Professional Documents
Culture Documents
DICKY DHARMAWAN
2 PJJ
PONDASI
I. Pekerjaan Lapis Pondasi Jalan
1. Lapis pondasi
1.1. Umum
Lapis pondasi merupakan bagian perkerasan jalan raya yang terletak antara lapis
Permukaan jalan dan tanah dasar dimana salah satu fungsi utamanya pada perkerasan
Lentur adalah untuk menyebarkan beban kendaraan agar tegangan yang sampai ke
tanah dasar tidak melampaui tegangan yang dapat menimbulkan deformasi berlebih.
Pada Perkerasan kaku, fungsi tama lapis pondasai dalahu ntuk mencegah
pemompaan. Atas pertimbangan efisiensi bahan, lapis pondasi dapat terdiri atas dua
bagian, yaitu lapis pondasi atas dan lapis pondasi bawah. Pada perkerasan kaku,
istilah lapis pondasi atas dan lapis pondasi bawah kadang-kadang digunakan secara
bergantian. Karena letaknya yang langsung di bawah lapis permukaan sehingga
menerima tegangan yang besar akibat beban roda kendaraan,maka lapis pondasi atas
dan lapis pondasi bawah pada perkerasan lentur harus mempunyai ketahanan yang
tinggi terhadap deformasi. Karena posisinya yang terletak di bawah lapis pondasi
atas, lapis pondasi bawah dapat mempunyai mutu yang lebih rendah daripada mutu
lapis untuk pondasi. Untuk memnuhi fungsi diatas ,lapis pondasi atas dan lapis
pondasi bawah dapat dibuat dari berbagai jenis bahan,tergantung pada ketersediaan
bahan ,efisiensi pengerjaan serta fungsi lainnya posisi lapisan pondasi atas dan
lapisan bawah,baik pada perkerasan lentur maupun perkerasan kaku,ditunjukan pada
gambar 1.1
1.3. Lapis pondasi atas dan lapis pondasi bawah pada perkerasan lentur
Sebagaimana disebutkan di atas bahwa fungsi utama lapis pondasi atas dan lapis
pondasi bawah pada perkerasan lentur adalah sebagai media untuk menyebarkan
tegangan yang ditimbulkan oleh beban kendaraan yang bekerja pada permukaan
perkerasan. Dengan demikian, maka tegangan yang sampai pada permukaan tanah
dasar tidak mengakibatkan deformasi yang berlebih. Lapis pondasi pada perkerasan
2.1.2.2.3 Jarak tiang dan kedalaman tiang yang masuk kedalam tanah
Jarak dari tiang-tiang harus dipertimbangkan terhadap kondisi dari tanah dan harus
dipilih dengan memperhatikan pemadatan dan metode pemasangan/pelaksanaannya.
Jarak tiang harus diukur dari as ke as. Untuk tiang-tiang yang paralel, jarak minimum
tiang adalah 5 kali diameter atau jarak terkecil dari tiang. Bila kepala tiang tergabung
dalam suatu kumpulan kepala tiang (pile-cap) beton, jarak dari satu sisi tiang ke tepi
terdekat dari kumpulan kepala tiang, tidak boleh kurang dari 250 mm. Kepala tiang
harus tertanam ke dalam beton tidak kurang dari 300 mm sesudah semua material
yang rusak akibat pemancangan dibuang. Untuk tiang-tiang beton dan pipa baja
RSNI T-12-2004 80 dari 117 yang diisi beton harus dibuat kait angkur atau
2.1.2.2.8 Sambungan
Apabila mungkin sambungan tiang dihindarkan. Jika tidak, maka sambungan harus
direncanakan mempunyai kekuatan penuh pada penampang melintang tiang. Jika
sambungan tidak dapat menahan momen lentur penuh, maka kekuatan dan lokasi
sambungan tidak boleh berada pada daerah yang mempengaruhi perilaku dan kinerja
selama pengangkatan, pemancangan atau dalam posisi akhir.