Professional Documents
Culture Documents
Analisa gas darah (AGD) merupakan pemeriksaan laboratorium yang sangat penting untuk
mengetahui status oksigenasi pasien, status keseimbangan asam basa, fungsi paru dan juga status
metabolisme pasien. Sampel untuk pemeriksaan analisa gas darah adalah darah arteri yang
biasanya diambil dari arteri brachialis atau arteri radialis. Sebagai bagian dari tim pelayanan
kesehatan yang profesional, perawat diharapkan mampu untuk membaca dan menginterpretasi
hasil analisa gas darah dengan tepat. Namun, tak dapat dipungkiri, kadang kita masih kesulitan
untuk membedakan apakah pasien kita mengalami asidosis metabolik atau asidosis respiratorik,
apakah alkalosis yang dialami oleh pasien kita adalah masalah metabolik atau respiratorik.
Dibawah ini saya akan coba gambarkan 6 langkah mudah membaca hasil analisa gas darah. Cara
ini dapat dilakukan oleh dokter, perawat maupun analis laboratorium.
Langkah 4: perhatikan nilai CO2 dan HCO3-, mana yang cocok dengan pH
Maksudnya apabila nilai pH menunjukkan asidotik (pH < 7. 35), mana diantara CO2 dan HCO3-
yang juga asidotik.
Contohnya seperti ini: apabila pH asidotik dan CO2 juga asidotik (CO2 > 45 mmHg), maka kita
sebut pasien mengalami asidosis respiratorik. Sebaliknya, apabila pH asidotik dan HCO3- juga
asidotik ( < 22 mEq/ L), maka kita sebut pasien mengalami asidosis metabolik. Ingat bahwa
kadar CO2 dalam darah ditentukan oleh fungsi pernafasan atau respiratory dan kadar HCO3-
ditentukan oleh fungsi metabolisme tubuh termasuk fungsi ginjal.
Tubuh akan selalu melakukan mekanisme kompensasi apabila terdapat gangguan keseimbangan
asam basa.
Contohnya seperti ini: apabila pH asidotik (< 7. 35) dan CO2 juga asidotik (> 45 mmHg) maka
kondisi ini kita sebut asidosis respiratorik, yang mana gangguan keseimbangan asam basa nya
disebabkan oleh masalah pada fungsi paru. Nah, dalam kondisi seperti ini, tubuh akan
melakukan kompensasi untuk menyeimbangkan kadar asam basa dengan menaikkan kadar
HCO3- atau menaikkan kadar basa didalam tubuh. Karena itu, apabila kita menerima hasil AGD
yang menunjukkan pH asidotik dan CO2 asidotik, kita juga harus melihat apakah HCO3- sudah
alkalotik (sudah mulai naik menjadi > 26 mmEq).
Langkah 6: lihat hasil PO2 dan SaO2 (Oxygen saturation) dan hitung ratio paO2 / FiO2
Apabila nilai PO2 < 80 mmHg, kita sebut hipoxemia atau kondisi kekurangan oxygen didalam
tubuh dan pasien seharusnya sudah diberikan oksigen.
Perhitungan rasio PaO2 / FiO2 dilakukan untuk mengetahui status oksigenasi pasien. Rasio paO2
/ FiO2 yang normal adalah > atau =300. Apabila rasio paO2 / FiO2 < 300 maka pasien
mengalami acute lung injury ( ALI) dan apabila rasio PaO2 / FiO2 < 200 maka pasien
mengalami acute respiratory distress syndrome (ARDS) dan memerlukan intervensi segera.
cari nilai FiO2: pasien menggunakan oksigen 3 liter per menit, jadi FiO2 adalah : 30%
atau 0, 3
dari hasil AGD didapat paO2 pasien diatas adalah 82 mmHg
PaO2 / FiO2
82 / 0.3 = 273, 3 maka dapat disimpulkan pasien mengalami acute lung injury tetapi belum
sampai pada distress pernafasan akut (ARDS).
Contoh kasus analisa gas darah dapat dilihat di
http://www.pojok-science.com/langkah-mudah-membaca-hasil-agd-contoh-kasus/
pH PaCO2 HCO–
Asidosis respiratorik ↓ ↑ ↑
Asidosis metabolik ↓ ↓ ↓
Alkalosis respiratorik ↑ ↓ ↓
Alkalosis metabolik ↑ ↑ ↑
pH PaCO2 HCO-
Asidosis respiratorik Normal ↑ ↑
Asidosis metabolik Normal ↓ ↓
Alkalosis respiratorik Normal ↓ ↓
Alkalosis metabolik Normal ↑ ↑
http://www.pojok-science.com/penatalaksanaan-asidosis-metabolik/
Mungkin sampai disini dulu tentang cara membaca analisa gas darah. Banyak informasi lain
yang berkaitan dengan analisa gas darah yang belum dapat dijelaskan disini. Apabila rekan-rekan
ada tambahan, silahkan ditambahkan karena akan sangat bermanfaat bagi kita semua.
http://www.pojok-science.com/tag/alkalosis-metabolik/