You are on page 1of 26

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum,Wr Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah dan karunianya yang telah
diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Shalawat serta salam teriring kepada nabi Muhammad SWT beserta para sahabat
yang telah berjuang untuk umat di muka dunia.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Metode Penelitian
yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa pula penulis
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini. Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini,
dikarenakan kurangnya ilmu pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan makalah berikutnya , dan
akhir kata penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Wassalamualaikum,Wr.WB

Makassar ,14 Maret 2018

penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……..……………..……………………………………………1
DAFTAR ISI…………………………..……………………….……………………...2
BAB I PENDAHULUAN.………..………………………………….……….............3
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................6
BAB 13
PENGERTIAN RANCANGAN PENELITIAN …………………….........................6
KAPAN PENELITIAN SURVEI DIGUNAKAN.......................................................6
BAGAIMANA MENGETAHUI PENELITIAN SURVEY........................................6
APA JENIS-JENIS PENELITIAN SURVEY.............................................................7
BAGAIMANA ANDA MEMASUKKAN DAN MENGENDALIKAN
PERTANYAAN YANG MAILED............................................................................11
BAGAIMANA ANDA MERANCANG DAN MELAKUKAN SURVEI
WAWANCARA........................................................................................................13
BAGAIMANA ANDA MENGEVALUASI PENELITIAN SURVEI......................15
BAB 14
PENGERTIAN TEORI BERALAS..........................................................................18
JENIS – JENIS TEORI BERALAS..........................................................................19
APA KARAKTERISTIK KUNCI RISET TEORI BERALAS................................20
LANGKAH-LANGKAH DALAM MELAKUKAN PENELITIAN TEORI
BERALAS.................................................................................................................22
BAB III PENUTUP....................................................................................................25
KESIMPULAN
SARAN
REFERENSI............................................................................................................26

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rancangan penelitian digunakan sebagai dasar atau patokan dalam melakukan
penelitian agar pelaksanaannya dapat berjalan secara benar, baik, dan lancar. Oleh karenanya,
rancangan penelitian mempunyai manfaat yang besar bagi kelancaran sebuah penelitian.
Adapun manfaat yaitu, Rancangan penelitian memberi pegangan yang jelas kepada peneliti
dalam melakukan penelitian, Rancangan penelitian menentukan batas-batas penelitian yang
berhubungan dengan tujuan penilitian. Dalam rancangan penelitian dijelaskan pula tentang
Tujuan penilitian.
Dengan tujuan penelitian maka peniliti mempunyai arah dan petunjuk yang tepat
dalam penelitian sehingga kegiatan penelitian menjadi terpusat kepada objek yang benar.
Rancangan penelitian memberikan gambaran tentang apa yang harus dilakukan dan kesulitan
– kesulitan yang akan dihadapi saat penilitian. Dengan rancangan penilitian,seorang peneliti
mampu sikap dan keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah penelitian. Oleh karena itu
makalah ini akan membahas tentang berbagai macam rancangan penelitian.

Pendekatan grounded teori (Grounded Theory Approach) adalah metode penelitian


kualitatif yang menggunakan sejumlah prosedur sistematis guna mengembangkan teori dari
kancah. Pendekatan ini pertama kali disusun oleh dua orang sosiolog; Barney Glaser dan
Anselm Strauss. Untuk maksud ini keduanya telah menulis 4 (empat) buah buku, yaitu; "The
Discovery of Grounded Theory" (1967), Theoritical Sensitivity (1978), Qualitative Analysis
for Social Scientists (1987), dan Basics of Qualitative Research; Grounded Theory
Procedures and Techniques (1990). Menurut kedua ilmuwan ini, pendekatan Grounded
Theory merupakan metode ilmiah, karena prosedur kerjanya yang dirancang secara cermat
sehingga memenuhi keriteria metode ilmiah. Keriteria dimaksud adalah adanya signifikasi,
kesesuaian antara teori dan observasi, dapat digeneralisasikan, dapat diteliti ulang, adanya
ketepatan dan ketelitian, serta bisa dibuktikan.

Grounded research merupakan salah satu bentuk penelitian yang banyak


membutuhkan keprofesionalan seorang ilmuan, terutama kejujuran. Ketelitian dan kesabaran
juga sebagai modal utamanya. Di sisi lain, praktisi-praktisi dalam golongan ini, adalah

3
komunitas ilmuan yang telah memahami substansi teori secara mendalam, terutama grand
theory. Merekalah yang mungkin menghasilkan teori dengan baik, oleh karena mereka sangat
memahami prosesnya. Ada berbagai perbedaan redaksional dalam menterjemahkan arti
Grounded Theory. Moleong (2005) mengartikannya dengan istilah Teori Dari Bawah, Salim
(2006) menyebutnya Teori Beralas, Muhadjir (2002) menterjemahkan dengan nama Teori
Berdasar Data, dan hampir serupa, Bungin (2007) mengistilahkannya: Teori Berdasarkan
Data. Oleh karena substansinya sama, maka dalam makalah ini penulis merujuk sesuai
dengan nama aslinya dalam bahasa Inggris.

4
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian rancangan penelitian ?
2. Jelaskan Hubungan rancangan penelitian dengan pembuktian hipotesis
3. Apa saja jenis-jenis desain survei ?
4. apa kunci karakteristik penelitian survei
5. Bagaimana anda merancang dan melakukan survei wawancara?
6. Apakah langkah-langkah dalam mealakukan penelitian survei?
7. Apakah pengertian desain teori beralas ?
8. Bagaimana Mengembangkan Teori Beralas?
9. Jenis-Jenis Teori Yang Beralas
10. Apa Karakteristik Kunci Riset Teori Beralas?
11. Apa saja Langkah-Langkah Dalam Melakukan Penelitian Teori Yang Berharga?

C. TUJUAN

1. Apakah pengertian rancangan penelitian


2. Jelaskan Hubungan rancangan penelitian dengan pembuktian hipotesis
3. Apa saja jenis-jenis desain survei
4. apa kunci karakteristik penelitian survei
5. Bagaimana anda merancang dan melakukan survei wawancara
6. Apakah langkah-langkah dalam mealakukan penelitian survei
7. Apakah pengertian desain teori beralas
8. Bagaimana Mengembangkan Teori Beralas
9. Jenis-Jenis Teori Yang Beralas
10. Apa Karakteristik Kunci Riset Teori Beralas
11. Apa saja Langkah-Langkah Dalam Melakukan Penelitian Teori Yang Berharga

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian

Penelitian survei merupakan desain populer dalam pendidikan. Penelitian survei adalah
prosedur dalam penelitian kuantatif dimana peneliti megelola survei dengan sampel atau
untuk seluruh populasi orang untuk menggambarkan sikap, pendapat, perilaku, atau
karakteristik populasi.
penelitian survei merupakan desain yang popular dibidang pendidikan. Prosedur survei
dalam penelitian kuantitatif di mana desain penelitian-penelitian diserap ke sampel atau
seluruh populasi manusia untuk menggambarkan sikap, pendapat, perilaku, atau karakteristik
populasi.

A. Kapan penelitian survei digunakan ?

Penelitian survei dapat digunakan untuk menggambarkan tren, seperti kepentingan


masyarakat dalam ikatan masalah sekolah atau negera atau tren rasional tentang kebijakan
seragam siswa wajib. Penelitian survei ini juga dapat digunakan untuk menentukan pendapat
individu tentang isu-isu kebijakan, seperti apakah siswa membutuhkan pilihan sekolah untuk
menghadiri.

B. Bagaimana mengetahui penelitian survey?

Surveitelah banyak digunkan di bidang pendidikan selama bertahun-tahun. Survei awal


dimulai pada tahun 1817, ketika Marc Antoine Jullien de Paris merancang surveiinternasional
sistem pendidikan nasional setebal 34 halaman (De Landsheere, 1988) pada tahun 1907,
Pittsburgh Survey meneliti masalah sosial, termasuk masalah pendidikan mulai dari
perencanaan pendidikan hingga gedung sekolah hingga isu anak-anak dikelas yang
merupakan pembelajaran yang lamban (Bogdan &Biklen, 1998).

Selama periode perang dunia ke perang dunia, survey modern seperti yang kita ketahui akan
muncul. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap perkembangannya adalah teknik
pengambilan sampel dann pengembangan skala pengukuran yang berbeda. Survei
menemukan penerapan yang luas dibanyak bidang sosial, termasuk penelitian pemasaran,

6
jurnalistik, peneloitian opini public, dan organisasi dan bdan amal (Neuman, 2000 pada
pertengahan abad, upaya dilakukan untuk menetapkan pertanyaan standar melalui survey di
AS Departement Pertanian, skala ditingkatkan melalui pengembangan skala Likert (misalnya,
sangat sangat setuju setuju untuk sangat tidak setuju).

C. Jenis-jenis desain survey

Meskipun banyak aplikasi survey saat ini, masih ada dua jenis survei penelitian cross
sectional dan longitudinal.

a. Penelitian Cross Sectional


Bentuk desain survey yang paling popular yang digunakan dalam pendidikan adalah
desain cross-sectional. Dalam desain survey cross-sectional, mengumpulkan data pada
satu titik waktu. Misalnya, ketika anak-anak sekolah menengah menyelesaikan survey
tentang oenggodaan, mereka merekam data tentang pandangan mereka saat ini.
Desain ini memiliki keuntungan untuk mengukur sikap atau praktik saat ini. Ini juga
menyediakan informasi dalam waktu singkat, seperti waktu yang dibutuhkan untuk
mengelola survey dan mengumpulkan informasi
b. Desain Survei Longitudinal
Alternatif untuk menggunakan desain cross-sectional adalah mengumpulkan data dari
waktu ke waktu menggunakan desain survey longitudinal. Desain survey longitudinal
melibatkan prosedur survey data bosen tentang tren dengan populasi yang sama,
perubahan sub kelompok populasi kelompok kohort, atau perubahan pada kelompok
panel dari individu yang sama dari waktu ke waktu. Jadi, dalam desain longitudinal,
peserta mungkin berbeda.
c. Penelitian Cohort
Penelitian cohort sering disebut penelitian prospektif adalah suatu penelitian survei
(non eksperimen) yang paling baik dalam mengkaji hubungan antara faktor risiko
dengan efek (penyakit). Artinya, faktor risiko yang akan dipelajari diidentifikasi
dahulu, kemudian diikuti ke depan secara prospektif timbulnya efek, yaitu penyakit
atau salah satu indikator status kesehatan.

7
Langkah-langkah pelaksanaan penelitian cohort antara lain sebagai berikut:

 Identifikasi faktor-faktor rasio dan efek


 Menetapkan subyek penelitian (menetapkan populasi dan sampel)
 Pemilihan subyek dengan faktor risiko positive dari subjek dengan efek negative
 Memilih subyek yang akan menjadi anggota kelompok control
 Mengobservasi perkembangan subjek sampai batas waktu yang ditentukan
 Mengidentifikasi timbul atau tidaknya efek pada kedua kelompok
 Menganalisis dengan membandingkan proporsi subjek yang mendapat efek positif
dengan subjek yang mendapat efek negatif baik pada kelompok risiko positif maupun
kelompok control
d. Studi Panel
Tipe ketiga dari desain survey longitudinal adalah rancangan studi panel. Berbeda dari
trend an studi kohort, studi panel adalah desain survey longitudinal dimana peneliti
meneliti orang yang sama dari waktu ke waktu. Siswa SMA yang belajar pada tahun
1998 akan menjadi orang yang sama yang belajar pada tahun 2000, 1 tahun setelah
lulus, dan1 tahun lagi (2002), 2 tahun setelah lulus. Setelah salah satu kelemahan dari
rancangan panel adalah individu mungkin sulit untuk menemukan, terutama 2 tahun
setelah lulus dari sekolah menengah. Keuntungan untuk jenis penelitian ini,
bagaimanapun adalah bahwa individu yang diteliti akan sama setiap saat,
memungkinkan peneliti untuk menentukan perubhan actual pada individu tertentu.
Karena itu, studi panel adalah yang paling ketat dari tiga desain longitudinal.

KUNCI KARAKTERISTIK PENELITIAN SURVEI

Apakah desain survey bersifat longitudinal atau cross sectional, ada karakteristik utama yang
membantu anda merancang atau membaca dan mengevaluasi sebuah studi survey yang
diterbitkan periset survey yang terlibat dalam proses:

 Pengambilan sampel dari populasi


 Mengumpulkan data melalui kuesioner atau wawancara
 Merancang instrument untuk pengumpulan data
 Mendapatkan tingkat respon respons yang tinggi

8
Pengambilan sampel dari populasi

Peneliti survey biasanya mengalihkan sampel dari populasi dan menggeneralisasi hasil dari
sampel ke populasi. Kita harus terlebih dahu;u mendefinisikan tiga istilah: populasi, populasi
sasaran atau kerangka sampling, dan sampelnya. Pada populasi tingkat terluas, kelompok
mana yang memiliki satu karakteristik yang membedakannya dari kelompok lain. Misalnya,
kita mungkin terdiri dari para guru sekolah menengah atas, orang-orang yang semua
mengajar di tingkat tinggi memiliki sekolah occu, atau tingkat individu sekolah, posisi
konselor di semua tingkat sekolah pendidikan. Pada periset yang lebih spesifik tidak selalu
mempelajari keseluruhan populasi, baik karena mareka tidak dapat mengidentifikasi individu
atau karena mereka tidak dapat memperoleh nama digunakan dalam populasi kuisioner.
Secara praktis, istilah operasional, peneliti mempelajari target dalam (kadang-kadang disebut
kerangka sampling). Ini adalah daftar atau catata populasi individu yang dapat diperoleh oleh
seorang peneliti. Misalnya, periset mungkin memperoleh daftar semua guru sekolah
menengah atas disatu kabupaten sekolah. Daftar ini merupakan populasi sasaran atau
kerangka sampling. Dari populasi target, peneliti memilih

kuesioner dan Wawancara

walaupun banyak bentuk survie berbeda, peneliti survei iasanya mengumpulakkan data
menggunakan dua bentuk dasar : kuesioner dan wawancara. Prosedur wawancara kuantatif,
yang dibahas disini, bukan untuk bingung dengan wawancara kuantatif. Dalam survei
kuantatif interieus, peneliti menggunakan wawancara terstruktur atau semi terstruktur yang
terdiri dari sebagian besar ditutupi memberi tanggapan atas tenggapan mereka. Dalam
wawancara kuantatif, pewawancara mengajukan pertanyaan terbuka tanpa pilihan tanggapan
dan mendengarkan dan mencatat komentar orang yang diwawancarai. Beberapa jenis
kuesioner dan wawancara digunakan dalam penelitian survei kuantatif. Disini kita akan
menyoroti tipe utama yang perlu digunakan dalam pendidikan :

 kuesioner dikirim
 kuesioner elektronik
 wawancara satu lawan satu
 wawancara kelompok terarah
 wawancara telepon

9
kuesioner Dikirim

kuesioner yang dikirim adalah suatu bentuk pengumpulan data dalam penelitan survei dalam
penelitian survei dimana penyidik mengirmkan kuesioner kepada anggota sampel. Periset
bisa mengembangkan kuesioner mereka sendiri, memodifikasikan yang sudah ada, atau
menggunakan yang mereka temukan dalam literatur.

Kuesioner Elektronik

Dengan meningkatkan penggunakan situs web dan internet, data kuesioner elektronik yang
populer. Kuesioner adalah instrumen survei untuk mengumpulakan dikomputer tersedia ada
beberapa variasi, namun bentuk yang populer adalah komputer yang membantu ( babbie,
1998

Wawancara satu lawan satu

Wawancara satu lawan satu adalah suatu bentuk pengumpulan data survei. Dalam wawancara
satu lawan satu dalam penelitian survie, peneliti melakukan wawancara dengan seorang
individu dalam sampel dan mencatat tanggapan atas pertanyaan tertutup.

Wawancara Kelompok Terfokus

Alternatif wawancara satu lawan satu adalah dengan memberikan survei kepada kelompok
fokus. Dalam wawancara kelompok fokus kusntatif dalam penelitian survei menempatkan
aatau mengembangkan instrumen survei, membentuk sekelompok kecil orang ( biasanya 4
kelompok sampai 6 yang dapat mejawab pertanyaan pada instrumen tersebut, dan mencatat
komentar mereka mengenai instrumen tersebut.

Wawancara Telepon

Dalam survei wawancara telepon, peneliti mencatat komentar para peserta terhadap
pertanyaan mengenai instrumen melalui telepon. Wawancara Telepon memungkinkan
peneliti memudahkan akses keorang yang diwawancarai secara geografis. Namun, peneliti
tidak dapat melihat komunikasi nonverbal dari pihak peserta,dan orang sering tidak menyukai
kontak telepon karena pengalaman pribadi mereka sebelumnya dengan panggilan dari
perusahaan survei yang meminta informasi.

10
Bahwa anda memberi tahu maria tentang jenis data survei yang harus dia gunakan
untuk mempelajari faktor-faktor yang menjelaskan mengapa siswa berpegang pada sikap
positif terhadap kepemilikan senjata disekolah. Haruskah dia mengunakan

a. kuesioner yang dikirim


b. kuesioner elektronik
c. wawancara satu persatu
d. wawancara kelompok terarah, atau
e. wawancara telepon ?

Perancangan Instrumen

Merancang instrumen survei yang baik adalah proses yang menantang dan kompleks.

Ketika peneliti survei merancang instrumen untuk pengumpulan data, meraka biasanya
melakukan langkah-langkah berikut :

1. mereka menulis berbagai jenis pertanyaan. Ini termasuk pertanaan pribadi, sikap, dan
prilaku; pertanyaan sensitif; dan pertanyaan tertutup; dan pertanyaan terbuka.
2. Mereka menggunakan strategi konstruksi pertanyaan yang bagus. Ini termasuk
penggunaan bahasa yang jelas untuk memastikan pilihan jawaban tidak tumpang
tindih, dan mengajukan pertanyaan yang sesuai untuk semua peserta.
3. Mereka melakukan tes uji coba. Ini terjadi dari pemberian instrumen kepada sejmlah
kecil individu dan membuat perubahan berdasarkan umpan balik meraka.
D. Bagaimana anda memasukkan dan mengendalikan pertanyaan yang mailed ?

Karena popularitas kuesioner dikirimkan untuk proyek penelitian siswa, mereka pantas
mendapatkan perhatian khusus. Kami akan fokus pada tiga aspek dalam menggunakn
kuesioner lewat surat :

 Surat lamaran untuk mengundang peserta mengisi kuesioner


 Bentuk dan kontruksi kuesioner
 prosedur statistik yang biasanya digunakanuntuk menganalisis data dari kuesioner
yang dikirimkan.

11
Tujuannya adalah untuk mengeksplorasi, sikap, dan prilaku profesional mengenai
kuesioner data peserta. Instrumen ini terdiri dari lima bagian :

1. sebuah surat lamaran


2. pertanyaan tertutup yang meminta peserta tentang latar belakang mereka ( misalnya,
pertanyaan demografis )
3. pertanyaan tertutup yang membahas praktik atau prilaku ( misalnya, saya mengklaim
tanggung jawab saat saya membuat panggilan Yng buruk secara profesional”) dan
sikap ( misalnya, say mendapatkan keuntungan dari refleksi kalaboratif dengan rekan
kerja saya”)
4. pertanyaan terbuka yang memungkinkan reponden menambahkan persepsi mereka (
misalnya, “menurut Anda, apa yang mendefinisikan profesional urusan profesonal
yang kompeten?”)
5. intruksi peneutup yang berterima kasih kepada peserta untuk mengambil bagian
dalam penelitian.
E. Bagaimana anda merancang dan melakukan survei wawancara?

Alih-alih survei yang dikirim, peneliti mungkin mengumpulkan data kuantitatif menggunakan
instrumen survei wawancara.

Sikap Pewawancara

Prosedur wawancara sering kali melibatkan kebutuhan peneliti untuk menjalin hubungan baik
dan mendapatkan kerjasama dari orang yang diwawancarai. Hubungan melalui permintaan
untuk wawancara di surat lamaran Selama wawancara, peneliti harus tetap netral dan tidak
boleh berbagi pendapat (misalnya, "Saya kira anggaran itu juga ide yang bagus juga ').
Penting juga untuk menggunakan nada tanya yang positif dan memiliki penampilan netral.

Langkah-langkah dalam Wawancara

 Panduan Wawancara Telepon

Panduan wawancara ini untuk wawancara telepon dengan 200 ketua departemen akademik
yang disurvei untuk memahami bagaimana pengajar membantu fakultas di unit mereka
(Creswell et al., 1990) Terdiri dari 25 pertanyaan, setiap wawancara berlangsung rata-rata

12
sekitar 45 menit, dan semua wawancara direkam. Enam pewawancara membantu proses
pengumpulan data, dan pelatihan mereka terdiri dari demonstrasi dan wawancara praktik.
Para periset menyusun panduan ini untuk memasukkan:

 Ucapan pembuka untuk membantu membangun hubungan baik dan arahan untuk
wawancara (misalnya, jumlah waktu yang dibutuhkan).
 Kotak yang ditandai dengan jelas dengan instruksi untuk setiap pertanyaan dalam
wawancara sehingga setiap pewawancara di tim peneliti akan bertanya kepada
pertanyaan yang sama
 Opsi jawaban tertutup enfed untuk setiap pertanyaan, dengan ruang antara pertanyaan
yang memungkinkan pewawancara menulis komentar tambahan
 Angka dalam tanda kurung untuk menunjukkan nomor kolom untuk mengkodekan
tanggapan ke dalam kotak data file komputer untuk analisis statistik lihat bab 7
pembahasan tentang input data)
F. langkah-langkah dalam mealakukan penelitian survei

Langkah 1. Tentukan jika sebuah survei apakah desain terbaik yang digunakan

Anda harus memutuskan apakah penelitian survei adalah desain terbaik untuk
digunakan dalam penelitian survei membantu menggambarkan kecenderungan
populasi atau menggambarkan antar variabel atau membandingkan kelompok. Contoh
dimana yang paling sesuai adalah menilai tren atau karakteristik suatu populasi;
belajar tenatang sikap individu, keyakina opini, dan praktik; mengevaluasi
keberhasialn atau efektivitas sebuah program; atau mengidentifikasi kebutuhan
masyarakat mereka ada beberapa keuntungan menggunakan survei.

Langkah 2. Identifikasi pertanyaan penelitian atau Hipotesis

Bentuk pertanyaan penelitian atau hipotesis adalah pertanyaan yang :

 menggambarkan karakteristik atau kecenderunagan populasi manusia, seperti


frekuensi penggunaan tembakau diakalangan siswa SMA laki-laki
 Bandingkan kelompok atribut tertentu, seperti perandingan guru dan adminisrator
tentang sikap meneju inservice “ hari belajar

13
 Bandingkan kelompok dua atau lebih variabel, seperti survei guru untuk mengaitkan
“kelelahan” dengan dengan jumlah tahun mengajar

Langkah 3. Identifikasi Populasi, Sampling frame, dan sampel

Proses penelitian survei dimulai dengan mengidentifikasi populasi. Langkah ini


membutuhkan pendefinisian populasi, menentukan jumlah orang didalamnya, dan
menilai apakah bisa mendapatkan daftar nama ( misalnya, kerangka sampling ) untuk
sampel. Juga, populasi mungkin perlu diberi stratifikasi sebelum pengambilan sampel,
jadi pilih karakteristik populasi ( misalnya, laki-laki dan perempuan ) terwakilan
dalam sampel.

Langkah 4. Tentukan desain survei dan prosedur pengumpulan

data penelitian juga harus menentukan apakah studi survei akan bersifat cross
sectional longru, atau dinal. Keputusan untukn menggunakan desain longitudinal atau
cross –sectional berkaitan dengan sifat masalah yang diteliri, akses terhadap peserta,
dan waktu yang tersedia bagi peneliti untuk pengumpulan data

Langkah 5. Mengembangkan atau menemukan instrumen

Anda memerlukan instrumen untuk mengumpulkan instrumen untuk mengumpulkan


atau mengukur variabel dalam sebuah penelitian.

Langkah 6. Mengadministrasikan instrumen

Langkah ini barangkali adalah fase yang paling memakan waktu dalam penelitian
survei. Ini untuk pencarian data dan mendapatkan izin untuk melakkukan survei dan
menggunakan prosedur yang dikumpulkannya, seperti pewawancara pelatih atau
menyiapkan kuesioner untuk dikirim.

Langkah 7. Menganalisis data untuk mengatasi pertanyaan peneltian atau hipotesis

Prosedur analisis data akan mencerminkan jenis pertanyaan penelitian atau hipotesis
yang peneliti rencanakan untuk dibahas dalam penelitian ini.

14
Langkah 8. Tuliskan struktur laporan

Anda harus menulid studi survei menggunakan struktur kuantatif standar yang terdiri dari
sebuah pengantar, tinjauan literatur, metode, hasil, dan pembahasannya ditentukan dibagian
“Metode” dari studi informasi rinci. Tentang probe survei. Sertakan dibagian komentar
“Diskusi” tentang hasilnya kepopulasi.

G. Bagaimana anda mengevaluasi penelitian survei ?

Apakah penelitian terdiri dari wawancara atau kuesioner dikirimkan, studi survei perlu
memenuhi standar kualitas tinggi. Jika Anda berencana melakukan survei, Anda perlu
merancang dan menulis bagian “Metode” dalam studi anda yang menyampaikan prosedur
penelitian terperinci. Berdasarkan konsep utama yang diperkenalkan daalm hal ini dan
didapat dari Fowler (1988 (2000), memberikan satu panduan bagi para pendidik untuk
digunakan.

 Apakah Anda menggambarkan dan menentukan populasi sasaran atau kerangka


sampling ?
 Apakah Anda mengklasifikasi prosedur pengambilan sampel ? jika Anda tidak
menggunakan sampel random sampling, apakah anda menjelakan alasan untuk
prosedur sampling lainnya ( misalnya, sampling yangtidk mungkin, sampling
bertingkat, dan multistage cluster sampling )?.
 Apakah Anda mengindetifikasi sampel dan dasar yang anda pilih dengan jelas (
misalnya, ukuran, penggunaan dari tabel angka acak, atau kesalahan sampling untuk
sampel)?
 Apakah jenis survei ( misalnya, logitudinal, atau cross sectional ) cocok dengan
pertanyaan atau hipotesis Anda ?
 Apakah sudah jelas apakah kuesioner atau survei wawancara terdiri dari kumpulan
data koleksi Anda ? Apakah Anda mengidentifikasikan dasar untuk memilih atau
mengembangkan instrumen ?
 Apakah anda melaporkan informasi tentang reliabilitas dan validasi skor dari
penggunaan kuesioner atau wawancara sebelumnya ?
 Apakah anda menyebutkan tanggal untuk mengelola kuesioner atau wawancara ?
 Apakah Anda seacara jelas mengidentifikasi prosedur administrasi ?

15
 Jika Anda menggunakan kuesioner, apakah mengidentifikasi prosedur tindakan untuk
mendapatkan tanggapan?
 Jika Anda wawancara survei, apakah Anda mengidentifikasi prosedur lapangan untuk
pengumpulan informasi ini ? Apakah mengidentifikasi karakteristik demografi,
pelatihan pengalaman sebelumnya, dan pemantauan untuk wawancara?
 Apakah Anda memberikan contoh item kuesioner atau pertanyaan wawancara untuk
membantu menentukan cara pembaca ?
 Apakah analisis data sesuai dengan pertanyaan penelitian hipotesis dalam penelitian?
 Apakah Anda menulis penelitan dengan cara ilmiah dan etis yang dapat diterima (
misalnya, Anda aladalah struktur standar, menunjukan kepekaan terhadap bias,
menghormati orang lain dan lokasi penelitian)?
H. Informasi Berguna Untuk Prosedur Penlitian
 mengidentifikasi apakah anda belajar adalah survei cross sectional atau
longitudinal-longitudinal membutuhkan lebih banyak waktu untuk
menyelesaikannya karena anda mempelajari individu dari waktu kewaktu.
 dalam penelitian ini Anda membedakan antar populasi-populasi sasaran dan sampel
acak sehingga Anda dapat menggeneralisasi populasi Anda mempertimbangkan
sumber kesalahan yang dapat mempengaruhi kemampuan Anda untuk mengetahui
temuan atau hasil pada populasi.
 Tentukan jenis instrumen pengumpulan data yang Anda gunakan, seperti kuesioner
atau wawancara.
 Lakukan uji coba pertanyaan Anda. Apa saja jenis instrumen data Anda sehingga
bisa memberikan manfaat
 Sadarilah bagaiman Anda mengajukan pertanyaan sensitif kepada peserta.
Menyadari bahwa mereka mungkin memerlukan beberapa komentar pengantar
sebelum Anda meminta peserta untuk menanggapi pertanyaan sensitif
 Sejumlah masalah potensial muncul saat Anda membuat pertanyaan- pertanyaan
Anda sendiri tabel 13.1 untuk daftar masalah yang harus Anda hindari saat menulis
pertanyaan Anda sendiri.
 Tingkatrespon yang tipikal yang khas diatas 50 %, namun periksa analisis
gelombang bias saat Anda menggunakan kuesioner yang dikirimkan.

16
 Desain ( rancang ) kuesioner yang dikirimkan unutk menyertakan surat lamaran tata
letak pertanyaan dan instruksi yang jelas kepada peserta sehingga Anda bisa
menyimpan instrumen.
 Jika Anda melakukan wawancara, bersikap netral dan mecatat tanggapan secara
akurat mengikuti prosedurnya. Maju dalam bab ini
I. Informasi Yang Bermanfaatuntuk Konsumen Penelitian
 Survei digunakan untuk berbagai tujuan dalam penlitian Ketika mengevaluasi
sebuah penelitian mempertimbangkan, maksud penulis untuk menggambarkan
kecenderungan, menentukan sikap atau pendapat, menggambarkan karakteristk suatu
populasi, mengidentifikasi praktik, mengevaluasi program, atau menindak lanjuti
pada individu dari waktu kewaktu.
 Kuesione meiled adalah bentuk pengumpulan data yang populer dalam penelitian
pendidikan. Namun, instrumen ini perlu dirancang dengan hati-hati. Tentukan apakah
peneliti menggunakan pertanyaan sikap, perilaku, atau demografi dalam instrumen
 Tingkat respons 50% dianggap cukup untuk sebagian besar survei. Periksa tingkat
respons dari studi survei yang diterbitkan dalam literatur dan tentukan apakah
persentase ini mecapai persentase. Jiga pertimbangkan apakah peneliti survei
membahas pertanyaan tentang bas respon dan menentukan apakah respons mereka
bias.

17
BAB 14. Desain Teori Beralas

1. Pengertian Teori Beralas

Desain teori grounded adalah prosedur kualitatif yang sistematis yang digunakan untuk
menghasilkan penjelasan, menjelaskan, pada tingkat luas, sebuah interaksi antara topic
substantive. Dalam penelitian teori graounded, teori ini adalah proses yang menjelaskan
proses pendidikan kejadian, aktivitas, tindakan, dan interaksi yang terjadi seiring berjalannya
waktu. Selain itu, para ahli teori grounded melanjutkan prosedur sistematis untyk kategori
pengidentifikasian (digunakan secara sinonim dengan tema), menghuvbungkan kategori ini,
dan membentuk sebuah teori yang menjelaskan prosesnya.

2. Kapan Anda Menggunakan Teori Beralas?

Anda menggunakan teori grounding saat anda membutuhkan teori atau penjelasan yang luas
tentang suatu proses. Teori-teori beralasan ketika teori yang ada tidak membahas masalah
anda atau peseta yang ingin anda pelajari.

3. Bagaimana Mengembangkan Teori Beralas?

Duan sosiolog, Barney G. Glaser dan Almarhum Anselm L. Straus, mengembangkan teori
grounded pada akhir 1960an. Ini berevolusi dari pekerjaan mereka di university of California
San Francisco Medical Center dengan pasien yang sakit parah. Dalam mempelajari ini pasien,
Glaser dan Strauss mencatat dan mempublikasikan metode penelitian mereka. Hal ini
menyebabkan banyak orang menghubungi Glaser dan Strauss untuk belajar lebih banyak
tentang metode penelitian mereka. Sebagai tanggapan, Glaser dan Strauss mengembangkan
sebuah buku perintis yang menjelaskan secara terperinci mengenai prosedur teori ground
mereka. The Discovery of Grounded used (1967).

18
4. Jenis-Jenis Teori Beralas
a. Desain Sistematis

Teori yang sistematis untuk teori ground digunakan dalam penelitian pendidikan, dan dengan
prosedur terperinci dan ketat, yang diterapkan Strauss dan Corbin dan diuraikan dalam edisi
kedua mereka mengenai teknik dan prosedur untuk mengembangkan teori grounding (1998).
Hal ini jauh lebih daripada yang ditekankan pada pidato desain (Glaser & Strauss. 1967).
Sebuah sistem desain di teori grounded dan penggunaan langkah analisis data terbuka, aksial,
pengembangan paradigm logika atau gambaran visual dari teori yang dihasilkan.

b. Desain Yang Muncul

Meskipun Glaser berpartisipasi dengan Strauss dalam buku tentang teori grounded (Glauser
& Strauss, 1967), Glaser memiliki snoe yang menulis sebuah kritik kritis terhadap
pendekatan Strauss.

Teori penelitian grounded yang lebih fleksibel dan kurang diresepkan sebgaimana
disimpulkan oleh Glaser (1992) terdiri dari beberapa gagasan utama.

1. Teori grounded erist pada tingkat konseptual paling abstrak daripada tingkat abstrak
seperti yang ditemukan pada persentasi data visual seperti paradigm.pengkodean.
2. Sebuah teori didasarkan pada data dan tidak memaksa kategori.
3. Teori ground yang baik harus memenuhi empat criteria utama yang sesuai, wock,
selevance, dan modifiability. Dengan secra hati-hati menginduksi teori dari area
substantive, maka akan menjadi nyata di mata para panitera, dan peneliti yang
mendasarkan karya asli, ini menjelaskan variasi perilaku pesertanya. Jika teori sesuai,
itu memiliki relevansi.
c. Desain Konstruktivis

Pendekatann konstruktivis telah diartikulasikan oleh Kathy Charmaz (1990, 2000, 2006)
sebgai posisi filosofis antara kuantitatif yang lebih positif dari Glaser dan Strauss mengenai
pentingnya metode. Secara keseluruhan, fokus adalah pada makna yang dianggap oleh
peserta dalam sebuh penelitian. Dia lebih tertarik pada pandangan, nilai, kepercayaan,

19
perasaan, asumsi, ideology individu daripada mengumpulkan fkta dan menggambarkan
tindakan.

5. Apa Karakteristik Kunci Riset Teori Beralas?


 Pendekatan Proses

Meskipun para ahli teori grounded bisa mengeksplorasi satu gagasan (misalnya, keterampilan
kepemimpinan), mereka lebih sering memeriksa sebuah proses karena dunia sosial yang kita
tinggali melibatkan orang lain yang berinteraksi dengan orang lain.

 Sampling Teoritis

Sebagai ungkapan yang muncul dalam judul dan pernyataan tujuan, ini menandakan tindakan
penelitian yang tercantum di bawah ini adalah judul untuk studi teori ground yang dapat kita
lihat dari kata-kata gerund, kategori utama yang diminati, dan buku topic yang lebih luas
dieksplorasi:

 Mendidik setiap guru, setiap tahun sekolah umum dan orangtua anak dengan ADHD
(Reid et al., 1996) – proses mendidik para guru, hubungan saudara yang tersirat dari
hubungan antara orang tua dan sekolah, topic anak-anak dengan ADHD.
 “Menemukan ketiadaan kronis : Teori” (Charmaz, 1990) – proses pasien menemukan
penyakit mereka, kategori penyakit kronis, dan topik penyakit tersirat.
 Analisis Data Komparatif Konstan

Dalam penelitian teori grounded, inquirer melakukan proses pengumpulan data, memilahnya
dalam kategori, mengumpulkan informasi tambahan, dan membandingkan kategori yang baru
muncul. Proses kategori informasi yang berkembang dengan perlahan ini adalah prosedur
komparatif yang konstan. Perbandingan konstan prosedur analisi luas yang menghubungkan
dalam penelitian teori grounding untuk menghasilkan dan kategori dengan membandingkan
insiden dalam data dengan kejadian lain, insiden terhadap kategori, dan datanya. Sebagai
kategori untuk kategori lainnya.

Dalam proses ini, ahli teori grounded mengajukan pertanyaan dari data tersebut, Glaser
(1992), misalnya, mengemukakan bahwa bertanya :

20
 Apa data sebuah studi kejadian kategori?
 Kategori apa dari kategori yang ditunjukkan kejadian ini?
 Apa yang sebenernya terjadi dalam data?
 Apa proses siial psikologis dasar atau proses structural sosial dinadegan aksi?
 Sebuah Kategori Inti
1. Kategori tersebut harus merupakan sentral, dalam artian kategori-kategori utama
lainnya dapat dihbungkan padanya.
2. Kategori tersebut sering muncul dalam data, dengan pengertian bahwa dalam
semua kasus terdapat indikator-indikator yang merujuk pada kategori inti tersebut.
3. Penjelasan-penjelasan yang menghubungkan kategori-kategori berfifat logis,
konsisten dan tidak dipaksakan
4. Istilah atau frasa yang digunakan untuk menjelaskan kategori inti harus abstrak.
5. Seiring dengan penyempurnaan konsep, teori berkembang dalam aspek kedalaman
dan kemampuan menjelaskan. Meskipun kondisi bervariasi, kategori inti masih
mampu menjelaskan seara akurat.
 Teori Generasi

Dalam mengidentifikasi kategori inti dan kategori proses yang menjelaskannya, didasarkan
pada para teoretikus telah menghasilkan teori jarak menengah. Keseluruhan prosedur
menyebabkan menghasilkan sebuah teori berdasarkan data yang dikumpulkan oleh peneliti.
Teori dalam penelitian teori grounded ini adalah penjelasan abstrak atau pemahaman tentang
suatu proses tentang sebuah topic substantive yang didasarkan pada data.

 Memo

Sepanjang prosedur teori ground, para ahli teori membuat memo tentang data. Sebuah alat
dalam penelitian teori grounded yang member para peneliti dialog yang berkelanjutan dengan
diri mereka sendiri tentang teori yang sedang muncul (Charmaz, 1990)

Kita dapat menggambarkan memo dalam sebuah studi tentang proses kehilangan identitas
oleh individu-individu dengan penyakit Alzheimers. Orona (1997) membahas tentang
memoing membantunya untuk :

21
1. Pergaulan bebas dan apa pun pikirannya, dia menjadi sadar akan kata-kata
2. Unblock pada saat menulis cukup menggambarkan kapan dia merasa tidak dapat
terjadi dalam data untuk dikodekan dan masuk kedalam kategori
3. Mulailah mengkonseptualisasikan dengan melacak ide dari mentah

6. Langkah-Langkah Dalam Melakukan Penelitian Teori Beralas


1. Tentukan Jika Desain Teori Beralas terbaik
2. Identifikasi Proses Untuk Belajar
Anda perlu identifikasi awal proses alternative untuk diperiksa dalam studi teori
ground anda. Proses ini dapat berubah dan muncul selama studi anda. Namun, anda
perlu memiliki gagasan tentang proses pada langkah-langkah ini. Mencari persetujuan
dan akses
Semua penelitian lainnya, anda perlu mendapatkan persetujuan dari dewan revitalisasi
institusional. Anda juga memerlukan akses ke individu yang dapat memberikan
wawasan tentang proses yang anda rencanakan untuk dipelajari
3. Melakukan Sampling Teoritis
Untuk mengumpulkan informasi yang dapat konsep kuncu dalam pengumpulan data
teori grounded berpengalaman dalam membantu pengembangan teori anda (misalnya
individu yang memiliki) seperti yang anda pelajari
4. Kode Data
Proses pengkodean data terjadi selama sehiingga anda bisa kategori dan untuk
mengumpulkan selanjutnya. Dimulai dengan identifikasi terbuka dengan
menggunakan pendekatan komparatif konstan untuk kejenuhan dengan
membandingkan data dengan kejadian dan kejadian dengan kategori.
5. Menggunakan Pengkodean Selektif dan Mengembangkan Teori
Akhir pengkodean adalah pengkodean selektif, dan ini melibatkan pengembangan
teori. Prosedur ini mencakup keterkaitan kategori dalam paradigm
pengkodean.Mungkin melibatkan penyempurnaan paradigm pengkodean aksial dan
menyajikan sebagai model atau teori proses.
6. Tuliskan Laporan Penelitian Teori Beralas
Struktur laporan teori dasar anda akan bervariasi dari struktur fleksibel dalam desain
yang muncul dan konstruktivis ke struktur yang lebih berorientasi kuantitatif dalam

22
rancangan sistematis. Dibandingkan dengan desain kualitatif lainnya, seperti
penelitian etnografi dan naratif, struktur studi teori grounded bersifat ilmiah dan
mencakup masalah, metode, diskusi, dan hasil.

Bagaimana Anda Mengevaluasi Penelitian Teori Yang Berharga?

Saat mengevaluasi kualitas studi teori ground, tanyakan tentang teori itu sendiri:

 Adakah hubungan yang jelas atau sesuai antara kategori dan data mentah?
 Apakah teori ini berguna sebagai penjelasan konseptual untuk proses yang sedang
dipelajari? Dengan kata lain, apakah itu berhasil?
 Apakah teori tersebut memberikan penjelasan yang relevan tentang masalah actual
dan proses dasar?
 Apakah teori dimodifikasikan saat kondisi berubah atau peneliti mengumpulkan data
tambahan?

Selanjutnya, tanyakan tentang proses penelitian :

 Apakah model teoritis dikembangkan atau dihasilkan ? Apakah maksud dari model ini
untuk mengkonseptualisasikan suatu proses, tindakan, atau interaksi ?
 Apakah ada fenomena sentral kategori yang ditentukan di jantung model ini?
 Apakah model muncul melalui fase pengkodean (misalnya, dari kode awal hingga
kode yang lebih berorientasi teoritis, atau dari pengkodean terbuka ke pengkodean
aksial ke kodektif selektif)?
 Apakah peneliti berusaha untuk mengaitkan kategori proposisi, diskusinya, model
atau diagram?

Menerapkan Apa Yang Telah Anda Pelajari: Studi Teori Beralas

Penulis tidak secara eksplisit menyebutkan mungkin telah memasukkan prosedur ini ke
dalam kegiatann penelitiannya saat anda meninjau artikel ini, cari prosesnya:

 Masalah penelitian dan penggunaan penelitian kualitatif


 Penggunaan literature
 pernyataan tujuan dan pertanyaan penelitian

23
 jenis dan prosedur teori ground data koleksi
 jenis dan prosedur teori ground data koleksi dan prosedur analisis dan interprestasi
data.
 Teori grounded keseluruhan struktur penulisan

Tahapan Pelaksanaan Penelitan Grounded Theory Research

Penelitian Grounded Theory diawali dengan pemusatan perhatian pada suatu wilayah
kajian dan diikuti oleh pengumpulan data dari berbagai sumber dengan menggunakan
berbagai teknik, khususnya wawancara dan obserrvasi lapangan (field observation). Setelah
terhimpun, data-data tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik 'coding' dan prosedur
penyampelan teoritis.

24
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
 Rancangan penelitian adalah suatu rencana, struktur dan strategi penelitian yang
dimasuksudkan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi, dengan mengupayakan
optimasi yang berimbang antara validitas dalam dan validitas luar, dengan melakukan
pengendalian varians.
 Desain atau rancangan yang dibuat oleh peneliti merupakan anvar-ancar kegiatan
yang akan dilaksanakan. Disini terlihat bahwa ruang lingkup metode penelitian lebih
luas daripada desain penelitian, dan desain penelitian masuk dalam bagian dari
metode penelitian.
 Pengelompokkandapat dilihat dari sudut pandang perumusan masalah, metode
pengumpulan data, pengendalian variabel-variabel oleh peneliti, tujuan, serta
lingkungan studi.
 istematika penyusunan penelitian dapat dibagi menjadi dua, yaitu sistematika
penyusunan penelitian kuantitatif dan kualitatif.
 Pokok-pokok bahasan yang terdapat dalam bab Metode Penelitian Kuantitatif paling
tidak mencakup rancangan penelitian, populasi dan sampel, instrument penelitian,
pengumpulan data, analisis data.
B. SARAN
Melalui makalah ini penulis berharap melalui makalah ini para pembaca dapat
menggunakan metode penelitian yang tepat ketika mulai melakukan penelitian dalam
menyusun Karya Tulis Ilmiah

25
REFERENSI

http://www.haedarardi.com/2013/12/cara-pengumpulan-1.html?m=1 (diakses 13 Maret


2018)

http://suciptoardi.wordpress.com/2007/12/04/grounded-research-ringkasan/ (diakses 13
Maret 2018)

http://rijalul-fikri.blogspot.co.id/2012/02/grounded-research.html?m=1 (diakses 13 Maret


2018)

26

You might also like