You are on page 1of 4

RANGKUMAN KB 4 PENDIDIKAN KESEHATAN

RANGKUMAN
Pendidikan kesehatan adalah segala upaya yang direncanakan untuk
mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga
mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan atau promosi
kesehatan.
Pokok dari pendidikan kesehatan adalah proses belajar. Kegiatan belajar
terdapat tiga persoalan pokok, yakni :
1) Persoalan masukan (input)
Persoalan masukan dalam pendidikan kesehatan adalah menyangkut sasaran
belajar (sasaran didik) yaitu individu, kelompok atau masyarakat yang sedang
belajar itu sendiri dengan berbagai latar belakangnya.
2) Persoalan proses
Persoalan proses adalah mekanisme dan interaksi terjadinya perubahan
kemampuan (prilaku) pada diri subjek belajar tersebut. Di dalam proses ini
terjadi pengaruh timbale balik antara berbagai faktor, antara lain : subjek
belajar, pengajar (pendidik atau fasilitator) metode dan teknik belajar, alat
bantu belajar, dan materi atau bahan yang dipelajari.
3) Keluaran (output)
Keluaran adalah merupakan hasil belajar itu sendiri yaitu berupa kemampuan
atau perubahan perilaku dari subjek belajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar ini ke dalam 4
kelompok besar, yakni : Faktor materi (bahan mengajar), lingkungan,
instrumental, dan subjek belajar. Faktor instrumental ini terdiri dari perangkat
keras (hardware) seperti perlengkapan belajar dan alat-alat peraga, dan
perangkat lunak (software) seperti fasilitator belajar, metode belajar,
organisasi dan sebagainya.
Pendidikan kesehatan dapat berlangsung diberbagai tempat sehingga
dengan sendirinya sasarannya juga berbeda. Misalnya:
- Pendidikan Kesehatan di sekolah
- Pendidikan Kesehatan di pelayanan kesehatan

1
- Pelayanan Kesehetan di tempat kerja dengan sasaran karyawan atau
buruh
- Pelayanan Kesehatan di tempat umum.

Tujuan dan manfaat pendidikan kesehatan secara umum yaitu


untuk mengubah perilaku individu atau masyarakat dalam bidang
kesehatan. Selain hal tersebut, tujuan dan manfaat pendidikan kesehatan
ialah:

a. Menjadikan kesehatan sebagai suatu yang bernilai di masyarakat.


b. Menolong individu agar mampu secara mandiri atau berkelompok
mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat.
c. Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana
pelayanan kesehatan yang ada.
d. Agar penderita (masyarakat) memiliki tanggung jawab yang lebih besar
pada kesehatan (dirinya).
e. Agar orang melakukan langkah-langkah positif dalam mencegah
terjadinya sakit, mencegah berkembangnya sakit menjadi parah dan
mencegah penyakit menular.
f. Membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat bagi pribadi, keluarga
dan masyarakat umum sehingga dapat memberikan dampak yang
bermakna terhadap derajat kesehatan masyarakat.
g. Meningkatkan pengertian terhadap pencegahan dan pengobatan
terhadap berbagai penyakit yang disebabkan oleh perubahan gaya hidup
dan perilaku sehat sehingga angka kesakitan terhadap pnyakit tersebut
berkurang (Notoatmodjo, 2007, Suliha, 2005).

Adapun ruang lingkup pendidikan kesehatan yaitu:


a. Dimensi Sasaran
b. Dimensi Tempat Pelaksanaannya
c. Tingkat Pelayanan Pendidikan Kesehatan.

Pola hidup sehat disini dapat disebut juga suatu kebiasaan yang baik
tentang memelihara kesehatan, dimana kebiasaan tersebut sudah berjalan
dalam waktu yang cukup lama, sehingga seolah-olah telah menjadi kebiasaan

2
yang tidak terpisahkan dari orang tersebut.Sehingga pola atau kebiasaan
hidup sehat harus ditanamkan sedini mungkin.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pola hidup sehat


yaitu: (1) pola kebersihan diri, (2) pola makanan dan minuman yang sehat,
(3) pola gerak badan atau olahraga, (4) pola keseimbangan kegiatan, (5) pola
pencegahan dan kesehatan diri.

Pola hidup sehat harus disertai dengan kesehatan pribadi dan kesehatan
lingkungan. Kesehatan pribadi merupakan usaha atau perilaku manusia
untuk menjaga kesehatannya sendiri. Adapun faktor yang mempengaruhi ada
8 aspek yaitu : kebersihan pribadi, kebersihan lingkungan, makanan, hidup
teratur, daya tahan tubuh, pencegahan terhadap penyakit, fasilitas penunjang
kesehatan, dan pemeriksaan kesehatan.
Kesehatan pribadi harus selau diperhatikan. Adapun pola dari
kesehatan pribadi meliputi : pola kebersihan diri, pola makanan dan minuman
sehat, pola kegiatan seimbang, pola gerak badan dan olahraga, serta pola
pencegahan dan penanganan penyakit.

DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta
Notoatmodjo, S.2007.Pendidikan dan Perilaku kesehatan.Cetakan 2
Jakarta:PT.Rineka Cipta.
Susilo, R. 2011. Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan. Yogyakarta: Nuha
Medika
Irianto, Kus dan Kusno Waluyo. 2004. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung. Yrama
Widya
Soekidjo Notoatmodjo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta:
Rineka Cipta.
Soekidjo Notoatmodjo. (1993). Pengantar Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.
Yogyakarta: Andi Offset.

3
Edy S.M. & Slamet (2010). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SD Kelas
VI. Sidoarjo: CV. Adiperkasa
Soenarjo R.J. 2002. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Slamet SR,1994 :Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Jakarta, PT.Tiga Serangkai.
Engkos, Kosasih (1993), Olahraga, Teknik dan Program Latihan, Akademika
Presindo, Jakarta.
Aip Sjarifudin, 1979: Olahraga dan Kesehatan, Jakarta, CV Baru.
Mu’rifah, dan Hardianto Wibowo, 1992, Pendidikan Kesehatan, Deparemen
Pendidikan dan Kebudayaan RI, Jakarta
Soenarjo R.J. 2002. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Irianto, Koes, Mikrobiologi Jilid 1 , Bandung: CV Yrama Widya, 2007
Djoned Soetatmo, dkk, (1979). Pengantar Kesehatan Sekolah. Jakarta : Petra Jaya.
Sumintarsih. 2008. Menjaga Berat Badab Ideal Dengan Pola Hidup Sehat. Majalah
Ilmiah Olahraga. Yogyakarta: FIK UNY.
Irianto, Djoko Pekik.(2007). Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan.
Yogyakarta, Andi.
Entjang Indan. Ilmu Kesehatan Masyarakat. PT. CITRA ADITYA. BAKTI.
Bandung. 2000.
Hardinge, Mervyn G. 2001. Kiat Keluarga Sehat mencapai Hidup Prima dan Bugar.
Jakarta: Indonesia Publising House
Suliha. (2002). Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan . Jakarta: EGC.

You might also like