You are on page 1of 8

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan
taufik dan hidayah-NYA kepada penyusun, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah
limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya, dan
mudah-mudahan sampai kepada kita selalu umatnya. Aamiin.
Makalah ini menyajikan tentang adab dalam pergaulan. Selain itu
Penyusun juga memaparkan dalam makalah ini hikmah atau manfaat bergaul
dalam islam
Seiring dengan berakhirnya penyusunan makalah ini, sepantasnyalah penulis
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah turut membantu
penyusun dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari masih banyaknya kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, oleh karena itu peyusun berharap adanya kritik dan saran yang
membangun. Penyusun berharap kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi
penyusun maupun pembaca dan mudah-mudahan makalah ini dijadikan ibadah
di sisi Allah Swt. Aamiin.

Kuala Kapuas, 26 Januari 2018

PENYUSUN

Page | 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................... 1
DAFTAR ISI.................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 3
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................... 3
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................... 3
C. TUJUAN............................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................. 4
A. PENGERTIAN ADAB........................................................................................ 4
B. ADAB KEPADA ORANG LEBIH TUA........................................................... 4
C. PRINSIP – PRINSIP BERGAUL DENGAN ORANG LEBIH TUA.............. 6
BAB III PENUTUP......................................................................................................... 7
A. KESIMPULAN.................................................................................................... 7
B. KRITIK DAN SARAN........................................................................................ 7
C. DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 7

Page | 2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai umat Islam kita harus menghormati dan memuliakan orang yang lebih tua dari
kita. Karena yang demikian itu merupakan ajaran akhlak Islam yang paling ditekankan
sebagai sikap terpuji yang mempunyai nilai kewajiban Ilahi.

Terutama kepada orang yang paling dekat dan yang paling berjasa dengan kita, seperti
orang tua kita sendiri, yang telah bersusah payah melahirkan kita, membesarkan dan
mengasuh kita sejakkecil hingga dewasa.Maka prioritas utama kita dahulukan kepada
keduanya sebelum kita menghormati dan memuliakan orang lain.
Setiap orang muslim harus berlaku hormat terhadap orang-orang muslim yang sudah lanjut
usia / orang tua, orang tua yang paling dekat dari kita adalah orang tua kita yaitu ibu bapak.
karenanya berlaku sopan, hormat dan memuliakannya adalah merupakan kewajiban yang
tidak dapat ditawar-tawar.

Sikap lemah lemah lembut, ramah, dan patuh kepada kedua ibu dan bapak adalah satu
bukti bahwa si anak memiliki rasa terima kasih dan sebagai bahwa dia adalah termasuk anak
yang saleh / salehah.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana adab bergaul dengan orang lebih tua?
C. Tujuan
Mengetahui adab bergaul dengan orang lebih tua?

Page | 3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Adab
Adab (‫ )ادب‬dalam bahasa arab yang artinya budi pekerti, tata krama, atau sopan
santun. Arti adab secara keseluruhan yaitu segala bentuk sikap, perilaku atau tata cara hidup
yang mencerminkan nilai sopan santun, kehalusan, kebaikan, budi pekerti atau akhlak. orang
yang beradab adalah orang yang selalu menjalani hidupnya dengan aturan atau tata cara.
Tidak ada bagian dari aktivitas kehidupannya terlepas dari tata cara (adab) yang diikutinya.
Karena aktivitas hidup manusia bermacam-macam dan masing-masing membutuhkan tata
cara, maka muncul pula berbagai macam adab.
B. Adab Kepada Orang Lebih Tua
Diantara adab yang diajarkan di dalam Islam adalah menghormati orang yang lebih
tua. Jauh-jauh hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mewanti-wanti ummatnya
akan pentingnya adab yang satu ini, beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

َ‫ف نكربيِررننا‬ ‫س رمنناَ نمفن لنفم ينفرنحفم ن‬


‫صرغيِنرنناَ نوينفعرر ف‬
‫ف نشنر ن‬ ‫لنفيِ ن‬
"Bukanlah termasuk golongan kami orang yang tidak menyayangi orang muda diantara
kami, dan tidak mengetahui kemuliaan orang-orang yang tua diantara kami" (HR. At-
Tirmidzy dari Abdullah bin 'Amr radhiyallahu 'anhu, dan dishahihkan Syeikh Al-Albany )

Imam At-Tirmidzy rahimahullah berkata:

‫ » لنفيِ ن‬-‫صلى ا عليِه وسلم‬- ‫ض أنفهرل افلرعفلرم نمفعننى قنفوُرل الننبرىى‬


: ‫ ينقلققوُلل‬.« َ‫س رمننققا‬ ‫نقاَنل بنفع ل‬
َ‫س رمفن أنندبرننا‬
‫ لنفيِ ن‬: ‫ ينلقوُلل‬،َ‫س رمفن لسننترننا‬
‫لنفيِ ن‬
"Berkata sebagian ulama bahwa makna sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam "Bukan
termasuk golonganku" adalah "Bukan termasuk sunnah kami, bukan termasuk adab kami"
(Sunan At Tirimidzy, 4/322)

Hadist di atas dengan jelas memberikan pengertian kepada kita tentang keutamaan
menghormati orang tua atau orang yang lebih tua daripada kita, menghormati mereka adalah
termasuk sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan orang yang tidak menghormati
mereka berarti tidak mengikuti sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam masalah ini.

Dalam kesempatan yang lain beliau shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda:

Page | 4
‫ب أنفن يلنزفحنزنح نعرن النناَرر نوينفدلخنل افلنجننةن فنفلتنأفترره نمنريِنتلهل نوهلققنوُ يلققفؤرملن برققاَنلر نوافليِنققفوُرم‬ ‫فننمفن أننح ن‬
‫ب أنفن يلفؤنتى إرلنفيِه‬ِ‫س النرذىِ يلرح ب‬ ‫الرخرر نوفليِنأف ر‬
‫ت إرنلى النناَ ر‬
Barangsiapa yang senang (ingin) dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga "
maka hendaklah ajal menjemputnya sedang ia dalam keadaan beriman kepada Allah dan
hari akhir, dan ia memperlakukan orang lain dengan sesuatu (adab) yang ia senang apabila
dirinya diperlakukan demikian" (HR. Muslim, dari Abdullah bin 'Amr bin 'Ash radhiyallahu
'anhu)

Apabila kita senang dihormati oleh orang yang lebih muda, maka hendaknya kita juga
berusaha menghormati orang yang lebih tua.

Keutamaan menghormati orang yang lebih tua juga tercantum dalam sabda Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam:

‫ار إرفكنرانم رذيِ النشفيِبنرة افللمفسلررم‬


‫إرنن رمفن إرفجنلرل ن‬

"Sesungguhnya termasuk mengagungkan Allah adalah menghormati orang muslim yang


sudah tua" (HR. Abu Dawud, dari Abu Musa Al Asy'ary radhiyallahu 'anhu, dihasankan
Syeikh Al Albany).

Para pendahulu dan suri teladan kita dari kalangan salaf sangatlah memperhatikan
adab yang satu ini, mereka begitu menghormati terhadap yang orang yang lebih tua meskipun
umurnya hanya selisih satu hari atau satu malam.

Malik bin Mighwal rahimahullah berkata:

ُ‫ » لنققفو‬: ‫ق فنتنقنندنمنرفي ثلنم نقاَنل لرققفي‬ ‫صفرنناَ إرنلى نم ف‬


‫ضيِن ق‬ ‫ فن ر‬، ‫ف‬ ‫صىر ق‬ ‫طفلنحةن فبرن لم ن‬ ‫ت أنفمرشفي نمنع ن‬ ‫لكفن ل‬
«‫ك‬ ‫ك أنفكبنلر رمنىري بريِنفوُقم نماَ تنقنندفمتل ن‬
‫ت أنفعلنلم أننن ن‬‫لكفن ل‬
"Dahulu aku berjalan bersama Thalhah bin Musharrif, sampailah kami ke sebuah jalan
sempit, maka beliaupun mendahuluiku, seraya berkata kepadaku: Seandainya aku
mengetahui bahwa engkau lebih tua satu hari daripada aku niscaya aku tidak akan
mendahuluimu" (Diriwayatkan oleh Al-Khathiib Al Baghdaady dalam Al Jaami' li Akhlaaqi
Ar Raawii wa Aadaabi As Saami', no: 249)

Diantara contoh adab yang patut diamalkan terhadap orang yang lebih tua:
1. Menempatkannya di tempat yang layak ketika di sebuah majelis.
2. Tidak terlalu banyak guyon kepadanya.
3. Menyambut kedatangannya dengan ucapan yang baik.
4. Berusaha tidak duduk di tempat yang lebih tinggi daripada tempat duduknya.
5. Tidak menyelonjorkan kaki di hadapannya.
6. Mendengarkan apabila beliau sedang berbicara.
7. Tidak memotong ucapannya ketika sedang berbicara.
8. Memanggilnya dengan panggilan yang terhormat yang sesuai dengan kedudukan beliau

Page | 5
seperti bapak, ustadz, dokter, professor, mas, mbah dan lain-lain.
9. Mendahulukannya ketika makan, minum dan lain-lain.
10. Lebih dahulu mengucap salam, menyapa, dan berjabat tangan.
11. ketika berjalan bersama orang yang lebih tua, hendaknya tidak mendahuluinya atau berada
di depannya
12. ketika masuk angkutan umum, hendaknya mempersilahkan orang yang tua untuk lebih
dahulu dan mempersilakan ia memilih tempat duduk
13. ketika masuk ke dalam antrian bersamaan dengan orang yang tua, sebaiknya
memdahulukannya
14. Sikap hormat dan sopan santun dimana berada.
15. Sikap tolong-menolong dalam kebaikan dan jangan bertolong menolong dalam hal
kejahatan.
16. Berkata jujur dan mulia serta tidak menyakiti hati.
17. Berbicara dengan baik apabila tidak bisa lebih baik diam
18. Kalau bertemu muka, kamu harus lebih dulu memberi salam kepada mereka
19. Panggillah mereka dengan panggilan kakak atau abang.
20. Kalau bertengkar dengan mereka, kamulah yang harus segera meminta maaf kepada
mereka.
21. Sikap yang ramah terhadap keduanya
22. Taa't kepada keduanya
23. Mendengarkan nasehatnya, dan melaksanakannya
24. Bila mereka sudah tua, maka si anak harus melindungi dan mengurusnya
25. Mendoakan keduanya, baik mereka yang masih hidup maupun mereka yang sudah
meninggal

Dan hendaklah seorang muslim memiliki perhatian dengan adab ini, dan tidak
meremehkannya. Dan hendaknya ia menyadari bahwa orang yang menghormati orang lain
terutama orang yang lebih tua darinya, maka pada dasarnya ia menghormati dirinya sendiri;
dan orang yang tidak menghormati orang yang lebih tua maka sebenarnya ia telah
merendahkan harga diri sendiri, dan ditakutkan iapun tidak dihormati.

C. Prinsip-Prinsip Bergaul Dengan Orang Lebih Tua


Prinsip-prinsip yang harus dilakukan anak terhadap orang tua adalah sebagai berikut :

 Patuh, kita sebagai anak atau orang yang lebih mudah hendaknya patuh serta taat
kepada perintah orang tua. Sebab orang tua selalu mencita-citakan anaknya menjadi
anak dengan pribadi yang baik, pandai, cerdas dan berguna bagi agama, negara serta
berbakti kepada kedua orang tua dan juga masyarakat. Cita-cita semua orang tua
sangat mulia, oleh sebab itu tak pantaslah anak yang tidak taat, tidak patuh dan
durhaka kepada kedua orang tuanya.

 Ihsan, adalah berbuat baik kepada kedua orang tua. Setiap anak wajib berbuat kepada
kedua orang tua.

 Merendah hati, adalah bersikap merendahkan diri kepada dan di hadapan orang tua
baik dalam bersikap, perbuatan dan juga perkataan meskipun kita sudah dewasa.
Berterima kasih, adalah kewajiban untuk berterima kasih kepada orang tua
dikarenakan orang tua telah banyak jasanya kepada kita

Page | 6
 Memohonkan ampunan untuk kedua orang tua. Hendaknya kita selalu mendoakan
kedua orang tua kita untuk selalu diberikan ampunan dari Allah swt.

 Berbakti kepada kedua orang tua setelah kedua orang tua meninggal dunia.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pentingnya adab sikap hormat kepada orang yang lebih tua, dikarenakan mereka lebih banyak
pengalaman dalam hidup, ilmu dan hal lainnya yang belum tentu kita yang lebih muda dapat
seperti mereka. Sehingga sudah selayaknya kita harus bersikap berbuat baik, hormat,
bersopan santun, bertutur kata, berbuat yang baik terhadap semua orang yang jauh lebih tua
dari kita, baik dari lingkungan keluarga sendiri atau keluarga dekat maupun keluarga jauh,
tetangga atau lingkungan manapun yang kita jumpai.
Hal ini ditegaskan dalam dalil hadits Nabi Muhammad saw. yang artinya :
Bukanlah golongan kami, orang yang tidak hormat kepada orang yang lebih tua dan tidak
kasih sayang kepada orang yang lebih muda. (HR. Bukhari).
Dan hendaklah seorang muslim memiliki perhatian dengan adab ini, dan tidak
meremehkannya. Dan hendaknya ia menyadari bahwa orang yang menghormati orang lain
terutama orang yang lebih tua darinya, maka pada dasarnya ia menghormati dirinya sendiri;
dan orang yang tidak menghormati orang yang lebih tua maka sebenarnya ia telah
merendahkan harga diri sendiri, dan ditakutkan iapun tidak dihormati.

B. Kritik dan Saran


Bagi orang yang lebih muda, menghormati orang yang lebih tua merupakan suatu kewajiban,
karena pada dasarnya orang yang lebih tua telah berjasa mewariskan sesuatu yang lebih
bermanfaat bagi perkembangan generasi selanjutnya. Karena kemajuan suatu generasi adalah
berkat apa yang pernah dicapai oleh generasi sebelumnya.
Dan sebaiknya perilaku sopan santun harus benar-benar diperhatikan dan perlu diajarkan
pada anak saat usia dini. Agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang baik. Dan perilaku
tersebut akan lebih terlihat selaras jika kita selalu menerapkannya dalam kehidupan sehari-
hari.

Page | 7
C. Daftar Pustaka
http://sohibkita.blogspot.co.id/2012/07/adab-kepada-orang-yang-lebih-tua.html

http://www.perpusta.life/2017/04/adab-bergaul-dengan-yang-lebih-tua.html

http://www.bacaanmadani.com/2018/01/adab-bergaul-dengan-orang-yang-lebih-tua.html

http://islamiwiki.blogspot.co.id/2014/07/adab-bergaul-dengan-orang-yang-lebih-
tua.html#.WmmT9peYPIU

http://makalahbekti.blogspot.co.id/2016/10/lemahnya-sopan-santun-remaja-sekarang.html

Page | 8

You might also like