You are on page 1of 19

“Identifikasi Kegunaan dan Tingkat Bahaya

Radioisotop Terhadap Makhluk Hidup dan


Lingkungan”
KELOMPOK 7 :
MIA ALMIYANTI
ANGGREINI BRIGITA
MUH. IRSYAN A YANI
MUH. SALDIANSYAH
IBRAHIM
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Saya panjatkan kepada Tuhan YME yang telah memberi rahmatNya
kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Kimia Lingkungan.

Makalah ini disusun dan diuraikan sedemikian rupa dengan di dasari oleh pengetahuan
dan bimbingan dari Ibu guru pembimbing. Selaku penyusun, kami mengucapkan terima kasih
kepada ibu pembimbing selaku guru pembimbing atas petunjuk dan arahannya.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Maka dari itu
kami mohon maaf atas kekurangannya makalah ini. Harapan kami semoga dengan adanya
makalah ini kita semua mendapat petunjuk yang berupa ilmu pengetahuan dan pemahaman
tentang “Identifikasi Kegunaan dan Tingkat Bahaya Radioisotop Terhadap Makhluk Hidup dan
Lingkungan”.

Makassar, 08 Oktober 2013

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ 1

DAFTAR ISI....................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 3

1.1.Latar Belakang Masalah................................................................................................. 3

1.2.Permasalahan.................................................................................................................. 3

1.3.Tujuan ............................................................................................................................ 3

BAB II ISI .......................................................................................................................... 4

2.1.Pengertian Radioaktif..................................................................................................... 4

2.2.Manfaat dan Kegunaan Radioaktif................................................................................. 5

2.3.Bahaya Radioaktif......................................................................................................... 15

BAB III PENUTUP.......................................................................................................... 17

3.1.Kesimpulan .................................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..……………….. 18

3
BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Seiring perkembangan teknologi masa kini dengan adanya teknologi nuklir membawa
perkembangan di dalam berbagai aspek kehidupan. Perlu kita ketahui bawasannya dengan
berkembangnya teknologi membawa perubahan yang sangat signifikan akan tetapi semua itu
selain memberikan pengaruh yang positif juga menimbulkan efek negative pula. Di dalam
makalah ini membahas tentang apa itu tekhnologi nuklir, damapak-dampak yang ditimbulkan
dan manfaat teknologi nuklir.

1.2.Permasalahan

Sesuai dengan judul makalah diatas yaitu tentang teknologi nuklir. Maka kita perlu
merumuskan masalah agar pembahasan tidak melebar dari konsep pembahasan

1. Pengertian Radioaktif

2. Kegunaan dan bahaya Radioaktif.

1.3.Tujuan Penulisan

1. Mengerti Radioaktif dan teknologi Radioaktif.

2. Mengetahui bagaimana sejarah dan terbentuknya Radioaktif

3. Mengetahui kegunaan dan aplikasi teknologi Radioaktif dalam kehidupan sehari-hari.

4. Mengetahui tingkat bahaya dari teknologi Radioaktif.

4
BAB II ISI

2.1.Pengertian Radioaktif

Radioaktifitas adalah sifat suatu unsur yang dapat memancarkan radiasi (pancaran sinar)
secara spontan. Tergolong ke dalam zat radioaktif, unsur tersebut biasanya bersifat labil, berarti
tergolong zat radioaktif adalah isotopnya, karena untuk mencapai kestabilan salah satunya harus
melakukan peluruhan. Peluruhan zat radioaktif untuk menghasilkan unsur yang lebih stabil
sambil memancarkan partikel seperti, partikel alpha α (sama dengan inti 4He), partikel beta (β),
dan partikel gamma (γ).

Radioaktif atau radiasi yang berasal dari bahan radioaktif adalah satu bentuk energi yang
dipancarkan oleh atom atau molekul yang disebarkan melalui ruang atau materi sebagai partikel /
partikel ataupun gelombang elektromagnetik. Radioaktivitas (juga disebut radioaktif juga
merupakan fenomena alami atau buatan, dimana ditimbulkan oleh zat tertentu atau bahan kimia.
Ada dua radio aktif yang ada pada umumnya yaitu Radioaktivitas spontan atau alami: Hal ini
diwujudkan dalam unsur-unsur radioaktif dan isotop ditemukan di alam dan mencemari
lingkungan seperti uranium dan thorium dalam lingkungan (tanah, pohon, air dan udara) dan
Radioaktivitas buatan atau induksi: radioaktif ini merupakan salah satu yang disebabkan oleh
transformasi nuklir buatan seperti Technitium-99m yang digunakan dalam medis dan Iridium-
192 yang digunakan dalam industri termasuk pembangkit listrik tenaga nuklir.
Radioaktivitas atau peluruhan radioaktif adalah perubahan atau konversi secara spontan inti
nuklida stabil ke inti lainnya di mana ada radiasi pengion. Setiap kali jumlah proton dalam inti,
maka akan ada unsur perubahan. Radioaktivitas ditemukan pada tahun 1896 oleh Henri
Becquerel pada garam uranium. Untuk memperjelas sifat radioaktivitas signifikan,fisikawan
Perancis Pierre Curie dan Marie Curie asal Polandia berkontribusi untuk hal ini.

Sinar radioaktif ini berbentuk seperti gelombang cahaya, gelombang radio, sinar infra-red
(panas), microwave dan sinar X. Antara sinar mengion yang ada adalah partikel Alfa, partikel
beta, sinar Gamma, sinar X dan juga Neutron. Radioaktivitas digunakan untuk memperoleh
energi nuklir, dan juga digunakan dalam pengobatan (radioterapi dan radiologi) dan aplikasi
industri (misalnya mengukur ketebalan dan ukuran kerapatan).

5
Contoh isotop radioaktif alami

1. uranium

2. thorium isotop radioaktif

2.2. Manfaat Radioaktif

Berikut manfaat dan bahaya zat radio aktif pada kehidupan sehari-hari.

Secara garis besar manfaat dari Zat Radioaktif diuraikan di bawah ini, antara lain :
1. Sebagai Perunut

2. Sebagai Sumber Radiasi

A. Bidang Kedokteran

Penggunaan radioaktif untuk kesehatan sudah sangat banyak, dan sudah berapa juta orang di
dunia yang terselamatkan karena pemanfaatan radioaktif ini. Sebagai contoh sinar X untuk
penghancur tumor atau untuk foto tulang. Berdasarkan radiasinya:

1). Sterilisasi radiasi.

Radiasi dalam dosis tertentu dapat mematikan mikroorganisme sehingga dapat digunakan
untuk sterilisasi alat-alat kedokteran. Steritisasi dengan cara radiasi mempunyai beberapa
keunggulan jika dibandingkan dengan sterilisasi konvensional (menggunakan bahan kimia),
yaitu:
a) Sterilisasi radiasi lebihsempurna dalam mematikan mikroorganisme.
b) Sterilisasi radiasi tidak meninggalkan residu bahan kimia.
c) Karena dikemas dulu baru disetrilkan maka alat tersebut tidak mungkin tercemar bakteri lagi

sampai kemasan terbuka. Berbeda dengan cara konvensional, yaitu disterilkan dulu baru
dikemas, dalam proses pengemasan masih ada kemungkinan terkena bibit penyakit.

6
2). Terapi tumor atau kanker.

Berbagai jenis tumor atau kanker dapat diterapi dengan radiasi. Sebenarnya, baik sel
normal maupun sel kanker dapat dirusak oleh radiasi tetapi sel kanker atau tumor ternyata lebih
sensitif (lebih mudah rusak). Oleh karena itu, sel kanker atau tumor dapat dimatikan dengan
mengarahkan radiasi secara tepat pada sel-sel kanker tersebut.

3). Penentuan Kerapatan Tulang Dengan Bone Densitometer

Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan radiasi
gamma atau sinar-X. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma atau sinar-X yang diserap oleh
tulang yang diperiksa maka dapat ditentukan konsentrasi mineral kalsium dalam tulang.
Perhitungan tersebut dilakukan oleh komputer yang dipasang pada suatu alat dengan nama bone
densitometer. Teknik ini sangat bermanfaat guna membantu mendiagnosis pada kekeroposan
tulang (osteoporosis) yang sering menyerang wanita pada usia menopause (mati haid).

4). Three Dimensional Conformal Radiotheraphy (3d-Crt)

Terapi radiasi dengan menggunakan sumber radiasi tertutup atau pesawat pembangkit
radiasi telah lama dikenal untuk pengobatan penyakit kanker. Perkembangan teknik elektronika
maju dan peralatan komputer canggih dalam dua dekade ini telah membawa perkembangan pesat
dalam teknologi radioterapi. Dengan menggunakan pesawat pemercepat partikel generasi
terakhir telah dimungkinkan untuk melakukan radioterapi kanker dengan sangat presisi dan
tingkat keselamatan yang tinggi melalui kemampuannya yang sangat selektif untuk membatasi
bentuk jaringan tumor yang akan dikenai radiasi, memformulasikan serta memberikan paparan
radiasi dengan dosis yang tepat pada target. Dengan memanfaatkan teknologi 3D-CRT ini sejak
tahun 1985 telah berkembang metoda pembedahan dengan menggunakan radiasi pengion sebagai
pisau bedahnya (gamma knife). Dengan teknik ini kasus-kasus tumor ganas yang sulit dijangkau
dengan pisau bedah konvensional menjadi dapat diatasi dengan baik oleh pisau gamma ini,
bahkan tanpa perlu membuka kulit pasien dan yang terpenting tanpa merusak jaringan di luar
target.

5) Teknik Pengaktivan Neutron

7
Teknik nuklir ini dapat digunakan untuk menentukan kandungan mineral tubuh terutama
untuk unsur-unsur yang terdapat dalam tubuh dengan jumlah yang sangat kecil (Co, Cr, F, Fe,
Mn, Se, Si, V, Zn dsb) sehingga sulit ditentukan dengan metoda konvensional. Kelebihan teknik
ini terletak pada sifatnya yang tidak merusak dan kepekaannya sangat tinggi. Di sini contoh
bahan biologik yang akan diperiksa ditembaki dengan neutron.

Penggunaan radioaktif dalam bidang kedokteran terutama untuk pendeteksian jenis


kelainan di dalam tubuh dan untuk penyembuhan kanker yang sangat sukar dioperasi
menggunakan metode lama. Prinsip radioaktif ini juga dimanfaatkan untuk pengetesan kualitas
bahan di dalam suatu industri yang dapat dipergunakan dengan mudah dan dengan ketelitian
yang tinggi. Radioisotop yang digunakan dalam bidang kedokteran dapat berupa sumber terbuka
(unsealed source) dan sumber tertup (sealed source). Ketika radioisotop tersebut tidak dapat
dipergunakan lagi, maka sumber zat radioaktif bekas tersebut sudah menjadi limbah radioaktif.

Dalam bidang kedokteran, radiografi digunakan untuk mengetahui bagian dalam dari
organ tubuh seperti tulang, paru-paru dan jantung. Dalam radiografi dengan menggunakan film
sinar-x, maka obyek yang diamati sering tertutup oleh jaringan struktur lainnya, sehingga
didapatkan pola gambar bayangan yang didominasi
oleh struktur jaringan yang tidak diinginkan. Hal ini akan membingungkan para dokter untuk
mendiagnosa organ tubuh tersebut.

Radioisotop Teknesium-99m (Tc-99m) merupakan radioisotop primadona yang


mendekati ideal untuk mencari jejak di dalam tubuh. Hal ini dikarenakan radioisotop ini
memiliki waktu paro yang pendek sekitar 6 jam sehingga intensitas radiasi yang dipancarkannya
berkurang secara cepat setelah selesai digunakan. Radioisotop ini merupakan pemancar gamma
murni dari jenis peluruhan electron capture dan tidak memancarkan radiasi partikel bermuatan
sehingga dampak terhadap tubuh sangat kecil. Selain itu, radioisotop ini mudah diperoleh dalam
bentuk carrier free (bebas pengemban) dari radioisotop molibdenum-99 (Mo-99) dan dapat
membentuk ikatan dengan senyawa-senyawa organik. Radioisotop ini dimasukkan ke dalam
tubuh setelah diikatkan dengan senyawa tertentu melalui reaksi penandaan (labelling).

8
Di dalam tubuh, radioisotop ini akan bergerak bersama-sama dengan senyawa yang
ditumpanginya sesuai dengan dinamika senyawa tersebut di dalam tubuh. Dengan demikian,
keberadaan dan distribusi senyawa tersebut di dalam tubuh yang mencerminkan beberapa fungsi
organ dan metabolisme tubuh dapat dengan mudah diketahui dari hasil pencitraan. Pencitraan
dapat dilakukan menggunakan kamera gamma. Radioisotop ini dapat pula digunakan untuk
mencari jejak terjadinya infeksi bakteri, misalnya bakteri tuberkolose, di dalam tubuh dengan
memanfaatkan terjadinya reaksi spesifik yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Terjadinya reaksi
spesifik tersebut dapat diketahui menggunakan senyawa tertentu, misalnya antibodi, yang
bereaksi secara spesifik di tempat terjadinya infeksi. Beberapa saat yang lalu di Pusat
Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR) BATAN telah berhasil disintesa radiofarmaka bertanda
teknesium-99m untuk mendeteksi infeksi di dalam tubuh. Produk hasil litbang ini saat ini sedang
direncanakan memasuki tahap uji klinis.

Dalam bidang kesehatan radioisotop digunakan sebagai perunut (tracer) untuk mendeteksi
kerusakan yang terjadi pada suatu organ tubuh. Selain itu radiasi dari radioisotop tertentu dapat
digunakan untuk membunuh sel-sel kanker sehingga tidak perlu dilakukan pembedahan untuk
mengangkat jaringan sel kanker tersebut. Berikut ini adalah contoh beberapa radioisotop yang
dapat digunakan dalam bidang kesehatan (Sutresna, 2007).

Beberapa Contoh Radioisotop dalam bidang kedokteran :

• I-131 Terapi penyembuhan kanker Tiroid, mendeteksi kerusakan pada kelenjar

gondok, hati dan otak

• Pu-238 energi listrik dari alat pacu jantung

• Tc-99 & Ti-201 Mendeteksi kerusakan jantung

• Na-24 Mendeteksi gangguan peredaran darah

• Xe-133 Mendeteksi Penyakit paru-paru

• P-32 digunakan untuk pengobatan penyakit polycythemia rubavera, yaitu pembentukkan sel

darah merah yang berlebihan.

9
Didalam penggunaannya P-32 disuntikkan ke dalam tubuh sehingga radiasinya yang
memancarkan sinar beta dapat menghambat pembentukan sel darah merah pada sumsum tulang.
Sedangkan, sinar gamma dapat digunakan untuk mensterilkan alat-alat kedokteran, sebelum
dikemas dan ditutup rapat, misalnya pada proses sterilisasi alat suntik. Sebenarnya sebelum
dikemas, alat suntik sudah disterilkan. Tetapi, pada proses pengemasan masih mungkin terjadi
kontaminasi, sehingga setelah alat suntik tersebut dikemas dan ditutup rapat perlu dilakukan
sterilisasi ulang dengan menggunakan sinar gamma.

B. Bidang Hidrologi

1.Mempelajari kecepatan aliran sungai.


2.Menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah.

C. Bidang Biologis

1. Mempelajari kesetimbangan dinamis.


2. Mempelajari reaksi pengesteran.
3. Mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.

D. Bidang pertanian

1. Pemberantasan hama dengan teknik jantan mandul, contoh : Hama kubis


2. Pemuliaan tanaman/pembentukan bibit unggul, contoh : Padi
3. Penyimpanan makanan sehingga tidak dapat bertunas, contoh : kentang dan bawang.

E. Bidang Industri

1. Pemeriksaan tanpa merusak, contoh : Memeriksa cacat pada logam


2. Mengontrol ketebalan bahan, contoh : Kertas film, lempeng logam
3. Pengawetan bahan, contoh : kayu, barang-barang seni
4. Meningkatkan mutu tekstil, contoh : mengubah struktur serat tekstil
5.. Untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin bekerja.

10
F. Bidang Arkeologi

1. Menentukan umur fosil dengan C-14

1. Radioisotop dalam Bidang Pertanian

Dalam bidang pemuliaan tanaman pembentukan bibit unggul dapat dilakukan dengan
menggunakan radiasi. Misalnya, pemuliaan padi, bibit padi diberi radiasi dengan dosis yang
bervariasi, dari dosis terkecil yang tidak membawa pengaruh hingga dosis terbesar yang
mematikan, (Biji tumbuh). Biji yang sudah diradiasi itu kemudian disemaikan dan ditanam
berkelompok menurut ukuran dosis radiasinya. Selanjutnya akan dipilh varietas yang
dikehendaki, misalnya yang tahan hama, berbulir banyak dan berumur pendek. Dalam bidang
pertanian, radiasi yang dihasilkan juga digunakan untuk pemberantasan hama dan pemulihan
tanaman.

a. Pembentukan Bibit Unggul

Dalam bidang pertanian, radiasi gamma dapat digunakan untuk memperoleh bibit unggul.
Sinar gamma menyebabkan perubahan dalam struktur dan sifat kromosom sehingga
memungkinkan menghasilkan generasi yang lebih baik, misalnya gandum dengan yang umur
lebih pendek.

Selain sinar gamma, fosfor-32 (P-32) juga berguna untuk membuat benih tumbuhan yang
bersifat lebih unggul dibandingkan induknya. Radiasi radioaktif ini ke tanaman induk akan
menyebabkan ionisasi pada berbagai sel tumbuhan. Ionisasi inilah yang menyebabkan turunan
akan mempunyai sifat yang berbeda dari induknya. Kekuatan radiasi yang digunakan diatur
sedemikian rupa hingga diperoleh sifat yang lebih unggul dari induknya.

b. Pemupukan dan Pemberantasan Hama dengan Serangga Mandul

Radioisotop fosfor dapat dipakai untuk mempelajari pemakaian pupuk oleh tanaman. Ada
jenis tanaman yang mengambil fosfor sebagian dari tanah dan sebagian dari pupuk. Berdasarkan
hal inilah digunakan fosfor radioaktif untuk mengetahui pola penyebaran pupuk dan efesiensi

11
pengambilan fosfor dari pupuk oleh tanaman. Teknik radiasi juga dapat digunakan untuk
memberantas hama dengan menjadikan serangga mandul.

Dengan radiasi dapat mengakibatkan efek biologis, sehingga timbul kemandulan pada
serangga jantan. Kemandulan ini dibuat di laboratorium dengan cara hama serangga diradiasi
sehingga serangga jantan menjadi mandul. Setelah disinari hama tersebut dilepas di daerah yang
terserang hama, sehingga diharapkan akan terjadi perkawinan antara hama setempat dengan
jantan mandul yang dilepas, sehingga telur itu tidak akan menetas.

c. Pengawetan Makanan

Pada musim panen, hasil produksi pertanian melimpah. Beberapa dari hasil pertanian itu
mudah busuk atau bahkan dapat tumbuh tunas, contohnya kentang. Oleh karena itu diperlukan
teknologi untuk mengawetkan bahan pangan tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan
adalah dengan irradiasi sinar radioaktif. Radiasi ini juga dapat mencegah pertumbuhan bakteri
dan jamur.

2. Radioisotop dalam Bidang Kedokteran

Berbagai jenis radioisotop digunakan untuk mendeteksi (diagnosa) berbagai penyakit


antara lain Teknesium-99 (Tc-99),Talium-201 (TI-201), Iodin-131 (I-131),Natrium-24 (Na-
24),Xenon-133 (Xe-133), Fosforus-32 (P-32), dan besi-59 (Fe-59).

* Teknetum-99 (Tc-99)
* yang disuntikkan kedalam pembuluh darah akan akan diserap terutama oleh jaringan yang
rusak pada organ tertentu, seperti jantung, hati dan paru-paru. Sebaliknya, TI-201 terutama akan
diserap oleh jaringan sehat pada organ jantung. Oleh karena itu, kedua radioisotop itu digunakan
bersama-sama untuk mendeteksi kerusakan jantung.Iodin-131 (I-131) diserap terutama oleh
kelenjar gondok, hati dan bagian-bagian tertentu dari otak. Oleh karena itu, I-131 dapat
digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, hati, dan untuk mendeteksi tumor
otak.
* Iodin-123 (I-123) adalah radioisotop lain dari Iodin. I-123 yang memancarkan sinar gamma
yang digunakan untuk mendeteksi penyakit otak.

12
* Natrium-24 (Na-24) digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan peredaran darah. Larutan
NaCl yang tersusun atas Na-24 dan Cl yang stabil disuntikkan ke dalam darah dan aliran darah
dapat diikuti dengan mendeteksi sinar yang dipancarkan, sehingga dapat diketahui jika terjadi
penyumbatan aliran darah.
* Xenon-133 (Xe-133) digunakan untuk mendeteksi penyakit paru-paru.
* Phospor-32 (P-32) digunakan untuk mendeteksi penyakit mata, tumor, dan lain-lain. Serta
dapat pula mengobati penyakit polycythemia rubavera, yaitu pembentukan sel darah merah yang
berlebihan. Dalam penggunaanya isotop P-32 disuntikkan ke dalam tubuh sehingga radiasinya
yang memancarkan sinar beta dapat menghambat pembentujan sel darah merah pada sum-sum
tulang belakang.
* Sr-85 untuk mendeteksi penyakit pada tulang.
* Se-75 untuk mendeteksi penyakit pankreas.
* Kobalt-60 (Co-60) sumber radiasi gamma untuk terapi tumor dan kanker. Karena sel kanker
lebih sensitif (lebih mudah rusak) terhadap radiasi radioisotop daripada sel normal, maka
penggunakan radioisotop untuk membunuh sel kanker dengan mengatur arah dan dosis radiasi.
* Kobalt-60 (Co-60) dan Skandium-137 (Cs-137), radiasinya digunakan untuk sterilisasi alat-alat
medis.

k. Radioisotop fosfor dapat dipakai untuk menentukan tempat tumor di otak:

* Ferum-59 (Fe-59) dapat digunakan untuk mempelajari dan mengukur laju pembentukan sel
darah merah dalam tubuh dan untuk menentukan apakah zat besi dalam makanan dapat
digunakan dengan baik oleh tubuh.

* Sejak lama diketahui bahwa radiasi dari radium dapat dipakai untuk pengobatan kanker. Oleh
karena radium-60 dapat mematikan sel kanker dan sel yang sehat maka diperlukan teknik
tertentu sehingga tempat di sekeliling kanker mendapat radiasi seminimal mungkin.
* Radiasi gamma dapat membunuh organisme hidup termasuk bakteri. Oleh karena itu, radiasi
gamma digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran.

13
3. Radiologi dalam Hal Penyimpanan Makanan

Bahan makanan seperti kentang dan bawang jika disimpan lama akan bertunas. Radiasi
dapat menghambat pertumbuhan bahan-bahan seperti itu. Jadi, sebelum bahan tersebut disimpan
diberi radiasi dengan dosis tertentu sehingga tidak akan bertunas, dengan demikian dapat
disimpan lebih lama. Radiasi juga digunakan untuk pengawetan bahan makanan untuk mencegah
pertumbuhan bakteri dan jamur.

4. Radioaktif dalam Bidang Hidrologi

* Na-24 untuk mempelajari kecepatan aliran sungai.


* Na-24 dalam bentuk karbonat untuk menylidiki kebocoran pipa air dibawah.

5. Radologi dalam Pengukuran Usia Bahan Organik

Radioisotop karbon-14, terbentuk di bagian atas atmosfer dari penembakan atom nitrogen
dengan neutron yang terbentuk oleh radiasi kosmik.

Karbon radioaktif tersebut di permukaan bumi sebagai karbon dioksida dalam udara dan
sebagai ion hidrogen karbonat di laut. Oleh karena itu karbon radioaktif itu menyertai
pertumbuhan melalui fotosintesis. Lama kelamaan terdapat kesetimbangan antara karbon-14
yang diterima dan yang meluruh dalam tumbuh-tumbuhan maupun hewan, sehingga mencapai
15,3 dis/menit gram karbon. Keaktifan ini tetap dalam beberapa ribu tahun. Apabila organisme
hidup mati, pengambilan 14C terhenti dan keaktifan ini berkurang. Oleh karena itu umur bahan
yang mengandung karbon dapat diperkirakan dari pengukuran keaktifan jenisnya dan waktu
paruh 14C. ( 12 T = 5.730 tahun).

6. Radio Aktif dalam Bidang Industri

Kaos lampu petromaks menggunakan larutan radioisotop horium dalam batas yang
dipernankan agar nyalanya lebih terang. Radiasi gamma yang dihasilkan dapat digunakan untuk
memeriksa cacat pada logam dan juga untuk pengawetan kayu, barang-barang seni,dll.

14
Penggunaan radioisotop dalam bidang industri antara lain untuk mendeteksi kebocoran
pipa yang ditanam di dalam tanah atau dalam beton. Dengan menggunakan radioisotop yang
dimasukkan ke dalam aliran pipa kebocoran pipa dapat dideteksi tanpa penggalian tanah atau
pembongkaran beton. Penyinaran radiasi dapat digunakan untuk menentukan keausan atau
kekeroposan yang terjadi pada bagian pengelasan antarlogam. Jika bahan ini disinari dengan
sinar gamma dan dibalik bahan itu diletakkan film foto maka pada bagian yang aus atau keropos
akan memberikan gambar yang tidak merata. Radiasi sinar gamma juga digunakan dalam
vulkanisasi lateks alam. Penggunaan zat radioaktif dalam bidang industri yang lainnya adalah
untuk mengatur ketebalan besi baja, kertas, dan plastik; dan untuk menentukan sumber minyak
bumi.

7. Radiologi dalam Bidang Sains

* Iodin-131 (I-131) untuk mempelajari kesetimbangan dinamis.


* Oksigen-18 (O-18) untuk mempelajari reaksi esterifikasi.
* Karbon-14 (C-14) untuk mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.

8. Radiologi dalam Bidang Kimia

a. Teknik Perunut

Teknik perunut dapat dipakai untuk mempelajari mekanisme berbagai reaksi kimia. Misal
pada reaksi esterifikasi. Dengan oksigen-18 dapat diikuti reaksi antara asam karboksilat dan
alkohol. Dari analisis spektroskopi massa, reaksi esterifikasi yang terjadi dapat ditulis seperti
berikut. (isotop oksigen-18 diberi warna). Hasil analisis ini menunjukkan bahwa molekul air
tidak mengandung oksigen-18. Adapun jika O-18 berada dalam alkohol maka reaksi yang terjadi
seperti berikut.

b. Penggunaan Isotop dalam Bidang Kimia Analisis

Penggunaan isotop dalam analisis digunakan untuk menentukan unsur-unsur kelumit


dalam cuplikan. Analisis dengan radioisotop atau disebut radiometrik dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu, sebagai berikut.

15
1) Analisis Pengeceran Isotop

Larutan yang akan dianalisis dan larutan standar ditambahkan sejumlah larutan yang
mengandung suatu spesi radioaktif. Kemudian zat tersebut dipisahkan dan ditentukan
aktivitasnya. Konsentrasi larutan yang dianalisis ditentukan dengan membandingkannya dengan
larutan standar.

2) Analisis Aktivasi Neutron (AAN)

Analisis aktivasi neutron dapat digunakan untuk menentukan unsur kelumit dalam
cuplikan yang berupa padatan. Misal untuk menentukan logam berat (Cd) dalam sampel ikat
laut. Sampel diiradiasi dengan neutron dalam reaktor sehingga menjadi radioaktif. Salah satu
radiasi yang dipancarkan adalah sinar gamma . Selanjutnya sampel dicacah dengan spektrometer
gamma untuk menentukan aktivitas dari unsur yang akan ditentukan.

2.3.Bahaya Radioaktif

Bahaya Zat Radioaktif

Pencemaran zat radioaktif, pencemaran zat radioaktif adalah suatu pencemaran


lingkungan yang disebabkan oleh debu radioaktif akibat terjadinya ledakan reaktor-reaktor atom
serta bom atom. Limbah radioaktif adalah zat radioaktif dan bahan serta peralatan yang telah
terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif karena pengoperasian instalasi nuklir yang tidak
dapat digunakan lagi. yang paling berbahaya dari pencemaran radioaktif seperti nuklir adalah
radiasi sinar alpha, beta dan gamma yang sangat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya.
Selain itu partikel-partikel neutron yang dihasilkan juga berbahaya. Zat radioaktif pencemar
lingkungan yang biasa ditemukan adalah 90SR penyebab kanker tulang dan 131J.

Apabila ada makhluk hidup yang terkena radiasi atom nuklir yang berbahaya biasanya
akan terjadi mutasi gen karena terjadi perubahan struktur zat serta pola reaksi kimia yang
merusak sel-sel tubuh makhluk hidup baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan atau binatang.

16
Efek serta Akibat yang ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada umat manusia seperti
berikut di bawah ini : Pusing-pusing, Nafsu makan berkurang atau hilang, Terjadi diare, Badan
panas atau demam, Berat badan turun, Kanker darah atau leukimia, Meningkatnya denyut
jantung atau nadi.

Bahaya Roadioaktivitas:

 Dapat merusak sel-sel penting seperti sel tulang sumsum /penghasil sel darah, akibat
radiasi tinggi yang tidak terkendali (termasuk juga radiasi sinar gamma)
 Dapat merusak/mematikan jaringan atau sel-sel pada makhluk hidup
 Dapat merusak/mengubah struktur DNA makhluk hidup
 Dapat mengakibatkan tumor atau kanker
 Radon yang terhirup paru-paru memancarkan alpha dapat menimbulkan kerusakan dan
pertumbuhan kanker
 Dapat menimbulkan luka bakar (akibat radiasi dosis tinggi)

17
BAB III PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Penggunaan radioisotop sangat membantu manusia dalam berbagai bidang kehidupan


seperti yang telah disebutkan dalam bab pembahasan, seperti dalam bidang kedokteran untuk
mendeteksi kelainan-kelainan dalam jaringan tubuh, dalam hidrologi untuk menyelidiki
kebocoran-kebocoran, atau dalam bidang pertanian untuk membentuk bibit unggul, dan dalam
penyimpanan makanan pun radioisotop diperlukan. Serta dalam bidang kimia, sains, pengukuran
usia bahan organik, serta dalam bidang industri.

Tetapi jika zat radioaktif mengalami pencemaran, maka akan menimbulkan dampak
negative bagi lingkungan dan kehidupan, seperti dapat mengakibatkan cacat, tumor atau kanker.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://www.anakunhas.com/2012/01/pemanfaatan-radioaktif-dalam-berbagai-bidang.html

http://www.geschool.net/395673/blog/post/manfaat-dan-bahaya-zat-radioaktif

http://id.shvoong.com/exact-sciences/engineering/2322020-pengertian-radioaktif-
radioaktivitas/#ixzz2OSvQPLZE

19

You might also like