You are on page 1of 5

RS Dr.

Hafiz

SOP Pemasangan Water Seal Drainage (WSD)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

1/1
Ditetapkan
Tanggal diterbitkan
STANDAR Direktur RS Dr. Hafiz
OPERASIONAL
PROSEDUR
dr. Renyta Amelia, MARS

Pengertian WSD adalah suatu drenase intrapelural yang digunakan setelah prosedur
intrathorakal yang dihubungkan dengan pipa khusus ke dalam botol yang
berisi air.
Tujuan Mengeluarkan cairan dan udara dari dalam rongga pleura sehingga paru-paru
berkembang kembali secara normal.
Kebijakan Seluruh pasien yang akan melakukan WSD harus sesui prosedur yang
berlaku di Rumah Sakit Dr. Hafiz Cianjur.

Prosedur 1. Persiapan Tindakan WSD


A. Pengkajian Pasien
- Mengecek inform consent
- Mengkaji status pasien: TTV dan status pernafasan
B. Persiapan Pasien
- Memberi penjelasan kepada pasien mencakup :
 Tujuan tindakan
 Posisi tubuh saat tindakan dan selama terpasang WSD: Posisi
klien dapat duduk atau berbaring
 Upaya-upaya untuk mengurangi rangsangan nyeri seperti nafas
dalam, distraksi Latihan rentang sendi (ROM) pada sendi bahu sisi
yang terkena
C. Persiapan Alat
- Alat :
a) Alat-alat kecil
(1) Klem pean bengkok besar : 1 buah
(2) Klem pean bengkok kecil : 1 buah
(3) Klem kocher: 1 buah
(4) Gagang pisau No. 3: 1 buah
(5) Troicard : 1 buah
(6) Pincet chirurgis : 1 buah
(7) Needle holder : 1 buah
(8) Gunting benang : 1 buah
(9) Gunting jaringan : 1 buah
(10) Ring tang : 1 buah
(11) Jarum jahit : 1 buah
RS Dr. Hafiz
SOP Pemasangan Water Seal Drainage (WSD)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

1/1
Ditetapkan
Tanggal diterbitkan
STANDAR Direktur RS Dr. Hafiz
OPERASIONAL
PROSEDUR
dr. Renyta Amelia, MARS
Prosedur (12) Pipa dada sesuai ukuran yang diperlukan
(13) Mata pisau no. 11
(14) Kasa sesuai kebutuhan
(15) Semprit 10 cc/5 cc
(16) Benang zyde No. 0 dan No. 1
(17) Sarung tangan
(18) Duk lubang
(19) Botol WSD sudah berisi cairan aquadest dan desinfektan
dan diberi tanda.
b) Alat tidak steril
(1) Plester
(2) Gunting balutan
c) Obat-obatan dan cairan
(1) Obat lokal anasthesi
(2) Obat luka
(3) Cairan desinfektan
2. Pelaksanaan
Prosedur ini dilakukan oleh dokter spesialis Paru. Perawat membantu
agar prosedur dapat dilakukan dengan baik, dan perawat memberikan
dukungan moril pada pasien.
Cara memasang WSD :
 Mengatur posisi semi fowler, kedua tangan pasien di atas kepala
untuk memudahkan prosedur.
 Tentukan tempat pemasangan, biasanya pada sela iga ke IV dan V,
di linea aksillaris anterior dan media.
 Memberikan kasa dan desinfektan (antiseptik) untuk desinfeksi bila
operator sudah memakai sarung tangan.
 Menutup daerah operasi dengan duk lubang.
 Lakukan analgesia / anestesia pada tempat yang telah ditentukan.
 Buat insisi kulit dan sub kutis searah dengan pinggir iga, perdalam
sampai muskulus interkostalis.
 Masukkan Kelly klemp melalui pleura parietalis kemudian
dilebarkan.
 Masukkan jari melalui lubang tersebut untuk memastikan sudah
sampai rongga pleura / menyentuh paru.
 Masukkan selang ( chest tube ) melalui lubang yang telah dibuat
dengan menggunakan Kelly forceps.
RS Dr. Hafiz
SOP Pemasangan Water Seal Drainage (WSD)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

1/1
Ditetapkan
Tanggal diterbitkan
STANDAR Direktur RS Dr. Hafiz
OPERASIONAL
PROSEDUR
dr. Renyta Amelia, MARS
Prosedur  Selang ( Chest tube ) yang telah terpasang, difiksasi dengan
jahitan ke dinding dada.
 Selang ( chest tube ) disambung ke WSD yang telah disiapkan.
 Foto X- rays dada untuk menilai posisi selang yang telah
dimasukkan.
 Tindakan perawatan pasca pemasangan WSD
3. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Selama Pemasangan WSD :
A. Perhatikan undulasi pada selang WSD, bila undulasi tidak ada,
berbagai kondisi dapat terjadi antara lain :
 Motor suction tidak berjalan
 Selang tersumbat
 Selang terlipat
 Paru-paru telah mengembang
 Oleh karena itu, yakinkan apa yang menjadi penyebab, segera
periksa kondisi sistem drainage,
B. Amati tanda-tanda kesulitan bernafas.
C. Cek ruang control suction untuk mengetahui jumlah cairan yang
keluar.
D. Cek batas cairan seal dari botol WSD, pertahankan dan tentukan
batas yang telah ditetapkan serta pastikan ujung pipa berada 2cm di
bawah air.
E. Catat jumlah cairan yg keluar dari botol WSD tiap jam untuk
mengetahui jumlah cairan yg keluar.
F. Observasi pernafasan, nadi setiap 15 menit pada 1 jam pertama.
G. Perhatikan balutan pada insisi, apakah ada perdarahan.
H. Anjurkan pasien memilih posisi yg nyaman dengan memperhatikan
jangan sampai selang terlipat
I. Anjurkan pasien untuk memegang slang apabila akan merubah
posisi.
RS Dr. Hafiz

No. Dokumen No. Revisi Halaman

1/1
Ditetapkan
Tanggal diterbitkan
STANDAR Direktur RS Dr. Hafiz
OPERASIONAL
PROSEDUR
dr. Renyta Amelia, MARS
Prosedur J. Beri tanda pada batas cairan setiap hari, catat tanggal dan waktu.
K. Ganti botol WSD setiap 3 hari dan bila sudah penuh. Catat jumlah
cairan yang dibuang.
L. Lakukan pemijatan pada selang untuk melancarkan aliran.
M. Observasi dengan ketat tanda-tanda kesulitan bernafas, sianosis,
emphysema subkutan.
N. Anjurkan pasien untuk menarik nafas dalam dan bimbing cara
batuk efektif.
O. Botol WSD harus selalu lebih rendah dari tubuh.
P. Yakinkan bahwa selang tidak kaku dan menggantung di atas WSD.
Q. Latih dan anjurkan klien untuk secara rutin 2-3 kali sehari
melakukan latihan gerak pada persendian bahu daerah pemasangan
WSD

Unit Terkait Poli Paru


Radiologi
Rawat Inap

You might also like