Professional Documents
Culture Documents
Isilah form dibawah dengan uraian singkat dan berikan tanda centang pada kotak atau
lingkari pada salah satu pilihan jawaban yang menggambarkan penelitian.
Efektifitas Pemberian Puding Daun Kelor Terhadap Kadar Asam Urat Lansia Penderita Gout
1. Lokasi Penelitian :
Ya Tidak
B. Identifikasi (p10)
1. Peneliti
(Mohon CV Peneliti Utama dilampirkan) Peneliti Utama (PI) : Miftachul Rizal Halim
Institusi : Stikes Hang Tuah Surabaya
Anggota Peneliti :
Institusi :
2. Sponsor (p9)
Nama :
Alamat :
Saya Miftachul Rizal Halim menyatakan akan mematuhi prinsip penelitian saat
melakukan proses penelitian dan pengambilan data yang sesuai dengan pedoman yang
terdiri dari prinsip rasa hormat terhadap subjek penelitian, tidak melakukan sesuatu yang
merugikan subjek, memaksimalkan manfaat dan meminimalkan resiko dan keadilan
2. (Track Record) Riwayat usulan review protokol etik sebelumnya dan hasilnya
(isi dengan judul dan tanggal penelitian, dan hasil review Komite Etik (p7)
3. Pernyataan bahwa bila terdapat bukti adanya pemalsuan data akan ditangani sesuai
kebijakan sponsor untuk mengambil langkah yang diperlukan (p48)
Penelitian ini mengenai kadar asam yang tinggi terjadi pada lanjut usia karena pada
gaya hidup dan makanan yang dikonsumsi tinngi purin seperti jeroan, kacang-
kacangan, daging bebek. Seseorang yang di katakan lansia apabila usianya 60 tahun
ke atas. Lansia memiliki berbagai macam problematika, salah satunya yang berkaitan
dengan kadar asam urat yang menigkat. Gout merupakan dimana produksi asam urat
yang berlebihan dan terjadi penumpukan Kristal yang menyebabkan nyeri sendi. Tujuan
penelitian ini untuk mengatasi kadar asam urat yang tinggi pada lansia dengan
menggunakan terapi non – farmakologis berupa pemeberian puding daun kelor.
Penelitian ini dilakukan di Panti Griya Wredha Jambangan, Surabaya pada lansia yang
mengalami gangguan tidur. Penelitian ini terdapat 35 responden lansia penderita
gangguan tidur dengan menggunakan metode Pre Experimental menggunakan 1
kelompok intervensi dengan teknik pengambilan data menggunakan Simple Random
Sampling.
2. Justifikasi Penelitian (p3). Tuliskan mengapa penelitian ini harus dilakukan, manfaat nya
untuk penduduk di wilayah penelitian ini dilakukan (Negara, wilayah, lokal)
Penelitian ini dilakukan dikarenakan lansia banyak yang memiliki kadar asam urat yang
tinggi dan hanya diberikan terapi farmakologi. Maka dari itu peneliti ingin memberikan
alternatif lain untuk mengatasi kadar asam urat tinggi yang diderita lansia melalui terapi
non – farmakologis berupa pemeberian puding daun kelor. Manfaat penelitian saya dapat
digunakan dalam mengurangi kadar asam urat yang tinggi di alami oleh lansia agar bisa
memperoleh kadar asam urat kembali normal.
Dalam penelitian ini terdapat etik penelitian lembar persetujuan responden, tanpa
nama, kerahasiaan, keadilan dan asas kemanfaatan. Jika saat melakukan penelitian
terdapat responden maka tidak boleh dipaksakan, pada lembar kuisioner tidak
diperkenankan untuk memberikan nama namun diberikan kode responden
penelitian dilakukan dengan cara tidak membedakan jenis kelamin, usia, suku
bangsa. Hasil dari penelitian ini tidak diperkenankan untuk di publikasikan ke
masyarakat luas kecuali pihak tempat penelitian meminta untuk dipresentasikan
hasil penelitian tersebut maka dipresentasikan dengan syarat data yang
ditampilkan secara hasil keseluruhan tidak perorangan dan penelitian memiliki
manfaat bagi responden dan tempat penelitian untuk mengambangkan informasi
mengenai penanganan kadar asam yang tinggi dengan terapi non – farmakologis.
Peneliti lain yang dilakukan oleh Rahmawati, Aryu Chandra K (2015) mengenai
tentang pengaruh pemberian seduhan daun kelor terhadap kadar asam urat tikus putih.
Penelitian ini. Dua belas ekor tikus wistar jantan dengan berat 150 – 180 g dibagi menjadi
dua kelompok secara acak. Kedua kelompok diberi otak kambing 2 g/ekor/hari selama 8
hari, selanjutnya kelompok kontrol (K) diberi akuades, sedangkan pada kelompok perlakuan
(P) diberi seduhan daun kelor 3,6 ml selama 14 hari. Hasil dari penelitian ini perubahan
kadar asam urat sebelum dan sesudah pemberian otak kambing pada kelompok kontrol dan
perlakuan adalah -0,529 mg/dl (p= 0,002) dan 0,831 mg/dl (p= 0,08). Perubahan kadar asam
urat sebelum dan sesudah pemberian seduhan daun kelor pada kelompok perlakuan adalah
0,675 mg/dl (p= 0,04). Kesimpulan dari penelitian ini pemberian seduhan daun kelor dengan
dosis 3,75 g/kgbb selama 14 hari dapat menurunkan kadar asam urat tikus.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Raysa Eka Wardhani, Iis Fatmawati, Andy
Prasetya (2015) mengenai tentang pengaruh terapi jus sirsak terhadap penurunan kadar asam
urat lansia di desa gayaman kecamatan mojoanyar kabupaten mojokerto. Responden yang
menjadi subyek penelitian adalah 15 lansia wanita yang menderita asam urat. Penelitian
Kondisi Lapangan
Protokol etik penelitian – KEPK SHT Surabaya 5
2. Gambaran singkat tentang lokasi penelitian(p8)
Penelitian ini dilakukan di Panti Griya Wredha merupakan unit pelayanan yang berasal dari Dinas
Sosial Kota Surabaya, berlokasi di Jl. Ketintang Madya VI No.15a, Jambangan, Surabaya, Jawa Timur,
60232, Indonesia. Panti Griya Wredha Surabya memiliki luas wilayah ± 1 Ha (±1000 meter persegi).
Jumlah lansia saat ini di Panti Griya Wredha Jambangan, Surabaya ssebanyak 127 lansia, yang terdiri
dari 46 laki-laki, 81 perempuan. Menurut perawatannya, lansia di Panti Griya Wredha Jamabangan,
Surabaya dibagi menjadi 3 macam, yaitu : mandiri, parsial dan total
3. Informasi ketersediaan fasilitas yang layak untuk keamanan dan ketepatan penelitian
Sarana dan prasarana yang dimiliki Panti seperti 8 bangsal ruang tidur (kamar) khusus para lansia. Tiap
kamar berisi 10 tempat tidur dengan 1 kamar mandi dan 3 lemari baju, kecuali untuk kamar lansia
imobilisasinya hanya berisi 5-7 tempat tidur, kemudian 1 mushola, 4 kamar mandi umum, 1 dapur
disertai ruang makan, 1 ruang staff perawat dan dokter, 1 ruang kesekertariatan, 1 ambulan dan 1
gudang penyimpanan. Panti ini memiliki kapasitas penampungan > 100 lansia . Kemanan di UPTD
Griya Wredha ini terdapat pos security berjumlah 7 keamanan laki-laki
Adapun batas-batas wilayah Panti Griya Wredha Jambangan, Surabaya sebagai berikut:
a. Batas wilayah sebelah Utara : Rumah warga RT 2, RW 4, kelurahan Jambangan
b. Batas wilayah sebelah Timur : Perumahan Ketintang Residence, Puri Regency, & Puri Kencana .
c. Batas wilayah sebelah Selatan : Berbatasan dengan bengkel AFO (Auto Fix One).
d. Batas wilayah sebelah Barat : Jalan raya tol dan jalan menuju arah jawa pos
Penelitian ini memiliki tujuan yaitu Menganalisis Efektifitas Pemberian Puding Duan Kelor Terhadap
Lansia Penderita Gout di Panti Griya Wredha Surabaya, sedangkan Hipotesa Penelitian Berdasarkan
latar belakang, berupa masalah yang didukung oleh tinjauan teori dan kerangka konseptual maka
hipotesa pada penelitian ini adalah Pemberian Puding Daun Kelor Berpengaruh Terhadap Penurunan
Kadar Asam Urat Pada Lansia di Panti Werdha Jambangan Surabaya. Pertanyaan Penelitian yaitu
Adakah Pengaruh ada Efektifitas Pemberian Puding Duan Kelor Terhadap Lansia Penderita Gout di
Panti Griya Werdha Jambangan Surabaya. Variabel Penelitian ini Variabel Independen atau Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah Puding Daun Kelor sedangkan Variabel Dependen atau Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah Kadar Asam Urat Lansia.
Penelitian ini menggunakan desain Pre Eksperimental. Desain ini merupakan penelitian eksperimental
dimana dalam penelitian sudah ada kelompok perlakuan (Hendro P, Dony S, 2015). Ciri tipe penelitian
ini adalah mengungkapkan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok lansia dengan asam
urat. Kelompok subjek diobservasi sebelum diberi terapi, kemudian diobservasi lagi setelah diberikan
puding daun kelor selama 7 hari. Penelitian ini akan dilakukan tanpa adanya kelompok kontrol, hanya
menggunakan satu kelompok intervensi atau perlakuan yang diberikan puding daun kelor selama 7
hari berturut-turut dan dilakukan pemeriksaan kembali setelah 7 hari pemberian intervensi puding daun
kelor. Kelompok intervensi diobservasi terlebih dahulu (pre-test) sebelum dilakukan intervensi,
kemudian diobservasi kembali setelah dilakukan intervensi (post-test).
3. Bila uji coba klinis, deskripsi harus meliputi apakah kelompok perlakuan ditentukan secara
random, (termasuk bagaimana metodenya), dan apakah acak atau terbuka. (Bila bukan ujicoba
klinis cukup tulis: tidak relevan) (p12)
Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian pre eksperimen dengan teknik pengambilan
data simpel random sampling. Cara pemilihan responden dari 119 responden lansia yang berada di
Panti Griya Werdha, peneliti menentukan responden dengan menggunakan kriteria eksklusi dan
insklusi penelitian dan ditemukan responden sebanyak 35 responden khususnya pada lansia yang
memiliki kadar asam urat tinggi. Dari 35 responden tersebut peneliti membagi menjadi 1
kelompok yaitu 1 kelompok perlakuan.
Penelitian ini memiliki jumlah populasi sebesar 119 lansia, sedangkan untuk sampel penelitiannya
ditemukan sebanyak 35 lansia yang di bagi dalam 1 kelompok yaitu 35 orang sebagai kelompok
perlakuan. penentuan sampel ini dengan menyesuaikan kriteria inklusi dan ekslusi yang sudah
ditentukan oleh peneliti.
3. Sampling kelompok rentan: alasan mengikutsertakan anak anak atau orang dewasa
yang tidak mampu memberikan persetujuan setelah penjelasan, atau kelompok rentan,
serta langkah langkah bagaimana meminimalisir bila terjadi resiko (Guidelines 15, 16
and 17) (p15) (bila tidak ada, cukup tulis tidak relevan)
Tidak relevan
Pada penelitian ini memberikan intervensi bagi lansia penderita gout yang tidak diberikan
pengobatan secara farmakologi sehingga peneliti ingin memberikan alternative pengobatan lain
berupa pengobatan non – farmakologis untuk mengatasi kadar asam urat yang tinggi. Terapi non –
farmakologis yang diberikan peneliti yaitu berupa pemberian puding daung kelor yang diberikan
selama 7 hari.
2. Rencana dan jastifikasi untuk meneruskan atau menghentikan pembeian puding daun
kelor selama penelitian (Guidelines 4 and 5) (p18)
Pada minggu pertama peneliti melakukan pengecekan asam urat terlebih dahulu pada 1 kelompok,
di hari selanjutnya 1 kelompok yaitu kelompok intervensi di berikan puding daun kelor selama 1
minggu dengan pemberian sehari 1 kali, selanjutnya apabila treatment sudah di berikan selama 1
minggu peneliti melakukan pengecekan kembali pada kelompok tersebut untuk melihat apakah
ada pengaruh pemberian puding daun kelor terhadap kadar asam urat pada lansia penderita gout.
3. Peniliti hanya meneliti respponden yang mengikuti pengaturan pola makan di dalam
panti tersebut, yang dimakan oleh lansia itu semua sama. (Guideline 6) (p19)
Penelitian menganjurkan responden apabila selama diberikan treatment responden tidak boleh
mengkonsumsi obat antiflmasi dalam mengatasi masalah asam uratnya. Selain itu selama
dilakukan treatment peneliti memperbolehkan responden mengkonsumsi makanan yang ingin
dikonsumsi selain makanan tinggi purin.
4. Test klinis atau lab atau test lain yang harus dilakukan (p20)
Tidak relevan
Menurut jurnal penelitian dari Rahmawati, Ayu Chandra K (2015) tentang Pengaruh Pemberian
Seduhan Daun Kelor Terhadap Kadar Asam Urat Tikus Putih didapatkan hasil pemeberian
seduhan daun kelor selama 14 hari dapat menurunkan kadar asam urat tikus putih.
Saya Miftachul Rizal Halim sebagai peneliti akan melakukan penelitian tentang Efektifitas Pemberian
Puding Daun Kelor yang akan dilkakukan selama 1 minggu dengan hari pertama menjelaskan tujuan
dan manfaatnya responden mengisi surat persetujuan menjadi responden pada kelompok. Hari kedua
dan ketiga mulai memberikan perlakuan pada kelompok intervensi. Hari keempat sampai enam peneliti
memberikan intervensi pemberian puding daun kelor dengan di awasi oleh peneliti pada kelompok
intervensi. Hari ketujuh responden pada kelompok intervensi dilakukan pengecekan kadar asam urat.
Pada penelitian pemberian puding daun kelor terhadap kadar asam urat lansia memiliki reaksi
berupa mengalami kadar asam urat mulai normal sehingga peneliti awal sebelum pemberian
treatmen menjelaskan terlebih dahulu kepada responden bahwa dalam pemberian puding daun
kelor ini akan menyebabkan kadar asam urat menurun.
2. Berbagai resiko yang diketahui dari adverse events, termasuk resiko yang terkait
dengan setiap rencana intervensi, dan terkait dengan obat, vaksin, atau terhadap
prosedur yang akan diuji cobakan (Guideline 4) (p24)
Pemberian puding daun kelor dapat menyebabkan kadar asam urat lansia menurun.
3. Tidak ada efek samping dalam pemeberian puding daun kelor ini.
Jika terjadi resiko saat dilakukan penelitian, responden memiliki hak untuk menerima pengobatan
gratis, peneliti wajib memberikan kompensasi dan pengobatan gratis untuk responden
Penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan alternative non farmakologis dalam
menurunkan kadar asam urat yang terjadi pada lansia di Panti Griya Wredha secara alamiah, murah,
aman, dan mudah didapatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai media informasi tentang
pemberian puding daun kelor dalam menurunkan kadar asam uart dan di harapkan
menambah pengetahuan lansia tentang tata cara membuat puding daun kelor.
Apabila penelitian yang dilakukan peneliti ini berhasil pemeberian puding daun kelor tersebut
dapat menjadi salah satu alternative pengobatan non – farmakologis bagi penderita gout sehingga
lansia tidak begitu bergantung pada obat. Sehingga dengan pengoabatan secara alami sudah bisa
membantu lansia untuk mengatasi masalah yang di deritanya
2. Khusus Ibu Hamil: adanya perencanaan untuk memonitor kesehatan ibu dan kesehatan
anak jangka pendek maupun jangka panjang (Guideline 19) (p29)
Tidak relevan
Q. Wali (p31)
1. Adanya wali yang berhak, bila calon subyek tidak bisa memberikan informed consent
(Guidelines 16 and 17)
(pengguna data sekunder, cukup tulis tidak relevan)
Tidak relevan
Peneliti berupaya semaksimal mungkin dalam menyakinkan calon responden agar bersedia
menjadi responden. Peneliti memberikan informasi mengenai manfaat dilakukan penelitian ini,
manfaat prosedur yang akan dilakukan, dan informasi mengenai dampak dari pemberian puding
daun kelor yang buruk jika tidak diberikan penatalakasanaan secara benar
2. Rencana dan prosedur, dan orang yang bertanggung jawab untuk menginformasikan
bahaya atau keuntungan peserta, atau tentang riset lain tentang topik yang sama, yang
bisa mempengaruhi keberlangsungan keterlibatan subyek dalam penelitian (Guideline 9)
(p33)
Penelitian ini seutuhnya menjadi tanggung jawab peneliti, maka mulai dari prosedur penelitian,
dan segala informasi yang berkaitan dengan penelitian, baik berupa bahaya, keuntungan, riset
maupun topic yang sama yang bisa mempenagruhi keberlangsungan keterlibtan subyek peneliti di
3. Perencanaan untuk menginformasikan hasil penelitian pada subyek atau partisipan (p34)
Peneliti akan mengiformasikan hasil akhir dari penelitian kepada responden pada saat peneliti
telah slesai melakukan penelitian.
2. Langkah proteksi kerahasiaan data pribadi, dan penghormatan privasi orang, termasuk
kehatihatian untuk mencegah bocornya rahasia hasil test genetik pada keluarga kecuali
atas izin dari yang bersangkutan (Guidelines 4, 11, 12 and 24) (p 35)
Data atau lembar kuisioner yang menyangkut privasi responden setelah diolah secara statistic
kemudian data / lembar tersebut dihilangkan dengan cara dibuang dan dihancurkan untuk
membatasi akses oleh orang lain.
3. Informasi tentang bagaimana kode; bila ada, untuk identitas subjek dibuat, di mana di
simpan dan kapan, bagaimana dan oleh siapa bisa dibuka bila terjadi kedaruratan
(Guidelines 11 and 12) ( p36)
Data yang menyangkut privasi responden diberi kode huruf angka yang hanya diketahui oleh
peneliti kemudian di simpan dalam file atau folder dan jika terjadi kedaruratan maka tim peneliti
dapat membuka file tersebut.
4. Kemungkinan penggunaan lebih jauh dari data personal atau material biologis (p37)
Untuk kemungkinan penggunaan lebih data personal sangatlah minim karena penelitian ini
digunkan sebagai pesyaratan dari tugas akhir untuk memperoleh gelar sarjana.
Analisa statistik yang digunakan adalah dengan menggunakan Uji Kolmogrov dengan
ketentuan bila p ˃ 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Bila data yang digunakan
berdistribusi normal maka p < 0,05 maka menggunakan uji paired t-test maka hipotesa
diterima yang berarti ada pengaruh puding daun kelor terhadap kadar asam urat sedangkan
jika p ˃ 0,05 artinya tidak ada pengaruh Puding Daun Kelor
V. Monitor Keamanan
1. Rencana untuk memonitor keberlangsungan keamanan obat atau intervensi lain yang
dilakukan dalam penelitian atau trial, dan, bila diperlukan, pembentukan komite
independen untuk data dan safety monitoring (Guideline 4) (B,S3,S7);
Pemberian pudong dun kelor dijamin keamanannya untuk diberikan, karena pada penelitian
lain yang di lakukan sebelumnya membuktikan bahwa puding daun kelor merupakan
pengobatan non faramkologis yang aman untuk diberikan serta dalam pemenuhan nutrisinya.
Setelah diberikan puding daun kelor peneliti mengawasi responden selesai. Peneliti juga tidak
membentuk komite khusus untuk melakukan monitoring, karena semua hal ini dilakukan oleh
peneliti dan tanggung jawab seutuhnya menjadi kewajiban peneliti.
W. Konflik Kepentingan
1. Pengaturan untuk mengatasi konflik financial atau yang lainnya yang bias
mempengaruhi keputusan para peneliti atau personil lainya; menginformasikan pada
komite lembaga tentang adanya conflict of interest; komite mengkomunikasikannya ke
komite etik dan kemudian mengkomunikasikan pada para peneliti tentang langkah
Dalam penelitian yang akan dilakukan peneliti bisa saja terjadi konflik yang tidak diinginkan
salah satunya yaitu adanya responden yang tidak bersedia menjadi subjek penelitian, ada juga
responden yang menolak untuk diberikan puding daun kelor oleh peneliti. Untuk mengatasi
hal tersebut peneliti menjelaskan kembali apabila penelitian yang dilakukan ini tidak
membahayakan bagi mereka ataupun merugikan mereka bahwa kegiatan ini dapat
memberikan manfaat dikarenakan responden memiliki pengetahuan baru dalam menangani
penyakit gout yang di derita dan apabila responden tetap tidak bersedia peneliti tidak berhak
memaksa responden peneliti cukup menghargai keputusan responden dan segera mencari
pengganti responden yang bersedia
Manfaat apabila penelitian yang dilakukan peneliti apabila penelitian yang dilakukan berhasil
maka akan memeliki manfaat untuk negara dan tempat penelitian berupa menambah wawasan
baru dalam penanganan gangguan tidur dengan menggunakan terapi non – farmakologis berupa
puding daun kelor.
2. Protokol riset atau dokumen yang dikirim ke komite etik harus meliputi deskripsi rencana
keterlibatan komunitas, dan menunjukkan seluruh sumber yang dialokasikan untuk
aktivitas keterlibatan tersebut. Dokumen ini menjelaskan apa yang sudah dan yang akan
dilakukan, kapan dan oleh siapa, untuk memastikan bahwa masyarakat dengan jelas
terpetakan untuk memudahkan keterlibatan mereka selama riset, untuk memastikan
bahwa tujuan riset sesuai kebutuhan masyarakat dan diterima oleh mereka. Bila perlu
masyarakat harus dilibatkan dalam penyusunan protokol atau dokumen ini (Guideline 7)
(p44)
Penelitian ini melibatkan lansia di Panati Griya Wredha Jambangan sebagai responden dan
bersedia dijadikan subjek penelitian. Dan jika intervensi yang dilakukan berhasil, hasil riset ini
akan disosialisasiakan pada perawat yang ada di Panti Griya Wredha Jambangan, Surabaya untuk
diterapkan yaitu pemberian puding daun kelor dalam menurunkan kadar asam urat di Panti Griya
Wredha.
Tidak relevan
Z. Publikasi
Rencana publikasi hasil pada bidang tertentu (seperti epidemiologi, genetik, sosiologi)
yang bisa beresiko berlawanan dengan kemaslahatan komunitas, masyarakat, keluarga,
etnik tertentu, dengan meminimalkan resiko kemudharatan kelompok ini dan selalu
mempertahankan kerahasiaan data selama dan setelah penelitian, dan mempublikasi hasil
penelitian sedemikian rupa dengan selalu mempertimbangkan harkat dan martabat
mereka (Guideline 4) (p47)
Hasil penelitiann ini akan di publikasikan di institusi dan secara online untuk memberikan suatu
informasi pengetahuan dibidang kesehatan salah satunya di bidang keperawatan. Peneliti akan
menjaga kerahasiaan yang menyangkut privasi responden serta penelitian ini tidak menyangkut
pautkan genetic, ras, adat istiadat dan lain – lain yang dapat menimbulkan suatu permasalan.
Bila hasil riset negatif, memastikan bahwa hasilnya tersedia melalui publikasi atau
dengan melaporkan ke Badan POM (Guideline 24) (p46)
Hasil riset penelitian ini disimpan di perpustakaan Stikes Hang Tuah Surabaya dan oleh peneliti
sendiri. Apabila terdapat hasil riset yang dinilai negative maka sesuai dengan surat pernyataan
yang telah dibuat peneliti, peneliti akan bertanggung jawab atas ketidakbenaran penelitian.
Tidak relevan
Am, S., Nut, K., & Tanam, S. F. (2015). Syarifah Am inah et. al. : Kandungan Nut risi dan Sifat
Fungsional Tanam an Kelor ( M oringa oleifera ), 5(30), 35-44.
Aminah, S., Ramdhan, T., & Yanis, M. (2015). ( Moringa oleifera Lamk ) Terhadap Kadar Asam
Urat Tikus Putih ( Rattus norvegicus ).
Diantari, E (2012). Pengaruh asupan purin dan cairan terhadap kadar asam urat pada wanita usia
50-60 tahun di Kecamatan Gajah Mungkur Semarang.
Kholifah, siti nur. (2016). Keperawatan Gerontik. Jakarta Selatan: pusdik 5dm kesehatan.
Maryam, R. S., Sari, M. F. E., Rosidawati, Jubaedi, A., & Batubara, I. (2012). Mengenal Usia
Lanjut dan Perawatannya. Jakarta Selatan: Salemba Medika.
Maryam, dkk. (2012). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta : Salemba Medika
Musfidasari, Atika Ayu. Dkk. 2015. Pondok Kelor Berbagai Produk Super Zat Gizi Olahan Kelor
(Moringa oleifera. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, pendekatan praktis. Jakarta : Salemba
Medika
Prithamawati, W (2013). Pengaruh pendidikan kesehatan dengan small group discussion terhadap
pengetahuan dan sikap ibu usia 30-50 tahun tentang kadar asam urat di dusun Jatisari
Sawahan ponjong Gunung Kidul
Sunaryo, Wijayanti, R., Kuhu, M. M., Sumedi, T., Widayanti, E. D., Sukrillah, U. A., … Kuswati,
A. (2016). Asuhan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET.
Seviliia, Dwiningtyas. (2014). Pengaruh konsumsi jus nanas terhadap penurunan kadar asam urat
pada lansia i upt panti werdha mojopahit mojokerto.
Widyanto, F. W., Sakit, R., & Blitar, A. (2009). Artritis gout dan perkembangannya.
CC. Lampiran
Mengetahui
Pembimbing I Pembimbing II
Lampiran 1