SAMBUTAN CAMAT

ASSALAMU’ALAIKUM. WR. WB

1. YTH. MUSPIKA KECAMATAN MUARA LAWA

2. YTH. KEPALA UPT, KEPALA SMA, SMP, SD,

3. YTH. BAPAK IBU GURU DAN TOKOH MASYARAKAT HADIRIN PESERTA UPACARA
YANG BERBAHAGIA

PESERTA UPACARA YANG SAYA BANGGAKAN.

ALHAMDULILLAH, PUJI DAN SYUKUR MARILAH KITA PANJATKAN KEHADIRAT ALLAH SWT,
TUHAN YANG MAHA ESA, KARENA ATAS LIMPAHAN RAHMAT DAN KARUNIA-NYA, KITA
MASIH DIBERI KESEHATAN, KEKUATAN DAN KESEMPATAN, SEHINGGA PADA PAGI HARI
INI, KITA DAPAT BERSAMA-SAMA MENGIKUTI UPACARA BENDERA DALAM RANGKA
PERINGATAN HARI LAHIRNYA PANCASILA.

MENGAWALI SAMBUTAN INI, SAYA MENGAJAK KEPADA KITA SEMUA UNTUK

MERENUNGKAN KEMBALI DAN MEREFLEKSI, SEJAUH MANA KITA MENGAMALKAN NILAI-
NILAI LUHUR PANCASILA. HAL INI PENTING DILAKUKAN, AGAR KITA MAMPU MELAKUKAN
PEMBASISAN DAN MENGAKTUALISASI REALISASI LIMA SILA PANCASILA SEBAGAI
SANDARAN BAGI HARAPAN-HARAPAN KEADILAN SOSIAL BAGI RAKYAT INDONESIA,
TERUTAMA MASYARAKAT KECAMATAN MUARA LAWA.

PESERTA UPACARA YANG BERBAHAGIA,

DALAM PERJALANAN SEJARAH BANGSA INDONESIA TERCATAT BAHWA PARA PENDIRI

BANGSA TELAH MEMBUAT “PILIHAN CERDAS” DENGAN MENJADIKAN PANCASILA
SEBAGAI DASAR BERDIRINYA NEGARA INDONESIA MERDEKA. Ir. SOEKARNO ADALAH
ORANG PERTAMA YANG MENGGALI, MENEMUKAN DAN MENJABARKAN PANCASILA
SEBAGAI PANDANGAN HIDUP, DASAR FILOSOFIS, DASAR ATAU FALSAFAH BAGI
INDONESIA MERDEKA. MENURUT BUNG KARNO, DARI SISI KEMASYARAKATAN DAN
KESEJARAHAN, PANCASILA DIGALI DARI BUMI INDONESIA DAN DIKRISTALISASIKAN DARI
NILAI-NILAI YANG BERKEMBANG DALAM KEHIDUPAN RAKYAT INDONESIA YANG
BERANEKA RAGAM. NILAI-NILAI TERSEBUT, SEPERTI KESANTUNAN, KERUKUNAN,
KEJUJURAN, TOLERANSI ATAS PERBEDAAN, GOTONG ROYONG, DAN MUSYAWARAH
MUFAKAT DAPAT DIAMATI PADA KELOMPOK MASYARAKAT YANG TERSEBAR DI SELURUH
INDONESIA, YANG PRAKTEKNYA DISESUAIKAN DENGAN BUDAYA MASYARAKAT YANG
BERSANGKUTAN. DAN OLEH KARENANYA, SEBAGAI GENERASI PENERUS KITA HARUS
KOMITMEN DAN KONSISTEN MENERUSKAN CITA-CITA LUHUR PARA PENDIRI BANGSA,
YAITU DENGAN MENJADIKAN NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI DASAR, SPIRIT, ROH, DAN
MOTIVASI DALAM SEGALA SIKAP, TINGKAH LAKU, DAN PERBUATAN DALAM HIDUP
BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA DALAM KERANGKA NEGARA
KESATUAN REPUBLIK INDONESIA YANG BER ”BHINNEKA TUNGGAL IKA”.

NAMUN DEMIKIAN, SEIRING DENGAN PERUBAHAN ZAMAN, ADA FENOMENA PANCASILA

SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA, PAMORNYA TELAH MEREDUP, BAHKAN
MENGALAMI DEGRADASI KREDIBILITAS YANG LUAR BIASA. ERA GLOBALISASI YANG
DIWARNAI DENGAN TRANSFORMASI NILAI-NILAI INDIVIDUALISME DAN LIBERALISME
SECARA TERSTRUKTUR, SISTEMATIS, DAN MASIF,TELAH MELAHIRKAN ‘IDEOLOGI’
PRAGMATISME YANG KERING DENGAN EMPATI, TIPIS DARI RASA SOLIDARITAS
TERHADAP SESAMA DAN RASA GOTONG ROYONG, DAN LAINNYA, YANG
MANIFESTASINYA MENGHALALKAN SEGALA CARA UNTUK MEWUJUDKAN KEPENTINGAN
PRIBADI ATAU KELOMPOKNYA, DAN MENJADIKAN MASYARAKAT KONSUMTIF, INSTAN
DAN KAPITALIS.

FENOMENA TIMBULNYA FANATISME KELOMPOK,PENOLAKAN TERHADAP

KEMAJEMUKAN DAN TINDAKAN TEROR KEKERASAN YANG MARAK TERJADI AKHIR-AKHIR
INI MENUNJUKKAN BAHWA OBSESI MEMBANGUN BUDAYA DEMOKRASI YANG BERADAB,
ETIS DAN EKSOTIS SERTA MENJUNJUNG TINGGI KEBERAGAMAN DAN MENGHARGAI
PERBEDAAN MASIH JAUH DARI KENYATAAN. MARILAH KITA JADIKAN PANCASILA
MENJADI PANDANGAN HIDUP, MASUKKAN PANCASILA KEDALAM SETIAP TARIKAN NAFAS
KITA, RASAKAN DAN RESAPI NILAI-NILAI PANCASILA PADA SETIAP DETAKAN DAN
GETARAN JANTUNG KITA. LARUTKAN DAN TERUS MENGALIR DALAM DARAH KITA
MERESAP DAN MENYATU DALAM SYARAF DAN TULANG SUMSUM KITA, SEHINGGA DARI
UJUNG RAMBUT DI KEPALA SAMPAI UJUNG KAKI KITA ROHNYA, JIWANYA, OTAKNYA,
BADANNYA, TIADA LAIN KECUALI BERISI PANCASILA YANG TERUS ADA HINGGA HAYAT DI
KANDUNG BADAN.

PESERTA UPACARA YANG BERBAHAGIA

DEMIKIAN BEBERAPA HAL YANG DAPAT SAYA SAMPAIKAN. SEMOGA ALLAH SWT, TUHAN
YANG MAHA ESA SENANTIASA MEMBERIKAN BIMBINGAN SERTA KEKUATAN LAHIR DAN
BATIN KEPADA KITA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN KECAMATAN MUARA LAWA YANG
LEBIH BAIK. MARILAH KITA JADIKAN DAN TEKADKAN HARI ESOK DAN SETERUSNYA
MENJADI HARI YANG LEBIH BAIK DARI PADA HARI INI.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH.

WASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.
MERDEKA !
PANCASILA !!