You are on page 1of 3

NAMA : DEVI OKTAVIANRI

KELAS : X IPS 1
MATA PELAJARAN : AGAMA

KISAH KEJUJURAN SAHABAT NABI SHUHAIB BIN SINAN

Dunia Nabi ~ Shuhaib bin Sinan dilahirkan dari keluarga yang kaya raya,
ayahnya adalah hakim yang diangkat oleh Raja Persia. Sebenarnya, ia
dan keluarganya berasal dari Kota Mekkah, tetapi tinggak di Irak.

Pada suatu ketika, Tentara Romawi menyerang Irak. Shuhaib yang masih
kecil menjadi salah seorang yang ditawan oleh tentara Romawi. Ia dibawa
dan dijual di Kota Roma. Shuhaib dijadikan budak hingga ia dewasa.
Karena sifatnya rajin, baik dan jujur sehingga majikannya membebaskan
Shuhaib dari budak. Setelah itu, Shuhaib pergi Ke Mekkah. Di Mekkah,
Shuhaib menjalankan usaha di bidang perdagangan, ternyata, usahanya
berhasil dan kekayaannya bertambah banyak.
Pada suatu waktu, Shuhaib mendengar adanya ajaran dari seorang nabi
baru. Nabi Muhammad saw, ia pun berkeinginan untuk menemui
Rasulullahy saw. Pada suatu hari, ia melangkahkan kakinya ke rumah Al-
Arqam, tempat tinggal Rasulullah. Ditengah perjalanan Shuhaib berjumpa
dengan temannya yang bernama Ammar bin Yasir. Ternyata, Ammar juga
hendak menemui Rasulullah. Sehingga mereka bersama-sama untuk
berangkat ke rumah Al-Arqam.

Sesampai di rumah Al-Arqam, Rasulullah saw, menjelaskan tentang


ajaran agama Islam. Kemudian keduanya menyatakan keislamananya
dihadapan Rasulullah. Meskipun telah menyatakan diri sebagai muslim,
mereka tidak memberi tahu kepada orang-orang tentang keislaman
mereka.

Setelah itu, Shuhaib bin Sinan melanjutkan kehidupannya seperti hari-


hari sebelumnya. Ia melanjutkan usaha dagangnya dengan penuh
ketekunan dan kejujuran. Semakin lama kekayaannya semakin banyak.
Demikianlah, awal keislaman Shuhaib bin Sinan.

Shuhaib bin Sinan Mencari Ridha Allah


Pada suatu masa, Rasulullah memerintahkan kaum muslim untuk
berhijrah ke Madinah. Hal itu dilakukan karena penyiksaan kaum Quraisy
yang semakin menjadi-jadi. Shuhaib bin Sinan yang telah memeluk
agama Islam pun berkeinginan untuk berhijrah ke Madinah. Ia rela
meninggalkan hartanya yang banyak di Mekkah demi mencari ridha Allah
swt semata.

Waktunya telah tiba, Shuhaib dan kaum muslim lainnya memulai


perjalanan menuju Madinah. Namun, perjalanan Shuhaib terhambat.
Ketika itu, beberapa orang Quraisy menghandang Shuhaib bin Sinan.
Mereka tidak membiarkan Shuhaib turut berhijrah dengan alasan Shuhaib
bukanlah orang Mekkah.

Shuhaib telah bertekad untuk tetap berhijrah. Kemudian, Shuhaib


berkata, “Jika engkau melepaskanku, aku akan memberikan semua
hartaku”. Orang-orang kafir Quraisy tertarik dengan penawaran Shuhaib,
mereka menjadi bersemangat, merekapun menerima tawaran Shuhaib.
Setelah itu, Shuhaib menunjukkan tempat penyimpanan harta
kekayaannya. Shuhaib meneruskan perjalanannya dengan seorang diri.
Sesampai di Quba, ia bertemu dengan Rasulullah dan rombongannya lalu
Rasulullah berkata, “Wahai Abu Yahya, kamu sungguh beruntung.” Abu
Yahya adalah nama yang diberikan oleh Rasulullah kepada Shuhaib.
Rasulullah berkata demikian karena keikhlasan Shuhaib dalam
menyerahkan hartanya demi ketaatannya kepada Allah swt dan Rasul-
Nya.

Allah memuji tindak Shuhaib melalui ayat 207 Surat Al-Baqarah, “Dan di
antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari
keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya”.
Shuhaib bin Sinan sama sekali tidak menyesal telah meninggalkan
hartanya dan tidak merasa rugi. Hal itu ia lakukan untuk mencari ridha
Allah semata.

You might also like