You are on page 1of 5

Seminar Nasional II USM 2017

Eksplorasi Kekayaan Maritim Aceh di Era Globalisasi dalam Mewujudkan Indonesia


sebagai Poros Maritim Dunia
Vol. 1, Oktober 2017, 114-118

PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERPRESTASI GRAFIK MELALUI


PENDEKATAN MULTI-REPRESENTASI PADA MATERI GERAK LURUS

Hasbullah1 dan Lina Nazriana2


1
Program Studi Pendidikan IPA, Progran Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
2
SMA Negeri 6 Kota Banda Aceh
Email: hasbullah_aceh@ymail.com1), lina.nazriana@gmail.com2)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan interprestasi grafik melalui
pendekatan multirepresentasi. Penelitian ini menggunakan metode pre-experiment dengan desain
jenis one group pretest and posttest design. Subjek penelitian diambil dengan cara teknik random
sampling dengan melibatkan 45 siswa yang belum belajar gerak lurus. Instrumen tes dalam bentuk
soal Multiple Choice mengacu pada indikator dalam tingkatan proses kognitif pemahaman
Anderson & Krathwohl. Pengolahan data dianalisis dengan menggunakan persamaan gain dengan
makna interprestasi merujuk pada acuan Hake. Berdasarkan analisis data penelitian dan
pembahasan diperoleh hasil bahwa kemampuan siswa pada sub materi pokok pada materi GLB
berada pada gain 0,41 pada katagori sedang dan GLBB pada gain 0,36 pada katagori sedang
sehingga pembelajaran dengan pendekatan multi-representasi efektif dan dapat meningkatkan
kemampuan interprestasi grafik pada materi gerak lurus.

Kata kunci: Kemampuan interprestasi, grafik, pendekatan multi-representasi, gerak lurus

1. PENDAHULUAN persamaan kecepatan terhadap waktu


Materi gerak lurus merupakan suatu (Purwanti dkk, 2016).
subkonsep dari kinematika dalam ilmu gerak Pentingnya pemahaman siswa terhadap
(mekanika), biasanya materi ini diajarkan grafik dikarenakan banyak penyampaian
pada pertemuan kedua setelah materi materi yang berkaitan dengan hasil penelitian
pengukuran, konsep gerak merupakan dasar dan percobaan disajikan dalam bentuk grafik.
pengetahuan yang harus dipahami secara Sebagaimana pendapat Mustain (2012)
tuntas oleh siswa karena konsep ini sangat kemampuan dalam memahami grafik
mempengaruhi pengetahuan siswa dalam menjadi penting bagi siswa terutama ketika
mempelajari materi lainnya sebagai contoh melakukan percobaan fisika.Siswa harus
penelitian Sutopo (2012) untuk memahami mampu menyajikan bentuk grafik dari data-
mekanika dengan baik, maka penting data yang diperoleh dari kegiatan percobaan.
memahami posisi, kecepatan dan percepatan Selanjutnya Monika (2013) memperoleh
benda. hasil bahwa guru masih jarang menggunakan
Kenyataannya masih banyak siswa grafik, gambar ataupun diagram sebagai
yang mengalami kesulitan sebagai contoh bentuk representasi lain dari sebuah konsep,
siswa belum mampu membedakan jarak dan namun guru cenderung lebih menggunakan
perpindahan, kecepatan dan kelajuan, penjelasan verbal, serta siswa tidak ditantang
kecepatan rata-rata dan kecepatan sesaat, untuk menjelaskan konsep fisika yang sama
percepatan rata-rata dan percepatan dengan menggunakan representasi lain. Oleh
sesaat.Salah satu bentuk kesulitan siswa karena itu kemampuan multi-representasi
dalam persoalan gerak adalah penyajian menjadi penting dalam pembelajaran fisika di
materi yang mengandung grafik.kesalahan sekolah terutama dalam kaitan menafsirkan
dalam mengambil informasi dari grafik grafik.Menafsirkan suatu indikator dalam
berdampak sangat fatal pada penentuan kognitif pada level pemahaman. Widodo
posisi, meskipun sebenarnya siswa (2006) menyatakan bahwa interprestasi
mengetahui untuk menentukan posisi benda (menafsirkan) adalah suatu cara dalam
setiap saat mereka harus menurunkan mengubah dari satu bentuk informasi ke
bentuk informasi yang lainnya, misalnya dari

114 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
Seminar Nasional II USM 2017
Eksplorasi Kekayaan Maritim Aceh di Era Globalisasi dalam Mewujudkan Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia
Vol. 1, Oktober 2017, 114-118

dari kata-kata ke grafik atau gambar, atau interprestasi grafik menggunakan soal tes
sebaliknya, dari kata-kata ke angka, atau Multiple Choice yang sudah divalidasi oleh
sebaliknya, maupun dari kata-kata ke kata- pakar bidang tersebut dengan mengacu pada
kata, misalnya meringkas atau membuat indikator dalam tingkatan proses koqnitif
paraphrase. pemahamanAnderson & Krathwohl (2001).
Untuk mengatasi persolan diatas salah
satu solusi dengan cara menerapkan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
pembelajaran dengan pendekatan multi- Analisis pengolahan data dengan
representasi sebagai bentuk pemecahan menggunakan persamaan gain dan makna
masalah. Multi-representasi adalah suatu interprestasi dengan merujuk pada acuan
bentuk susunan konsep yang diwakili oleh Hake (1998) dapat dilihat pada Tabel 1.
tulisan kalimat verbal, simbol-simbol sebagai Berdasarkan data Tabel 1 diperoleh
bentuk matematik, gambar dan grafik hasil bahwa setiap indikator soal mengalami
sehingga penyampaian suatu data informasi peningkatan yaitu indikator soal (1)
dapat tersampaikan. Sebagaimana solusi menganalisis grafik GLB dari 28,89 menjadi
yang diberikan oleh Murtono (2014) salah 64,44, (2) menghubungkan antara kecepatan
satu cara untuk mengakses pengetahuan yang (v), percepatan (a), dan waktu (t) pada
sesuai adalah dengan menggunakan GLBB37,78 menjadi 62,22, (3)
pemahaman bentuk representasi. Multi- menghubungkan antara perpindahan (s),
representasi sudah banyak dilakukan kecepatan (v) dan percepatan (a) pada GLBB
penelitian dan dikembangkan di Indonesia 24,44 menjadi 62,22, (4) mengidentifikasi
sebagian kecil diantaranya Suhandi, dan karakteristik GLBB 37,78 menjadi 57,78,
Wibowo (2012); Sabdin (2013); Astuti menghubungkan antara perpindahan (s),
(2013); Murtono (2014); Widyawati (2015). percepatan (a) dan waktu (t) pada GLBB
Berdasarkan uraian persoalan dapat di 40,00 menjadi 57,78, (5) mendefinisikan
rumuskan suatu pertanyaan penelitian yaitu pengertian GLB 37,78 menjadi 51,11dan (6)
bagaimana peningkatan kemampuan menggunakan persamaan GLBB dalam
interprestasi grafik melalui pendekatan multi- pemecahan masalah 28,89 menjadi 44,44.
representasi pada materi gerak lurus? Walaupun terjadi peningkatan akan tetapi
nilai rata-rata siswa masih di bawah nilai
2. METODE PENELITIAN 70,00 sebagaimana nilai KKM yang
Penelitian ini bertujuan untuk ditetapkan sekolah. Hal ini disebabkan
mengetahui peningkatan kemampuan pengetahuan awal siswa pada materi gerak
interprestasi grafik melalui pendekatan multi- masih sangat rendah. Astuti (2015)
representasi pada materi gerak yang mengatakan kemampuan awal merupakan
dilakukan pada SMA Negeri 6 Kota Banda hasil belajar yang didapat sebelum mendapat
Aceh pada kelas X-IA2 dan X-IA3 kemampuan yang lebih tinggi. Kemampuan
menggunakan metode pre-experiment dengan awal merupakan prasyarat yang harus
jenis desain penelitian one group pretest and dimiliki peserta didik sebelum memasuki
posttest yaitu dengan mengelompokkan siswa pembelajaran materi pelajaran berikutnya
dalam satu kelompok dengan melibatkan 45 yang lebih tinggi. Jadi seorang siswa yang
siswa yang diberikan perlakuan pembelajaran mempunyai kemampuan awal yang baik akan
mengacu pada syntax yang di modifikasi lebih cepat memahami materi dibandingkan
model PBM dari Arends (1997) dan kerangka dengan peserta didik yang tidak mempunyai
multirepresentasi IF-SO dari Prain dkk. kemampuan awal dalam proses
(2013) yang dikembangkan oleh Rosyid dkk pembelajaran. Sebagai contoh pada indikator
(2013). Pada saat perlakuan siswa soal menghubungkan antara kecepatan (v),
dikelompokkan dalam kelompok kecil yang percepatan (a), dan waktu (t) pada GLBB
heterogen, kemudian pembelajaran siswa yang kemampuan awalnya lebih baik dari
dilakukan ke dalam tiga kali tatap muka. indikator soal lain, pada indikator ini juga
Untuk mengukur peningkatan kemampuan diperoleh hasil akhir yang baik.

115 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
Seminar Nasional II USM 2017
Eksplorasi Kekayaan Maritim Aceh di Era Globalisasi dalam Mewujudkan Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia
Vol. 1, Oktober 2017, 114-118

Tabel 1. Kemampuan Interprestasi Siswa Pada Materi Gerak Lurus


Sub Skor Skor Rata-rata
No Format
Pokok Indikator Soal Gain Ket
Soal soal
Materi Pretest Posttest Pretest Posttest
Mendefinisikan
10 Grafik 20.00 51.11
pengertian GLB
GLB Mengidentifikasi 11 Grafik 37.78 57.78 27.22 57.22 0.41 Sedang
karakteristik GLBB 15 Grafik 22.22 55.56
Menganalisis Grafik GLB 14 Grafik 28.89 64.44
Menghubungkan antara
kecepatan (v), percepatan
17 Grafik 37.78 62.22
(a), dan waktu (t) pada
GLBB
Menghubungkan antara
perpindahan (s),
18 Grafik 40.00 57.78
percepatan (a) dan waktu
(t) pada GLBB
GLBB 32.78 56.67 0.36 Sedang
Menghubungkan antara
perpindahan (s),
kecepatan (v) dan 19 Grafik 24.44 62.22
percepatan (a) pada
GLBB
Menggunakan persamaan
GLBB dalam pemecahan 20 Grafik 28.89 44.44
masalah

Rendahnya kemampuan awal pada sesuai, menyelidiki tahap demi tahap,


setiap indikator juga disebabkan siswa masih mencari penjelasan, dan solusi untuk
menganggap grafik hasil dari gerakan suatu membangun pemahaman konsep dan
benda yang bergerak lurus, padahal grafik menyajikan model dari persoalan yang
ada juga yang naik-turun, miring dan dialaminya dan siswa sudah mampu merubah
bergelombang. Selain itu siswa belum bentuk masalah dari grafik ke dalam bentuk
memahami materi GLB dan GLBB lain seperti verbal, gambar dan menggunakan
dikarenakan materi ini berada pada urutan persamaan matematik.
konsep materi kedua awal masuk sekolah. Berdasarkan analisis kemampuan
Sebagaimana pendapat Pujianto dkk (2013) siswa pada sub materi pokok pada gambar
dalam penelitian ditemukan siswa yang diatas di dapatkan hasil pada materi GLB
memahami konsep kinematika gerak lurus berada pada gain 0,41 pada katagori sedang
yang baik hanya sebesar 21,67%. Sehingga dan GLBB pada gain 0,36 pada katagori
dapat disimpulkan bahwa pengetahuan awal sedang. Dapat disimpulkan bahwa
siswa terhadap grafik dalam membaca, pendekatan multi-representasi pada materi
menerjemahkan, dan mengklarifikasi masih gerak lurus dapat meningkatkan kemampuan
rendah. siswa dalam interprestasi grafik.
Kemampuan interprestasi adalah Widianingtiyas dkk (2015) dalam penelitian-
kemampuan kognitif siswa pada level kedua nya memperoleh hasil bahwa pendekatan
yaitu indikator dari pemahaman. multi-representasi dapat memberikan
Kemampuan pemahaman interprestasi siswa pengaruh positif terhadap kemampuan
setelah diberikan treatment secara kognitif siswa yang meliputi kognitif tingkat
keseluruhan mengalami peningkatan yang rendah dan kognitif tingkat tinggi. Artinya
ditunjukkan dengan perolehan nilai rata-rata penggunaan pendekatan multi-representasi
posttest dan gain pada kategori sedang (lihat tidak hanya indikator pemahaman meningkat,
Tabel 1). Pada tahap ini siswa sudah belajar akan tetapi pada dimensi kognitif lain juga
dengan pendekatan multi-representasi, siswa meningkat. Sebagaimana hasil penelitian
sudah mampu mengumpulkan informasi yang Suhandi dan Wibowo (2012) yang

116 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
Seminar Nasional II USM 2017
Eksplorasi Kekayaan Maritim Aceh di Era Globalisasi dalam Mewujudkan Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia
Vol. 1, Oktober 2017, 114-118

menunjukkan bahwa multi-representasi penelitian ini dapat disimpulkan bahwa


merupakan salah satu pendekatan yang cukup pembelajaran fisika menggunakan
efektif untuk digunakan dalam rangka pendekatan multi-representasi dapat
menanamkan pemahaman konsep-konsep meningkatkan kemampuan kognitif dan
fisika di kalangan mahasiswa. Oleh karena kemampuan pemecahan masalah siswa.
itu pendekatan ini nampaknya layak Siswa menunjukkan respon yang positif
dipertimbangkan untuk digunakan dalam terhadap pembelajaran dengan menggunakan
materi fisika lainnya. Sejalan juga dengan multi-representasi.
penelitian Simamora dkk (2016). Hasil

57,22
60,00 56,67

40,00 Pretest
27,22
32,78
Nilai Rata-rata

0,41 Posttest
20,00
0,36 Gain
0,00
GLB
GLBB
Kemampuan Siswa Pada Materi GLB dan GLBB

Gambar 1. Kemampuan siswa setiap sub materi gerak lurus

Kemampuan interprestasi grafik 5. UCAPAN TERIMA KASIH


dengan menggunakan pendekatan multi- Penulis mengucapkan ucapan
representasi dengan jelas diperoleh hasil terimakasih kepada Dr. A. Halim, M.Si dan
meningkat berada pada katagori sedang Prof. Dr. Yusrizal, M.Pd selaku pembimbing
sehingga pembelajaran dengan pendekatan dalam penulisan, serta ucapan terimakasih
multirepresentasi memiliki pengaruh kepada Dr. Muhammad Syukri, M.Ed, Drs.
terhadap kemampuan interprestasi grafik Thamrin K, M.Si, Drs. Nurulwati, M.Pd dan
dalam indikator pemahaman secara Dra. Susanna, M.Pd selaku pembimbing dan
mendalam. Sesuai dengan pendapat Ainswort validasi instrumen penelitian ini. Semoga
(1999) bahwa salah satu fungsi multi- artikel ini bermanfaat bagi penulis dan
representasi yaitu untuk membangun pembaca sebagai referensi dalam penelitian
pemahaman siswa yang lebih dalam. pengembangan.

4. KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Berdasarkan hasil penelitian dan Ainsworth, S. (1999). The Functions of
pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa Multiple representations. Computers
kemampuan siswa pada sub materi pokok di and Education, 33(1) : 131-152
dapatkan hasil pada materi GLB berada pada Anderson L. W dan Krathwohl D. R. (2001).
gain 0,41 pada katagori sedang dan GLBB A Taxonomy for Learning, Teaching
pada gain 0,36 pada katagori sedang. Oleh and Assesing; A Revision of Bloom’s
karena itu pembelajaran dengan pendekatan Taxonomy of Education Objectives.
multi-representasi dapat membantu siswa New York: Addison Wesley Longman
dalam meningkatkan kemampuan inter- Inc.
prestasi grafik pada materi gerak lurus. Astuti S.P. (2015). Pengaruh Kemampuan
Awal dan Minat Belajar terhadap

117 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
Seminar Nasional II USM 2017
Eksplorasi Kekayaan Maritim Aceh di Era Globalisasi dalam Mewujudkan Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia
Vol. 1, Oktober 2017, 114-118

Prestasi Belajar Fisika. Jurnal Siswa SMA Kelas XII. Prosiding


Formatif, 5(1): 68-75. Seminar Pendidikan IPA Pascasarjana
Astuti, Y.W. (2013). Bahan Ajar Fisika SMA UM, 1(1) ; 53-58.
dengan Pendekatan Multirepresentasi. Rosyid, Jatmiko, B., & Supardi, Z.A.I.
Jurnal Pendidikan Sains, 1 (4) : 382- (2013). Meningkatkan Hasil Belajar
389. Fisika Menggunakan Model Orientasi
Fatmawati, Muslimin & Kade A. (2015). IPA (PBL dan Multi Representasi)
Identifikasi Tingkat Konsistensi Pada Konsep Mekanika di SMA.
Representasi dan Pemahaman Konsep Pancaran, 2(3) : 1-12.
Mahasiswa pada Format Verbal, Simamora, M.R., Sinaga P., & Jauhari A.
Grafik dan Diagram Dalam (2016). Pembelajaran Fisika
Memecahkan Masalah Hukum III Menggunakan Multirepresentasi
Newton. Jurnal Pendidikan Fisika Untuk Meningkatkan Kemampuan
Tadulako (JPFT), 4(1) : 33-38. Kognitif dan Kemampuan Pemecahan
Fraenkel, J.R., Wallen, N.E., & Hyun, H.H. Masalah Siswa SMP Pokok Bahasan
(2012). How to Design and Evaluate Getaran dan Gelombang. Prosiding
Research in Education Eighth Edition. SNIPS 2016. 21-22 Juli 2016, 501-
New York: Mc Graw Hill Inc. 505.
Hake, R.R. (1998). Interactive-Engagement Suhandi, A., & Wibowo, F.C. (2012).
Versus Traditional Methods : A Six- Pendekatan Multirepresentasi Dalam
Thousand-Student Survey of Pembelajaran Usaha-Energi dan
Mechanics Test Data for Introductory Dampak terhadap Pemahaman Konsep
Physics Courses. American Journal Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Fisika
Association of Physics Teachers; Indonesia, 8 : 1-7.
66(1): 64-74. Sabdin, A.K. (2013). Pengembangan Bahan
Monika, S. (2014). Pengaruh Kemampuan Ajar Kinematika Untuk Meningkatkan
Membangun Model Representasi Kemampuan Multimodal Representasi
terhadap Pemecahan Masalah Fisika Mahasiswa Calon Guru Fisika (Suatu
dengan Menerapkan Inkuiri Studi Pada Mata Kuliah Kajian Fisika
Terbimbing. Fakultas Keguruan dan Sekolah I Tahun Pembelajaran
Ilmu Pendidikan. Universitas 2012/2013).Tesis tidak dipublikasikan.
Lampung. Banda Aceh : Pascasarjana Unsyiah.
Murtono, Setiawan, A., & Rusdiana D. Widianingtiyas, L., Siswoyo., & Bakri, F.
(2014). Fungsi Representasi Dalam (2015). Pengaruh Pendekatan
Mengakses Penguasaan Konsep Fisika Multirepresentasi dalam Pembelajaran
Mahasiswa. JRKPF UAD, 1(2) : 80- Fisika terhadap Kemampuan Kognitif
84. Siswa SMA. Jurnal Penelitian &
Mustain I. (2015). Kemampuan Membaca Pengembangan Pendidikan Fisika
dan Interpretasi Grafik dan Data: Studi (JPPPF), 1(1): 31-38, e-Jurnal:
Kasus Pada Siswa Kelas 8 SMPN. http://jpppf.fisika-unj.ac.id.
Scientiae Educatia, 5(2) ; 1-11. Widodo, A. (2006). Revisi Taksonomi
Prain & Vaughan. (2007). Learning from Bloom dan Pengembangan Butir Soal.
Writing in Secondary Science: Some Buletin Puspendik. 3(2) : 18-29.
theoretical and practical implications.
International Journal of Science
Education. 28 (15) : 179-201.
Pujianto A., Nurjannah, &Darmadi I.W.
(2013). Analisis Konsepsi Siswa Pada
Konsep Kinematika Gerak Lurus.
Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako
(JPFT), 1(1) : 16-21.
Purwanti A, Sutopo, & Wisodo H. (2016).
Penguasaan Konsep dan Kemampuan
Representasi Materi Gerak Lurus

118 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)

You might also like