Professional Documents
Culture Documents
OLEH:
NAMA : ARIEF AHADIN MAJID
NPM : 1525010185
GOLONGAN : C3 / AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
TAHUN AJARAN 2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para ahli telah mulai lagi
mengembangkan bioteknologi dengan memanfaatkan prinsip-prinsip ilmiah melalui
penelitian. Dalam bioteknologi modern orang berupaya dapat menghasilkan produk
secara efektif dan efisien.
Rekayasa Genetika atau DNA Rekombinan dapat didefinisikan sebagai
pembentukan rekombinasi baru dari material yang dapat diturunkan dengan cara
penyisipan DNA dari luar kedalam suatu wahana (vektor tertentu) sehingga
memungkinkan penggabungan dan kelanjutan berkembang baru. Dengan teknik DNA
rekombinan sekarang, ada kemungkinan untuk menumbuhkan setiap segmen dari
setiap DNA pada bakteri. Hasil organisme yang telah mengalami rekayasa genetika,
yang dilakukan melalui pemindahan atau transfer sebuah atau lebih gen antara species
yang sama atau yang berbeda itu, disebut transgenic (Shanty, 2007).
Modifikasi Gen atau Introduksi gen pada mikroba bertujuan untuk
meningkatkan efektivitas kerja mikroba tersebut (misalnya mikroba untuk fermentasi,
pengikat nitrogen udara, meningkatkan kesuburan tanah, mempercepat proses kompos
dan pembuatan makanan ternak, mikroba prebiotik untuk makanan olahan), dan untuk
menghasilkan bahan obat-obatan, tanaman transgenic tahan hama dan kosmetika, serta
Pembuatan insulin manusia dari bakteri (Sel pancreas yang mempu mensekresi Insulin
digunting, potongan DNA itu disisipkan ke dalam Plasmid bakteri) DNA rekombinan
yang terbentuk menyatu dengan Plasmid diinjeksi-kan lagi ke vektor, jika hidup segera
di kembangbiaakan.
Obyek rekayasa genetika mencakup hampir semua golongan organisme, mulai
dari bakteri, fungi, hewan tingkat rendah, hewan tingkat tinggi, hingga tumbuh-
tumbuhan. Bidang kedokteran dan farmasi paling banyak berinvestasi di bidang yang
relatif baru ini. Sementara itu bidang lain, seperti ilmu pangan, kedokteran hewan,
pertanian (termasuk peternakan dan perikanan), serta teknik lingkungan juga telah
melibatkan ilmu ini untuk mengembangkan bidang masing-masing (Suryo 1994: 344).
Jambu batu tanpa biji,bisa diperoleh dengan menyemprotkan hormon giberellin
pada bunga buah. Giberellin 20-oxidase yang diekspresikan pada bagian polen (serbuk
sari) sebelum polinasi (di bawah kontrol promoter spesifik bagian polen).Pertumbuhan
biji akan terhambat. Namun kelemahannya buah yang di hasilkan akan kecil-kecil. Tapi
sebenarnya dengan rekayasa genetik dalam lab yang lebih rumit, DNA
(Deoxyribonucleaic Acid) tanaman bisa direkayasa hingga bisa dihasilkan buah-
buahan tanpa biji.
BAB II
PEMBAHASAN
H. Identifikasi/penapisan dan seleksi DNA yang baru diperoleh dari cirri klon
rekombinan. Untuk menyeleksi DNA baru hasil rekombinan agar sesuai dengan
yang diinginkan dapat dilakukan dengan tiga produk, peningkatan mutu produk
supaya tahan terhada serangan virus yang menyerang, meningkatan kandunagn
gizi, tahan terhadap serangan penyakit tertentu (serangga, bakteri, jamur, atau
virus), serta dapat meningkatkan perkembangan kualitas produk dari hewan
terrsebut.
Pada saat ini, bioteknologi tidak hanya dimanfaatkan dalam industri makanan tetapi
telah mencakup berbagai bidang, seperti rekayasa etika, penanganan polusi, penciptaan
sumber energi, dan sebagainya. Dengan adanya berbagai penelitian serta
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka bioteknologi makin besar
manfaatnya untuk masa-masa yang akan datang. Beberapa penerapan bioteknologi
modern sebagai berikut.:
A. Rekayasa genetika Rekayasa genetika merupakan suatu cara memanipulasikan
gen untuk menghasilkan makhluk hidup baru dengan sifat yang diinginkan.
Rekayasa genetika disebut juga pencangkokan gen atau rekombinasi DNA.
B. Transplantasi intiTransplantasi inti adalah pemindahan inti dari suatu sel ke
sel yang lain agar didapatkan individu baru dengan sifat sesuai dengan inti
yang diterimanya.c. Fusi selFusi sel adalah peleburan dua sel baik dari spesies
yang sama maupun berbeda supayaterbentuk sel bastar atau hibridoma. Fusi
sel diawali oleh pelebaran membran dua selserta diikuti oleh peleburan
sitoplasma (plasmogami) dan peleburan inti sel (kariogami).
Prinsip dasar teknologi rekayasa genetika adalah memanipulasi atau melakukan
perubahan susunan asam nukleat dari DNA (gen) atau menyelipkan gen baru ke dalam
struktur DNA organisme penerima. Gen yang diselipkan dan organisme penerima
dapat berasal dari organisme apa saja. Rekayasa genetika pada hewan mempunyai
target dan tujuan antara lain peningkatan kualitas didirikan-nya badan perlindungan
keadaan lingkungan, serta perkembangan-perkembangan lainnya (Pelczar,1988).
Rekayasa genetik atau transformasi gen dilakukan dengan cara, ‘Memasukkan suatu
gen untuk mengkatalisis pembentukan enzim yang merangsang pembesaran
buah,.Cara itu dilakukan BB-Biogen pada tomat. Selain tak berbiji, anggota famili
Solanaceae itu bisa berproduksi optimal di dataran rendah. (Ragapadmi 2002)
3.1 KESIMPULAN