You are on page 1of 5

BIOKIMIA KARBOHIDRAT

Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang banyak dijumpai di alam, terutama sebagai penyusun
utama jaringan tumbuh-tumbuhan. Nama lain dari karbohidrat adalah sakarida (berasal dari bahasa latin
saccharum = gula). Senyawa karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau polihidroksi keton yang
mengandung unsur-unsur karbon (C))., hidrogen (H), dan oksigen (O) dengan rumus empiris total
(CH2O)n.. Karbohidrat paling sederhana adalah monosakarida, diantaranya glukosa yang mempunyai
rumus molekul C6H12O6.

Karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan tubuh manusia, hewan, dan tumbuhan disamping
lemak dan protein. Senyawa ini dalam jaringan merupakan cadangan makanan atau energi yang
disimpan dalam sel. Sebagian besar karbohidrat yang ditemukan di alam terdapat sebagai polisakarida
dengan berat molekul tinggi. Beberapa polisakarida berfungsi sebagai bentuk penyimpanan bagi
monosakarida, sedangkan yang lain sebagai penyusun struktur di dalam dinding sel dan jaringan
pengikat.

Pada tumbuhan, karbohidrat di sintesa dari CO2 dan H2O melalui proses fotosintesis dalam sel
berklorofil dengan bantuan sinar matahari. Karbohidrat yang dihasilkan merupakan cadangan makanan
yang disimpan dalam akar, batang, dan biji sebagai pati (amilum). Karbohidrat dalam tubuh manusia dan
hewan dibentuk dari beberapa asam amino, gliserol lemak, dan sebagian besar diperoleh dari makanan
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Karbohidrat dalam sel tubuh disimpan dalam hati dan jaringan
otot dalam bentuk glikogen.

Klasifikasi karbohidrat

Berbagai senyawa yang termasuk kelompok karbohidrat mempunyai molekul yang berbeda-beda.
Ukurannya, yaitu dari senyawa yang sederhana yang mempunyai berat molekul 90 hingga senyawa yang
mempunyai berat molekul 500.000 bahkan lebih. Dari rumus umum karbohidrat, dapat diketahui bahwa
senyawa ini adalah suatu polimer yang tersusun atas monomer-monomer. Berdasarkan monomer yang
menyusunnya, karbohidrat dibedakan menjadi 3 golongan yaitu:

1.Monosakarida

Ialah karbohidrat yang sederhana, dalam arti molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja
dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis dalam kondisi lunak menjadi karbohidrat lain.
Monosakarida yang paling sederhana ialah gliseraldehida dan dihidroksiaseton.

Gliseraldehida dapat disebut aldotriosa karena terdiri atas tiga atom karbon dan mempunyai gugus
aldehid. Dihidroksiaseton dinamakan ketotriosa karena terdiri atas tiga atom karbon dan mempunyai
gugus keton. Monosakarida yang terdiri atas empat atom karbon disebut tetrosa dengan rumus
C8H8O4. eritrosa adalah contoh aldotetrosa dan eritrulosa adalah suatu ketoterosa. Pentosa dan
heksosa (C6H12O6) merupakan monosakarida yang penting dalam kehidupan.

Monosakarida yang penting lainnya ialah : glukosa, fruktosa, galaktosa, pentosa.

Glukosa

Adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa karena mempunyai sifat dapat memutar cahaya
terpolarisasi kearah kanan. Di alam, terdapat dalam buah-buahan dan madu lebah. Dalam alam glukosa
dihasilkan dalam reaksi antara karbondioksida dalam air disebut fotosintesis dan glukosa yang terbentuk
terus digunakan untuk pembentukan amilum atau selulosa.

6CO2 + 6H2O =====> C6H12O6 + 6CO2

amilum terbentuk dari glukosa dengan jalan penggabungan molekul-molekul glukosa yang membentuk
rantai lurus maupun bercabang dengan melepaskan molekul air.

nC6H12O6 =====> (C6H12O5)n + nH2O

glukosa amilum

(n = bilangan yang besar)

Fruktosa

Madu lebah selain glukosa juga mengandung fruktosa. Fruktosa adalah suatu ketohektosa yang
mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kiri dan karenanya disebut juga levulosa. Pada
umumnya monosakarida dan disakarida mempunyai rasa manis.

Fruktosa mempunyai rasa lebih manis dari pada glukosa dengan pereaksi selianoff, yaitu larutan
resorsinol (1,3 dihidroksi-benzena) dalam asam HCl. Pereaksi ini khas untuk menunjukkan adanya
ketosa. Fruktosa berkaitan dengan glukosa membentuk sukrosa, yaitu gula yang biasa digunakan sehari-
hari dengan pemanis, dan berasal dari tebu atau bit.

Galaktosa

Monosakarida ini jarang terdapat bebas di alam. Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk
laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam susu. Balaktosa mempunyai rasa kurang manis dari pada glukosa
dan kurang larut dalam air.
Pentosa

Beberapa pentosa yang penting di antaranya ialah arobinosa, xilosa, ribose dan 2-deoksiribosa. Keempat
pentosa ini ialah aldopentosa dan tidak terdapat dalam keadaan bebas dialam. Arabinosa diperoleh dari
gom arab dengan jalan hidrolisis, sedangkan xilosa diperoleh dari proses hidrolisis terhadap jerami atau
kayu. Xilosa terdapat pada urin seseorang yang disebabkan oleh suatu kelainan pada metabolisme
karbohidrat. Kondisi seseorang sedemikian itu disebut pentosuria. Ribose dan deoksiribosa merupakan
komponen dari molekul asam nukleat dan dapat diperoleh dengan cara hidrolisi.

2.Oligosakarida

Ialah karbohidrat yang tersusun dari dua sampai sepuluh satuan monosakarida. Oligosakarida yang
umum dalah disakarida, yang terdiri atas dua satuan monosakarida dan dapat dihidrolisis menjadi
monosakarida. Contoh: sukrosa, maltosa dan laktosa.

Sukrosa

Ialah ialah gula yang kita kjenal sehari-hari baik yang berasal dari tebu maupun yang berasal dari bity.
Selain pada tebu dan bit. Sukrosa terdapat pula pada tumbuhalain misakllnya, dalam buah nanas dan
dalam wortel. Dengan hidrolisis sukrosa akan terpecah dan menghasilkan glukosa dan fruktosa. Hasil
hidrolisis sukrosa yaitu campuran glukosa dan fruktosa. Pada molekul sukrosa terdapat ikatan antara
molekul glukosa dan fruktosa, yaitu antara atom karbon nomor 1 pada glukosa dengan atom karbon
nomor 2 pada fruktosa melalui atom oksigen. Kedua atom karbon tersebut adalah atom karbon yang
mempunyai gugus, -OH glikosidik, atau atom karbon yang merupakan gugus aldehida pada glukosa dan
gugus keton pada fruktosa. Oleh karena itu, molekul sukrosa tidak mempunyai gugus aldehida atau
keton bebas, atau tidak mempunyai gugus – OH glikosidik. Dengan demikian sukrosa tidak mempunyai
sifat dapat mereduksi ion-ion Cu++ atau Ag+ dan juga tidak membentuk osazon.

Sukrosa mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kanan hasil yang diperoleh dari reaksi
hidrolisis ialah glukosa dan fruktosa dalam jumlah yang ekuimolekular. Glukosa memutar cahaya
terpolarisasi ke kanan, sedangkan fruktosa ke kiri. Oleh karena itu, fruktosa mempunyai rotasi spesifik
lebih besar dari pada glukosa, maka campuran glukosa dan fruktosa sebagai hasil hidrolisis itu memutar
ke kiri. Dengan demikian pada proses hidrolisis ini terjadi perubahan sudut putar mula-mula ke kanan
menjadi ke kiri. Dan oleh karena itu, proses ini di sebut juga inverse. Hasil hidrolisis sukrosa yaitu
campuran glukosa dan fruktosa di sebut gula invert. Madu lebah sebagian besar terdiri atas gula invert.
Dengan demikian madu mempunyai rasa lebih manis dari pada gula.

Laktosa
Dengan hidrolisis laktosa akan menghasilkan D-galaktosa dan D-glukosa, karena itu laktosa adalah suatu
disakarida. Ikatan galaktosa dan glukosa terjadi antara atom nomor 1 pada galaktosa dan karbon nomor
4 pada glukosa.. dalam susu terdapat laktosa yang sering disebut gula susu. Pada wanita yang sedang
dalam masa dalam laktasi, laktosa kadang-kadang terdaapat dalam urine dalam konsentrasi yang sangat
rendah. Dibandingkan dengan glukosa, laktosa mempunyai rasa yang kurang manis. Molekul laktosa
masih mempunyai gugus –OH glikosidik . dengan demikia n leaksosa mempunyai sifat mereduksi dan
muta rotasi. Apabila laktosa dihidrolisis kemudian di panaskan dengan asam nitrat akan terbentuk asam
musat.

Maltosa.

Adalah dua disakarida yang terbentuk dari dua molekul glukosa. Maltosa masih mempunyai sifat
mereduksi karena maltosa mempunyai guus -OH glikosidik. Maltosa merupakan hasil antara dalam
proses hidrolisis amilum dengan asam maupun dengan enzim. Hidrolisis amilum akan memberikan hasil
akhir glukosa. Dalam tubuh kita amilum mengalami hidrolisis menjadi maltosa oleh enzim amilase.
Maltosa ini kemudian di uraikan oleh enzim maltase menjadi glukosa. Yang digunakan oleh tubuh.
Maltosa mudah larut dalam air dan mempunyai rasa lebih manis dari pada laktosa, tetapi kurang manis
dari pada kukrosa.. urutan rasanya sampai tidak terlalu manis pada beberapa mono dan disakarida
adalah:

Fruktosa → gula invert → sukrosa → glukosa → xilosa → maltosa → galaktosa → laktosa

3.Polisakarida

Ialah karbohidrat yang tersusun lebih dari sepuluh satuan monosakarida dan dapat berantai lurus dan
bercabang. Polisakarida dapat di hidrolisis oleh asam atau enzim tertentu yang kerjanya spesifik.
Hidrolisis sebagian polisakarida menghasilkan oligosakarida dan dapat digunakan untuk mementukan
struktur polisakarida. Contoh : amilum, glikogen, dekstrin, dan sellulosa.

Sifat-sifat karbohidrat

Pada umumnya, karbohidrat berupa serbuk putih yang mempunyai sifat sukar larut dalam pelarut
nonpolar tetapi mudah larut dalam air kecuali, polisakarida bersifat tidak larut dalam air.

Amilum dengan air dingin akan membentuk suspensi dan bila dipanaskan akan membentuk pembesaran
berupa pasta dan bila didinginkan akan membentuk koloid yang kental semacam gel. Suspensi amilum
akan memberikan warna biru dengan larutan iodium. Hal ini dapat digunakan untuk mengidentifikasikan
adanya amilum dalam suatu bahan. Hidrolisis sempurna amilum oleh asam atau enzim akan
menhasilkan glukosa.
Glikogen mempunyai struktur empiris yang serupa dengan amilum pada pertumbuhan. Pada proses
hidrolisis, glikogen menghasilkan pula glukosa karena, baik amilum maupun glikogen, tersusun dari
sejumlah satuan glukosa. Glokogen dalam air akan membentuk koloid dan memberikan warna merah
dengan larutan iodium. Pembentukan glikogen dari glukosa dalam sel tubuh diatur oleh hormon insulin
dan prosesnya disebut glycogenesis. Sebaiknya, proses hidrolisis glikogen menjadi glukosa disebut
glycogenolysis.

Semua jenis karbohidrat, baik monosakarida, disakarida, maupun polisakarida akan berwarna merah-
ungu bila larutannya dicampur beberapa tetes α-naftol dalam alkohol dan ditambahkan asam sulfat
pekat, sehingga tidak bercampur. Warna ungu akan tampak pada di bidang batas antara kedua cairan.
Sifat ini dipakai sebagai dasar uji kualitatif adanya karbihidrat dalam suatu bahan dan dikenal degan uji
molisch.

Monosakarisa dan disakarida memiliki rasa manis, sehingga sering disebut gula. Rasa manis dari gula
disebabkan oleh gugus hidroksilnya. Kebanyakan monosakarida dan disakarida, kecuali sukrosa, adalah
gula pereduksi. Sifat mereduksi disebabkan adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam molekulnya.
Larutn gula bereaksi positif dengan pereaksi Fehling, pereaksi Tollens, maupun pereaksi benedict.
Sebaliknya, kebanyakan polisakarida adalah gul;a nonpereduksi.

You might also like