Kekhawatiran terhadap ekonomi China sehingga berpotensi mempengaruhi keputusan kapan kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) telah menekan bursa saham AS (Wall Street) di awal pekan. Rif
Kekhawatiran terhadap ekonomi China sehingga berpotensi mempengaruhi keputusan kapan kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) telah menekan bursa saham AS (Wall Street) di awal pekan. Rif
Kekhawatiran terhadap ekonomi China sehingga berpotensi mempengaruhi keputusan kapan kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) telah menekan bursa saham AS (Wall Street) di awal pekan. Rif
Wall Street Rebound Usai Rapat The Fed, Dolar Jatuh
Kekhawatiran terhadap ekonomi China sehingga berpotensi mempengaruhi keputusan
kapan kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) telah menekan bursa saham AS (Wall Street) di awal pekan. Rifan Financindo - Bursa Asia menguat pada perdagangan hari ini, mengekor Wall Street yang mencetak rekor. Emas berlanjut turun pada pada hari Selasa kemarin dipicu dari kegelisahan jelang depan pernyataan kebijakan Federal Reserve di minggu ini di tengah meningkatnya ketidakpastian atas kenaikan suku bunga potensial. Bank Sentral AS, Federal Reserve, pada Rabu 21 Maret 2018 menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin dan mengisyaratkan dua kenaikan suku bunga lagi pada 2018, dengan alasan menguatnya prospek ekonomi dalam beberapa bulan terakhir. Kami tidak akan tahu apakah suku bunga naik atau turun. (AS) bervariasi seiring adanya harapan bank sentral AS atau the Federal Reserve tetap mempertahankan suku bunga usai rilis hasil pertemuan the Fed Selain itu, investor juga menanti laporan kinerja perusahaan AS. Sementara itu, Geoff Goetz, Editor the Four Pillars menyatakan, harga emas reli ke level US$ 1.113 per ounce dalam lima hari ke depan akan mendorong sentimen untuk harga emas. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diharapkan akan mampu keluar dari tekanan aksi jual sepanjang hari kemarin, berupaya kembali ke zona hijau memanfaatkan sentimen positif tren penguatan indeks di bursa saham AS dan Asia pagi ini. Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto mengatakan Wall Street dan bursa saham Eropa seirama bergerak dengan bursa saham kawasan dunia lainnya turut tertekan akibat spekulasi kenaikan bunga di AS Juni mendatang. Keputusan tersebut merupakan langkah aman untuk menjaga pelemahan rupiah dan antisipasi dari kenaikan Fed Rate. Umumnya data ekonomi yang positif diperkirakan dapat memperpanjang kenaikan nilai saham Wall Street untuk hari kelima. - Bursa saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) ditutup turun pada perdagangan Kamis. Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange pagi tadi ditutup dengan mencatatkan kenaikan tajam, didukung oleh lemahnya data ekonomi makro AS yang menekan nilai tukar dolar AS. Investor meyakini The Fed akan menunda kenaikan suku bunga setidaknya hingga Juli mendatang. Sebagian besar pengamat memperkirakan Bank Sentral AS akan menaikkan suku bunga acuan hingga seperempat poin. The Fed mengulangi pernyataan soal outlook perekonomian dan mempertahankan kebijakan suku bunga rendahnya di kisaran 0-0,25%. SHANGHAI - Pejabat tingkat atas Bank Sentral China (People's Bank of China) mengatakan masih ada ruang bagi Negeri Tirai Bambu tersebut untuk menurunkan tingkat suku bunga. "Pasar mulai mengantisipasi kebijakan pengetatan likuiditas oleh The Fed," kata dia seperti dilansir dari keterangan tertulis, Selasa, 7 Maret 2017. : Berita Terkini Indonesia, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi usai the Federal Reserve atau bank sentral AS menaikkan suku bunga. The tiny skeletal remains of human "Hobbits" found on an Indonesian island belong to a completely new branch of our family tree, a study has found. RIFAN FINANCINDO Wall Street sebelumnya tercatat melemah pada penutupan perdagangan Senin terpicu penurunan saham Apple yang mengimbangi kenaikan saham energi dan keuangan, yang menjadi sektor dengan kinerja terburuk sepanjang tahun ini. Gubernur the Fed Jerome Powell memberikan pandangan yang cukup optimistis mengenai pertumbuhan ekonomi AS dan menyampaikan bahwa data-data yang sudah ada menguatkan pandangannya bahwa angka inflasi hendak bekembang. Prospek kenaikan suku bunga the Fed sekitar 75 basis poin pada 2017. Dengan kenaikan 0,25 persen pada pertemuan kebijakan akhir tahun the Fed pada Desember 2017. Kenaikan Euro didukung juga oleh pelemahan Yen oleh PM Shinzo Abe yang menyerukan agar BoJ menaikkan target inflasi menjadi 2 persen untuk mendongkrak daya saing ekspor Jepang. Saham-saham di Wall Street mengurangi kerugian awal menjadi berakhir bervariasi pada Jumat waktu setempat (Sabtu WIB). , New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah usai the Federal Reserve (The fed) mempertahankan suku bunga. Sebelumnya, The Fed menyatakan akan menaikkan suku bunga ketika pemulihan ekonomi AS berlanjut dengan indikator angka pengangguran dan inflasi. Kenaikan suku bunga ini juga akan bergantung pada kenaikan inflasi yang terus berlanjut. Saham-saham blue-chip yang tergabung dalam Indeks DJI tertekan cukup dalam selama dua hari berturut-turut akibat perpindahan duit investor ke obligasi AS dengan imbal hasil tertinggi sejak empat tahun terakhir. Pejabat bank sentral AS telah mencemaskan perkembangan kenaikan harga konsumen yang masih berada di bawah target 2% dalam beberapa bulan belakangan dan menaikkan suku bunga dapat meningkatkan risiko deflasi.