You are on page 1of 9

HUBUNGAN LAMA PENYIMPANAN SAMPEL ARSIP JARINGAN DALAM

BLOK PARAFIN TERFIKSASI FORMALIN DENGAN KUALITAS HASIL


EKSTRAKSI DNA MITOKONDRIA JARINGAN
Siti Shalihah RN1, Zen Hafy2, Lusia Hayati3

1. Program Studi Pendidikan Dokter,Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Jln. Dr. Moh. Ali Komplek RSUP Dr.
Mohammad Hoesin Km 3,5, Palembang, 30126, Indonesia
2. Bagian Biologi Molekuler Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Jln. Dr. Moh. Ali Komplek RSUP Dr.
Mohammad Hoesin Km 3,5, Palembang, 30126, Indonesia

E-mail: shalinovizar@yahoo.co.id

Abstrak

Sampel arsip jaringan formalin-fixed paraffin-embedded (FFPE) menyediakan sumber materi biologis yang
melimpah dalam studi molekuler saat ini. Kualitas asam nukelat, terutama mtDNA yang diekstraksi dari jaringan
FFPE dapat dipengaruhi oleh waktu penyimpanan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah lama waktu
penyimpanan jaringan FFPE mempengaruhi kualitas hasil ekstraksi mtDNA di Bagian Patologi Anatomi RSUP
Dr. Mohammad Hoesin Palembang. DNA diekstraksi dari 16 sampel arsip FFPE yang diambil secara acak dari
Laboratorium Patologi Anatomi RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang. Sampel tersebut dibagi menjadi dua
kelompok berdasarkan lama waktu penyimpanan (kurang dari 1 tahun dan 1 sampai 5 tahun). Isolat DNA dari
kedua grup diamplifikasi menggunakan PCR dengan dua primer mitokondria spesifik yaitu, Mito ND (320 pb) dan
Mito In (142 pb). Visualisasi hasil PCR dilakukan dengan metode elektroforesis. Tidak ada sampel dari kedua
kelompok lama waktu penyimpanan yang dapat diamplifikasi dengan menggunakan primer Mito ND. Namun,
hasil PCR menggunakan primer Mito In menunjukkan hasil yang positif pada semua sampel dari kedua kelompok
lama waktu penyimpanan. Penelitian ini menunjukkan bahwa lama waktu penyimpanan tidak mempengaruhi
kualitas MtDNA yang diisolasi dari sampel arsip FFPE di Bagian Patologi Anatomi RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Palembang. Labih lanjut, penelitian ini menunjukkan bahwa mtDNA yang diekstraksi dari sampel arsip FFPE
sudah terdegradasi sehingga tidak cocok digunakan untuk penelitan tingkat genetik yang membutuhkan amplikon
mtDNA yang panjang.

Kata kunci: FFPE, mtDNA, Mito In, Mito ND

Abstract

The Association of Formalin-Fixed Paraffin Embedded Archival Tissue’s Storage Time with The Quality of
Tissue’s Extracted Mitochondrial DNA. Formalin-fixed paraffin-embedded (FFPE) archival tissue presents a readily
available resource in molecular study nowadays. The quality of nucleid acid, especially mtDNA extracted from FFPE
tissue could be affected by the storage time. Thus, this study investigated if the FFPE tissue’s storage time had an effect
on the quality of the extracted mtDNA at Department of Pathology RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. DNA was
extracted from 16 randomly selected archival FFPE tissues in Laboratory of Pathology Anatomy, RSUP dr. Mohammad
Hoesin Palembang. The samples were grouped based on their storage time (less than 1 year and 1 to 5 yrs.’ old). The
isolated DNA from each group was amplified using PCR with two specific mitochondrial primers, Mito ND (320 bp)
and Mito In (142 bp). The PCR products were visualized by electrophoresis method. None of the samples from both
groups could be amplified witht the Mito ND primers. However, the PCR result of the Mito In primers showed positive
for all of the samples from each study group. The study indicated that the storage time does not affect the quality of
mtDNA isolated from the FFPE samples archived in Department of Pathology RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Palembang. Furthermore, the study showed that the mtDNA extracted from FFPE tissue has been degraded, therefore,
the samples are not suitable for genetic studies require a long mtDNA amplicon.

Keywords: FFPE, mtDNA, Mito In, Mito ND

1. Pendahuluan
Formalin-fixed paraffin-embedded tissue atau pada proses pembuatan, iklim, pH, suhu dan
jaringan FFPE telah secara luas dan puluhan kelembapan lingkungan penyimpanan
tahun digunakan dalam studi-studi FFPE.(Font) Kondisi lingkungan penyimpanan
imunohistokimia. Jaringan FFPE tidak hanya yang berbeda memengaruhi kualitas DNA di
merupakan sediaan sampel jaringan yang bisa dalam FFPE. Berdasarkan hal tersebut, maka
bertahan lama, tapi juga merupakan sumber penelitian ini dilakukan di kota Palembang,
material biologis berlimpah yang mudah karena RSUP Dr. Mohammad Hoesin
didapat dan memiliki biaya rendah untuk Palembang mempunyai faktor lingkungan
penggunaan skala besar.(ludyga) penyimpanan FFPE tersendiri.
Meningkatnya minat para peneliti untuk Penelitian ini dilakukan untuk
mempelajari penyakit atau kelainan-kelainan membandingkan dengan hasil penelitian
genetik sampai di tingkat asam nukleat sebelumnya di negara yang berbeda. Penelitian
menyebabkan tingginya nilai manfaat dari ini juga dilakukan untuk membandingkan
jaringan FFPE sebagai arsip sampel biologis kualitas mtDNA yang diambil dari sampel
tersimpan (Kokkat) arsip FFPE (Formalin-fixed paraffin-
Berbagai teknik ekstraksi mtDNA telah embedded tissue) dengan lama waktu
dikembangkan untuk mendapatkan isolat penyimpanan kurang dari 1 tahun dan lebih
mtDNA dari jaringan FFPE agar bisa dianalisis dari 1 tahun di RSUP Dr. Mohammad Hoesin
lebih lanjut. Namun, untuk mendapatkan hasil Palembang.
ekstraksi mtDNA dari FFPE yang cukup baik
secara kualitas dan integritas agar bisa 2. Metode Penelitian
dianalisis lebih lanjut masih merupakan Penelitian ini menggunakan jenis
tantangan tersendiri bagi para peneliti di penelitian observasional analitik dengan
bidang molekular. Umur atau lama waktu arsip desain pengambilan data cross-sectional.
jaringan blok parafin tersebut tersimpan Sampel penelitian ini adalah 16 jaringan arsip
diyakini memengaruhi kualitas dan integritas FFPE yang tersimpan kurang dari 5 tahun di
mtDNA hasil ekstraksi dari FFPE (Font) Bagian Patologi Anatomi RSUP Dr.
Beberapa penelitian yang menghubungkan Mohammad Hoesin Palembang. Sampel
lama waktu penyimpanan dengan kualitas penelitian ini dipilih secara acak dan telah
hasil ekstraksi DNA dari FFPE telah banyak memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
dilakukan. Terdapat level mtDNA yang sama Jaringan FFPE dengan konsistensi yang
ditemukan di jaringan beku dan sampel arsip kurang baik sehingga akan menyulitkan
FFPE dan tidak terdapat perbedaan yang pemotongannya dieksklusikan dari penelitian
signifikan pada kualitas dan kuantitas DNA ini. Semua sampel diketahui telah difiksasi
antara DNA arsip beberapa tahun lalu dengan dalam larutan formalin dan direndam dalam
arsip jaringan FFPE yang baru tesimpan parafin dengan prosedur yang sama. Sampel
selama 1–2 bulan.(Font Kokkat) tersebut dibagi menjadi dua kelompok
Selain umur atau lama waktu berdasarkan lama waktu penyimpanan, yaitu 8
penyimpanan, terdapat faktor lain yang dapat sampel dengan lama penyimpanan kurang dari
memengaruhi kualitas DNA dalam FFPE 1 tahun dan 8 sampel dengan lama
yaitu, kondisi ketika dilakukan fiksasi formalin penyimpanan lebih dari 1 tahun.
Setiap blok sampel dipotong secara seri 2 2016 0.265 0.234 1.132
sebanyak 10 potongan dengan ketebalan 8-10
3 2016 0.252 0.224 1.125
mikrometer setiap potongannya dan
dimasukkan ke dalam mikrotube 1.5ml. 4 2016 0.284 0.240 1.183
Sampel kemudian dideparafinasi terlebih
1.225
dahulu dan dilanjutkan dengan proses isolasi 5 2016 0.349 0.285
DNA untuk mendapatkan isolat DNA dari 1.122
6 2016 0.258 0.230
jaringan FFPE. Setelah dideparafinisasi dan
dilakukan isolasi DNA, isolat DNA kemudian 7 2016 0.443 0.325 1.363
diuji dengan spektrofotmetri untuk mengetahui 1.096
kemurnian DNA. Kemurnian DNA dinyatakan 8 2016 0.229 0.209
dengan membandingkan panjang gelombang 9 2015 0.293 0.259 1.131
260 nm dan 280 nm (A260/A280).
10 2015 0.266 0.242 1.099
Isolat DNA dari kedua grup diamplifikasi
menggunakan PCR dengan dua primer 11 2014 0.285 0.240 1.188
mitokondria spesifik yaitu, Mito ND (320 pb)
1.143
dan Mito In (142 pb). Sampel di PCR 12 2014 0.280 0.245
menggunakan 2 jenis primer guna 1.127
13 2013 0.257 0.228
mengidentifikasi adanya mtDNA yang
berkaitan dengan hubungan lama waktu 14 2013 0.235 0.215 1.093
penyimpanan arsip jaringan FFPE dengan 1.119
15 2012 0.244 0.218
kualitas ekstrak mtDNA dan untuk melihat
seberapa besar fragmentasi molekul-molekul 16 2012 0.243 0.217 1.120
DNA yang umumnya mengalami degradasi
akibat proses parafinisasi dan fiksasi dengan
Nilai rata-rata pengukuran hasil
formalin. Visualisasi hasil PCR dilakukan
spektrofotometri yang membandingkan
dengan metode elektroforesis gel agarose.
panjang gelombang A260/A280 pada
Kualitas mtDNA hasil isolasi dinilai
kelompok sampel dengan lama penyimpanan
dengan melihat positif atau tidaknya gambaran
kurang dari satu tahun adalah 1.172 dan pada
pita DNA di dalam gel hasil elektroforesis
kelompok sampel dengan lama penyimpanan
menggunakan sinar Ultra Violet (UV),
kurang dari satu tahun adalah 1.127. Secara
sehingga data yang akan dikumpulkan adalah
keseluruhan rata-rata hasil spektrofotometri
data nominal. Analisis data pada penelitian ini
antara dua kelompok sampel mempunyai hasil
menggunakan analisis korelasi Fisher Exact
yang tidak jauh berbeda, namun kelompok
Test.
sampel dengan lama penyimpanan diatas satu
tahun sedikit lebih tinggi.
3. Hasil
Hasil Spektrofotometri Tabel 4. Nilai Rata- Rata Hasil Spektrofotometri
Kualitas DNA dinilai melalui kemurnian DNA Subjek Usia penyimpanan FFPE
yang dinilai dengan membandingkan
pembacaan DNA pada panjang gelombang <1 tahun >1 tahun
260 nm dan 280 nm (A260/A280). A260 0.32250 0.26288
A280 0.27363 0.23300
Tabel 3. Hasil spektrofotometri
No. 260/280 Rasio A260/280 1.17212 1.12750
Tahun 260 280
Sampel
1 2016 0.500 0.442 1.131
Hasil Elektroforesis Menggunakan Mito
ND
Visualisasi hasil PCR dengan primer Mito ND
menggunakan elektroforesis tidak berhasil
mendapatkan hasil amplifikasi PCR sepanjang
320 bp pada semua sampel. Hasil visualisasi
hanya terlihat berupa sebaran DNA dan
fragmen-fragmen DNA yang tidak spesifik.
Gambar 8a. Hasil elektroforesis menggunakan primer
Mito In menunjukkan hasil positif pada seluruh
sampel pada ketinggian band 142 bp. M = DNA
Marker 50 bp. KP merupakan Kontrol Positif dan
KN merupakan Kontrol Negatif

Gambar 7. Hasil elektroforesis menggunakan primer


Mito ND menunjukkan hasil negatif pada seluruh
sampel pada ketinggian band 320 bp. M = DNA Gambar 8b. Hasil elektroforesis menggunakan primer
Marker 50 bp. M adalah Marker dan KP adalah Mito In menunjukkan hasil positif pada seluruh
Kontrol Positif sampel pada ketinggian band 142 bp. M = DNA
Marker 50 bp.
Tabel 5. Distribusi mtDNA Sampel menggunakan
primer Mito ND Tabel 5. Distribusi mtDNA Sampel menggunakan
primer Mito In
Positif Negatif N
Variabel
Positif Negatif N
n % n % Variabel
< 1 tahun 0 0% 8 100% 8 n % n %
mtDNA < 1 tahun 8 100% 0 0% 8
> 1 tahun 0 0% 8 100% 8 mtDNA
Total 0 16 16 > 1 tahun 8 100% 0 0% 8
Total 16 0 16
Berdasarkan hasil elektroforesis seperti
terlihat pada tabel diatas, didapatkan data yang Berdasarkan hasil elektroforesis seperti
konstan, sehingga analisis bivariat untuk terlihat pada tabel diatas, didapatkan data yang
mengetahui hubungan antara dua variabel konstan, sehingga analisis bivariat untuk
untuk membuktikan hipotesis penelitian mengetahui hubungan antara dua variabel
dengan menggunakan Fisher Exact Test tidak untuk membuktikan hipotesis penelitian
dapat dilakukan. dengan menggunakan Fisher Exact Test tidak
dapat dilakukan.
Hasil Elektroforesis Menggunakan Primer
Mito In 4. Pembahasan
Visualisasi hasil PCR dengan primer Mito In Formalin fixation and paraffin embedding
menggunakan elektroforesis berhasil (FFPE) merupakan salah satu metode
mendapatkan hasil amplifikasi PCR sepanjang penyimpanan sampel arsip yang dapat
142 bp pada semua sampel. digunakan untuk menyimpan sampel arsip
dalam jangka waktu lama di bagian patologi antara asam nukleat dan protein. Semakin lama
anatomi. Penyimpanan dalam bentuk blok waktu penyimpanan maka akan semakin kuat
FFPE ini memungkinkan suatu sampel crosslink yang terjadi. Selain itu, teknik isolasi
jaringan dapat disimpan selama bertahun- dan purifikasi yang kurang tepat dan tidak
tahun. Blok FFPE di RSUP Dr. Mohammad sempurna juga mempengaruhi tingkat
Hoesin Palembang menyimpan sampel-sampel pelepasan crosslinking antara asam nukleat
jaringan dengan penyakit degeneratif yang dan protein.
sangat banyak dan dapat menjadi sumber ilmu Isolat DNA kemudian juga dilakukan
pengetahuan yang melimpah, sehingga sangat amplifikasi dengan teknik PCR yang
penting untuk mengetahui kualitas DNA dari menggunakan 2 jenis primer, yaitu primer
blok FFPE tersebut. Umur atau lama waktu Mito ND (320 bp) dan Mito In (149 bp).
arsip jaringan blok parafin tersebut tersimpan Pertama dilakukan PCR dengan menggunakan
diyakini memengaruhi kualitas dan integritas primer Mito ND yang mempunyai amplikon
mtDNA hasil ekstraksi dari FFPE (Font et al., 2013). yang lebih panjang. Visualisasi hasil PCR
Oleh karena itu, mengetahui hubungan lama dilakukan dengan menggunakan
waku penyimpanan dengan kualitas mtDNA elektroforesis. Dari visualisasi elektroforesis
hasil ekstraksi dari FFPE di bagian Patologi didapatkan hasil negatif di semua sampel baik
Anatomi RSUP Dr. Mohammad Hoesin dengan lama waktu penyimpanan kurang dari
Palembang merupakan suatu hal yang esensial 1 tahun maupun lebih dari 1 tahun. Analisis
bagi penelitian di bidang biologi molekuler. bivariat dengan menggunakan Fisher Exact
Untuk dapat menganalisis isolat DNA dari Test tidak dapat dilakukan karena memeroleh
blok FFPE perlu dilakukan proses ekstraksi hasil yang konstan, sehingga hubungan antara
DNA berupa deparafinisasi dan isolasi DNA. lama waktu penyimpanan blok FFPE dengan
Setelah dideparafinisasi dan dilakukan isolasi kualitas isolat mtDNA tidak dapat dicari.
DNA, isolat DNA kemudian diuji dengan Isolat DNA lalu dilakukan amplifikasi
spektrofotmetri untuk mengetahui kemurnian dengan PCR menggunakan primer Mito In
DNA. Kemurnian DNA dinyatakan dengan yang mempunyai amplikon lebih pendek.
membandingkan panjang gelombang 260 nm Visualisasi hasil PCR dilakukan dengan
dan 280 nm (A260/A280). Dari hasil menggunakan elektroforesis. Dari visualisasi
spektrofotometri yang dilakukan pada 16 elektroforesis didapatkan hasil positif di semua
sampel FFPE, diketaui bahwa seluruh sampel sampel baik dengan lama waktu penyimpanan
mempunyai kemurnian yang kurang baik kurang dari 1 tahun maupun lebih dari 1 tahun.
karena tidak mencapai rasio 1.6-2.0 yang Analisis bivariat dengan menggunakan Fisher
berarti terdapat kontaminasi protein dan Exact Test tidak dapat dilakukan karena
molekul lain. Tetapi, jika dilihat melalui hasil memeroleh hasil yang konstan, sehingga
rata-rata, isolat DNA dari FFPE yang disimpan hubungan antara lama waktu penyimpanan
dibawah satu tahun memiliki kemurnian yang blok FFPE dengan kualitas isolat mtDNA tidak
lebih tinggi dibandingkan dengan yang dapat dicari.
disimpan lebih dari satu tahun. Nilai rata-rata Hasil yang terbaca positif ini sesuai dengan
rasio A260/A280 dibawah 1.6 menunjukan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya di
masih adanya kontaminasi protein dan zat-zat Negara berbeda. Menurut penelitan lain, tidak
lainnya di dalam isolat DNA tersebut. terdapat perbedaan yang signifikan pada
Kemurnian isolat DNA dari blok FFPE kualitas DNA antara DNA arsip beberapa
dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti tahun lalu dengan arsip jaringan FFPE yang
proses fiksasi dengan formalin, teknik isolasi baru tesimpan selama 1–2 bulan. kokat). DNA
dan purifikasi DNA yang belum sempurna, dari sampel arsip FFPE usia 40 tahun relatif
dan beberapa faktor teknis lainnya. Proses sangat dapat dibandingkan dengan sampel
fiksasi dengan formalin membuat crosslinking arsip FFPE usia 10 tahun. (ludyga), Penelitian lain
juga menyimpulkan terdapat level mtDNA pada ukuran 320 bp dan terbaca dengan jelas
yang sama ditemukan di jaringan beku dan pada ukuran 142 bp.
sampel arsip FFPE.(font) Walaupun hubungan Secara keseluruhan dari penelitian ini
lama waktu penyimpanan dengan kualitas diketahui bahwa hubungan kualitas mtDNA
hasil ekstraksi mtDNA dari FFPE tidak dapat lama waktu penyimpanan sampel FFPE tidak
dicari, namun isolat mtDNA dengan lama dapat dicari. Namun jika dilihat dari hasil
waktu penyimpanan lebih dari satu tahun dan visualisasi amplifikasi PCR melalui
lebih dari satu tahun masing-masing masih elektroforesis, dapat diketahui bahwa sampel
mempunyai kualitas yang sama baiknya DNA dari jaringan FFPE kurang baik
berdasarkan hasil visualisasi PCR digunakan untuk analisis molekul DNA
menggunakan primer amplikon pendek, yaitu dengan fragmen panjang dan lebih cocok
Mito In. untuk analisis tingkat genetik yang hanya
Hasil visualisasi mtDNA dengan UV membutuhkan molekul DNA yang berfragmen
menunjukkan gambaran smear atau sebaran pendek atau analisis molekuler yang
DNA tidak jelas pada setiap sampel pada membutuhkan gen spesifik dengan pasang
ukuran 320 bp dan terbaca pada ukuran 142 bp basa yang kecil.
menunjukkan bahwa mtDNA pada seluruh
sampel telah terdegradasi dan mengalami Kesimpulan
fragmentasi. Fragementasi DNA ini dapat Berdasarkan data hasil penelitian dan
disebabkan oleh banyak faktor, Selain umur pembahasan mengenai kualitas isolat mtDNA
atau lama waktu penyimpanan, terdapat faktor hasil ekstraksi dari blok FFPE, dapat dibuat
lain yang dapat memengaruhi validitas hasil kesimpulan sebagai berikut:
penelitian kualitas DNA dalam FFPE yaitu, 1. Berdasarkan hasil visualisasi PCR
kondisi ketika dilakukan fiksasi formalin pada menggunakan primer Mito In, isolat
proses pembuatan, iklim, pH, suhu dan mtDNA dengan kedua lama waktu
kelembapan lingkungan penyimpanan FFPE penyimpanan mempunyai kualitas yang
(Font et al., 2013).
Ada 3 faktor yang dapat sama baiknya. Namun, mtDNA hasil
menyebabkan DNA terfragmentasi di dalam isolasi telah mengalami fragmentasi
FFPE, yaitu faktor pra-fiksasi, faktor fiksasi karena hanya dapat diamplifikasi
dan parafinisasi, dan faktor post-fiksasi. Selain hingga142 bp.
proses fiksasi, proses ekstraksi juga dapat 2. Hubungan lama waktu penyimpanan
mempengaruhi terjadinya degradasi DNA sampel arsip FFPE dengan kualitas hasil
seperti faktor Pre-treatment, faktor metode ekstraksi DNA mitokondria jaringan tidak
ekstraksi, dan faktor manipulasi DNA post- dapat diketahui karena data menunjukkan
ekstraksi.(gilbert) hasil yang konstan.
Penelitian lain menyimpulkan bahwa dari
seluruh sampel yang diuji dari tahun
penyimpanan yang berbeda hanya dapat
DAFTAR ACUAN
diamplifikasi secara efektif sampai 191bp,
sehingga kualitas DNA tidak berhubungan 1. AAOS. 2013. Plantar Fasciitis.
dengan lama waktu penyimpanan. Isolat DNA (http://orthoinfo.aaos.org/PDFs/A0014
dari FFPE hanya baik untuk analisis tingkat 9.pdf, Diakses pada 10 Desember
genetik yang hanya membutuhkan molekul 2016).
DNA yang pendek, seperti Single Nucleotide 2. Capodaglio, P., Castelnuovo, G.,
Polymorphism, Micosatelite, dan methylation Brunani, A., dan Vismara, L. 2010.
status analyses).(Lin) Hasil penelitian yang Functional Limitations and
pernah dilakukan sebelumnya sesuai dengan Occupational Issues in Obesity 16 (4),
penelitian ini yaitu, tidak terbacanya DNA 507–523,
(http://archiwum.ciop.pl/40476, Remaja. 1-2. (www.idai.or.id, Diakses
Diakses pada 13 Juni 2016). 13 Juni 2016).
3. CDC. 2009. BMI for Practitioners. 12. Joao, S.M.A., Nishizaki, M.N.,
(http://www.cdc.gov/obesity/downloa Yamamoto, C.H; Barbosa, L.V.P.,
d, Diakses pada 29 Juni 2016). Sauer, J.F. 2014. Obesity Effect on
4. Department of Social and Health Children Hip and Knee Range of
Services. 2014. Range of Joint Motion 5, 490-497,
Evaluation Chart, Washington, hal 1-2. (http://file.scirp.org/pdf/IJCM_201404
(http://www.dshs.wa.gov/sites/default/ 2514562701.pdf, Diakses pada 13 Juni
files, Diakses 27 Juni 2016). 2016).
5. Departemen Kesehatan. 2011. 13. Kosmahl, E. 2016. Goniometry.
Pedoman dan Penanggulangan Department of Physical Therapy
Kegemukan dan Obesitas pada Anak University of Cranton, Pennsylvannia,
Sekolah. Jakarta, hal 1. USA.
6. Forhan, M., Gill, S. 2013. Obesity, 14. Kuni, B., Ruhling, N.E., Wagner, F.
Functional Mobility and Quality of 2015. Do Overweight Children Stand
Life. 27, 129-137. on Valgus Knees. 66, 332-336,
(www.elsevier.com/locate/beem, (www.zeitschrift-sportmedizin.de,
Diakses 2 Agustus 2016). Diakses 25 Oktober 2016.
7. Graff, V.D. 2001. Human Anatomy. 15. Moore, K.L., Dalley, A.F., Agur,
6th ed. McGrawHill Company, hal A.M.R. 2010. Clinical Oriented
204-205. Anatomy. Lippincott Williams &
8. Hills, A.P., Bryne, N.M. 2002. The Wilkins, Philadelphia, USA, hal 26-28.
Biomechanics of Adiposity – Structure 16. Norkin, C.C., White, D.J. 2003.
functional limitations of obesity and Measurement of Joint Motion A Guide
implications for movement. 3, 35-43, to Goniometry 3rd Edition. F.A Davis
(https://www.researchgate.net/publicat Company, Philadelphia.
ion/11258536, Diakses 5 Agustus 17. Palastanga, N., Soames, R. 2012.
2016). Anatomy and Human Movement 6th
9. Huerta, J.P., Garcia, J.M.A. 2007. Edition. Elsevier, hal 122-123, 248-
Effect of Gender, Age, and 251, 297-298.
Anthropometric Variables on Plantar 18. Park, W., Ramachandran, J., Weisman,
Fascia Thickness at Different P., Jung, E.S. 2010. Obesity Effect on
Locations in Asymptomatic Subjects. Male Active Joint Range of Motion. 52
62, 449-523. (1), 102-108 (http://www.rmaoem.org,
(http://clinicadelpieembajadores.com, Diakses 16 September 2016).
Diakses pada 10 November 2016). 19. Reese, N.B., dan Bandy, W.D. 2016.
10. Huerta, J.P., Garcia, J.M.A. 2008. Joint Range of Motion Muscle Length
Relationship of BMI, Ankle Testing 3rd Edition. Elsevier, hal 8-10.
Dorsiflexion and Foot Pronation on 20. Richey, R. 2015. Goniometric
Plantar Fascia Thickness in Healthy, Assesment, (http://www.nasm.org,
Asymptomatic Subjects. 5 (98), 379- Diakses 28 Juni 2016).
384, (www.japmaonline.org, Diakses 21. Roy, S.H., Wolf, S.L., Scalzitti, D.A.
pada 5 Desember 2016). 2012. The Rehabilitation Specialist’s
11. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2014. Handbook. F.A Davis Company,
Diagnosis, Tatalaksana dan Philadelphia, hal 122.
Pencegahan Obesitas pada Anak dan 22. Snell, R.S. 2006. Anatomi Klinik.
EGC, Jakarta, Indonesia, hal 15-17.
23. Putz, R., Pabst, R. 2003. Atlas Anatomi dr. Indri Seta Septadina, M.Kes dan dr.
Manusia Sobotta Edisi 21. EGC, Liniyanti D Oswari, M.Sc saya mengucapkan
Jakarta. terima kasih atas saran-saran yang diberikan
UCAPAN TERIMA KASIH untuk menyempurnakan penelitian ini.
Terakhir peneliti mengucapkan terima kasih
Peneliti mengucapkan terima kasih kepada Wakil Kepala Sekolah, Nuraini, S,Pd
kepada dr. Tri Suciati, M.Kes dan dr. Budi berserta staf guru SMA Plus Negeri 17
Santoso, M.Kes atas bimbingan selama Palembang yang telah memberikan izin dan
penelitian. Kepada para penguji skripsi yaitu dukungan selama pengambilan data.

You might also like