You are on page 1of 67

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM DIPLOMA III
MEDAN

ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA


PADA CV. UJANG JAYA MEDAN

SKRIPSI MINOR

DIAJUKAN OLEH

MUHAMMAD BAYU RAHMAN


052101027
KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk


Menyelesaikan Pendidikan pada Program Diploma III
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Medan
2009

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM DIPLOMA III MEDAN

TANDA PENGESAHAN SKRIPSI MINOR

NAMA : MUHAMMAD BAYU RAHMAN


NIM : 052101027
JURUSAN : KEUANGAN
JUDUL : ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA PADA
CV. UJANG JAYA MEDAN

Tanggal : .................................................Pembimbing/Penanggung Jawab

Drs, Syahyunan, MSi


NIP: 19660904 199103 1 003
Tanggal : ……………………………… Ketua Program Studi

Prof. Paham Ginting, MSi


NIP: 19530519 198403 1 001
Tanggal : ……………………………….Dekan

Drs Jhon Tafbu Ritonga, MEc


NIP: 19550810 198303 1 004

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
3

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT atas segala

rahmat, hidayah dan ridho-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada kita kaum

muslimin dan muslimat, serta shalawat dan salam keharibaanjunjungan kita Nabi

besar Muhammad SAW yang membawa kita kepada jalan kebenaran dimuka

bumi ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi minor ini, guna

menyelesaikan pendidikan pada program diploma III Keuangan. Dalam karya

tulis ini penulis mengangkat judul : “ANALISA SUMBER DAN

PENGGUNAAN DANA PADA CV. UJANG JAYA MEDAN”.

Dalam skripsi minor ini, penulis menyadari masih banyak terdapat

kekurangan disebabkan keterbatasan penulis. Untuk itu penulis membuka diri

dengan segala kerendahan hati untuk menerima kritik dan saran positif yang

dapat membangun demi kesempurnaan skripsi minor ini dimasa mendatang.

Dalam penulisan skripsi minor ini, penulis banyak menerima bantuan,

bimbingan dan dorongan dari berbagi pihak, baik bersifat moril maupun materil.

Untuk itu penulis menghaturkan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada ayahanda dan ibunda tercinta : H. Abdurrahman Gayo dan Nurhelmi

Kadir yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan moril dan selalu

mendoakan penulis dan kasih saying yang telah diberikan selama ini yang tak

ternilai dengan apapun. Serta pihak lainnya :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
4

2. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, SE, MS. Selaku Ketua Program Studi

D III Keuangan beserta Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, Msi

selaku Sekretaris Jurusan

3. Bapak Syahyunan, SE, Msi. Selaku Dosen Pembimbing

4. Ibu Dra. Friska Sipayung, Msi selaku Dosen Wali dan seluruh Dosen lain

yang telah memberi pengajaran selama ini

5. Ibu Dra. Pepty Aniar. Selaku Kepala Sub Bagian Akademik dan seluruh

staf pegawai, khususnya Ibu Nurailah yang sangat berperan dalam

penyelesaian Skripsi Minor ini.

6. Pimpinan dan seluruh staf CV. UJANG JAYA Medan

7. Kak Amoy, yang mensuply Keuangan aku selama ini selain dari big bos,

Kak Ipak, dan Bang Topan. Serta buat keponakan aku Sarah dan Po

8. Buat teman-teman seperjuangan 05, khususnya : Karin, Nuh, Andiko,

semangat, serta buat Noni, Luthfi, Agung, dan lainnya yang kenal sama

aku, makasih ya suportnya

Akhirul Kalam, penulis berharap semoga apa yang telah dibuat dalam

skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kita semua. Untuk itu

hanya kepada ALLAH SWT penulis menyerahkan semua kepada-Nya, semoga

kita semua selalu diberi berkah dan rahmat-Nya serta senantiasa dalam

perlindungan-Nya. Amin Ya Rabbal A’lamin.

Hormat Saya

Muhammad Bayu Rahman

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
5

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

BAB I : PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul

B. Perumusan Masalah

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

2. Manfaat Penelitian

D. Metode Penelitian

1. Sumber Data

2. Tekhnik Pengumpulan data

BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

B. Struktur Organisasi Perusahaan

C. Pengertian Dana

D. Analisa Sumber dan Penggunaan Dana

3. Pengertian Sumber dan Penggunaan Dana

4. Tujuan Sumber dan Penggunaan Dana

5. Peranan Sumber dan Penggunaan Dana

E. Laporan Keuangan Perusahaan

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
6

1. Pengertian Laporan Keuangan

2. Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan

3. Jeni-jenis Laporan Keuangan

BAB III : ANALISA DAN EVALUASI

A. Sumber dan Penggunaan Dana Dalam Artian Kas

1. Sumber Dana

2. Penggunaan Dana

B. Sumber dan Penggunaan Dana Dalam Modal Kerja

1. Sumber Modal Kerja

2. Penggunaan Modal Kerja

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Lampiran 1: Struktur Organisasi Perusahaan

Lampiran 2: Tabel Neraca

Lampiran 3: Tabel Neraca Perbandingan

Lampiran 4: Tabel Laporan Rugi Laba

Lampiran 5: Tabel Laporan Sumber dan Penggunaan Dana................................

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul

Sejarah perkembangan dunia usaha pada umumnya dapat diketahui

melalui media informasi yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam

proses pengambilan keputusan yang menyangkut kelangsungan hidup suatu

perusahaan. Suatu perusahaan yang menerapkan sistem pengolahan informasi

yang baik akan menyajikan laporan keuangannya dalam bentuk yang lengkap dan

dapat menggambarkan secara jelas perubahan serta perkembangan yang dialami

oleh perusahaan dari satu periode ke periode lainnya. Penyajian laporan ini

dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai data keuangan dari suatu

organisasi atau perusahaan yang akan digunakan di berbagai pihak yang

berkepentingan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Pada dasarnya laporan keuangan (financial report) merupakan hasil akhir

dari suatu proses pencatatan secara ringkas semua transaksi yang bersifat

keuangan selama tahun buku atau periode akuntansi yang bersangkutan dan

biasanya disajikan dalam bentuk neraca, laporan rugi-laba, laporan perubahan

modal atau laporan laba ditahan.

Disamping laporan keuangan yang utama tersebut masih ada laporan

keuangan lainnya yang juga sangat penting bagi suatu perusahaan untuk dapat

mengetahui kinerja perusahaan dalam hal efisiensi dana yaitu sejauh mana

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
8

perusahaan mampu mengelola dan membelanjakan dana tersebut, laporan inilah

yang disebut dengan laporan sumber dan penggunaan dana.

Laporan sumber dan penggunaan dana dimaksudkan untuk memberikan

informasi kepada manajemen tentang posisi keuangan perusahaan saat ini, apakah

lebih besar atau lebih kecil sumber dan penggunaannya. Selain itu, dapat juga

diketahui dari mana sumber dana perusahaan pada periode tersebut dan kemana

dana tersebut dibelanjakan dan diinvestasikan, apakah pengalokasiaannya telah

berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan.

Pada dasaarnya ada dua sumber dana perusahaan, yaitu :

1. Sumber dana yang tersedia secara intern dari operasi suatu perusahaan,

2. Sumber dana ang tersedia secara ekstern melalui pinjaman atau penjualan

saham.

Sedangkan dana paling utama adalah untuk tujuan modal kerja, pembelian dari

aktiva tetap, pembayaran deviden dan kewajiban jangka panjang.

Analisa sumber dan penggunaan dana ini sangat besar artinya bagi suatu

perusahaan dalam mengambil keputusan ekonomi dan terutama bagi bank dalam

menilai kredit yang diajukan kepadanya. Jadi, melalui laporan sumber dan

penggunaan dana perusahaan, bagaimana stabilitas operasi perusahaan dan

bagaimana pembelanjaan perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merasa tertarik untuk menyusun

skripsi minor ini dengan judul “Analisa Sumber dan Penggunaan Dana Pada

CV. Ujang Jaya – Medan”.

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
9

B. Perumusan Masalah

Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa suatu perusahaan dalam

menjalankan aktivitasnya memerlukan sejumlah dana yang akan digunakan untuk

keperluan jangka pendek dan jangka panjang. Oleh karena itu yang menjadi

permasalahan dalam hal ini adalah :

1. Bagaimana peranan sumber dana yang tersedia dalam membelanjani setiap

aktivitas perusahaan ?

2. Bagaimanakah perusahaan mengelola dan menggunakan dana yang

diperoleh untuk menjalankan aktivitasnya ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengtahui bagaimana peranan sumber dana yang tersedia

dalam membelanjani setiap aktivitas perusahaan.

b. Untuk mengetahui bagaimana perusahaan mengelola dan

menggunakan dana yang diperoleh untuk menjalankan

aktivitasnya.

c. Mendapatkan cara untuk memaksimalkan penggunaan dana

sehingga tidak terjadi lagi kekeliruan untuk menggunakan dana

tersebut, sehingga dalam penggunaan tersebut, dana dapat

dipergunakan secara efektif dan efisien

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
10

2. Manfaat Penelitian

Dalam pengerjaan penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan

perusahaan sebuah manfaat, diantaranya :

a. Memberikan sumbangan pemikiran melalui penelitian dalam hal

menganalisa sumber dan penggunaan dana yang diharapkan dapat

diterima sebagai masukan bagi perusahaan.

b. Guna melatih dan menguji serta meningkatkan kemampuan berfikir

dalam menulis karya ilmiah.

c. Bagi perusahaan, kiranya dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan dalam mengambil keputusan dimasa yang akan

datang.

D. Metodologi Penelitian

Lokasi penelitian tempat penulis melakukan riset adalah di CV. Ujang

Jaya Jl. Garuda 2 No. 95 Km. 13,8 Sei Semayang – Binjai – Medan.

1. Sumber Data

Untuk mendapatkan data dalam penulisan skripsi minor ini, maka

digunakan 2 (dua) jenis data, yaitu :

a. Data Primer

Yaitu data yang dikumpulkan khususnya untuk riset tertentu yang

sedang dilaksanakan. Data yang diperoleh langsung dari objeknya,

misalnya data sumber dan unsur modal kerja perusahaan atau data

internal yang datangnya dari perusahaan.

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
11

b. Data Sekunder

Yaitu data yang diperoleh dari sumber lain dalam bentuk laporan

atau publikasi, atau sering juga disebut data eksternal yang

datangnya dari luar perusahaan, seperti : buku-buku, surat kabar,

majalah dan media lainnya.

2. Tekhnik Pengumpulan Data

Sedangkan untuk memperoleh data tersebut, maka dipergunakan 2 (dua)

metode, yaitu sebagai berikut :

a. Metode Penelitian Kepustakaan (Liberary Research )

Merupakan suatu cara pengumpulan data berdasarkan kepustakaan

dengan membaca literatur-literatur yang ada hubungannya dengan

skripsi minor ini yang sifatnya hanya teoritis semata. Dari studi

pustaka ini dapat diketahui secara teoritis bagaimana masalah yang

ada dalam laporan sumber dan penggunaan dana.

b. Metode Penelitian Lapangan (Field Research)

Merupakan penelitian yang difokuskan pada realita yang ada dalam

perusahaan. Metode ini dilakukan langsung dengan mengadakan

interview dan meminta data pada perusahaan yang relevan dngan

materi penulisan skripsi minor ini

c. Metode Analisis

Dalam menganalisa masalah yang dihadapi di atas, maka untuk

memecahkan masalah tersebut, digunakan metode analisis, metode

yang digunakan adalah metode deskriptif (deskriptive research)

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
12

yaitu metode yang bertujuan membuat pencaderan/ lukisan/

deskripsi mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat suatu populasi atau

daerah tertentu secara faktual, sitematik dan teliti. Serangkaian

kegiatan penelitian yang dilakukan dengan cara data yang

dikumpulkan, diklarifikasikan, serta diinterpretasikan sehinggsa

memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang

dihadapi.

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Kopi pertama kali ditanam di Indonesia sejak abad 1696 dari jenis

Arabika. Kopi pertama kali ditanam di pulau Jawa. Semenjak itu, Kopi Arabika

berkembang dan mulai ditanam di daerah lain seperti di Sumatera, Bali dan

Sulawesi. Perkembangan tanaman Kopi Arabika mulai surut dengan terserangnya

penyakit karat daun (Hemileia Vastatrix) semenjak tahun 1876; yang bertahan

hanya di daerah dataran tinggi (1000 m dpl).

Sebagai alternatif, didatangkan kopi jenis Robusta pada tahun 1875.

Ternyata jenis ini mampu bertahan terhadap penyakit karat daun. Oleh karena itu,

Kopi Robusta mulai menggantikan jenis Arabika khususnya di daerah dengan

ketinggian dibawah 1.000 m dpl dan mulai menyebar ke seluruh daerah baik di

Jawa, Sumatera, maupun di Indonesia bagian timur.

Semenjak Pemerintah Hindia Belanda hengkang dari Indonesia,

perkebunan rakyat terus tumbuh dan berkembang, sedangkan perkebunan swasta

hanya bertahan di Jawa Tengah, Jawa Timur dan sebagian kecil di Sumatera; dan

perkebunan negara (PTPN) hanya tinggal di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Pada

tahun 1959, luas perkebunan swasta dan perkebunan negara mencapai 47.291

hektar, sedangkan perkebunan rakyat mencapai 256.168 hektar. Total produksi

kopi Indonesia pada tahun tersebut mencapai 84.274 ton.

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
14

Hingga tahun 2007 luas perkebunan swasta dan perkebunan negara tidak

menunjukkan perkembangan yang berarti yaitu hanya 52.482 hektar (4%),

sedangkan perkebunan rakyat telah mencapai 1.243.429 hektar (96%) (Ditjenbun

– Departemen Pertanian, 2008). Produksi kopi Indonesia saat ini telah mencapai

lebih kurang 650.000 ton per tahun, dimana sektor perkebunan rakyat merupakan

penghasil utama kopi Indonesia (96,2%), sisanya dari sektor perkebunan swasta

lebih kurang sebesar 10.000 ton (1,5%) dan dari sektor perkebunan negara

menyumbang rata-rata 15.000 ton (2,3%) per tahun. Dari total produksi kopi

Indonesia, 550.000 ton (81,2%) berupa Kopi Robusta dan 125.000 ton (18,8%)

berupa Kopi Arabika. Lampung, Sumatera Selatan dan Bengkulu merupakan

daerah utama penghasil Kopi Robusta Indonesia yang dalam pasar dunia lebih

dikenal sebagai Kopi Robusta Sumatera. Sedangkan daerah penghasil Kopi

Arabika adalah Nanggro Aceh Darussalam (NAD), Sumatera Utara, Jawa Timur

dan Sulawesi Selatan. Beberapa daerah seperti Jawa Timur, Bali dan Flores

menghasilkan Kopi Arabika dan Robusta. Kopi-Kopi Arabika Indonesia di pasar

dunia dikenal sebagai kopi spesialti karena mempunyai citarasa yang spesifik.

Kopi-Kopi Arabika tersebut diantaranya adalah Gayo Coffee, Mandheling Coffee,

Java Coffee dan Toraja Coffee.

Bisnis kopi CV. Ujang Jaya pertama kali didirikan pada tahun 1998. Pada

mulanya hanya perusahaan lokal yang memasarkan dan mensuplai kopi untuk

kedai-kedai kopi (coffee corner), dan juga mensuplai kopi ke perusahaan eksport

lainnya yang lebih dahulu telah berdiri, jadi CV. Ujang Jaya sempat menjadi

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
15

pensuplai biji kopi yang kemudian perusahaan lain akan mengadakan eksport kopi

ke Negara lain.

Saat ini CV. Ujang Jaya dikelola oleh pemilik langsung yang bernama Mr.

Iradhah Hasnan. Beliau terjun langsung dalam pengelolaan perusahaan yang telah

didirikannya sejak tahun 2004. Pada awal berdiri CV. Ujang Jaya tahun 2004

silam, CV. Ujang Jaya memulai eksport kopinya ke berbagai Negara di dunia.,

tetapi masih berupa biji kopi. Pada saat bergabung sekitar tahun 2008 dan menjadi

anggota FLO-CERT, CV. Ujang Jaya mulai mensuplai kopi organik ke beberapa

pelanggan di beberapa Negara di dunia.

Saat ini CV. Ujang Jaya masih menggunakan sertifikatnya untuk

melengkapi kopi terbaik yang akan di perdagangkan ke berbagai Negara yang ada

di dunia.

Misi dari perusahaan ini adalah untuk melayani sebagai penyalur dan

bertanggung jawab atas kualitas produksi yang dimiliki oleh CV. Ujang Jaya,

serta sebagai media untuk melestarikan perkebunan dan perkembangan sosial

ekonomi. Visi dari perusahaan ini jelas untuk mencari keuntungan dan menjaga

kualitas penjualan produksi.

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Bagi setiap perusahaan terutama perusahaan yang besar, struktur

organisasi merupakan hal yang sangat dibutuhkan. Sebagaimana telah diketahui,

bahwa struktur organisasi merupakan suatu lukisan yang dimaksudkan untuk

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
16

menggambarkan suatu organisasi baik menurut fungsinya, bidang-bidang

pekerjaan maupun mengenai tingkatan-tingkatannya.

Struktur organisasi hendaklah diatur serta direncanakan untuk mencapai

maksud dan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Tujuan utama dari

penyusunan organisasi adalah untuk mempermudah melaksanakan tugas-tugas

yang telah dilimpahkan dari atasan kepada para bawahannya. Hal ini dapat dicapai

dengan menggolongkan atau membagi-bagi tugas atau pekerjaan dan diserahkan

kepada orang-orang yang dapat melaksanakan dengan sebaik-baiknya, sehingga

dapat memberi hasil semaksimal mungkin.

Adanya penggolongan tugas atau pekerjaan tersebut sekaligus dapat

memberi tanggung jawab dan pengawasan kepada seseorang sesuai dengan

besarnya tugas yang diberikan kepadanya. Dengan demikian para pelaksana atau

pegawai dapat mengetahui sampai sejauh mana batas pengawasan dan tanggung

jawabnya.

Dari pembagian tugas yang ditetapkan dari atas sampai ke bawah,

tampaklah hubungan-hubungan antara orang yang satu dengan yang lainnya.

Dengan adanya hubungan ini dapat menciptakan kerjasama yang baik dan teratur

dalam lembaga atau organisasi itu sendiri.

CV. Ujang Jaya menetapkan bentuk garis dan staf (Line and Staf

Organization) sebagai struktur organisasi di perusahaan tersebut (lampiran 1),

dimana pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dan sepenuhnya dari

pimpinan tertinggi kepada para kepala unit di bawahnya. Untuk membantu

kelancaran kerja dalam rangka pelaksanaan seluruh tugas pokok organisasi, maka

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
17

langsung di bawahi pimpinan tertinggi atau langsung di bawahi pimpinan tertinggi

atau langsung di bawahi masing-masing kepala unit atau departemen yang

menempatkan seorang pejabat atau lebih yang tidak mempunyai wewenang

komando. Para pejabat tersebut bertugas memberikan bantuan, nasehat, saran dan

pelayanan yang sebaik-baiknya.

CV. Ujang Jaya mempunyai hubungan antara atasan dan bawahannya

yang disusun seefektif mungkin. Hubungan ini biasanya digambarkan dalam garis

organisasi yang meliputi pemberian perintah kerja sampai pengawasan

dilapangan. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi CV. Ujang Jaya dapat dilihat

pada bagian lampiran.

Secara garis besar, struktur kerja di CV. Ujang Jaya dapat diuraikan

sebagai berikut :

1. General Manager

General Manager merupakan unit fungsionil tertinggi di lingkungan

wilayah kerjanya, yang bertanggung jawab atas penetapan tujuan secara umum

dan merumuskan kebijaksanaan perusahaan secara umum. Adapun tugas General

Manager adalah :

a. Melaksanakan koordinasi tugas masing-masing fungsi yang berada

dibawah pengelohannya sesuai struktur kerja yang telah ditetapkan,

b. Mengendalikan dan mengevaluasikan produksi dari segi biaya, mutu dan

waktu secara berkala,

c. Menagmbil keputusan dan kebijaksanaan sehubungan dengan arah dan

sasaran perusahaan yang ingin dicapai,

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
18

d. Mengupayakan terjadi hubungan yang setia dan saling menguntungkan

dari pihak-pihak luar atau dari pihak-pihak yang berkaitan dengan

lingkungan tugasnya,

e. Membuat peraturan-peraturan intern pada perusahaan yang tidak

bertentangan dengan Undang-Undang yang ditetapkan.

2. Secretary

Adapun tugas dari secretary adalah :

a. Menyelenggarakan surat-menyurat dan mengisi semua janji, khususnya

yang dipercayakan,

b. Menyiapkan laporan bulanan bagi General Manager,

c. Menyiapkan dan menghadiri rapat serta membuat laporan hasil rapat dan

kemudian menyebarkannya,

d. Mencatat surat-surat atau fax yang masuk dan yang keluar,

e. Mengatur tamu-tamu CV. Ujang Jaya yang datang dari daerah maupun

dari luar daerah dan juga yang datang dari luar negeri, seperti pengaturan

akomodasinya, transportasinya, fasilitas dan penginapan, dan sebagainya,

f. Menyusun dokumentasi.

3. Purchasing Manager

Adapun tugas dan tanggung jawab Purchasing Manager adalah :

a. Mengkoordinir setiap pembelian yang dibutuhkan oleh requesting

department,

b. Mengadakan negosiasi terhadap supplier,

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
19

c. Mempersiapkan barang sesuai dengan spesialisasi yang telah ditentukan,

d. Bertanggung jawab kepada General Manager.

4. Finance Manager

Adapun tugas dan tanggung jawab Finance Manager adalah :

a. Membantu pencapaian sasaran keuangan perusahaan dengan

mempersiapkan laporan keuangan yang terkonsolidasi secara tepat waktu,

b. Membantu General Manager mengumpulkan atau menyusun data untuk

rencana financial jangka pendek maupun jangka panjang,

c. Bertanggung jawab kepada General Manager.

5. General Sales Manager

Adapun tugas dan tanggung jawab General Sales Manager adalah :

a. Mengorganisasi dan mengontrol pendistribusian atau pemasaran produk

supaya target penjualan dan market share dapat tercapai,

b. Meningkatkan volume penjualan dan market share,

c. Bertanggung jawab menyediakan informasi pasar yang akurat dan up to

date.

d. Bartanggung jawab kepada General Manager.

6. Accounting Manager

Tugas Accounting Manager adalah :

a. Merencanakan dan mengawasi kegiatan pelaksanaan pembukuan dan

keuangan perusahaan.

b. Memeriksa dan menganalisa data atau laporan keuangan perusahaan,

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
20

c. Melaksanakan pembayaran pada pihak yang berkompeten terhadap jual

beli barang perusahaan.

7. Manager Personalia

Tugas Manager Personalia adalah :

a. Merencanakan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam perusahaan,

b. Merencanakan penerimaan dan pemberhentian tenaga kerja,

c. Mengadakan pengawasan terhadap karyawan di perusahaan,

d. Bertanggung jawab kepada General Manager.

8. Pengawas Pabrik (Supervisor)

Tugas pengawas pabrik adalah :

a. Merencanakan jumlah produksi dengan manager produksi,

b. Mengatur pembagian shift kerja karyawan,

c. Bertanggung jawab terhadap keselamatan kerja karyawan,

d. Bertanggung jawab atas pemakaian alat produksi perusahaan,

e. Bertanggung jawab kepada General Manager.

C. Pengertian Dana

Dana dalam arti yang sempit dapat diartikan sebagai “kas”, yaitu yang

menunjukkan bahwa laporan sumber dan penggunaan dana menggambarkan suatu

ringkasan sumber dan penggunaan dana selama periode yang bersangkutan.

Tersedianya dana dalam jumlah yang cukup mutlak diperlukan untuk menjaga

kelangsungan operasi yang dilaksanakan perusahaan.

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
21

Sedangkan dana dalam arti yang lebih luas dapat diartikan sebagai “modal

kerja”, yaitu aktiva lancar dikurangi dengan kewajiban lancar yang dikenal

dengan sebutan modal kerja netto. Jadi, modal kerja disini merupakan investasi

passive dalam bentuk kas, surat-surat berharga, piutang dan persediaan dikurangi

dana kewajiban lancar yang diperoleh untuk menambah atau mengurangi

kebutuhan aktiva lancar.

Menurut Farid Djahidin dalam bukunya Analisa Laporan Keuangan(hal

: 141-143). Dana diartikan sebagai modal kerja dapat dibedakan atas tiga konsep,

yaitu:

1. Konsep Kuantitatif

Menitikberatkan modal kerja pada jumlah dana yang diperlukan

untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam membiayai

operasinya yang bersifat rutin. Oleh karena itu, modal kerja menurut

konsep ini adalah keseluruhan jumlah aktiva lancar,

2. Konsep Kualitatif

Menitikberatkan pada kualitas modal kerja yaitu sisa pengurangan

aktiva lancar terhadap hutang lancar yang disebut dengan modal

kerja netto (net working capital),

3. Konsep Fungsional

Menekankan pengertian modal kerja yang dihubungkan dengan

usaha menghasilkan laba dari kegiatan rutin pada tahun buku yang

sedang berjalan.

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
22

Jumlah modal kerja yang tidak cukup akan menghambat operasi

perusahaan dan sebaliknya jumlah modal kerja yang berlebihan mengakibatkan

adanya dana yang menganggur yang mana hal ini akan merugikan perusahaan

karena beban bunga tetap harus dibayar. Oleh karena itu, manajer keuangan harus

membuat keputusan mengenai besarnya investasi pada modal kerja serta mengatur

strukturnya dengan baik. Ada 2 (dua) pertimbangan pokok yang mendasari

keputusan tersebut. Pertama adalah kemampulabaan yang dihendaki dan yang

kedua adalah posisi likuiditas (liquidity position). Kedua pertimbangan tersebut

menyangkut pertumbuhan (growth) atau kemakmuran perusahaan (the wealth of

the firm) dan nama baik atau reputasi perusahaan.

Apabila modal kerja terlalu besar pada piutang, maka perusahaan akan

menghadapi resiko yaitu piutang sulit dikumpulkan, sehingga memperbesar

piutang ragu-ragu. Sebaliknya apabila modal kerja tidak mencukupi atau terlalu

rendah, maka perusahaan mungkin kehilangan pasar karena tidak mampu

memenuhi pasar (market demand).

D. Analisa Sumber dan Penggunaan Dana

1. Pengertian Laporan Sumber dan Penggunaan Dana

Analisa sumber dan penggunaan dana merupakan alat financial yang

sangat penting bagi manajer keuangan disamping alat financial lainnya. Manajer

keuangan harus bertanggung jawab penuh untuk mengatur sumber dan

penggunaan dana, baik untuk keperluan jangka pendek maupun untuk keperluan

jangka panjang.

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
23

Laporan sumber dan penggunaan dana adalah suatu ikhtisar mengenai

perubahan-perubahan dalam bidang keuangan yang telah terjadi dalam suatu

periode. Dalam laporan ini terdapat informasi tentang cara perusahaan

memperoleh dana dan kemana atau untuk apa dana itu digunakan. Dengan

membaca laporan sumber dan penggunaan dana, kita dapat memperoleh gambaran

atau kesimpulan apakah perusahaan mempunyai dana dan apakah dana tersebut

telah digunakan dengan tepat.

Pada umumnya sumber dana perusahaan tidak persis sama dengan

penggunaannya, jika sumber dana lebih banyak dari penggunaannya, maka

eksesnya merupakan peningkatan dalam modal kerja dan sebaliknya apabila

sumber dana tidak mencukupi penggunaanya, maka eksesnya akan mengurangi

modal kerja.

Dalam pembuatan laporan sumber dan penggunaan dana, diperluka data

yang diambil dari neraca dan perhitungan rugi-laba. Namun, hal ini tidak

dimaksudkan untuk membuat duplikat atau menggantikan laporan tersebut.

Laporan sumber dan penggunaan dana berkaitan dengan dua laporan tersebut,

baik dengan neraca maupun dengan perhitungan rugi-laba.

Bagian dari laporan keuangan yang menunjukkan sumber-sumber dan

penggunaan dana dapat dilihat pada neraca perusahaan yaitu pada sebelah debit

menunjukkan bagaimana aktiva-aktiva itu dibelanjai, sedangkan pada sebelah

kredit menunjukkan dari mana dana tersebut diperoleh.

Pembelanjaan sangat erat hubungannya dengan laporan keuangan

perusahaan, karena melalui pembelanjaan dapat dilihat dari mana dana diperoleh

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
24

dan untuk apa dana tersebut digunakan. Pembelanjaan meliputi semua aktivitas

perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang dibutuhkan

oleh perusahaan dan berusaha untuk mengunakan dana seefisien mungkin.

Sebagai langkah awal dalam analisa sumber dan penggunaan dana adalah

penyusunan laporan perubahan neraca (Statement of Balance Sheet Changes) yang

menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen neraca tersebut dan

dibantu juga oleh laporan laba ditahan, dapatlah disusun laporan sumber dan

penggunaan dana.

Pengertian dana yang dipergunakan dalam analisa sumber dan penggunaan

dana tersebut dalam artian yang sempit yaitu “Kas” dan dalam artian yang lebih

luas yaitu sebagai “Modal Kerja”. Pengertian yang mana yang akan digunakan

dalam analisa sumber dan penggunaan dana tersebut tergantung kepada kita, yaitu

apa yang akan dianalisa. Disini akan diuraikan kedua macam pengertian dana

tersebut dalam hubungannya dengan analisa sumber dan penggunaan dana.

a). Analisa Sumber dan Penggunaan Dana dalam artian “Kas”

1. Pengertian Kas

Dalam aktiva perusahaan, kas merupakan aktiva paling liquid dan

mempunyai peranan yang paling penting dalam kegiatan perusahaan. Kas terlibat

dalam hampir semua kegiatan perusahaan baik secara langsung maupun tidak

langsung serta merupakan dasar pengukuran dan pencatatan semua transaksi.

Dalam penyajiannya di Neraca, maka kas biasanya dicantumkan pada urutan

pertama dari perkiraan yang merupakan aktiva lancar karena kas dapat digunakan

tanpa memerlukan waktu lama.

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
25

Pengertian kas menurut Sofyan Syafri Harahap dalam bukunya Analisa Kritis

Atas Laporan Keuangan cetakan I (hal: 257) adalah sebagai berikut :

“Kas adalah uang dan surat berharga lainnya yang dapat diuangkan

setiap saat serta surat berharga lainnya yang sangat lancar yang memenuhi

syarat sebagai berikut :

a. Setiap saat dapat ditukar dengan kas,

b. Tanggal jatuh temponya sangat dekat,

c. Kecil resiko perubahan nilai yang disebabkan perubahan tingkat

bunga”.

Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa kas tidak hanya terbatas

pada uang tunai yang tersedia di perusahaan, tetapi juga meliputi semua jenis alat

pembayaran yang dapat dipergunakan dengan segera untuk memenuhi segala

kegiatan perusahaan, seperti uang tunai yang disimpan di bank yang setiap saat

dapat dipergunakan dengan penarikan cek.

Jadi, berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

dengan kas adalah :

a. Simpanan komersial dan tabungan di bank dan di tempat lainnya yang

setiap saat dapat diambil,

b. Uang tunai yang ada di perusahaan yang dapat dipergunakan sebagai alat

tukar atau yang diterima sebagai simpanan dengan nilai nominal oleh

suatu bank tanpa adanya batasan terhadap penggunaannya.

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
26

2. Sumber dan Penggunaan Dana

Penerimaan dan pengeluaran dana pada perusahaan ada yang bersifat rutin

atau terus-menerus dan ada yang bersifat isidentil atau tidak terus-menerus. Pada

dasarnya sumber penerimaan dana pada perusahaan dapat berasal dari :

a. Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap baik yang berwujud

maupun yang tidak berwujud atau adanya penurunan aktiva tidak lancar

yang diimbangi dengan penambahan kas,

b. Penjualan atau adanya emisi saham maupun adanya penambahan modal

oleh pemilik perusahaan dalam bentuk kas,

c. Pengeluaran surat tanda bukti hutang, baik hutang jangka panjang (hutang

obligasi, hutang hipotik atau hutang jangka panjang lainnya) maupun

hutang jangka pendek (wesel) serta bertambahnya hutang yang diimbangi

dengan penerimaan kas,

d. Adanya penurunan atau berkurangnya aktiva lancar selain kas yang

diimbangi dengan adanya penerimaan kas.

e. Adanya penerimaan kas karena sewa, hutang atau deviden dari investasi,

sumbangan atau hadiah maupun adanya pengambilan kelebihan

pembayaran pajak pada periode-periode sebelumnya.

Sedangkan penggunaan dana atau pengeluaran kas dapat disebabkan oleh

adanya transaksi-transaksi sebagai berikut :

a. Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek serta

adanya pembelian aktiva tetap lainnya,

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
27

b. Penarikan kembali saham yang beredar maupun adanya pengambilan kas

perusahaan oleh pemilik perusahaan,

c. Pelunasan atau pembayaran angsuran hutang jangka pendek maupun

hutang jangka panjang,

d. Pembelian barang dagangan secara tunai, adanya pembayaran biaya

operasi yang meliputi upah dan gaji, pembelian supplies kantor,

pembayaran sewa, bunga, premi asuransi, advertensi dan adanya persekot

biaya maupun persekot pembelian,

e. Pengeluaran kas untuk pembayaran deviden atau bentuk pembagian laba

lainnya secara tunai, pembayaran pajak, denda-denda dan sebagainya.

3. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana

Dalam menyusun laporan sumber dan penggunaan dana dalam artian

“Kas”, langkah-langkah penyusunannya adalah sebagai berikut :

a. Menyusun laporan perubahan neraca yang menggambarkan perubahan

masing-masing elemen neraca, baik yang bulanan maupun tahunan,

b. Mengelompokkan perubahan-perubahan tersebut dalam golongan

perubahan-perubahan yang memperbesar kas dan golongan perubahan-

perubahan yang memperkecil kas,

c. Mengelompokkan elemen-elemen dalam laporan rugi-laba dan laporan

laba ditahan ke dalam golongan yang memperbesar kas dan golongan yang

memperkecil kas,

d. Mengadakan konsolidasi dari semua informasi tersebut ke dalam laporan

sumber dan penggunaan dana.

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
28

Adapun perubahan-perubahan dari elemen-elemen neraca yang efeknya

memperbesar kas dan dikatakan sebagai sumber dana adalah sebagai berikut :

a. Berkurangnya aktiva lancar selain kas,

b. Berkurangnya aktiva tetap,

c. Bertambahnya setiap jenis hutang,

d. Bertambahnya modal,

e. Adanya keuntungan dari operasi perusahaan.

Sedangkan perubahan-perubahan dari elemen-elemen neraca yang efeknya

memperkecil kas dan dikatakan sebagai penggunaan dana adalah sebagai berikut :

a. Bertambahnya aktiva lancar selain kas,

b. Bertambahnya aktiva tetap,

c. Berkurangnya setiap jenis hutang,

d. Berkurangnya modal,

e. Pembayaran cash deviden,

f. Adanya kerugian dalam operasi perusahaan.

b). Analisa Sumber dan Penggunaan Dana dalam artian “Modal Kerja”

1. Pengertian Modal Kerja

Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membiayai

kegiatan operasinya sehari-hari, misalnya membayar upah buruh, gaji pegawai,

listrik, telepon dan sebagainya dengan harapan uang yang telah dikeluarkan

tersebut dapat kembali lagi ke kas perusahaan dalam waktu pendek melalui hasil

penjualan, baik berupa barang maupun jasa yang akan dikeluarkan kembali untuk

biaya operasi selanjutnya.

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
29

Pengertian modal kerja menurut J. Fred Weston dan Thomas E.

Copeland dalam dalam bukunya Manajemen Keuangan Edisi VII (hal: 117)

adalah sebagai berikut :

“Modal Kerja adalah aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar. Jadi,

modal kerja merupakan investasi perusahaan dalam bentuk uang tunai, surat-

surat berharga, piutang dan persediaan dikurangi kewajiban lancar yang

digunakan untuk membiayai aktiva lancar”.

Adanya modal kerja yang cukup sangat penting bagi perusahaan karena

dengan modal kerja yang cukup itu memungkinkan bagi perusahaan untuk

beroperasi dengan seekonomis mungkin dan perusahaan tidak lagi mengalami

kesulitan atau menghadapi bahaya yang mungkin timbul karena adanya krisis atau

kekacauan keuangan.

Akan tetapi, adanya modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya

dana yang tidak produktif dan hal ini akan menimbulkan kerugian bagi

perusahaan karena adanya kesempatan untuk memperoleh keuntungan telah disia-

siakan. Sebaliknya, adanya ketidakcukupan dalam modal kerja merupakan sebab

utama kegagalan suatu perusahaan.

Pada dasarnya modal kerja dapat dibagi atau digolongkan atas 2 (dua)

jenis, yaitu :

a. Modal Kerja Permanen

Modal kerja permanen adalah modal kerja yang secara teratur harus ada

pada perusahaan untuk mendukung operasi-operasi yang dijalankan

perusahaan.

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
30

Modal kerja permanen ini dapat dibagi dua, yaitu :

1. Modal Kerja Primer (Primary Working Capital)

Modal kerja primer adalah modal kerja minimal yang harus

dimiliki oleh perusahaan untuk mempertahankan atau melanjutkan

hidup perusahaan,

2. Modal Kerja Normal (Normal Working Capital)

Modal kerja normal adalah modal kerja yang diperlukan oleh

perusahaan untuk mendukung operasi-operasi normal dari

perusahaan.

b. Modal Kerja Variabel

Modal kerja variable adalah modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah

sesuai dengan perubahan permintaan. Misalnya jumlah permintaan

terhadap suatu produk tertentu biasanya berubah-ubah sesuai dengan

perekonomian. Kebutuhan modal kerja variabel bisanya di atas kebutuhan

modal kerja normal. Modal kerja variabel ini dibagi atas tiga, yaitu :

1. Modal Kerja Musiman (Seasonal Working Capital)

Modal kerja musiman adalah modal kerja yang disebabkan oleh

fluktuasi musim. Misalnya pada waktu musim hujan biasanya

perusahaan yang memperjualbelikan payung mempunyai

persediaan yang lebih besar. Bila musim hujan berakhir, maka

persediaan akan berkurang sampai batas persediaan normal.

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
31

2. Modal Kerja Siklus (Cyclical Working Capital)

Modal kerja siklus adalah modal kerja yang jumlahnya beruba-

ubah sebagai akibat dari fluktuasi konjungtur. Kebutuhan modal

kerja pada waktu terjadi resesi ekonomi dimana kegiatan

perekonomian menurun akan bertambah kecil, dibandingkan

dengan pada waktu kegiatan ekonomi meningkat.

3. Modal Kerja Darurat (Emergency Working Capital)

Modal kerja darurat adalah modal kerja yang berubah-ubah

besarnya karena terjadi hal yang mendadak.

2. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Setelah perusahaan menetapkan besarnya modal kerja yang ddiperlukan

untuk mendukung rencana-rencana yang hendak dijalankan, maka tahap

selanjutnya adalah menetapkan sumber dan penggunaan dari dana yang

diperlukan untuk membelanjai modal kerja tersebut.

Pada umumnya sumber modal kerja suatu perusahaan berasal dari :

a. Hasil Operasi Perusahaan,

Yaitu jumlah net income yang tampak pada laporan rugi-laba ditambah

dengan depresiasi dan amortisasi. Jumlah ini menunjukkan jumlah modal

kerja yang berasal dari operasi perusahaan. Adanya laba dari usaha

perusahaan dan apabila laba tersebut diambil oleh pemilik perusahaan,

maka laba tersebut akan menambah modal perusahaan tersebut.

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
32

b. Keuntungan dari Penjualan Surat-Surat Berharga (Investasi Jangka

Pendek),

Surat berharga yang dimiliki perusahaan untuk jangka pendek adalah suatu

elemen aktiva lancar yang segera dapat dijual dan akan menimbulkan

keuntungan bagi perusahaan. Dengan adanya penjualan surat berharga ini

menyebabkan terjadinya perubahan dalam unsur modal kerja yaitu dari

bentuk surat berharga menjadi kas. Keuntungan yang diperoleh dari

penjualan surat berharga ini merupakan suatu sumber untuk bertambahnya

modal kerja.

c. Penjualan Aktiva Lancar,

Sumber lain yang menambah modal kerja adalah hasil penjualan aktiva

tetap, investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak

diperlukan lagi oleh perusahaan. Perubahan dari aktiva ini menjadi kas

atau piutang yang menyebabkan bertambahnya modal kerja sebesar hasil

penjualan tersebut.

d. Penjualan Saham atau Obligasi.

Untuk menambah modal kerja yang dibutuhkan perusahaan dapat pula

mengadakan emisi saham baru atau meminta kepada pemilik perusahaan

untuk menambah modalnya. Disamping itu, perusahaan dapat juga

mengeluarkan obligasi atau bentuk hutang jangka panjang lainnya guna

memenuhi kebutuhan modal kerjanya.

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
33

Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa modal kerja akan bertambah

apabila aktiva lancar bertambah yang diimbangi dengan perubahan pada pos tidak

lancar (non current account).

Pemakaian atau penggunaan modal kerja akan menyebabkan perubahan

bentuk maupun penurunan jumlah aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan,

tetapi penggunaan aktiva tidak lancar selalu diikuti dengan berubahnya atau

menurunnya jumlah modal kerja yang dimiliki perusahaan. Misalnya penggunaan

aktiva lancar untuk membayar hutang lancar, maka penggunaan aktiva lancar ini

tidak mengakibatkan penurunan jumlah modal kerja karena penurunan aktiva

lancar tersebut diimbangi dengan penurunan hutang lancar dalam jumlah yang

sama.

3. Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Laporan sumber dan penggunaan modal kerja menginformasikan adanya

penambahan modal kerja yang merupakan sumber modal kerja dan pengurangan

modal kerja yang merupakan penggunaan modal kerja. Dalam laporan ini

disajikan secara terperinci perubahan- perubahan yang terjadi yang menyebabkan

bertambahnya modal kerja.

Didalam penyusunan laporan sumber dan penggunaan dana, maka terlebih

dahulu harus diketahui elemen yang menyebabkan berkurangnya modal kerja dan

yang menyebabkan bertambahnya modal kerja. Adapun perubahan-perubahan dari

elemen-elemen neraca yang mengakibatkan bertambahnya modal kerja atau

dikatakan sebagai sumber modal kerja adalah sebagai berikut :

a. Berkurangnya aktiva tetap,

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
34

b. Bertambahnya hutang jangka panjang,

c. Bertambahnya modal,

d. Adanya keuntungan dari Operasi Perusahaan.

Sedangkan yang merupakan perubahan-perubahan dari elemen-elemen

neraca yang mengakibatkan berkurangnya modal kerja atau dikatakan sebagai

penggunaan modal kerja adalah sebagai berikut :

a. Bertambahnya aktiva tetap,

b. Berkurangnya hutang jangka panjang,

c. Berkurangnya modal,

d. Pembayaran cash deviden,

e. Adanya kerugian dalam Operasi Perusahaan.

Laporan sumber dan penggunaan modal kerja disusun melalui penggunaan

neraca minimal dua titik waktu, yaitu laporan rugi-laba dan laporan laba ditahan.

Langkah-langkah dalam menyusun laporan sumber dan penggunaan modal kerja

adalah sebagai berikut :

1. Menyususn neraca perbandingan. Melalui neraca perbandingan tersebut

akan tergambar apakah elemen-elemen neraca mengalami kenaikan atau

penurunan dari tahun sebelumnya.

2. Menyusun laporan perubahan modal kerja yang menggambarkan

perubahan dari masing-masing unsur modal kerja atau unsur current

account antara dua titik waktu. Dengan laporan tersebut dapat diketahui

adanya kenaikan atau penurunan modal kerja beserta besarnya perubahan

modal kerja.

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
35

3. Mengelompokkan perubahan dari unsur non current account anatara dua

titik waktu tersebut kedalam golongan yang mempunyai efek

memperbesar modal kerja dan golongan yang mempunyai efek

memperkecil modal kerja.

4. Mengelompokkan unsur dalam laporan laba ditahan kedalam golongan

yang perubahannya mempunyai efek memperbesar modal kerja dan

golongan yang perubahannya mempunyai efek memperkecil modal kerja.

5. Kemudian berdasarkan informasi tersebut dapat disusun laporan sumber

dan penggunaan modal kerja.

2. Tujuan Laporan Sumber dan Penggunaan Dana

Beberapa tujuan dari penyusunan laporan sumber dan penggunaan dana

adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui bagaimana perusahaan telah dibelanjai oleh dana-dana

yang diperoleh dari kegiatan operasinya,

b. Dengan mengetahui hal tersebut, maka manajer keuangan dapat

mengambil langka-langkah yang penting untuk masa yang akan datang,

c. Melengkapi pengungkapan informasi perubahan posisi keuangan,

d. Menjelaskan kegiatan investasi dan pembiayaan,

e. Melaporkan arus dana dari operasi.

3. Peranan Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Dalam Perusahaan

Laporan sumber dan penggunaan dana mempunyai peranan yang sangat

penting bagi perusahaan karena sumber dan penggunaan dana merupakan salah

satu syarat untuk dapat dilaksanakannya perusahaan sehari-hari. Dikatakan

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
36

sebagai salah satu syarat karena disamping sumber dan penggunaan dana masih

banyak faktor lain yang juga ikut menentukan kelangsungan usaha perusahaan,

seperti manusia dan keahliannya, bahan baku dan sumber-sumber lainnya,

peralatan dan teknologi. Kesemua faktor tersebut harus dapat saling menunjang

dan bekerjasama dalam tubuh organisasi perusahaan agar dapat dicapai satu

manfaat yang maksimal.

Sebagai suatu faktor yang menentukan kelangsungan hidup perusahaan,

maka ketersediaan dana yang cukup harus diperhatikan. Cukup artinya tidak

berlebihan tetapi tidak pula kekurangan dan disesuaikan dengan kebutuhan

perusahaan, yaitu dengan melihat berbagai hal seperti ; ukuran perusahaan, bidang

usaha, tingkat perputaran modal dan lain sebagainya. Bila perusahaan memiliki

sumber dana yang terlalu besar dibandingkan dengan penggunaan dana, maka

akan menimbulkan berbagai akibat yang dalam jangka panjang akan merugikan

perusahaan itu sendiri.

Kerugian yang ditanggung akibat terlalu besarnya dana yang dimiliki

dapat diakibatkan karena tidak terkendalinya investasi, dimana perusahaan

terdorong untuk melakukan investasi yang berlebih-lebihan. Investasi yang

berlebih-lebihan tentu saja akan mengakibatkan adanya beban tetap yang besar

yang harus ditanggung perusahaan dari waktu ke waktu.

Sebaliknya dana yang kurang pun akan mendatangkan akibat yang kurang

menguntungkan bagi perusahaan. Misalnya pembelian bahan baku akan

menghabat sehingga mengakibatkan terganggunya kelancaran proses produksi.

Apalagi bila pembayaran gaji karyawan juga mengalami keterlambatan, maka

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
37

akan mengakibatkan terganggunya kepuasan kerja yang lambat laun akan

menurunkan produktivitas kerja karyawan. Jelas semuanya akan mendatangkan

akibat yang tidak menguntungkan bagi perusahaan.

Berdasarkan hal itulah, maka dana memerlukan pengolahan yang sebaik

mungkin. Pada dasarnya ada 2 (dua) hal utama yang dihadapi oleh seseorang yang

bertugas mengelola dana dalam suatu perusahaan, yaitu :

a. Memikirkan Pemenuhan Kebutuhan Dana

Dalam hal ini pengelola dana perlu memperhitungkan 2 (dua) hal, akni

berapa sesungguhnya dana yang dibutuhkan oleh perusahaan dan dari

mana kebutuhan tersebut dipenuhi. Perkiraan jumlah dana yang

sesungguhnya dibutuhkan sangat erat kaitannya dengan apa yang telah

diuraikan, yaitu bahwa jumlah dana yang dipegang hendaknya tidak

berlebihan atau kekurangan.

b. Memikirkan Arah Penggunaan Dana

Dalam hal ini seorang pengelola dana dalam perusahaan berkewajiban

untuk menghitung dengan seksama rugi atau laba dari penggunaan dana

tersebut. Kesalahan dalam pengambilan keputusan investasi, apalagi yang

melibatkan dana yang relatif besar akan membawa akibat yang tidak

menguntungkan perusahaan. Kesalahan ini tidak dengan mudah dapat

diperbaiki begitu saja tanpa mengorbankan sesuatu. Misalnya, aktiva tetap

yang terlanjur dibeli tidak begitu saja dapat dijual kembali tanpa

mendatangkan kerugian.

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
38

Melihat besarnya peranan dana bagi perusahaan, maka tidak dapat

disangkal lagi betapa perlunya pengelolaan dana dalam setiap perusahaan.

Keberhasilan pengelola (manajer) dalam mengelola dana perusahaannya akan

mendatangkan berbagai manfaaat bagi perusahaan, yaitu antara lain :

a. Memungkinkan ditekannya biaya modal (cost of capital) karena dana

modal didapat dari sumber yang tepat. Biaya modal adalah suatu biaya riil

yang harus dikeluarkan perusahaan dalam rangka menggunakan dana

dalam jumlah tertentu,

b. Memungkinkan perusahaan bekerja efisien. Artinya, dengan sejumlah

dana tertentu dapat diperoleh hasil yang maksimal,

c. Menjaga posisi keuangan perusahaan dalam keadaan yang memungkinkan

untuk menjalankan segala kegiatannya,

d. Memungkinkan perusahaan lebih leluasa memilih bidang investasi yang

dapat mendatangkan hasil tertinggi bagi perusahaan tersebut.

e. Memungkinkan dicapainya kelangsungan hidup perusahaan sebagai suatu

tujuan jangka panjang yang ditetapkan oleh setiap perusahaan.

E. Laporan Keuangan Perusahaan

1. Pengertian LaporanKeuangan

Laporan keuangan perusahaan adalah laporan informasi data keuangan

perusahaan pada suatu kurun waktu tertentu. Penyajian laporan keuangan oleh

suatu perusahaan dimaksudkan untuk memberikan informasi kuantitatif mengenai

keuangan perusahaan tersebut pada satu periode, baik untuk kepentingan

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
39

manajemen, pemilik perusahaan, pemerintah atau pihak-pihak lain yang

berkepentingan. Karena masing-masing pihak yang berkepentingan terhadap

perusahaan tersebut mempunyai tekanan yang berbeda-beda, maka laporan

keuangan tersebut harus disusun sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi

segala kebutuhan seluruh pihak yang berkepentingan.

Pengertian laporan keuangan menurut Sofyan Syafri Harahap adalah

sebagai berikut : “Laporan Keuangan adalah suatu alat dengan mana informasi

dikumpulkan dan diproses dalam akuntansi keuangan yang akhirnya dimasukkan

dalam laopran keuangan yang dikomunikasikan secara periodic kepada para

pemakainya”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan suatu laporan

yang disusun secara periodik berdasarkan data atau transaksi-transaksi yang

dilakukan oleh perusahaan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi

perusahaan selama satu tahun (satu periode tertentu), yang menggambarkan posisi

keuangan perusahaan pada periode tersebut dan disajikan dalam bentuk neraca,

laporan rugi-laba, laporan perubahan modal dan laporan pendukung lainnya.

2. Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan

a. Tujuan Laporan Keuangan

Adapun tujuan dari laporan keuangan adalah :

1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya

mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.

2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai

perubahan dalam arti aktiva netto (aktiva dikurangi kewajiban)

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
40

suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka

memperoleh laba.

3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para

pemakai laporan di dalam menaksir potensi perusahaan dalam

menghasilkan laba.

4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan

dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi

mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi.

5. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang

berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk

kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan

akuntansi yang dianut perusahaan.

b. Manfaat Laporan Keuangan

Adapun manfaat laporan keuangan adalah sebagai berikut :

1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada

yang terdapat dari laporan keuangan biasa.

2. Dapat menggali informasi yang tidak Nampak secara kasat mata

(explicit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik

laporan keuangan (implicit).

3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan

keuangan.

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
41

4. Dapat mebongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisiten dalam

hubungannya dalam suatu laporan keuangan maupun kaitannya

dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.

5. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan

model-model dan teori-teori yang terdapat dilapangan, seperti

untuk prediksi, peningkatan (rating).

3. Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Menurut Standart Akuntansi Keuangan jenis-jenis laporan keuangan,

terdiri dari : “Laporan Keuangan meliputi neraca, perhitungan rugi-laba,

laporan perubahan modal dan catatan atas laporan keuangan”.

Akan tetapi pada umumnya laporan keuangan yang dihasilkan dalam

proses akuntansi suatu perusahaan, terdiri dari :

a. Neraca (Balance Sheet)

b. Laporan Rugi-Laba (Income Statement)

c. Laporan Perubahan Modal

Ad. a. Neraca (Balance Sheet)

Neraca adalah suatu laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang atau

kewajiban dan modal dari suatu perusahaan pada periode tertentu, dimana laporan

ini disusun untuk menunjukkan posisi keuangan perusahaan. Dalam hal ini,

aktiva, hutang dan modal pada suatu masa dimana buku ditutup dan ditentukan

sisanya pada suatu akhir tahun fiscal.

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
42

Pada dasarnya neraca terdiri dari tiga bagian utama, yaitu :

1. Aktiva (Assets)

Aktiva adalah keseluruhan harta yang dimiliki oleh perusahaan, baik yang

berwujud maupun yang tidak berwujud. Aktiva pada dasarnya dapat

dikelompokkan kedalam beberapa bagian berdasarkan likuiditasnya, yaitu:

a. Aktiva Lancar (Current Assets)

Aktiva lancar adalah uang kas atau aktiva lainnya yang dapat

diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai,

dijual atau dikonsumsi dalam periode berikutnya atau paling lama

satu tahun dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal.

Aktiva lancar terdiri dari :

1. Kas (Cash)

Kas adalah uang kertas, uang logam, cek, atau segala sesuatu yang

dapat disamakan dengan uang kas. Pada dasarnya kas dapat dibagi

dua, yaitu :

a. Cash on Hand, yaitu uang kas yang ada diperusahaan.

b. Cash on Bank, yaitu uang kas perusahaan yang ada di bank.

2. Surat-Surat Berharga (Marketable Securities)

Surat-Surat Berharga adalah investasi perusahaan dalam bentuk

surat-surat berharga jangka pendek yang dapat segera diuangkan

atau dicairkan menjadi uang tubai apabila diperlukan. Biasanya

investasi iniberupa saham, obligasi jangka pendek dan jenis-jenis

surat berharga lainnya.

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
43

3. Piutang Dagang (Account Receibable)

Piutang adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain yang tidak

disertai dengan janji tertulis secara formal, piutang dibedakan atas :

a. Piutang Dagang (Account Receivable), yaitu tagihan yang

timbul dari penjualan secara kredit.

b. Piutang lain-lain, misalnya pinjaman pegawai.

4. Wesel Tagih (Notes Payable)

Wesel Tagih adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain yang

disertai dengan surat perjanjian tertulis untuk membayar sejumlah

uang kepada perusahaan pada saat tertentu yang dicantumkan

dalam surat tersebut.

5. Penghasilan yang masih harus diterima (Acrued Receivable)

Penghasilan yang masih harus diterima adalah tagihan perusahaan

kepada pihak lain yang timbul dari penghasilan yang sudah

menjadi hak perusahaan tetapi saat penyesuaian neraca belum

diterima pembayarannya.

6. Persediaan Barang (Inventory)

Persediaan Barang adalah barang yang berupa barang dagangan,

bahan mentah (material) atau barang setengah jadi (unfinished

goods) yang dimiliki perusahaan pada saat tertentu.

7. Biaya yang dibayar dimuka (Prepaid Expense)

Biaya yang dibayar dimuka adalah pembayaran dimuka yang telah

dilakukan perusahaan untuk memperoleh jasa dari pihak lain.

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
44

b. Investasi atau Penyertaan (Investment)

Investasi adalah penanaman modal pada perusahaan lain yang

dapat berbentuk investasi saham, obligasi atau kekayaan lainnya.

c. Aktiva Tetap (Fixed Assets)

Aktiva Tetap adalah keseluruhan harta kekayaan perusahaan yang

berwujud dan bersifat permanen yang digunakan dalam kegiatan

operasional perusahaan atau dibeli untuk dijual kembali dalam

jangka waktu lebih dari satu tahun. Aktiva tetap terdiri dari tanah,

gedung, mesin, inventasris dan kenderaan.

d. Aktiva tak Berwujud (Intangible Assets)

Aktiva tak Berwujud adalah aktiva yang tidak mempunyai fisik

tetapi berupa hak yang mempunyai nilai bagi perusahaan.

Misalnya, hak paten, lisensi, goodwill, dan lain-lain.

e. Aktiva Lain-Lain (Other Assets)

Aktiva Lain-Lain adalah aktiva yang tidak termasuk dalam aktiva

lancar, investasi, aktiva tetap, dan aktiva tak berwujud. Misalnya,

piutang jangka panjang, bangunan dalam pendirian.

2. Hutang (Liabilities)

Hutang adalah semua kewajiban perusahaan pada pihak ketiga (kreditur)

yang belum dipenuhi dan wajib dipenuhi oleh perusahaan pada waktunya.

Berdasarkan jangka waktu pengembaliannya, hutang dikelompokkan atas

dua bagian, yaitu :

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
45

a. Hutang Lancar (Current Liabilities)

Hutang Lancar adalah hutang atau kewajiban yang harus

diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun. Hutang lancar terdiri

dari :

1. Hutang Dagang (Account Payable)

Hutang Dagang adalah hutang yang tidak disertai dengan

perjanjian tertulis secara formal dan biasanya timbul karena

pembelian barang atau jasa secara kredit.

2. Wesel Bayar (Notes Payable)

Wesel Bayar adalah suatu bentuk hutang yang disertai dengan

perjanjian tertulis yang dibuat oleh perusahaan untuk membayar

sejumlah uang kepada pihak lain pada waktu yang ditetapkan

dalam surat perjanjian tersebut.

3. Biaya yang masih harus masih dibayar (Acrued Expense Payable)

Biaya yang masih harus dibayar adalah hutang atau kewajiban

yang timbul karena jasa-jasa yang diterima oleh perusahaan pada

suatu periode tertentu, akan tetapi pada saat penyusunan neraca

belum diterima pembayarannya. Misalnya, hutang gaji, hutang

sewa, hutang pajak, dan lain-lain.

4. Penerimaan Dimuka (Unearned Income)

Penerimaan Dimuka adalah hutang atau kewajiban yang timbul

karena telah menerima pembayaran dimuka atas barang atau jasa

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
46

yang penyelesaiannya baru akan dilakukan pada waktu yang akan

datang. Misalnnya sewa.

b. Hutang Jangka Panjang (Longterm Liabilities)

Hutang Jangka Panjang adalah hutang atau kewajiban perusahaan

yang jatuh temponya lebih dari satu tahun. Hutang jangka panjang,

terdiri dari :

1. Hutang Hipotek (Mortgage Note Payable)

Hutang Hipotek adalah suatu jenis hutang jangka panjang dimana

peminjam harus memberikan jaminan yang berbentuk harta tak

bergerak, seperti : tanah, gedung, dan lain-lain.

2. Hutang Obligasi (Obligation Payable)

Hutang Obligasi adalah suatu perjanjian tertulis untuk membayar

pokok pinjaman pada saat jatuh tempo ditambah dengan bunga

yang akan dibayar secara teratur pada waktu tertentu.

3. Modal (Capital)

Modal adalah menggambarkan bagian pemilik perusahaan atas kekayaan

(aktiva) perusahaan. Modal yang berasal dari pemilik perusahaan

dibedakan namanya sesuai dengan bentuk badan hukum perusahaan, yaitu:

a. Pada Perusahaan Perseorangan disebut Modal,

b. Pada Perusahaan Firma disebut Modal untuk masing-masing

anggota Firma.

c. Pada Perusahaan Perseroan disebut :

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
47

1). Modal disetor : modal yang disetor oleh para pemegang saham

yang terdiri dari : modal saham dan agio saham.

2). Laba Ditahan.

3). Modal Sumbangan (donasi).

Ad. b. Laporan Rugi-Laba (Income Statement)

Laporan rugi-laba merupakan suatu laporan yang sistematis yang

menyajikan tentang penghasilan, biaya dan rugi-laba yang diperoleh oleh suatu

perusahaan selama periode tertentu.

Pada prinsipnya susunan laporan rugi-laba adalah sebagai berikut :

1. Bagian pertama menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari usaha

pokok perusahaan, yaitu dari penjualan barang atau jasa kemudian diikuti

dengan harga pokok barang yang dijual sehingga diperoleh laba kotor.

2. Bagian kedua menunjukkan biaya operasional yang terdiri dari biaya

penjualan dan biaya umum atau administrasi.

3. Bagian ketiga menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari luar operasi

pokok perusahaan yang diikuti dengan biaya-biaya yang terjadi diluar

usaha pokok perusahaan.

4. Bagian keempat menunjukkan laba atau rugi insidentil sehingga akhirnya

diperoleh laba bersih sebelum pajak penghasilan.

Ad. c. Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal adalah suatu ringkasan mengenai perubahan

modal suatu perusahaan yang terjadi dalam suatu periode tertentu. Untuk suatu

perusahaan yang relatif besar dengan banyak pemilik saham, misalnya Perusahaan

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
48

Perseroan Terbatas (PT) yang ditekankan adalah perubahan laba ditahan yang

merupakan suatu ringkasan mengenai perubahan laba ditahan dari suatu

perusahaan yang terjadi pada suatu periode tertentu.

Adapun jenis-jenis laporan keuangan yang dihasilkan oleh masing-masing

perusahaan tidaklah sama. Dimana penyusunannya dilakukan sesuai dengan

kebutuhan dari masing-masing perusahaan, tetapi tetap mempunyai tujuan yang

sama. Dalam penyusunannya laporan keuangan harus memenuhi syarat-syarat

tertentu, yaitu jelas, relevan, dapat dimengerti, dapat diuji kebenarannya,

mencemirkan keadaan perusahaan yang sebenarnya, dapat diperbandingkan,

lengkap dan netral.

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
BAB III

ANALISA DAN EVALUASI

Dalam bab ini akan dianalisa dan dievaluasi mengenai sumber dan

penggunaan dana pada CV. Ujang Jaya, baik dalam artian kas maupun dalam

artian modal kerja dan membandingkannya dengan teori-teori yang ada maupun

bacaan lainnya yang relevan dengan skripsi minor ini.

A. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana dalam artian Kas

1. Sumber Dana

Adapun yang menjadi sumber-sumber dana CV. Ujang Jaya adalah

sebagai berikut :

a. Laba Bersih

Dari lampiran 4 dapat diketahui bahwa pada tahun 2007 laba bersih

sebesar Rp. 1.136.000.000,- dan pada tahun 2008 menjadi Rp.

1.033.700.000,- atau penurunan sebesar Rp. 102.300.000,-. Hal ini

disebabkan karena meningkatnya biaya operasional pada tahun 2008 dan

mempengaruhi besarnya laba pada tahun tersebut,

b. Depresiasi

Adanya kenaikan penyusutan sebesar Rp. 340.000.000,- yaitu penyusutan

mesin Rp. 250.000.000,- dan penyusutan gedung Rp. 90.000.000,-

(lampiran 3). Kejadian ini tidak memerlukan pengeluaran kas karena

kenaikannya disebabkan oleh bertambahnya aktiva tetap yang setiap

tahunnya mengalami penyusutan,

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
50

c. Bertambahnya Hutang

Dari dua tahun terakhir perkembangan hutang mengalami kenaikan

sebesar Rp. 105.000.000,- yaitu hutang wesel sebesar Rp. 45.000.000,- dan

hutang gaji sebesar Rp. 60.000.000,- (lampiran 3),

d. Bertambahnya Obligasi

Bertambahnya obligasi sebesar Rp. 206.300.000,- yaitu pada tahun 2007

sebesar Rp. 11.103.700.000,- dan pada tahun 2008 sebesar Rp.

11.310.000.000,- atau naik sebesar 1,85% (lampiran 3),

e. Bertambahnya Modal Saham

Adanya kenaikan modal saham sebesar Rp. 230.000.000,- yaitu pada tahun

2007 sebesar 1.720.000.000,- dan pada tahun 2008 sebesar Rp.

1.950.000.000,- atau naik sekitar 13,37% (lampiran 3),

f. Berkurangnya Kas

Kas mengalami penurunan sebesar Rp. 9.500.000,- yaitu pada tahun 2007

sebesar Rp. 159.500.000,- dan pada tahun 2008 sebesar Rp. 150.000.000,-

atau turun sekitar 5,96% (lampiran 3). Adanya penurunan kas merupakan

sumber dana bagi perusahaan.

2. Penggunaan Dana

Adapun penggunaan dana CV. Ujang Jaya adalah :

a. Pembayaran Deviden

Pembayran deviden jelas merupakan penggunaan dana. Deviden

dibayarkan dari keuntunga netto sesudah pajak kepada pemilik

perusahaan,

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
51

b. Bertambahnya Surat-Surat Berharga

Adanya kenaikan surat-surat berharga sebesar Rp. 7.500.000,- yaitu pada

tahun 2007 sebesar Rp. 1.267.500.000,- dan pada tahun 2008 sebesar Rp.

1.275.000.000,- atau naik sebesar 0,60% (lampiran 3),

c. Bertambahnya Piutang

Dari duat tahun perkembangan piutang menunjukkan kenaikan, dimana

pada tahun 2007 sebesar Rp. 4.279.000.000,- dan pada tahun 2008

meningkat menjadi Rp. 4.350.000.000,- atau naik sebesar 1,66%

(lampiran3). Bertambahnya piutang berarti pembayaran piutang oleh pihak

lain belum dilaksanakan sepenuhnya dan ini bukan merupakan sumber

penerimaan melainkan penggunaan dana bagi perusahaan,

d. Bertambahnya Persediaan

Perkembangan persediaan menunjukkan kenaikan sebesar 0,61%

(lampiran 3), yaitu jika pada tahun 2007 sebesar Rp. 9.169.000.000,- maka

pada tahun 2008 meningkat menjadi Rp. 9.225.000.000,-. Kenaikan ini

disebabkan adanya pembelian barang yang merupakan penggunaan dana

bagi perusahaan,

e. Bertambahnya Mesin

Bertambahnya mesin sebesar Rp. 1.000.0000.000,- yaitu pada tahun 2007

sebesar Rp. 6.315.000.000,- dan pada tahun 2008 sebesar Rp.

7.315.000.000,- atau naik sebesar 15,8% (lampiran 3). Kenaikan ini

disebabkan karena kurangnya mesin dalam menjalankan kegiatan operasi

perusahaan sehingga harus menambah mesin baru lagi,

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
52

f. Bertambahnya Gedung

Pertambahan gedung dari dua tahun terakhir sebesar Rp. 180.000.000,-

yaitu dari Rp. 5.445.000.000,- pada tahun 2007 naik menjadi Rp.

5.625.000.000,- pada tahun 2008 (lampiran 3). Dengan bertambahnya

gedung ini berarti sudah diadakan penggunaan dana untuk membangun

atau membeli gedung,

g. Berkurangnya Hutang Dagang

Dari dua tahun terakhir perkembanga hutang dagang menunjukkan

penurunan, jika pada tahun 2007 sebesar Rp. 930.000.000,- maka pada

tahun 2008 turun menjadi Rp. 900.000.000,- atau penurunannya sebesar

3,23% (lampiran 3).

Dari laporan sumber dan penggunaan dana diatas, jelaslah dapat diketahui

bahwa penggunaan dana yang paling menonjol adalah pembelian mesin sebesar

Rp. 1.000.000.000,- kemudian diikuti dengan pembayaran deviden sebesar Rp.

580.000.000,- serta penambahan gedung sebesar Rp. 180.000.000,-. Dengan

bertambahnya pembelian mesin berarti kegiatan operasi perusahaan semakin

berkembang yang disertai dengan penambahan gedung sebagai tempat untuk

mendukung terlaksananya kegiatan operasi perusahaan tersebut.

Sedangkan sumber dana yang paling menonjol adalah dana yang berasal

dari keuntungan laba (laba bersih). Dari keuntungan netto ini digunakan untuk

pembayaran deviden sebesar Rp. 580.000.000,- atau sekitar 56% (lampiran 4),

sehingga masih tersisa keuntungan netto sebesar Rp. 453.700.000,- (Rp.

1.033.700.000 – Rp. 580.000.000).

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
53

Pada neraca perusahaan dapat dilihat adanya surplus modal sebesar Rp.

600.000.000,- pada tahun 2007 dan 2008. meskipun surplus modal dari tahun ke

tahun sama jumlahnya, tetapi surplus modal tersebut dapat menjamin harta tetap

yang ada diperusahaan tersebut.

Dari jumlah aktiva lancar, dapat dilakukan usaha untuk menutupi

kebutuhan dana atas hutang lancar. Dengan demikian, hutang lancar sudah cukup

dijamin oleh aktiva lancar. Dimana besarnya aktiva lancar pada tahun 2007 Rp.

14.875.000.000,- dan tahun 2008 Rp. 15.0000.0000.000,- sedangkan hutang

lancar pada tahun 2007 sebesar Rp. 4.575.000.000,- dan rahun 2008 sebesar Rp.

4.650.000.000,-.

Pada tahun 2008 adanya penurunan kas sebesar Rp. 9.500.000,- yaitu pada

tahun 2007 sebesar Rp. 159.500.00,- dan pada tahun 2008 sebesar Rp.

150.000.000,- (lampiran 3). Jika diamati penurunan kas ini disebabkan tingginya

biaya operasional pada tahun 2008 yang mencapai Rp. 31.230.000.000,- jika

dibandingkan dengan tahun 2007 yang hanya sebesar Rp. 2.716.000.000,-.

Dari laporan sumber dan penggunaan dana tersebut terlihat bahwa

penggunaan dana jauh lebih besar jika dibandingkan dengan sumber dana,

sehingga perusahaan mengalami kekurangan kas sebesar Rp. 9.500.000,- dan

penggunaan dana yang paling menonjol adalah naiknya aktiva tetap sebesar Rp.

840.000.000,- serta adanya penambahan piutang sebesar Rp. 71.000.000,-.

Sesuai dengan prinsip pembelanjaan yaitu penggunaan dana dalam jangka

pendek dibelanjai oleh sumber dana jangka pendek dan pengguaan dana dalam

jangka panjang oleh sumber dana jangka panjang, maka naiknya piutang sebesar

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
54

Rp. 71.000.000,- harus ditutupi dana jangka pendek yang berjumlah Rp.

660.800.000,-. Berarti sumber dana jangka pendek memiliki sisa dana sebesar Rp.

589.800.000,- yang digunakan untuk menutupi dana kebutuhan jangka pendek

lainnya. Sementara itu, penggunaan dana jangka pendek sebesar Rp.

164.500.000,- artinya masih ada kelebihan sumber dana jangka pendek untuk

keperluan penggunaan jangka pendek tersebut.

Dari laporan tersebut, dapat juga diketahui bagaimana gambaran

kebutuhan dana jangka panjang sebesara Rp. 1.180.000.000,- untuk ekspansi

perusahaan dalam bentuk gedung, mesin dan lain sebagainya. Kebutuhan dana itu

tidak dapat ditutupi oleh sumber dana jangka panjang yaitu sebesar Rp.

230.000.000,- yang berarti bahwa adanya kekurangan dana sebesar Rp.

950.000.000,-. Kekurangan dana ini bisa saja ditutupi oleh sumber dana jangka

pendek, tetapi hal ini berarti perusahaan telah menyalahi prinsip pembelanjaan

yang ada.

B. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana dalam artian Modal Kerja

Dalam laporan sumber dan penggunaan dana dalam artian modal kerja per

periode 2008 terlihat bahwa ada penambahan modal kerja sebesar Rp. 50.000.00,-.

Hal ini berarti penggunaan modal kerja jauh lebih besar jika dibandingkan dengan

sumber modal kerja perusahaan. Untuk lebih jelasnyasumber dan penggunaan

modal kerja CV. Ujang Jaya adalah sebagai berikut :

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
55

1. Sumber Modal Kerja

Adapun sumber-sumber modal kerja pada CV. Ujang Jaya pada tahun

2008 dapat dilihat pada tabel 5, yaitu sebagai berikut :

Tabel 5
Sumber-Sumber Modal Kerja

Laba Bersih Rp. 1.033.700.000,-

Depresiasi Mesin Rp. 250.000.000,-

Depresiasi Gedung Rp. 90.000.000,-

Bertambahnya Obligasi Rp. 206.300.000,-

Bertambahnya Modal Dasar Rp. 230.000.000,-

Sumber CV. Ujang Jaya

2. Penggunaan Modal Kerja

Adapun penggunaan modal kerja CV. Ujang Jaya pada tahun 2008 dapat

dilihat pada table 5, yaitu sebagai berikut :

Tabel 5
Penggunaan Modal Kerja

Pembayaran Deviden Rp. 580.000.000,-

Bertambahnya Mesin Rp. 1.000.000.000,-

Bertambahnya Gedung Rp. 180.000.000,-

Sumber CV. Ujang Jaya

Sesuai dengan pengertian dana sebagai modal kerja, maka untuk periode

2008 akan terlihat modal kerja perusahaan menurut konsep modal kerja, yaitu

sebagai berikut :

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
56

1. Konsep Kuantitatif

Menurut konsep ini modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar atau

disebut juga dengan Modal Kerja Bruto (Gross Working Capital), yaitu

sebesar Rp. 15.000.000.000,-. Konsep ini tidak mempermasalahkan dari

mana sumber modal kerja atau kualitas modal kerja untuk membiayai

operasi perusahaan sehari-hari, apakah dibiayai oleh hutang jangka pendek

atau dibiayai oleh hutang jangka panjang.

2. Konsep Kualitatif

Menurut konsep ini modal kerja adalah selisih antar aktiva lancar dengan

hutang lancar, yaitu sebesar Rp. 10.350.000.000,-. Dalam hal ini sebagian

aktiva lancar telah disediakan untuk memenuhi kewajiban financial yang

segera harus dibayar dan menjaga likuiditas perusahaan dan sebagian lagi

merupakan modal kerja yang benar-benar digunakan untuk operasi

perusahaan.

3. Konsep Fungsional

Menurut konsep ini modal kerja diartikan sebagai dana yang menghasilkan

pendapatan sekarang untuk satu periode akuntansi atau current income,

yaitu sebesar Rp. 15.165.000.000,- yang terdiri dari kas, piutang,

persediaan, dan penyusutan.

Dengan melihat konsep modal kerja kualitatif, maka pihak kreditur akan

merasa sangsi atau khawatir bahwa perusahaan tidak akan mampu untuk

memenuhi kewajibannya. Hal ini dapat dilihat dari likuiditas perusahaan

(perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar), yaitu sebesar 3,22 : 1

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
57

artinya bahwa setiap satu rupiah hutang lancar dijamin oleh Rp. 3,22 aktiva

lancar.

Jumlah aktiva lancar perusahaan sebesar Rp. 15.000.000,- seluruhnya

dibiayai oleh hutang lancar yaitu sebesar Rp. 4.650.000.000,- dan sisanya

ditambah dengan modal kerja sendiri yang digunakan untuk membiayai aktiva

tetap.

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
i

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan pembahasan serta analisa pada bab-bab sebelumnya, yaitu

mengenai analisa sumber dan penggunaan dana, maka penulis akan memberikan

beberapa kesimpulan dan beberapa saran yang dianggap perlu sebagai bahan

pertimbangan bagi perusahaan demi perkembangan dan penyempurnaan pada

masa yang akan datang.

A. Kesimpulan

1. Sumber dana CV. Ujang Jaya berasal dari :

a. Laba bersih sebesar Rp. 1.033.700.000,-,

b. Depresiasi sebesar Rp. 340.000.000,-,

c. Penambahan hutang sebesar Rp. 105.000.000,-,

d. Penambahan obligasi sebesar Rp. 206.300.000,-,

e. Modal dasar sebesar Rp. 230.000.000,-,

f. Kas sebesar Rp. 230.000.000,-.

2. Penggunaan dana pada CV. Ujang Jaya adalah untuk :

a. Pembayran deviden sebesar Rp. 580.000.000,-,

b. Surat-surat berharga sebesar Rp. 7.500.000,-,

c. Penambahan piutang sebesar Rp. 71.000.000,-,

d. Penambahan persediaan sebesar Rp. 56.000.000,-,

e. Pembelian mesin sebesar Rp. 1.000.000.000,-,

f. Penambahan gedung sebesar Rp. 180.000.000,-,

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
ii

g. Penurunan hutang dagang sebesar Rp. 30.000.000,-.

3. Sumber modal kerja CV. Ujang Jaya berasal dari :

a. Laba bersih sebesar Rp. 1.033.700.000,-,

b. Depresiasi sebesar Rp. 340.000.000,-,

c. Bertambahnya obligasi sebesar Rp. 206.300.000,-,

d. Bertambahnya modal dasar Rp. 230.000.000,-.

4. Penggunaan modal kerja CV. Ujang Jaya adalah untuk :

a. Pembayaran deviden sebesar Rp. 580.000.000,-,

b. Bertambahnya mesin sebesar Rp. 1.000.000.000,-,

c. Bertambahnya gedung sebesar Rp. 180.000.000,-.

5. Berdasarkan pengertian dana menurut konsep modal kerja, maka modal

kerja CV. Ujang Jaya adalah sebagai berikut :

a. Menurut konsep kuantitatif modal kerja adalah keseluruhan aktiva

lancar, yaitu sebesar Rp. 15.000.000.000,-,

b. Menurut konsep kualitatif modal kerja adalah selisih aktiva lancar

dengan hutang lancar, yaitu sebesar Rp. 10.350.000.000,-,

c. Menurut konsep fungsional modal kerja adalah dana yang

menghasilkan pendapatan sekarang untuk satu periode akuntansi,

yaitu sebesar Rp. 15.165.000.000,-.

B. Saran-Saran

1. Kebijaksanaan pembelanjaan perusahaan perlu ditinjau kembali untuk

mendapatkan tingkat likuiditas yang lebih baik.

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
iii

2. Untuk mendapatkan laba yang lebih baik sebaiknya perusahaan

mengurangi pengeluaran-pengeluaran atau biaya-biaya.

3. kebijaksanaan perusahaan dalam mengumpulkan piutangnya perlu

ditinjau kembali, karena aktiva atau modal perusahaan terlalu besar

tertanam pada piutang. Sebaiknya perusahaan mengembangkan suatu

cara agar piutang dapat segera dibayar oleh langganan, misalnya

menetapkan batas maksimal pembayaran piutang atau memberi potongan

penjualan bagi pelanggan yang pembayaran piutangnya lebih cepat dari

yang ditetapkan.

4. Dengan berhasilnya pengumpulan piutang perusahaan, sebaiknya

digunakan untuk membayar hutang-hutang perusahaan yang memang

cukup besar. Dengan pembayaran hutang tersebut diharapkan tingkat

likuiditas perusahaan akan lebih baik, yang berarti meningkatkan

kepercayaan kreditur atau investor pada perusahaan.

5. Dengan semakin beratnya tantangan yang dihadapi, maka upaya untuk

perbaikan perusahaan dalam aspek operasional perusahaan sebaiknya

lebih ditingkatkan, berupa efisiensi, kualitas pelayanan, meningkatkan

keterampilan dan pengetahuan karyawan, karena kualitas sumber daya

manusia merupakan aset utama bagi perusahaan dan yang perlu lagi

diperhatikan adalah mengembangkan hubungan baik dengan perusahaan

lain.

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
iv

DAFTAR PUSTAKA

Djahidin, Farid, Analisa Laporan Keuangan, Cetakan Kelima, Penerbit Ghalia


Indonesia, Jakarta, 1995.

Harahap, Syafri, Sofyan, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Edisi I,


Cetakan Kedua, PT. Rja Grafindo Persada, Jakarta, 1994.

Harahap, Syafri, Sofyan, Teori Akuntansi Laporan Keuangan, Penerbit Bumi


Aksara, Jakarta, 1996.

Ikatan Akuntansi Indonesia, Standart Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba


Empat, Jakarta, 1996.

J. Fred Weston dan Thomas E. Copeland, Manajemen Keuangan, Edisi


Kedelapan, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1996.

Kartono, Kartini, Pengantar Metodologi Riset Sosial, Cetakan Keempat, Penerbit


Mandar Maju, Jakarta 1990.

Purba, Parentahen, Analisis dan Perencanaan Keuangan, Edisi I, USU Press,


Medan, 2002.

Riyanto, Bambang, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat,


Cetakan Kedua, BPEE, Yogyakarta, 1996.

Sumarti, Murti dan Jhon Suprihanto, Pengantar Bisnis (Dasar-Dasar Ekonomi


Perusahaan), Edisi Kedua, Cetakan Kedua, Penerbit Liberty, Yogyakarta,
1991.

Sutrisno, Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit


Ekonesia, FE-UI, Jakarta, 2001.

Syamsuddin, Lukman, Manajemen Keuangan Perusahaan, Penerbit PT. Raja


Grafindo Persada, Jakarta, 1994.

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
v

LAMPIRAN
• Struktur Organisasi Perusahaan

• Neraca

• Neraca Perbandingan

• Laporan Rugi-Laba

• Laporan Sumber dan Penggunaan

Dana dalam artian Kas dan Modal

Kerja

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
Lampiran 1

General
Manager

Purchasing
Secretary
Manager

Cold Drink
Eq. Manager

HR & Dev. Finance Gen. Sales Tech. Opr.


IS. Manager
Manager Manager Manager Manager

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
Sumber CV. Ujang Jaya
vi
vii

Lampiran 2

Tabel 1
CV. UJANG JAYA
NERACA
Per 31 Desember 2007 & 2008

Keterangan 2007 2008


Aktiva
Aktiva Lancar :
Kas Rp 159.500.000,00 Rp 150.000.000,00
Surat-surat Berharga Rp 1.267.500.000,00 Rp 1.275.000.000,00
Piutang Usaha Rp 4.279.000.000,00 Rp 4.350.000.000,00
Persediaan Rp 9.169.000.000,00 Rp 9.225.000.000,00
Total Aktiva Lancar Rp 14. 875.000.000,00 Rp 15.000.000.000,00

Aktiva tetap :
Mesin Rp 6.315.000.000,00 Rp 7.315.000.000,00
Akumulasi penyusutan mesin Rp (585.000.000,00) Rp (835.000.000,00)
Gedung Rp 5.445.000.000,00 Rp 5.625.000.000,00
Akumulasi penyusutan gedung Rp (515.000.000,00) Rp (605.000.000,00)
Tanah Rp 3.500.000.000,00 Rp 3.500.000.000,00
Total Aktiva Tetap Rp 14.160.000.000,00 Rp 15.000.000.000,00
Total Aktiva Rp 29.035.000.000,00 Rp 30.000.000.000,00

Passiva
Hutang lancar :
Hutang dagang Rp 930.000.000,00 Rp 900.000.000,00
Hutang wesel Rp 1.605.000.000,00 Rp 1.650.000.000,00
Hutang gaji Rp 2.040.000.000,00 Rp 2.100.000.000,00
Total Hutang Lancar Rp 4.575.000.000,00 Rp 4.650.000.000,00

Hutang Jangka Panjang :


Obligasi Jangka Panjang Rp 11.103.700.000,00 Rp 11.310.000.000,00

Modal :
Modal saham Rp 1.720.000.000,00 Rp 1.950.000.000,00
Surplus modal Rp 600.000.000,00 Rp 600.000.000,00
Laba ditahan Rp 11.036.300,00 Rp 11.490.000.000,00
Total passiva Rp 29.035.000.000,00 Rp 30.000.000.000,00

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
viii

Lampiran 3

Tabel 2
CV. UJANG JAYA
NERACA PERBANDINGAN
Per 31 Desember 2007 & 2008

Perbandingan
Keterangan 2007 2008
Naik Turun
Aktiva
Aktiva Lancar :
Kas Rp 159.500.000,00 Rp 150.000.000,00 - Rp 9.500.000,00
Surat-surat Berharga Rp 1.267.500.000,00 Rp 1.275.000.000,00 Rp 7.500.000,00 -
Piutang Usaha Rp 4.279.000.000,00 Rp 4.350.000.000,00 Rp 71.000.000,00 -
Persediaan Rp 9.169.000.000,00 Rp 9.225.000.000,00 Rp 56.000.000,00 -
Total Aktiva Lancar Rp 14. 875.000.000,00 Rp 15.000.000.000,00 - -

Aktiva tetap :
Mesin Rp 6.315.000.000,00 Rp 7.315.000.000,00 Rp 1.000.000.000,00 -
Akm Peny. mesin Rp (585.000.000,00) Rp (835.000.000,00) - Rp (250.000.000,00)
Gedung Rp 5.445.000.000,00 Rp 5.625.000.000,00 Rp 180.000.000,00 -
Akm. Peny. gedung Rp (515.000.000,00) Rp (605.000.000,00) - Rp (90.000.000,00)
Tanah Rp 3.500.000.000,00 Rp 3.500.000.000,00 - -
Total Aktiva Tetap Rp 14.160.000.000,00 Rp 15.000.000.000,00 - -
Total Aktiva Rp 29.035.000.000,00 Rp 30.000.000.000,00 - -

Passiva
Hutang lancar :
Hutang dagang Rp 930.000.000,00 Rp 900.000.000,00 Rp. 30.000.000,00 -
Hutang wesel Rp 1.605.000.000,00 Rp 1.650.000.000,00 - Rp 45.000.000,00
Hutang gaji Rp 2.040.000.000,00 Rp 2.100.000.000,00 - Rp 60.000.000,00
Total Hutang Lancar Rp 4.575.000.000,00 Rp 4.650.000.000,00 - -

Hutang Jangka Panjang :


Obligasi Jangka Panjang Rp 11.103.700.000,00 Rp 11.310.000.000,00 - Rp 206.300.900,00

Modal :
Modal saham
Surplus modal Rp 1.720.000.000,00 Rp 1.950.000.000,00 - Rp 230.000.000,00
Laba ditahan Rp 600.000.000,00 Rp 600.000.000,00 - -
Rp 11.036.300,00 Rp 11.490.000.000,00 - Rp 453.700.000,00
Total passiva Rp 29.035.000.000,00 Rp 30.000.000.000,00

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
ix

Lampiran 4

Tabel 3
CV. UJANG JAYA
LAPORAN RUGI LABA
Untuk tahun yang berakhir pada Per 31 Desember 2007 & 2008

Keterangan 2007 2008


Penjualan Rp 3.000.000.000,00 Rp 34.219.920.000,00
Biaya-biaya Rp 2.616.000.000,00 Rp 30.080.000.000,00
Penyusutan Rp 100.000.000,00 Rp 1.150.000.000,00
Total Biaya Operasi Rp 2.716.000.000,00 Rp 31.230.000.000,00
EBIT Rp 2.840.000.000,00 Rp 2.989.920.000,00
Bunga Rp 880.000.000,00 Rp 1.013.700.000,00
EBT Rp 1.960.000.000,00 Rp 1.976.220.000,00
Pajak Rp 784.000.000,00 Rp 902.520.000,00
NI sebelum deviden preferen Rp 1.176.000.000,00 Rp 1.073.700.000,00
Deviden preferen Rp 40.000.000,00 Rp 40.000.000,00
NI tersedia untuk saham biasa Rp 1.136.000.000,00 Rp 1.033.700.000,00
Deviden saham biasa Rp 580.000.000,00 Rp 580.000.000,00
Penambahan pada laba ditahan Rp 556.000.000,00 Rp 453.700.000,00
NI sebelum deviden preferen Rp 1.176.000.000,00 Rp 1.073.700.000,00
Deviden preferen Rp 40.000.000,00 Rp 40.000.000,00
NI tersedia untuk saham biasa Rp 1.136.000.000,00 Rp 1.033.700.000,00
Deviden saham biasa Rp 580.000.000,00 Rp 580.000.000,00
Penambahan pada laba ditahan Rp 556.000.000,00 Rp 453.700.000,00

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.
x

Lampiran 5

Tabel 4
CV. Ujang Jaya
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana
dalam Artian Kas
Per Periode 2007

Sumber-Sumber Dana Penggunaan Dana


Sumber dana berasal dari : Penggunaan dana untuk :
Laba bersih Rp 1.033.700.000,00 Pembayaran deviden Rp 580.000.000,00
Depresiasi mesin Rp 250.000.000,00 Bertambahnya surat-surat berharga Rp 7.500.000,00
Depresiasi gedung Rp 90.000.000,00 Bertambahnya piutang Rp 71.000.000,00
Bertambahnya hutang wesel Rp 45.000.000,00 Bertambahnya persediaan Rp 56.000.000,00
Bertambahnya hutang gaji Rp 60.000.000,00 Bertambahnya mesin Rp 1.000.000.000,00
Bertambahnya obligasi Rp 206.300.000,00 Bertambahnya gedng Rp 180.000.000,00
Bertambahnya modal dasar Rp 230.000.000,00 Berkurangnya hutang dagang Rp 30.000.000,00
Kurangnya kas Rp 9.500.000,00
Jumlah Rp 1.924.500.000,00 Jumlah Rp 1.924.500.000,00

Tabel 5
CV. Ujang Jaya
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana
dalam Artian Modal Kerja
Per Periode 2007

Sumber-Sumber Dana Penggunaan Dana


Sumber dana berasal dari : Penggunaan Modal Kerja untuk :
Laba bersih Rp 1.033.700.000,00 Pembayaran deviden Rp 580.000.000,00
Depresiasi mesin Rp 250.000.000,00 Bertambahnya mesin Rp 1.000.000.000,00
Depresiasi gedung Rp 90.000.000,00 Bertambahnya gedung Rp 180.000.000,00
Bertambahnya obligasi Rp 206.300.000,00 Bertambahnya modak kerja Rp 50.000.000,00
Bertambahnya modal dasar Rp 230.000.000,00

Jumlah Rp 1.810.000.000,00 Jumlah Rp 1.810.000.000,00

Muhammad Bayu Rahman : Analisa Sumber Dan Penggunaan Dana Pada CV. Ujang Jaya Medan, 2010.

You might also like