You are on page 1of 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejarah akuntansi merupakan sejarah internasional. Akuntansi telah
meraih keberhasilan besar dalam kemampuannya untuk diterapkan dari satu
kondisi nasional ke kondisi lainnya sementara di pihak lain memungkinkan
timbulnya pengembangan terus-menerus dalam bidang teori dan praktek di
seluruh dunia.

Seiring dengan kekuatan ekonomi Amerika Serikat yang tumbuh selama


paruh pertama abad ke-20, kerumitan masalah-masalah akuntansi muncul secara
bersamaan pula. Sekolah-sekolah bisnis membantu perkembangan tersebut
dengan meneruskan bidang-bidang masalah dan pada akhirnya mengakuinya
sebagai suatu disiplin ilmu akademik sendiri pada berbagai sekolah tinggi dan
universitas. Setelah Perang Dunia II, pengaruh akuntansi semakin terasa dengan
sendirinya pada Dunia Barat, khususnya di Jerman dan Jepang.

Pada tingkatan yang agak kurang, faktor yang sama juga dapat dilihat
secara langsung di Negara-negara seperti Brasil, Israel, Meksiko, Philipina,
Swedia dan Taiwan. Berkebalikan dengan sifat warisan akuntansi yang
internasional tersebut adalah bahwa di banyak Negara, akuntansi tetap merupakan
masalah nasional, dengan standar dan praktik nasional yang melekat sangat erat
dengan hukum nasional dan aturan profesional. Hanya terdapat sedikit
pemahaman atas ketentuan yang sejenis dengan Negara lain. Namun demikian,
akuntansi melayani manusia dan organisasi yang lingkup keputusannya semakin
internasional. Mengatasi paradoks sejarah akuntansi ini telah lama menjadi
perhatian baik bagi para pengguna maupun penyusun informasi akuntansi. Dalam
tahun-tahun terakhir, usaha-usaha institusi untuk mempersempit perbedaan dalam
pengukuran, pengungkapan dan proses auditing di seluruh dunia semakin intensif
dilakukan. Apabila usaha-usaha mengurangi perbedaan akuntansi internasional
merupakan sesuatu yang penting di satu sisi, sekarang ini terdapat sejumlah faktor

1
tambahan yang turut menambah pentingnya mempelajari akuntansi internasional.
Faktor-faktor ini tumbuh dari pengurangan yang signifikan dan terus-menerus
hambatan perdagangan dan pengendalian modal secara nasional yang terjadi
bersamaan dengan kemajuan dalam teknologi informasi. Pengendalian nasional
terhadap arus modal, valuta asing, investasi asing langsung, dan transaksi terkait
telah diliberalisasikan secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir, sehingga
mengurangi hambatan-hambatan terhadap bisnis internasional. Kemajuan dalam
teknologi informasi juga menyebabkan perubahan radikal dalam ekonomi
produksi dan distribusi. Produksi yang terintegrasi secara vertical tidak lagi
menjadi bukti model operasi yang efisien. Hubungan informasi, secara global dan
seketika memberi makna bahwa produksi semakin dialihkontrakkan kepada siapa
saja dengan ukuran apa pun dimana saja di dunia yang memiliki kemampuan
terbaik dalam melakukan suatu pekerjaan atau suatu bagian dari pekerjaan
tersebut. Hubungan wajar timbale-balik yang menjadi karakter hubunngan
perusahaan dengan pemasok, perantara dengan pelanggan mereka digantikan
dengan hubungan kerja sama global dengan pemasok, pemasok dari pemasok,
perantara, pelanggan, dan pelanggan dari pelanggan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud akuntansi internasional dan tujuan dibentuknya


akuntansi internasional?
2. Apa manfaat adanya standar akuntansi internasional ?
3. Bagaimana laporan keuangan negara-negara berkembang ?

C. Tujuan

1. Menjelaskan tentang akuntansi internasional dan tujuan dibentuknya


akuntansi internasional
2. Menejlaskan tentang manfaat adanya standar akuntansi internasional
3. Menjelaskan tentang laporan keuangan negara-negara berkembang

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Akuntansi Internasional

Akuntansi internasonal adalah akuntansi yang memfokuskan


issues/masalah-masalah yang berhubungan dengan perusahaan yang menjalankan
bisnis internasional, juga mencangkup studi tentang standar dan praktek akuntansi
di seluruh Negara di dunia serta membandingkan standard dengan praktek
akuntansi tersebut pada masing-masing Negara.

Menurut Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18) mendefinisikan akuntansi


internasional sebagai akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan
prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar
akuntansi di seluruh dunia. Suatu perusahaan mulai terlibat dengan akuntansi
internasional adalah pada saat mendapatkan kesempatan melakukan transaksi
ekspor atau impor. Akuntansi internasioanl adalah akuntansi untuk transaksi
internasional, perbandingan prinsip akuntansi antar Negara yang berbeda, dan
harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing
dan bidang akuntansi lainnya. Akuntansi harus berkembang agar mampu
memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan di
perusahaan pada setiap perubaha lingkungan bisnis.

1. Perkembangan akuntansi internasional.

Ada 8 (delapan) factor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi


internasional. Tujuh faktor utama ekonomi, sejarah social, dan atau kelembagaan
dan merupaka faktor yang sering disebutkan oleh para penulis akuntansi. Akhir-
akhir ini, hubungan antara budaya (faktor kedelapan berikut ini) dan
perkembangan akuntansi mulai digali lebih lanjut.

3
a. Sistem pendanaan

Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, seperti Amerika Serikat


dan Inggris, akuntansi memiliki focus atau seberapa baik manajemen menjalankan
perusahaan (profitabilitas) dan dirancang untuk membantu investor menganalisis
arus kas masa depandan risiko terkait. Pengungkapan dilakukan sangat lengkap
untuk memenuhi ketentuan kepemilikan public yang luas. Sebaliknya, dalam
sistem berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama pendanaan,
akuntansi memiliki focus pada perlindungan kreditor melalui pengukurang
akuntansi yang konservatif dalam meminimumkan pembayaran dividen dan
menjaga pendanaan yang mencukupi dalam rangka perlindungan bagi para
peminjam. Oleh karena lembaga keuangan memilki akses langsung terhadap
informasi apa saja yang diinginkan, pengungkapan public yang luas dianggap
tidak perlu. Contohnya adalah Jepang dan Swiss.

b. Sistem hukum

Sistem hukum menentukan bagaimana individu dan lembaga berinteraksi.


Dunia barat memiliki dua orientasi dasar: kodifikasi hukum (sipil) dan hukum
umum (kasus). Kodifikasi hukum utamanya diambil dari hukum Romawi dank
ode Napoleon. Dalam Negara-negara yang menganut sistem kodifikasi hukum
Latin-Romawi, hukum merupakan suatu kelompok lengkap yang mencakup
ketentuan dan prosedur. Kodifikasi standar dan prosedur akuntansi merupakan hal
yang wajar dan sesuai di sana. Dengan demikian, di Negara-negara yang
menganut kodifikasi hukum, aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional
dan cenderung sangat lengkap dan mencakupi banyak prosedur. Sebaliknya,
hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk
mencakup seluruh kasus dalam kode lengkap. Tentu saja, terdapat hukum dasar,
tetapi cenderung tidak terlalu detail dan lebih fleksibel bila dibandingkan dengan
sistem kodifikasi umum. Hal ini mendorong usaha coba-coba dan memungkinkan
penerapan pertimbangan. Hukum umum diambil dari kasus hukum Inggris. Pada
kebanyakan Negara hukum umum, aturan akuntansi ditetapkan oleh organisasi
professional sector swasta. Hal ini memungkinkan aturan akuntansi menjadi lebih

4
adaptif dan inovatif. Kecuali untuk ketentuan dasar yang luas, kebanyakan aturan
akuntansi tidak digabungkan secara langsung ke dalam hukum dasar. Kodifikasi
hukum (kode hukum) cenderung terpaku pada muatan (isi) ekonominya.

c. Perpajakan

Di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar


akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun
mereka untuk mengklaimnya dalam keperluan pajak. Dengan kata lain, pajak
keuangan dan pajak akuntansi adalah sama. Dalam kasus ini, sebagai contoh
adalah kasus yang terjadi di Jerman dan Swedia. Di Negara lain seperti Belanda,
akuntansi keuangan dan pajak berbeda: laba kena pajak pada dasarnya adalah laba
akuntansi keuangan yang disesuaikan terhadap perbedaan-perbedaan dalam
hukum pajak. Tentu saja, ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-
kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu.
Penilaian persediaan menurut Masuk Terakhir Keluar Pertama (last-in, first-out-
LIFO) di Amerika Serikat merupakan suatu contoh.

d. Ikatan politik dan Ekonomi

Ide dan teknologi akuntansi dialihkan melaui penakhlukan, perdagangan


dan kekuatan sejenis. Sistem pencatatan berpasangan (double-entry) yang berawal
di Italia pada tahun 1400-an secara perlahan-lahan menyebar luas di Eropa
bersamaan dengan gagasan-gagasan pembaruan (rannaissance) lainnya.
Kolonialisme Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh
wilayah kekuasaan Inggris. Pendudukan Jerman selama perang dunia II
menyebabkan Perancis menerapkan Plan Comptable. Amerika Serikat memaksa
rezim pengatur akuntansi bergaya AS di Jepang setelah berakhirnya perang dunia
II. Banyak Negara-negara berkembang menggunakan sistem akuntansi yang
dikembangkan di tempat lain, (seperti Negara-negara Eropa Timur sekarang
meniru sistem akuntansi menurut aturan Uni Eropa (EU).

5
e. Inflasi

Inflasi mengaburkan biaya historis akuntansi melalui penurunan


berlebihan terhadap nilai-nilai asset dan beban-beban terkait, sementara di sisi lain
melakukan peningkatan berlebihan terhadap pendapatan. Negara-negara dengan
inflasi tinggi seringkali menuntut perusahaan-perusahaan melakukan berbagai
perubahan harga ke dalam perhitungan keuangan mereka. Meksiko dan beberapa
Negara Amerika Selatan menggunakan akuntansi tingkat umum karena
pengalaman mereka dengan hiperinflasi. Pada akhir tahun 1970-an, sehubungan
dengan tingkat inflasi yang tidak biasanya tinggi, AS dan Inggris melakukan
eksperimen dengan pelaporan pengaruh perubahan harga.

f. Tingkat perkembangan ekonomi

Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu
perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama. Pada gilirannya,
jenis transaksi menentukan masalah akuntansi yang dihadapi. Sebagai contoh,
kompensasi eksekutif perusahaan berbasis saham atau sekuritisasi asset
merupakan sesuatu yang jarang terjadi dalam perekonomian dengan pasar modal
yang kurang berkembang. Saat ini, banyak perekonomian industry berubah
menjadi perekonomian jasa. Masalah akuntansi seperti penilaian asset tetap dan
pencatatan depresiasi yang sangat relevan dalam sector manufaktur menjadi
semakin kurang penting. Tantangan-tantangan akuntansi yang baru, seperti
penilaian asset tidak berwujud dan sumber daya manusia semakin berkembang.

g. Tingkat pendidikan

Standar dan praktik akuntansi yang sangat rumit (sophisticated) akan


menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Sebagai contoh
pelaporan teknis yang kompleks mengenai varian perilaku biaya tidak akan berarti
apa-apa, kecuali para pembaca memahami akuntansi biaya. Pengungkapan
mengenai resiko efek derivative tidak akan informative kecuali jika dibaca oleh
pihak yang berkompeten. Pendidikan akuntansi yang professional sulit dicapai
jika taraf pendidikan di suatu Negara secara umum juga rendah. Meksiko adalah

6
salah satu contoh Negara di mana permasalahan ini telah berhasil ditanggulangi.
Pada situasi lainnya, sebuah Negara harus mengimpor tenaga pelatihan atau
mengirim warganya ke Negara lain untuk memperoleh kualifikasi yang layak. Hal
terakhir inilah yang saat ini sedang diterapkan oleh Cina. kebanyakan negara-
negara Eropa Kontinental dan Jepang memiliki sistem kodifikasi hukum dan
bergantung pada perbankan atau pemerintah untuk memperoleh kebanyakan
pendanaan. Aturan akuntansi di sana pada umumnya sesuai dengan hukum pajak.
Sangatlah sulit untuk menentukan mana yang penyebab dan mana yang akibat.
Jenis sistem hukum mungkin terlebih dahulu mempengaruhi sistem keuangan di
suatu Negara. Sistem hukum umum menekankan hak pemegang saham dan
menawarkan perlindungan investor yang lebih baik dibandingkan kodifikasi
hukum. Hasilnya adalah pasar ekuitas yang kuat berkembang di Negara-negara
hukum dan pasar ekuitas yang lemah berkembang di Negara-negara yang
menganut kodifikasi hukum. Perpajakan merupakan fungsi akuntansi yang
penting di setiap Negara yang mengenakan pajak penghasilan perusahaan. Apakah
pajak mendominasi orientasi akuntansi bergantung pada apakah akuntansi
memiliki tujuan kompetisi, yaitu memberikan informasi kepada pemegang saham
luar. (Akuntansi Pajak tidak cocok untuk tujuan ini). dengan demikian, jika
hukum umum menghasilkan pasar ekuitas yang kuat, perpajakan tidak akan
mendominasi.

h. Budaya

Di sini budaya berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu
masyarakat. Variable budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu Negara
(seperti sistem hukum). Hofstede mendasari empat dimensi budaya nasional (nilai
social): (1) individualise, (2) jarak kekuasaan, (3) penghindaran ketidakpastian,
dan (4) maskulinitas

7
2. Klasifikasi akuntansi internasional

Klasifikasi merupakan dasar untuk memahami dan menganalisis mengapa


dan bagaimana sistem akuntansi nasional berbeda-beda. Kita juga dapat
menganalisis apakah sistem-sistem tersebut cenderung menyatu atau berbeda.
Tujuan klasifikasi adalah untuk mengelompokkan sistem akuntansi keuangan
menurut karakteristik khususnya. Klasifikasi mengungkapkan struktur dasar di
mana anggota-anggota kelompok memiliki kesamaan dan apa yang membedakan
kelompok-kelompok yang beraneka ragam satu sama lain.

Terdapat 2 pendekatan untuk klasifikasi sistem akuntansi yaitu:

a. Pendekatan Deduktif

Berkaitan dengan pendekatan deduktif ini ada empat pendekatan dalam


perkembangan akuntansi:

1) Macroeconomic Pattern: Dalam pendekatan ini bisa dilihat bahwa ternyata


akuntansi untuk bisnis berhubungan erat dengan kebijakan perekonomian
nasional. Tujuan perusahaan biasanya mengikuti kebijakan ekonomi
nasional. Beberapa Negara yang memakai pendekatan ini adalah Swedia,
Prancis, dan Jerman.
2) Microeconomic Pattern: Dalam pendekatan ini akuntansi dipandang
sebagai cabang ekonomi bisnis. Konsep akuntansi merupakan derivasi dari
analisa ekonomi. Konsep utamanya adalah bagaimana mempertahankan
investasi modal dalam sebuah entitas bisnis.
3) Independent Discipline Approach: Akuntansi dipandang sebagai fungsi
jasa dan diderivasikan dari praktek bisnis. Negara Amerika dan Inggris
menganut pendekatan ini.
4) Uniform Accounting Approach: Akuntansi dipandang sebagai alat yang
efisien untuk administrasi dan control. Dalam hal ini akuntansi digunakan
untuk mempermudah penggunaan dan menyeragamkan baik pengukuran,
pengungkapan dan penyajian serta sebagai alat control untuk semua tipe

8
bisnis dan pemakai, termasuk manager, pemerintah dan otoritas
perpajakan.

Klasifikasi yang dilakukan G. G. Mueller yang dimuat dalam The


International Journal of Accounting (Spring 1968) yang menggunakan penilaian
perkembangan ekonomi, kompleksitas bisnis, situasi social politik serta sistem
hukum, membagi Negara-negara ke dalam 10 kelompok berdasarkan sistem
akuntansi yaitu: (1) Amerika Serikat / Kanada / Belanda, (2) Negara-negara
persemakmuran Inggris (3) Jerman / Jepang, (4) Daratan Eropa (Tidak termasuk
Jerman Barat, Belanda dan Skandinavia), (5) Skandinavia, (6) Israil / Meksiko,
(7) Amerika Selatan, (8) Negara Berkembang, (9) Afrika (tidak termasuk Afrika
Selatan),dan (10) Negara-negara Komunis

b. Pendekatan Induktif

Sementara Nair dan Frank dalam The Accounting Review (Juli 1980)
membagi Negara-negara ke dalam 5 Group besar yaitu (1) model persemakmuran
Inggris, (2) model Amerika Latin / Eropa Selatan, (3) model Eropa Utara dan
Tengah, (4) model Amerika Serikat dan (5) Chili berdasarkan perbedaan dalam
praktek pengungkapan dan penyajian. Nair dan Frank juga menilai tingkat
hubungan pengelompokkan Negara-negara tersebut dengan sejumlah variable
seperti bahasa, struktur ekonomi dan perdagangan. Ternyata terdapat perbedaan
antara pengungkapan dan pengukuran di masing-masing kelompok Negara
tersebut. Sementara Nobes dalam Journal of Business Finance and
Accounting(Spring 1983) mengidentifikasi faktor-faktor yang membedakan
sistem akuntansi yaitu: 1) Tipe pemakai laporan keuangan yang dipublikasikan, 2)
Tingkat kepastian hokum, 3) Peraturan pajak dalam pengukuran, 4) Tingkat
konservatisme, 5) Tingkat keketatan penerapan dalam historical cost, 6)
Penyesuaian replacement cost, 7) Praktek konsolidasi, 8) Kemampuan untuk
memperoleh provisi, dan 9) Keseragaman antar perusahaan dalam menerapkan
peraturan.

9
3. Tujuan dibentuknya akuntansi internasional

Tujuan di bentuknya Akuntansi Internasional adalah untuk meningkatkan


daya banding laporan keuangan terutama bagi perusahaan multinasional yang
beroperasi di berbagai belahan dunia. Adapun alasan-alasan yang mempengaruhi
perusahaan melakukan bisnis internasional adalah:

a) Memperluas pemasaran atau penjualan

Hal ini terjadi sebab mungkin saja sebuah perusahaan mempunyai


kapasitas produksi berlebih dan tidak ada lagi peluang memasarkan dan
menjual produk di Negara tempat perusahaan tersebut berada

b) Memperoleh akses bahan baku dan faktor-faktor produksi lain

Perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan dan agricultural


harus mencari Negara dimana sumber daya alam atau iklim memungkinkan
perusahaan tersebut menjalankan aktivitasnya.

c) Mendapatkan akses pengetahuan, khususnya teknologi

Akses teknologi sangat diperlukan karena dengan dikuasainya


teknologi ini akan meningkatkan daya saing perusahaan dalam kompetisi di
pasar global. Beberapa cara yang bisa ditempuh oleh perusahaan dalam
menjalankan bisnis internasional adalah: 1) Ekspor dan impor, 2) Kontrak
manajemen, 3) Pemakaian lisensi dan 4) investasi

B. Standar Akuntansi Internasional

Standar Akuntansi adalah regulasi aturan (termasuk pula hukum dan


anggaran dasar) yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Penetapan standar
adalah proses perumusan atau formulasi standar akuntansi. Ada beberapa alasan
mengapa standar akuntansi diperlukan, antara lain:

10
1. Dikebanyakan negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan ketentuan
akuntansi cenderung lemah dan tidak efektif.
2. Perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada yang
diharuskan secara suka rela.
3. Beberapa negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar
akuntansi jika dengan melakukanya operasi dan posisi keuangan
perusahaan akan tersajikan secara lebih baik hasil.

Dapat dikatakan standar akuntansi merupakan hasil dari penetapan


standar, meskipun praktiknya tidak sesuai dengan standar. IFRS (International
Financial Report Standar) merupakan standar akuntansi internasional yang di
didirikan oleh Internasional Accounting Standard Board (IASB). Standar
akuntansi internasional disusun oleh organisasi dunia yaitu:

1. Badan standar akuntansi internasional (IASB)


2. Komisi masyarakat eropa (EC)
3. Organisasi internasional pasar modal (IOSOC)
4. Federasi akuntansi internasional (IFAC)

IFRS adalah suatu upaya untuk memperkuat arsitektur keuangan global


dan mencari solusi jangka jangka panjang terhadap kurangnya transparansi
informasi keuangan. Standar akuntansi keuangan nasional saat ini sedang dalam
proses secara bertahap menuju konvergensi secara penuh dengan IFRS yang
dikeluarkan oleh IASB. Selain peran regulator, AEI punya kepentingan sebagai
asosiasi harus memberdayakan anggotanya supaya investor di luar negeri bisa
melihat acuan yang sama kalau kita sudah beradaptasi ke IFRS. Tentang tujuan
penerapan IFRS adalah memastikan bahwa penyusunan laporan keungan interim
perusahaan untuk periode-periode yang dimasukkan dalam laporan keuangan
tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang terdiri dari:

11
1. Memastikan bahwa laporan keuangan internal perusahaan mmengandung
infomasi berkualitas tinggi
2. Tranparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang
periode yang disajikan
3. Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para
pengguna
4. Meningkatkan investasi

Manfaat dari adanya suatu standard global:

1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh
dunia tanpa hambatan berarti. Stadart pelaporan keuangan berkualitas
tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan
memperbaiki efisiensi alokasi lokal.
2. Investor dapat membuat keputusan yang lebih baik.
3. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan
mengenai merger dan akuisisi.
4. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard dapat
disebarkan dalam mengembangkan standard global yang berkualitas
tertinggi.

C. Laporan Keuangan Negara-Negara Berkembang

1. Negara Cina

Akuntansi di Cina memiliki sejarah panjang. Berfungsinya akuntansi


dalam hal pertanggungjawaban dimulai pada masa Dinasti Hsiu dan sejumlah
dokumen menunjukkan bahwa akuntansi digunakan untuk mengukur kekayaan
dan membandingkan pencapaian dikalangan bangsawan. Karakteristik utama
akuntansi di Cina saat ini berasal dari pendirian Republik Rakyat Cina yang
menerapkan suatu perekonomian terencana yang sangat terpusat, yang

12
mencerminkan prinsip – prinsip Marxisme dan pola – pola yang dianut Uni
Soviet.

Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi

Komite Standar akuntansi Cina bertanggungjawab untuk mengembangkan standar


akuntansi. Proses penetapan standar ini mencakup pembagian tugas melakukan
penelitian kepada sejumlah gugus tugas. Anggota CASC terdiri dari para ahli
yang berasal dari kalangan akademisi, dan kelompok – kelompok utama lainnya
yang berhubungan dengan perkembangan akuntansi di Cina. CASC telah
menerbitkan standar akuntansi terhadap masalah – masalah seperti laporan arus
kas, restrukturisai utang, pendapatan, transaksi nonmoneter, kontijensi dan sewa
guna usaha.

Pelaporan Keuangan

Laporan keuangan terdiri dari :

a) Neraca
b) Laporan laba Rugi
c) Laporan Arus kas
d) Catatan atas laporan keuangan
e) Penjelasan kondisi keuangan

Laporan tambahan diwajibkan untuk mengungkapkan penurunan nilai aktiva,


perubahan direktur permodalan daan penyisihan laba. Laporan keuangan harus
dikonsolidasikan, bersifat komparatif, dalam bahasa Cina dan dinyatakan dalam
mata uang Cina, renmibi. Laporan keuangan tahunan harus diaudit oleh seorang
CPA Cina.

Pengukuran Akuntansi

a) Metode akuisisi (pembelian) digunakan untuk mencatat penggabungan


usaha.
b) Goodwill harus dihapusbukukan selama tidak lebih dari 10 tahun.

13
c) Konsolidasi proporsional digunakan untuk usaha patungan.
d) Akun – akun anak perusahaan dikonsolidasikan apabila kepemilikan
melebihi 50% dan atau terdapat kekuatan untuk mengendalikan.
e) Biaya historis merupakan dasar untuk menilai aktiva berwujud, revaluasi
aktiva tidak diperkenankan.
f) Aktiva berwujud didepresiasikan selama perkiraan masa manfaat,
umumnya dengan metode garis lurus.
g) Metode depresiasi dipercepat dan unit produksi juga diperbolehkan.
h) Persediaan dinilai sebesar yang lebih rendah anatara biaya perolehan atau
nilai pasar dan metode FIFO, LIFO dan rata – rata tertimbang merupakan
yang diperbolehkan.
i) Aktiva tidak berwujud yang dibeli juga dicatat berdasarkan harga
perolehannya dan diamortisasi selama masa manfaat.
j) Aktiva tidak berwujud juga dicatat berdasarkan biaya dan diamortisasi
selama tidak lebih dari 10 tahun.
k) Perusahaan yang memperoleh hak untuk menggunakan tanah dan hak
property industrial menyajikannya sebagai aktiva tidak berwujud.
l) Penelitian dan pengembangan boleh dikapitalisasikan jika terkait dengan
proyek – proyek yang telah berhasil diselesaikan dan mampu
menghasilkan pendapatan dimasa yang akan datang.

2. Negara Taiwan

Taiwan memiliki perekonomian yang dinamis dengan penguranan


tuntunan pemerintah atas investasi dan perdagangan luar negeri secara perlahan –
lahan. Meskipun perusahaan Taiwan kebanyakan perusahaan kecil, namun
Taiwan merupakan perekonomian terbesar ke -17 di dunia. Pengaruh Amerika
Serikat kepada Taiwan dalam hal akuntansi juga kuat. Pelaporan keuangan
auditing dan aspek – aspek lain akuntansi di Taiwan mirip dengan yang ditemui di
Amerika Serikat. Namun kini telah mulai melangkah untuk menyatu dengan IAS /
IFRS.

14
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi

Hukum akuntansi komersial yang diamandemen pada tahun 1987,


mengatur catatan akuntansi dan laporan keuangan di Taiwan. Hukum ini berlaku
bagi perusahaan – perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum perusahaan dan
aturan bisnis kecuali untuk persekutuan kecil atau perusahaan perseorangan.
Hukum tersebut menetapkan bahwa catatan akuntansi harus disimpan dan
mengatur bentuk provisi dasar laporan keuangan, catatan dan pengungkapan
lainnya. Standar akuntansi ditetapkan oleh komite standar akuntansi keuangan
dari lembaga pengembangan dan penelitian akuntansi untuk meningkatkan level
studi akuntansi, memajukan perkembangan standar akuntansi dan auditing serta
membantu perusahaan industry dan komersial untuk memperbaiki sistem
akuntansinya. FASC yang didirikan pada tahun 1984 mengikuti proses
pemeriksaan yang sama dengan FASC AS. Sebelum mengeluarkan standar FASB
menyusun draft sementara, meminta opini dari pihak – pihak terkait,
menyelenggarakan dengan pendapat umum jika diperlukan, dan menyusun revisi
draft sementara.

Pelaporan Keuangan

Hukum akuntansi komersil mewajibkan laporan keuangan berikut ini :

a) Neraca
b) Laporan Laba Rugi
c) Laporan Perubahan Ekuitas Pemilik
d) Laporan Arus Kas
e) Catatan

Catatan harus mengungkapkan informasi berikut ini :

a) Ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan.


b) Alasan – alasan perubahan atas kebijakan akuntansi dan pengaruhya
terhadap laporan keuangan.
c) Hak kreditor terhadap aktiva tertentu.

15
d) Komitmen dan kewajiban kontijensi yang berjumlah material.
e) Pembatasan dan pembagian laba.
f) Peristiwa penting yang berkaitan dengan ekuitas pemilik.
g) Peristiwa setelah tanggal neraca yang penting.
h) Pos – pos lain yang memerlukan penjelasan untuk menghindari kesan
kesalahpahaman atau yang memerlukan klarifikasi untuk membantu dalam
menyajikan laporan keuangan secara wajar.

Selain hal diatas laporan keuangan harus komparatif dan periode fiscal
haruslah tahun kalender. Laporan keuangan yang diaudit oleh CPA diwajibkan
untuk perusahaan milik publik / bukan public yang lebih besar. Perusahaan yang
dijalankan oleh pemerintah diaudit oleh pemerintah dan perusahaan yang
sahamnya tercatat pada bursa efek harus memberikan laporan keuangan tengah
tahun, laporan keuangan kuartalan yang direview oleh CPA dan laporan penjualan
tahunan.

Pengukuran Akuntansi

1) Laporan keuangan konsolidasi diwajibkan ketika sebuah perusahaan


mengendalikan entitas lain, umumnya dengan kepemilikan lebih dari 50
persen.
2) Metode pembelian diwajibkan untuk penggabungan usaha.
3) Metode penyatuan kepemilikan tidak digunakan.
4) Aktiva dialihkan berdasarkan nilai bukunya meskipun dapat disesuaikan
karena nilai pasar yang lebih tinggi.
5) Goodwill umumnya dikapitalisasi dan diamortisasikan selama paling lama
20 tahun.
6) Metode ekuitas digunakan apabila terdapat kepemilikan di perusahaan lain
sebesar 20% atau lebih.
7) Translasi mata uang asing konsisten dengan Standar Akuntansi
Internasional 21 dan SFAS AS No. 52.

16
8) Neraca perusahaan asing yang independen dari induk perusahaannya
ditranslasikan berdasarkan kurs akhir tahun dan laporan laba rugi
ditranslasikan berdasarkan kurs rata – rata.
9) Aktiva tetap termasuk tanah dan SDA dan aktiva tidak berwujud dapat
direvaluasi.
10) Persediaan dinilai sebesar yang lebih rendah anatara biaya perolehan atau
nilai pasar dan metode FIFO, LIFO dan rata – rata tertimbang merupakan
asumsi arus biaya yang diperbolehkan.

3. Negara Indonesia

Penerapan sistem akuntansi pemerintahan dari suatu negara akan sangat


bergantung kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku pada negara yang
bersangkutan. Ciri-ciri terpenting atau persyaratan dari sistem akuntansi
pemerintah menurut PBB dalam bukunya A Manual for Government Accounting,
antara lain disebutkan bahwa :

1) Sistem akuntansi pemerintah harus dirancang sesuai dengan konstitusi dan


peraturan perundang-undangan yang berlaku pada suatu negara.
2) Sistem akuntansi pemerintah harus dapat menyediakan informasi yang
akuntabel dan auditabel (artinya dapat dipertanggungjawabkan dan
diaudit).
3) Sistem akuntansi pemerintah harus mampu menyediakan informasi
keuangan yang diperlukan untuk penyusunan rencana/program dan
evaluasi pelaksanaan secara fisik dan keuangan.

Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) Adalah sistem akuntansi yang


mengolah semua transaksi keuangan, aset, kewajiban, dan ekuitas dana
pemerintah pusat, yang menghasilkan informasi akuntansi dan laporan keuangan
yang tepat waktu dengan mutu yang dapat diandalkan, baik yang diperlukan oleh
badan-badan di luar pemerintah pusat seperti DPR, maupun oleh berbagai tingkat
manajemen pada pemerintah pusat.

17
Pelaporan Keuangan

Laporan keuangan berikut ini :

1) Neraca
2) Laporan laba rugi komprehensif
3) Laporan perubahan ekuitas
4) Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan
arus kas atau laporan arus dana
5) Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian
integral dari laporan keuangan

4. Negara India

Setelah kemerdekaan, India menganut sistem perekonomian sosialis.


Tetapi mulai krisis ekonomi 1991, India mulai membuka pasarnya ke dunia
internasional.

Laporan Keuangan

Neraca dua tahun, laporan laba rugi, laporan arus kas dan kebijakan
akuntansi serta catatan. Perusahaan tidak terdaftar hanya perlu menyiapkan
laporan inti saja. Perusahaan terdaftar harus menyiapkan laporan gabungan dan
laporan inti, laporan keuangan triwulan dan menyediakan diskusi dan analisis
manajemen yang menyangkut semua topik seperti halnya struktur industri dan
pengembangannya, kesempatan dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan,
kendali internal dan risiko yang mempengaruhi performa bisnis atau produk.

Peraturan dan Pembinaan Akuntansi

Sumber utama standar Akuntansi Keuangan di India adalah undang-undang


perusahaan dan profesi akuntansi. Th 1949 dibentuk Institute of Chartered
Accountans of India, yang bertanggung jawab mengambangkan standar akuntansi
keuangan India. Th 2006, pemerintah mengumumkan untuk memperkenalkan

18
peraturan baru, yaitu IFRS, dan institusi akuntansi menanggapi kemungkinan
tersebut dengan mempelajari penerapan IFRS secara utuh di India.

Regulasi :

Undang-Undang Tahun 1857 dan hukum pertama berhubungan dengan


pemeliharaan dan pemeriksaan catatan akuntansi 1866, Indian Accounting
Standards (AS) dan Auditing Assurance Standards (AAS)

5. Negara Meksiko

Meksiko merupakan negara dengan penduduk terbanyak di dunia dan


negara dengan penduduk terbanyak kedua di Amerika Latin. Meksiko memiliki
perekonomian pasar bebas. Perusahaan yang dimiliki atau yang dikendalikan
pemerintah mendominasi perminyakan dan sarana umum. Melalui Perjanjian
Perdagangan Bebas di Amerika Utara menjadikan meksiko sebagai negara dengan
perekonomian kesembilan terbesar di dunia. Pengaruh AS atas perekonomian
Meksiko meluas ke bidang akuntansi. Banyak pemimpin – pemimpin profesi
Meksiko terdahulu tumbuh pada “akuntansi amerika” yang digunakan secara luas
dalam pendidikan akuntansibdan sebagai tuntunan terhadap masalah – masalah
akuntansi. NAFTA mempercepat suatu tren yang mengarah kepada kerja sama
yang lebih dekat dengan organisasi akuntansi professional di Meksiko.

Pengaturan dan Penegakan Aturan Akuntansi

Hukum komersial Meksiko dan hukum pajak penghasilan berisi ketentuan


– ketentuan mengenai pembuatan ringkasan catatan akuntansi tertentu dan
penyusunan laporan keuangan, namun pengaruh keduanya terhadap pelaporan
keuangan secara umum terbilang minimal. Institut Akuntan Publik Meksiko
menerbitkan standar akuntansi dan auditing. Standar akuntansi dikembangkan
oleh Komisi Prinsip Akuntansi sedangkan auditing merupakan tanggung jawab

19
Komisi Prosedur dan Standar Auditing

Meskipun hukumnya didasarkan pada hukum sipil, penetapan standar akuntansi di


meksiko menggunakan pendekatan Inggris – Amerika atau Anglo Saxon. Proses
penetapan standar dikembangkan dengan baik. Prinsip akuntansi meksiko tidak
membedakan perusahaan besar dan kecil dan diterapkan untuk seluruh bentuk
badan usaha. Namun tingkat keharusan untuk menyusun laporan keuangan dan
diaudit berbeda – beda menurut jenis dan ukuran perusahaan.

Pelaporan Keuangan

Tahun fiskal perusahaan Meksiko harus bersamaan dengan tahun kalender.


Laporan keuangan konsolidasi komparatif harus disusun terdiri dari neraca,
laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas pemegang saham, laporan perubahan
posisi keuangan dan catatan. Catatan merupakan bagian integral laporan keuangan
dan mencakup berikut ini :

1) Kebijakan akuntansi perusahaan


2) Kontijensi dalam jumlah material
3) Komitmen pembelian aktiva dalam jumlah besar atau berdasarkan kontrak
sewa guna usaha
4) Detail utang jangka panjang dan kewajiban dalam mata uang asing
5) Pembatasan terhadap dividen
6) Jaminan
7) Program pension karyawan
8) Transaksi dengan pihak berhubungan istimewa
9) Pajak penghasilan

Pengukuran Akuntansi

a) Laporan keuangan konsolidasi diharuskan


b) Laporan arus kas diharuskan
c) Penggabungan usaha menggunakan metode pembelian dan penyatuan
d) Goodwill dikapitalisasikan dan diamortisasikan maksimum 20 tahun

20
e) Perusahaan afiliasi yang dimiliki sebesar 20 sampai 50 persen dihitung
menggunakan metode ekuitas
f) Penilaian aktiva berdasarkan daya beli konstan
g) Depresiasi dihitung berdasarkan ekonomi
h) Penilaian persediaan dengan menggunakan metode LIFO dapat diterima
i) Sewa guna usaha pembiayaan dikapitalisasi
j) Pajak tangguhannya diakui

21
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Akuntansi internasonal adalah akuntansi yang memfokuskan


issues/masalah-masalah yang berhubungan dengan perusahaan yang menjalankan
bisnis internasional, juga mencangkup studi tentang standar dan praktek akuntansi
di seluruh Negara di dunia serta membandingkan standard dengan praktek
akuntansi tersebut pada masing-masing Negara. Di Negara-negara hukum, sector
public lebih berpengaruh dan profesi akuntansi cenderung untuk lebih diatur oleh
Negara. Hal ini yang menyebabkan mengapa standar akuntansi berbeda-beda di
seluruh dunia. Standar Akuntansi adalah regulasi aturan (termasuk pula hukum
dan anggaran dasar) yang mengatur penyusunan laporan keuangan.a

22

You might also like