You are on page 1of 10

SIMULASI RELAI DEF (DIRECTIONAL EARTH FAULT) SEBAGAI PROTEKSI

UTAMA BAY PENGHANTAR PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI


BERBASIS ARDUINO MEGA 2560
Luthfi Hamid Setyabudi [1], Drs. Heru Winarno, MT[2]
1
Mahasiswa dan 2 Dosen Pembimbing Tugas Akhir Jurusan PSD III Teknik Elektro
Departemen Teknologi Industri, Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro
Jalan Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia.

ABSTRAK
Sistem penyaluran tenaga listrik Jawa-Bali merupakan sistem interkoneksi yang saling
terhubung satu sama lain membentuk satu sistem operasi transmisi tegangan tinggi dan
tegangan ekstra tinggi. Lebih dari 70% gangguan pada saluran udara merupakan gangguan
fasa-tanah yang bersifat tahanan tinggi sehingga mengakibatkan perlunya sistem proteksi
yang mampu mengamankan sistem dari segala celah yang dapat mengakibatkan kerusakan
peralatan. Relai directional earth fault merupakan relai komplemen dari relai jarak, yang
mampu mengamankan sistem dari gangguan high resistance yang tidak dapat dideteksi oleh
relai jarak.
Dalam tugas akhir ini dibuat alat simulasi untuk mengetahui prinsip kerja Directional
Earth Fault menggunakan relay OMRON MY2N 12 V, sensor arus ACS712, dan berbasis
Arduino Mega 2560 sebagai pusat pengendali keseluruhan rangkaian. Setting arus DEF
adalah 0,2 Ampere dengan beban normal berupa lampu 100 W 220 V dan gangguan berupa
resistor.
Setelah dilakukan percobaan, hasil yang diperoleh adalah relay tidak akan bekerja
ketika beban normal karena arus penghantar tidak melebihi setting Sedangkan ketika
gangguan forward, relay tidak bekerja saat nilai arus gangguan forward 0,35 A, karena tidak
melebihi setting. Relay baru bekerja ketika nilai Iforward berada diatas 0,44A. Kemudian
ketika gangguan reverse relay tidak bekerja saat nilai arus gangguan reverse 0,35 A, karena
melebihi setting. Relay baru bekerja ketika nilai Ireverse berada diatas 0,4A. Hal ini
menandakan selektifitas Directional Earth Fault berhasil.

Kata kunci : Arduino Mega 2560, Over Current Relay, proteksi cadangan

I. PENDAHULUAN pada medan yang berbeda-beda, sehingga


1.1 Latar Belakang sering ditemui lebih dari 70% gangguan
Pada era modern seperti sekarang ini, pada saluran udara tegangan tinggi
listrik merupakan kebutuhan pokok dalam merupakan gangguan hubung singkat high
kehidupan manusia. Pelayanan serta resistance. Pada gardu induk dengan tipe
penyaluran listrik dari pusat pembangkitan radial, dimana hanya terdapat satu sumber
hingga konsumen yang andal, sangat aliran daya, penyaluran tenaga listrik
diharapkan agar dapat menunjang memerlukan suatu sistem proteksi yang
perkembangan teknologi dan meningkatkan dapat bekerja secara cepat dalam
produktivitas kerja. Penyaluran tenaga mengisolasi gangguan pada setiap sisi
listrik dari pembangkit menuju konsumen saluran. Hal tersebut bertujuan agar
dilakukan melalui saluran transmisi pada gangguan dapat diminimalisir secara cepat
gardu induk 150kV maupun 500kV melalui dan tidak berakibat mengganggu stabilitas
tower SUTT. Saluran tersebut membentang

1
tenaga listrik pada konsumen dikarenakan pengendali dengan cara memberi
adanya pemadaman. pemrograman melalui software
Proteksi utama bay bawaan Arduino.
penghantar yaitu relai jarak tidak 4. ACS712 pada tugas akhir ini
dapat mendeteksi gangguan high digunakan sebagai pendeteksi arus
resistance dan PMT akan trip dalam yang mengalir pada alat simulasi
waktu tunda 2s oleh backup proteksi Directional Earth Fault
protection. karena dianggap kurang (DEF).
selektif, fungsi relai directional earth
fault yang dilengkapi dengan skema 1.2 Tujuan Tugas Akhir
teleproteksi perlu diaktifkan. Relai 1. Membuat alat simulasi relai
DEF bekerja secara berarah Directional Earth Fault sebagai
(directional) dengan melihat arah proteksi saluran penghantar pada satu
depan (forward) maupun belakang fasa terhadap gangguan high resistance
(reverse). Ia akan mengamankan yang dapat bekerja dalam daerah
daerah kerja yang ada di depannya proteksinya berbasis Arduino
dari gangguan, mampu melakukan Mega2560.
pemilihan fasa yang terganggu
(phase selection), serta dapat II. DASAR TEORI
menerapkan pola single pole 2.1 Jaringan Transmisi dan Gardu
autoreclose. Induk
Dengan latar belakang diatas, Pola penyaluran tenaga listrik pada
maka penulis tertarik untuk membuat sistem Jawa-Bali ini disebut sebagai sistem
suatu alat dengan judul “SIMULASI interkoneksi dimana setiap saluran saling
RELAI DEF (DIRECTIONAL terhubung membentuk satu grup operasi.
EARTH FAULT) SEBAGAI Daya berkapasitas besar dari pembangkit
PROTEKSI UTAMA BAY dialirkan melalui saluran transmisi 500kV,
PENGHANTAR PADA SALURAN yang kemudian Gardu Induk Tegangan
UDARA TEGANGAN TINGGI Ekstra Tinggi (GITET) 500kV menurunkan
BERBASIS ARDUINO MEGA tegangannya menjadi 150kV melalui Inter
2560”. Bus Transformer (IBT) 500/150kV. Hal ini
mejadikan IBT sebagai pasokan utama
1.2 Pembatasan Masalah sistem 150kV.
1. Cara kerja proteksi yang akan 2.2 Transmisi
dibahas yaitu Directional Earth
Fault (DEF) pada satu fasa untuk
mewakili tiga fasa sebagai proteksi
utama bay penghantar pada gardu
Gambar 2-1 Konfigurasi Sistem Radial[2]
induk 150kV.
2. Simulasi relai Directional Earth
Tenaga listrik dapat disalurkan
Fault (DEF) pada gangguan
melalui sebuah penghantar yang dipasang
hubung singkat satu fasa-tanah
di bawah tanah (underground) yang biasa
bersifat high resistance dengan Iset
disebut dengan saluran kabel maupun di
sebesar 20%. Nilai setting ini
atas tanah (overload) atau saluran udara.
berdasarkan nilai setting pada relay
Berdasarkan kapasitas tegangan yang
DEF bay penghantar pada Gardu
disalurkan, jenis saluran transmisi terdiri
Induk 150kV Nguntoronadi dan
dari SUTET 200kV-500kV dan SUTT
bukan perhitungan oleh penulis.
30kV-150kV. [8]
3. Arduino Mega 2560 digunakan pada
Sistem radial merupakan pola
tugas akhir ini sebagai pusat
sistem yang paling sederhana. Pada sistem

2
ini, hanya terdapat satu saluran untuk yang yang berfungsi untuk
menghubungkan langsung tenaga listrik mengamankan/mengisolir penghantar
dari satu sumber ke beberapa titik beban. (saluran udara/saluran kabel) tegangan
2.3 Sistem Proteksi tinggi atau tegangan ekstra tinggi dari
Sistem proteksi adalah susunan satu gangguan temporer dan gangguan
atau lebih peralatan proteksi dan peralatan permanen yang terjadi pada penghantar
lain yang dimaksudkan untuk mengerjakan tersebut.[4]
satu atau lebih fungsi proteksi.[3]
Perangkat proteksi terdiri dari relay,
trafo arus/trafo tegangan, PMT, sumber
DC, wiring, dan tripping coil.

Gambar 2-3 Proteksi Saluran transmisi[2]

Proteksi penghantar bekerja pada


sepanjang saluran transmisi yang
menghubungkan antar Gardu Induk yang
terdiri atas proteksi utama dan proteksi
cadangan. Dimana proteksi utama akan
bekerja pada saat gangguan terjadi dan
proteksi cadangan akan bekerja apabila
Gambar 2-2 Perangkat Sistem Proteksi[3] proteksi utama gagal bekerja.

Sedangkan syarat suatu sistem 2.4 Directional Earth Fault Relay


proteksi adalah : Directional Earth Fault (DEF)
a. Sensitif, artinya sistem proteksi harus adalah relai arus lebih berarah dengan
mampu mendeteksi gangguan pada deteksi arus 3Io dan referensi tegangan
daerah pengamanannya dengan -3Vo yang bekerja mengamankan
rangsangan minimum. penghantar dari gangguan fasa ke tanah
b. Selektif, artinya sistem proteksi harus yang bersifat tahanan tinggi (high
mampu menentukan daerah kerjanya resistance) yang tidak terdeteksi oleh
dan atau fasa yang terganggu secara distance relai.[3]
tepat Pada pengaplikasiannya, Relai ini
c. Andal, artinya proteksi diharapkan digunakan sebagai pelengkap Distance
bekerja pada saat kondisi yang Relay karena dapat mengakomodir
diharapkan terpenuhi dan tidak boleh jangkauan gangguan resistif yang lebih
bekerja pada kondisi yang tidak besar yang tidak dapat dideteksi oleh
diharapkan. Distance Relay.
d. Cepat, artinya sistem proteksi harus 2.4.1 Prinsip Kerja Relay DEF
memberikan respon sesuai dengan Prinsip kerja DEF adalah
setting waktu peralatan yang dilindungi mengamankan line penghantar dari
untuk meminimalisasi lama gangguan, gangguan yang berada pada daerah depan
luas gangguan, dan stabilitas sistem. CT (forward) hingga ujung saluran, dan
e. Ekonomis, artinya Dengan biaya yang akan memberikan initiate trip pada PMT
sekecilnya-kecilnya diharapkan relay lokal bila terjadi gangguan. Pada saat
proteksi mempunyai kemampuan bersamaan ia akan mengirimkan sinyal
pengamanan yang sebesar-besarnya. teleproteksi ke gardu induk hadapan agar
2.3.1 Proteksi Penghantar dapat mentripkan PMT GI hadapan secara
Sistem proteksi saluran transmisi instan. Bila gangguan berada pada daerah
atau bay penghantar adalah suatu sistem belakang dari CT (reverse) maka relay akan

3
menerapkan pola blocking dan akan trip Mikrokontroler sendiri adalah chip
melalui remote backup. atau Integrated Circuit (IC) yang bisa
Untuk mengetahui daerah forward diprogram menggunakan komputer. Tujuan
atau reverse pada tugas akhir ini, pola ditanamkannya program pada
proteksi relay menggunakan pola Current- mikrokontroler adalah supaya rangkaian
Only Directional dengan masukan untuk elektronik dapat membaca input, kemudian
relay hanya berupa arus dari pembacaan memproses input tersebut sehingga
CT. menghasilkan output yang sesuai dengan
keinginan. Jadi mikrokontroler berfungsi
sebagai otak yang mengatur input, proses,
dan output sebuah rangkaian elektronik.
Arduino Mega 2560 adalah papan
mikrokontroler berbasiskan Atmega 2560
yang memiliki 54 pin digital input/output,
dimana 15 pin diantaranya digunakan
Gambar 2- Forward and Reverse Region sebagai output PWM, 16 pin sebagai input
[1]
analog, 4 pin sebagai UART (port serial
Dalam gambar 2-16 digambarkan hardware), sebuah osilator kristal 16 MHz,
suatu sistem transmisi radial dengan satu koneksi USB, jack power, header ISCP, dan
sumber (S) pada ujung saluran dan sebuah tombol reset [5].
beban pada ujung yang lain (G). Pada
kondisi normal arus (Ipre) mengalir dari
sumber (S) ke beban (G) dan akan diukur
oleh CT yang terhubung ke Relay.
Karena line penghantar bersifat
induktif maka nilai impedansi ZGR dan
ZSF ini dianggap imaginer. Bila diketahui
bahwa nilai arus pada kondisi normal :
Gambar 2-4 Arduino Mega 2560[5]

(2-1) 2.5.2 Rangkaian Debouncer


Maka dapat diperoleh persamaan Rangkaian debouncer adalah saklar
arus total pada saat terjadi gangguan pada penghubung antara push button dan
daerah reverse yaitu : mikrokontroler yang berperan sebagai gate
untuk menghubungkan sinyal yang
diberikan oleh push button kepada
(2-2) mikrokontroler melalui rangkaian smitth
Sedang, nilai arus total yag trigger atau IC 7414 LS[9]
dideteksi oleh relay pada saat terjadi Rangkaian debouncer terdiri dari dua
gangguan pada daerah forward adalah : bagian utama yaitu rangkaian RC dan IC
74LS14. berfungsi untuk menghilangkan
(2-3) sinyal bouncing pada saat dilakukan
2.5 Peralatan Simulasi penekanan push button. Sinyal bouncing
2.5.1 Arduino Mega 2560 pada push button dapat menyebabkan
Arduino adalah kit elektronik atau kesalahan pembacaan pin digital input
papan rangkaian elektronik open source Arduino Mega 2560.
yang di dalamnya terdapat komponen 2.5.3 Sensor Arus ACS712
utama yaitu sebuah chip mikrokontroler ACS712 merupakan suatu IC terpaket
dengan jenis AVR dari perusahaan ATmel. yang berfungsi sebagai sensor arus
menggantikan transformator arus yang

4
relatif besar dalam hal ukuran. ACS712 darlington adalah penggabungan dua buah
merupakan sensor yang ekonomis dan transistor sejenis. Keuntungan transistor
presisi baik untuk pengukuran AC ataupun darlington yakni mempunyai impedansi
DC dan sensor ini memiliki tipe variasi input tinggi dan impedansi output rendah.
sesuai arus maksimalnya yakni 5A, 20A, ULN2803 mempunyai 18 pin dengan
dan 30A dengan Vcc 5V. rincian pin 1-8 digunakan untuk menerima
Sensor ACS712 juga dipasang secara sinyal tingkat rendah, pin 9 sebagai ground,
seri dengan beban. Terdapat keadaan di pin 10 sebagai COM, dan pin 11-18
mana saat tidak ada arus yang melewati merupakan output.
ACS712, maka keluaran sensor adalah 2.5.5 Relai 12 VDC
(0,5xVcc) sebesar 2,5 V. Saat arus mengalir Relay elektromekanik adalah
dari IP+ ke IP-, maka keluaran akan >25 V. peralatan yang menggunakan
Sedangkan ketika arus listrik mengalir elektromagnet untuk menghasilkan tenaga
terbalik dari IP- ke IP+, maka keluaran penutupan/pembukaan kontak, dengan kata
akan <25 V (Datasheet ACS712). Aliran lain, relay merupakan saklar elektrik.
arus listrik phase pada beban dilewatkan ke
kaki 1, 2 dan kaki 3, 4 tersambung
langsung pada beban, arus yang melewati
beban akan menciptakan medan magnet
(hall effect). Besaran medan magnet itulah
yang kemudian menginduksi bagian
dynamic offset cancellation dan setelah itu
sinyal tegangan akan dikuatkan dan Gambar 2-6 Bagian-Bagian dari Relay
disaring oleh amplifier dan filter pada Relay elektromekanik terdiri atas coil
ACS712 sebelum dikeluarkan melalui Vout (kumparan) dan kontak. Cara kerja relay
pada kaki 7[6]. yaitu jika coil diberikan arus listrik, maka
2.5.4 Driver Relay IC ULNv2803 kumparan tersebut akan menjadi
elektromagnet yang menarik kontak.
Kontak dapat berupa kontak normally
opern (NO) maupun kontak normally
closed (NC).

III. SIMULASI RELAI DEF


Gambar 2-5 Pasangan Darlington (DIRECTIONAL EARTH FAULT)
ULN2803[7] SEBAGAI PROTEKSI UTAMA BAY
Driver relai merupakan rangkaian PENGHANTAR PADA SALURAN
yang digunakan untuk menggerakkan relai. UDARA TEGANGAN TINGGI
Rangkaian ini digunakan sebagai interface BERBASIS ARDUINO MEGA 2560
antara relai yang memiliki tegangan kerja
bervariasi (misal 12 V) dengan 3.1 Blok Diagram Rangkaian
microcontroller yang hanya bertegangan 5
V. Sebab, tegangan output mikrokontroler
sebesar 5V tersebut belum bisa digunakan
untuk mengaktifkan relai.
ULN2803 merupakan salah satu chip
IC yang mampu difungsikan sebagai driver
relai. IC ini mempunyai 8 buah pasangan
Gambar 3.1 Blok Diagram Alat
transistor Darlington npn, dengan tegangan
Bagian-bagian dari blok diagram tersebut
output maksimal 50 V dan arus setiap pin
meliputi :
mencapai 500mA. Pasangan transistor

5
1. Sumber tegangan PLN 220 VAC dapat menggerakkan relay OMRON
digunakan sebagai masukan tipe MY2N dengan tegangan kerja 12
Transformator Step Down dan V DC.
berdasarkan prinsip perbandingan 6. Beban yang digunakan pada rangkaian
transformasi nilainya diturunkan ketika kondisi normal/tanpa gangguan
menjadi 12 V. Tegangan 12 VAC ini adalah beban lampu 100 Watt 220 Volt
kemudian digunakan sebagai masukan sebanyak 3 buah dan 60 Watt 220 Volt
catu daya. sebanyak 3 buah. Sedangkan
2. Pada blok catu daya, keluaran gangguan yang diberikan berupa
transformator step down disearahkan resistor dengan nilai tahanan yang
melalui dioda dan distabilkan oleh bervariasi.
masing-masing regulator tegangan 3.2 Flowchart Kerja Alat
untuk kemudian menjadi sumber
tegangan 12 VDC dan 5 VDC.
Tegangan 12 V DC digunakan untuk
mensupply Arduino MEGA2560,
driver relay ULN 2803A, dan relay
OMRON tipe MY2N. Sedangkan catu
daya 5 V DC digunakan untuk
mensupply rangkaian Debouncer, Push
Button, dan sensor arus ACS712.
3. Input yang masuk ke Arduino berasal
dari rangkaian push button dan
debouncer, serta sensor arus ACS712.
Push button digunakan sebagai sinyal
masukan arduino untuk
memerintahkan relay. Sedang
rangkaian debouncer merupakan
rangkaian schmitt-trigger yang
mengatur sinyal dari push button
sebelum memasuki mikrokontroler,
agar sinyal tidak mengalami bouncing
dan kesalahan pembacaan oleh
arduino. Sensor arus ACS712
digunakan sebagai pendeteksi besaran
arus yang mengalir pada rangkaian
utama.
4. Arduino Mega 2560 merupakan pusat
kontrol yang digunakan untuk
mengatur kerja keseluruhan alat.
Output dari arduino merupakan sinyal Gambar 3.2 Flowchart Simulasi Alat
yang berupa kondisi high/low untuk 3.3 Rangkaian Catu Daya
mengontrol driver relay ULN2803 dan Rangkaian catu daya berfungsi untuk
indikator berupa buzzer. Dalam mengubah tegangan AC menjadi DC yang
Arduino ini diberikan listing program digunakan sebagai supply atau sumber daya
untuk menentukan kerja dan setting untuk peralatan lain
dari proteksi DEF. Dibawah ini adalah rangkaian catu
5. Driver relay ULN2803 berfungsi daya 12 V dan 5 V.
sebagai penggerak relay dimana
dengan output Arduino sebesar 5 Volt

6
merupakan IC yang didalamnya terdapat 8
susunan transistor NPN yang terpasang
darlington dapat mengalirkan arus sebesar
500 mA dan bekerja pada tegangan
maksimal 50 Volt.

Gambar 3-3 Rangkaian Catu Daya 12 dan


5V
3.4 Rangkaian Debouncer
Rangkaian debouncer berfungsi untuk
menghilangkan sinyal bouncing pada saat
dilakukan penekanan push button. Sinyal
bouncing pada push button dapat
menyebabkan kesalahan pembacaan pin
digital input Arduino Mega 2560.
Gambar 3-5 Rangkaian Driver Relay
IV. PENGUKURAN DAN PENGUJIAN
Pengukuran dan pengujian dilakukan
pada alat simulasi untuk mendapatkan data
yang kemudian akan dianalisa. Data hasil
pengujian adalah sebagai berikut
Gambar 3- 4 Rangkaian Debouncer 4.1 Pengukuran Alat Dalam Keadaan
Normal
Rangkaian debouncer pada Pengukuran alat simulasi dalam
perancangan tugas akhir ini terdiri dari keadaan normal dilakukan dengan cara
beberapa komponen yaitu IC LM7805 mengukur variasi arus beban pada sensor
sebagai regulator tegangan, resistor 1kΩ, arus ACS712 yang digunakan sebagai
resistor 300kΩ, kapasitor 1uF, push button , CT_Prefault
serta IC 74LS14.
3.5 Rangkaian Driver Relay Tabel 4-6 Pengukuran Arus Beban Normal
Rangkaian driver relay pada alat Hasil Arus
simulator digunakan sebagai interface Pengu- Multime SCADA Pickup
Beban
antara relay yang bertegangan kerja 12 V kuran ter (A) (A) (A)
dengan Arduino yang hanya bertegangan 5 (A)
V. Sebab ketika Arduino memberikan
output kepada relay, tegangan yang keluar L1 0,39 0
dari Arduino hanya sebesar 5 V. Hal ini
tentu belum sesuai dengan tegangan kerja L1//L2 0,83 0
relay sehingga relay belum mampu
menutup/membuka. Oleh sebab itu L1//L2
1,25 0
dibutuhkan ULN 2803 yang mampu //L3
memberikan tegangan output yang lebih
L1//L2//
besar kepada relay yang tersambung pada 1,49 0
L3//L4
pinout
Pada rangkaian driver relay ini,
sistem menggunakan ULN2803 yang

7
L1//L2// Tabel 4- 8 Pengukuran Gangguan Reverse
L3//L4// 1,73 0 Tampilan
Gangguan Arus Arus Pickup
L5 SCADA
(Ohm) (A) (A)
L1//L2// (A)
L3//
1,99 0 R1 (120 0,27
L4//L5// 1.7
L6 Ohm) (< Setting)

1.1 Pengukuran Alat Dalam Keadaan R1 (220 1,08


0.91
Gangguan Ohm) (< Setting)
Pengukuran alat simulasi dalam
keadaan gangguan dilakukan dengan R2 (330 1,37
mengukur arus pada sensor arus ACS712 0,62
Ohm) (< Setting)
yang terletak pada CT_fault (daerh
forward) pada alat simulasi pada saat 0,44
R3 (470 1,55
kondisi beban lampu menyala dengan
Ohm) (< Setting)
menekan button untuk memilih besar
gangguan. 0.36
R5 (550 1,64
Tabel 4-7 Pengukuran Gangguan Forward Ohm) (> Setting)

Gangguan Arus SCADA Arus Pickup


Dari tabel 4-8 atau pengukuran yang telah
(Ohm) (A) (A) (A)
dilakukan pada daerah gangguan reverse,
maka telah didapatkan nilai arus kerja
R1 (120 3,71 (Arus Pickup) yang mengakibatkan relay
1.7
Ohm) (> Setting) PMT mengalami reclose yaitu diatas 0,4A.
R1 (220 2,9 V. PENUTUP
0.91
Ohm) (> Setting) 5.1 Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang
R2 (330 2,61 diperoleh pada Tugas Akhir sebagai
0,62
Ohm) (> Setting) berikut:
1. Directional Earth Fault(DEF) pada
R3 (470 2,43 penghantar mempunyai daerah
0,44
Ohm) (> Setting) proteksi arah forward dan reverse.
Relay bekerja apabila terpenuhi dua
R5 (550 2,3 syarat yaitu ketika arus gangguan
0.36
Ohm) (< Setting) melebihi setting dan gangguan
terjadi pada daerah proteksinya.
Dari pengukuran yang telah Maka relay akan memerintah PMT
dilakukan pada daerah gangguan forward, penghantar lokal dan PMT pada GI
maka telah didapatkan nilai arus kerja lawan untuk autoreclose.
2. Pada alat simulasi, ketika mode
(Arus Pickup) yang mengakibatkan relay
proteksi DEF tidak diaktifkan,
PMT mengalami reclose yaitu diatas 0,4A. gangguan tidak akan menyebabkan
Berikutnya untuk pengukuran arus relay RR trip. Bila mode proteksi
gangguan pada daerah reverse yaitu : DEF aktif, ketika ada gangguan
pada daerah forward maka relay RR
dan RR1 akan reclose. Sedang
ketika ada gangguan pada daerah

8
reverse maka relay RR1 akan tersebut masih berada dalam range
reclose. Skema ini bertujuan untuk kerja IC 7414LS, sehingga
mengurangi terjadinya beban rangkaian debouncer mampu
padam. bekerja memberikan sinyal input
3. Setting arus pickup DEF yang HIGH-LOW ke Arduino Mega
diberikan pada alat simulasi adalah 2560.
20% Inominal, yang disetting 7. Tegangan input pada rangkaian
melalui program Arduino. Nilai ini driver relay ULN2803A sebesar
merupakan nilai setting arus pada 11,52 V berasal dari catu daya 12 V.
GI 150 kV Nguntoronadi, bukan Tegangan tersebut masih berada
berdasarkan perhitungan dari dalam range kerja rangkaian, driver
penulis. Dimana, ketika arus pickup relay mampu menggerakkan relay
tidak lebih dari 20% maka proteksi OMRON MY2N.
DEF tidak boleh bekerja sedangkan 8. Alat simulasi dapat memberikan
ketika arus pickup lebih dari atau perintah reclose pada relay ketika
sama dengan 20% arus nominal terdeteksi kenaikan arus gangguan
maka relay diharuskan bekerja lebih dari 0,4A dari arus beban pada
disebabkan adanya gangguan dalam daerah forward. Dan atau
daerah proteksinya. memberikan perintah reclose ketika
4. Mikrokontroler Arduino Mega 2560 mendeteksi penurunan arus lebih
digunakan sebagai pengendali dari 0,4A dari arus beban pada
utama pada simulasi ini. Arduino daerah reverse. Hal ini
Mega 2560 memperoleh tegangan menunjukkan alat simulasi relay
masukan 11,52V dari catu daya. Pin directional earth fault dapat bekerja.
digital pada Arduino Mega 2560 5.2 Saran
terhubung dengan input berupa Adapun saran untuk pembuatan tugas
push button dan digunakan untuk akhir sebagi berikut:
mengontrol output berupa relay. Pin 1. Pada simulasi alat ini menggunakan
analog, digunakan sebagai Analog metode algoritma aliran arus sebagai
to Digital Converter (ADC) yaitu penentu daerah kerja, sehingga
pembaca masukan dari sensor memerlukan sensor arus yang
ACS712. Untuk membuat memiliki kepekaan tinggi serta
pemrograman digunakan software memerlukan perhitungan perubahan
Arduino IDE. aliran arus yang tepat dari beberapa
5. ACS712 digunakan untuk sensor. Oleh karena itu, disarankan
mendeteksi besar arus yang untuk menggunakan metode Zero
mengalir pada rangkaian. Tegangan Current Sequence dimana penentuan
keluaran ACS712 pada kondisi daerah kerja forward dan reverse
tanpa beban adalah 0,5xVcc. diperoleh dari besaran referensi
Dengan Vcc sebesar 4,85 V dan tegangan dan sudut fase.
Vout sebesar 2,36 V. Presentase 2. Program monitoring VT SCADA
kesalahan pembacaan arus oleh disarankan meggunakan program
ACS712 terhadap perhitungan rata- yang berbayar agar penggunaannya
rata sebesar 8,6%, hal ini dapat lebih dikembangkan.
disebabkan karena spesifikasi yang
tertera pada peralatan listrik belum DAFTAR PUSTAKA
tentu sesuai dengan kondisi aslinya. [1]. Ukil, Abhisek, Bernhard, Deck, and
6. Tegangan masukan pada rangkaian Shah, Vishal H. (2011). Current-Only
debouncer sebesar 4.85 VDC Directional Overcurrent Relay. Jurnal
berasal dari catudaya 5V. Tegangan Yang Dipublikasikan. IEEE Sensors

9
Journal. Diakses pada tanggal 29 Maret
2018 jam 10.00 WIB.
[2]. PT PLN (Persero). 2014. Buku
Pedoman Pemelihraan Proteksi dan
Kontrol Penghantar. Jakarta: PT PLN
(Persero).
[3]. PT PLN (Persero) Pusat Pengatur
Beban Jawa-Bali. 2013. Pedoman dan
Petunjuk Sistem Proteksi Transmisi
dan Gardu Induk Jawa Bali. Jakarta:
PT PLN (Persero).
[4]. PT PLN (Persero). 2011. Peralatan
Gardu Induk. Jakarta: PT PLN
(Persero) Pusat Pendidikan dan
Pelatihan.
[5]. Arduino & Genuino Products.
Arduoino MEGA 2560 & Genuino
MEGA 2560.
[6]. Anonymous. Datasheet Sensor Arus
ACS712:
http://www.alldatasheet.com/view.jsp?
Searchword=Acs712. Diakses pada
tanggal 06 Juni 2018.
[7]. Anonymous. Datasheet ULN2803:
http://www.alldatasheet.com/view. Diakses
pada tanggal 07 Juni 2018.
[8]. Sakti, Karunia Fajar Yoga. (2016).
Simulasi Relay jarak (Distance Relay)
Sebagai proteksi Saluran tenaga
Listrik berbasis Arduino Uno. Tugas
Akhir Tidak Terpublikasi : Universitas
Diponegoro.
[9]. Tooley, Mike (2007). Rangkaian
Elektronik Prinsip dan Aplikasi Edisi
Kedua.Jakarta: Erlangga.

10

You might also like