Professional Documents
Culture Documents
Penerbit :
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISSN 1693 - 7309
ARTIKEL PENELITIAN
1. HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN RIWAYAT KELUARGA DENGAN 1–8
PERILAKU MEROKOK PESERTA DIDIK LAKI-LAKI DI MTs NEGERI
TAMBAK
Sjamsul Huda
MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan diterbitkan tiga kali dalam setahun (April,
Agustus dan Desember) oleh Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Jurnal ini merupakan sarana penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi, riset dan
pengabdian masyarakat serta pemikiran ilmiah dalam bidang kedokteran, keperawatan,
kebidanan, analis kesehatan dan kesehatan masyarakat.
PENGARUH PENGGUNAAN IUD TERHADAP PENYAKIT KEPUTIHAN
DI PUSKESMAS KEBASAN KABUPATEN BANYUMAS
1 1
Mustika Ratnaningsih Purbowati , Dyah Retnani Basuki
ABSTRAK
Latar belakang: Pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia memunculkan
berbagai masalah dalam bidang kesehatan yang umumnya dialami oleh banyak wanita. Salah
satu persoalan yang dihadapi oleh wanita sejalan dengan tersosialisasinya program ini di
Indonesia yakni munculnya masalah keputihan pada penggunaan alat kontrasepsi Intra Uterin
Device (IUD). Keputihan adalah sekresi vaginal abnormal pada perempuan. Semakin lama
penggunaan IUD maka semakin beresiko mengalami keputihan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh IUD terhadap penyakit keputihan
di Puskesmas Kebasan Kabupaten Banyumas.
Metode:Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik dengan pendekatan
metode cross sectional. Teknik sampling menggunakan kuota sampling. Besar sampel adalah
54 akseptor IUD yang memenuhi kriteria restriksi. Teknik pengumpulan data dengan cara
wawancara menggunakan pedoman wawancara. Populasi dalam penelitian ini adalah Akseptor
sampel sebanyak 54 orang menggunakan simple random sampling.
Hasil: Responden dengan lama penggunaan IUD <1 tahun berjumlah 27, responden dengan
lama penggunaan IUD ≥1 tahun berjumlah 27. Responden yang mengalami keputihan
berjumlah 41 responden, yang tidak mengalami keputihan berjumlah 14 responden. Uji Lambda
menghasilkan p-value 0,002 < 0,05 dan nilai r= 0,630.
Kesimpulan: Terdapat pengaruh penggunaan IUD terhadap penyakit keputihan di Puskesmas
Kebasan Kabupaten Banyumas. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa semakin lama
penggunaan IUD maka semakin beresiko mengalami keputihan.
nyaman bagi banyak wanita. Saat ini IUD radang panggul yang berlarut-larut dan
merupakan pemakaian kontrasepsi tidak dapat menyebabkan kemandulan
permanen yang paling banyak digunakan (infertilitas) karena kerusakan dan
(Irianto Koes, 2014). Alat ini merupakan tersumbatnya saluran telur (Pribakti, 2012)
metode kontrasepsi reversibel yang paling Penelitian dengan judul “Hubungan
sering digunakan di seluruh dunia, namun Penggunaan dan Lama Penggunaan Jenis
beberapa tahun terakhir ini pola pemakaian Kontrasepsi Hormonal dengan Kejadian
IUD di Indonesia cenderung menurun, Keputihan pada Akseptor Keluarga
menurut SDKI 2007 4,9 persen dan Berencana di Wilayah Kerja Puskesmas
menurun lagi menjadi 3,9 persen Kartasura Sukoharjo” dengan hasil
(Christiani, Charis, 2012). IUD merupakan penelitian menunjukkan bahwa terdapat
metode kontrasepsi jangka panjang yang hubungan penggunaan jenis kontrasepsi
dapat digunakan hingga waktu 8 tahun dan hormonal dengan kejadian keputihan (P
memiliki tingkat efektivitas tinggi (97 – 99 value = 0,012) (Sari KS, Suryani ES, dan
%) sebagai salah satu metode antisipasi Handayani R, 2010). Penelitian dengan
laju pertumbuhan penduduk yang sangat judul “Gambaran Keluhan-keluhan Akibat
cepat. Namun pada tahun 2011 persentase Alat Kontrasepsi IUD pada Akseptor IUD di
penggunaan IUD masih menempati Wilayah Kerja Puskesmas Sukajadi Kota
peringkat ketiga di Indonesia. Bandung didapatkan hasil terdapat keluhan
Berdasarkan survei Badan akseptor KB IUD antara lain perubahan
Kependudukan dan Keluarga Berencana siklus menstruasi, peningkatan jumlah
Nasional (BKKBN) secara nasional tercatat darah menstruasi, spooting, dismenorhe,
akseptor KB baru pada tahun 2014 adalah gangguan hubungan seksual, leukorea,
sejumlah 8.500. 247 jiwa. Akseptor baru dan perubahan tekanan darah (Intan SK.,
IUD di Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 Tanti KD., Sunarmani., 2007)
berjumlah 32.420 jiwa (BKKBN. 2014). Efek Puskesmas Kebasan merupakan
samping dari pemakaian IUD diantaranya salah satu Puskesmas yang berada di
adalah keputihan. Lama penggunaan jenis Kabupaten Banyumas. Akseptor IUD di
kontrasepsi hormonal dapat meningkatkan wilayah kerja Puskesmas Kebasan adalah
hormon estrogen dan progesteron yang 100 orang sedangkan akseptor yang
dapat mengakibatkan terjadinya keputihan mengalami keputihan adalah 54 orang
karena kelebihan hormon estrogen dan (51,3%). Hasil penelitian kepada 7 orang
progesterone (Wiknjosastro, Hanifa, dkk, akseptor KB IUD, didapatkan hasil terdapat
1999).. Apabila menimbulkan keluhan yang 3 responden (40%) yang mengalami
hebat, dipertimbangkan untuk keputihan dengan lama penggunaan < 1
pengangkatan IUD (Irianto Koes, 2014). tahun dan terdapat 3 responden (60%)
Kasus IUD dengan keputihan (leukorea) yang mengalami keputihan dengan lama
jika tidak ditangani dengan baik dan benar penggunaan ≥ 1 tahun. Berdasarkan uraian
akan menimbulkan komplikasi penyakit di atas, maka peneliti bermaksud mengkaji
Status keputihan
Lama penggunaan IUD Total r p value lamda
Ya Tidak
f(%) f(%) f(%)
<1 tahun 7(27,6) 20(83,3) 27(100) 0,630 0,002
≥1 tahun 25(96,3) 2(6,70) 27(100)
Berdasarkan tabel 2 di atas dapat Salah satu alat kontrasepsi yang sering
diketahui bahwa sebagian besar responden digunakan adalah IUD. Efek samping yang
dengan lama penggunaan KB IUD ≥1 tahun sering ditimbulkan dari penggunaan IUD
mengalami keputihan dan sebagian besar salah satunya adalah keputihan. Wanita
responden dengan lama penggunaan KB yang umum mengalami keputihan adalah
IUD <1 tahun tidak mengalami keputihan. wanita usia 23-33 tahun (Khamees, S.S.
Tingkat signifikansi 0,002 (p<0.05) 2012)
dengan koefisien korelasi 0,630 hasil Usia 20-35 tahun merupakan kelompok
analisis ini menunjukkan bahwa terdapat Pasangan Usia Subur (PUS) yang
korelasi yang bermakna antara dua variabel merupakan sasaran langsung untuk
yang diuji dengan kekuatan korelasinya mewujudkan Keluarga Kecil yang Bahagia
kuat. dan Sejahtera (NKKBS). Distribusi
PEMBAHASAN frekuensi berdasarkan paritas atau jumlah
Dalam penelitian ini, peneliti membagi anak menunjukkan bahwa sebagian besar
responden menjadi 2 bagian yang sama responden mempunyai 2 anak, yaitu
dalam hal lama penggunaan KB IUD. Lama sebanyak 41 responden (70%). Penelitian
penggunaan <1 tahun dan ≥1 tahun yang menyatakan bahwa 80% kasus
masing-masing adalah sebanyak 27 kanker serviks terjadi pada perempuan
responden (50%), sehingga total jumlah yang memiliki paritas >3 kali meningkatkan
responden adalah sebanyak 54 responden. risiko kanker serviks sebesar 5.5 kali lebih
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk lebih besar (Setyawati1, Udi, et al, 2011) Dari
mengetahui perbedaan lama penggunaan pemaparan diatas dapat disimpulkan
IUD dengan kejadian keputihan yang bahwa usia reproduksi dan jumlah paritas
ditimbulkan. dapat mempengaruhi munculnya keluhan
Sebanyak 54 akseptor KB IUD yang keputihan pada akseptor KB IUD. Menurut
menjadi responden penelitian merupakan penelitian menyimpulkan bahwa ada
wanita usia reproduksi yaitu 20-35 tahun. hubungan antara personal hygiene perineal
Usia reproduksi merupakan usia yang pada wanita usia subur dengan kejadian
paling baik dalam kehamilan dan keputihan. Perawatan organ genetalia
persalinan, sehingga banyak wanita yang sangatlah penting, karena salah satu faktor
menggunakan alat kontrasepsi untuk penyebab terjadinya keputihan adalah
mengatur jarak kehamilan dan persalinan. personal hygiene (Hidayati, Ratna, 2009).
Menurut penelitian stress merupakan salah mengalami keluhan keluarnya cairan dari
satu faktor yang dapat menyebabkan vagina yang semakin banyak dan
keputihan fisiologis selain penggunaan KB menyebabkan keputihan setelah
IUD (Andrews, G. 2010). pemakaian KB IUD. Selain mengeluarkan
Hubungan Lama Penggunaan KB IUD hormon, KB IUD juga menebalkan lendir
.
dan Kejadian Keputihan pada akseptor KB serviks
IUD menunjukkan bahwa terdapat 7 Penggunaan alat kontrasepsi dalam
responden (27,6%) mengalami keputihan rahim (AKDR), dapat menimbulkan
dan 20 responden (83,3%) tidak mengalami terjadinya reaksi terhadap benda asing dan
keputihan dengan lama penggunaan <1 memicu pertumbuhan jamur kandida yang
tahun. Berdasarkan hasil penelitian 21 semula saprofit menjadi patogen sehingga
responden yang tidak mengalami keluhan terjadi kandidiasis vagina dengan gejala
pengeluaran cairan dari saluran kelamin ini timbulnya keputihan yang berlebihan
dikarenakan beberapa faktor diantaranya (Darmani, Endang Herliyanti. 2003). Dari
selalu menjaga kebersihan vaginanya hasil penelitian dapat diketahui bahwa
dengan baik dan melakukan pencegahan lamanya penggunaan KB IUD
keputihan yang lain seperti tidak memakai mempengaruhi terjadinya keluhan
celana dalam yang ketat dan tidak keputihan. Hasil penelitian tersebut
menggunakan pembersih vagina secara dikuatkan dengan hasil analisis bahwa
berlebihan. signifikansi lambda yang dihasilkan adalah
Hasil tabulasi silang menunjukkan 0,002 (p<0,05) dan nilai r menunjukkan
bahwa sebanyak 7 responden dengan lama 0,630 dengan demikian ada hubungan
penggunaan kontrasepsi KB IUD <1 tahun yang bermakna antara lamanya
mengalami keputihan (27.6%). penggunaan KB IUD dengan kejadian
Berdasarkan hasil penelitian responden keputihan pada akseptor IUD. Keeratan
yang mengalami keputihan ini dikarenakan hubungan yang dihasilkan adalah kuat.
kurang menjaga kebersihan vagina dengan Berdasarkan hasil analisis tersebut maka
baik dan kurang melakukan tindakan Ho diterima.
pencegahan keputihan. Hal ini disebabkan Penggunaan AKDR merupakan faktor
karena Puskesmas Ngoresan belum predisposisi terjadinya keputihan. Faktor-
menetapkan SOP (Standart Operational faktor yang menyebabkan keputihan
Prosedur) dalam pemberian konseling fisiologis selain penggunaan KB IUD yaitu
mengenai efek samping KB IUD terutama siklus haid, metode kontrasepsi pil, hasrat
keputihan kepada calon akseptor. Akseptor seksual, kehamilan dan stress serta faktor
dengan lama penggunaan ≥1 tahun yang penyebab keputihan patologis selain
mengalami keluhan keputihan yaitu penggunaan KB IUD yaitu infeksi (virus,
sebanyak 25 responden (96,3%) dan 2 jamur, dan bakteri), konsumsi antibiotik,
responden (6,70%) tidak mengalami penggunaan celana dalam yang ketat dan
keputihan. Sebagian besar responden