Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di era modern ini, perekonomian menjadi salah satu faktor tingkat
kesejahteraan masyarakat. Tingkat kemajuan suatu negara dilihat dari
kemajuan sektor perekonomiannya. Ditunjukkan dengan peningkatan
pendapatan masyarakat dengan berbagai macam usaha yang mereka
lakukan. Meningkatnya jumlah lapangan pekerjaan dan jenis-jenis usaha
saat ini menguntungkan bagi negara Indonesia untuk mengembangkan
negaranya unuk bersaing di kancah dunia.
Dunia bisnis yang menawarkan kepada masyarakat tentang
bagaimana persaingan di dalamnya yang menuntut para pelaku bisnis untuk
lebih cermat dalam menghitung kos produksi mulai dari bahan baku, tenaga
kerja, dan overhead, mulai dari proses produksi hingga pendistribusian hasil
produksi. Bisnis tidak hanya berupa bisnis besar atau perusahaan dan usaha
makro, dalam hal ini Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dapat di
geluti oleh masyarakat sebagai peluang bisnis yang menjanjikan.
Namun, dalam kondisi saat ini tidak semua UMKM dapat
memperhitungkan kondisi keuangannya dengan baik. Kebanyakan UMKM
tersebut berupa usaha keluarga, dimana umumnya menggunakan prinsip
saling percaya. Sehingga indikator-indikator yang dimasukan dalam
perhitungan masih kurang lengkap. Mereka biasanya hanya memperhitung
biaya-biaya yang signifikan seperti bahan baku dan tenaga kerja langsung.
Hal ini berdampak pada realisasi biaya yang dikeluarkan oleh pemilik usaha
jauh lebih besar dari biaya yang diperhitungkan. Hal ini juga terjadi pada
salah satu UMKM yang bergerak di bidang kuliner khususnya indurtri kue
brownies, Toko Kue “Kurnia Brownies”. Dengan kondisi tersebut
diperlukan penghitungan biaya atau kos produksi sehingga dapat diketahui
bagaimana kondisi keuangan mereka.
1
B. GAMBARAN UMUM UMKM
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang bergerak dibidang
kuliner salah satunya adalah Toko Kue “Kurnia Brownies”. Kurnia
Brownies telah berdiri sejak tahun 2008 lalu, dengan pemiliknya bernama
Ibu Sri Hartati Kurnia. Selama 9 tahun berdiri Toko Kurnia belum memiliki
cabang untuk memperluas usahanya. Toko kue ini mengkhususkan
produksinya pada jenis kue brownies karena dirasa penjualan kue brownies
lebih mudah dan lebih ter-spesialisasi pada satu jenis kue.
Toko Kue “Kurnia Brownies” terletak di Jalan Dr. Rajiman No. 536
Sondakan, Surakarta. Toko ini buka setiap hari dari jam 08.00-20.00 WIB
dengan 5 orang karyawan dibantu oleh 2 orang karyawan bagian
administrasi yaitu 1 orang sebagai kasir dan 1 orang sebagai pramuniaga.
C. PROSES PRODUKSI
1. Pembuatan Adonan
2. Proses Pencetakan
3. Finishing
D. PEMASARAN
Pemasaran Brownies dilakukan di toko Kue “Kurnia Brownies”, selain itu
juga melalui media sosial yaitu http://kurniabrownies.blogspot.co.id/.
Pelanggan dapat melakukan pemesanan di toko ini dengan menghubungi
kontak yang tersedia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGELOMPOKAN BIAYA
1. Direct Materials
Telur
Tepung terigu
Gula halus
Margarin
Baking powder
Minyak goreng
Cokelat bubuk
Susu kental manis
Cokelat blok
2. Indirect Materials
Meses
Kacang
Selai
Keju
Almond
Kismis
3. Direct Labor
Bagian produksi : 5 orang
4. Indirect Labor
Bagian kasir : 1 orang
Pramuniaga : 1 orang
5. Factory Overhead (FOH)
Indirect material
Indirect labor
Biaya kotak/dus
Biaya gas
3
B. PERHITUNGAN MENURUT PERUSAHAAN
1. Sales/Penjualan
Unit volume penjualan (80 kotak x 30 hari) 2.400
Harga jual per unit Rp 30.000
x
Total revenue Rp 72.000.000
2. Produksi
Volume penjualan (30 hari x 80 kotak) 2.400
(+) persediaan akhir 0
(-) persediaan awal 0
Total produksi 2.400 kotak
4
b. Indirect Materials
Jenis Keterangan Volume Harga Total biaya
produksi produksi
Meses 1/10 bks 2.400 Rp 5.000 Rp 1.200.000
Kacang 25 gr 2.400 Rp 10.000 Rp 600.000
Selai 50 gr 2.400 Rp 10.000 Rp 1.200.000
Keju 50 gr 2.400 Rp 35.000 Rp 4.200.000
Almond 10 gr 2.400 Rp 180.000 Rp 4.320.000
Kismis 10 gr 2.400 Rp 85.000 Rp 2.040.000
Total Rp 13.560.000
4. Labor
a. Direct Labor
Direct labor (5 orang x Rp 1.250.000/bulan) Rp 6.250.000
b. Indirect Labor
Kasir (1 x Rp 1.250.000/bln) Rp 1.250.000
Pramuniaga (1 x Rp 1.250.000/bln) Rp 1.250.000 Rp 2.500.000
Total Labor Rp 8.750.000
5. Factory Overhead
Indirect materials Rp 13.560.000
Indirect labor (Rp 1.250.000 x 2) Rp 2.500.000
Biaya kotak (Rp 1.250 x 2400 ) Rp 3.000.000
Biaya gas (Rp 160.000 x 3) Rp 480.000
Total FOH Rp 19.540.000
6. Income statement
Penjualan (Rp 30.000 x 2400) Rp 72.000.000
Biaya Bahan Baku Rp 34.800.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 6.250.000
Biaya Overhead Pabrik Rp 19.540.000 (Rp 60.590.000)
Net Income Rp 11.410.000
5
C. ANALISIS
Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan, maka selanjutnya kami
melakukan analisis dengan membandingkan penghitungan biaya produksi
menurut perusahaan dengan peghitungan biaya produksi menggunakan
metode full costing. Dalam hal ini, perusahaan belum memasukkan biaya
depresiasi, biaya listrik, biaya telepon, serta biaya air ke dalam biaya
overhead pabrik. Oleh karena itu, kami melakukan penghitungan terhadap
biaya-biaya tersebut yaitu sebagai berikut :
1. Depresiasi
Peralatan Mixer (Rp 1.650.000 x 3) : Rp 4.950.000
Umur ekonomis : 10 tahun
Nilai residu (Rp 600.000 x 3) : Rp 1.800.000
6
4. Net Income
Penjualan (Rp 30.000 x 2400) Rp 72.000.000
HPP (Rp 61.105.000)
Laba kotor Rp 10.895.000
Beban penjualan dan administrasi Rp 0
Laba bersih Rp 10.895.000
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan pada bab pembahasan,
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Harga pokok produksi sebesar Rp Rp 61.105.000
2. Harga pokok produksi sebesar Rp Rp 25.460/ kotak
3. Harga pokok penjualan sebesar Rp Rp 61.105.000
4. Laba operasional sebesar Rp 10.895.000
Berdasarkan data di atas, Toko Kue “Brownies Kurnia” belum tepat dalam
menentukan Harga Pokok Penjualan, dapat dilihat bahwa dalam usahanya
Kurnia Brownies belum memasukkan biaya depresiasi dan biaya listrik,
telepon, serta air.
B. SARAN
Pihak manajemen melakukan penghitungan tentang harga pokok produksi
serta membuat laporan keuangan yang sesuai dengan sistem akuntansi
yang benar agar perusahaan mengetahui perusahaan mendapatkan untung
atau rugi. Dengan begitu, perusahaan dapat mengelola dana secara efektif.
8
DAFTAR PUSTAKA
9
LAMPIRAN
10
11