You are on page 1of 3

Electronic Throttle Control System intelligent atau ETCS-i mempunyai kontrol pada mode yang

bermacam-macam. Mode-mode kontrol tersebut akan kami bahas pada artikel kali ini. Jika sobat
masih bingung apa itu ETCS-i sobat bisa membaca artikel Mengenal TeknologiETCS-i.

ETCS-I sendri adalah sistem yang sudah menggunakan komputer dalam mengontrol bukaan
katup gas atau throttle, karena menggunakan komputer maka sstem ini menggunakan elektronik.
ETCS-i membuat sistem menjadi lebih simpel karena kabel pada pegal gas sudah dihilangkan
atau tidak digunakan.

ETCS-i mengontrol beberapa mode pedal gas, yaitu mode normal, mode power, mode bersalju
kepada nilai optimal sesuai dengan tingkat dibebaskannya pedal gas. Pada dasarnya mode
normal digunakan akan tetapi switch kontrol bisa digunakan untuk berpindah ke mode lainnya.

Kontrol mode normal


Kontrol mode normal ini adalah kontrol dasar yang menjaga keseimbangan antara pengoperasian
yang mudah dan berkendara yang lancar.
Kontrol mode bersalju
Pada mode kontrol ini berfungsi untuk menjaga bukaan katup agar lebih kecil daripada mode
normal hal ini bertujuan untuk mencegah slip berkendara pada jalan yang licin, seperti jalan
bersalju. Oleh karena itu mode kontrol ini disebut juga mode bersalju.

Kontrol mode power


Pada kontrol mode power katup dibuka lebih besar daripada mode normal. Oleh karena itu, pada
mode power ini memungkinkan respon yang lebih langsung terhadap pengoperasian pedal gas
dan kemampuan berkendara yang lebih baik dibandingkan dengan mode normal. Namun mode
power hanya ada pada beberapa model saja.
Kontrol torque activated power train control
Kontrol ini membuat bukaan pada katup throttle lbih kecil atau lebih besar dari pada sudut
pengangkatan pedal gas untuk mendapatkan akselerasi yang lembut. Gambar dibawah ini
menunjukkan ketika pedal gas ditahan pada posisi pengangkatan tertentu.

Untuk model tanpa kontro ini katup dibuka hapur seirama degan gerakan pedal gas, yang dalam
waktu singkat akan menyebabkan longitudinal G kendaraan naik dengan cepat dan berangsur-
angsur menjadi turun. Sementara itu pada model kontrol torque activated power train ini, katup
throtlle dibuka berangsur-angsur agar longitudinal G kendaraan dapat berlanjut untuk waktu
yang lebih lama untuk mendapatkan akselerasi yang lembut.

Kontrol Fail save


Cara kerja kontrol fail save adalah sebagai berikut: ketika Electronic Control Unit (ECU)
mendeteksi adanya kerusakan pada ETCS-i maka ECU akan mengaktifkan atau menyalakan
lampu indokator kerusakan pada meter kombinasi untuk memberitahu kepada pengemudi.
Accelerator pedal position sensor mempunyai rangkaian sensor untuk dua sistem, yaitu sensor
utama dan sub sensor. Jika ada kerusakan pada salah satunya, dan ECU mendeteksi adanya beda
tegangan yang tidak normal pada sinyal diantara kedua rangkaian sensor tersebut, maka ECU
akan berpindah ke mode limp. Pada mode limp rangkaian yang tersisa dipakai untuk menghitung
sudut bukaan pedal gas dan kendaraan melaju dngan bukaan katup throtlle yang dibatasi.
Sementara itu jika ada kerusakan pada kedua rangkaian, maka ECU akan menempatkan katup
throttle pada kondisi mesin idling. Pada saat ini kendaraan hanya bisa dijalankan di dalam
kisaran idling.

Throttle position sensor juga mempunyai rangkaian sensor untuk dua sistem. Yaitu sistem main
atau utama dan sub sistem. Jika kerusakan pada rangkaian sensor dan ECU mendeteksi tegangan
yang tidak normal diatara kedua rangkaian sensor tersebut, maka ECU akan memutuskan arus ke
motor kontrol throttle dan berpindah ke mode limp. Pada saat ini bukaan katup throttle
ditetapkan oleh pegas pembalik, dan volume injeksi serta waktu pengapian dikontrol oleh sinyal
pedas gas. Outpun msin dibatasi, akan tetapi kendaraan masih tetap bisa dikendarai. Sementara
itu ketika ECU mendeteksi adanya kerusakan sistem motor kontrol throttle, kontrol yang sama
dengan kontrol untuk kerusakan throttle position sensor akan terjadi.

Itulah beberapa sistem kontrol pada ETCS-i, silahkan dishare jika bermanfat. Untuk teknologi-
teknologi seputar otomotif lain akan kami bahas pada artikel berikutnya. Salam otomotif!

You might also like