You are on page 1of 41

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan
tetapi terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa
setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan
penghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang
belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi
karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak
daripada kewajiban.
Selanjutnya perlu untuk kita ketahui mengapa Hak Asasi Manusia itu
berperan penting didalam kehidupan dan sejarah apa yang melatarbelakangi
munculnya Hak Asasi Manusia itu sendiri akan kita bahas pada Bab berikutnya
pada “Latar Belakang Munculnya Hak Asasi Manusia”. Umumnya para pakar
Eropa berpendapat bahwa lahirnya HAM dimulai dengan lahirnya Magna Charta
pada tahun 1215 di Inggris, BILL OF RIGHT Tahun 1689 dan diterima parlemen
inggris, Teori Roesseau John Locke di Inggris dan Thomas Jefferson di Amerika,
Di Perancis perkembangan HAM semakin pesat ditandai pada tahun 1789 lahirlah
The French Declaration.
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Dalam pelaksanannya, wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan
menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional.

Keberadaan UUD 1945 yang selama ini disakralkan, dan tidak boleh
diubah kini telah mengalami beberapa perubahan. Tuntutan perubahan terhadap
UUD 1945 itu pada hakekatnya merupakan tuntutan bagi adanya penataan ulang
terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. Atau dengan kata lain sebagai
upaya memulai “kontrak sosial” baru antara warga negara dengan negara menuju
apa yang dicita-citakan bersama yang dituangkan dalam sebuah peraturan dasar

1
(konstitusi). Otonomi Daerah belumlah terwujud sebagaimana yang diharapkan.
Kita nampaknya baru menuju kea rah Otonomi Daerah yang sebenarnya.
Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem
pemerintahan suatu Negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau
Negara yang dijalankan oleh pemerintah. Semua warga Negara memiliki hak yang
setara dalam penganbilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.
Demokrasi mengizinkan warga Negara berpartisipasi baik secara langsung atau
melalui perwakilan dalam perumusan,pengembangan, dan pembuatan hokum.
Ketahanan nasional diperlukan dalam rangka menjamin eksistensi bangsa
dan Negara dari segala gangguan baik yang datangnya dari luar maupun dari
dalam negeri . Kondisi dinamika , yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan , hambatan dan ancaman baik yang
datang dari dalam mauun dari luar.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang berkedaulatan dan merdeka dimana
bangsa yang merdeka tentunya akan mengatur urusan dalam negerinya sendiri tanpa
ada campur tangan lagi dari negera luar dalam urusan pemerintahan. Sejak peristiwa
proklamasi di tahun 1945, terjadi perubahan yang sangat mendasar dari negara
Indonesia, terutama yang berkaitan dengan kedaulatan dan sistem pemerintahan dan
politik . Pada awal masa kemerdekaan, kondisi politik Indonesia belum sepenuhnya
baik. Kondisi indonesia masih belum tertata dengan baik dan belum stabil. Tetapi,
setelah beberapa tahun berjalan kondisi internal Indonesia sudah mulai teratur dan
membaik. Selangkah demi selangkah Indonesia mulai membenahi dan mengatur sistem
pemerintahannya sendiri .
Di zaman sekarang yaitu zaman yang serba modern dengan mulai lunturnya rasa
nasionalisme banyak pemuda Indonesia yang tidak mengerti akan makna politik bebas
aktif yang digunakan oleh Indonesia, dan tidak sedikit di antara mereka yang salah
mengartikan makna politik bebas aktif tersebut. Oleh karena itu, kiranya kita perlu
untuk membahas tentang politik dan strategi bangsa Indonesia.

B. Rumusan masalah
1. Apa hak dan kewajiban WNI ?
2. Bagaimana ham di Indonesia ?

2
3. Bagaimana ham di Barat ?
4. Bagaimana wawasan nusantara ?
5. Bagaimana NKRI ?
6. Bagaimana Konstitusi ?
7. Bagaimana otonomi daerah ?
8. Bagaimana demokrasi ?
9. Bagaimana ketahanan Nasional ?
10. Bagaimana politik dan strategi Nasional ?
C. Tujuan
1. Memahami hak dan kewajiban WNI
2. Memahami ham di Indonesia
3. Memahami ham di Barat
4. Memahami wawasan nusantara
5. Memahami NKRI
6. Memahami konstitusi
7. Memahami otonomi daerah
8. Memahami demokrasi
9. Memahami ketahanan Nasional
10. Memahami politik dan strategi Nasional

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hak dan kewajiban WNI


Dalam UUD 1945 Bab X, merupakan pasal yang berhubngan dengan
warga negara, yaitu Pasal 26, 27, 28, dan 30.
1. Pasal 26
a. Ayat 1 : Yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangs
Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan
undang-undang sebagai warga negara.
b. Ayat 2 : Syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan
Undang-Undang.
2. Pasal 27
a. Ayat 1 : Segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya
didalam hukum pemerintah wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak kecualinya.
b. Ayat 2 : Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan.
3. Pasal 28
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan pikiran dengan
lisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
4. Pasal 30
a. Ayat 1 : Hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam
pembelaan negara.
b. Ayat 2 : Menyatakan peraturan lebih lanjut diatur dengan undang-
undang.
Hubungan warga negara dan negara :
1. Siapakah warga negara ?
Warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-
orang bangsa lain (peranakan belanda, tionghoa, arab, dan lain-lain yang
bertepempat tinggal di Indonesia, mengakui Indonesia sebagai tanah airnya,
setia kepada NKRI dan disahakan ole undang-undang sebagai warga negara).

4
2. Kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan
NKRI menganut asas bahwa setiap warga negara mempunyai
kedudukan yang sama dihadapan hukum dan pemerintah. Ini adalah
konsekuensi dari prinsip kedaulatan rakyat yang bersifat kerakyatan.
Pasal 27 ayat 1, menyatakan kesamaan kedudukan warga negara di
dalam hukum dan pemerintah dan kewajiban warga negara dalam menjunjung
hukum dan pemerintah tanpa perkecualian.
3. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
Pasal 27 ayat 2 menyatakan tiap-tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dang penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Untuk pelaksanaan
pasal 27 ayat 2 ini berbagai peraturan perundang-undangan yang engatur hal
ini :
a. Undang-undang agraria
b. Perkoperasian
c. Sistem pendidikan nasional
d. Tenaga kerja
e. Jamsostek
f. Perbankan
4. Kemerdekaan berserikat dan berkumpul
Pasal 28 UUD 1945 menetapkan hak dan warga negara dan penduduk
untuk berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran secara lisan maupun
tertulis. Pasal ini mencerminkan bahwa negara Indonesia bersifat demokratis.
Pelaksanaan pasal 28 diatur dalam undang-undang, antara lain :
a. UU No. 1 tahun 1985 tentang perubahan atas UU No. 15 tahun 1969
tentang pemilihan umum anggota badan permusyawaratan/perwakilan
rakyat sebagaimana telah diubah dengan UU No. 3 tahun 1980.
b. UU No. 2 tahun 1985 tentang perubahan atas UU No. 16 tahun 1969
tentang susunan dan kedudukan MPR, DPR dan DPRD sebagaimana
telah diubah dengan UU No. 5 tahun 1975.
5. Kemerdekaan memeluk agama

5
Pasal 29 ayat 1 UUD 1945 menyatakan negara berdasar atas
ketuhanan Yang Maha Esa. Penjelasan UUD 1945 menyebutkan bahwa ayat
ini menyatakan kepercayaan bangsa indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Pasal 29 ayat 2 menyatakan negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk ntuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut
agamanya dan kepercayaan.
6. Hak dan kewajiban pembelaan negara
Pasal 30 ayat 1 UUD 1945 menyatakan hak dan kewajiban setiap
warga negara untuk ikut serta dalam usaha pembelaan negara.
Pasal 30 ayat 2 UUD 1945 menyatakan bawa pengaturannya lebih
lanjut dilakukan dengan undang-undang. UU yang dimaksud adalah UU No. 29
tahun 1982 tentang pokok-pokok pertahanan keamanan negara yang antara lain
mengatur sistem pertahanan keamanan rakyat semesta.
7. Hak mendapat pengajaran
Pasal 31 ayat 1 UUD 1945 menetapkan bahwa tiap-tiap warga negara
berhak mendapat pengajaran.
Pasal 31 ayat 2 UUD 1945 pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan undang-
undang.
Sistem pendidikan nasional diatur dengan UU No. 2 tahn 1989. UU
ini menetapkan bahwa penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui dua
jalur yaitu jalur pendidikan formal dan non formal.
B. HAM di Indonesia
1. Ham didalam UUD 1945
a. Tidak setuju HAM dimasukkan dalam UUD 1945
1) Ir. Soerkarno : menentang karena Ham berdasarkan individualisme
yang harus ditiadakan / dihilangkan.
2) Soepomo, S. H : HAM bersifat individualisme, sehingga
bertentangan dengan faham negara kekeluargaan.
b. Setuju HAM dimasukkan dalam UUD 1945

6
1) Drs. M. Hatta : HAM perlu dimasukkan dalam UUD 1945 ntuk
menghindari penyalahgunaan kekuasaan oleh negara terhadap warga
negara.
2) Mohammad Yamin, S. H : HAM perlu dimuat dalam UUD 1945
sebaai perlindungan kemerdekaan terhadap warga negara.
c. Prof. Kuntjoro Probopranoto
HAM tumbh dan berkembang pada waktu hak-hak asasi itu oleh
manusia mulai diperhatikan dan diperjuangkan terhadap seseorang yang
timbul dari kekuasaan yang dimiliki oleh masyarakat yang dinamakan
negara (sekitar berkembangnya hubungan individual dan masyarakat).
2. Undang-Undang RI No. 39 tahun 1999
Undang-undang RI No. 39 tahun 1999 adalah untuk melindungi
manusia sebagai individu, masyarakat dan warga negara di Indonesia.
HAM menurut UU No. 39 ini adalah seperangkat hak yang melekat
pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa
dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati oleh negara, hukum,
pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindngan harkat dan
martabat manusia.
HAM dalam UU No. 39 berupa hak ntuk hidup, hak berkeluarga dan
melanjutkan keturunan, hak mengembangkan diri, hak memperoleh keadilan,
hak atas kebebasan pribadi, hak atas rasa aman, hak atas kesejahteraan, hak
turut dalam pemerintahan, hak wanita, hak anak.
3. Pelanggaran HAM di Indonesia
Semenjak lahirnya orde informasi, HAM mulai menjadi topik
perpolitikan di Indonesia. Kasus-kasus pelanggaran HAM, yaitu kasus tanjung
priok, empat mahasiswa tersakiti, aceh, poso, semanggi I dan II, ambon, irian
jaya, dan kasus STPDN.
4. HAM di Indonesia bersumber dan bermuara pada Pancasila, yang artinya
bahwa HAM adalah menjadi jaminan filsafat yang kuat dari filsafat bangsa.
Beberapa instrument HAM yang ada di Indonesia antara lain yaitu Undang -
Undang Dasar 1945, Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak
Asasi Manusia, Undang – Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi

7
Manusia dan instrumennya yaitu Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau
Komnas HAM . HAM dapat meliputi Hak – hak asasi pribadi (personal rights)
yang meliputi kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan memeluk agama,
dan kebebasan bergerak. Hak – hak asasi ekonomi (property rights) yang
meliputi hak untuk memiliki sesuatu, hak untuk membeli dan menjual serta
memanfaatkannya. Hak – hak asasi politik (political rights) yaitu hak untuk
ikut serta dalam pemerintahan, hak pilih (dipilih dan memilih dalam pemilu)
dan hak untuk mendirikan partai politik. Hak asasi untuk mendapatkan
perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan ( rights of legal
equality). Hak – hak asasi sosial dan kebudayaan ( social and culture rights).
Misalnya hak untuk memilih pendidikan dan hak untuk mengembangkan
kebudayaan. Dan hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan
dan perlindungan (procedural rights). Misalnya peraturan dalam hal penahanan,
penangkapan, penggeledahan, dan peradilan. Namun seperti kita ketahui
bersama, pelaksanaannya masih sangat jauh dari apa yang diharapkan oleh
semua rakyat Indonesia, masih banyak terjadi pelanggaran - pelanggaran HAM
yang terjadi di negeri kita ini baik itu atas nama negara atau institusi tertentu
.Namun apakah disengaja ataupun tidak , negara (dalam hal ini yaitu Komnas
HAM) sepertinya sangat lamban untuk mengungkap dan mengupas secara
detail kasus – kasus pelanggaran HAM yang terjadi baik itu kasus yang disorot
media ataupun yang tidak terlalu disorot . Apalago disaat Orde baru berkuasa ,
terlalu banyak kasus – kasus pelanggaran HAM yang belum bisa terungkap dan
tertutupi awal tebal oleh konspirasi pihak elite kekuasaan pada saat itu dan
diterusakan saat ini . Dimulai sejak Soeharto menjabat sebagai presiden sampai
Soeharto lengser dalam peristiwa Mei 1998 oleh para Mahasiswa banyak sekali
peristiwa – peristiwa atau kasus – kasus dilakukan pemerintah yang sangat
melanggar HAM, beberapa contoh peristiwa atau kejadian dari pelanggaran
HAM yang dilakukan yaitu pada tahun 1965 dimana Penculikan dan
pembunuhan terhadap tujuh jendral Angkatan Darat dan Penangkapan,
penahanan dan pembantaian massa pendukung dan mereka yang diduga
sebagai pendukung Partai Komunis Indonesia. Lalu dilanjutkan pada tahun
1966, pada tahun ini terjadi penangkapan dan pembunuhan tanpa pengadilan

8
terhadap anggota – anggota PKI yang masih terus berlagsung . Hal ini sangat
melanggar HAM, namun mengaa pemerintah seperti tidak tahu - menahu
tentang hal tersebut, munkin pada saat itu ada konfrontasi besar yang ingin
dilakukan oleh Soeharto untuk mempertahankan kekuasaannya, terbukti
dengan konfrontasi itu Soeharto dapat memimpin Indonesia selama 36 tahun
lamanya, mungkin bila ada pemilihan siapa politikus paling pintar di Indonesia
atau bahkan di Asia, Soeharto lah orangnya, karena dia seolah memimpin
Indonesia tanpa cacat di mata dunia. Benar memang asa hukum retroaktif tidak
dapat diterapkan, namun ini menyangkut kemashlahatan masyarakat kita
sendiri, terlebih untuk keluarga – keluarga atau keturunan dari korban – korban
dari pelanggaran HAM tersebut agar supaya mereka mendapatkan haknya yang
direnngut pemerintah kembali. Kembali ke masalah HAM di Indonesia,
mengapa pelanggaran HAM di Indonesia masih saja terjadi dari tahun ke tahun
dan juga sampai saat ini masih sering terjadi pelanggaran HAM itu, apakah
pemerintah terlalu tegas menindak oknum atau institusi yang menentang
kekuasaannya ataukah memang masyarakat kita yang terlalu anarkis sehingga
pemerintah terpaksa melakukan tindakan progresif untuk mengendalikannya.
Mungkin semua itu dapat kita kendalikan jika tidak ada tindakan – tindakan
atau kebijakan – kebijakan dari pemerintah yang memberatkan rakyat, karena
biasanya rakyat bertindak dikarenakan hal tersebut. Tidak akan ada suatu
masyarakat menyerang atau menuntut ke pemerintahannya jika tidak ada hal
dasar yang melatarbelakanginya. Lalu bagaimana cara untuk menekan
pelanggaran HAM yang terjadi selama ini, mungkin salah satunya dengan cara
lebih mensaktikan lagi lembaga khusus Hak Asasi Manusia yang dimiliki
pemerintah yaitu KOMNASHAM (Komisi Nasional Hak Asasi Manusia),
karena selama ini KOMNASHAM hanya dapat memegang suatu kasus
pelanggaran HAM sampai batas pengaduan kasus, penyelidikan kasus, tanpa
bias menghakimi siapa oknum – oknum yang terlibat dalam kasus itu, alangkah
baiknya jika KOMNASHAM diberi wewenang untuk melaksanakan tindakan
penghukuman atas oknum yang terlibat dalam kasus tersebut. Memang akan
butuh dana, butuh tenaga ahli untuk melaksanakannya, namun bukankah rakyat
Indonesia ini lebih dari cukup untuk melaksanakan tugas itu, saya yakin bahwa

9
rakyat Indonesia mampu untuk itu. Dan memang butuh proses panjang untuk
melaksanakan hal itu, butuh waktu yang mungkin lama untuk merekrut ahli –
ahli hokum diseluruh Indonesia ini yang berkomitmen untuk mengamankan,
mensejahterakan dan memajukan bangsa ini dibidang Hak Asasi Manusia,
butuh pejuang – pejuang HAM layaknya Moenir. Perlu adanya Moenir Moenir
baru untuk bangsa kita ini. Dan sebagai mahasiswa yang dalam konotasinya
adalah penyambung lidah – lidah rakyat, jangan sekali – kali mengenal kata
menyerah untuk memperjuangkan Hak – hak kita dan orang – orang yang ada
disekitar kita, agar kehidupan kita didunia ini lebih bermanfaat.
C. HAM di barat
1. Inggris
a. Magna Charta (1215)
Merupakan kompromi antara raja jhon lockland dengan para
bangsawan tentang pembagian kekuasaan, khususnya dalam rangka
mengurangi kekuasaan raja dan memperjuangkan kepentingan para
bangsawan walaupun didalamnya memuat hak dan kebebasan rakyat.
b. Bill Of Rights (1689)
Lahir sebagai reaksi revolusi pada tahun 1688 yaitu menundkkan
monarki dibawah kekuasaan parlemen inggris. Isinya adalah sebuah
undang-undang yang menyatakan hak-hak dan kebebasan warga negara
dan menentukan pergantian raja.
2. Amerika
a. Declaration Of Indefendence, USA (1776)
Deklarasi kemerdekaan merupakan alasan masyarakat amerika
untuk melepaskan diri dari kekuasaan inggris (ajaran jhon locke)
b. Bill Of Rights (1791)
Merupakan ketentuan resmi pertama yang memuat mengenai
definisi hak dan kebebasan individu dalam negara, yang memuat
persamaan perlakuan dihadapan hukum, selama proses peradilan,
kebebasan, penahanan dan penangkapan tanpa prosedur, praduga tak
bersalah, peradlian yang jujur, kebebasan mengemukakan pendapat.
3. Prancis

10
Decration Des Droits De I Homme et Ducityen (1789) deklarasi ini
refleksi revolusi prancis. Deklarasi ini berisi tentang hak-hak dasar seseorang
selaku warga negara.
D. Wawasan Nusantara
1. Pengertian Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Dalam pelaksanannya, wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah
dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional.
TAP MPR Thn. 1993 dan 1998 tentang GBIIN, Wawasan Nusantara
adalah cara pandang dan sikap bangsa indonesia mengenai diri dan
lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta
kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
Menurut Prof.Dr. Wan Usman (2000), Wawasan Nusantara adalah
cara pandang bangsa indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara
kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.
Kelompok kerja wawasan nusantara Lemhanas (1999), Wawasan
Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa indonesia mengenai diri dan
linkungan yang seba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara untuk
mencapai tujuan nasional.
2. Kewilayahan Nusantara
a. UU No. 4/Prp. TH 1990 tentang perairan Indonesia
1) Luas wilayah ± 5 JUTA Km2 (65% laut/perairan dan 35% daratan)
2) Daratan Indonesia terdiri dari 17.508 buah, + 11.808 pulau kecil
(tanpa nama)
3) Luas daratan ± 2.028.08 Km2
b. Pengertian nusantara (UU No. 4 Th. 1990) adalah kepulauan Indonesia
yang terdiri dari 17.508 pulau besar maupun kecil yang berada pada
batas-batas astronomuis :

11
1) Utara : 06 08 LU
2) Selatan : 11 15 LS
3) Barat : 94 45 BB
4) Timur : 141 05 BT
5) Jarak utara-selatan : ± 1.888 Km
6) Jarak barat-timur : ± 5.110 Km
c. Implementasi wawasan nusantara : mencakup kehidupan politik,
ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan, harus tercermin dalam
pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mengutamakan
kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau golongan.
3. Ajaran dasar wawasan nusantara
a. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional indonesia
Ajaran dasar wawasan nusantara ialah wawasan nusantara sebagai
geopolitik Indonesia, cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai
diri dan lingkungannya yang serba seragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap menghargai serta
menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk
mencapai tujuan nasional.
b. Landasan ideal : Pancasila
Pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia telah dijadikan
landasan ideal dan dasar negara sesuai dengan yang tercantum pada
bembukaan UUD 1945. Karena itu, pancasila sudah seharusnya serta
sewajarnya menjadi landasan ideal wawasan nusantara.
c. Landasan konstitusi : UUD 1945
UUD 1945 seharusnya dan sewajarnya menjadi landasan
konstitusional dari wawasan nusantara yang merupakan cara pandang
bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
bernegara.
4. Konsepsi wawasan nusantara
a. Wadah (contour)

12
Wadah kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara, meliputi
seluruh wilayah indonesia yang memiliki kekayaan alam dan penduduk
dengan aneka ragam budaya.
b. Isi (content)
Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan
cita-cita serta tujuan nasional yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945.
1) Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesempatan bersama serta
pencapaian cita-cita dan tujuan nasional
2) Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua
aspek kehidupan nasional.
c. Tata laku (conduct)
Hasil interaksi antara wadah dan isi wasantara yang terdiri dari :
1) Tata laku Bathiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan
mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia.
2) Tata laku Lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan, perbuatan dan
perilaku dari bangsa Indonesia.
3) Kedua tata laku tersebut mencerminkan identitas jati
diri/kepribadian bangsa berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan
yang memiliki rasa bangga dan cinta terhadap bangsa dan tanah air
sehingga menimbulkan rasa nasionalisme yang tinggi dalam semua
aspek kehidupan nasional.
5. Hakikat wawasan nusantara
Hakikat wawasan nusantara adalah keutuhan nusantara, dalam
pengertan cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup
nusantara demi kepentingan nasional. Ini berarti bahwa setiap warga bangsa
dan aparatur negara harus berpikir, bersikap dan bertindak secara utuh
menyeluruh demi kepentingan bangsa dan negara indonesia.
6. Asas wawasan nusantara
Merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati,
dipelihara dan diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya
komponen/unsur pembentuk bangsa Indonesia(suku/golongan) terhadap
kesepakatan (commitment) bersama. Asas wasantara terdiri dari:

13
a. Kepentingan/Tujuan yang sama
b. Keadilan
c. Kejujuran
d. Solidaritas
e. Kerjasama
f. Kesetiaan terhadap kesepakatan
Dengan latar belakang budaya, sejarah serta kondisi dan konstelasi
geografi serta memperhatikan perkembangan lingkungan strategis, maka arah
pandang wawasan nusantara meliputi :
a. Ke dalam
Bangsa Indonesia harus peka dan berusaha mencegah dan mengatasi
sedini mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa
dan mengupayakan tetap terbina dan terpeliharanya persatuan dan
kesatuan. Tujuannya adalah menjamin terwujudnya persatuan kesatuan
segenap aspek kehidupan nasional baik aspek alamiah maupun aspek
sosial.
b. Ke luar
Bangsa Indonesia dalam semua aspek kehidupan internasional harus
berusaha untuk mengamankan kepentingan nasional dalam semua aspek
kehidupan baik politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan
demi tercapainya tujuan nasional. Tujuannya adalah menjamin
kepentingan nasional dalam dunia yang serba berubah dan ikut serta
melaksanakan ketertiban dunia.
7. Permasyarakatan/sosialisasi wawasan nusantara
a. Menurut sifat/cara penyampaiannya
1) Langsung (ceramah, diskusi, dialog, tatap muka)
2) Tidak langsung (media elektronik, media cetak)
b. Menurut metode penyampaiaanya
1) Keteladanan
2) Edukasi
3) Komunikasi
4) Integrasi

14
8. Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan nasional
a. Kehidupan politik
1) Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang-undang,
seperti UU Partai Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU
Pemilihan Presiden. Pelaksanaan undang-undang tersebut harus
sesuai hukum dan mementingkan persatuan bangsa.Contohnya
seperti dalam pemilihan presiden, anggota DPR, dan kepala daerah
harus menjalankan prinsip demokratis dan keadilan, sehingga
tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.
2) Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia
harus sesuai dengan hukum yang berlaku. Seluruh bangsa
Indonesia harus mempunyai dasar hukum yang sama bagi setiap
warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak
produk hukum yang dapat diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten
dalam bentuk peraturan daerah (perda) yang tidak bertentangan
dengan hukum yang berlaku secara nasional.
3) Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme
untuk mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yamg
berbeda, sehingga menumbuhkan sikap toleransi.
4) Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga
pemerintahan untuk meningkatkan semangat kebangsaan,
persatuan dan kesatuan.
5) Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan
memperkuat korps diplomatik sebagai upaya penjagaan wilayah
Indonesia terutama pulau-pulau terluar dan pulau kosong.

b. Kehidupan ekonomi
1) Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi,
seperti posisi khatulistiwa, wilayah laut yang luas, hutan tropis
yang besar, hasil tambang dan minyak yang besar, serta memeliki
penduduk dalam jumlah cukup besar. Oleh karena itu,
implementasi dalam kehidupan ekonomi harus berorientasi pada
sektor pemerintahan, pertanian, dan perindustrian.

15
2) Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan
keseimbangan antar daerah. Oleh sebab itu, dengan adanya
otonomi daerah dapat menciptakan upaya dalam keadilan ekonomi.
3) Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti
dengan memberikan fasilitas kredit mikro dalam pengembangan
usaha kecil.

c. Kehidupan sosial budaya


1) Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat
yang berbeda, dari segi budaya, status sosial, maupun daerah.
Contohnya dengan pemerataan pendidikan di semua daerah dan
program wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
2) Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan
Indonesia, serta dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang
memberikan sumber pendapatan nasional maupun daerah.
Contohnya dengan pelestarian budaya, pengembangan museum,
dan cagar budaya.

d. Kehidupan Hankam
1) Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus
memberikan kesempatan kepada setiap warga negara untuk
berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan kewajiban
setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan tempat
tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal
yang mengganggu keamanan kepada aparat dan belajar
kemiliteran.
2) Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau
pulau juga menjadi ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini
dapat diciptakan dengan membangun solidaritas dan hubungan erat
antara warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan
keamanan.

16
3) Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan
prasarana yang memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah
Indonesia, terutama pulau dan wilayah terluar Indonesia.

e. Tantangan Implementasi wawasan nusantara


1) Pemberdayaan masyarakat
a) Jhon naisbit, dalam buku “global paradox” negara harus
dapat memberikan peranan sebesar-besarnya kepada rakyat
b) Kondisi nasional, pembangunan nasional serta menyeluruh
belum merata.
2) Dunia tanpa batas
a) Perkembangan IPTEK
Dengan perkembangan IPTEK khusus dibidang teknologi
informasi, komunikasi dan transportasi, dunia seakan-akan sudah
menyatu menjadi kampung dunia tanpa mengenal batas negara
b) Kenichi omahe dengan bukunya, bordeless world and the
end of nation state
Ia mengatakan bahwa perkembangan masyarakat global
batas-batas wilayah negara dalam arti geografi dan politik masih
tetap namun kehidupan dalam satu negara tidak mungkin dapat
membatasi kekuatan global berupa informasi, investasi, industri,
dan konsumen yang makin individualitas.
3) Era baru kapitalisme
a) Sloan dan zureker
Bukunya dictionary of economics, menyebutkan
kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi berdasarkan hak milik
swasta atas macam-macam baran dan kebebasan individu untuk
mengadakan perjanjian dengan pihak lain, berdasarkan
kepentingan sendiri.
E. NKRI
1. Mendeskripsikan wilayah NKRI

17
a. Teritorial Zee En Maritieme Kringen Ordonnantie (TZMKO) Th. 1939
berdasarkan TZMKO, laut teritorial selebar 3 mil laut dari garis
pangkal pulau.
b. Deklarasi Djuanda, 13 Desember 1957
Konsep nusantara berdasarkan UU No. 4/Prp. 60
1) Perairan Indonesia adalah laut wilayah Indonesia beserta perairan
pedalaman Indonesia
2) Laut wilayah Indonesia ialah jalur laut 12 mil laut
3) Perairan pedalaman Indonesia ialah semua perairan yang terletak
pada sisi dalam dari garis dasar (ayat 2)
c. UNCLOS
UNCLOS : Unites Nations Convention On the Law of the Sea, yaitu
konvensi perserikatan Bangsa-Bangsa tentang hukum laut.
1) Konferensi PBB tentang hukum laut I Th. 1958
2) Konferensi PBB tentang hukum laut I Th. 1960
3) Konferensi PBB tentang hukum laut I Th. 1982
4) Sekaligus mengakui UNCLOS menjadi hukum positif
2. Kelemahan UNCLOS
a. Berpengaruh dalam pemanfaatan laut nagi kesejahteraan
b. Bertambahnya zona ekonomi ekslusif (ZEE)
c. Potensi kerawanan akan bertambah besar
3. Tata ruang dan lingkungan hidup
a. GSO (Geo Stationery Orbit), keliling 3.3979 km dan tebal 350 km
b. ZEE (Zona Ekonomi Ekslusif), wilayah ZEE Indonesia 200 mil dari
pangkal laut
c. Wilayah teritorial Indonesia 12 mil dari garis pangkal laut
d. Batas antariksa Indonesia 33.761 km
e. Wilayah udara nasional, batas 110 km
4. Negara Indonesia
Negara indonesia terbentuk dilatar belakangi oleh :
a. Kekuasaan
b. Penindasan (belanda dan jepang)

18
c. Kesatuan nasib (penderitaan)
d. Berjuang (merebut kemerdekaan)
Unsur pokok dari negara Indonesia adalah sumpah pemuda 28 oktober
1928 :
a. Satu tanah air (wilayah)
b. Satu bangsa (rakyat)
c. Satu bahasa (pemersatu antar WNI)
5. Bentuk negara
a. Sebuah negara dapat terbentuk :
1) Negara kesatuan (unitary state)
2) Negara serikat (federation)
b. Proses bangsa yang menegara
1) Perjuangan pergerakan kemerdekaan indonesia
2) Proklamasi atau pintu gerbang kemerdekaan
3) Nilai-nilai dasar negara :
a) Merdeka
b) Bersatu
c) Berdaulat
d) Adil dan makmur
6. Teori terbentuknya NKRI
a. Terjadinya NKRI bukan sekedar dari proklamasi, tapi perjuangan
rakyat sangat berperan
b. Proklamasi mengantarkan bangsa Indonesia ke pintu gerbang
kemerdekaan
c. Negara belum tercapai hanya dengan pemerintahan wilayah dan bangsa
tapi harus diisi menuju keadaan merdeka, berdaulat, adil dan makmur
d. Terjadinya negara adalah kehendak seluruh rakyat indonesia
e. Religionitas menunjukkan kepercayaan bangsa indonesia terhadap
Tuhan Yang Maha Esa
7. Teori terbentuknya negara
a. Teori hukum alam

19
Pemikiran pada masa plato dan aristoteles kondisi alam, tumbhnya
manusia, berkembangnya negara
b. Teori ketuhanan (islam dan kristen)
Segala sesuatu adalah ciptaan Tuhan
c. Teori perjanjian (thomas hobbes)
1) Manusia menghadapi kondisi alam dan timbul kekerasan
2) Manusia akan musnah jika tidak mengubah cara-caranya
3) Manusia bersatu untuk kebuthan bersama
8. Proses terbentuknya negara dizaman modern
a. Penaklukan
b. Pemisahan diri
c. Peleburan
d. Pendudukan atas wilayah yang belum berpemerintah
9. Unsur/syarat negara
a. Bersifat konsumtif
Yaitu dalam negara terdapat wilayah yang meliputi darat, udara, rakyat
atau masyarakat dan pemerintah yang berdaulat
b. Bersifat deklaratif
Yaitu adanya tujuan. Adanya UUD, pengakuan dari negara lain, baik
secara de jure maupun de facto.
10. Bentuk dan kedaulatan
Berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, Bab 1 Pasal 1 :
a. Negara indonesia ialah negara kesatan, yang berbentuk republik
b. Kedaulatan adalah ditangan rakyat, dan dilakukan sepenuhnya oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat
F. Konstitusi
1. Pengertian konstitusi
Konstitusi (bahasa Latin: constitutio) dalam negara adalah sebuah
norma sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintahan negara.
Pengertian konstitusi menurut para ahli:

20
a. K.C. Wheare, konstitusi adalah keseluruhan system ketatanegaraan
suatu Negara yang berupa kumpulan peraturan yang membentuk, megatur,
dan memrintah dalam pemerintahan suatu Negara.
b. Lassale, konstitusi adalah hubungan antara kekuasaan yang terdapat
didalam masyarakat seperti golongan yang mempunyai kedudukan nyata
didalam masyarakat.
c. C.L.J Van Apeldoorn, konstitusi memuat baik peraturan yang tertulis
maupun peraturan tak tertulis.
Dari pendapat para ahli diatas, dapat kita simpulkan bahwa konstitusi
merupakan system ketatanegaraan suatu Negara. Istilah konstitusi mempunyai
2 pengertian
a. Pengertian luas, konstitusi merupakan keseluruhan dari ketentuan-
ketentuan dasar atau hukum dasar.
b. Pengertian sempit, konstitusi berarti piagam dasar atau undang-undang
dasar, yaitu suatu dokumen lengkap mengenai peraturan-peraturan dasar
Negara.
2. Tujuan, Fungsi konstitusi
a. Tujuan konstitusi
Tujuan konstitusi adalah membatasi tindakan sewenang-wenang
pemerintah, dan menetapkan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat.
Selain itu, konstitusi Negara bertujuan menjamin pemenuhan hak-hak
dasar warga Negara.Konstitusi Negara memiliki fungsi-fungsi sebagai
berikut (Jimly Asshiddiqie, 2002).
b. Fungsi
1) Fungsi penentu atau pembatas kekuasaan Negara.
2) Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antarorgan Negara.
3) Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antara organ dengan warga
Negara.
4) Fungsi pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan
ataupun kegiatan penyelenggaraan kekuasaan Negara.
5) Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan
yang asli (dalam demokrasi adalah rakyat) kepada organ Negara.

21
6) Fungsi simbolik yaitu sebagai sarana pemersatu (symbol of unity),
sebagai rujukan identitas dan keagungan kebangsaan (identitu of
nation) serta sebagai center of ceremony.
7) Fungsi sebagai sarana pengendalian masyarakat (social control),
baik dalam arti sempit yaitu bidang politik dan dalam arti luas
mencakup bidang social ekonomi.
8) Fungsi sebagai sarana perekayasaan dan pembaruan masyarakat.
Secara garis besar, tujuan konstitusi adalah membatasi tindakan
sewenang-wenang pemerintah, menjamin hak-hakn rakyat yang diperintah
dan menetapkan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat.Sedangkan fungsi
konstitusi adalah sebagai dokumen nasional dan alat untuk membentuk
sistem hukum negara.

3. UUD Negara RI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara


UUD Negara RI Tahun 1945 ditetapkan pada 18 agustus 1945. UUD
adalah bentuk peraturan perundang-undangan yang tertinggi yang memuat
aturan-aturan dasar dan ketentuan-ketentuan pokok tentang sistem
ketatanegaraan satu negara yang sifatnya tertulis.
Dalam pelaksanaannya konstitusi itu disamping yang tertulis ada yang
tidak tertulis yang disebut dengan convensi. UUD Negara RI tahun 1945
bersifat singkat dan supel. UUD 1945 hanya memiliki 16 bab, 37 pasal, aturan
peralihan dan aturan tambahan. Hal ini mengandung makna :
a. UUD 1945 hanya memuat garis-garis besar saja
b. Sifat yang supel (elastic) dimaksudkan bahwa masyarakat itu terus
berkembang dan dinamis
4. Sifat UD 1945
a. UUD 1945 bersifat tertulis, rumusannya jelas, hukum positif
b. UUD 1945 bersifat singkat dan supel, karena memuat aturan-aturan
pokok saja
c. UUD 1945 hanya memuat norma-norma, aturan-aturan dan ketentuan-
ketentuan yang harus dilaksanakan secara konstitusional
d. UUD 1945 merupakan peraturan hukum positif yang tertinggi
5. Pemberlakuan UUD 1945 di Indonesia

22
a. UUD 1945 (18 agustus 1945-27 desember 1949)
b. Konstitusi RIS (27 desember 1949-17 agustus 1950)
c. UUDS RI 1950 (17 agustus 1950-5 juli 1959)
d. Kembali ke UUD 1945 (5 juli 1959)
6. Tata urutan peraturan perundang-undangan berdasarkan UU.NO.IO Pasal 7
tahun 2004
a. UUD Negara RI tahun 1945
b. UU/peraturan pemerintah pengganti UU
c. Peraturan pemerintah
d. Peraturan presiden
e. Peraturan daerah
G. Otonomi daerah
1. Pengertian otonomi daerah
Otonomi berasal dari 2 kata yaitu , auto berarti sendiri,nomosberarti
rumah tangga atau urusan pemerintahan.Otonomi dengan demikian berarti
mengurus rumah tangga sendiri.Dengan mendampingkan kata ekonomi dengan
kata daerah,maka istilah “mengurus rumah tangga sendiri” mengandung makna
memperoleh kekuasaan dari pusat dan mengatur atau menyelenggarakan rumah
tangga pemerintahan daerah sendiri.
Ada juga berbagai pengertian yang berdasarkan pada aturan yang di
tetapkan oleh Pemerintahan Daerah. Pengertian yang memliki kaitan dan
hubungan dengan otonomi daerah yang terdapat di dalam Undang-
Undang,yaitu sebagai berikut:
a. Pemerintah daerah yaitu penyelenggaraan urusan di dalam suatu
daerah.
b. Penyelenggaran urusan pemerintah daerah tersebut harus menurut
asas otonomi seluas-luasya dalam prinsip dan sistem NKRI
sebagaimana yang dimaksudkan di dalam UUD 1945.
c. Pemerintah Daerah itu meliputi Bupati atau Walikota, perangkat
daerah seperti Lurah,Camat serta Gubernur sebagai pemimpin
pemerintahan daerah tertinggi.

23
d. DPRD adalah lembaga pemerintahan daerah di mana di dalam
DPRD duduk para wakil rakyat yang menjadi penyalur aspirasi
rakyat.Selain itu DPRD adalah suatu unsur penyelenggara
pemerintahan daerah.
Otonomi daerah adalah wewenang,hak dan kewajiban suatu daerah
otonom untuk mengurus dan mengatur sendiri urusan pemerintahan dan
mengurus berbagai kepentingan masyarakat yang berada dan menetap di dalam
daerah tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Daerah otonom adalah suatu kesatuan masyarakat yang berada di dalam
batas-batas wilayah dan wewenang dari pemerintahan daerah di mana
prngaturan nya berdasarkan prakarsa sendiri namum sesuai dengan
sistem NKRI. Di dalam otonomi daerah di jelaskan bahwa pemerintah pusat
adalah Presiden Republik Indonesia sebagaiman tertulis di dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Sejarah Perkembangan Otonomi Daerah di Indonesia


a. Warisan Kolonial
Pada tahun 1903, pemerintah kolonial mengeluarkan staatsblaad
No. 329 yang memberi peluang dibentuknya satuan pemerintahan yang
mempunyai keuangan sendiri. Kemudian staatblaad ini deperkuat dengan
Staatblaad No. 137/1905 dan S. 181/1905. Pada tahun 1922, pemerintah
kolonial mengeluarkan sebuah undang-undang S. 216/1922. Dalam
ketentuan ini dibentuk sejumlah provincie, regentschap, stadsgemeente,
dan groepmeneenschap yang semuanya menggantikan locale ressort.
Selain itu juga, terdapat pemerintahan yang merupakan persekutuan asli
masyarakat setempat (zelfbestuurende landschappen).
Pemerintah kerajaan satu per satu diikat oleh pemerintahan
kolonial dengan sejumlah kontrak politik (kontrak panjang maupun
kontrak pendek). Dengan demikian, dalam masa pemerintahan kolonial,
warga masyarakat dihadapkan dengan dua administrasi pemerintahan.
b. Masa Pendudukan Jepang

24
Ketika menjalar PD II Jepang melakukan invasi ke seluruh Asia
Timur mulai Korea Utara ke Daratan Cina, sampai Pulau Jawa dan
Sumatra. Negara ini berhasil menaklukkan pemerintahan kolonial Inggris
di Burma dan Malaya, AS di Filipina, serta Belanda di Daerah Hindia
Belanda. Pemerintahan Jepang yang singkat, sekitar tiga setengah tahun
berhasil melakukan perubahan-perubahan yang cukup fundamental dalam
urusan penyelenggaraan pemerintahan daerah di wilayah-wilayah bekas
Hindia Belanda.
Pihak penguasa militer di Jawa mengeluarkan undang-undang
(Osamu Seire) No. 27/1942 yang mengatur penyelenggaraan pemerintahan
daerah. Pada masa Jepang pemerintah daerah hampir tidak memiliki
kewenangan. Penyebutan daerah otonom bagi pemerintahan di daerah pada
masa tersebut bersifat misleading.
c. Masa Kemerdekaan
1) Periode Undang-undang Nomor 1 Tahun 1945
Undang-undang Nomor 1 Tahun 1945 menitik beratkan pada
asas dekonsentrasi, mengatur pembentukan KND (komite Nasional
Daerah) di keresidenan, kabupaten, kota berotonomi, dan daerah-daerah
yang dianggap perlu oleh mendagri. Pembagian daerah terdiri atas dua
macam yang masing-masing dibagi dalam tiga tingkatan yakni:
1) Provinsi
2) Kabupaten/kota besar
3) Desa/kota kecil.
UU No.1 Tahun 1945 hanya mengatur hal-hal yang bersifat darurat dan
segera saja. Dalam batang tubuhnya pun hanya terdiri dari 6 pasal saja
dan tidak memiliki penjelasan.
2) Periode Undang-undang Nomor 22 tahun 1948
Peraturan kedua yang mengatur tentang otonomi daerah di
Indonesia adalah UU Nomor 22 tahun 1948 yang ditetapkan dan mulai
berlaku pada tanggal 10 Juli 1948. Dalam UU itu dinyatakan bahwa
daerah Negara RI tersusun dalam tiga tingkat yakni:
a) Propinsi

25
b) Kabupaten/kota besar
c) Desa/kota kecil
d) Yang berhak mengurus dan mengatur rumah tangganya sendiri.

3) Periode Undang-undang Nomor 1 Tahun 1957


Menurut UU No. 1 Tahun 1957, daerah otonom diganti dengan
istilah daerah swatantra. Wilayah RI dibagi menjadi daerah besar dan
kecil yang berhak mengurus rumah tangga sendiri, dalam tiga tingkat,
yaitu:
1) Daerah swatantra tingkat I, termasuk kotapraja Jakarta Raya
2) Daerah swatantra tingkat II
3) Daerah swatantra tingkat III.
UU No. 1 Tahun 1957 ini menitikberatkan pelaksanaan otonomi
daerah seluas-luasnya sesuai Pasal 31 ayat (1) UUDS 1950.
4) Periode Penetapan Presiden Nomor 6 Tahun 1959
Penpres No. 6 Tahun 1959 yang berlaku pada tanggal 7
November 1959 menitikberatkan pada kestabilan dan efisiensi
pemerintahan daerah, dengan memasukkan elemen-elemen baru.
Penyebutan daerah yang berhak mengatur rumah tangganya sendiri
dikenal dangan daerah tingkat I, tingkat II, dan daerah tingkat III.
Dekonsentrasi sangat menonjol pada kebijakan otonomi daerah
pada masa ini, bahwa kepala daerah diangkat oleh pemerintah pusat,
terutama dari kalangan pamong praja.
5) Periode Undang-undang Nomor 18 Tahun 1965
Menurut UU ini, wilayah negara dibagi-bagi dalam tiga
tingkatan yakni:
1) Provinsi (tingkat I)
2) Kabupaten (tingkat II)
3) Kecamatan (tingkat III)
Sebagai alat pemerintah pusat, kepala daerah bertugas
memegang pimpinan kebijaksanaan politik polisional di daerahnya,
menyelenggarakan koordinasi antarjawatan pemerintah pusat di daerah,

26
melakukan pengawasasan, dan menjalankan tugas-tugas lain yang
diserahkan kepadanya oleh pemerintah pusat. Sebagai alat pemerintah
daerah, kepala daerah mempunyai tugas memimpin pelaksanaan
kekuasaan eksekutif pemerintahan daerah, menandatangani peraturan
dan keputusan yang ditetapkan DPRD, dan mewakili daerahnya di
dalam dan di luar pengadilan.
6) Periode Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974
UU ini menyebutkan bahwa daerah berhak mengatur, dan
mengatur rumah tangganya berdasar asas desentralisasi. Dalam UU ini
dikenal dua tingkatan daerah, yaitu daerah tingkat I dan daerah tingkat
II. Daerah negara dibagi-bagi menurut tingkatannya menjadi:
1) Provinsi/ibu kota negara
2) Kabupaten/kotamadya
3) Kecamatan

Titik berat otonomi daerah terletak pada daerah tingkat II karena


daerah tingkat II berhubungan langsung dengan masyarakat sehingga
lebih mengerti dan memenuhi aspirasi masyarakat. Prinsip otonomi
dalam UU ini adalah otonomi yang nyata dan bertanggung jawab.
7) Periode Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999
Pada prinsipnya UU ini mengatur penyelenggaraan pemerintahan
daerah yang lebih mengutamakan desentralisasi. Pokok pikiran dalam
penyusunan UU No. 22 tahun 1999 adalah sebagai berikut:
1) Sistem ketatanegaraan Indonesia wajib menjalankan prinsip
pembagian kewenangan berdasarkan asas desentralisasi dalam
kerangka NKRI.
2) Daerah yang dibentuk berdasarkan asas desentralisasi dan
dekonsentrasi adalah daerah provinsi sedangkan daerah yang
dibentuk berdasarkan asas desentralisasi adalah daerah kabupaten
dan daerah kota.
3) Daerah di luar provinsi dibagi dalam daerah otonomi.
4) Kecamatan merupakan perangkat daerah kabupaten.

27
Secara umum, UU No. 22 tahun 1999 banyak membawa
kemajuan bagi daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Tetapi sesuai perkembangan keinginan masyarakat daerah, ternyata UU
ini juga dirasakan belum memenuhi rasa keadilan dan kesejahteraan
bagi masyarakat.
8) Periode Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
Pada tanggal 15 Oktober disahkan UU No. 32 tahun 2004
tentang pemerintah Daerah yang dalam pasal 239 dengan tegas
menyatakan bahwa dengan berlakunya UU ini, UU No. 22 tahun 1999
tentang Pemerintahan Daerah dinyatakan tidak berlaku lagi.
UU baru ini memperjelas dan mempertegas hubungan hierarki
antara kabupaten dan provinsi, antara provinsi dan pemerintah pusat
berdasarkan asas kesatuan administrasi dan kesatuan wilayah.
Pemerintah pusat berhak melakukan kordinasi, supervisi, dan evaluasi
terhadap pemerintahan di bawahnya, demikian juga provinsi terhadap
kabupaten/kota. Di samping itu, hubungan kemitraan dan sejajar antara
kepala daerah dan DPRD semakin di pertegas dan di perjelas.
3. Undang-Undang No. 5 Th. 1999 tentang pemerintahan daerah secara legal
formal menggantikan :
a. UU No. 5 Th 1974 tentang pokok-pokok pemerintahan daerah
b. UU No. 5 Th 1979 tentang pemerintahan desa
Otonomi daerah bertujuan adanya pemerataan pembangunan dan hasil
hasil-hasilnya untuk semua daerah yang ada gilirannya diharapkan
dapat mewujudkan masyarakat madani (Civil Cociety)
4. Kewenangan daerah
Berdasarkan UU No. 22 Th 1999 daerah mempunyai kewenangan di
bidang pemerintahan kecuali :
a. Kewenangan dalam bidang politik luar negeri
b. Pertahanan keamanan
c. Peradilan
d. Moneter dan fiscal
e. Agama

28
f. Kewenangan bidang lain (perencanaan nasional, perimbangan
keuangan, sistem administrasi negara, lembaga perekonomian negara
dll)
Bentuk dan susunan pemerintah daerah
a. DPRD swbagai badan legislatif daerah dan pemerintah sebagai
eksekutif daerah
b. Pemerintah daerah terdiri atas kepala daerah beserta perangkat daerah
lainnya
Tugas DPRD
a. Membentuk peraturan daerah bersama Gubernur, walikota dan bupati
b. Menetapkan anggaran pendapatan dan belanja
c. Daerah (APBD) bersama gubernur, bupati/walikota
d. Mengawasi pelaksanaan peraturan daerah
H. Demokrasi
Demokrasi berasal dari kata Demos artinya rakyat, krator artinya
pemerintahan. Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan dimana rakyat diikut
sertakan dalam pemerintahan negara.
Demokrasi di Indonesia adalah demokrasi pancasila. Demokrasi
pancasila adalah paham demokrasi yang bersumber kepada kepribadian dan
filsafat hidup bangsa Indonesia yang perwujudannya seperti ketentuan dalam
pembukaan UUD 1945.
1. Ketentuan pembukaan UUD 1945
a. Dasar demokrasi pancasila adalah kedaulatan rakyat yang tercantum
dalam pembukaan UUD 1945
b. Pelaksanaan demokrasi Pancasila terdapat dalam pasal 1 ayat 2 UUD
1945 yang berbunyi kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilakukan
sepenuhnya oleh MPR
c. Asas demokrasi pancasila terdapat dalam sila ke empat pancasila yang
berbunyi kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.
2. Macam-macam demokrasi

29
Macam-Macam Demokras. Demokrasi banyak dipakai suatu negara
dengan banyak macam-macamnya. Jadi, mengenai macam-macam
demokrasi dapat dikelompokkan dalam beberapa pembagian antara lain
sebagai berikut :
a) Macam-Macam Demokrasi Berdasarkan Penyaluran Kehendak Rakyat
1) Demokrasi Langsung (Direct Democracy): Pengertian demokrasi
langsung adalah demokrasi yang secara langsung dalm melibatkan
rakyat untuk pengambilan keputusan terhadap suatu negara. Demokrasi
langsung, rakyat secara langsung berpartisipasi dalam pemilihan umum
dan menyampaikan kehendaknya.
2) Demokrasi Tidak Langsung (Indirect Democracy): Pengertian
demokrasi tidak langsung adalah demokrasi yang tidak secara langsung
melibatkan seluruh rakyat suatu negara dalam pengambilan keputusan.
Demokrasi tidak langsung, rakyat menggunakan wakil-wakil yang telah
dipercaya untuk menyampaikan aspirasi dan kehendaknya. Sehingga
dalam demokrasi tidak langsung wakil rakyat terlibat secara langsung
dengan menjadi perantara seluruh rakyat.
b) Macam-Macam Demokrasi Berdasarkan Fokus Perhatiannya
1) Demokrasi Formal: Pengertian demokrasi formal adalah demokrasi
yang berfokus dari bidang politik tanpa mengurangi kesenjangan
ekonomi.
2) Demokrasi Material: Pengertian demokrasi material adalah demokrasi
yang berfokus di bidang ekonomi tanpa mengurangi kesenjangan
politik.
3) Demokrasi Gabungan: Pengertian demokrasi gabungan adalah
demokrasi yang berfokus sama besar baik di bidang politik dan
ekonomi.
c) Macam-Macam Demokrasi Berdasarkan Prinsip Ideologi
1) Demokrasi Liberal: Pengertian demokrasi liberal adalah demokrasi
yang didasarkan dari hak individu suatu warga negara. Demokrasi
liberal dimana setiap individu dapat mendominasi dalam demokrasi
ini. Pemerintah tidak akan banyak ikut campur dalam kehidupan

30
masyarakat dimana pemerintah memiliki kekuasaan terbatas.
Demokrasi liberal disebut juga dengan demokrasi konstitusi yang
dibatasi oleh konstitusi.
2) Demokrasi Komunis: Pengertian demokrasi komunis adalah
demokrasi yang berdasarkan dari hak pemerintah di negaranya dimana
pemerintah mendominasi atau kekuasaan tertinggi dipegang oleh
penguasa atau pemerintah. Demokrasi komunis tidak dibatasi dan
bersifat totaliter yang membuat hak setiap individu tidak ada
pengaruhnya pada pemerintah.
3) Demokrasi Pancasila: Pengertian demokrasi pancasila adalah
demokrasi yang didasarkan dari ideologi Indonesia, yaitu Pancasila
berdasrkan dari tata sosial dan budaya bangsa Indonesia. Demokrasi
Pancasila merupakan yang dianut Indonesia.
3. Landasan/sumber hukum
a. Proklamasi 17 Agustus 1945
b. Dekrit presiden 5 juli 1959
c. UUD 1945
d. Supersemar (surat pemerintahan sebelas maret)
4. Tata urutan peraturan perundangan
a. UUD 1945
b. Ketetapan MPR
c. Peraturan pemerintah
d. Keputusan presiden
e. Peraturan pelaksanaannya (peraturan menteri)
5. ciri-ciri pemerintahan demokrasi
a. Ciri Pemerintahan berdasarkan kehendak dan kepentingan rakyat banyak.
1) Ciri Kontitusional, yaitu mengenai kepentingan, kehendak ataupun
kekuasaan rakyat yang dituliskan di konstitusi dan undang-undang
negara.
2) Ciri Perwakilan, yaitu dalam mengatur negaranya, kedaulatan rakyat
diwakilkan dari beberapa orang yang sudah dipilih oleh rakyat itu sendiri.

31
3) Ciri Pemilihan umum, Yaitu suatu kegiatan politik yang dilakukan
untuk memilih pihak dalam pemerintahan
4) Ciri Kepartaian, yaitu partai menjadi sebuah sarana atau media
sebagai bagian pelaksanaan sistem demokrasi
5) Ciri kekuasaan, yaitu terdapat pembagian dan juga pemisahan
kekuasaan
6) Ciri Tanggung Jawab, yaitu dengan adanya tanggung jawab baik
pihak yang telah terpilih dapat ikut dalam pelaksanaan suatu sistem
demokrasi
b. Ciri-Ciri Demokrasi - Menurut Bingham Powl. Jir.
1) Legitimasi pemerintah, didasarkan dari keputusan pemerintah yang
mewakili keinginan rakyat, artinya apapun yang dilakukan
pemerintah baik patuh pada aturan hukum didasarkan untuk
menenkankan bahwa apa yang dilakukan oleh pemerintah merupakan
kehendak rakyat
2) Pengaturan yang mengorganisasikan musyawarah mufakat atau
perundingan untuk memperoleh legitimasi dengan melalui pemilihan
umum yang kompetitif.
3) Pemilihan secara rahasia dan tanpa adanya paksaan
4) Terdapat hak-hak dasar misalnya kebebasan berbicara, kebebasan
berkumpul, kebebasan berorganisasi dan kebebasan pers.
I. Ketahanan nasional
1. Latar belakang
Semenjak proklamasi 17 agustus 1945 adanya ancaman terhadap bangsa
dan negara, ancaman tersebut dari dalam maupun dari luar negeri.
a. Ancaman dari luar negeri
1) Agrasi militer belanda
b. Ancaman dari dalam negeri
1) Pemberontakan PKI
2) DI/TII
3) Merebut irian jaya
2. Pengertian ketahanan nasional

32
Kondisi dinamika , yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan , hambatan dan ancaman baik
yang datang dari dalam mauun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak
langsung yang dapat membahayakan integritas , identitas serta kelangsungan
hidup bangsa dan Negara . KETAHANAN NASIONAL diperlukan dalam
rangka menjamin eksistensi bangsa dan Negara dari segala gangguan baik
yang datangnya dari luar maupun dari dalam negeri .
3. Fungsi ketahanan nasional :
1. daya tangkal dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan ,
ketahan nasional Indonesia ditujukan untuk menangkai segala bentuk
ancaman , gangguan ,hambatan dan tantangan terhadap identitas ,
integritas, eksistensi bangsa dan Negara Indonesia dalam aspek ideology
,poltik, ekonomi,social budaya dan pertahan keamanan . .
2. pengarah bagi kemapuan potensi kekuatan bangsa dalam bidang
ideology , politik, ekonomi, social budaya dan pertahan keamanan
sehingga tercapai kesejahteraan rakyat .
3. pengarah dalam menyatukan polaa pikir , pola tindak , dan cara kerja
intersektor ,antarsector, dan multidispinser .
4. Landasan ketahanan nasional
a. Landasan idiil pancasila
b. Landasan konstitusional UUD 1945
c. Landasan visional wawasan nusantara
5. Sifat ketahanan bangsa Indonesia
a. Mandiri
Ketahanan nasional percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri
dengan prinsip :
1) Tidak mudah menyerah
2) Integritas
3) Kepribadian bangsa
b. Dinamis
Ketahanan nasional tidaklah tetap :

33
1) Dapat meningkat
2) Dapat menurun
3) Tergantung pada situasi dan kondisi bangsa
c. Wibawa
Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional secara berkelanjutan dan
berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan
bangsa
d. Konsultasi dan kerjasama
Konsepsi ketahanan nasional tidak mengutamakan sikap konprontatif
dan antagistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik, tetapi
lebih mengutamakan sikap konsultatif, kerjasama serta saling
menghargai dengan mengandalkan kekuatan moral dan kepribadian
bangsa.
6. Pengaruh aspek ketahanan bangsa terhadap kehidupan berbangsa dan
bernegara
a. Pengaruh aspek ideologi
Ideologi adalah sistem nilai sekaligus kebulatan ajaran yang
memberikan motivasi. Ideologi juga mengandung konsep dasar tentang
kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa
1) Ideologi dunia
a) Liberalisme
Aliran pikiran perseorangan atau individu alistik. Menurut aliran
ini negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang
disusun atas kontrak semua individu dalam masyarakat
(Hobbes, John Locke, Rousseau)
b) Komunisme
Aliran pikiran ini beranggapan bahwa negara adalah susunan
golongan (kelas) untuk menindas kelas lain (diajarkan oleh karl
Marx, Rngels dan lenin)
c) Paham agama
Ideologi bersumber dari filsafah agama yang termuat dalam
kitab suci agama. Negara membina kehidupan keagamaan umat

34
d) Ideologi pancasila
Pancasila adalah nilai budaya bangsa Indonesia
b. Pengaruh aspek politik
1) Politik dalam negeri
Politik dalam negeri adalah kehidupan politik dan kenegaraan
berdasarkan pancasila dan UUD 1945 yang mampu menyerap
aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu
sistem.
2) Politik luar negeri
Politik luar negeri Indonesia yang berlandaskan pada pembukaan
UUD 1945, melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaan abadi dan keadilan sosial dan ati penjajah.
c. Pengaruh aspek ekonomi
Sistem perekonomian bangsa Indonesia mangacu pada pasal 33 UUD
1945, menyebutkan bawa sistem perekonomian indonesia disusun
sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
J. Politik dan strategi nasional
1. Pengertian politik
Kata politik secara etimologi berasal dari bahasa ynani politeia
yang akar katanya polis berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri
yaitu negara dan teia, berarti urusan dalam bahasa Indonesia, politik dalam
arti politics mempunyai makna kepentingan umum warga negara suatu
bangsa.
Politik merupakan suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan,
cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang kita
kehendaki. Dalam bahasa inggris politics adalah suatu rangkaian asas,
keadaan, cara dan alat yang digunakan untuk mencapai cita-cita atau tujuan
tertentu.
Politik secara umum menyangkut proses penentuan tujuan negara
dan cara melaksanakannya. Pelaksanaan tujuan itu memerlukan kebijakan,
kebijakan umum yang menyangkut peraturan, pembagian atau alokasi
sumber-sumber yang ada.

35
2. Pengertian strategi
Strategi berasal dari bahasa yunani strategia yang diartikan sebagai
The art of the general atau seni seorang panglima yng biasanya digunakan
dalam peperangan.
Karl von clausewitz berpendapat bahwa strategi adalah
pengetahuan tentang penggunaan pertempuran untuk memenangkan
peperangan. Dalam pengertian umu strategi adalah cara untuk mendap
kemenangan/pencapaian tujuan.
3. Politik dan strategi nasional
a. Politik nasional adalah asas, haluan, usaha, serta kebijaksanaan negara
tentang pembinaan (perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, dan
pengendalian) serta penggunaan kekuatan nasional ntuk mencapai
tujuan nasional.
b. Strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam
mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional.
4. Implementasi politik dan strategi nasional (hukum, ekonomi, politik)
a. Implementasi polstranas dibidang hukum
1) Mengembangkan budaya hukum disemua lapisan masyarakat
2) Menata sistem hukum yang menyeluruh dan terpadu
3) Menegakkan hukum secara konsisten, untuk menjamin kepastian
hkum
4) Melanjutkan ratifikasi konvensi internasional dalam bentuk undang-
undang, terutama yang berkaitan dengan HAM
5) Meningkatkan integritas moral dan profesional aparat penegak
hukum
6) Mewujudkan lembaga peradilan yang mandiri dan bebas dari
pengaruh penguasa
7) Mengembangkan perundangan yang mendukung kegiatan hukum
8) Menyelenggarakan proses pengadilan secara cepat, mudah, urah,
terbuka, bebas dari KKN
9) Meningkatkan pemahaman dan penyadaran perlindungan serta
penegakan HAM

36
10) Menyelesaikan berbagai pelanggaran hukum
5. Implementasi polstranas dibidang ekonomi
a. Nebgembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang betumpu pda
mekanisme pasar
b. Mengembangkan persaingan yang sehat dan adil, serta menghindarkan
struktur monopolitik
c. Mengoptimalkan peran pemerintah dalam mengoreksi
ketidaksempurnaan pasar
d. Mengupayakan kehidupan yang layak berdasarkan kemanusiaan yang
adil bagi masyarakat
e. Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global
f. Mengelola kebijakan makro dan mikro ekonomi secara terkoordinasi
dan sinergis
g. Mengembangkan kebijakan fiscal dengan prinsip transparansi,
kedisiplinan, keadilan, efisiensi, efektivitas
h. Mengembangkan pasar modal yang sehat, transparan, efisien
i. Mengoptimalkan penggunaan pinjaman luar negeri
j. Mengembangkan kebijakan industri dan investasi untuk meningkatkan
daya saing global
k. Memberdayakan pengusaha kecil, menengah dan koperasi
l. Menata secara efisien, transparan, profesional badan usaha milik negara
m. Mengembangkan hubungan kemitraan yang saling menguntungkan
antara koperasi, swasta dan BUMN
n. Mengembangkan sistem ketahanan pangan yang berbasis pada bahan
pangan lokal
o. Meningkatkan penyediaan dan pemanfaatan sumber energi dan tenaga
listrik murah
p. Mengembangkan kebijkan pemerintahan secara adil, transparan dan
produktif
q. Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasaranan
publik
r. Mengembangkan ketenaga kerjaan secara menyeluruh dan terpadu

37
s. Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kerja yang dikirim ke luar
negeri
t. Meningkatkan penguasaan, pengembangan dan pemanfaatan IPTEK
dalam dunia usaha
u. Melakukan upaya terpad ntuk mempercepat proses pengentasan
kemiskinan dan pengangguran.

38
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain,
sehingga dalam praktik harus dijalankan dengan seimbang. UUD Negara Republik
Indonesia tahun1945 di tetapkan pada 18 agustus 1945. Setiap manusia selalu
menginginkan terciptanya suasana yang aman, tentram dan tertata rapih dalam
kehidupannya. UUD adalah bentuk peraturan perundang undangan tertinggi yang
memuat aturan – aturan dasar dan ketentuan-ketentuan pokok tentang sistem
ketatanegaraan suatu negara yang sifatnya tertulis, rumusannya jelas, hukum positif.
Berdasarkan pembahasan diatas dapat dipahami dengan adanya otonomi
daerah, maka setiap daerah akan diberi kebebasan dalam menyusun program dan
mengajukannya kepada pemerintahan pusat. Demokrasi adalah suatu sistem
pemerintahan dimana rakyat ikut serta dalam pemerintahan Negara. Ketahanan
nasional diperlukan dalam rangka menjamin eksistensi bangsa dan Negara dari
segala gangguan baik yang datangnya dari luar maupun dari dalam negeri .
Politik Nasional adalah kebijakan umum dan pengambilan kebijakan untuk
mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional.
B. Saran
Hak dan kewajiban merupakan suatu instrumen yang saling terkait,
sehingga pelaksanaan hal tersebut harus dilakukan secara seimbang agar tidak
terjadi permasalahan yang akan menyebabkan timbulnya gejolak masyarakat yang
tidak diinginkan . Setiap manusia selalu menginginkan terciptanya suasana yang
aman, tentram dan tertata rapih dalam kehidupannya.
Kita tentu mengharapkan kesemuanya dapat berjalan seimbang sehingga
tercipta suasana yang harmonis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagai warga negara yang baik, patutlah kita bergandengtangan dan bekerjasama
untuk mencapai tujuan kita bersama. Pemerintah tidak akan berhasil tanpa rakyat,
dan sebaliknya. Untuk itu harus adanya kerjasama yang baik.

39
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/kewarganegaraan

Chieva,C.”Perkembangan dan pemikiran ham di Indonesia”.2012.

Khodafi dkk. 2012. Civic education. Surabaya: iainsunan ampel press

Aim Abdulkarim, "Pendidikan Kewarganegaraan: Membangun Warga Negara


yang Demokratis"

Pendidikan Kewarganegaraan", Yudhistira Ghalia Indonesia, 9797468135,


9789797468132

DR. Kaloh J, 2007, Mencari Bentuk otonomi Daerah, Suatu Solusi Dalam
Menjawab Kebutuhan Lokal Dan Tantangan Global, Jakarta, Rhineka Cipta.

http://susisitisapaah.blogspot.com/2011/03/sejarah-perkembangan-otonomi-
daerah-di.html

Affandi , Idrus , dkk.2007.Hak Asasi Manusia.Jakarta : Universitas Terbuka

Basrowi, dkk.2006.Demokrasi dan HAM.Kediri :Jenggala Pustaka Utama

40
41

You might also like