Professional Documents
Culture Documents
By:
7a khusus 2015
DAFTAR ISI
BAB 15 EQUITY 34
BAB 17 INVESTMENT 45
1
BAB 13
CURRENT LIABILITIES
A. Kewajiban Lancar
1. Utang Usaha
2
Saldo yang terhutang kepada pihak lain atas barang, perlengkapan, atau jasa yang dibeli secara
kredit.
2. Wesel Bayar
Janji tertulis untuk membayar sejumlah uang pada tanggal spesifik di masa depan
a. Interest-Bearing Note Issued
Memperhitungkan bunga.
Ilustrasi CNB agrees to lend $100.000 on March 1, 2011, to Landscape Co. If Landscape signs a
$100.000, 6 percent, one year note. Landscape records the cash received on March 1 as follows:
Cash 100,000
Notes Payable 100,000
Jurnal Penyesuaian 31 Des 2011
Interest calculation: ($100.000 x 6% x 10/12) = $ 5.000
Interest Expense 5,000
Interest Payable 5,000
Jurnal Pembayaran note oleh Landscape pada 1 Maret 2012
Notes Payable 100,000
Interest Expense 1,000
Interest Payable 5,000
Cash 106,000
Pada 1 Maret 2011, Landscape mendapat kas senilai $102,000, one-year, dari penerbitan Zero-
Interest-Bearing ke Castle National Bank. Nilai sekarang dari note tersebut adalah $100,000.
Jurnal untuk Landscape adalah.
3
Notes payable 333.33
Interest Calculation = (2,000 x 2/12) = 333.33
Notes Payable 102.000
Cash 102.000
Kecuali Utang Jangka Panjang Jatuh Tempo saat ini jika mereka menjadi :
1. Diberhentikan oleh akumulasi aset yang telah menunjukkan tidak lagi sebagai Current Assets
2. Pembiayaan kembali, atau dihentikan dari memulai sebuah penerbitan utang baru
3. Dikonversi menjadi Ordinary Shares
1. Adi Nugroho mempunyai Obligasi Jangka Pendek $50,000 yang jatuh tempo pada 1 Maret 2011.
Hasil diskusi dengan pemberi pinjaman maka pembayaran diperpanjang menjadi 1 Maret 2013.
Persetujuan dicapai pada 1 Februari 2011. Apa yang harus dilaporkan pada 31 Dec 2010 pada
Neraca tuan Adi?
Jawab:
Karena perjanjian dicapai bukan pada tanggal pelaporan. Obligasi seharusnya dilaporkan sebagai
current liability.
2. Sambungan dari Soal No.1, jika kesepakatan dan perjanjian perpanjang dilakukan pada tanggal 18
Desember 2010 maka pelaporan pada tanggal 31 des 2010 menjadi Non-Current Liability.
5. Utang Dividen
Sejumlah utang dari sebuah perusahaan kepada pemegang saham nya sebagai hasil dari RUPS.
Umumnya dibayar dalam 3 bulanan
Dividen yang belum diumumkan pada Saham Prefern tidak diakui sebagai kewajiban
Utang Dividen dalam bentuk additional shares. Tidak diakui sebagai sebuah kewajiban. Tetapi
dilaporkan dalam bentuk ekuitas (pada tanggal pembayaran)
B. Provisions
Provisi adalah kewajiban yang waktu dan jumlah nya tidak pasti. Dicatat sebagai Current atau Non-
Current Liability. Beberapa tipe nya adalah.
Pengakuan – Provisi : Perusahaan mengakui sebuah beban dan terkait kwajiban untuk provisi jika
tiga kondisi ini terpenuhi:
5
Ketentuan Khusus:
Nilai tinggi dan bisa ditaksir : Recognize
Nilai tinggi dan tidak bisa ditaksir : disclosure
Tidak keduanya : No act
Untuk lebih memahami: Lihat ilustrasi 13-5, 13-6, 13-7 di buku AKM.
Mengukur Provisi
Perusahaan menentukan jumlah provisi untuk pelaporan dengan cara membuat estimasi terbaik dari
pengeluaran yang dibutuhkan / akan dibayar untuk menyelesaikan kewajiban saat ini.
1. Litigation Provisions
Perusahaan harus mempertimbangkan dalam menentukan apakah suatu kewajiban harus dicatat
berkenaan dengan perkara pengadilan dan aktual atau mungkin diklaim.
Jika probabilitas dari gugatan yang akan diklaim dan probabilitas dari sebuah hasil yang tidak
menguntungkan bersifat probable maka perusahaan harus menyatakan nya dalam kewajiban.
Contoh:
BE13-10: Scorcese Inc. is involved in a lawsuit at December 31, 2010. (a) Prepare the December 31
entry assuming it is probable that Scorcese will be liable for $900,000 as a result of this suit. (b)
Prepare the December 31 entry, if any, assuming it is not probable that Scorcese will be liable for any
payment as a result of this suit.
(b) No entry is necessary. The loss is not accrued because it is not probable that a liability has
been incurred at 12/31/10.
2. Warranty Provisions
Jaminan adalah janji yang dibuat oleh penjual kepada pembeli untuk memperbaiki defisiensi
kuantitas, kualitas, atau kinerja suatu produk. Perusahaan menggunakan 2 metode dasar akuntansu
untuk biaya jaminan:
Contoh Soal:
- 2 Jan 2016 Aditya membeli mobil dari Alwi Auto sebesar 30.000 euro.
- Alwi mengestimasi biaya garansi sebesar 700 euro untuk pembayaran perbaikan dari 36.000 km
pertama atau 3 tahun pemakaian.
- Aditya membeli tambahan garansi sebesar 900 euro untuk 36.000Km atau 3 thn.
- Klaim Auransi pada tahun 2016 dan 2017 sebesar 500 euro dan 200 euro.
- Alwi mencatat pendapatan dan service garansi secara straight-line basis.
Jawab:
Untuk mencatat penjualan mobil dan asuransi terkait:
2 Jan 2016
Cash (30.000+900) 30.900
Warranty Expense 700
Warranty Liability 900
Unearned Warranty Revenue 700
Sales Revenue 30.000
Mencatat biaya jaminan yang terjadi pada tahun 2016 dan 2017
Perusahaan menawarkan premi, kupon atau rabat untuk menstimulus penjualan, dan biayanya
harus dicatat sebagai beban pada periode penjualan yang memperoleh manfaat dari rencana premi itu.
Akuntansi:
Estimasikan jumlah tawaran premium beredar yang pelanggan akan lakukan klaim
Bebankan biaya premium ke premium expense dan kredit premium Liability.
Contoh Kasus:
7akhusus company yang menjual minuman kemasan botol menawarkan pelanggannya mangkuk
besar yang anti pecah sebagai penukar atas 25 sen dan 10 tutup botol. Mangkuk besar itu seharga 75 sen
7
dan perusahaan mengestimasi bahwa 60% dari tutup botol akan ditebus. Penawaran premi dimulai Januari
2016 dan menghasilkan transaksi serta ayat jurnal berikut:
Cash 240.000
Sales 240.000
Untuk mencatat penebusan aktual dari 60.000 tutup botol, penerimaan sebesar 25 sen per 10 tutup botol,
dan dilakukan pemberian mangkuk besar anti pecah.
Untuk mencatat ayat jurnal penyesuaian akhir periode atas estimasi kewajiban untuk penawaran premi yang
berlaku:
4. Environmental Provisions
Pengukuran : Sebuah Perusahaan awalnya mengukur sebuah kewajiban lingkungan di estimasi terbaik pada
biaya masa depan nya.
Pengakuan dan Alokasi:
Untuk mencatat sebuah enviromental liabilitype sebuah perusahaan terdiri dari:
► the cost associated with the environmental liability in the carrying amount of the related long-
lived asset, and
► records a liability for the same amount.
Illustration: On January 1, 2010, Wildcat Oil Company erected an oil platform in the Gulf of Mexico. Wildcat
is legally required to dismantle and remove the platform at the end of its useful life, estimated to be five
years. Wildcat estimates that dismantling and removal will cost $1,000,000. Based on a 10 percent discount
rate, the fair value of the environmental liability is estimated to be $620,920 ($1,000,000 x .62092). Wildcat
records this liability on Jan. 1, 2011 as follows.
8
Drilling platform 620,920
Environmental liability 620,920
Illustration: During the life of the asset, Wildcat allocates the asset retirement cost to expense. Using the
straight-line method, Wildcat makes the following entries to record this expense.
December 31, 2011, 2012, 2013, 2014, 2015
Depreciation expense ($620,920 / 5) 124,184
Biaya yang tidak terhindarkan (unavoidable costs) dari pemenuhan kewajiban yang melampaui
manfaat ekonomi yang diharapkan akan diterima.
Expected cost harus mencerminkan setidaknya net cost yang berasal dari kontak, yang mana lebih rendah
dari:
1. the cost of fulfilling the contract, or
2. the compensation or penalties arising from failure to fulfill the contract.
illustration: Sumart Sports operates profitably in a factory that it has leased and on which it pays monthly
rentals. Sumart decides to relocate its operations to another facility. However, the lease on the old facility
continues for the next three years. Unfortunately, Sumart cannot cancel the lease nor will it be able to sublet
the factory to another party. The expected costs to satisfy this onerous contract are €200,000. In this case,
Sumart makes the following entry.
9
6. Restructuring Provisions
Restukturisasi didefinsikan sebagai “sebuah program yang direncanakan dan dikontrol oleh
manajemen dan secara material mengubah hal sebagai berikut:
a. Cakupan bisnis yang diambil oleh perusahaan, atau
b. Cara di mana bisnis dijalankan.
Perusahaan butuh membuat rencana detail dari restukturisasi dan harus menaikan ekspektasi yang
valid untuk hal yang dipengaruhi oleh implementasi dan pengemuman rencana. IFRS menyediakan aturan
spesifik berkaitan dengan beberapa biaya dan kerugian yang harus dikeluarkan dari restructuring provision.
7. Self- Insurance
10
Pengungkapan tentang ketidakpastian sehubungan dengan aliran keluar yang diharapkan
(expected outflows) maupun penukaran pembiayan yang diharapkan (expexted reimbursements)
harus dengan syarat.
C. CONTIGENT LIABILITIES
11
LATIHAN
Cash 70.000
Cash 4.000
Cash 300.000
1-31
dec cash 798.000
(
Sales 760.000 798000/1,05)
( 760000 *
sales tax payable 38.000 0,05)
12
( 120000*
10-Des truck 126.000 1.05 )
Cash 126.000
parking
31-Des lot 84.000
enviromental liability 84.000
Cash 27.470
a.
13
Tahun 2015
b. Current Liability:
Warranty Liabiliy (tahun pertama dianggap utang jangka pendek) $68,000
Long-term Liability:
Warranty Liability (tahun kedua dianggap utang jangka panjang) $68,000
c.
Tahun 2016
P13-6 (Extended Warranties) Dos Passos Company sells televisions at an average price of $900 and also
offers to each customer a separate 3-year warranty contract for $90 that requires the company to perform
periodic services and to replace defective parts. During 2014, the company sold 300 televisions and 270
warranty contracts for cash. It estimates the 3-year warranty costs as $20 for parts and $40 for labor, and
accounts for warranties separately. Assume sales occurred on December 31, 2014, and straight-line
recognition of warranty revenues occurs.
PERTANYAAN
(a) Buatlah jurnal di tahun 2014 atas transaksi di atas.
(b) Jelaskan kewajiban yang seharusnya muncul pada balance sheet pada 31 Desember 2014 atas transaksi
di atas, dan bagaimana ia diklasifikasikan?
In 2015, Dos Passos Company incurred actual costs relative to 2014 television warranty sales of $2,000 for
parts and $4,000 for labor.
(c) Buatlah jurnal di tahun 2015 atas transaksi penjualan dengan garansi untuk televisi tahun 2014 dengan
data tambahan di atas.
(d) Berapa kewajiban yang seharusnya muncul pada balance sheet pada 31 Desember 2015 atas transaksi di
atas, dan bagaimana ia diklasifikasikan?
DIKETAHUI
Dos Passos menjual televisi pada harga $900 dan menawarkan tambahan garansi servis dan sparepart senilai
$90 untuk tiga tahun pada pembelinnya. Selama tahun 2014,Dos Passos menjual secara tunai 300 unit
14
televisi dan 270 kontrak garansi. Diasumsikan penjualan terjadi pada tanggal 31 Desember 2014 dan
pengakuan penghasilan garansi menggunakan metode garis lurus selama tiga tahun.
PEMBAHASAN
(a) Jurnal transaksitahun 2014.
Cash 294,300
Sales (300 X $900) 270,000
Unearned Warranty Revenue(270 X $90) 24,300
(b)Kewajiban yang muncul pada balance sheet pada 31 Desember 2014.
Unearned Warranty Revenue ($24,300/3) $ 8,100 (Current Liabilities)
Unearned Warranty Revenue ($24,300 X 2/3 $16,200 (Non-Current Liabilities)
(Keterangan: Pengakuan penghasilan garansi menggunakan metode garis lurus dalam waktu 3 tahun
sehingga pengakuan kewajibannya juga sama)
(c) Jurnal transaksi tahun 2015.
Unearned Warranty Revenue $ 8,100
Warranty Revenue $ 8,100
(Keterangan: Pengakuan penghasilan garansi untuk 31 Desember 2014 sampai 31 Desembe 2015)
Warranty Expense $ 6,000
Parts Inventory $ 2,000
Accrued Payroll $ 4,000
(Keterangan: Pengakuan biaya garansi yang terjadi selama 31 Desember 2014 sampai 31 Desember 2015)
(d) Kewajiban yang muncul pada balance sheet pada 31 Desember 2015.
Unearned Warranty Revenue $ 8,100 (Current Liabilities)
Unearned Warranty Revenue $ 8,100 (Non-current Liabilities)
(Keterangan: Pengakuan sisa penghasilan garansi menggunakan metode garis lurus dalam waktu 3 tahun)
P 13-7 (Warranties)
Soal dapat dilihat di hal 642 buku AKM Kieso
a. Jan-Dec 2014
Cash 4.440.000
Sales 4.440.000
Inventory 51.000
Jurnal Dr Cr Keterangan
Inventory of Premium
Puppets 60.000
Cash 60.000
( 480000*
Cash 1.800.000 3.75 )
Sales 1.800.000
( 115000/5)*
Premium expense 34.500 1.5
inventory of premium
puppets 34.500
a.
2014
16
(pembelian 250.000 premium CD @$2.25)
Inventory of premium CD 562.500
Cash 562.500
Ada 1,200,000 pembungkus dikembalikan, setiap pengembalian 5 pembungkus disertai dengan cash
$2,50, maka menerima cash sebesar (1,200,000:5x2,50)= $600,000. Ada sebanyak 240,000 unit cd
(1,200,000:5) yang harus dikirim ke konsumen. Biaya kirim sebesar 240,000 x0,5$ = $120.000, maka
cash yang sesungguhnya diterima $600,000-$120,000= $480.000.
Harga total premium CD 240,000 x $2.25 = $540,000, sedangkan cash yang sesungguhnya diterima $
480,000. Maka ada premium expense sebesar selisihnya yaitu $60.000.
Cash 480,000
Premium expense 60,000
Inventory of premium CD 540,000
Untuk pembungkus tahun 2014 yang diperkirakan ditukarkan tahun depan (2015) sebanyak 290,000.
Maka ada premium expense sebesar ((290,000:5) x (2,25+0.50-2.50)) = $14,500, ini dianggap
sebagai liability.
2015
(pembelian 330.000 premium CD @$2.25)
Inventory of premium CD 742,500
Cash 742,500
Ada 1,500,000 pembungkus dikembalikan, setiap pengembalian 5 pembungkus disertai dengan cash
$2,50, maka menerima cash sebesar (1,500,000:5x2,50)= $750,000. Ada sebanyak 300,000 unit cd
(1,500,000:5) yang harus dikirim ke konsumen. Biaya kirim sebesar 300,000 x0,5$ = $150.000, maka
cash yang sesungguhnya diterima $750,000-$150,000= $600.000.
Harga total premium CD 300,000 x $2.25 = $675,000, sedangkan cash yang sesungguhnya diterima $
600,000. Maka ada premium expense sebesar selisihnya yaitu $75.000, dikurangi premium expense
tahun 2014 sebesar $14,500 yang sudah dicatat sebagai premium liability. Maka premium expense
tahun 2015 adalah sebesar $60.500
Cash 600,000
Premium Liability 14,500
Premium expense 60,500
Inventory of premium CD 675,000
17
Untuk pembungkus tahun 2015 yang diperkirakan ditukarkan tahun depan (2016) sebanyak 350,000.
Maka ada premium expense sebesar ((350,000:5) x (2,25+0.50-2.50)) = $17,500, ini dianggap
sebagai liability.
b.
Total
Account 2014 2015 Klasifikasi
Inventory of $22,500* $90,000** Current Asset
premium CD
Premium Liability 14,500 17,500 Current Liabilty
Premium Expense 74,500*** 78,000**** Selling Expense
*$2,25 (250,000-240,000)
**$2,25(10,000+330,000-300,000)
***$60,000+$14,500
****$60,500+$17,500
P13-10 (Loss Contingencies: Entries and Essay) On November 24, 2014, 26 passengers on Windsor Airlines
Flight No. 901 were injured upon landing when the plane skidded off the runway. Personal injury suits for
damages totaling $9,000,000 were filed on January 11, 2015, against the airline by 18 injured passengers.
The airline carries no insurance. Legal counsel has studied each suit and advised Windsor that it can
reasonably expect to pay 60% of the damages claimed. The financial statements for the year ended
December 31, 2014, were issued February 27, 2015.
PERTANYAAN
(a) Buatlah pengungkapan yang perlu dan jurnal transaksi di tahun 2014.
(b) Dengan mengabaikan kecelakaan tanggal 24 November 2014, Kewajiban apa yang berhubungan dengan
kerugian dari penanggunngan asuransi yang perlu di jurnal atau di lakukan pengungkapan oleh Windsor
Airlines jika selama satu dekade terakhir, Windsor Airlines telah mengalami setidaknya satu kali kecelakaan
per tahun dan mengalami rata-rata kerusakan yang ditaksir $3,200,000, apa dampaknya?
DIKETAHUI
Pada 24 November 2014, 26 penumpang Windsor Airlines penerbangan No. 901 mengalami cedera saat
terjadi keccelakaan. Jumlah total gugatan 18 penumpang atas kejadian tersebut adalah $9,000,000
disampaikan pada 11 January 2015. Windsor Airlines tidak memiliki asuransi. Bagian hukum mengestimasi
18
bahwa 60% dari gugatan tersebut dinilai pantas. Laporan keuangan untuk periode sampai dengan 31
Desember 2014, baru selesai pada 27 Februari 2015.
PEMBAHASAN
(a) Jurnal transaksi di tahun 2014.
Walaupun siklus laporan keuangannya berrakhir 31 Desember 2014 namun selesai pembuatan laporannya
pada 27 Februari 2015 sehingga gugatan penumpang pada 11 Januari 2015 dapat menjadi pertimbangan
atas kerugian yang terjadi akibat kecelakaan yang terjadi pada 24 November 2014 yang artinya karena
sebelum laporan selesai sudah diketahui adanya potensi kewajiban, dan karena “probable” akan ada
pengeluaran sumberdaya yang dapat diestimasi dengan baik untuk memenuhi kewajiban tersebut oleh divisi
hukum (60% dari $ 9.000.000), maka Windsor Airlines harus mengakui kewajiban yang akan muncul pada
tahun 2014 dengan mengakui kerugian atas kecelakaan itu pada tahun 2014.
Loss from Uninsured Accident 5,400,000
Liability for Uninsured Accident 5,400,000
(Keterangan: Pengakuan estimasi kerugian atas kecelakaan yang terjadi pada 24 November 2014)
(b) Kewajiban yang di jurnal atau di lakukan pengungkapan oleh Windsor Airlines.
Jika kejadian tanggal 24 November 2014 diabaikan maka tidak ada kewajiban yang perlu disesuaikan oleh
Windsor Airlines walaupun selama 10 tahun terakhir terjadi kerugian yang dapat diestimasi dengan kata lain
Windsor Airlines tidak diperkenankan melakukan pencadangan kerugian. Hal itu karena IFRS tidak
menganjurkan atau mengijinkan pencadangan atas kewajiban dari kerugian yang akan terjadi di masa depan
walaupun nilainya dapat ditaksir. IFRS hanya mensyaratkan pengakuan kewajiban pada masa sekarang atas
suatu kejadian di masa yang lalu. Kecelakaan yang terjadi dan mengakibatkan kerugian selama 10 tahun
terakhir bukanlah kewajiban namun dianggap sebagai contongense liability yang dapat di ungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan.
P.13-11 (Contingencies; Entries and Essays)
a.
1. Loss from uninsured Accident 250,000
Liability for Uninsured Accident 25,000
3. No Entry Required
5. No Entry Required
b. Penjelasan
19
1. Pada tuntutan sebesar $350,000 diakui sebagai loss dan liability karena:
a. kewajiban masa kini yang diakibatkan keajian masa lampau
b. tuntutan kemungkinan besar (probable) dikabulkan
c. perkiraan angka yang reliable dapat dibuat ($250,000)
Pada tuntutan $60,000 tidak memenuhi poin b.
2. Expropriation adalah ketika asset private diambil alih pemerintah. Dalam Kasus ini nilai
loss yang diakui adalah sebesar Book of value dikurangi kompensasi (jika ada).
3. pada saat periode perlaporan tidak terjadi kecelakaan yang menimbulkan liability atau
impairment pada aset, sehingga tidak dianggap sebagai contingent liability.
5. kemungkinan menang gugatan di pengadilan kecil, sehingga tidak diakui sebagai Contingent
asset.
2009 (6.500)
2010 (17.200)
2011 (62.000)
( 9000-8000) 1.000
estimasi kupon yang akan diredeemed 2011
( 30000*0.4) 12.000
13.000
20
21
BAB 14
LONGTERM LIABILITIES
Nilai bond dihitung dengan mempresent-valuekan nilai yang diharapkan akan diterima di masa depan,
yaitu nilai principal dan nilai interest
Adalah ketika nilai nominal sama dengan nilai present value bond. Terjadi pada saat SR=MR
Contoh:
Santos Company menerbitkan bonds 100.000 pada tanggal 1 Januari 2015, jatuh tempo 5 tahun, bunga 9%
yang dibayarkan setiap tanggal 1 Januari, dengan kondisi sebagai berikut:
MR 9% 11% 7%
Kondisi Par discount Premium
Nilai PV principal PV principal PV principal
bond 100000 x PV(9%%,5)= 100000 x PV(11%%,5)= 100000 x PV(11%%,5)= 71.299
64.993 59.345 PV interest
PV interest PV interest 9000 x PVA(11%,5) = 36.902
9000 x PVA(9%,5) = 9000 x PVA(11%,5) = PV bonds =
35.007 33.263 108.201
PV bonds PV bonds
=100.000 = 92.608
jurnal Pada saat Pada saat Pada saat menerbitkan
menerbitkan bonds menerbitkan bonds bonds
Cash 100.000 Cash Cash 108.201
Bonds payable 92.608 Bonds payable 108.201
100.000 Bonds payable
92.608 Pada tanggal 31
Pada tanggal 31 Desember
22
Desember Pada tanggal 31 Interest expense 7.574
Interest expense 9.000 Desember Bonds Payable 1.426
Interest Payable Interest expense Interest Payable 9.000
9.000 10.187
Interest Payable Pada saat membayarkan
9.000 bunga
Pada saat Bnds payable Interest payable 9.000
membayarkan bunga 1.187 Cash 9.000
Interest payable 9.000
Cash Pada saat
9.000 membayarkan bunga
Interest payable
9.000
Cash
9.000
Apabila sebuah bonds diterbitkan pada kondisi discount, maka nilai yang akan dibayarkan pada saat jatuh
tempo akan lebih besar daripada nilai pada saat penerbitan bonds.
Apabila sebuah bonds diterbitkan pada kondisi premium, maka nilai yang akan dibayarkan pada saat jatuh
tempo akan lebih kecil daripada nilai pada saat penerbitan bonds,
Perusahaan akan mencatat adjustment sebagai interest expense selama umur bonds, pencatatan ini disebut
amortisasi. Amortisasi discount akan menambah interest expense, sedangkan amortisasi premium akan
mengurangi interest expense.
Contoh:
Santos Company menerbitkan bonds 100.000 pada tanggal 1 Januari 2015, jatuh tempo 5 tahun, bunga 9%
yang dibayarkan setiap tanggal 1 Januari, dengan kondisi sebagai berikut:
Accruing Interest
Dalam contoh sebelumnya, bagaimanakah jika pembuatan laporan keuangan dilaksanakan pada ahir
Februari 2015?
Maka :
Interest accrual (4.000 x ) 1.333,33
Premium amortized (744 x ) 248,00
Interest expense (januari-februari) 1.085,33
Jurnalnya :
Interest expense 1.085,33
Bonds payable 248,00
Interest payable 1.333,33
a. Issued at Par
5th, 8%, 1 Jan 2015, Pada 1 Mei 2015 at Par (100.000) Evermaster mengissued bonds
24
Pencatatannya :
Mei, 1 2015
Cash 100.000
Bonds Payable 100.000
Cash 2.667
Interest expense 2.667
(100.000 x 8% x )
May, 1 2015
Cash 108.039
Bonds payable 108.039
Cash 2.667
Interest expense 2.667
(100.000 x 8% x )
July, 1 2015
Interest expense 4.000
Cash 4.000
(firs interest payment)
Bonds payable 253
Interest expense 253*)
(2 months premium amortized)
*)
4.000
(2.667) (100.000 x 8% x )
1.333
(1.080) (108.039 x 6% x )
Perbedan antara Current Note Payable dengan Long-term Notes Payable adalah Tanggal Jatuh Temponya.
25
Sama seperti long-term debt, Long-term Payable memiliki masa jatuh tempo yang lebih dari 12 bulan, secara
substansi long-term Payable sama seperti Obligasi yaitu memiliki masa jatuh tempo dan stated rate yang
disepakati. Adapun perbedaan antar keduanya adalah bahwa notes payable tidak diperjualbelikan seperti
bond.
Karena State Rate = Market Rate, maka Present Value dari Notes tersebut adalah sebesar dari nilai
nominalnya.
Notes Value = Rp1000.000 (0,62092) + Rp100.000 (3,79079)
= Rp620.920 + 37.908
= Rp1000.0000
Jurnal :
Cash Rp1000.000
Notes Payable Rp1000.0000
Jurnal:
Cash Rp291.750
Notes Payable Rp291.750
Kselanjutnya untuk mempermudah perhitungan amortisasinya, maka dibuat tabel sebagai berikut:
26
Date Cash Paid Interest Expanse Discount Amortized Carrying Amount of Note
Rp 291,750.00
1 Rp - Rp 23,340.00 -Rp 23,340.00 Rp 315,090.00
2 Rp - Rp 25,207.20 -Rp 25,207.20 Rp 340,297.20
3 Rp - Rp 27,223.78 -Rp 27,223.78 Rp 367,520.98
4 Rp - Rp 29,401.68 -Rp 29,401.68 Rp 396,922.65
5 Rp - Rp 31,753.81 -Rp 31,753.81 Rp 428,676.47
6 Rp - Rp 34,294.12 -Rp 34,294.12 Rp 462,970.58
7 Rp - Rp 37,029.42 Rp 37,029.42 Rp 500,000.00
b. Interest-Bearing Notes
Saat State Rate LEBIH KECIL dibanding Market Rate, menyebabkan Discount
Contoh:
Pinokio Co. menerbitkan sejumlah uang sebesar Rp1.200.000 untuk 10 tahun, dengan note bearing
interest 10% kepada Gapeto Corp. Market rate yang beredar adalah 13%.
Cash Rp1.004.664
Notes Payable Rp1.004.664
Notes Payable diterbitkan untuk ditukar dengan Property, Goods, atau Services dicatat pada nilai wajar
Property, Goods, atau Services.
Contoh:
1 Januari 2015, X membeli tanah dr Y seharga $200.000 dengan menerbitkan Zero Interest Bearing Note
selama 5 tahun sebesar $293.866. $200.000 mencerminkan nilai wajar dari tanah, yang mencerminkan
present value dari $293.866 dengan efefective interest rate 8% selama 5 tahun. Sedangkan $93.866 yang
merupakan selisih dr nilai notes payable dan fair value tanah akan diamortisasikan selama 5 tahun.
X(Pembeli)
1 Jan 15 Land 200.000
Notes Payable 200.000
31 Des Interest Exp 16.000
15
Interest Payable 16.000
1 Jan 16 Interest Payable 16.000
Notes Payable 16.000
Kadang2, Fair Value dari Property, Goods, ataupun Services tidak kita ketahui. Dan malangnya lg, Notes
Payable tidak tersedia di Market, sehingga interest Ratenya tidak dapat diketahui. Oleh karena itu,
perusahaan harus bisa memperkirakan interest rate yg berlaku, yg disebut dengan imputed interest rate.
Contoh:
X membeli tanah dari Y dengan menerbitkan Note Payable dengan face value 550.000 dan interest 2% yg
dibayarkan per tahun. X tidak bisa menentukan Fair Value dari tanah tersebut. Berdasarkan rating kredit dari
X dan hutang2 X yg lain, didapatkan imputed interest rate sebesar 8%.
28
1. PELUNASAN KEWAJIBAN NON-LANCAR.
Jika perusahaan menahan obligasi hingga jatuh tempo, maka perusahaan tidak menghitung keuntungan
atau kerugian. Hal itu akan menyebabkan premi atau diskonto dan biaya penerbitan obligasi sepenuhnya
teramortisasi pada tanggal obligasi jatuh tempo. Hasilnya, nilai pari, nilai jatuh tempo, dan nilai wajar dari
oblligasi adalah sama. Sehingga tidak ada keuntungan atau kerugian yang diperoleh. Di luar hal tersebut,
terdapat tiga keadaan pelunasan hutang yang umum, yaitu:
a. Pelunasan dengan kas sebelum jatuh tempo
b. Pelunasan dengan mentransfer asset atau sekuritas
c. Pelunasan dengan modifikasi persyaratan.
29
Illustration: Evermaster bonds issued at a discount on January 1, 2011.
These bonds are due in five years. The bonds have a par value of $100,000,
a coupon rate of 8% paid semiannually, and were sold to yield 10%.
Two years after the issue date on January 1, 2013, Evermaster calls the entire
issue at 101 and cancels it. Evermaster records the reacquisition and
cancellation of the bonds
Debitur harus menentukan selisih lebih antara nilai tercatat hutang dengan
nilai wajar aktiva atau ekuitas yang diserahkan.
Debitur mengakui keuntungan sebesar jumlah selisih lebih.
Selain itu, debitur mengakui keuntungan atau kerugian dari perpindahan
aset sejauh nilai wajar aset tersebut berbeda dengan nilai buku dari asset
tersebut.
30
Illustration: Hamburg Bank loaned €20,000,000 to Bonn Mortgage
Company. Bonn, in turn, invested these monies in residential apartment
buildings. However, because of low occupancy rates, it cannot meet its loan
obligations. Hamburg Bank agrees to accept from Bonn Mortgage real estate
with a fair value of €16,000,000 in full settlement of the €20,000,000 loan
obligation. The real estate has a carrying value of €21,000,000 on the books
of Bonn Mortgage. Bonn (debtor) records this transaction as follows :
32
Illustrations: Edmonds Company has issued €500,000 of 6 percent bonds at
face value on May 1, 2010. Edmonds chooses the fair value option for these
bonds. At December 31, 2010, the value of the bonds is now €480,000 because
interest rates in the market have increased to 8 percent.
2. Times interest earned ratio mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk membayar bunga
ketika jatuh tempo pembayaran bunga. Rumus dari rasio ini adalah
Times Interest earned = income before income taxes and interest expense
Interest expense
33
BAB 15
EQUITY
b. No-par shares
Nilai saham yang diterbitkan dicatat berdasar fair value.
Contoh: PT. X punya 1000 saham yang di autorisasi, tanpa nilai par. PT. X menerbitkan 200
saham dengan harga jual Rp 500 per saham, dst
Jurnal :
Cash 10000
Share Capital-ordinary 10000
Di beberapa Negara saham tanpa nilai par wajib diterbitkan dengan stated value. Dalam hal
ini perlakuan akuntansinya sama dengan par value share issuing, hanya nilai par nya diganti
dengan stated value.
34
Jika fair value masing-masing saham diketahui, pengakuan nilai masing-masing
saham berdasarkan proporsi atas fair value masing-masing saham.
Contoh:
PT. X menerbitkan 500 saham biasa dengan nilai par 10 dan nilai fair value 15 dan
500 saham preferen dengan nilai par 12 dan nilai fair value 20. Kedua saham
tersebut dijual dengan harga lumpsump $ 15.000. Maka PT. X mengakui nilai kedua
saham tersebut dengan metode proprosional sebagai berikut:
Fair value saham biasa (500x15) 7500
Fair value saham preferen (500x20) 10000
Total fair value saham 17500
Metode proporsional:
Saham biasa 7500/17500 x 15000 6428,6
Saham preferen 10000/17500x15000 8571,4
Jurnal:
Cash 15000
Share capital-ordinary 5000
Share premium-ordinary 1428,6
Share capital-preferen 6000
Share premium-preferen 2571,4
2) Incremental method
Jika hanya salah satu saham yang diketahui fair valuenya, maka pengakuan saham
lainnya berdasar sisa harga jual setelah dikurangi nilai saham yang diketahui fair
valuenya tersebut.
Contoh:
PT. X menerbitkan 200 saham biasa dengan nilai par 10 dan fair value 15, serta 100
saham preferen dengan nilai par 15 dan fair value tidak diketahui. Kedua saham
tersebut dijual dengan harga lumpsum $ 5000. Maka PT. X mengakui nilai kedua
saham dengan metode incremental sebagai berikut:
Harga lumpsum 5000
(Fair value saham biasa (200 x 15) 3000)
Nilai untuk saham preferen 2000
Jurnal:
Cash 5000
Share capital-ordinary 2000
Share premium-ordinary 1000
Share capital-preferen 1500
Share premium-preferen 500
3) Appraisal value
Jika fair value untuk semua jenis saham tidak diketahui maka proporsi penilaian
masing-masing saham diakui berdasarkan penilaian professional
35
1) Fair value asset
Contoh: PT. X menerbitkan saham 100 saham dengan nilai par 10 $ dengan fair
value 15 $ per lembar, ditukarkan dengan asset mesin dengan fair value 2000 $.
Pencatatannya:
Mesin 2000
Share capital-ordinary 1000
Share premium-ordinary 1000
2) Fair value saham, jika fair value asset tidak diketahui.
Contoh: PT. X menerbitkan saham 100 saham dengan nilai par 10 $ dengan fair
value 15 $ per lembar, ditukarkan dengan asset mesin yang fair value nya tidak
diketahui. Pencatatannya:
Mesin 1500
Share capital-ordinary 1000
Share premium-ordinary 500
3) Berdasarkan penilaian professional jika fair value asset maupun saham tidak
diketahui.
3. TREASURY STOCK
a. Tujuan dilakukannya Treasury Stock
1) Mendistribusikan kelebihan kas perusahaan kepada pemegang saham dengan
pajak yang efesien
2) Meningkatkan pendapatan dan pengembalian/lembar saham
3) Menyediakan saham untuk imbalan kepada pegawai atau untuk kebutuhan
merger perusahaan
4) menghalangi usaha pengambilalihan atau mengurangi jumlah pemegang saham
5) Menciptakan pasar untuk saham perusahaan
b. Metode Pembelian TS
1) Cost Method yaitu mencatat sebesar biaya perolehan dan melaporkan TS ini sebagai
pengurang ekuitas pada laporan keuangan.
Contoh: Pasific company mengeluarkan 100.000 lembar saham dengan nilai par $1
dijual dengann harga S10/lbr saham. Perusahaan juga memiliki RE $300.000. Pada
tanggal 20 Januari perusahaan membeli 10.000 lembar sahamnya pada harga $11.
Jurnal:
TS $110.000
Cash $110.000
$11x10.000
36
Total 1.300.000 Total 1.190.00
2) Par (Stated) Value Method yaitu mencatat sebesar nilai parnya dan melaporkan TS
sebagai pengurang modal sahamnya. Metode ini jarang digunakan.
c. Penjualan TS
Penjualan TS bisa diatas atau dibawah dari harga beli/cost-nya yang akan mempengaruhi aset
dan ekuitas. Contoh
1. Above cost
Pasific mempunyai 10.000 lembar TS dengan cost $11/lbr. Tanggal 10 maret menjual 1.000
lembar TS-nya pada harga S15.
Jurnal:
Cash $15.000
TS $11.000
Share Premium- Treasury 4.000
Pada penjualan TS, gain/loss yang terjadi bukan merupakan aset. Gain/loss dicatat pada Share
premium-treasury. Dan tidak berpengaruh pada Share capital-ordinary maupun Share premium-
ordinary.
2. Below cost
Pacific menjual 1000 lembar TS pada tanggal 21 Maret pada harga $8/lembar.
Jurnal:
cash $8.000
Share premium-treasury 3.000
TS $11.000
10/4 4000
21/3 3000
bl 1000
Pada tanggal 10 April, Pacific menjual kembali 1.000 lembar TS pada harga $8.maka jurnalnya
cash $8.000
Share premium-treasury 1.000
RE 2.000
TS $11.000
Penjualan kembali pada TS akan mempengaruhi saldo share premium-treasury dan perusahaan
akan mencatat selisih kelebihan pada RE. Sehingga kerugian akibat penjualan TS akan
mengurangi saldo RE perusahaan.
d. Pemberhentian TS
Dilakukan untuk membatalkan TS dan mengurangi jumlah saham yang beredar. Pemberhentian
TS akan menambah jumlah saham yang diotorisasi tapi tidak diedarkan. Jurnal untuk
37
pemberhentian TS mirip dengan penjualan TS kecuali pada bagian debit, yang mana bukan
mendebit cash tapi mendebit pada PS atau CS ( akun pada ekuiatas).
Contoh:
Perusahaan akan menghentikan 300 dari 10.000 TS. TS memiliki nilai par $1 dan dulunya dijual
dengan harga $1.
Jurnal:
Share capital-ordinary $300
TS $300
Bila dulunya dijual dengan harga $4
Jurnal:
Share capital-ordinary $300
Share premium-ordinary 900
TS $1200
4. SAHAM PREFEREN
a. Pengertian Saham Preferen
adalah bagian saham yang memiliki tambahan hak melebihi saham biasa. Karakteristik terkait
saham preferen:
1) Preferensi atas dividen
2) Preferensi atas aktiva pada saat likuidasi
3) Dapat dikonversi menjadi saham biasa
4) Dapat ditebus pada opsi perseron
5) Tidak mempunyai hak suara
Akuntansi saham preferen pada saat penerbitannya sama dengan akuntansi saham biasa.
Perusahaan mengalokasikan lagi antara nilai par saham preferen dan saham premium.
38
Contoh:
Perusahaan Sentinel menerbitkan 10,000 saham pada nilai par sebesar Rp10.000 dan harga
jual saham preferen sebesar Rp 12.000.
Jurnal Pencatatan:
Cash 120.000.000
Ilustrasi
Pada Tahun 2015, Perusahaan Icefrog mendistribusikan dividen sebesar Rp 50.000.000, saham
biasa yang beredar memiliki nilai par sebesar Rp400.000.000, dan 6 persen dividen untuk saham
preferen dengan nilai pari Rp100.000.000.
2) Jika saham preferen kumulatif non partisipasi dan Perusahaan Icefrog tidak membayar
dividen pada saham preferen dalam dua tahun sebelumnya.
39
Saham Preferen Saham Biasa Total
Dividen tahun ini, 6% 6.000.000 24.000.000 30.000.000
Dividen partisipasi 4.000.000 16.000.000 20.000.000
Total 10.000.000 40.000.000 50.000.000
Dividen partisipasi deitentukan sebagai berikut:
Dividen tahun ini
Saham preferen, 6% dari 100.000.000 = 6.000.000
Saham biasa, 6% dari 400.000.000 = 24.000.000 30.000.000
Jumlah dividen partisipasi (50.000.000 - 30.000.000) = 20.000.000
Nilai pari sahan partisipasi (100.000.000 + 400.000.000) = 500.000.000
Dasar partisipasi (20.000.000 : 500.000.000) = 4%
Didiven pastisipasi :
Saham preferen, 4% dari 100.000.000 = 4.000.000
Saham biasa, 4% dari 400.000.000 = 16.000.000
20.000.000
4) Jika saham preferen kumulatif partisipasi dan Perusahaan Icefrog tidak membayar dividen
pada saham preferen dalam dua tahun sebelumnya.
5. DISTRIBUTING DIVIDEND
Dividen adalah distribusi kas atau kepemilikan kepada pemegang saham berdasarkan jumlah proporsi
kepemilikannya (Pro rata basis). Dividen biasanya dibagi menjadi 4 bentuk: cash dividend, property dividend,
liquidating dividend dan share dividend.
1) Cash dividend
Untuk dapat membagikan dividend dalam bentuk cash, syaratnya perusahaan membutuhkan: retained
earnings, ketersediaan kas, dan diumumkan pada RUPS.
PT Stairway To Heaven, mengadakan RUPS Pada 20 Januari 2015, hasil RUPS tersebut menetapkan bahwa
akan dibagikan devidend senilai Rp. 100 per lembar saham, kepada 1.000.000 lembar saham biasa
40
dengan nilai pari Rp. 1000. Devidend dicatat pada tanggal 3 Februari 2015 dan dibayar pada 14 Februari
2015. Tentukan jurnal transaksi yang dilakukan PT. Starway To Heaven.
2) Property Dividend
Dividend yang tidak dibayarkan dalam bentuk kas dapat dikatakan dengan property dividend, bisa
dibayarkan dengan merchandise, real estate maupun investment, tergantung keputusan direksi. Ketika
mengumumkan pembagian dividend, perusahaan harus menentukan fair value atas property yang
dibagikan, serta mengakui adanya gain or loss sehubungan dengan perbedaan harga fair value dengan
carrying value pada saat pengumuman.
PT. Caravan membagikan sebagian dari investasi jangka pendeknya kepada pemegang saham berupa
surat berharga senilai Rp. 2.500.000 melalui mekanisme property dividend yang diumumkan pada tanggal
16 Agustus 2014, dibagikan pada tanggal 31 Agustus 2014, dan dicatat pada 23 Agustus 2014. Pada saat
tanggal pengumuman, perusahaan mengakui fair value surat berharga tersebut sebesar Rp.3.000.000.
buat jurnal yang diperlukan
3) Liquidating dividend
Adalah dividend yang berasal tidak dari retained earning.
PT. Yellow Submarine mengumumkan dividend sebesar Rp. 1.200.000 pada tanggal 5 Maret 2014 dan
membagikannya pada 14 Maret 2014. Terhadap dividend yang dibagikan, Rp. 900.000 diakui sebagai
income dan sisanya diakui sebagai return on capital.
4) Share dividend
41
Share dividend adalah pembagian dividend dalam bentuk menambah kepemilikan shareholder atas
perusahaan secara pro rata basis.
PT. Blue Jeans memiliki 1.000 lembar saham outstanding dengan nilai par Rp 100 dan retained earning
Rp. 500.000. Perusahaan mengumumkan 10% share dividend, oleh karena itu perusahaan menerbitkan
100 lembar saham tambahan. Jika market value saham adalah Rp. 130, jurnalnya adalah
Date of declaration:
Retained earning 13.000
Ordinary Share dividend distributable 10.000
Share premium – ordinary 3.000
Date of distribution
Ordinary Share dividend distributable 10.000
Share capital – ordinary 10.000
b. Analisis equity
1) Contoh penyajian equity di neraca
42
FROST COMPANY
Equity
December 31, 2015
Share capital – preference, $100 par value, 7%
cumulative, 100.000 shares authorized, 30.000
shares issued and outstanding $3.000.000
Share capital – ordinary, stated value $10 per share,
500.000 shares authorized, 400.000 shares issued 4.000.000
Ordinary share dividend distributable 200.000 $7.200.000
Contoh: Jika perusahaan memiliki deviden tunai $100.000 dan net income $500.000
serta tidak memiliki saham preferen yang beredar, maka
43
Contoh: Jika ekuitas saham biasa perusahaan sebesar $1.000.000 dan saham biasa
yang beredar sebesar $100.000 maka
44
BAB 17
INVESTMENT
1. DEBT INVESTMENT
Merupakan investasi yang dicirikan oleh perjanijian pembayaran atas pokok dan bunganya pada tanggal
yang telah disepakati astau ditetapkan.
Perusahaan mengukur debt investment dengan metode amortized cost jika tujuan bisnis perusahaan adalah
(1) menahan aset investasi tersebut untuk mendapatkan cash flow dan (2) dengan jangka waktu dan jumlah
yang telah ditetapkan. (held - for - collection)
Contoh : receivable, loans, dan bond yang memenuhi 2 syarat diatas dicacat dengan metode amortized cost.
Contoh : Carrefour membeli obligasi milik Nokia sebagai investasi. Sesuai perjanjian Carrefour akan
menerima bunga (coupon rate) sepanjang jangka waktu obligasi dan menerima pembayaran kembali atas
pokok obligasi pada saat jatuh tempo. Jika Carrefour melalukan pembelian ini dimaksudkan untuk
mendapatkan bunga sebagai investasi jangka panjang, maka ini termasuk held-for-collection strategy dan
diukur dengan metode amortized cost.
Ilustrasi :
Pada tanggal 1 Januari 2015, Robinson Comp. membeli obligasi Evermaster Corp. dengan par 100.000 dan
bunga 8% , bunga dibayar setiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli. Obligasi dibeli pada tingkat diskonto dengan
harga 92.278. Jatuh tempo obligasi 1 Januari 2020 dan yield 10%.
Robinson mencatat
Cash 92.278
45
(6/12
(6/12 x 10% (Interset Revenue – (Plus
x 8% x
x carrying A.) Cash Received) Amortization)
100.000)
1/
92.278
1/2015
1/
4.000 4.614 614 92.892
7/2015
1/
4.000 4.645 645 93.537
1/2016
1/
4.000 4.677 677 94.214
7/2016
1/
4.000 4.711 711 94.925
1/2017
1/
4.000 4.746 746 95.671
7/2017
1/
4.000 4.783 783 96.454
1/2018
1/
4.000 4.823 823 97.277
7/2018
1/
4.000 4.864 864 98.141
1/2019
1/
4.000 4.907 907 99.048
7/2019
1/
4.000 4.952 952 100.000
1/2020
46
Pada tanggal 1 Nopember 2017 Robinson Comp. menjual obligasi Evermaster Corp. senilai 99.750 ditambah
bunga obligasi (coupon rate) s.d. 1 Nopember 2017. (bunga akrual).
Bunga obligasi (bunga kupon) periode 1 Juli s.d. 1 Nop 2017 merupakan pendapatan bagi Robinson Comp.
Bunga obligasi = 4/6 x amortization 1 Jul 2017 s.d. 1 Des 2017 = 4/6 x 783 = 522
Perhitungan obligasi :
Penjualan bonds :
Latihan
BE 17-1
BE 17-2
BE 17-3
P 17-1
47
DEBT INVESTMENT - FAIR VALUE
Dipakai oleh perusahaan apabila investasi bertujuan untuk dijual kembali dalam suatu periode waktu.
Perusahaan melakukan jual beli investasi untuk memperoleh profit dari selisihnya, juga disebut trading
investments.
Pencatatan akuntansinya sama saja dengan amortized cost pada periode pelaporan. Hanya saja, pada akhir
periode, perusahaan menyesuaikan amortized cost dengan fair value, selisihnya merupakan unrealized
holding gain or loss.
Pada tanggal 1 Januari 2015, Robinson Comp. membeli obligasi Evermaster Corp. dengan par 100.000 dan
bunga 8% , bunga dibayar setiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli. Obligasi dibeli pada tingkat diskonto dengan
harga 92.278. Jatuh tempo obligasi 1 Januari 2020 dan yield 10%.
Robinson mencatat
Pada 31 Des 2015, fair value ditentukan senilai €95.000, maka unrealized holding gain dicatat sebagai
berikut:
Robinson tidak mendebit akun Debt Investments, tetapi menggunakan akun Fair Value Adjustments
sehingga tidak mengubah nilai pada akun Amortized cost.
Unrealized Holding Gain or Loss dilaporkan pada “Other income and expense” dan ditutup pada net income
setiap periode. Akun Fair Value Adustment tidak ditutup, hanya disesuaikan setiap periode sesuai valuasinya.
Fair Value Adjustment tidak ditampilkan di Neraca, tapi digunakan untuk menampillkan nilai Debt
Investmenst sesuai Fair Value.
48
Robinson melaporkan pada 31 Des 2015 sebagai berikut:
Investments
Debt Investments 95.000
Current assets
Interest Receivable 4.000
Income Statement
Pada 31 Des 2016, asumsikan fair value menjadi 94.000. Maka perhitungannya:
Investments
Debt Investments 94.000
Current assets
Interest Receivable 4.000
Income Statement
Semua pencatatan dan penghitungan sama dengan contoh pada amortized cost
Yang berbeda adalah pada 31 Des 2017, karena obligasi tak lagi dimiliki oleh Robinson, akun Fair Value
Adjustment disesuaikan agar menjadi menjadi nihil.
Portofolio
Untuk mencatat debt investment portofolio (ada 2 atau lebih debt investment), perlakuannya sama saja,
tinggal dijumlahkan unrealized gain or (loss) dari tiap investasi. Apabila salah satu dijual, maka yang perlu
dinihilkan hanya investment yang dijual, yang lainnya disesuaikan dengan fair value seperti biasa.
Pada beberapa situasi, perusahaan menemukan kriteria debt investments memenuhi kondisi untuk dicatat
dengan amortized cost, tetapi lebih memilih untuk mencatatnya pada fair value. Untuk itu, Perusahaan
mempunyai opsi untuk mencatat sebagian besar aset keuangannya dengan fair value.
Opsi ini diaplikasikan menggunakan basis instrument-by-instrument dan hanya tersedia ketika perusahaan
pertama kali membeli aset tersebut. Jika perusahaan memilih menggunakan fair value option, pengukuran
instrument dilakukan sesuai fair value sampai perusahaan tidak memilikinya lagi.
Ilustrasi
Hardy Company membeli bonds dari German Central Bank. Hardy berencana untuk memiliki investasi
tersebut sampai jatuh tempo dalam 5 tahun. Pada 31 Des 2015, amortized cost €100.000, fair value
€113.000. Jika Hardy memilih untuk menggunakan fair value option, maka jurnalnya:
Hardy menggunakan akun Debt Investment untuk mencatat perubahan pada fair value. Tidak menggunakan
akun Fair Value Adjustment karena pencatatan untuk fair value option berbasis investment-by-investment,
bukan portofolio.
Latihan
BE 17-4
BE 17-5
P 17-2
50
2. EQUITY INVESTMENT
Equity Investment menampilkan kepemilikan dari ordinary, preference, atau capital shares lainnya.
Untuk biaya sudah termasuk di dalam harga sekuritas. Sedangkan komisi broker dicatat sebagai beban.
Tingkat kepemilikan mempengaruhi perlakuan akuntansi yang berbeda, khususnya dalam metode penilaian.
Kepemilikan kurang dari 20% menggunakan Fair Value Method, kepemilikan 20-50% menggunakan Equity
Method, dan 50-100% menggunakan Consolidation Method.
Kategori kepemilikan kurang dari 20% terbagi menjadi 2 (dua), yakni Trading dan Non Trading. Untuk
Trading, unrealized holding gains or losses income nya dicatat pada net income, sedangkan untuk Non
Trading dicatat pada other comprehensive income.
Ilustrasi Trading: 1 Januari 2016, A Co. membeli Ordinary Shares dari 3 (tiga) perusahaan, di mana setiap
investasi menunjukan kepemilikan di bawah 20%. Berikut rinciannya:
Jurnal:
(Pencatatan investasi oleh A Co.)
Equity Invesments 718.550
Cash 718.550
Catatan:
51
Carrying Value, Fair Value, dan Unrealized Gain (Loss) setiap investasi berubah setiap tahunnya. Jenis
investasi pun dapat berubah setiap tahunnya.
Perubahan total Unrealized Gain (Loss) dan Previous Fair Value berpengaruh terhadap Fair Value Adjustment
tahun tersebut.
Ilustrasi Non Trading: 1 Januari 2016, E Co. membeli 1.000 Ordinary Shares dari F Co. dengan harga $20,75
per share (Kepemilikan di bawah 20% dan Fair Value $24.000). F Co. merupakan distributor produk E Co. dan
terdapat aturan perlu membeli shares mereka dengan jumlah minimum. Berikut rinciannya:
Invesment Carrying Value Fair Value Unrealized Gain (Loss)
F 20.750 24.000 3.250
Jurnal:
(Pencatatan investasi oleh E Co.)
Equity Invesments 3.250
Cash 3.250
Latihan:
E17-9
P17-6
Investor memiliki pengaruh yang signifikan (bukan mengendalikan) dalam penentuan kebijakan perusahaan.
Pengukuran investasi menggunakan Equity Method dimana setiap investor sebanding (proporsi investasi)
dalam pembagian penerimaan atau kerugian yang secara periodik mempengaruhi nilai atau jumlah
investasinya.
52
Jurnal oleh Maxi Company (Investor)
pembelian 48000 saham Mini Company (20% dari total saham) @10/share
Equity Investment 480,000 Equity Investment 480,000
Cash 480,000 Cash 480,000
Note : pencatatan sama
Mini melaporkan laba sebesar 200.000, saham Maxi adalah 20% = 40.000
No entry Equity Investment 40,000
Investment Income 40,000
Note : di Equity Method laba menambah nilai atau jumlah investasi
Mini mengumumkan bahwa nilai pasar saham adalah @12/share,nilai saham Maxi seharusnya 12x48000= 576.000,
sehingga terjadi loss sebesar 96.000
Fair Value Adjustment 96,000 No entry
Unrealized Holding Gain or Loss -
Income 96,000
Contoh soal
E17-17
P17-8
Ketika perusahaan memiliki kepemilikan lebih dari 50% pada perusahaan lain, hal ini disebut controlling
interest. Di mana istilah bagi investor yakni parent dan investee yakni subsidiary. Parent melakukan
pencatatan atas investasi tersebut sebagai long term investment dan menyusun consolidated financial
statements dengan menggunakan equity method.
53
Other reporting issues
Tambahan permasalahan yang berkaitan dengan akuntansi investasi
1. Penurunan Nilai (impairment value)
2. Transfer between kategories
ini terjadi jika perusahaan mengetahui bahwa investasi yang dilakukan mengalami penurunan nilai.
Perusahaan mencatat amortisasi cost basis untuk mencerminkan kerugian berdasarkan nilainya.
Dalam investasi hutang, perusahaan menggunakan test impairment untuk menentukan apakah mungkin
investor akan berhasil atau tidak menagih sesuai dengan contraktual terms.
Example
31 dec 2014, Mayhew Company mempunyai investasi piutang ke Bao Group, dengan nilai pari $ 200.000,
dengan jangka waktu 4 tahun, annual interest 10 %. Sayangnya Bao Group sedang mengalami kesulitan
finansialdan diindikasikan tidak dapat melunasi semua pembayaran sesuai dengan kontrak.
Ilustrasi Cash Flows Investasi
Expected Cash Loss of Cash
Dec 31 Contractual Cash Flows
Flows Flows
2015 20000 16000 4000
2016 20000 16000 4000
2017 20000 16000 4000
2018 220000 216000 4000
sehubungan adanya penurunan, ada kemungkinan perubahan kondisi ekonomi yang mengembalikan
kerugian. Sehingga Jurnalnya hanya dengan membalikkan jurnal seperti yang di atas.
54
2. Transfer between kategories
Transfer sebuah investasi antar klasifikasi atau kategori hanya terjadi jika model bisnis dalam management
investasi berubah.
Ilustrasi:
British Sky Broad Casting Group plc (GBR) mempunyai portofolio investasi piutang yang bukan berkategori
held - for - collection tetapi mengelola profit dari perubahan suku bunga (interest rate). Sebagai akibatnya,
accounts dari investasi ini berdasarkan fair value. 31 Dec 2014 British Sky mempunyai neraca sebagai berikut
tetapi pada quarter 4, berdasarkan rencana strategi, British Sky memutuskan berubah strategi ke held - for -
collection . Sehingga mencatat jurnal untuk mentransfer sekuritas ke clasifikasi held - for - collection.
Januari 1, 1015
Debt Investment $ 125.000
Fair Value Adjustment $ 125.000
Latihan:
Exercise 17-20
DERIVATIF
Derivatif adalah instrumen finansial yang memperoleh nilainya dari nilai aset lain seperti saham biasa, bond,
atau komoditas. Derivatif ini terbagi menjadi 3 (tiga) jenis, yakni:
Derivatif diakui sebagai assets dan liabilities dalam financial statements dan dilaporkan dengan fair value.
Sedangkan pengakuan gain dan losses pada income. Khusus untuk hedge, dilaporkan tergantung pada jenis
hedge.
55
Derivative Financial Instrument (Speculation)
Ilustrasi:
Perusahaan A membeli saham perusahaan L pada 02 Januari 2015, dengan harga saham $100/share.
Contract memberikan option di mana expired pada 30 April 2015. Perusahaan membeli option sebesar $400.
Jurnal:
Cash 400
Option ini terdiri dari intrinsic value dan time value. Intrinsic value adalah perbedaan di antara market price
dengan preset strike price. Sedangkan time value mencerminkan kemungkinan fair value lebih dari 0 (nol)
Ilustrasi:
Pada 31 Maret 2015 harga saham L naik menjadi $120/share. Intrinsic value-nya sekarang adalah $20.000.
Perusahaan dapat menjalankan option-nya dan membeli 1.000 shares dari Baird investment dengan harga
$100/share. Selanjutnya shares tersebut dijual dengan harga $120/share. Perusahaan mendapatkan gain
dari option sebesar $20.000 (($120-$100)*100 shares)
Jurnal:
(Time value pada 31 Maret 2015 adalah sebesar $100, sehingga mengalami loss sebesar $300)
Ilustrasi:
Pada 16 April 2015, perusahaan menempatkan option sebelum expired. Terdapat penurunan intrinsic value
sebesar $5.000 (($120-$115)*1000 shares) dan time value sebesar $40 ($100-$60)
Jurnal:
Call option 40
56
Jurnal:
Cash 15.000
Penggunaan derivatif untuk menutup dampak negatif dari perubahan tingkat suku bunga atau pertukaran
mata uang asing. Terdapat 2 (dua) jenis hedge, yakni fair value dan cash flow hedge.
Perusahaan menggunakan derivatif untuk menutup efek perubahan fair value dari recognized asset/liability
atau unrecoqnized commitment. Jenis fair value hedge ini pun terbagi menjadi 2 (dua) yakni interest rate
swaps dan put options. Sedangkan cash flow hedge digunakan untuk menutup cash flow risk yang
bersumber dari berbagai macam cash flow. Untuk pelaporan fair value pada statement of financial position
dan gains or losses pada equity, bagian dari other comprehensive income.
Fair value
Ilustrasi:
57
Pada 01 April 2015, perusahaan H membeli 100 saham biasa milik perusahaan S dengan harga $100/share.
Perusahaan H tidak berminat untuk memperdagangkan investasi ini, sehingga diklasifikasikan sebagai non-
trading equity investment.
Jurnal:
Cash 10.000
Ilustrasi:
Harga saham tersebut mengalami kenaikan sebesar $2.500 ($125-$100)*100 shares)/share. Pada 31
Desember 2015, perusahaan H mencatat gain dalam hal ini.
Jurnal:
Ilustrasi:
Perusahaan H memperkirakan harga saham tersebut akan jatuh. Untuk meng-hedge risiko ini, perusahaan H
mengunci gain dengan membeli put option pada 02 Januari 2016 (expired dalam 2 (dua) tahun) sehingga
dapat menjual saham tersebut dengan harga $125/share. Pada 31 Desember 2016 harga saham turun
menjadi sebesar $500 (($125-$120)*100 shares)
Ilustrasi:
Pada September 2015, perusahaan A mengantisipasi pembelian 1.000 mectric tons alumunium pada Januari
2016 dengan mencantumkannya di dalam futures contract. Hal ini menimbulkan hak bagi perusahaan A dan
obligasi untuk membeli dengan harga $1.550 per ton. Pada 31 Desember 2015 harga naik menjadi $1.575
per ton. Hal ini menyebabkan kenaikan value pada future contract sebesar $25.000 (($1.575-$1.500)*1.000
ton)
Jurnal:
Pada Januari 2016, perusahaan A membeli 1.000 metric tons alumunium sebesar $1.575.000 ($1.575*1.000
ton) Hal ini dilakukan pula final settlement pada future contract.
Jurnal:
Cash 1.575.000
Cash 25.000
Ilustrasi:
Pada July 2016, perusahaan A memproses alumunium menjadi kaleng dengan total biaya $1.700.000 dan
menjualnya dengan harga $2.000.000
Jurnal:
Cash 2.000.000
Sales 2.000.000
COGS 1.700.000
Inventory 1.700.000
COGS 25.000
Embedded Derivatives
Convertible bond dapat dikatakan hybrid instrument, karena yang pertama sebagai debt security dan option
untuk mengubah bond menjadi common stock.
59
Latihan:
E17-21
E17-22
E17-24
E17-25
60
BAB 18
REVENUE RECOGNITION
OVERVIEW
Revenue recogition (pengakuan pendapatan) adalah risiko penipuan paling tinggi dan terlepas dari aturan
akuntansi yang diikuti (IFRS atau US GAAP), risiko atau kesalahan dan ketidakakuratan dalam pelaporan
pendapatan merupakan yang paling signifikan.
Baru-baru ini, IASB dan FASB mengeluarkan standar konvergensi pengakuan pendapatan berjudul Revenue
from Contracts with Customers. Standar baru ini mengadopsi pendekatan aset-liabilitas sebagai basis
pengakuan pendapatan. Pendekatan aset-liabilitas mengakui dan mengukur pendapatan berdasarkan
perubahan pada aset dan liabilitas.
Dalam pendekatan aset-liabilitas, akun perusahaan untuk pendapatan (revenue) berdasarkan aset atau
kewajiban yang timbul dari kontrak dengan pelanggan. Perusahaan harus menganalisa kontrak dengan
pelanggan, karena kontrak mengindikasikan ketentuan dan pengukuran pertimbangan. Tanpa kontrak,
perusahaan tidak akan mengetahui apakah ketentuan dapat terpenuhi atau tidak.
Assume that AIRBUS Corporation signs a contract to sell airplanes to CATHAY PACIFIC AIRLINES for € 100
million
61
Tahapan ke-5 adalah saat AIRBUS menagakui pendapatannya berkaitan dengan penjualan pesawat terbang
kepada CATHAY. Pada tahap ini, AIRBUS mengirim pesawat kepada CATHAY dan memenuhi kewajibannya.
62
BASIC ACCOUNTING
CONTRACT MODIFICATIONS
63
Perusahaan terkadang merubah ketentuan kontrak saat kontrak masih berlangsung. Saat perubahan
kontrak terjadi, perusahaan menentukan apakah menghasilkan kontrak yang baru atau apakah perubahan
dari kontrak yang sudah ada.
Prospective Modification
Perusahaan harus memperhitungkan efek dari perubahan pada periode perubahan serta pada periode
mendatang jika perubahan mempengaruhi pada kedua periode tersebut. Perusahaan tidak harus mengubah
hasil yang dilaporkan sebelumnya.
Akuntansi untuk transaksi pada gambar di atas adalah mudah karena hanya satu kewajiban kinerja
(performance obligation) yang ada. Namun, banyak pengaturan pendapatan mungkin memiliki lebih dari
satu kewajiban kinerja.
Untuk menentukan apakah suatu perusahaan harus memperhitungkan beberapa kewajiban kinerja, maka
harus mengevaluasi kondisi kedua : apakah produk memiliki perbedaan dalam kontrak. Dengan kata lain, jika
kewajiban kinerja tidak sangat tergantung atau saling berhubungan dengan kesepakatan lainnya dalam
kontrak, maka setiap kewajiban kinerja harus dipertanggungjawabkan secara terpisah (separate
performance obligation). Sebaliknya, jika masing-masing dari layanan ini saling tergantung dan saling terkait,
maka layanan ini digabungkan dan dilaporkan sebagai satu kewajiban kinerja.
64
Contoh : Single Performance Obligation
Contoh:
On July 1, 2015, SEK Company sold goods to Silva Company for R$900,000 in exchange for a
4-year, zero-interest-bearing note with a face amount of R$1,416,163. The goods have a cost on
SEK’s books of R$590,000.
Questions: (a) How much revenue should SEK Company record on July 1, 2015? (b) How
much revenue should it report related to this transaction on December 31, 2015?
Questions: How much revenue should Sansung recognize for the first 3 months of 2015?
Sansung makes the following entry on March 31, 2015.
Accounts Receivable 679,000
Sales Revenue 679,000
Sansung should reduce its revenue by ¥21,000 (¥700,000 x 3%) because it is probable that it will
provide this rebate.
Questions: How much revenue should Sansung recognize for the first 3 months of 2015?
66
Assuming Sansung’s customer meets the discount threshold, Sansung makes the following entry.
Cash 679,000
Accounts Receivable 679,000
If Sansung’s customer fails to meet the discount threshold, Sansung makes the following entry upon
payment.
Cash 700,000
Accounts Receivable 679,000
Sales Discounts Forfeited 21,000
Recognizing Revenue When (or as) Each Performance Obligation Is Satisfied – Step
5
Pendapatan diakui ketika customer memperoleh control dari barang dan jasa
Change in Control Indicator
1) Perusahaan memiliki hak untuk pembayaran untuk aset.
2) Perusahaan telah mengalihkan hak legal untuk aset.
3) Perusahaan telah mengalihkan kepemilikan fisik aset.
4) Pelanggan memiliki risiko signifikan dan manfaat kepemilikan.
5) Pelanggan telah menerima aset.
2. Repurchase Agreement
Transaksi penjualan dimana penjual memiliki hak untuk membeli kembali barang yang dijualnya tersebut.
Apabila penjual membeli kembali dengan harga yang minimal sama atau lebih tinggi maka transaksi
dianggap sebagai financing transaction
Contoh: Pada tanggal 1 Januari 2015, Morgan Inc. menjual mesin produksi kepada Lane Co. seharga
$100.000, dimana terdapat perjanjian pembelian kembali pada 31 Desember 2016 dengan harga
$121.000. Interest rate 10%. Morgan Inc. mencatat:
Penjualan :
Cash 100.000
Liability to Lane Co. 100.000
Mencatat bunga 31 Desember 2015:
Interest Expense 10.000
Liability to Lane Co. 10.000 ($100.000 x 10%)
68
Sales Revenue 450.000
COGS 280.000
Inventory 280.000
5. Consignments
Consignor adalah pihak yang memegang hak kepemilikan atas barang hingga barang terjual, sedangkan
Consignee adalah pihak yang menjual barang tersebut. Pendapatan Consignee berupa komisi.
Contoh : Garcia Co. (Consignor) mengirim merchandise dengan harga total $36.000 kepada Best Value
Store (Consignee). Biaya pengiriman sebesar $3.750 dibayar oleh Garcia Co. Biaya pengiklanan sebesar
$2.250 dibayar oleh Best Value dan dapat direimburse kepada Garcia Co. Di akhir periode, Best Value
menjual 2/3 merchandise dengan harga total $40.000. Atas penjualan tersebut, Best Value berhak
menerima komisi 10%. Transaksi tersebut dicatat oleh masing- masing entitas sebagai berikut :
6. Warranties
Ada 2 jenis warranty yang umum diberikan kepada pembeli yaitu :
69
- Assurance Type Warranty : Warranty yang diberikan bersamaan dengan penjualan produk dan sudah
termasuk dalam sales price
- Service Type Warranty : Warranty yang dijual terpisah dari penjualan produk, tidak termasuk dalam
sales price
Contoh : Di tahun 2015, Maverick Co. menjual 6.000 mesin Rollomatics dengan total penjualan
$6.000.000 termasuk garansi 2 tahun, COGS $4.000.000. Biaya garansi diestimasikan sebesar $30.000.
Selain itu Maverick Co. juga menjual extended garansi untuk 400 mesin untuk 3 tahun (setelah 2 tahun
garansi reguler) dengan total harga $12.000. Maverick Co mencatat transaksi tersebut sebagai berikut :
Penjualan :
Cash 6.012.000 ($6.000.000+$12.000)
Warranty Expense 30.000
Warranty Liability 30.000
Unearned Warranty Revenue 12.000
Sales Revenue 6.000.000
COGS 4.000.000
Inventory 4.000.000
Dalam Neraca, hak mutlak harus disajikan sebagai Piutang (receivable), sedangkan hak bersyarat harus
disajikan secara terpisah sebagai Contract Asset.
Contoh kasus:
Pada 1 Januari 2015, Finn Company mengikat kontrak untuk mentrasfer Produk A dan Produk B kepada
Obemine Co. sebesar €100.000. Kontrak menyatakan bahwa pembayaran untuk Produk A tidak akan
dilakukan sampai pengiriman Produk B dilakukan. Finn menentukan bahwa harga terpisah untuk Produk A
adalah €30.000 dan Produk B adalah €70.000. Finn Company mengirimkan Produk A pada 1 Februari 2015,
sementara Produk B dikirimkan pada 1 Maret 2015.
Perusahaan hanya mengkapitalisasi biaya yang bersifat direct, incremental, dan recoverable (dengan
mengasumsikan bahwa periode kontrak lebih dari satu tahun).
Pengungkapan
Gambaran Umum:
71
Contoh Kontrak Konstruksi Jangka Panjang
- Pembangunan Kompleks Bandara dengan perjanjian kontrak setiap satu bangunan selesai akan dilakukan
pembayaran cicilan/ sebagian (instalment) dari nilai keseluruhan kontrak.
Pengakuan Sales oleh akuntan di pihak developer pada saat instalment di serahkan.
Pengakuan pendapatan dapat dilakukan apabila satu dari 2 kriteria dapat terpenuhi, yaitu:
1. Perusahaan menbuat atau mengembangkan sebuah asset yang dikontrol oleh kostumer; atau
2. Perusahaan tidak membuat asset dengan kegunaan alternative; contohnya asset tidak dapat
digunakan oleh pihak lain. Tambahan untuk yang termasuk dalam elemen kegunaan alternative ini
adalah harus memenuhi kriteria spt berikut:
a. Kostumer menerima secara simultan dan mengkonsumsi benefit dari hasil kontrak/kinerja
Perushaan
b. Apabila perusahaan lain harus menyambung/menyelesaikan sisa pekerjaan, Tidak ada
pengulangan/re-perform hasil kerja yang sudah diselesaikan perusahaan sampa saat ini
c. Perusahaan punya hak terhadap peenerimaan pembayaran dari pekerjaan yang sudah
diselesaikan sampai saat ini. Nilai pembayaran tersebut tidak harus nilai yang fix, namun
perusahaan berhak atas jumlah yang dapat mengkompensasi pekerjaan yang sudah
diselesaikan sampai saat ini, termasuk didalamnya nilai jual servis, bahan material plus profit
margin yang wajar.
73
Step 4 penyajian dalam laporan keuangan
2015
2016
74
2017
Contoh:
Menggunakan contoh diatas, pada tahun 2016 ternyata inflasi membuat cost pengerjaan kontrak
menjadi 4.384.962 bukan 4.050.000 sehingga sisa cost menuju penyelesaian kontrak di tahun 2016
adalah 1.468.962 dengan cost pengerjaan dari 2015 sampai saat ini tetap sebesar 2.916.000,
sehingga perhitungannya adalah sebagai berikut
75
Jurnal pencatatan loss 2016 adalah:
Construction Expense 1.916.000 (cost to date dikurang cost periode sebelumnya)
Construction in Progress 48.500
Revenue 1.867.500
76
3. Service sponsor-retailer
4. Wholesaler-retailer
Perusahaan pewaralaba memperoleh pendapatan dari salah satu atau kedua sumber berikut, yaitu:
1. Dari penjualan waralaba awal dan aset atau jasa terkait
2. Dari fee berkesinambungan berdasarkan operasi dari waralaba.
Pada umumnya pewaralaba (franchisor) memberikan jasa-jasa berikut kepada terwaralaba (franchisee):
1. Bantuan dalam pemilihan lokasi: (a) menganalisis lokasi dan (b) melakukan negosiasi sewa lahan
2. Mengevaluasi potensi penghasilan
3. Pengawasan dalam aktivitas pembangunan: (a) membantu mencari pembiayaan, (b) mendesai
bangunan, dan (c) mengawasi kontraktor saat pembangunan
4. Membantu dalam perolehan reklame dan peralatan
5. Jasa pembukuan dan konsultasi: (a) membangun pembukuan terwaralaba, (b) konsultasi dalam pajak
penghasilan, PBB, dan pajak lainnya, dan (c) konsultasi terkait dengan peraturan daerah terkait dengan
usaha terwaralaba
6. Pelatihan karyawan dan manajemen
7. Penjaminan mutu (quality control)
8. Iklan dan promosi.
Akuntansi Waralaba
Pada umumnya, Pewaralaba mengenakan dua jenis biaya kepada terwaralaba, yaitu:
1. Initial Franchise Fee, yaitu pembayaran untuk membangun kerja sama dan beberapa jenis layanan awal
untuk membangun waralaba
2. Continuing Franchise Fee, yang diterima:
a. Sebagai balas jasa atas penggunaan hak waralaba berkelanjutan
b. Atas penyediaan pelatihan manajemen, periklanan dan promosi, bantuan hukum, dan bantuan
lainnya.
Terdapat dua metode untuk mengakui Initial Franchise Fee pendapatan waralaba, yaitu:
1. Apabila terjadi perpindahan kontrol hak waralaba pada suatu titik waktu, maka pewaralaba mengakui
pendapatan waralaba saat terjadi perpindahan tersebut (saat terwaralaba memulai operasinya).
2. Apabila pewaralaba menyediakan akses ke hak waralaba, tanpa terjadi perpindahan kontrol hak
waralaba, maka pewaralaba mengakui pendapatan waralaba selama periode kontrak waralaba.
Jurnal-Jurnal
78
BAB 21
ACCOUNTING FOR LEASE
Leasing
Lease : Kontrak perjanjian antara Lessor dan Lessee, yang memberikan hak kepada Lessee untuk
menggunakan properti yang dimiliki oleh Lessor dalam kurun waktu tertentu.
Lessor : Pihak yang memberikan hak guna kepada Lessee. Yang termasuk Lessor ialah Bank,
Perusahaan Leasing, Pihak Independen.
Lessee : Pihak yang diberikan hak guna oleh Lessor, harus memberikan imbalan berupa rental payment
yang dibayarkan selama jangka waktu yang disepakati.
Keuntungan Leasing:
Pembiayaan 100% dengan suku bunga tetap;
Proteksi terhadap keusangan obsolescence;
Fleksibilitas;
Pembiayaan yang lebih murah;
Keuntungan atas perlakuan perpajakan;
Pembiayaan yang off-balance-sheet.
Operating Lease : Lease yang secara substansial tidak memindahkan manfaat dan risiko dari
kepemilikan properti.
Kriteria Kapitalisasi
Ada transfer kepemilikan dari Lessor kepada Lessee?
79
Ada Bargain-Purchase Option? (opsi membeli asset pada harga yang lebih rendah dibandingkan dengan
FV asset pada tanggal exercise, harga sudah ditetapkan)
Apakah periode leasing menghabiskan sebagian besar umur ekonomis asset?
- US GAAP mensyaratkan minimal 75% dari umur ekonomis asset
- Apakah ada opsi perpanjangan (renewal)?
Apakah PV dari Minimum Lease Payment (MLP) secara substansial sama dengan PV asset yang di-lease-
kan?
Jika tidak ada satupun kriteria yang memenuhi, maka diklasifikasikan sebagai Operating Lease. Jika satu
atau lebih kriteria telah dipenuhi, maka diklasifikasikan sebagai Finance Lease.
80
Residual Value:
Guaranteed, Lessee berjanji membayar nilai residu pada akhir periode leasing, atau ketika properti
dikembalikan (dimasukkan ke perhitungan PV MLP);
Unguaranteed, tidak ada perjanjian, atau perjanjiannya tidak full (tidak masuk ke perhitungan PV
MLP).
Discount Rate:
Lessee menghitung PV MLP menggunakan Implicit Interest Rate (IIR);
Jika IIR tidak bisa ditentukan, menggunakan Incremental Borrowing Rate.
Asset dan Liability dicatat pada nilai yang lebih rendah antara:
PV MLP (exclude Executory Cost), dengan
Fair-market value dari asset yang di-lease-kan.
Periode Depresiasi:
Jika ada transfer kepemilikan atau bargain purchase, didepresiasi selama umur ekonomis asset;
Jika tidak ada opsi diatas, didepresiasi selama periode lease.
Operating Lease :
Dianggap sama seperti sewa biasa, dicatat sebagai rent expense (atau sejenisnya) setiap periode
pembayaran leasing.
Tidak mencatat adanya depresiasi dan pembayaran bunga.
7akhusus
Page 81
Jurnal untuk Operating Lease
Rent Expense xxx
Cash xxx
Pengujiannya sama seperti Lesse, cuma ketika masuk ke Finance Lease, maka diuji lagi apakah Fair
Value dari asset sama dengan Book Value-nya Lessor.
Jika Ya masuk ke Direct-Financing Lease.
Jika Tidak masuk ke Sales-Type Lease.
Finance/Capital Lease :
Direct-Financing Lease
Lessor mencatat Lease Receivable, bukan Leased Asset.
Lease Receivable = PV MLP + PV Unguaranteed Residual Value
Guaranteed dan Unguaranteed Residual Value dalam perhitungan PV MLP
Guaranteed RV Unguaranteed RV
Lessee masuk tidak masuk
Lessor masuk masuk
7akhusus
Page 82
Gain on Sale of Lease Equipment xxx
Sales-Type Lease
Lessor mencatat Lease Receivable, bukan Leased Asset.
Mencatat adanya profit(loss), karena perbedaan Fair Value dengan Book Value.
Adanya akun inventory, serta COGS (nilai cost dari asset, dikurangi dengan PV Unguaranteed RV).
Contoh Guaranteed vs Unguaranteed RV dalam perhitungan COGS:
Pada 2016 leased equipment punya cost $85,000 dan residual value $5,000 (PV residual value
$3,000). Jika Guaranteed RV maka COGS = $85,000, sedangkan jika Unguaranteed RV maka COGS =
$85,000 - $3,000 = $82,000.
Jurnal pada awal Sales-Type Lease berbeda dengan Direct-Financing Lease, selanjutnya sama:
COGS xxx
Lease Receivable xxx
Sales Revenue xxx
Inventory xxx
Operating Lease :
Dianggap seperti menyewakan biasa, dicatat sebagai rent revenue (atau apalah namanya) setiap
periode penerimaan pembayaran leasing.
Mencatat adanya depresiasi.
Jurnal untuk Operating Lease dari sisi Lessor:
Saat penerimaan pembayaran leasing
Cash xxx
Rental Revenue xxx
Depresiasi (didepresiasi selama periode lease)
Depreciation Expense – Finance Lease xxx
Accm. Depr. – Finance Lease xxx
Note : Pelajari contoh soal di 21A serta soal problem P21-12, P21-13 & P21-14
7akhusus
Page 83
BAB 22
ACCOUNTING CHANGE AND ERROR ANALYSIS
Accounting Changes
Two types of accounting changes:
IASB memberikan izin bagi perusahaan untuk mengubah kebijakan akuntansi nya jika :
7akhusus
Page 84
Sebuah perusahaan ketika mengubah kebijakan akuntansinya harus melaporkannya menggunakan
aplikasi retrospektive, yaitu :
Misal PT Denson mengakui pendapatan dari kontrak konstruksi jangka panjang menggunakan metode
cost recovery. Pada tahun 2015, PT Denson menggantinya ke metode persentase penyelesaian. Manajer
mempercayai metode ini akan lebih menyediakan pengukuran yang tepat dari pendapatan.
Total at beginning
7akhusus
Page 85
Total in 2015 200,000 190,000 10,000 4,000 6,000
Akun Construction in process meningkat sebesar 220,000. Nilai kredit retained earning 132,000
menggambarkan efek kumulativ pendapatan awal di tahun 2015. Deferred tax liability adalah
pengakuan perusahaan atas penyesuaian jumlah pajak yang akan terjadi di masa depan.
Konsistensi dalam informasi dibutuhkan pengguna laporan keuangan. Jika terjadi perubahan harus pula
dilaporkan dengan jelas dalam hal :
DENSON COMPANY
RETAINED EARNINGS STATEMENT
FOR THE YEAR ENDED
2015 2014 2013
Retained earnings, januari 1 1,696,000 1,600,000 1,360,000
Net Income 114,000 96,000 240,000
DENSON COMPANY
RETAINED EARNINGS STATEMENT
FOR THE YEAR ENDED
2015 2014
Retained earnings, januari 1, as reported - 1,600,000
7akhusus
Page 86
Add: adjustment for the cumulative effect on
Contoh lain tentang inventory method bisa dilihat di Kieso edisi 2 halaman 1132
A. Pengaruh Langsung
IASB berketetapan bahwa perusahaan harus menetapkan pengaruh langsung perubahan
prinsip akuntansi secara retrospektif. Contohnya, pengaruh langsung berupa koreksi neraca
persediaan akibat perubahan metode penilaian persediaan dan deffered pajak penghasilan.
Pengaruh langsung tersebut dicatat dalam laporan keuangan dan CALK
-Impracticability-
Penerapan retrospektif dianggap tidak dapat diterapkan apabila perusahaan tidak dapat
menentukan pengaruh periode terdahulu meskipun telah mengusahakan semua cara yang masuk akal.
Perusahan tidak boleh memakai penerapan retrospektif bila memenuhi salah satu kondisi berikut ini :
7akhusus
Page 87
2. Penerapan retrospektif memerlukan penetapan asumsi-asumsi mengenai rencana kerja pihak
manajemen pada perode terdahulu.
3. Penerapan retrospektif memerlukan estimasi-estimasi signifikan terkait periode terdahulu dan
perusahaan tidak dapat secara objektif mengesahkan informasi yang diperlukan dalam
menetapkan estimasi-estimasi tersebut.
Jika beberapa atau seluruh poin diatas terpenuhi, sebaiknya perusahaan mengganti kebijakan akuntasi
yang digunakan, kemudian diungkapkan dalam CALK baik kebijakan yang tidak dapat diterapkan maupun
alternatif kebijakan akuntansi setelahnya. Contoh, penerapan metode penyusutan bangunan untuk
mengakomodir revaluasi aktiva. Namun, metode penyusutan tersebut tidak dapat memberikan
informasi yang diperlukan dalam melakukan revaluasi aktiva, sehingga perusahaan harus mengganti
kebijakan tersebut agar revaluasi aktiva dapat diterapkan. Perubahan metode penyusutan tersebut
kemudian diungkapkan dalam CALK.
a. Bad debt
b. Keusangan persediaan (Inventory obsolescence)
c. Umur manfaat dan nilai residu suatu aset
d. Periode manfaat atas biaya tertangguh
e. Kewajiban atas biaya garansi dan pajak penghasilan
f. Cadangan Mineral yang dapat diperbaharui
g. Perubahan metode penyusutan
h. Nilai wajar dari aset dan kewajiban finansial
Perubahan estimasi harus ditangani secara propektif, artinya tidak ada perubahan yang harus dibuat
dalam hasil yang dilaporkan sebelumnya. Jadi, pengaruh dari semua perubahan estimasi diperhitungkan
pada (1) periode perubahan jka perubahan itu hanya mempengaruhi periode bersangkutan atau (2)
perubahan periode dan periode di masa datang jika perubahan tersebut mempengaruhi keduanya.
Akibatnya perubahan estimasi dipandang sebagai koreksi atau penyesuaian normal yang berulang, hasil
alami dari proses akuntansi dan perlakuan retrospektif dilarang.
Contoh terkait perubahan estimasi yang dipengaruhi oleh perubaha prinsip akuntansi berupa perubahan
metode penyusutan (berikut amortisasi dan deplesi). Karena perusahaan mengubah metode
penyusutan betrdasarkan perubahan estimasi laba masa depan aktiva berumur panjang, tidaklah
mungkin memisahkan pengaruh perubahan prinsip akuntansi dari perubahan estimasi tersebut.
Kesimpulannya perusahaan memperhitungkan perubahan metode penyusutan sebagai perubahan
estimasi yang dipengaruhi oleh perubahan prinsip akuntasi.
-Disclosure-
7akhusus
Page 88
Perusahaan seharusnya mengungkapkan asal dan jumlah dari perubahan estimasi akuntansi yang
berdampak pada periode berjalan dan yang diharapkan pada periode mendatang (kecuali bersifat
impracticable). Pada umumnya, perusahaan tidak melakukan pengungkapan atas estimasi akuntansi
yang merupakan kegiatan operasi yang wajar, seperti estimasi piutang tak tertagih dan inventory
obsolescence, kecuali hal tersebut bersifat material.
Jenis-Jenis kesalahan:
1. Kesalahan-kesalahan yang terjadi dan diketahui dalam periode akuntansi yang sama
2. Kesalahan-Kesalahan yang terjadi dalam suatu periode dan baru diketahui pada periode
akuntansi berikutnya
Analisis Kesalahan:
Dari segi pengaruhnya terhadap laporan keuangan, kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat
dibedakan menjadi:
1. Berakibat Kesalahan pada Neraca/ Statement of Financial Position
Kesalahan-kesalahan yang hanya mempengaruhi penyajian rekening-rekenign riil (neraca), yaitu
kesalahan dalam mengklasifikasikan aktiva, utang, dan modal. Contoh kesalahan: Kesalahan
klasifikasi note payable sebagai account payable.
7akhusus
Page 89
Jurnal reklasifikasi perlu dibuat apabila kesalahan-kesalahan tersebut ditemukan. Apabila neraca
dilaporkan dalam bentuk perbandingan, dan diketahui telah terjadi kesalahan untuk neraca
periode sebelumnya, maka untuk pelaporan keuangan diperlukan jurnal koreksi. Perusahaan
harus menyatakan kembali dengan benar Statement of financial position pada tahun terjadi
kesalahan.
-Counterbalancing Errors-
Counterbalancing errors, yaitu kesalahan yang akan hapus dengan sendirinya atau diperbaiki
dengan sendirinya pada periode selanjutnya.
7akhusus
Page 90
1. Pertama tentukan apakah perusahaan telah menutup tahun buku dimana kesalahan tersebut
ditemukan
Contoh:
Januari 2015 TujuhA membeli 2-year insurance policy seharga $1.000. Tidak dilakukan adjusting pada 31
Desember 2015
7akhusus
Page 91
Jika ERROR diketahui setelah tutup buku, NO ENTRY
31 Desember 2015, TujuhA menerima $50.000 sebagai prepayment untuk sewa ruangan. TujuhA
mencatatnya sebagai Rent Revenue
31 Desember 2015, TujuhA accrued as interest revenue sebesar $8.000 that applied to 2016
ERROR- Purchases
2015, TujuhA mencatat Purchases sebesar $9.000 yang digunakan pada 2015.
31 Desember 2016
Purchases 9.000
7akhusus
Page 92
-Non-counterbalancing Errors-
Pencatatannya lebih kompleks, harus dilakukan correcting entries, walaupun sudah tutup buku.
ERROR-Depreciation
1 Januari 2016, TujuhA membeli Equipment seharga $10.000, masa manfaat 5 tahun dan mencatatnya
sebagai expense
Accumulated
4.000
Depreciation
31 Desember 2016
Equipment 10.000
Accumulated
4.000
Depreciation
2015 2016
Additional $1.400 in 2017, $300 is applicable to 2015 sales and $1.100 to 2016 Sales
7akhusus
Page 93
31 Desember 2015 31 Desember 2016
31 Desember 2016
7akhusus
Page 94
BAB 23
STATEMENT OF CASHFLOW
Laporan Arus Kas adalah Laporan keuangan yang menyediakan informasi tentang arus kas masuk dan
arus kas keluar selama suatu periode tertentu.
Menyediakan informasi untuk membantu investor, kreditur, dan pihak pihak lain dalam menilai:
1. Kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas masa depan (future cash flows)
2. Kemampuan perusahaan untuk membayar dividen dan melunasi obligasi
3. Penyebab perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari aktivitas operasi
4. Transaksi investasi dan pendanaan secara kas dan non kas selama suatu periode tertentu
1. Aktivitas Operasi
Secara umum berhubungan dengan akun/ item laporan laba rugi (Income Statements)
2. Aktivitas Investasi
Secara umum melibatkan arus kas hasil dari perubahan dalam investment and other non-
current asset items
3. Aktivitas pendanaan
Melibatkan arus kas hasil dari perubahan ekuitas dan non current liability items
Suatu transaksi tunggal dapat diidentifikasikan ke dalam lebih dari satu aktivitas misal pelunasan
pinjaman dan bunganya pendanaan dan operasi
7akhusus
Page 95
Pelaporan Arus Kas
Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi adalah Aktivitas penghasil utama pendapatan entitas dan aktivitas lain yang
bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan. Indikator utama menentukan apakah
operasi dapat menghasilkan kas untuk melunasi pinjaman dan memelihara kemampuan
operasi entitas, membayar deviden dan melakukan investasi.
A. Metode langsung kelompok utama dari penerimaan dan pengeluaran kas bruto
diungkapkan;
Cash received from customer = sales + A/R awal (net) – A/R akhir (net) – Bad debt
expense
Cash paid to supplier = COGS + A/P awal – A/P akhir + inventory akhir – inventory
awal
Cash paid for operating expense = operating expense – depreciation expense
(dikurangi interest expense dan insurance expense bila dijadikan item terpisah)
Cash paid for insurance = insurance expense – prepaid insurance awal + prepaid
insurance akhir
Cash paid for interest = interest expense – discount amortization + interest payable
awal – interest payable akhir
Cash paid for income taxes = income tax expense + income tax payable awal –
income tax payable akhir
Contoh:
1) Penjualan selama periode ini adalah $1,180,000 tunai. Sedangkan piutang naik
$9,000 dalam periode tsbt. Maka cash receive from costumer = 1,180,000 –
9000 = 1,171,000
2) Perusahaan membeli barang dagangan seharga $785,000 sedang HPP
$790,000. Persediaan dan utang usaha turun masing-masing $8,000 dan
$3,200. Maka cash paid for supplier = 790,000 – 8,000 + 3,200 = 785,200
3) Beban operasi perusahaan periode ini adalah $196,000 sedangkan beban yang
masih harus dibayar adalah $2,200. Maka cash paid for operating expense =
196,000 - 2,200 = 193,800
7akhusus
Page 96
4) Pembayaran beban bunga untuk periode ini adalah $9,000 dan hutang bunga
mengalami kenaikan $1,000. Maka cash paid for interest expense = 9,000 –
1,000 = 8,000
5) Pajak penghasilan perusahaan periode ini $83,000 dan diketahui pajak
penghasilan berkurang $500. Maka cash paid for income taxes = 83,000 + 5,000
= 83,500
Net Cash
Cash Cash
From
Receipts Payments
Operating
g. Pembayaran bunga
h. Pembayaran pajak
7akhusus
Page 97
B. Metode Tidak Langsung
Metode tidak langsung laba disesuaikan dengan mengoreksi transaksi non kas,
penangguhan atau akrual dan unsur penghasilan/beban yang terkait aktivitas
investasi dan pendanaan.
Laba bersih
Sesuaikan dengan perubahan unsur modal kerja :
- ↑ aktiva lancar
+ ↓ aktiva lancar
- ↓ kewajiban lancar
+ ↑ kewajiban lancar
Sesuaikan dengan item nonkas :
+ beban depresiasi aktiva tetap berwujud
+ beban amortisasi aktiva tetap tak berwujud
Sesuaikan dengan ragam laba atau rugi :
+ rugi (loss)
- laba (gain)
Contoh:
Diketahui Laba bersih 108,000. Beban penyusutan tahun ini 7,000. A/R naik 9,000. Persediaan
turun 8,000.Hutang lancar turun 3,700.
Maka:
Laba bersih 108,000
- ↑ aktiva lancar (9,000)
+ ↓ aktiva lancar 8,000
- ↓ kewajiban lancar (3,700)
+ beban depresiasi aktiva tetap berwujud 7,000
Kas setelah disesuaikan 110,300
7akhusus
Page 98
Aktivitas Investasi
Aktivitas Pendanaan
Aktivitas pembiayaan dan investasi signifikan yang tidak mempengaruhi kas dilaporkan terpisah di
bagian bawah laporan arus kas atau dalam catatan.
Contoh:
Penerbitan saham biasa untuk membeli aset.
Konversi obligasi menjadi saham biasa.
Penerbitan utang untuk pembelian aset.
Pertukaran aktiva berumur panjang.
Financial Liquidity
Current Cash Debt Coverage Ratio =
Rasio yang menunjukkan apakah perusahaan dapat melunasi kewajiban lancar dari aktivitas operasi.
Sebuah rasio mendekati 1:1 adalah baik.
7akhusus
Page 99
Financial Flexibility
Cash Debt Coverage Ratio =
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban dari kas bersih yang
diperoleh dari aktivitas operasi, tanpa harus melikuidasi aset yang digunakan dalam operasinya.
Sebagai contoh Tax Consultants Inc yang memulai usaha sejak 1 Jan 2015. Pada awal pendirian,
perusahaan menerbitkan 60.000 lembar saham biasa dengan nilai Par $1 sehingga dana terkumpul
adalah $60.000. Info tambahan perusahaan menyewa kantor, furniture, dan equipment. Selanjutnya
perusahaan juga sudah mulai menjalankan kegiatan usahanya.
Tahun 2015
Data diketahui:
Comparative statements of financial position
7akhusus
Page 100
Income Statement
Langkah-langkah:
1. Step 1: Tentukan perubahan Kas
Kita bisa melihat dari Neraca di atas bahwa perusahaan tidak memiliki kas di awal tahun 2015,
tetapi saldo kas di akhir tahun 2015 adalah $49.000. Sehingga dapat dipastikan bahwa perubahan
kas selama tahun 2015 adalah $49.000.
2. Step 2: Tentukan Cash Flow dari aktivitas operasi
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
a) Perusahaan harus mengkonversi pendapatan dan beban dalam “cash basis”.
b) Eliminasi transaksi dari laporan laba rugi yang tidak menghasilkan peningkatan atau
penurunan kas.
c) Konversi net income menjadi net cash flow dari aktivitas operasi.
Untuk menghitung cash flow dari aktivitas operasi, perusahaan harus:
- mengurangi pendapatan non-kas (perubahan Account Receivable atau A/R atau piutang)
7akhusus
Page 101
Pada neraca tahun 2015 diketahui bahwa terjadi peningkatan A/R sebesar $36.000.
Selanjutnya pada laba/rugi terdapat pendapatan sebesar $125.000. Dari pendapatan sebesar
$125.000 tersebut terdapat unsur A/R sebesar $36.000 (Hal ini dikarenakan posisi A/R lebih
rendah dari pendapatan). Sehingga pada kenyataannya perusahaan memperoleh pendapatan
berupa kas hanya sebesar $89.000 ($125.000 - $36.000).
- menambah beban non-kas yang sudah terjadi (perubahan Account Payable atau A/P)
Karena pada dasarnya A/P adalah hutang yang belum dibayar dengan uang, maka setiap
kenaikannya tidak diakui sebagai pengurang kas (belum terealisasi). Untuk itu setiap
kenaikan akun ini harus dikembalikan dan ditambahkan dalam Net Income.
Dalam Neraca di atas terdapat kenaikan A/P sebesar $5.000. Untuk itu angka ini perlu
dijadikan sebagai penambah.
7akhusus
Page 102
Tahun 2016
Di tahun 2016, perusahaan melanjutkan usahanya yang semakin berkembang. Perusahaan
melakukan pembelian berbagai aset. Pendapatan dan Net Income juga semakin meningkat.
Income Statement
Langkah-langkah:
7akhusus
Page 103
1. Step 1: Tentukan perubahan Kas
Dari data neraca 2016 diketahui terjadi penurunan Kas sebesar $12.000 (49,000-37,000).
Keterangan:
- Depreciation expense
Beban depresiasi sebesar $21,000 => menambah Net Income (beban non-Kas)
- Accounts receivable (piutang)
Terjadi penurunan piutang dari tahun 2015 ke 2016 sebesar $10,000 => menambah Net Income
(penurunan piutang dapat diartikan bahwa lawan transaksi perusahaan telah melunasi
hutangnya pada perusahaan, sehingga terjadi pemasukan bagi perusahaan)
- Prepaid expenses
Terjadi peningkatan pembayaran prepaid expense sebesar $6,000 => mengurangi Net Income
(pembayaran sudah dilakukan, walau dibebankan di kemudian periode)
7akhusus
Page 104
- Account Payable (A/P)
Kenaikan A/P $35.000 => menambah Net Income (belum terjadi realisasi pembayaran hutang)
Keterangan:
- Purchase of land
Pembelian tanah $70,000 => mengurangi Net Income
- Purchase of building
Pembelian bangunan $200,000 => mengurangi Net Income (adanya akumulasi penyusutan
$11,000 tidak mempengaruhi nilai pembelian aset pada Net Income)
- Purchase of equipment
Pembelian peralatan $68,000 => mengurangi Net Income (adanya akumulasi penyusutan
$10,000 tidak mempengaruhi nilai pembelian aset pada Net Income)
- Issuance of bonds
Adanya kenaikan “bonds” sebesar $150,000 000 => menambah Net Income (sudah jelas saat
perusahaan menerbitkan bonds dan pada akhirnya mendapat dana masuk)
- Payment of cash dividends
Dari “Income Statement” di awal diketahui bahwa “Net Income” tahun 2016 adalah $134,000.
Selanjutnya diketahui pada Neraca bahwa “Retained Earning” mengalami kenaikan sebesar
$116,000 (136,000 – 20,000). Terdapat selisih Net Income dan kenaikan Retained Earning
7akhusus
Page 105
sebesar $18,000 (134,000 – 116,000) => mengurangi Net Income (dikeluarkan sebagai dividen
bagi pemegang saham)
4. Step 4: Buat Laporan Cash Flow
Worksheet dapat digunakan sebagai alat bantu dalam menyusun Statement of Cashflow, berikut
langkah2nya:
1. Masukkan akun2 BALANCE SHEET (NERACA) beserta SALDO AWAL dan SALDO AKHIRnya pada
Bagian AKUN NERACA
2. Kelompokkan akun2 tersebut berdasarkan SALDO NORMALnya (yang DEBIT masukkan pada
kelompok DEBIT, yang KREDIT masukkan pada kelompok KREDIT)
3. Untuk akun selain Akun Kas: Masukkan data yang menjelaskan perubahan saldo, serta efeknya
pada cashflow. Masukkan data tsb pada bagian rekonsiliasi
4. Masukkan pasangan data rekonsiliasi tsb pada bagian EFEK CASHFLOW. Gunakan PHRASE kata
yang umum digunakan pada statement of cashflow (Penambahan …., Pengurangan ….,
Pembelian ….). Pasangan data rekonsiliasi memiliki saldo yang sama namun pada kolom yang
berbeda
Sebagai contoh, mari kita ambil contoh kasus sebagai berikut (WARNING: CONTOH RADA NGASAL):
Pada tanggal 24 Desember 2014, Warno seorang perjaka tanggung, memutuskan akan membuka warteg
bernama Bahari. Setelah mengumpulkan warisan dari ortunya di kampung, dia pun memulai
menyisihkan uang sebagai modal usaha. 2000 dolar sebagai modal awal. Namun ia memutuskan akan
mulai bergerak tahun depan. Maka Pada Trial Balance akan muncul informasi sbb
7akhusus
Page 106
Trial Balance 31/12/2014
Akun Dr Cr
Cash 2000
Warno, Capital 2000
Lalu selama tahun berikutnya Warno menjalankan kegiatan usahanya, terdapat beberapa aktifitas usaha
dan berakhir dengan posisi neraca sbb:
Akun Dr Cr
Cash 1000
Account Receivable 1500
Prepaid Rent 400
Supplies 150
Equipment 200
Accumulated Depreciation- 5
Equipment
Account Payable 350
Warno, Capital 2895
TOTAL 3250 3250
Mari kita membuat Statement of Cashflow berdasarkan petunjuk dan informasi di atas.
Pertama, masukkan akun2 tsb ke dalam worksheet dengan format sesuai pada langkah2 di atas,
dan kelompokkan akun2 tsb berdasarkan saldo normalnya. Maka akan kita dapat:
7akhusus
Page 107
Warteg Bahari
Worksheet dalam rangka pembuatan Statement of Cashflow
31/12/2015
Credit
Utilities Payable 0 350 6) 350
Accumulated Depr-Equipment 0 5 7) 5
1)
Warno, Capital 2000 895 2895
CASHFLOW EFFECTS
Operating activities
xxx
xxx
xxx
Investing Activities
xxx
xxx
Financing Activities
xxx
xxx
Decrease in cash
Totals
Langkah selanjutnya adalah menganalisa satu per satu ayat2 pada bagian Rekonsiliasi, dan
membuat pasangannya pada bagian CASHFLOW EFFECT (kalau ada).
7akhusus
Page 108
Warno, Capital
Pada akun ini terdapat kenaikan sejumlah 895. Ini berasal dari Net Income yang ditutup dengan
akun Income Summary yang lalu ditutup ke akun Warno, Capital. Maka kita buat pasangannya pada
bagian Operating Activities – Net Income. Nantinya akan ada penyesuaian untuk mengubah net
income menjadi net cash dari aktifitas operasi
CASHFLOW EFFECTS
Operating activities
Net Income 895 1)
Account Receivable
Terdapat peningkatan (net) sejumlah 1500. Ternyata ini adalah dari hasil penjualan secara kredit.
Karena tidak ada cash yang terlibat (karena penjualan kredit), maka atas hal ini kita kurangkan Net
Income.
Prepaid Rent
Terdapat peningkatan (net) sejumlah 400, artinya ada kas yang keluar sejumlah 400. Maka hal ini
akan mengurangi cashflow dari aktifitas operasi.
Supplies
Ternyata penambahan pada akun ini berasal dari pembelian supplies secara kontan. Saldo akhir
bersih pada akun ini (net) berjumlah 150. Berarti ada arus kas keluar sejumlah 150.
Pembelian peralatan (equipment) termasuk dari investing activity. Warno membelinya secara
kontan, yang berarti negative cashflow pada investing activity sejumlah 200.
Terdapat depresiasi untuk tahun ini sejumlah 5. Depresiasi mengurangi net income namun tidak
melibatkan cash. Maka kita tambahkan ke net income sejumlah 5.
Terdapat tunggakan listrik dan air dari Warteg Bahari. Karena terdapat peningkatan saldo sejumlah
350 dan saldo normal akun ini adalah kredit, maka kita buat pasangannya dengan saldo debit
sejumlah 350 dengan nama increase in Utilities Payable. Masukkan pada bagian operating activities.
Terdapat penurunan jumlah cash sejumlah 1000. Kita masukkan informasi ini pada bagian akhir,
Decrease in cash dengan jumlah 1000.
Setelah semua informasi tersebut dimasukkan, maka akan terlihat worksheet seperti ini:
7akhusus
Page 109
Warteg Bahari
Worksheet dalam rangka pembuatan Statement of Cashflow
31/12/2015
Credit
Utilities Payable 0 350 6) 350
7)
Accumulated Depr-Equipment 0 5 5
1)
Warno, Capital 2000 895 2895
CASHFLOW EFFECTS
Operating activities
Net Income 895 1)
Increase in Account Receivable (net) 1500 2)
Increase in Prepaid Rent (net) 400 3)
Depreciation 5 7)
Increase in Supplies (net) 150 4)
Increase in Utilities Payable 350 6)
Investing Activities
Purchase of Equipment 200 5)
Financing Activities
Decrease in cash 1000 8)
TOTAL 2250 2250
7akhusus
Page 110
Warteg Bahari
Statement of Cashflow
For year ended in 31 December 2016
Cashflow from Operating Activities
Net Income 895
Adjustment to reconcile Net Income to net cash :
Increase in Account Receivable (1.500)
Increase in Prepaid Rent (400)
Depreciation Expense - Equipment 5
Increase in Supplies (150)
Increase in Utilities Payable 350 (1.695)
Net Cashflow used by Operating Activities (800)
Cashflow from Investing Activities
Purchase of Equipment (200)
Net Cashflow used by Investing Activities (200)
Cashflow from Financing Activities 0
Net Decrease in Cash (1.000)
Cash, 1 Jan 2015 2.000
Cash, 31 Dec 2015 1.000
7akhusus
Page 111