You are on page 1of 12

LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

OLEH MAHASISWA MELALUI KKN TEMATIK CITARUM HARUM


SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2017/2018
DESA SOLOKAN JERUK KECAMATAN SOLOKAN JERUK
KABUPATEN BANDUNG

OLEH:

Dosen Pembimbing Lapangan


Dr. Yadi Ruyadi, M.Si. NIP. 196205161989031002

Nama Kelompok Solokan Jeruk I


No Nama NIM Prodi/ Fakultas
1 Alifa Muzdalifa 1503569 Teknik Sipil/ FPTK
2 Deri Saeful 1507153 Ilmu Komunikasi/ FPIPS
3 Garini Putri Paramesti 1505437 Akuntansi/ FPEB
4 Ilham Fathurrahman 1501905 Ilmu Keolahragaan/FPOK
5 Latifah Maurinta Wigati 1507444 Bahasa & Sastra Indonesia/ FPBS
6 Laurensius Wilfran N 1505339 Teknik Agro Industri/ FPTK
7 Mia Novianti 1506601 Pendidikan Seni Tari/FPSD
8 Rheina Desi Pangestika 1505092 Manajemen/ FPEB
9 Sandi Sumbardja P 1504481 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani/ FPOK
10 Septia Puspita Silma 1504339 Pendidikan Teknik Arsitektur/ FPTK
11 Sonia Rahayu 1504993 Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia/ FPBS

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunian-Nya yang telah
memberi kesempatan untuk melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UPI di Desa Solokan
Jeruk dalam pelaksanaan KKN Tematik Citarum Harum tahun akademik 2017-2018. Tidak
lupa ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung berbagai
program KKN Tematik Citarum Harum dalam upaya menangani krisis sampah di desa
Solokan Jeruk. Kegiatan KKN Tematik Citarum Harum merupakan salah satu kegiatan yang
diselenggarakan oleh Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat UPI sebagai upaya
perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Perwujudan
pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan melalui upaya sosialisasi di Desa Solokan
Jeruk, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Menyadari bahwa dalam laporan KKN ini memiliki kekurangan, maka dari itu kritik
dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun diharapkan mampu melengkapi
kekurangan laporan KKN ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca dan peneliti
sebagai sumber referensi.

Bandung, Juli 2018

Tim KKN UPI Desa Solokan Jeruk 2018


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini, peningkatan jumlah penduduk di Indonesia berkembang pesat
setiap tahunnya. Peningkatan tersebut tentunya akan mempengaruhi kondisi
lingkungan setempat, baik itu memberikan efek positif maupun negatif. Pengaruh
tersebut berasal dari aktivitas manusia yang semakin produktif dalam kehidupan
sehari-hari. Hal ini menyebabkan meluasnya lahan tanah untuk perluasan pemukiman
rumah dan pabrik. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat akan menambah
pula kebutuhan pokok sandang, pangan, dan papan manusia dalam kehidupan sehari-
hari. Maka dari itu, banyak eksploitasi alam yang diproduksi untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Hal tersebut tentunya akan memberikan dampak positif jika
manusia dapat mengelolanya dengan baik, dan berdampak negatif jika manusia
mengabaikan kondisi alam.
Berdasarkan hasil observasi singkat, desa Solokan Jeruk merupakan salah satu
desa di wilayah Bandung Timur yang dikelilingi banyak pabrik. Wilayah yang
tergolong produktif ini merupakan daerah yang mengalami peningkatan jumlah
penduduk yang signifikan berdatangan untuk mendapatkan lapangan pekerjaan
diberbagai pabrik yang ada. Tentunya daerah yang dikelilingi oleh aktivitas pabrik
mendatangkan lingkungan gersang serta kumuh akibat lokasi yang berdekatan dengan
polusi pabrik dan jalan ini kurang nyaman dipandang. Bukan hanya polusi pabrik saja,
sampah industri yang bertebaran diberbagai sudut wilayah menambah kesan tidak
sehat untuk ditinggali oleh masyarakat yang berdekatan dengan pabrik. Disamping itu
pertumbuhan penduduk desa semakin meningkat, sehingga produksi limbah sampah
domestik pun kian bertambah. Hal ini merupakan salah satu masalah lingkungan yang
perlu diatasi segera, karena dampak negatif dari aktivitas masyarakat dalam
mengelolah sampah dinilai kurang baik. Sehingga permasalahan ini bermula dari rasa
simpati dan empati terhadap lingkungan sekitar yang kurang, sehingga mendatangkan
kerusakan lingkungan. Maka dari itu, perlu adanya langkah awal untuk menyadarkan
masyarakat untuk peduli lingkungan sekitar. Karena lingkungan didaerah tersebut
berdekatan dengan sungai Citarum yang telah tercemar, oleh karena itu mahasiswa
KKN UPI Tematik Citarum Harum berusaha membuat program untuk menyadarkan
masyarakat peduli lingkungan bersih.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, rumusan masalah yang
akan dibahas yaitu:
1. Apa saja permasalahan lingkungan yang ada di desa Solokan Jeruk?
2. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari permasalahan yang ada di desa
Solokan Jeruk?
3. Bagaimana cara menanggulangi dampak dari permasalahan lingkungan yang ada
di desa Solokan Jeruk?
C. Maksud dan Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maksud dan tujuan dari
laporan yang akan dibahas yaitu:
1. Mengetahui permasalahan lingkungan yang ada di desa Solokan Jeruk.
2. Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari permasalahan yang ada di desa
Solokan Jeruk.
3. Memberikan solusi dari permasalahan lingkungan yang ada di desa Solokan
Jeruk.
D. Mitra yang Terlibat
Berdasarkan permasalahan yang ada, solusi yang akan diberikan tentunya ada
mitra yang terlibat dalam menjalankan serta menyukseskan program mahasiswa
dalam memberikan solusi terkait permasalahan sampah yang bertebaran didekat
bantaran sungai maupun solokan. Mitra yang terlibat haruslah orang yang memiliki
pengaruh ditengah-tengah masyarakat seperti Kepala Desa, Ketua RT/RW, dan juga
jajaran TNI yang memiliki visi misi yang sama untuk memperbaiki lingkungan bebas
dari sampah.
BAB II

Teori dan Pendekatan yang Digunakan

2.1 Teori yang mendukung program kegiatan


A. Pengertian Lingkungan Hidup
Berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, Lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya
manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lainnya. Dilihat dari pengertiannya, lingkungan
hidup memiliki berbagai unsur-unsur lingkungan yang terdiri dari unsur hayati,
unsur sosial budaya, unsur fisik (Guru IPS, 2016).
a) Unsur lingkungan hidup hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang
terdiri dari makhluk hidup atau benda yang dapat menunjukkan ciri-ciri
kehidupan, seperti bernapas, memerlukan makanan, tumbuh, dan
berkembang biak. Unsur biotik terdiri atas manusia, hewan, dan tumbuh-
tumbuhan. Secara umum, unsur biotik meliputi produsen, konsumen, dan
pengurai.
b) Unsur lingkungan hidup sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya
yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan
dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat
mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan
ditaati oleh segenap anggota masyarakat. Lingkungan budaya merupakan
abstraksi yang berwujud nilai, norma, gagasan, dan konsep dalam memahami
dan menginterpretsikan lingkungan. Dalam hubungannya dengan lingkungan,
manusia disebut sebagai makhluk yang bebas lingkungan, karena secara
kodrati kondisi fisikal manusia tidak dapat beradaptasi dengan segera dan
memanfaatkan lingkungan secara langsung dan pasti berdasarkan kebutuhan
manusia. Lingkungan hidup yang telah mendapat dominasi dari intervensi
manusia biasa dikenal dengan lingkungan binaan dan lingkungan budaya
(bentang budaya). Kehadiran lingkungan budaya ini dapat menjadi potensi
ganggunan bagi keseimbangan, keselarasan dan kelestarian yang semula
terdapat dalam lingkungan alam. Dalam membangun lingkungan, manusia
selalu berorientasi pada kebutuhan dan kepentingannya. Kebutuhan manusia
secara alamiah terdapat pada lingkungan. Kebutuhan tersebut biasanya
bertingkat-tingkat seperti kebutuhan primer, sekunder, dan tersier.
c) Unsur lingkungan hidup fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang
terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-
lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi
kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang
terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap?
Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar.
Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati,
perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-
lain.
B. Pengertian Desa
Menurut Undang-Undang No 5 Tahun 1979, desa adalah suatu wilayah yang
ditempati sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat yang di dalamnya
merupakan kesatuan hukum yang memiliki organisasi pemerintahan terendah
langsung di bawah camat, dan berhak menyeleng garakan rumah tangganya
sendiri (otonomi) dalam ikatan negara kesatuan Republik Indonesia. Pengertian
desa kemudian diterangkan kembali dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 22
Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, yaitu sebagai berikut.
a) Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-
usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan
nasional dan berada di daerah kabupaten.
b) Kawasan perdesaan adalah kawasan yang memiliki kegiatan utama pertanian,
pengelolaan sumber daya alam, kawasan sebagai tempat permukiman
perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan
ekonomi.
Berdasarkan pengertiannya desa dibagi menjadi tiga kelompok jika dilihat dari
tingkat klasifikasi aktivitasnya yakni 1) Desa agraris tentu berisikan mereka yang
bekerja dengan pencaharian utama sebagai petani atau pemilik dan pengelola
kebun. Terutama sejak dulu, Indonesia terkenal akan Negara agraris atau
pertanian dengan lahan yang sangat luas. Maka menemukan desa agraris di
Indonesia bukanlah hal sulit. Sumber pendapatan utama desa ini juga pasti
dengan menjual hasil ladang dan juga sawah yang dikonsumsi banyak orang, desa
yang paling terkenal atau daerah agraris yakni seperti Indramayu atau Subang. 2)
Desa industri merupakan desa yang mata pencaharian utamanya adalah penduduk
yang bekerja di bidang industri baik berukuran kecil maupun besar. Desa
industri sudah tidak lagi sulit ditemukan terutama di jaman modern seperti ini.
Seperti daerah yang menghasilkan barang lokal berkualitas dan juga desa yang
bisa menghasilkan usaha dan menjadikannya sebagai potensi mendapatkan
pendapatan utama. Contohnya seperti desa penghasil sandal cibaduyut di
Bandung, atau desa yang menjual telur asin di Brebes. Dengan kondisi geografis
yang tidak sepenuhnya daratan, nelayan merupakan mata pencaharian yang
sangat wajar ada di Indonesia. 3) Desa nelayan merupakan desa ketiga yang
termasuk klasifikasi desa menurut aktivitasnya. Selain mata pencaharian
utamanya yang bekerja sebagai nelayan dan peternak ikan atau tambak, desa ini
juga biasanya menghasilkan bahan utama dari hasil laut seperti ikan dan juga
hasil laut seperti mutiara. Sehingga laut menjadi tempat utama mereka untuk
bertahan hidup (Lestari, 2017).
C. Pengertian Lingkungan Desa
Lingkungan desa adalah suatu kesatuan ruang yang tersusun dari komponen
biotik dan abiotik dimana terjadi hubungan timbal balik antara manusia dengan
unsur-unsur tersebut, dengan karakter perdesaan baik dari segi fisik ataupun non
fisik.
D. Pengertian Permasalahan Desa
Permasalahan lingkungan adalah suatu hal yang dapat mengganggu
keseimbangan ekosistem serta dapat merusak dan mengganggu siklus atau sistem
yang berlangsung di lingkungan perdesaan, yang menimbulkan efek negatif bagi
kelestarian lingkungan dan manusia.
2.2 Pendekatan dalam Pelaksanaan Program
BAB III
Tahapan Pelaksanaan Program

A. Lokasi dan Khalayak Sasaran (Cantumkan Jumlah Khalayak sasaran)


B. Langkah-langkah Kegiatan (tahapan kegiatan persiapan pelaksanaan, monitoring
dan evaluasi)
C. Hasil Observasi Lingkungan (Gambarkan Kondisi Sebelum dengan foto kegiatan
ditabelkan)
No Program Dokumen Foto Deskripsi Kondisi

D. Faktor Pendukung dan Faktor Kendala Program


No Program Faktor Pendukung Faktor Penghambat
BAB IV
Program Tindak Lanjut
*deskripsikan kira-kira program apa yang bisa ditindak lanjuti di rw
BAB V
Kesimpulan, Saran dan Rekomendasi
Dibuat dalam bentuk pointer
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
A. Peta lokasi kegiatan kadus 1 (1, 2, 3, 4, 14)

PETA LOKASI DESA SOLOKANJERUK

RW 13
RW 12

R W 11

KAWASAN KAHA GROUP


RW 10

Rw 15

RW 04 RW 09
RW 14

RW 03 RW 08

KANTOR DESA

RW 07
RW 01

RW 02

RW 06

K ETER A N G A N

= BATAS DESA

= BATAS RW KANTOR
KECAMATAN
= JALAN RAYA RW 05
= JALAN DESA

= SUNGAI MAPOLSEK

You might also like