You are on page 1of 13

BAB IV

ANALISA HASIL DATA


A. Penyajian Data
Uraian data penelitian ini meliputi tentang penjabaran data penelitian yang didapatkan
dari hasil kuesioner penelitian yang diberikan kepada 32 orang pegawai di Kantor Arsip Daerah
Kota Medans secara umum, uraian data penelitian yang akan diuraikan ini, dalam bentuk tabel
tunggal atau tabel frekuensi, yang berisi tentang frekuensi jawaban responden yang selanjutnya
akan dipersentasekan hingga menunjukkan besarnya persentase jawaban responden.
Untuk lebih jelasnya, uraian data penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) bagian utama yaitu:

1. Identitas Responden
2. Variabel bebas (X) Peranan Arsip
3. Variabel terikat (Y) Peningkatan Pelayanan Prima

Untuk lebih jelasnya, uraian data penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Bebas (X) Peranan Arsip


Variable terikat (X) Peranan Arsip sebagai data umum pegawaidi Kantor Arsip Kota
Medan, yang menjadi responden dalam penelitian ini, meliputi tentang :

Tabel 4.1
DISTIBUSI RESPONDEN MENURUT JENIS KELAMIN
No Uraian Frekuensi Persentase

1 Laki-laki 18 56.25
2 Perempuan 14 43.75
Jumlah 32 100.00
Sumber: Angket Hasil Penelitian Tahun 2013
Berdasarkan tabel diatas, terbukti bahwa Pegawai di Kantor Arsip Daerah Kota Medan
yang diteliti, responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 18 orang (56.25), dan
responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 14 orang (43.75) dan yang berdominasi
adalah laki-laki.
Tabel 4.2
DISTIBUSI RESPONDEN MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN
No Uraian Frekuensi Persentase

1 SLTP 2 06,27
2 SLTA / Sederajat 12 37,57
3 D_3 3 09,38
4 S_1 15 46,78
5 S_2 0 0
Jumlah 32 100.00
Sumber: Angket Hasil Penelitian Tahun 2013
Berdasarkan tabel diatas, terbukti bahwa Pegawai di Kantor Arsip Daerah Kota Medan
yang diteliti, responden yang berpendidikan SLTP sebanyak 2 orang (06,27), dan responden
yang berpendidikan SLTA/Sederajat sebanyak 12 orang (37,57) dan responden yang
berpendidikan D_3 sebanyak 3 orang (09,38) dan responden yang berpendidikan S_1 sebanyak
15 orang (46,78) dan responden yang berpendidikan S-1 tidak ada sama sekali, yang berdominasi
adalah pendidikan S-1.
Tabel 4.3
DISTIBUSI RESPONDEN MENURUT MASA KERJA
No Uraian Frekuensi Persentase

1 1 tahun – 10 tahun 8 00,46


2 11 tahun – 20 tahun 14 34.81
3 21 tahun – 30 tahun 8 00,46
4 > 30 tahun 2 06,27
Jumlah 32 100.00
Sumber:Angket Hasil Penelitian Tahun 2013
Masa kerja yang dimaksud pada Tabel IV.3 merupakan lamanya masa kerja kinerja
pegawai di Kantor Arsip Daerah Kota Medan, mulai dari diterima sampai dengan saat ini ketika
masih menjadi pegawai tetap. Data di atas menunjukkan, 8 orang pegawai (00,46%) memiliki
masa kerja 1 sampai dengan 10 tahun, kemudian 14 orang pegawai (3481% memiliki masa kerja
11 tahun – 20 tahun, dan 8 orang pegawai (00,46%), kemudian memiliki masa kerja 30 tahun 2
orang pegawai (06,27%). Data diatas menunjukan kepada kita bahwa mayoritas pegawai yang
menjadi responden dalam penelitian ini memiliki masa kerja antara 1 tahun sampai dengan 20
tahun, dengan berbagai kebijakan perusahaan dan pergantian kepemimpinan yang ada dalam
mencapai tujuan pelaksanaan pelayanan yang maksimal dalam penyediaan jasa.
Tabel 4.4
DISTRIBUSI RESPONDEN MENURUT JABATAN
No Uraian Frekuensi Persentase

1 Struktural 32 100.00
2 Fungsional 0 00.00
Jumlah 32 100.00
Sumber :Angket Hasil Penelitian Tahun 2013
Jabatan responden, menunjukkan tugas, fungsi, wewenang dalam pelaksanaan tugas-
tugas para kinerja di Dinas Tenaga Kerja Kota Tanjung Balai.Seluruh kinerja pegawai di Kantor
Arsip Daerah Kota Medan yang menjawab bahwa mereka saat ini menduduki jabatan struktural,
yakni seluruh pegawai, 32 orang pegawai (100%).Data ini menunujukkan kepada kita bahwa
tugas dan tanggungjawab kerja para pegawai, sebagai responden dalam penelitian ini diatur
sesuai dengan tugas dan fungsi di dalam struktur organisasi perusahaan, dilaksanakan sesuai
dengan wewenang yang ada diatur dalam petunjuk pelaksana kerja yang sudah ditetapkan.
Tabel 4.5
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BAHWA KURIKULUM
DI DALAM PROGRAM DIKLAT SUDAH SESUAI
DENGAN KETENTUAN YANG BERLAKU
No Uraian Frekuensi Persentase

1 Ya 17 53,16
2 Kadang-kadang 15 46,84
3 Tidak 0
Jumlah 32 100.00
Mayoritas pegawai di dinas Tenaga Kerja Kota Tanjung Balai termotivasi dalam
melaksanakan kerja, yakni memiliki dorongan yang kuat di dalam diri mereka untuk dapat
melaksanakan tugas mereka sesuai dengan standar kerja yang ada, data ini ditunjukkan dengan
jawaban responden, yakin sebanyak 17 orang pegawai (53,16%) menyatakan dalam jawaban
mereka, bahwa mereka termotivasi dalam melaksanakan tugas kerja yang ada, kemudian 15
orang pegawai (46.84%) menjawab cukup termotivasi dalam pelaksanaan tugas kerja.

Tabel 4.6
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BAHWA PROSES BELAJAR YANG
DITERAPKAN DI DALAM PROGRAM DIKLAT TELAH SESUAI DENGAN
KETENTUAN YANG TELAH DITEAPKAN
No Uraian Frekuensi Persentase

1 Ya 17 53.16
2 Kadang-kadang 15 46.84
3 Tidak 0 00.00
Jumlah 32 100.00
Sumber : Angket Responden dari Pertanyaan No. 2
Mayoritas pegawai di Kantor Arsip Daerah Kota Medan bahwa dorongan kerja, yakni
pelaksanaan tugas kerja yang menjadi tanggung jawab kerja mereka, disertai dengan adanya
hubungan baik di dalamkantor, sebanyak 17 orang (53.16%) dan 15 orang (46.84%) menjawab
cukup disertai. Data di atas menunjukkan bahwa hubungan baik di dalam perusahaan, yakni
hubungan antara pegawai dengan pegawai dan pegawai dengan pimpinan kantor, baik di dalam
unit kerja maupun hubungan dengan kinerja pegawai di Kantor Arsip Daerah Kota Medan.
Tabel 4.7
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BAHWA MAMPU MENYERAP
MATERI DI DALAM PROGRAM DIKLAT
No Uraian Frekuensi Persentase

1 Ya 13 40,63
2 Kadang-kadang 15 46,84
3 Tidak 4 12,63
Jumlah 32 100.00
Sumber : Angket Responden dari Pertanyaan No. 3

Pelaksanaan pencapaian tujuan kerja yang ada, diarahkan oleh kinerja pegawai di Dinas
Tenaga Kerja Kota Tanjung Balai dilakukan melalui pelaksanaan fungsi kepemimpinan yang
memiliki wewenang dalam pelaksanaan tugas pengarahan. Data ini sesuai dengan jawaban
responden, yakni 15 orang kinerja pegawai (46,84%), memilih bahwa kinerja pegawai dalam
pencapaian tugas kerja yang ada selama ini, sementara itu 13 orang kinerja pegawai (40,63%)
menjawab tidak, dan 4 orang kineraja pegawai (12,63%) menjawab kiner pegawai mampu
mengarahkan diri mereka sendiri dalam beberapa tugas, diantaranya mulai pelayanan yang
memuaskan bagi masyarakat di Dinas Tenaga Kerja Kota Tanjung Balai.
Tabel 4.8
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BAHWA METODE BELAJAR
DI DALAM PROGRAM DIKLAT DAPAT DITERIMA
No Uraian Frekuensi Persentase

1 Ya 16 50.00
2 Kadang-kadang 16 50.00
3 Tidak 0 00.00
Jumlah 32 100.00
Sumber : Angket Responden dari Pertanyaan No.4
Mayoritas kinerja pegawai bahwa metode belajar yang mereka miliki saat ini dalam
pelaksanaan tugas kerja merupakan keinginan dari dalam diri, dalam metode belajar untuk
melaksanakan pekerjaan dengan baik sebanyak 16 orang kinerja pegawai (50.00%), kemudian 14
orang kinerja pegawai (50.00%) menjawab cukup dari dalam diri. Kenyataan ini menunjukkan
bahwa dalam masa yang akan datang metode belajar yang dimiliki kinerja pegawai dapat
ditingkatkan lebih maksimal, agar mampu menciptakan dan menjalankan pelayanan yang lebih
baik, dengan semakin kecilnya volume keberatan yang disampaikan kepada manajemen.

Analisis Data
Tabel 4.29
TABULASI DATA NILAI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI VARIABEL
BEBAS(X)PERANAN ARSIP
No. Jawaban Responden Jumlah
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 3 3 3 2 3 3 1 3 3 2 2 3 31
2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 24
3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 26
4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 25
5 3 3 2 2 3 3 1 3 3 2 3 2 30
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 34
7 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 33
8 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 1 27
9 3 3 3 3 3 3 1 1 3 2 3 3 31
10 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 26
11 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 32
12 2 2 1 2 2 2 1 3 2 3 3 3 26
13 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 33
14 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 35
15 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 1 .31
16 3 3 1 3 3 3 1 3 3 2 2 2 29
17 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 3 3 27
18 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 25
19 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 1 32
20 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 27
21 3 3 2 3 3 3 2 1 3 3 3 3 32
22 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 28
23 3 3 2 3 3 3 1 2 3 3 2 3 31
24 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 3 3 26
25 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 34
26 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 33
27 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 27
28 2 2 3 2 2 2 2 1 2 3 3 3 27
29 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 34
30 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 27
31 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 32
32 2 2 1 3 2 2 2 1 2 3 3 3 26
Jumlah 941

Berdasarkan tabel diketahui bahwa nilai tertinggi jawaban responden terhadap variabel X
(Peranan Arsip) yang tertinggi adalah 35, nilai terendah adalah 24. Dengan demikian dapat
ditentukan nilai R (Jarak Pengukuran), dengan rumus yang dikemukakan Sutrisno (1992:11)
sebagai berikut :

R = Nilai tertinggi - nilai terendah


R = 35 - 24
R = 11
Kemudian dicari lebar interval (I), seperti yang dikemukakan oleh Sutrisno (1992:12),
dengan rumus sebagai berikut :
I = R : Jarak interval
I = 9:3
I = 3,6 dibulatkan jadi (3)
Setelah interval diketahui maka dapat digunakan untuk membatasi kategori jawaban
dengan kategori tertinggi, sedang, dan rendah sebagai berikut :
Kategori tertinggi 32 - 34
Kategori sedang 28 - 30
Kategori rendah 24 - 26
Sedangkan tabel frekuensi perolehan nilai setiap kategori dapat dilihat pada tabel berikut
:
Tabel 4.30
DISTIBUSI FREKUENSI JUMLAH NILAI JAWABAN RESPONDEN TERHADAP
VARIABEL (X) PERANAN ARSIP
KATEGORI FREKUENSI JUMLAH PERSENTASE
TINGGI 32 – 34 14 64,35
SEDANG 28 - 30 10 31,25
RENDAH 24– 26 8 04,40
Jumlah 32 100,00

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 32 orang pegawai yang diteliti
berkategori tinggi 14 orang (64,35%), berkategori sedang sebanyak 10 orang (31,25%), dan
berkategori sedang sebanyak 8 orang (04,40%). Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa Peranan
Arsip di Kantor Arsip Daerah Kota Medan termasuk dalam kategori sedang yaitu sebesar
(28,57%).

Tabel 4.31
TABULASI DATA NILAI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI
VARIABELTERIKAT (Y)PENINGKATAN PELAYANAN PRIMA
No. Jawaban Responden Jumlah
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 27
2 2 3 2 3 2 3 1 2 2 3 2 3 28
3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 26
4 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 29
5 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 33
6 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 30
7 3 3 3 3 3 2 1 3 3 2 3 3 32
8 2 3 2 1 3 3 2 3 3 3 3 3 31
9 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 32
10 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 29
11 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 33
12 2 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 32
13 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 28
14 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 34
15 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 34
16 3 3 3 1 2 2 3 2 2 2 2 3 28
17 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 33
18 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 27
19 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 2 32
20 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 27
21 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 33
22 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 26
23 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 29
24 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 32
25 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 35
26 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 32
27 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 32
28 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 33
29 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 31
30 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 28
31 3 2 3 1 2 2 3 2 2 2 2 3 27
32 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 31
Jumlah 974
Sumber: Kuesioner Penelitian
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai tertinggi jawaban responden terhadap
variabel Y (Peningkatan Pelayanan Prima) yang tertinggi adalah 35, nilai terendah adalah 26.
Dengan demikian dapat ditentukan nilai R (Jarak Pengukuran), dengan rumus yang dikemukakan
Sutrisno (1992:11) sebagai berikut :
R = Nilai tertinggi - Nilai terendah
R = 35 – 26
R = 9
Kemudian dicari lebar interval (I), seperti yang dikemukakan Sutrisno (1992:12) sebagai
berikut :
I = R : Jarak interval
I = 9:3
I = 3.
Setelah interval diketahui maka dapat digunakan untuk membatasi kategori jawaban
dengan kategori tertinggi, sedang dan rendah sebagai berikut :
Kategori tertinggi 33 - 35
Kategori sedang 29 - 31
Kategori rendah 26 – 28
Sedangkan tabel frekuensi perolehan nilai setiap kategori dapat dilihat pada tabel berikut
:
Tabel 4.32
DISTIBUSI FREKUENSI JUMLAH NILAI JAWABAN RESPONDEN TERHADAP
VARIABEL Y (PENINGKATAN PELAYANAN PRIMA)
KATEGORI FREKUENSI JUMLAH PERSENTASE
TINGGI 33 – 35 19 59,38
SEDANG 29 - 31 11 34,37
RENDAH 26 – 28 2 06,25
Jumlah 32 100,00
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 32 orang pegawai yang diteliti
berkategori tinggi sebanyak 19 orang (59,38%), berkategori sedang sebanyak 11 orang (34,37%)
dan berkategori rendah sebanyak 2 orang (06,25). Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja
pegawai di Kantor Arsip Daerah Kota Medan termasuk dalam kategori sedang yaitu sebesar
(33,14%).

Tabel 4.33
DISTRIBUSI PERHITUNGAN KOEFISIEN KORELASI ANTARA VARIABEL
PERANAN ARSIP (X) DENGAN PENINGKATAN PELAYANAN PRIMA(Y)
No. X Y X2 Y2 XY
Resep
1 31 27 961 729 837
2 24 28 576 784 672
3 26 26 676 676 676
4 25 29 625 841 725
5 30 33 900 1089 990
6 34 30 1156 900 1020
7 33 32 1089 1024 1056
8 27 31 729 961 837
9 31 32 961 1024 992
10 26 29 676 841 754
11 32 33 1024 1089 1056
12 26 32 676 1024 832
13 33 28 1089 784 924
14 35 34 1225 1156 1190
15 .31 34 961 1156 1054
16 29 28 841 784 812
17 27 33 729 1089 891
18 25 27 625 729 675
19 32 32 1024 1024 1024
20 27 27 729 729 729
21 32 33 1024 1089 1056
22 28 26 784 676 728
23 31 29 961 841 899
24 26 32 676 1024 832
25 34 35 1156 1225 1190
26 33 32 1089 1024 1056
27 27 32 729 1024 864
28 27 33 729 1089 891
29 34 31 1156 961 1054
30 27 28 729 784 756
31 32 27 1024 729 864
32 26 31 676 961 806
Jumlah 941 974 28005 29860 28742
Sumber: Kuesioner Penelitian
Berdasarkan tabel 4.33 diatas diperoleh nilai-nilai sebagai berikut :
n = 32
∑X = 941
∑Y = 974
∑X = 28005
2

∑Y2 = 29860
∑XY = 28742
Selanjutnya nilai-nilai tersebut dimasukkan kedalam rumus Korelasi Product Moment
untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat terlebih
dahulu dicari nilai rxy.

rxy =

rxy =

rxy =

rxy =

rxy =
rxy =
rxy = 0.375
Untuk melihat tingkat kekuatan hubungan Peranan Arsip (X) dan Peningkatan Pelayanan
Prima (Y) di atas, maka digunakan pedoman interprestasi koefisien korelasi dengan ketentuan.
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,01 - 0,199 Sangat rendah
0,10 - 0,399 Rendah
0,40 - 0,599 Sedang
0,06 - 0,799 Kuat
0,80 - 1,000 Sangat kuat
(Sugiyono, 2004:214)
Berdasarkan pedoman diatas dapat dilihat bahwa tingkat korelasi antara variabel bebas
(X) Peranan Arsip dengan variabel terikat (Y) Peningkatan Pelayanan Prima berada pada tingkat
interprestasi rendah, yaitu antara 0,10 - 0,399.
Dari hasil perhitungan tersebut diatas diperoleh hasil r hitung = 0,375, maka bila
dihubungkan r dengan r tabel, terlebih dahulu dicari r tabel, dimana r tabel taraf kepercayaan
95% dengan n = 32 adalah 0,349 pada taraf siginifikan 5% dengan demikian nilai rxy hitung
lebih besar dari nilai r tabel product moment yaitu 0,375 > 0,349.
Uji hipotesa dengan menggunakan uji t menunjukkan nilai sebagai berikut :

t=

t=

t=

t=

t=

t=
t = 22,15
dengan demikian diketahui bahwa unit signifikan yaitu 22,15. Ini berarti Peranan Arsip
dalam Peningkatan Pelayanan Prima di Kantor Arsip Kota Medan adalah signifikan. Sehingga
hipotesis yang diajukan dapat diterima dan terbukti keberannya.
Kegunaan dari uji determinan adalah untuk mengetahui berapa besar persentase (%)
Variabel Bebas (X) Peranan Arsip , Variabel Terikat (Y) Peningkatan Pelayanan Prima. Adapun
rumus yang digunakan adalah: D = r2 x 100% berdasarkan hasil perhitungan sebelum diperoleh
rxy = 0,375, maka uji determinan adalah sebagai berikut :
D = (rxy)2 x 100%
D = (0,375)2 x 100%
D = 0,140625 x 100%
D = 14,06%.

Dari hasil perhitungan diatas dapat diketahui bahwa uji determinasinya adalah 14,06%.
Hal ini berarti bahwa variabel bebas (X) Peranan Arsip yang didapat secara bersama-sama telah
mampu menerangkan sekitar 14,06% terhadap Peningkatan Pelayanan Prima (Y) sedangkan
sisanya sekitar 85,94% dipengaruhi oleh factor-faktor lainnya.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, serta
analisis data maka kesimpulan data dari penelitian saya yang berjudul Peranan Arsip dalam
Peningkatan Pelayanan Prima di Kantor Arsip Daerah Kota Medan.

1. Bahwa Peranan Arsip dalam Peningkatan Pelayanan Prima di Kantor Arsip Kota Medan
merupakan sebuah kegiatan yang secara sadar dan terencana dilakukan oleh sebuah
organisasi/instansi guna meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan
secara khusus dalam menjalankan pekerjaan yang sekarang maupun kemudian hari,
dengan jalan mengembangkan dirinya melalui kebiasaan berpikir dan bertindak,
keterampilan pengetahuan yang tepat untuk melaksanakan pekerjaannya.
2. Adapun hasil penelitian yang telah di dapat bahwa pengaruh yang positif dan signifikan
antara Peranan Arsip dan Pelayanan Prima di Kantor Arsip Kota Medan, dimana hasil r
hitung 0,975>0,288.
3. Manfaat dari Peranan Arsip adalah meningkatnya keahlian kerja dan mengurangi
timbulnya kecelakaan dalam bekerja, kerusakan dan peningkatan pemeliharaan terhadap
alat-alat kerja.
4. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan diklat meliputi : Peserta, pelatih,
fasilitas pengembangan dan kurikulum serta dana pengembangan.
B. Saran

Dari hasil penelitian ini penulis memberikan saran-saran berdasarkan apa yang telah penulis
ketahui terhadap Peranan Arsip dalam Peningkatan Pelayanan Prima di Kantor Arsip Kota
Medan adalah:

1. Bahwa dengan adanya program Diklat tersebut hendaknya dapat menjadi salah satu cara
agar pelaksanaan pekerjaan dapat lebih efektif dan efisien sehingga segala tujuan instansi
dapat tercapai sesuai dengan yang telah ditentukan sebelumnya.
2. Program diklat akan membentuk pegawai berkualitas dalam bekerja dan melayani
masyarakat.
3. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dari hasil penelitian di lapangan, faktor-faktor
yang mempengaruhi kinerja pegawai adalah pegawai dapat melaksanakan segala
pekerjaan dengan tepat waktu, memiliki loyalitas yang tinggi dalam bekerja serta
mempunyai kualitas dan kuantitas yang baik, sehingga hasil kerja dapat dicapai dengan
maksimal dan sebaik-baiknya.
4. Diharapkan program Diklat dapat ditindaklanjutin secara terus menerus sehingga
dikemudian hari kinerja pegawai akan tetap berkualitas dalam melayani masyarakat
tentang ketengakerjaan.
5. Kiranya pegawai yang telah mengikuti diklat dapat lebih meningkatkan kualita pelayanan
kerja sehingga masyarakat yang merasa dilayani akan lebih senang.
6. AFTAR PUSTAKA
7.
8. Undang – undang No. 7 tahun 1971 tentang ketentuan – ketentuan Pokok kearsipan Bab
I pasal 1
9. INPRES RI No. 1 / 1995 tentang Perbaikan dan Peningkatan Mutu Pelayanan
Aparatur
Pemerintah Kepada Masyarakat.
10. Maulana E. Amalia 2009 CONSUMER INSIGHT VIA ETHNOGRAPHY , Erlangga ,
Jakarta
11. Schellenberg T. R. 2000 The management of archives,Profesional books, Jakarta.
12. The Liang Gie, 2000, Administrasi Perkantoran Modern, Liberty, Yogyakarta.
13. Wursanto, 1991, Kearsipan 1, Yogyakarta : Kanisius Yogyakarta.
14. Singarimbun 2006 : metode penelitian survey ,PT Pustaka LP3ES Indonesia , Jakarta.
15. Sugiyono, 2003 : Metode Penelitian Administrasi, cetakan kedelapan alfabeta, Bandung.
16. Suharsimi Arikunto , 2006 , Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik , edisi Revisi
VI,
Rineka Cipta, Jakarta.

You might also like