Professional Documents
Culture Documents
(RPP)
I Identitas Mata Pelajaran
Pertemuan Kedua
1. Bagian-bagian karma Phala
Seperti yang telah dijelaskan bahwasanya karma phala adalah
hasil dari perbuatan, maka sesuai dengan pembagian waktunya
karma phala dibedakan atas tiga bagian yakni
a. Sancita karma phala adalah hasil perbuatan seseorang yang
dilakukan pada kehidupan terdahulu yang belum habis
dinikmatinya sehingga hasil perbuatannya itu akan menjadi
benih yang akan sangat menentukan pada kehidupan
sekarang.
b. Prarabda Karma Phala adalah Karma yang dilakukan oleh
seseorang pada kehidupan ini, phalanya dinikmati pada
kehidupan ini sehingga tiada sisanya lagi untuk dinikmati
pada periode kehidupan dimasa datang.
c. Kryamana Karma Phala adalah hasil perbuatan seseorang
yang belum sempat dinikmati pada waktu hidupnya dan
akan dinikmati pada masa hidupnya yang akan datang.
VIII Model dan Metoda Pembelajaran:
1. Pendekatan : Student center
2. Model : Tanya Jawab
3. Metode : Ceramah bervariasi
IX Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
No. Pase Kegiatan guru dan Siswa Alokasi
Waktu
A Pendahuluan 1. Guru dan siswa mengucapkan salam penganjali 10
umat dan dilanjutkan dengan melaksanakan
Puja Trisandya.
2. Absensi siswa
3. Menyampaikan Apersepsi
4. Menyampaikan Indikator
Pertemuan Kedua
No. Pase Kegiatan guru dan Siswa Alokasi
Waktu
A Pendahuluan 1. Guru dan siswa mengucapkan salam penganjali 10
umat dan dilanjutkan dengan melaksanakan
Puja Trisandya.
2. Absensi siswa
3. Apersepsi tentang Hukum Karma
4. Menyampaikan Indikator
A. Soal
1. Apa pengertian dari Karma Phala?
2. Apa pengertian dari Punarbhawa?
3. Jelaskan hakekat dari Hukum Karma Phala!
4. Sebutkan bagian-bagian dari Karma Phala !
5. Jelaskan bagian-bagian dari Karma Phala!
B. Kunci Jawaban
1. Karma Phala berasal dari dua buah kata karma yang berarti perbuatan dan
phala berarti hasil. Jadi Karma Phala berarti hasil dari perbuatan.
2. Punarbhawa berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Punar artinya lagi dan bhawa
artinya menjelma. Jadi Punarbhawa berarti kelahiran yang berulang-ulang ke
dunia yang disebabkan oleh Karma Wasana seseorang.
3. Hakekat dari Hukum Karma Phala, dimana pada hakekatnya manusia tidak
dapat lepas dari karma dan akibatnya karena karma bersifat alami. Perbuatan
yang baik dan buruk dilakukan oleh manusia karena adanya interaksi dengan
manusia yang lain. Sehubungan dengan hal tersebut dimana perjuangan hidup
pada hakekatnya adalah perjuangan kebajikan untuk menundukkan kejahatan.
4. Bagian-bagian dari Hukum Karma Phala adalah Sancita, Prarabda dan
Kriyamana Karma Phala
5. - Sancita Karma Phala adalah hasil perbuatan seseorang pada kehidupan
yang terdahulu yang dinikmati pada masa sekarang
- Prarabda Karma Phala adalah karma yang dilakukan oleh seseorang pada
kehidupan sekarang ini, dan phala/hasilnya dinikmati pada kehidupan
sekarang, sehingga tiada sisanya lagi untuk dinikmati pada kehidupan yang
akan datang.
- Kriyamana Karma Phala adalah hasil perbuatan seseorang yang belum
sempat dinikmati pada waktu hidupnya dan akan dinikmati pada
penjelmaan yang akan datang.
C. Skor Penilaian
1. Format Penilaian Observasi (Penilaian Proses)
Aspek yang Dinilai Skor
Nilai
(X)
N
Nama Siswa Gemar Religius Rasa ingin
o
membaca tahu
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Keterangan :
Skor penilaian
X x 100
SM
X = Skor yang dicapai individu
SM = Skor Maksimal
Kreteria :
85 – 100 = Sangat baik
75 – 84 = Baik
65 – 74 = Cukup
55 – 64 = Kurang
0– 54 = Sangat Kurang
3. Nilai Akhir
Bobot penilaian :
- Nilai Proses (NP) = 30%
- Nilai Hasil (NH) = 70%
Nilai Akhir (NA) = 30% (NP) + 70% (NH)
IX Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ketiga
No. Pase Kegiatan guru dan Siswa Alokasi
Waktu
A Pendahuluan 1 Guru dan siswa mengucapkan salam 10
penganjali umat dan dilanjutkan dengan
melaksanakan Puja Trisandya.
2 Absensi siswa
3 Menyampaikan Apersepsi
4 Menyampaikan Indikator
No. Pase Kegiatan guru dan Siswa Alokasi
Waktu
Elaborasi
1. Guru memberi tugas pada kelompok untuk
dikerjakan/didiskusikan. Anggota kelompok
yang tahu menjelaskan pada anggota lainnya
sampai semua anggota dalam kelompok itu
mengerti
2. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada siswa.
Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling
membantu.
Konfirmasi
1. Guru memberi penguatan/ pujian kepada
siswa yang menjawab dengan benar
XI Penilaian.
1. Penilaian Afektif : Penilaian Proses
2. Penilaian Kognitif : Penilaian Hasil Belajar
a. Teknik penilaian : Tertulis
b. Bentuk penilaian : Esay
c. Instrumen Penilaian : (Soal, Kunci Jawaban, Skor Penilaian)
A. Soal
1. Carilah cerita yang ada hubungannya dengan Karma Phala
2. Carilah cerita yang ada hubungannya dengan Punarbhawa
B. Kunci Jawaban
1. Cerita Mahabratha
2. Cerita Mahabratha
C.Skor Penilaian
1. Format Penilaian Observasi (Penilaian Proses)
Aspek yang Dinilai Skor
Nilai
(X)
No Nama Siswa Gemar Rasa ingin Tanggung
membaca tahu Jawab
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Keterangan :
Skor penilaian
X x 100
SM
X = Skor yang dicapai individu
SM = Skor Maksimal
Kreteria :
85 – 100 = Sangat baik
75 – 84 = Baik
65 – 74 = Cukup
56 – 64 = Kurang
0– 54 = Sangat Kurang
3. Nilai Akhir
Bobot penilaian :
- Nilai Proses (NP) = 30%
- Nilai Hasil (NH) = 70%
Nilai Akhir (NA) = 30% (NP) + 70% (NH)
V Nilai Karakter : 1. Gemar membaca, Rasa ingin tahu, Tanggung jawab, Jujur
IX Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Keempat
No. Pase Kegiatan guru dan Siswa Alokasi
Waktu
A Pendahuluan 1. Guru dan siswa mengucapkan salam 10
penganjali umat dan dilanjutkan dengan
melaksanakan Puja Trisandya.
2. Absensi siswa
3. Menyampaikan Apersepsi
4. Menyampaikan Indikator
No. Pase Kegiatan guru dan Siswa Alokasi
Waktu
Elaborasi
1. Guru memberi tugas pada kelompok untuk
dikerjakan/didiskusikan. Anggota kelompok
yang tahu menjelaskan pada anggota lainnya
sampai semua anggota dalam kelompok itu
mengerti
2. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada siswa.
Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling
membantu.
Konfirmasi
1. Guru memberi penguatan/ pujian kepada
siswa yang menjawab dengan benar
X Penilaian.
1. Penilaian Afektif : Penilaian Proses
2. Penilaian Kognitif : Penilaian Hasil Belajar
a. Teknik penilaian : Tertulis
b. Bentuk penilaian : Esay
c. Instrumen Penilaian: (Soal, Kunci Jawaban, Skor Penilaian)
A. Soal
1. Jelaskan bagaimana hubungan antara hukum karma dengan punarbhawa!
2. Jelaskan bagaimana pemahaman anda tentang sorga cyuta dan neraka
cyuta!
3. Dalam cerita pewayangan dikisahkan ada tempat-tempat penghukuman
para roh yang penuh dengan dosa oleh Dewa Yama Dipati! Jelaskan
tempat-tempat tersebut!
4. Berikan sebuah contoh cerita yang berhubungan dengan karma phala dalam
cerita Itihasa!
B. Kunci Jawaban
1. Hukum karma dan punarbhawa memiliki hubungan yang sangat erat,
setiap perbuatan yang dilakukan akan menentukan kelahiran yang akan
datang.
2. Sorga cyuta : kelahiran dari alam sorga, neraka cyuta adalah kelahiran dari
alam neraka
3. - Kawah Tambra Gohmuka (atma yang kehidupannya selalu berbuat jahat
sampai merugikan orang lain, maka atma itu akan dibawa ke dalam
kawah tambra goh muka
- Batu macepak : atma yang dengan dosa-dosa akibat perbuatan mulutnya
yang tidak baik maka ia dihukum di batu ini
- Tihing Petung : tempat hukuma bagi atman yang melaksnakan Black
Majic(ilmu hitam)
- Titi Ugal agil adaah tempat hukuman bagi atma yang pada waktu
hidupnya suka memfitnah dan mengada-ada
- Kayu Curiga tempat menghukum atma yang penuh dengan dosa dengan
bukan istrinya sendiri
- Tegal penangsaran disediakan bagio atma yang penuh dosa karena
perbuatannya selalu membuat orang lain sengsara/panas hati
4. Contoh nyata punarbhawa dapat kita lihat dimana ada seseorang yang
sejak lahirnya mempunyai bakat istimewa, terutamasering terjadi pada
anak-anak bahwa bakat-bakat itu ada kalanya berkembang dengan
spontan,sehingga mereka mengingat kehidupan-kehidupan yang lalu dan
dapat melihat kejadian-kejadian kehidupannya dimasa lalu. Seperti halnya
Pitagoras pada saat beliau masih kecil dapat mengingat kejadian dengan
jelas ketika dia membawa sejata prisai kedalam sebuah kuil di Great yang
dilakukan olehnya dalam inkarnasi masa lalu bersama dengan pangeran
Troy .
Contoh lainnya sebagamana yang dituliskan oleh Swami SIvananda dalam
majalah Divine Live, bahwa Tumimbal itu ada.Di India seorang gadis kecil
bernama Santhi Devi lahir pada tanggal12 Oktober di Delhi. Santhi Dvi
dapat menceritakan segala macam pengalaman yang dialami pada waktu
kehidupannya yang lampau, sampai pada kejadian-kejadian yang sekecil-
kecilnya. Hidupnya sebelumnya pada zaman dulu , juga didaerah India
yang bernama Muta. Dan suaminya bernama Pandit Kedar Natca
Cahaubuy. Suaminya masih hidup dan tinggal pada tempatnya semula.
C.Skor Penilaian
1. Format Penilaian Observasi (Penilaian Proses)
Aspek yang Dinilai
Skor
Gemar Rasa ingin Tanggung Jujur Nilai
No Nama Siswa (X)
Membaca tahu Jawab
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Keterangan :
Skor penilaian
X x 100
SM
X = Skor yang dicapai individu
SM = Skor Maksimal
Kreteria :
85 – 100 = Sangat baik
75 – 84 = Baik
65 – 74 = Cukup
57 – 64 = Kurang
0– 54 = Sangat Kurang
3. Nilai Akhir
Bobot penilaian :
- Nilai Proses (NP) = 30%
- Nilai Hasil (NH) = 70%
Nilai Akhir (NA) = 30% (NP) + 70% (NH)