You are on page 1of 2

SPO PEMBERIAN VAKSIN DPT – HB - HiB

No. Dokumen : A/I/SOP/07/09/001


No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 09 JANUARI 2018
Halaman :
UPTD dr. H. ANDRI
PUSKESMAS TTD KEPALA PUSKESMAS NIP.19821229 201101 1
LOSARANG 002

Prosedur ini mengatur tata cara pemberian imunisasi DPT-HB-Hib sesuai


prosedur.
Deskripsi: Vaksin DPT - Hepatitis B 5- HiB berisikan toxoid tetanus,
RUANG suspensi dari Bordetella Pertusis yang telah dimatikan dan direkombinan
LINGKUP HbSAg dan vaksin bakteri sub unit berupa kapsul polisakarida
Haemaphilus Influenzae tipe b (Hib). Dikemas dalam vial 5 dosis.
Indikasi: Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit Difteri,
Tetanus, Pertusis, Hepatitis B dan infeksi Haemaphilus influenzae tipe
b.
TUJUAN Memberikan imunisasi DPT-HB- HiB
KEBIJAKAN Bayi pada umur 2-11 bulan dan pada batita usia 18 bln-20 bln dengan
tidak ada kontra indikasi.
PETUGAS - Bidan di ruang KIA.
- Petugas di unit pelayanan imunisasi.
- Vaksin DPT-HB- HiB dalam termos es.
- Spuit ADS/tersedia.
- Kapas DTT.
PERALATAN - Safety Box.
- Buku register imunisasi, kartu imunisasi, kohor bayi.
- Blangko rujukan internal dan eksternal.
KONTRA - Demam tinggi.> 38,5 derajat celcius
INDIKASI - Riwayat alergi pada vaksin DPT-HB.
- Riwayat kejang setelah penyuntikan
REAKSI Reaksi ringan : Reaksi lokal, demam, iritabel, lesu.
KIPI Reaksi Berat : Menangis > 3 jam, kejang, reaksi anafilaksis,
Encephalopaty
PROSEDUR 1. Melakukan Anamnesa dengan cara :
1.1 Melihat keadaan umum pasien.
1.2 Melakukan pengukuran suhu tubuh pada pasien.
1.3 Menunda pemberian imunisasi, apabila ada indikasi demam
1.4 Melakukan rujukan internal pada pasien indikasi demam dan
rujukan external pada anak dengan riwayat alergi dan kejang
UPTD Halam
No. Dokumen: No. Revisi:
PUSKESMAS PENDAFTARAN an:
A/I/SOP/07/09/001 0
LOSARANG 2/2

1.5 Apabila kondisi baik dan tidak ada kontra indikasi, lakukan
langkah selanjutnya.

2. Petugas mencuci tangan.


3. Melakukan pengambilan vaksin dari dalam termos es
penyedotan dengan spuit ADS/tersedia dengan dosis 0,5 cc,
jangan meninggalkan jarum pada botol vaksin.
4. Mempersiapkan posisi yang aman untuk bayi dan anak :
4.1 Meletakkan bayi dengan posisi miring diatas pangkuan
ibu dengan seluruh kaki telanjang.
4.2 Orang tua sebaiknya memegang kaki.
4.3 Sedang pada batita penyuntikan dilakukan pada lengan
kanan atas.

5. Memegang paha atau lengan atas dengan ibu jari dan jari
telunjuk.
6. Membersihkan daerah penyuntikan dengan kapas DTT.

7. Menyuntikan vaksin didaerah paha tengah luar secara IM atau


Sub Kutan dalam dengan sudut jarum 90o atau pada lengan
kanan atas.Menekan seluruh jarum langsung kebawah melalui
kulit sehingga masuk kedalam otot. Melakukan aspirasi dan
suntikan secara pelan-pelan untuk mengurangi rasa sakit.

8. Menekan bekas suntikan dengan kapas DTT.

9. Membuang spuit + kapas dalam safety box.

10. Melihat reaksi KIPI syock anafilaksis dan apabila terjadi


lakukan pertologan pertama pada reaksi KIPI syock
anafilaksis.

11. Memberikan resep Paracetamol 10 mg/kgbb/kali


12. Membereskan alat.
13. Petugas mencuci tangan.
14. Mencatat dan mendokumentaikan hasil pelayanan.
REFERENSI 1. Modul Pelatihan Vaksin Baru.
2. Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam IDAI, hal 2-9,
2006

You might also like