You are on page 1of 9

PT.

International Nickel Indonesia (Sorowako)

No: MGX/MAP 02

STANDARD JOB PROCEDURE

PEKERJAAN : FIELD MAPPING

DEPARTMENT : MGX CC. : 24103 SECTION : MAPPING

TEAM ANALIS :

Nama : Boy Surya Adhitya Nama : Sahlan Suyuti Nama :


B/N : 6622 B/N : 6719

Tanggal : 5 December 2003 Tanggal: 5 December 2003

Diperiksa oleh : Disetujui oleh :

MGX Superintendent.

B/N : B/N :

Date : Date :

DAFTAR ISI : HALAMAN

1. Peringatan Umum :…………………………………………………………………………………... 2


2. Alat Pelindung diri :………………………………………………………………………………... 2
3. Peralatan :………..…………….. ……………………………………………………..… 3
4. Urutan Langkah Kerja :………………………………………………………………………………… 4

1
STANDARD JOB PROCEDURE

PEKERJAAN :

FIELD MAPPING

1. PERINGATAN UMUM.
 Kelalaian dan ketidak hati-hatian akan menyebabkan bahaya selama field mapping
 Ketidaktelitian dalam field mapping akan menyebabkan data yang tidak benar/valid
 Field mapping tidak boleh dilakukan seorang diri atau berpencar/memisahkan diri dari rekan satu
tim, kecuali diyakinkan bahwa yang berpencar, melakukan mapping didaerah yang tidak jauh, masih
dapat dipantau oleh rekan satu tim, dan waktunya hanya sebentar saja, Demikian pula, radio
komunikasi dua arah dipastikan bisa berfungsi dengan baik ketika seorang diri/berpencar.
 Jangan pernah melakukan field mapping sambil berlari-lari
 Hati-hati dan waspada terhadap binatang liar (khususnya ular)dan serangga berbahaya
 Perhatikan dan waspada terhadap bahaya pohon/kayu tumbang
 Berhati-hati terhadap bahaya terkena petir

2. ALAT PELINDUNG DIRI :


 Safety Helmet
 Safety Shoes
 Safety Glasses
 Safety Hand Gloves
 Safety Clothes (sebaiknya baju lengan panjang dan berwarna cemerlang, dapat memantulkan sinar)
 Safety Vest (sebaiknya rompi/vest berwarna cemerlang dan dapat memantulkan sinar)

3. PERALATAN :
 Peta topografi/geologi daerah yang akan di mapping
 Palu geologi
 Kompas geologi
 GPS (Global Positioning System)
 Alat tulis menulis (buku catatan, pensil, pulpen, spidol anti air, stabilo, pensil warna)
 Radio Komunikasi dua arah
 Arloji
 Ransel/Backpack
 Loupe
 Pen magnet
 Scratcher
 Magnetometer (Alat pengukur magnetic susceptibility)
 Kamera
 Pita ukur/rol meter (1m atau lebih) 2
 Map Holder
 Kantong sample
 Pita berwarna
 Senter dan battery cadangan (Untuk berjaga-jaga jika kemalaman di hutan)
 First Aid Kit
 Survival Kit
 Parang (Untuk berjaga-jaga dari binatang buas dan serangga berbahaya dan kegunaan lain)
 Korek api
 Rain coat (jas hujan)
 Tenda kecil (jika aktivitas mapping diperkirakan akan lama dan ada kemungkinan menginap di
hutan)
 Bekal makanan/minum secukupnya

STANDARD OPERATION PROCEDURE

Urutan Langkah Kerja Potensi Bahaya / Kerugian Cara Kerja yang Benar dan Aman

1. Persiapan Pekerjaan  Pekerjaan terganggu  Siapkan peta lokasi yang


 Terjadi accident atau direncanakan (masukkan/plot
incident di lapangan semua data yang sebelumnya telah
terdapat di daerah tersebut, jika
ada)
 Sesuaikan koordinat peta yang akan
digunakan dengan sistem koordinat
GPS.
 Rencanakan rute field mapping
3 yang baik dan aman
 Siapkan semua alat pelindung diri
dan peralatan yang dibutuhkan
 Pastikan semua alat pelindung diri
dan peralatan yang akan dibawa ke
lapangan dapat digunakan dan
berfungsi dengan baik
 Informasikan detail rencana field
mapping yang akan dilakukan
kepada atasan atau orang lain yang
berwenang.. Hal-hal yang perlu
disampaikan adalah : rencana
lokasi/daerah yang akan dimapping,
rute yang akan dilalui, rencana
waktu kembali/pulang , berapa
orang dan siapa saja yang akan
melakukan field mapping.
 Tinggalkan copy dari detail rencana
field mapping di basecamp/kantor,
yaitu peta lokasi, rute perjalanan,
personil yang ikut dan perkiraan
waktu kembali/pulang.

2. Perjalanan ke lokasi  Tersesat atau hilang  Gunakan alat pelindung diri


mapping.  Terpeleset standard (safety shoes, safety
 Tergelincir helmet, safety hand gloves, safety
 Terjatuh clothes dan safety vest)
 Tertimpa kayu/pohon  Aktifkan radio komunikasi dua arah
 Tersandung akar  Jika sebagian perjalanan dilakukan
kayu/pohon dengan mobil, berhentilah di tempat
 Kelelahan yang aman dan parkir mobil dengan
 Bahaya binatang liar benar dan aman di tempat yang
 Dipatuk/digigit ular aman.
 Digigit/disengat  Lakukan pengaturan untuk
serangga meyakinkan bahwa semua alat dan
peralatan terbawa oleh anggota tim
 Cuaca buruk, hujan
badai,  Perhitungkan beban yang dibawa
oleh semua anggota tim dan waktu
 Disambar petir
perjalanan yang harus ditempuh
 Keadaan gelap (karena
untuk menghindari anggota tim
sangat rimbun).
terserang kelelahan.
 Berjalan dengan kecepatan yang
cukup. Tidak terburu-buru.
 Tidak berlari-lari.
 Gunakan GPS dan kompas untuk
memandu arah perjalanan.
 Plot jalur perjalanan yang dilalui
supaya selalu bisa dibandingkan
dengan rute yang telah
direncanakan.
 Berhati-hatilah selama dalam
perjalanan ke lokasi mapping,
supaya tidak terpeleset, tergelincir,
4 terjatuh, tertimpa kayu/pohon, atau
tersandung akar kayu/pohon
 Waspada pada daerah yang
mungkin terdapat binatang buas,
ular atau serangga berbahaya.
Misalnya semak belukar yang
sering terdapat ular, pohon yang
terdapat sarang lebah, atau daerah
yang mungkin terdapat buaya, dll.
 Apabila terjadi hujan lebat dan
petir, segera cari tempat berlindung
yang aman, istirahatlah sejenak
sampai keadaan reda dan dirasa
aman untuk melanjutkan perjalanan

3. Pelaksanaan mapping  Pekerjaan terganggu  Gunakan alat pelindung diri


dari satu titik/lokasi  Tersesat atau hilang standard (safety shoes, safety
pengamatan ke  Terpeleset helmet, safety hand gloves, safety
titik/lokasi pengamatan  Tergelincir clothes dan safety vest)
berikutnya  Terjatuh  Tetap aktifkan radio komunikasi
 Tertimpa kayu/pohon dua arah
 Tersandung akar  Hati-hati dan waspada selama
kayu/pohon dalam perjalanan dari satu
 Kelelahan titik/lokasi pengamatan ke titik
 Bahaya binatang liar /lokasi pengamatan berikutnya
 Dipatuk/digigit ular  Berjalan dengan kecepatan yang
cukup. Tidak terburu-buru.
 Digigit/disengat
serangga  Tidak berlari-lari.
 Cuaca buruk, hujan  Gunakan GPS dan kompas untuk
badai, menentukan posisi setiap titik/
lokasi pengamatan
 Disambar petir
 Plot jalur mapping yang dilalui
 Keadaan gelap (karena
supaya selalu bisa dibandingkan
sangat rimbun atau
dengan rute yang telah
menjelang sore/malam)
direncanakan.
 Perhitungkan waktu tempuh dari
satu titik pengamatan ke titik
pengamatan lainnya supaya bisa
memperkirakan waktu yang tersisa
dan waktu yang masih diperlukan
untuk sisa pekerjaan/mapping hari
itu.
 Berhati-hatilah selama dalam
perjalanan dari satu titik/lokasi
pengamatan ke titik/lokasi
pengamatan lainnya.supaya tidak
terpeleset, tergelincir, terjatuh,
tertimpa kayu/pohon, atau
tersandung akar kayu/pohon
 Waspada pada daerah yang
mungkin terdapat binatang buas,
ular atau serangga berbahaya.
Misalnya semak belukar yang
sering terdapat ular, pohon yang
terdapat sarang lebah, atau daerah
5
yang mungkin terdapat buaya, dll.
 Apabila terjadi hujan lebat dan
petir, segera cari tempat berlindung
yang aman, istirahatlah sejenak
sampai keadaan reda dan dirasa
aman untuk melanjutkan perjalanan

4. Mengambil  Kehilangan data  Gunakan alat pelindung diri


gambar/fotodengan tentang detail lokasi standard (safety shoes, safety
kamera dan membuat tersebut helmet, safety hand gloves, safety
sketsa  Terpeleset clothes dan safety vest)
 Tergelincir  Tetap aktifkan radio komunikasi
 Terjatuh dua arah
 Tertimpa kayu/pohon  Hati-hati dan waspada terhadap
 Tersandung akar keadaan sekeliling
kayu/pohon  Pilih lokasi pengambilan
 Keadaan gelap (karena gambar/foto dan lokasi membuat
sangat rimbun), sketsa yang baik, sehingga gambar
sehingga gambar/foto atau sketsa yang dihasilkan bagus
yang dihasilkan kurang dan mencerminkan data detail yang
bagus ingin ditonjolkan.
 Pastikan posisi tubuh dan pijakan
kaki ketika mengambil gambar/foto
dan membuat sketsa adalah aman,
supaya terhindar dari bahaya.
 Gunakan pengaturan cahaya yang
benar supaya gambar/hasil yang
diperoleh bagus
 Gunakan map holder supaya
pembuatan sketsa dapat dilakukan
dengan baik

5. Melakukan deskripsi  Kehilangan data  Tetap gunakan alat pelindung diri


tanah penutup, limonite, tentang detail lokasi standard (safety shoes, safety
saprolite, batuan atau tersebut helmet, safety hand gloves, safety
hal-hal lain yang perlu  Informasi tentang clothes dan safety vest)
(misalnya struktur) serta sample/lokasi sekitar  Tetap aktifkan radio komunikasi
kondisi lokasi sekitar titik pengamatan tidak dua arah
titik pengamatan akurat  Hati-hati dan waspada terhadap
 Keadaan gelap (karena keadaan sekeliling
sangat rimbun),  Pilih lokasi pembuatan deskripsi
sehingga deskripsi yang baik, sehingga deskripsi yang
yang dihasilkan kurang dihasilkan baik dan benar, serta
bagus mencerminkan data detail yang
ingin ditonjolkan.
 Dekati obyek yang akan
dideskripsi. Jika mendeskripsi tanah
penutup, limonite, saprolite atau
bedrock, ambillah sample tersebut,
pegang, rasakan dan amatilah sifat
fisik obyek yang dideskripsi.
 Gunakan alat bantu deskripsi. Yaitu
6 loupe, pen magnet, scratcher dan
magnetometer.
 Apabila ada yang perlu diukur
dimensinya, ukurlah dengan pita
ukur
 Apabila ada struktur yang dapat
diukur, misalnya fracture, joint,
vein, veinlet dsb. ukurlah dengan
menggunakan kompas geologi
 Rekamlah/catatlah sebanyak
mungkin dan sedapat mungkin
semua data yang dianggap perlu,
sebab harus diingat, sekali kita
telah meninggalkan suatu
titik/lokasi pengamatan, adalah
sangat sulit, tidak efektif dan
tidak efisien untuk kembali ke
lokasi tersebut.

6. Melakukan sampling  Kehilangan data  Gunakan alat pelindung diri


tentang detail lokasi standard (safety glasses, safety
tersebut shoes, safety helmet, safety hand
 Informasi sample tidak gloves, safety clothes dan safety
akurat vest)
 Sample tidak  Tetap aktifkan radio komunikasi
representatif dua arah
 Terpeleset  Hati-hati dan waspada terhadap
 Tergelincir keadaan sekeliling
 Terjatuh  Pilih lokasi pengambilan sample
 Tertimpa kayu/pohon yang baik, sehingga sample yang
 Tersandung akar dihasilkan representatif, serta
kayu/pohon mencerminkan data detail yang
 Keadaan gelap (karena ingin ditonjolkan.
sangat rimbun),  Pastikan posisi tubuh dan pijakan
sehingga sampling kaki ketika melakukan sampling
yang dilakukan adalah aman, supaya terhindar dari
membahayakan bahaya
anggota tubuh,  Ambillah sample sesuai yang
terutama mata, tangan diperlukan.
atau kaki Apabila mengambil sample soft
material (soil, limonite atau soft
saprolite), ambillah  2 kg dan
masukkan ke kantong sample.
Apabila mengambil sample hard
material (boulder, rocky saprolite
atau bedrock), ambillah  seukuran
2x kepalan tangan dan masukkan ke
kantong sample.
 Beri tanda pengenal di kantong
sample dengan spidol anti air.
Cantumkan : Lokasi sampling,
no.sample, tanggal sampling, jenis
sample.

7. Plot lokasi pengamatan  Kehilangan data7  Tetap gunakan alat pelindung diri
di peta tentang detail lokasi standard (safety shoes, safety
tersebut helmet, safety hand gloves, safety
 Informasi sample tidak clothes dan safety vest)
akurat  Tetap aktifkan radio komunikasi
 Sample tidak dua arah
representatif  Hati-hati dan waspada terhadap
 Keadaan gelap (karena keadaan sekeliling
sangat rimbun,  Plot lokasi pengamatan di peta
menjelang sore atau dengan menyesuaikan arah utara
malam), sehingga sulit sebenarnya di lapangan dan di peta
memplot di peta dengan bantuan kompas dan juga
GPS untuk mengetahui koordinat
 Plotting di peta dapat dilakukan
dengan orientasi terhadap medan
sekitar untuk membandingkan
kondisi sebenarnya di lapangan,
dibandingkan dengan peta.
 Plotting di peta dapat juga
dilakukan dengan menggunakan
alat bantu GPS.
 Untuk menggunakaan GPS,
carilah/buatlah sehingga lokasi
pengamatan menjadi area terbuka
yang memungkinkan sinyal satelit
dapat diterima oleh GPS.
 Apabila kondisi sekitar lokasi
pengamatan belum “terbuka”,
pakailah parang untuk
membersihkan dan membuat area
tersebut lebih terbuka
 Plot hal-hal yang diperlukan dengan
kode dan symbol yang jelas dan
lazim digunakan untuk
memudahkan orang lain membaca
dan mengerti peta tersebut.

8. Memberi tanda pengenal  Kehilangan data  Gunakan alat pelindung diri


di lokasi pengamatan/ tentang detail lokasi standard (safety shoes, safety
sampling tersebut helmet, safety hand gloves, safety
 Informasi sample tidak clothes dan safety vest)
akurat  Tetap aktifkan radio komunikasi
 Terpeleset dua arah
 Tergelincir  Hati-hati dan waspada terhadap
 Terjatuh keadaan sekeliling
 Tertimpa kayu/pohon  Setelah semua tahapan mapping
 Tersandung akar diatas telah selesai, informasi
kayu/pohon berupa : No.stasiun pengamatan,
 Keadaan gelap (karena nama daerah, tanggal pengamatan,
sangat rimbun, jenis sampling yang dilakukan
menjelang sore atau harus dituliskan pada pita berwarna
malam), sehingga sulit (pita survey) dengan menggunakan
membuat tanda spidol anti air.
pengenal di lokasi  Pita tersebut kemudian diikatkan
pengamatan/sampling
8
pada batang kayu/pohon yang kuat
 Tidak bisa dicari dan keras, dan dianggap berumur
kembali lokasinya cukup panjang.
apabila diperlukan

9. Pulang ke  Tersesat atau hilang  Gunakan alat pelindung diri


basecamp/kantor  Terpeleset standard (safety shoes, safety
 Tergelincir helmet, safety hand gloves, safety
 Terjatuh clothes dan safety vest)
 Tertimpa kayu/pohon  Tetap aktifkan radio komunikasi
 Tersandung akar dua arah
kayu/pohon  Berjalan dengan kecepatan yang
 Kelelahan cukup. Tidak terburu-buru.
 Bahaya binatang liar  Tidak berlari-lari.
 Dipatuk/digigit ular  Pastikan semua peralatan tidak ada
 Digigit/disengat yang tertinggal di lapangan
serangga berbahaya  Semua data yang telah
 Cuaca buruk, hujan, direkam/dicatat/dideskripsi beserta
badai sample yang telah diambil, dibawa
 Disambar petir pulang dengan cara aman hingga
sampai ke basecamp/kantor.
 Keadaan gelap (karena
sangat rimbun atau  Gunakan GPS dan kompas untuk
menjelang sore/malam) memandu arah perjalanan.
 Data yang telah  Plot jalur perjalanan yang dilalui
diperoleh bisa hilang supaya selalu bisa dibandingkan
atau rusak selama dengan rute yang telah
dalam perjalanan direncanakan.
pulang ke  Waspada pada daerah yang
basecamp/kantor mungkin terdapat binatang buas,
ular atau serangga berbahaya.
Misalnya semak belukar yang
sering terdapat ular, pohon yang
terdapat sarang lebah, atau daerah
yang mungkin terdapat buaya, dll.
 Apabila terjadi hujan lebat dan
petir, segera cari tempat berlindung
yang aman, istirahatlah sejenak
sampai keadaan reda dan dirasa
aman untuk melanjutkan perjalanan
 Berhati-hatilah selama dalam
perjalanan pulang ke
basecamp/kantor supaya tidak
terpeleset, tergelincir, terjatuh,
tertimpa kayu/pohon, atau
tersandung akar kayu/pohon

You might also like