Professional Documents
Culture Documents
Hewan vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang. Hewan ini gterdiri dari
beberapa golongan yaitu, aves reptilia, amphibian, ikan dan mamahlia. Umumnya hewan ini
memiliki rangka fungsinya untuk menyangga berat tubuh hewan tersebut. Tulang dan otot
a. Aves merupak hewan vertebrata yang berdarah panas, dan mempunyai sayap untuk
terbang, hewan ini begerak menggunakan kedua sayapnya untuk terbang dengan cara
mengepakkan kedua sayapnya ke atas dan kebawah. Pada waktu burung akan terbang
yaitu dengan mengepakkan sayapnya, maka udara akan mengalir ke bagian bawah yang
menghasilkan gaya angkat sehingga burung dapat terangkat ke udara atau terbang.
b. Ikan merupakan hewan yang hidup di air dan memiliki system gerak yang berbeda.
Ekor dan sirip ekor yang lebar untuk mendorong gerakan ikan di dalam air;
Susunan otot dan tulang belakang yang fleksibel untuk mendorong ekor ikan
melawan air.
Sirip ikan terdiri dari sepasang sirip yang berada di kanan maupun di kiri dan sirip
ekornya. Sirip-sirip ini bermanfaat bagi ikan agar bisa bergerak ke depan dengan mudah. Selain
itu ada lagi sirip tengah, yaitu sirip yang terletak di atas tubuh ikan.
Ikan mempunyai struktur rangka yang mendukung mekanisme geraknya dalam air. Lihat
Gambar 4.21. Ikan bergerak dengan meliuk-liukkan rangka tubuhnya sehingga tubuhnya
terdorong ke depan. Siripnya berfungsi sebagai kemudi dan alat penjaga keseimbangan. Namun,
kuda laut (Hyppocampus) bergerak dengan dorongan sirip punggung yang berfungsi seperti
baling-baling kapal. Pada ikan buntal, siripnya berfungsi sebagai pendorong gerakan maju.
c. Amphibia, system gerak ini di contohkan pada katak. Rangka katak terdiri dari anggota
gerak, tulang, tengkorak. Amfibi seperti katak memiliki tungkai belakang yang jauh lebih
besar daripada tungkai bagian depan. Fungsi dari tungkai belakang katak adalah untuk
sebagai penahan tubuh saat mendarat. Katak mempunyai tulang belakang yang panjang
dan otot yang kuat, oleh karena itu katak dapat melompat dengan tinggi. Selain itu, katak
juga mempunyai selaput renang yang memberikan tekanan kuat saat katak berada dalam
d. Reptile, Hewan yang termasuk dalam kategori reptil yaitu kadal, kura-kura, ular, buaya,
dan sebagainya. Contohnya ular, Ular merupakan jenis reptile yang mempunyai tulang
ekor, tulang badan, dan tengkorak. Tulang belakang pada ular tersusun ratusan buah
ruas. Tulang rusuk ular dihubungkan dengan tulang belakang oleh otot elastis. Ular
bergerak dengan cara berkelok-kelokan tubuhnya pada tanah. Golongan reptil misalnya
kadal, mempunyai perkembangan yang baik pada rangka bagian tungkai. Begitu pula
dengan jenis cecak. Struktur telapak kaki cecak memiliki bantalan kaki pelekat sehingga
Golongan reptil yang lain misalnya penyu, mempunyai sirip pipih sehingga menjadi
perenang yang baik. Namun, keberadaan sirip tersebut justru membuat penyu susah
bergerak di darat.
e. Mamalia merupakan hewan yang menyusui anaknya, contoh hewan mamalia adalah
kuda. Kuda punya rangka untuk menyongkong tubuh. Kuda dapat bergerak karan dia
mempunyai otot-otot yang menempel pada tulangnya. Saat kuda berlali kaki kuda yang
depan menekan pada tanah atau gerakan melawan pada tanah sehingga tubuh kuda
Pada mamalia yang paling berfungsi menopang tubuh adalah tungkai tubuh bagian
bawah. Meskipun demikian, dengan tipe tubuh seperti itu mamalia menjadi lebih leluasa
Hewan pejalan sol berjalan dengan seluruh bagian telapak kakinya mengenai atau
menyentuh tanah (misalnya beruang, landak, tikus pondok, dan lain-lain). Hewan pejalan
setengah pejalan soladalah hewan yang berjalan di atas jari kakinya pada saat berjalan
cepat. Manusia termasuk setengah pejalan sol.
Hewan pejalan kakiberjalan dengan jari-jari kakinya yang mengenai atau menyentuh
permukaan tanah (terdapat pada kebanyakan hewan pemangsa seperti singa, anjing,
kucing, dan lain-lain).
Hewan pejalan ladamberjalan dengan ujung telapak (ladam) kakinya yang keras
(misalnya kuda, sapi, kambing, domba, dan lain-lain).
Sistem Gerak pada Hewan Invertebrata
A. Phylum Protozoa
Phylum protozoa di bagi menjadi 4 kelas dan pembagian kelas tersebut berdasarkan alat
gerak yang dimilikinya yaitu :
C. Phylum Coelenterata
Coellenterata merupakan hewan invertebrata yang bertentakel. Sistem gerak coellenterata dengan
menggerakkan tubuh basalnya atau dengan menggerakkkan tentakel yang ada di mulutnya.
Coelenterata, terdiri dari tiga Kelas, yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa.
(1) Kelas Hydrozoa
Contohnya : Hydra, Physalia, Obelia
(2) Kelas Scyphozoa
Contohnya : Aurelia, Chiropsalmus
(3) Kelas Anthozoa
Contohnya : Anemon laut, Karang laut (Eucorallium rubrum) , akar bahar (Euplexaura
antipathes).
D. Platyhelminthes
Hewan ini merupakan cacing yang memiliki bentuk tubuh pipih, lunak dan tanpa
kerangka. Tergolong triploblastik, lapisan luar yaitu ektodermis sebagai tempat pertukaran gas
pada beberapa jenis memiliki silia sebagai alat gerak. Pada lapisan mesodermis, terdapat system
eksresi, system reproduksi, sel kelenjar dan lapisan otot. Lapisan paling dalam adalah
endodermis, terdapat saluran pencernaan atau rongga gastrovaskuler. Sebagian besar cacing ini,
tidak memiliki system peredaran darah, dan hidup sebagai parasit, sebagian lagi hidup di air dan
di tempat lembab.
Sistem gerak pada Vermes atau cacing ialah dengan kontaksi otot-otot di tubuhnya.
Platyhelminthes, dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu Turbelaria, Trematodan dan Cestoda.
(1) Kelas Turbelaria
Contohnya : Planaria (cacing yang memiliki regenerasi tinggi)
(2) Kelas Trematoda
Contohnya : Cacing hati (Fasciola hepatica), Opisthorcihis sinensis.
(3) Kelas Cestoda
Contohnya : Cacing pita (Taenia solium, Taenia saginata).
E. Nemathelminthes
Merupakan cacing yang memiliki tubuh bulat memenjang dan tidak beruas-ruas, dengan
permukaan tubuh yang dilapisi kutikula serta tidak mempunyai silia. Termasuk hewan yang
tripoblastik dan memiliki rongga tubuh yang semu (pseudocoelom) karena rongga tersebut tidak
dikelilingi oleh lapisan mesodermis.
Nemathelminthes yang hidup parasit pada tubuh manusia, adalah Ascaris lumbricoides,
Ancylostoma duodenale, Osciuris vermicularis.
Sistem gerak pada Vermes atau cacing ialah dengan kontaksi otot-otot di tubuhnya.
F. Anelida
Kelompok ini dikenal dengan cacing tanah dan lintah, merupakan contoh anelida yang
mudah ditemukan. Bagian tubuhnya ditutupi kuticula dan terlihat adanya ruas-ruas pendek
berbentuk cincin. Hewan ini termasuk triploblastik, yang mempunyai rongga tubuh sejati,
karena rongga tubuh tersebut telah dibatasi oleh mesodermis (mesodermis somatic) di sebelah
luar yang berbatasan dengan ektodermis, sedangkan di sebeleh dalam berbatasan dengan
endodermis.
Bergerak dengan menggunakan dinding otot tubuh, sebagian dibantu dengan gerkan
bulu-bulu kaku disekitar permukaan tubuhnya (seta).Jenis anelida yang mempunyai banyak seta
dikelompokan kepada Polychaeta,sedangkan yang hanya memiliki sedikit seta dikelomokan
kepada Oligohaeta,dan yang tidak memiliki seta dikelompokan kepada Hirudinea.
(1) Kelas Polychaeta
Contohnya : Eunice (cacing palolo), Lycidice (cacing wawo).
(2) Kelas Oligohaeta
Contohnya : Pheretima, Tubifek
(3) Kelas Hirudinae
Contohnya : Haemadipsa javanica (pacet), Hirudo medicinalis (lintah)
G. Arthropoda
Kelompok arthropoda memiliki jumlah species yang paling banyak dibandingkan dengan
hewan lainnya.
Antropoda merupakan hewan yang tumbuh di berberpa segmen atau ruas yang bersatu. Alat
gerak pada antropoda adalah :
a. Chelicerata : tungau, laba-laba, dan kalajengking.
b. Myriapoda : lipan
c. Krustasea : lobster, kepiting, dan udang
d. Hexapoda : serangga
H. Echinodermata
Bergerak dengan kaki tabung (ambulakral) yang berhubungan dengan sistem saluran
ambulakral. Termasuk hewan yang triploblastik, mempunyai rongga tubuh sejati, yang
berhubungan dengan papula, yaitu tonjolan di permukaan tubuh yang ditutupi selaput tipis
pemisah antara cairan tubuh dengan air laut. Melalui inilah terjadi pertukaran gas dan
pengeluaran sisa metabolisma.
Echinodermata terdiri dari 5 kelas, yaitu Asteroidea, Crinoidea, Ophiuroidea, Echinoidea, dan
Holoturoidea.
(1) Kelas Asteroidea,
(bintang laut), contoh : Linekia laevigata (bintang laut biru),Culvita (bintang laut tak bertangan),
Acantaster (memiliki tangan kelipatan 5)
(2) Kelas Crinoidea,
( lilia laut), contoh : Antedon, Metcrinus
(3) Kelas Ophiuroidea,
(bintang ular laut), contoh : Ophiura.
(4) Kelas Echinoidea,
(bulu babi), contoh : Echinos esculentus (bulu babi berbulu pendek).
(5) Kelas Holoturidea, (teripang), contoh : Teripang
I. Moluska
Mollusca merupakan hewan invertebrata yang bertubuh lunak. Sebagian mollusca
mempunyai cangkang sebagai pelindung tubuh dan sebagian lagi tidak dilindungi oleh cangkang.
Cangkang mollusca terbentuk dari zat kapur yang banyak mengandung kalsium.
phyilum Mollusca terdiri dari 3 kelas, masing masing kelas mempunyai sistem gerak yang
berbeda.