu, karena ringkasan ini bisa bisa dimasukkan ke saku baju
dan dibawa kemana saja, sehingga jika kita ada waktu kita bisa membaca ringkasan tersebut, tapi
ingat pahami apa yang di baca bukan sekedar menghafal.

Banyak dari kita yang tidak pede belajar di depan orang ramai atau ada yang malu (takut diejek)
kalau membaca buku yang tebal. Alternatife ini juga bisa membantu. Usahakan dalam satu hari
kita ada belajar minimal 1 jam.

Alternatife lainnya adalah...

taken from: en.wikipedia.org

Apa itu??? itu adalah recorder. ini adalah alternatife lain, kita dapat merekam apa yang
disampaikan oleh dokter (dosen) pengajar kita untuk kita dengarkan kembali jika kita inginkan.
Tak perlu waktu luang untuk belajar menggunakan alternatife ini, karena kita bisa mendengarkan
isi kuliah dimana dan kapan pun kita ingin mendengarkan. contoh, ketika makan, ketika istirahat
di kamar, bahkan sambil mengendarai kendaraan.

Alternatife ini juga sangat membantu untuk yang memilki gaya belajar Auditori. Untuk merekam
isi kuliah kita tidak mesti menggunakan recorder khusus seperti recorder di atas (karena harus
keluar uang untuk beli recorder khusus, hehee #Pelit), kita bisa menfaatkan fasilitas yang sudah
kita miliki seperti HP atau mp3/mp4 player yang kita miliki.

5. Diskusi
Ajak teman sejawat kita untuk melakukan diskusi tentang apa yang sudah kita pelajari. Dengan
melakukan diskusi, nantinya akan bisa saling sharing dengan teman-teman yang lain mengenai
pokok-pokok materi pelajaran yang mungkin sulit dipecahkan atau dipahami. Diskusi juga dapat
menjadi parameter bagi kita untuk mengetahui seberapa banyak dan apa kekurangan kita dalam
penguasaan materi.

Alhamdulillah akhirnya selesai juga postingan ini, semoga bermanfaat buat sahabat calon dokter.
Mohon komentarnya untuk menambah wawasan dan demi kemajuan blog ini..

Referensi : pengalaman, sharing antar teman, dan nasehat orang tua serta dokter pembimbing :)

You might also like