Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. BIODATA
a. Identitas klien
Nama : Tn “L”
Tempat Tgl Lahir : Yogyakarta, 2 Desember 1959
Umur : 50 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jln. Gambiran no 157 Rt. 24, Rw 9
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : Sarjana
24
Suku : Jawa
Pendidikan : Sarjana
Hubungan dengan pasien : Istri Pasien
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan utama:
Pasien mengeluh nyeri dengan seperti tertekan skala 5 pada dada sebelah
kiri yang menjalar kebahu dan punggung sebelah kiri.
25
d. Riwayat kesehatan keluarga:
Pasien mengatakan tidak ada keluarganya yang menderita penyakit
keturunan jantung, diabetes melitus dan hipertensi.
f. Genogram
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: laki-laki meninggal
: perempuan meninggal
: penderita
26
: tinggal dalam satu rumah
: anak
: menikah
Eliminasi √
Ambulansi √
Makan √
Keterangan
0 = mandiri
1 = dibantu sebagian oleh alat
2 = dibantu sebagian oleh orang lain
3 = dibantu alat dan orang lain
4 = ketergantungan penuh
27
c. Pola istirahat tidur
Pasien mengatakan sebelum sakit sehari tidur 6-7 jam/hari namun sejak
sakit pasien mengatakan sulit tidur akibat nyeri yang dirasakan.
= 75 = 25,95
(170/100)2
Biomecanical :
Indikator
Nilai Range Kreteria
lab
HGB 10 gr/dl 13,5-18,0 gr/dl Rendah
HCT 34 % 40-50 % Rendah
Albumin 5 gr/dl 3,5-5,0 gr/dl Normal
Kolesterol 299 mg/dl 150-270 mg/dl Tinggi
28
Diit : pasien diberikan diit bubur halus rendah garam rendah
lemak dan air putih
Energi : pasien terlihat lemas, masih bed rest akibat nyeri dan
sesak napas.
e. Pola eliminasi
Pasien mengatakan sebelum sakit BAB hanya 1x/hari, konsistensi
lembek warna kuning, bau khas dan BAK 5-7x/hari warna jernih
kekuningan. Saat sakit BAB pasien 1 x sehari dengan konsistensi lembek
warna kuning bau khas , BAK 2x/hari. ± 100 cc warna kuning.
29
5. Peran diri : Pasien merasa sedih karena tidak
mampu melakukan perannya sebagai manager perusahaan dan sebagai
kepala keluarga dan ayah dari anaknya.
h. Pola koping
Pasien mengatakan dalam mengatasi masalahnya pasien meminta saran
dan dukungan dari istri dan orang terdekatnya.
a) Keadaan umum
KU: Kesadaran composmentis
Motorik :5
Verbal :5
Mata :4
Pasien tampak gemuk, lemas dan wajah menyeringai menahan nyeri.
Penampilan rapi, bersih dan tidak ada bau tambahan.
30
b. Tanda-tanda vital
suhu : 36 0 C
nadi : 120 x/menit
TD : 130/90 mmHg
Pernafasan : 26 x/menit
BB : 75 kg
TB : 170 cm
a. Kepala
Inspeksi : Muka simetris,rambut warna putih, kulit kepala bersih, tak ada
lesi, wajah menyeringai menahan nyeri
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan/benjolan/massa pada kulit kepala
c. Telinga
Inspeksi : Telinga simetris ka/ki, ada serumen, tidak ada lesi
Palpasi : Kartilago elastis
31
d. Hidung
Inspeksi : Hidung tampak simetris, tidak ada massa atau benjolan, tidak
ada lesi dan secret, tidak ada epitaksis.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada polip
e. Mulut
Inspeksi : Simetris, tidak ada stomatitis, mukosa bibir lembab, gigi tidak
lengkap, terdapat gigi palsu, tidak ada pembesaran kelenjar
tonsil, warna bibir kehitaman dan gigi kuning
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada mulut
f. Leher
Inspeksi : Simetris ka/ki, warna kulit merata, tidak ada pembesaran JVP.
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
g. Dada
Inspeksi : Terdapat retraksi dada, tidak ada lesi, napas pendek, Iktus
cordis pada interkosta ke 5
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada dada, tidak ada massa pada dada,
vokal
fremitus ka/ki simetris, terdapat palpitasi
Pulmo
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler
jantung
Perkusi : Redup, tidak ada hipertrofi ventrikel
Auskultasi : Bunyi jantung III gallop
h. Abdomen
Inspeksi : Simetris ka/ki, tidak ada asites
32
Auskultasi : Bising usus normal 20 x/menit
Perkusi : Tympani
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan dan distensi
i. Genetalia
Bersih, tidak ada lesi dan tidak terpasang kateter intermiten.
j. Anus dan Rektum
Tidak terdapat hemoroid baik interna maupun eksterna, tidak ada lesi
ataupun kemerahan.
3 3
3 3
Keterangan:
0 = paralisis total
1 = tidak ada gerakan, teraba atau terlihat adanya kontraksi oto
2 = gerakan otot penuh menentang gravitasi dengan sokongan
3 = gerakan normal menentang gravitasi
4 = gerakan normal penuh menentang gravitasi dengan sedikit penahanan
5 = gerakan normal penuh menentang gravitasi dengan penahanan penuh
- Ekstremitas atas : Tidak mampu bergerak bebas dan lemah, tangan kiri
terpasang infuse Dektrosa 5% 14 tetes/menit, kulit pucat dan dingin.
- Ekstremitas bawah : Tidak mampu bergerak bebas, lemas, tidak ada lesi
dan edema
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Tanggal 5 Desember 2009
EKG jam 13.00 wib
ST elevasi pada lead II, III, aVF
Pemeriksaan Laboratorium jam 07.30 wib
33
MCV 82 µ3 80-94 µ3 Normal
MCH 31 pg 27-32 pg Normal
MCHC 36% 33-38% Normal
WBC 6 rb/µL (mm3) 5-10 rb/µL (mm3) Normal
NEU 50,0 lt 40,0-74,0 lt Normal
PCT 0,155 % 0,150-0,500% Normal
PDW 11,5 % 11,0-18,0% Normal
MPV 7,5 µm3 6,0-11,0 µm3 Normal
PLT 515 103/mm3 150-500 103/mm3 Tinggi
RDW 15,0 % 11,0-16,0 % Normal
MCHC 34,2 gr/dl 32-36 gr/dl Normal
LED 9 mm/jam 0-15 mm/jam Normal
AGD:
PH : 6,90
PCO2 : 55 mmHg
PaO2 : 80 mmHg
HCO3 : 24 mEq/L
Be : +2
Pemeriksaan enzim jantung
- CK-MB : 100
- LDH : 4000
34
MCHC 35 % 33-38% Normal
WBC 6 rb/µL (mm3) 5-10 rb/µL (mm3) Normal
NEU 50,0 lt 40,0-74,0 lt Normal
PCT 0,155 % 0,150-0,500% Normal
PDW 11,5 % 11,0-18,0% Normal
MPV 7,5 µm3 6,0-11,0 µm3 Normal
PLT 509 103/mm3 150-500 103/mm3 Normal
RDW 15,0 % 11,0-16,0 % Normal
MCHC 34,2 gr/dl 32-36 gr/dl Normal
LED 11 mm/jam 0-15 mm/jam Rendah
AGD:
PH : 7,23
PCO2 : 48 mmHg
PaO2 : 84 mmHg
HCO3 : 25mEq/L
Be : +2
Pemeriksaan enzim jantung
- CK-MB :120
- LDH :4400
35
MPV 7,5 µm3 6,0-11,0 µm3 Normal
PLT 505 103/mm3 150-500 103/mm3 Tinggi
RDW 15,0 % 11,0-16,0 % Normal
MCHC 34,2 gr/dl 32-36 gr/dl Normal
LED 13 mm/jam 0-15 mm/jam Normal
AGD:
PH : 7,35
PCO2 : 45 mmHg
PaO2 : 88 mmHg
HCO3 : 25,2 mEq/L
Be : +2
Pemeriksaan enzim jantung
- CK-MB : 99
- LDH : 3899
6. PENATALAKSANAAN MEDIS
Tanggal 5/12/09- 7/12/09
Morfin : 3 X 10 mg : 06.30, 12.00, 19.00
Infus dekstrosa 5% , NaCl 0,9 % (2:1) 14 tpm
Oksigen 5L/menit
Diazepam 1x 7 mg iv: 19.00
Heparin : 25 UI/kgBB/jam pemberian dosis dibagi 2 .
B. ANALISA DATA
Data Fokus:
Data objektif :
- Pasien tampak lemas
-
Wajah menyeringai menahan nyeri
-
Terdapat palpitasi
-
TTV : suhu : 360 C
Nadi : 120 x/menit
TD : 130/90 mmHg
RR : 26 x/menit
36
-
Pasien terpasang binasal O2 5 liter/menit
-
Tangan kiri terpasang infuse Dektrosa 5% 14tetes/menit
-
Konjungtiva anemis
-
Cavilary revil kembali dalam 4 detik
-
Kulit pucat dan dingin
-
Pemeriksaan EKG : ST elevasi di lead II,III , aVF
-
Retraksi dada (+)
-
Bunyi Jantung III gallop
-
AGD: PH : 6,90
PCO2 : 55 mmHg
PaO2 : 60%
HCO3 : 24 mEq/L
Be : +2
-
PLT : 515.103 /mm3
-
HGB: 10 g/dl
-
HCT : 34%
-
LED : 9 mm/jam
-
Pasien tampak gelisah
-
Pasien berkeringat dingin
-
Nafas pendek
-
Kekuatan otot:
3 3
3 3
-
Data subjektif :
- P : Pasien mengatakan nyeri menetap tanpa atau dengan aktivitas
Q : Pasien mengatakan nyeri seperti tertekan
R : Pasien mengatakan nyeri di dada sebelah kiri dan menjalar ke bahu kiri
dan punggung
S : Pasien mengatakan skala nyerinya 5
T : Pasien mengatakan nyeri menetap selama lebih dari 30 menit
- Pasien mengatakan BAK 2 x/hari ±100cc warna kuning
- Pasien mengatakan sesak napas
- Pasien mengatakan cemas dan timbul persaan takut akan kematian akibat
nyeri berat yang dirasakan hilang setelah minum obat dan kambuh
beberapa saat kemudian.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
37
- Pasien tampak pucat dan Biologi
wajah menyeringai
menahan nyeri.
- Berkeringat dingin
- Gelisah
- Pasien terlihat lemas
-
Pemeriksaan EKG : ST
elevasi di lead II,III ,
aVF
- Vital sign
suhu : 360 C
Nadi : 120 x/menit
TD : 130/90 mmHg
RR : 26 x/menit
DS:
- P: Pasien mengatakan
nyeri menetap tanpa atau
dengan aktivitas
Q : Pasien mengatakan
nyeri seperti tertekan
R : Pasien mengatakan
nyeri di dada sebelah kiri
dan menjalar ke bahu kiri
dan punggung
S : Pasien mengatakan
skala nyerinya 5
T : Pasien mengatakan
nyeri menetap selama
lebih dari 30 menit
2 DO : Penurunan Penurunan curah
- Vital sign kontraktilitas jantung
suhu : 360 C
myokard
Nadi : 120 x/menit
TD : 130/90 mmHg
RR : 26 x/menit
-
PLT : 515.103 /mm3
38
-
HCT : 34%
-
LED : 9 mm/jam
-
Cavilary revil kembali
dalam 4 detik
-
Napas pendek
-
Pasien tampak gelisah
- Terdapat Palpitasi
- Pemeriksaan EKG (ST
elevasi di lead II,III ,
aVF)
- Kulit teraba dingin dan
pucat
DS:
- Pasien mengatakan BAK
2 x/hari (±100 cc)
- Pasien mengatakan
cemas dan timbul
persaan takut akan
kematian akibat nyeri
berat yang dirasakan
hilang setelah minum
obat dan kambuh
beberapa saat kemudian
3 DO : Aliran arteri Perfusi jaringan
- Retraksi dada (+) terhambat (perifer dan
- Napas pendek
kardiopulmunal)
- Cavilary refill kembali
tidak efektif
dalam 4 detik
- Kulit teraba dingin dan
pucat
- Ektrimitas lemah
-
AGD: PH : 6,90
PCO2 : 55 mmHg
PaO2 : 60%
HCO3 : 24 mEq/L
Be : +2
- Vital sign
39
suhu : 360 C
Nadi : 120 x/menit
TD : 130/90 mmHg
RR : 26 x/menit
DS:
- P: Pasien mengatakan
nyeri menetap tanpa atau
dengan aktivitas
Q : Pasien mengatakan
nyeri seperti tertekan
R : Pasien mengatakan
nyeri di dada sebelah kiri
dan menjalar ke bahu kiri
dan punggung
S : Pasien mengatakan
skala nyerinya 5
T : Pasien mengatakan
nyeri menetap selama
lebih dari 30 menit
- Pasien mengatakan
cemas dan takut akan
kematian karena kondisi
penyakit yang semakin
memburuk
4 DO : Bedrest Intoleransi
- Pemeriksaan EKG (ST aktivitas
elevasi di lead II,III ,
aVF)
- Pasien terlihat lemah
-
Pasien terpasang binasal
O2 5 liter/menit
-
Tangan kiri terpasang
infuse Dektrosa 5% 14
40
tetes/menit
-
- Vital sign
suhu : 360 C
Nadi : 120 x/menit
TD : 130/90 mmHg
RR : 26 x/menit
DS:
- Pasien mengatakan
mengalami nyeri dada
sebelah kiri secara
mendadak dan menjalar
ke bahu sebelah kiri dan
punggung sebelah kiri
DS:
- Pasien mengatakan
mengalami nyeri dada
sebelah kiri secara
mendadak dan menjalar
ke bahu sebelah kiri dan
punggung sebelah kiri
- Pasien mengatakan
cemas dan takut akan
41
kematian karena kondisi
penyakit yang semakin
memburuk.
D. PRIORITAS MASALAH
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologi
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi
3. Penurunan curah jantung berhubungan dengan penurunan kontraktilitas
myokard
4. Perfusi jaringan (perifer, kardiopulmonar) tidak efektif berhubungan
dengan aliran arteri terhambat
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan bedrest
6. Cemas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
42
E. INTERVENSI
Waktu NO
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
Tgl Jam DX
5/12/09 07.00 1 Setelah dilakukan 1. Kaji nyeri 1.Perubahan dalam
- - asuhan keperawatan secara lokasi atau
7/12/09 20.00 selama 3 x24 jam komprehensif intensitas tidak
diharapkan pasien meliputi lokasi, umum tetapi dapat
mampu mengontrol karakteristik, menunjukkan
nyeri dengan kriteria durasi, frekuensi adanya
hasil : dan kualitas komplikasi. Nyeri
Pasien nyeri cenderung
melaporkan nyeri konstan, lebih
berkurang dengan hebat, dan
skala 2 durasi 2 menyebar keatas,
menit nyeri lokal bisa
Ekspresi wajah
terjadi abses
dan oral tidak 2. Gunakan 2. Meningkatkan
tampak menahan komunikasi istirahat,
nyeri berat teraupetik untuk mengubah focus
Vital sign dalam
memberikan perhatian pasien
rentang normal:
informasi tentang tidak pada nyeri
S: 36,5ºC-37,5ºC
TD: 110/70 pengalaman dan meningkatkan
mmHg-139/89 nyeri dan koping terhadap
mmHg mengetahui nyeri
Nadi: 60-100 x/
respon pasien
menit
terhadap nyeri.
43
RR: 16-24 x/ mnt 3. Ajarkan teknik 3. Meningkatkan
relaksasi untuk istirahat,
mengurangi memusatkan
nyeri seperti pikiran pasien dan
menarik nafas meningkatkan
dalam, koping terhadap
mendengarkan nyeri
musik atau
guided imagery.
4. Kontrol faktor 4. Ruangan
lingkungan yang bising, suhu
mempengaruhi kamar yang panas
respon pasien dan pengunjung
terhadap yang banyak akan
ketidaknyamanan meningkatkan
seperti menjaga respon
suhu ruangan 25º ketidaknyamanan
C, jaga agar pasien
ruangan tetap
tengang dan
batasi pengunjung
5. Monitor vital 5. Nyeri
sign menyebabkan
peningkatan nadi
serta TD dan
peningkatan TTV
menunjukkan
adanya
komplikasi
44
6. Kolaborasi 6. Membantu
dengan dokter mengurangi nyeri
dalam pemberian sehingga tingkat
analgetik : energi terjaga
morphin 3x250
mg.
5/12/09 07.00 2 Setelah dilakukan 1. Kaji kemampuan 1. Pelepasan alat
- - asuhan keperawatan toleransi pasien oksigenasi saat
7/12/09 20.00 selama ...x24 jam dalam pelepasan makan
diharapkan pasien alat oksigenasi menunjukkan
mampu saat makan perbaikan dalam
meningkatkan pemenuhan
ventilasi yang kebutuhan O2
adekuat dengan pasien
2. Monitor aliran O2 2. Kelancaran aliran
kriteria hasil:
dan kondisi alat O2 dapat
RR dalam
membantu proses
rentang normal
pemulihan kondisi
(16-24 x/mnt)
Penggunaan pasien dengan
otot-otot bantu terpenuhinya
pernafasan tidak kebutuhan O2 sel
tampak (3 point atau jaringan.
position) 3. Atur 3. Humidifikasi akan
Tidak ada perlengkapan membantu
retraksi dada dan sistem kelancaran
humidifikasi oksigenasi bagi
pasien
4. Ajarkan pasien 4. membantu pasien
pentingnya alat agar mampu
bantu bernafas tanpa
pernafasan menggunakan
selain O2 alat oksigenasi
45
5. Kolaborasikan
5. Pemberian terapi
dengan dokter
yang tepat dapat
terapi O2 yang
membantu proses
tepat dalam
kesembuhan pasien
memenuhi
dalam pemenuhan
kebutuhan .
oksigen .
5/12/09 07.00 3 Setelah dilakukan 1. Kaji atau nyeri 1. Adanya nyei dada
- - asuhan keperawatan dada ,intensitas, menunjukkan
7/12/09 20.00 selama 3x24 jam lokasi, belum efektifnya
diharapkan tingkat penyebaran, pompa jantung
efektifitas pompa durasi dan faktor pasien, dan sejauh
jantung pasien predisposisi . mana terapi yang
meningkat dengan telah dilakukan
kriteri hasil: berhasil.
2. Monitor tingkat 2. Terapi O2 yang
TD dbn (100/70-
efektivitas terapi adekuat dapat
139/89 mmHg)
Bunyi jantung O2. membantu
abnormal (gallop) terpenuhinya
tidak ditemukan kebutuhan O2
Kelemahan hebat
dalam jaringan
tidak tampak
dan tubuh
Mual (-)
JVP (-) 3. Ajarkan pasien 3. Makanan
untuk membatasi bercafein, adalah
intake cafein, perangsang
sodium, makanan langsung pada
berkolesterol dan jantung yang
lemak tinggi dapat
meningkatkan
frekuensi jantung
46
4. Kolaborasi 4. Antikoagulan
dengan dokter dapat
dalam pemberian meringankan kerja
antikoagulan jantung
5/12/09 07.00 4 Setelah dilakukan 1. Evaluasi nyeri 1. Pompa jantung
- - asuhan keperawatan dada intensitas, yang gagal dapat
7/12/09 20.00 selama 3x24 jam lokasi, durasi, mencetuskan
diharapkan pasien dan faktor distres pernafasan
dapat pencetus. dan gangguan
mendemonstrasikan sirkulasi perifer
perfusi jarinngan ditandai dengan
kembali adekuat kulit pucat dan
dengan kriteria hasil: dingin. Namun
Vital sign dalam dipsnea tiba-tiba/
rentang normal berlanjut
S: 36,5ºC-37,5ºC
menunjukkan
TD: 110/70
komplikasi
mmHg-139/89
tromboemboli
mmHg
Nadi: 60-100 x/ paru.
2. Monitor ritme 2. Memudahkan
menit
RR: 16-24 x/ mnt dan frekuensi dalam memonitor
ECG tidak
jantung kondisi nyeri yang
menunjukkan
dirasakan pasien
kelainan(ST. 3. Auskultasi 3. Perubahan dalam
elevasi tidak perubahan bunyi suara jantung
ditemukan) jantung mengindikasikan
Tidak tampak
perbaikan dalam
kulit dingin dan
kondisi pasien
47
pucat. 4. Berikan pasien 4. Lingkungan yang
Tidak terdapat
lingkungan yang nyaman
nyeri dada
kondusif untuk membantu
istirahat dan peningkatan
proses istirahat dan
penyembuhan penggunaan energi
sehingga dapat
mempercepat
penyembuhan
5. Ajarkan pasien 5. Latihan aktivitas
untuk dapat membantu
meningkatkan mengurangi
aktivitasnya penurunan fungsi
(seperti yang terjadi
eliminasi BAB) akibat bed rest
6. Kolaborasi 6. Pemberian obat
dengan dokter dengan dosis
dalam yang benar dapat
pemberian membantu
analgetik meringankan
gejala yang
dirasakan pasien
5/12/09 07.00 5 Setelah di lakukan 1. Bantu pasien 1. Aktivitas ringan
- - tindakan mengkaji mampu mencegah
7/12/09 20.00 keperawatan selama aktivitas ringan stasis vena dan
3X24 jam pasien yang mampu edema. Sedangkan
mampu dilakukan aktivitas berat
meningkatkan dapat
aktivitas kriteria meningkatkan
hasil sebagai kerja miokard dan
berikut: menyebabkan
komplikasi
48
Suara jantung 2. Monitor respon 2. Respon pasien
abnormal (BJ III emosional, fisik, terhadap aktivitas
gallop) tak sosial dan dapat
tampak ketika spiritual ketika menunjukkan
beraktivitas beraktifitas aktivitas
Vital sign dalam oksigenasi
rentang normal miocard
3. Bantu pasien 3. Aktivitas yang
keika
untuk melakukan bertahap dapat
beraktivitas
aktivitas fisik meningkatkan
RR:16-
sehari-hari seperti fungsi jantung dan
24x/menit
ambulansi, pindah memberikan
Nadi:60-
dan perawatan diri kontrol jantung
100x/menit
secara bertahap terhadap regangan
Suhu: 36,50C –
dan aktivitas
37,50C
tubuh
TD: 110/70
4. Anjurkan pasien 4. Dapat
-139/89 mmHg
untuk melakukan meningkatkan
Kelemahan aktivitas yang motivasi pasien
berat tak tampak favoritnya. dalam peningkatan
fungsi kesehatan.
5. Kolaborasi 5. Aktivitas yang
dengan ahli berat dapat
fisioterapi dalam meningkatkan
menentukan komsumsi oksigen
aktivitas yang perifer sehingga
sesuai untuk mengurangi
pasien masukan oksigen
ke miokard
sehingga infark
bertambah berat
49
5/12/09 07.00 6 Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat 1. Reaksi fisik yang
- - asuhan keperawatan kecemasan dan berlebihan
7/12/09 20.00 selama 3x24 jam reaksi fisik menunjukkan
diharapkan akibat tingkat kecemasan
kecemasan pasien kecemasan yang tinggi
berkurang dengan sehingga harus
kriteria hasil : diatasi
2. Instruksikan 2. Penggunaan
Pasien mampu
pasien dalam teknik relaksasi
menggunakan
penggunaan yang tepat dapat
teknik relaksasi
teknik relaksasi meringankan
untuk
yaitu menarik gejala penyakit
mengurangi
nafas dalam, dan membantu
nyeri
Pasien mampu mendengarkan mengurangi
membina musik atau kecemasan serta
hubungan guided imagery meningkatkan
sosial istirahat
Pasien mampu 3. Bantu pasien 3. Dengan
berkonsentrasi untuk mengetahui situasi
Tidak tampak
mengidentifikasi yang menciptakan
tanda-tanda
situasi yang kecemasan dapat
cemas
menciptakan menemukan
berlebihan
Tidak ada kecemasan strategi koping
50
F. IMPLEMENTAASI
Waktu No
Implementasi Respon Paraf
Tgl jam Dx
5/12/09 09.00 1,3 Mengkaji nyeri dada baik P:Pasien mengatakan
karakteristik,frekuensi,intensitas, nyeri menetap
lokasi, penyebaran, durasi dan tanpa atau
faktor predisposisi dengan aktivitas
Q:Pasien
mengatakan nyeri
seperti tertekan
R:Pasien mengatakan
nyeri di dada
51
sebelah kanan
dan menjalar ke
bahu kanan dan
punggung
S:Pasien mengatakan
skala nyerinya 5
T:Pasien mengatakan
nyeri menetap
selama ± 30
menit
52
1 Monitor vital sign (TD, RR, N, TD: 130/80
T) dan bunyi jantung N :120x/menit
RR: 32x/menit
T :36 C
Gallop(+) BJ III
53
saat makan ditemukansesak
napas
12.00 1 Memberikan injeksi obat P:Pasien mengatakan
morphin 10 mg via iv nyeri hilang
timbul setiap ±3
jam
Q:Pasien
mengatakan nyeri
seperti tertekan
R:Pasien mengatakan
nyeri di dada
sebelah kanan
dan menjalar ke
bahu kanan dan
punggung
S:Pasien mengatakan
skala nyerinya 2
T:Pasien mengatakan
nyeri menetap
selama ± 2 menit
3 Memberi injeksi heparin 39 UI Tidak terdapat
dalam dextrosa 5% 14 tpm tromboflebitis. HCT:
34%, LED:
9mm/jam
13.00 3 Merekam EKG ST elevasi(+), Lead
II, III, aVF
Gelombang Q dalam.
54
13.15 2 Memantau tingkat efektifitas 3 poin position (-),
terapi oksigenasi ekspansi
dada(+),wheezing(-),
napas pendek (+)
AGD:
PH : 7,10
PCO2 : 51 mmHg
PaO2 : 84 mmHg
HCO3 : 25mEq/L
Be : +2
1,4,5 Membantu pasien miring Pasien mengatakan
kekanan lebih nyaman tidur
miring, pasien
tampak rileks,
edema(-),
14.00 3 Menjelaskan pada pasien bahaya Pasien mengatakan
konsumsi cafein, sodium, mengerti dengan hal
makanan berkolesterol dan yang dijelaskan
lemak jenuh tinggi terhadap perawat dan tidak
kondisinya saat ini. akan mengkonsumsi
makanan tersebut
55
4,5 Mengajarkan ROM aktif dan Pasien tampak tidur
menganjurkan menghindari terlentang , kepala
menyilangkan kaki , menekuk lebih tinggi dari dada
lutut dan lakukan exersice dan mampu
ringan mobilisasi diatas
tempat tidur miring
ki/ka
56
bahu kanan dan
punggung
S:Pasien mengatakan
skala nyerinya 6
T:Pasien mengatakan
nyeri menetap
selama ± 10
menit
3,4 Memberi diit jantung (bubur Pasien mampu
saring, buah apel yang di potong menghabiskan satu
kecil-kecil dan air putih porsi makanan yang
disediakan oleh RS
57
selama ± 1 menit
58
2 Memonitor aliran O2, tabung O2, Aliran O2 lancar 5
Volume Gas, Humidifier dan L/menit, aliran O2
aquadestila lancar
59
Waktu No
Implementasi Respon Paraf
Tgl jam Dx
6/12/09 06.30 1,3 Memberikan obat morphin via Obat masuk, reaksi
IV dan Mengkaji nyeri dada alergi (-)
baik karakteristik, frekuensi, P: Pasien mengatakan
intensitas, lokasi, penyebaran, nyeri hilang timbul
durasi dan faktor predisposisi setiap ± 2,5jam
Q: Pasien mengatakan
nyeri seperti
tertekan
R: Pasien mengatakan
nyeri di dada
sebelah kanan dan
menjalar ke bahu
kanan dan
punggung
S: Pasien mengatakan
skala nyerinya 3
T: Pasien mengatakan
nyeri menetap selama
± 2 menit
60
06.30 4 Monitor vital sign (TD, RR, N, TD: 120/80mmHg
T) N : 100x/menit
RR: 24x/menit
T : 36,80 C
61
Pasien mengatakan
ketakutan akan
penyakitnya yang
bertambah parah,
palpitasi(+),
berkeringat dingin, N:
112 x/menit.
62
15.00 4 Mengganti cairan infuse Aliran lancer, tidak
dextrose 5% 14tpm(botol ke 4) ada flebitis atau
edema.
16.30 4,5 Membantu pasien miring ke Pasien mengatakan
kanan lebih nyaman tidur
miring, pasien tampak
rileks, edema(-),
63
3 Memberi injeksi via Iv 39 mg Tromboflebitis (-),
heparin obat masuk, HCT:
36%, LED:11
mm/jam
5 Memonitor respon emosional , Pasien tidak
fisik, social , spiritual ketika mengalami kesulitan
beraktifitas. saat toileting tetapi
masih dibantu
berjalan palpitasi (-),
nadi: 102x/menit,
pasien tampak
membaca doa saat
memulai beraktifitas.
64
Membantu pasien untuk
6 mengidentifikasi penyebab yang Pasien mengatakan
menyebabkan pasien cemas nyeri yang terjadi
menyebabkan cemas
namun saat ini cemas
cemas mulai
berkurang karena
mendapat dukungan
penuh dari keluarga
Memberi injeksi Heparin 39 UI dan teman-temannya
24.00 3 dalam dextrosa 5 % 14 tpm mg Tromboflebitis (-),
via IV alergi (-), obat masuk
sseluruhnya
Mengganti infus NaCl 0,9% 14
03.00 4 tpm (botol ke 5) Infus habis 2 flabot,
aliran infuse lancer,
edema (-)
Waktu No
Implementasi Respon Paraf
Tgl jam Dx
7/12/09 07.00 3 Mengkaji nyeri dada baik P: Pasien mengatakan
karakteristik,frekuensi,intensit nyeri dada hilang
as, lokasi, penyebaran, durasi timbul (± 3 jam)
dan faktor predisposisi Q: Pasien mengatakan
nyeri seperti
tertekan
R: Pasien mengatakan
nyeri di dada
sebelah kiri
65
S: Pasien mengatakan
skala nyerinya 5
T : Pasien mengatakan
nyeri menetap
selama ± 1 menit
66
4 Monitor vital sign (TD, RR, N, TD: 12/80mmHg
T) dan bunyi jantung N :100x/menit
RR: 22x/menit
T :37,00 C
67
BAK 5x sejak
kemarin, mual(-),
muntah(-)
68
Be : +2
4,5 Membantu pasien miring ke Pasien mengatakan
kanan lebih nyaman tidur
miring, pasien tampak
rileks, edema(-),
tromboflebitis(-)
12.00 3 Memberi makanan bubur Pasien menghabiskan
saring, telur, soto ayam, satu porsi makanan
sepotong melon yang dipotong yang diberikan RS
kecil-kecil dan segelas air
putih.
69
T: Pasien mengatakan
nyeri menetap selama
± 30 detik
70
RR: 23x/menit
T : 370 C
Gallop Bj III
6 Memberi makanan bubur Pasien menghabiskan
saring, telur, sop, satu buah satu porsi makan yang
apel yang dipotong kecil-kecil diberikan RS
dan segelas air putih.
71
24.00 3 Memberikan injeksi heparin 39 Tromboflebitis (-),
UI dalam dextrose 5% 14 tpm obat masuk
seluruhnya, HCT: 38,7
%, LED:13 mm/jam
G. EVALUASI
72
WAKTU No
EVALUASI TTD
Tgl Jam DX
8/12/2009 07.00 1 S =Pasien mengatakan nyeri hilang timbul setiap 4
jam nyeri seperti tertekandi dada sebelah kiri dengan
skala 2 dan nyeri menetap selama ± 30 detik
O= Ekspresi yang menunjukkan ketidaknyamanan
berkurang, RR: 23 x/mnt, nadi: 98 x/mnt, TD:
120/80 mmHg, T: 37O C
A = tujuan tercapai sebagian
P = pertahankan intervensi
Ajarkan teknik relaksasi untuk
mengurangi nyeri seperti menarik nafas
dalam, mendengarkan musik atau guided
imageri.
Kontrol faktor lingkungan yang
mempengaruhi respon pasien terhadap
ketidaknyamanan seperti menjaga suhu
ruangan 25º C, jaga agar ruangan tetap
tengang dan batasi pengunjung
73
P = Pertahankan intervensi
Kaji kemampuan toleransi pasien dalam
pelepasan alat oksigenasi saat makan
Ajarkan pasien pentingnya alat bantu
pernafasan selain O2
8/12/2009 09.00 3 S = Pasien mengatakan sesak nafas berkurang
O = Terpasang O2 2 L/menit, dipsnea tidak tampak
TD: 120/80 mmHg, N: 100x/menit, T: 37OC, RR:
23x/menit
HCT: 38,7 %, LED:13 mm/jam
A = Masalah teratasi sebagian
P = Pertahankan intervensi
Monitor efektivitas terapi O2
Beri makanan kecil/ mudah dikunyah
pasien
Ajarkan pasien membatasi intake cafein,
sodium, makanan berkolesterol dan
lemak tinggi
8/12/2009 09.30 4 S = Pasien mengatakan nyeri berkurang dengan skala
2
O = Muntah (-), TD: 120/80 mmHg, RR: 23x/menit.
N: 100x/menit, T: 37OC, Gallop(+) BJ III
ST elevasi(+), Lead II , III, aVF Gelombang Q
normal
A = Masalah teratasi sebagian
P = Pertahankan intervensi
Monitor intake dan output cairan.
Ubah posisi pasien sekurang-kurangnya
setiap 2 jam
Ajarkan pasien tentang penting mencegah
vena stasis yakni hindari menyilangkan
kaki , menekuk lutut dan lakukan exersice.
74
8/12/2009 09.45 5 S = Pasien mengatakan sudah mampu melaksanakan
aktivitas ringan (mobilisasi, toileting) O = TD:
120/80 mmHg, RR: 23x/menit. N: 100x/menit,
T: 37OC
A = Masalah teratasi sebagian
P = Pertahankan intervensi
Bantu pasien mengkaji aktivitas ringan
yang mampu dilakukan
Monitor respon emosional, fisik, sosial
dan spiritual ketika beraktifitas
8/12/2009 10.00 6 S =Pasien mengatakan cemas sudah berkurang karena
sudah terfokus pada nyeri
O=TD: 120/80 mmHg, RR: 23x/menit. N:
1oox/menit, T: 37OC , tidur tidak terganggu.
Pasien mampu menggunakan teknik relaksasi
(nafas dalam untuk menghilangkan nyeri dan
menggunakan guided imagery untuk
menghilangkan kecemasan)
A = Masalah teratasi sebagian
P = Pertahankan intervensi
Instruksikan pasien dalam penggunaan teknik
relaksasi (menarik nafas dalam,
mendengarkan musik, guided imagery)
75
76
77