You are on page 1of 6

JUSTIFIKASI TEKNIS

BOR PILE C-30

NO.DOKUMEN : WIKA-ENG-CUJ-JT-01-02

PT. WIJAYA KARYA (PERSERO), TBK.


PROYEK PEMBANGUNAN COAL UNLOADING JETTY
KAPASITAS 12.000 DWT PLTU PANGKALAN SUSU UNIT 3&4 (2X200 MW)
JUSTIFIKASI TEKNIS BOR PILE C-30

PENJELASAN UMUM
Pondasi bore pile adalah pondasi dalam yang dibangun di dalam permukaan tanah
sampai kedalaman tertentu dengan cara membuat lubang dengan cara
pengeboran tanah. Setelah elevasi kedalaman /toe level pengeboran
tercapai kemudian pondasi pile dilakukan dengan pengecoran beton bertulang
terhadap lubang yang sudah di bor. Besar diameter dan kedalaman galian dan juga
sistim penulangan beton bertulang didesain berdasarkan daya dukung tanah dan
beban rencana/ desain load yang akan dipikul. Fungsional pondasi ini juga ditujukan
untuk menahan beban struktur melawan gaya angkat dan juga membantu struktur
dalam melawan kekuatan gaya lateral dan gaya guling.

DASAR PEMILIHAN TIPE PONDASI


Pada proyek ini pondasi bor pile berjumlah 9 titik yang berfungsi untuk menahan
beban struktur gallery bridge dan conveyor diatasnya. Berikut ini summary daya
dukung pondasi bor pile :

REAKSI 1 TIANG DAYA DUKUNG ULTIMIT (kN) DAYA DUKUNG ALLOWABLE(kN)


TIPE DIA. PONDASI PANJANG
LOKASI REF KETERANGAN
PONDASI (mm) PONDASI (m) TEKAN STATIK TEKAN TEKAN
BH-01 BORED PILE 800 40 177 2188.0 729.33 DDA allowable > reaksi 1 tiang
GALLERY
BH-02 BORED PILE 800 40 177 3006.0 1002.00 DDA allowable > reaksi 1 tiang

Gaya-gaya dalam yang bekerja

PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk Halaman 2


JUSTIFIKASI TEKNIS BOR PILE C-30

Dari analisis desain dihasilkan :


- Bore pile menggunakan diameter 800 mm
- Kedalaman bore pile adalah 40 m (Kedalaman tersebut bore pile telah mencapai
tanah keras/hard clay)
- Untuk tulangan utama menggunakan BJTD 40 D25
- Untuk tulangan sengkang menggunakan BJTD 40 dengan tulangan D13-150 pada
tumpuan dan D13-300 pada lapangan
- Mutu beton yang direncanakan adalah fc’ 25 MPa
Pondasi bor pile dipilih dengan beberapa pertimbangan diantaranya :
- Proses pengeboran dan pemasangannya tidak menimbulkan gangguan suara dan
getaran pada bangunan disekitarnya.
- Tidak ada risiko kenaikan muka tanah disekitarnya
Namun ada beberapa kekurangan dari pondasi bore pile diantaranya adalah :
- Pengecoran beton agak sulit apabila dipengaruhi oleh air tanah karena mutu beton
kurang dapat dikontrol dengan baik.
- Mutu beton hasil pengecoran apabila tidak dapat terjamin homogenitasnya
disepanjang badan bore pile akan mengurangi kapasitas daya dukung bore pile
terutama bila bore pile cukup dalam.
Atas pertimbangan hal diatas maka untuk mengatasinya diusulkan realisasi mutu beton
yang digunakan dilapangan lebih tinggi dari desain, dari sebelumnya fc’ 25 MPa
menjadi fc’ 30 MPa.

PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk Halaman 3


JUSTIFIKASI TEKNIS BOR PILE C-30

KOMPOSISI CAMPURAN BETON Fc’ 30 MPa ANTI SULFAT

Komposisi material beton fc’ 30 MPa adalah sebagai berikut.


- Semen Tipe.1 = 480 Kg
- Air = 204 Ltr
- Agg. Halus = 544 Kg
- Split 5 - 20 = 618,4 Kg (60 %)
- Split 20-40 = 412,3 Kg (40 %)
- Sikamen LN = 1,4 % dari berat semen (untuk beton kelecakan tinggi)
- Sikafume = 5,0 % dari berat semen (untuk anti serangan sulfat)
- Slump = 20 cm + 2 (Slump flow)

Untuk mencegah korosi pada beton dengan semen tipe.1 maka diberikan additive sikafume
yang diproduksi oleh PT.SIKA Indonesia. Korosi pada beton disebabkan karena :
- Beton tidak kedap air, hal ini mengakibatkan air tanah akan bereaksi dengan baja
yang menyebabkan karat pada baja tulangan beton.
- Beton tidak kedap udara, hal ini akan mengakibatkan proses karbonasi yaitu reaksi
antara karbondioksida (CO2) dengan unsur kalsium hidroksida di dalam beton
(Ca(OH)2).
Ca(OH)2 + CO2 —————- CaCO3 + H2O
- Korosi pada beton terjadi akibat terbentuknya ettringite akibat reaksi kimia antara
unsur kalsium di dalam beton dengan garam sulfat dari luar. Sama seperti karat pada
besi, ettringite yang terjadi menyebabkan pengembangan volume beton sehingga
menyebabkan massa beton terdesak dan pecah.

Secara lengkapnya, proses terjadinya ettringite ini dapat dijelaskan sebagai berikut, Proses
hidrasi antara semen (C3S dan C2S) dengan air menjadi pasta semen adalah :
(3CaO.2SiO2.3H2O disingkat CSH).
C3S + H2O ————– CSH + Ca(OH)2C2S + H2O —————- CSH + Ca(OH)2

Pada Ca(OH)2 yang terjadi kemudian bereaksi dengan garam sulfat dari tanah atau laut
Ca(OH)2 + MgSO4——————– Mg(OH)2 + CaSO4

CaSO4 yang terjadi bereaksi kembali dengan C3A dari semen dan air menjadi ettringite
C3A + CaSO4 + H2O ——————– ettringite

PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk Halaman 4


JUSTIFIKASI TEKNIS BOR PILE C-30

Gambar berikut ini adalah permasalahan yang umum terjadi pada beton-beton dermaga

Untuk mengatasi hal tersebut terjadi maka perlu adanya additive yang berfungsi untuk :
- Mengurangi permeabilitas pada beton
- Meningkatkan ketahanan terhadap karbonasi
- Mengurangi filtrasi klorida
- Mengurangi bleeding pada beton
- Meningkatkan durabilitas pada beton
- Meningkatkan kekuatan beton
Berikut ini adalah hasil pengujian “Penetrasi Ion Klorida dan Perkiraan Umur Layan Beton
Akibat Pengaruh Klorida” Sikafume produksi PT.Sika Indonesia dengan menggunkan semen
tipe 1 yang dilaksanakan di laboratorium Institut Teknologi Bandung tahun 2009.

No. Kode Benda Uji Q Tingkat Koefisien Difusi Dc


(Coulombs) Permeablitas (cm2/det)
1. Sika Fume 432 Very Low/Sangat 8,86034E-09
Rendah
Tabel. Nilai koefisien difusi Klorida
Semakin besar permeabilitas beton dan koefisien difusi maka umur beton akan berkurang,
begitupula sebaliknya semakin besar permabilitas dan koefisien difusi maka umur beton
bertambah.

Tabel. Perkiraan umur beton


Umur layan beton pada tabel diatas merupakan nilai perkiraan akibat pengaruh klorida
dengan menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut :
- Nilai ambang batas C treshold pada level tulangan sebesar 0,13 % berat kering
beton.

PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk Halaman 5


JUSTIFIKASI TEKNIS BOR PILE C-30

- Kedalaman tulangan (selimut beton) adalah 30 mm dan 50 mm


- Konsentrasi klorida dipermukaan dianggap 0,22% berat kering beton.

Jadi kesimpulan yang dapat diambil adalah :


- Mutu beton yang digunakan fc’ 30 MPa lebih tinggi dari desain rencana untuk
mengantisipasi menurunnya mutu beton akibat dari pengaruh air tanah. Sehingga
diharapkan mutu beton tetap diatas rencana fc’ 25 MPa walaupun terjadi penurunan
mutu beton.
- Pengunaan semen tipe.1 ditambah additive sika fume dapat meningkatkan
kepadatan beton dan resistensi terhadap sulfat sehingga meningkatkan durabilitas
beton (umur layanan)

PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk Halaman 6

You might also like