Professional Documents
Culture Documents
1
Universitas Respati Yogyakarta
2
Universitas Respati Yogyakarta
*HP/Email : 085640800305/ayufitrianimubarok@gmail.com
Abstract
Cangkringan was as formerly an endemic area of IDD that has become non endemic. The result
of IDD survey at District of Sleman 2003 showed the highest Total Goitre Rate (TGR) was
39.5% at Subdistrict of Cangkringan. Examination to the sample of salt at Cangkringan Health
Center resulted in data of 2010 obtained from 5 villages, Wukirsari, Argomulyo, Glagaharjo,
Kepuharjo, and Umbulharjo. Villages that have good iodine content (40%) were Glagaharjo and
Umbulharjo. The result of examination of salt in the household shows that every village uses
iodinized salt.
Objective: To study the role of health staff in the prevention of IDD at Cangkringan Health Center
District of Sleman Yogyakarta Special Territory.
The study was conducted in Cangkringan Health Center Sleman Yogyakarta Special Territory.
It used descriptive qualitative method. Infroman of the study were Head of Health Center, Head
of Administration Sub Division and health staff. Data were obtained from indepth interview. The
role of the head of puskesmas, the head administrative officer and nutrintion in planning process
included program formulation and budget allocation; in the organization process functioned as
policy maker, coordinator, task distributor, executive manager; in the program implementation
served as activity accelerator across sectors; in the monitoring process worked as activity
manager and iodine examiner; and in the evaluation process served as coordinator of evaluation
in giving intervention of IDD prevention activities in the community that was carried out during
village coordination meeting and other meetings held at the working area of Cangkringan Health
Center. The success of IDD prevention at Cangkringan Health Center largely depended on the
role of health staff in management function, i.e. planning, organizing, implementation, monitoring
and evaluation of activities as an indicator of the well running of IDD prevention program.
Intisari
Daerah Cangkringan merupakan daerah yang sebelumnya merupakan daerah endemis GAKY
dan menjadi non endemis GAKY. Hasil survei GAKY Kabupaten Sleman tahun 2003 angka TGR
tertinggi 39,5% adalah Kecamatan Cangkringan. Pemeriksaan terhadap sampel garam pada
29
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) KesMas Respati, Volume 1, Nomor1, April 2016 ISSN 2502-5570
Puskesmas Cangkringan menghasilkan data, yaitu pada tahun 2010 yang diambil sampel dari
5 desa yaitu, Desa Wukirsari, Desa Argomulyo, Desa Glagaharjo, Desa Kepuharjo, dan Desa
Umbulharjo kategori desa yang memiliki garam beryodium yang baik adalah Desa Glagaharjo
dan Desa Umbulharjo sebesar 40 %. Dari hasil pemeriksaan garam tingkat rumah tangga, setiap
desa sudah menggunakan garam beryodium. Tujuan penelitian ini mengetahui peran petugas
kesehatan dalam penanggulangan GAKY di Puskesmas Cangkringan Kabupaten Sleman DI
Yogyakarta.
Metode Penelitian : Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Cangkringan Sleman, DIY. Jenis
penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode kualitatif. Informan penelitian
adalah Kepala Puskesmas, Kepala Subbagian Tata Usaha dan Petugas Gizi. Pengumpulan
data menggunakan teknik wawancara mendalam.
Hasil menunjukkan peran Kepala Puskesmas, Kepala Subbagian Tata Usaha dan Petugas
Gizi dalam perencanaan sebagai perumusan program, penentu anggaran, pengorganisasian
sebagai pengambil kebijakan, pembagian tugas, pelaksanaan kegiatan berperan sebagai
melibatkan lintas sektor dan lintas program sebagai penggerak kegiatan, pemantauan berperan
sebagai manajerial kegiatan serta melakukan pemeriksaan garam beryodium dan evaluasi
berperan koordinator evaluasi dalam memberikan intervensi kegiatan penanggulangan GAKY di
masyarakat yang dilakukan pada saat RAKOR desa dan pertemuan lainnya yang dilaksanakan
di desa wilayah kerja Puskesmas Cangkringan.
Keberhasilan penanggulangan GAKY di Puskesmas Cangkringan tidak terlepas dari
peran petugas kesehatan dalam fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dijalankan sebagai patokan dalam
mencapai keberhasilan program penanggulangan GAKY.
30
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) KesMas Respati, Volume 1, Nomor 1, April 2016 ISSN 2502-5570
Pemeriksaan terhadap sampel garam pada dengan pertimbangan tertentu melalui wawancara
Puskesmas Cangkringan menghasilkan data, mendalam kepada informan.
yaitu pada tahun 2010 yang diambil sampel dari 5
desa yaitu, Desa Wukirsari, Desa Argomulyo, Desa HASIL DAN PEMBAHASAN
Glagaharjo, Desa Kepuharjo, dan Desa Umbulharjo
Perencanaan juga merupakan suatu proses
kategori desa yang memiliki garam beryodium yang
pengambilan keputusan yang mengandung unsur-
baik adalah Desa Glagaharjo dan Desa Umbulharjo
unsur fakta, asumsi dan kegiatan yang dipilih dan
sebesar 40 %, sedangkan kategori desa yang
akan dilakukan di masa datang. Perencanaan
memiliki garam beryodium yang tidak baik adalah
yang baik selalu berdasarkan pada kenyataan-
Desa Argomulyo dan Desa Kepuharjo sebesar 4%.
kenyataan, tidak terlalu optimis ataupun sebaliknya.5
Berdasarkan hasil wawancara peneliti
Dari hasil wawancara mendalam dengan
pada tanggal 31 Oktober 2013, pukul 10.30
beberapa informan dalam merumuskan
kepada petugas gizi di Puskesmas Cangkringan
perencanaan program penanggulangan GAKY
menyatakan daerah Cangkringan bukan daerah
melibatkan tim, yang berada dalam tim diantaranya
endemis berat GAKY. Hal ini dapat ditinjau dengan
Kepala Puskesmas, Kepala Subbagian Tata
tidak ada penderita defisiensi yodium yang
Usaha dan Petugas Gizi. Kepala puskesmas
melakukan pemeriksaan dengan ciri- ciri defisiensi
sebagai pengambil kebijakan, petugas gizi dan
yodium. Hasil wawancara ini didukung oleh hasil
kepala subbagian tata usaha perencanaan
observasi peneliti pada Selasa 12 November 2013,
anggaran, jikalau ada kasus baru menjalankan
Pukul 09.15 WIB di Desa Kepuharjo, masyarakat
tim. Penelitian ini memiliki persamaan dengan
Desa Kepuharjo sudah menggunakan garam
penelitian Winarno, dkk. (2013)6 menyatakan
beryodium yang dijual pada warung. Adapun jenis
peran stakeholder menunjukkan bahwa keputusan
garam yang digunakan adalah garam halus dan
dalam menentukan program, peran stakeholder
garam briket. Garam krosok digunakan warga
dalam penyusunan agenda setting kebijakan ini
untuk campuran pakan ternak sapi.
hanya bersifat normatif, artinya keputusan dalam
Peran petugas kesehatan Puskesmas
menentukan apa yang akan dikerjakan. Peranan
Cangkringan dalam pencapaian keberhasilan
petugas gizi dalam perencanaan penanggulangan
suatu program penanggulangan GAKY sangat
GAKY di Puskesmas Cangkringan lebih pada
besar melalui pemberian informasi dan pendidikan
upaya teknis dengan melakukan pemeriksaan
kepada masyarakat untuk meningkatkan
garam beryodium tingkat rumah tangga.
perubahan perilaku terhadap penggunaan garam
Perecanaan kesehatan dapat disusun dalam
beryodium. Petugas kesehatan dibagi menjadi
skala besar atau kecil tergantung besar kecilnya
kepala puskesmas dan tenaga gizi yang berperan
wilayah dan tanggungajawab organisasi dalam hal
langsung dalam penanggulangan GAKY. Kepala
ini merencanakan untuk peningkatan penggunaan
Puskesmas Cangkringan sebagai pengambil dan
garam beryodium untuk menurunkan angka GAKY
pembuat kebijakan menjadi seorang pemimpin
di wilayah kerja Puskesmas Cangkringan dalam
yang mampu mengkoordinasikan staf yang
skala besar.7 Berikut kutipan hasil wawancara dari
dipimpinnya, serta mampu menyelenggarakan
informan :
fungsi-fungsi manajemen dalam menjalankan
program penanggulangan GAKY.
‘’Itu tim. juga kita libatkan petugas gizi,
untuk pengambil kebijakan ada kepala
METODE PENELITIAN puskesmas dan KASUBAG TU dalam
Jenis penelitian yang digunakan adalah rangka perencanaan anggaran”
deskriptif dengan metode kualitatif. Teknik sampling
yang digunakan adalah purposive sampling Penentuan perencanaan anggaran untuk
yaitu teknik pengambilan sampel sumber data membiayai penanggulangan GAKY adalah bagian
31
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) KesMas Respati, Volume 1, Nomor1, April 2016 ISSN 2502-5570
perencanaan Kepala Subbagian Tata Usaha. dengan teori, sumber pendanaan Puskesmas
Anggaran merupakan penentuan telebih dahulu Cangkringan untuk kegiatan program sesuai
tentang kegiatan- kegiatan organisasi di waktu dengan Sumber dana kegiatan sektor kesehatan
yang akan datang. Dilihat dari aspek kendala kesehatan berasal dari pemerintah berupa APBN
yang terjadi saat pelaksaan kegiatan yang dikutip yang disalurkan ke daerah dalam bentuk Dana
dari hasil wawancara beberapa informan, ada Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus. APBD
banyak kendala yang dihadapi saat merencanakan yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD)
penanggulangan GAKY diantaranya keterbatasan baik yang bersumber dari pajak atau penghasilan
dana sehingga kegiatan yang diselenggarakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).8 Berikut hasil
mengalami masalah seperti kegiatan survei wawancara yang dikutip dari informan :
konsums rumah tangga yang membutuhkan
personil, melibatkan kader sehingga membutuhkan ‘’Dari APBD dan APBN, BLUD.Dana
biaya transportasi bagi petugas dan kader saat RAKORD ini di backup dari dana APBN’’.
melakukan survei. Berikut kutipan wawancara dari
informan sebagai berikut : Mengkoordinasi aktivitas tim dalam
penanggulangan GAKY tentunya selalu melakukan
‘’Kendala pada saat awal mulai meningkatnya evaluasi melalui lokakarya mini (lokmin) bulanan,
kasus memang dulu sangat keterbatasan serta breafing seminggu 2 kali. Hal ini dilakukan
dana, kadang keterbatasan anggaran.’’. untuk melihat sejauh mana perkembangan serta
kendala yang dihadapi. Selain itu, melihat hasil
Selain itu kendala yang terjadi saat pencapaian program yaitu prevalensi kasus GAKY
pemeriksaan sampel garam rumah tangga, garam sehingga dijadikan bahan evaluasi. Penelitian ini
yang dibawah ibu-ibu adalah garam yang baru memiliki persamaan dengan penelitian Saifuddin.
dibeli di warung bukan garam yang sudah dipakai (2007)9 yaitu proses perencanaan dalam
sebelumnya. Adapula ibu-ibu yang meminta garam penyusunan kegiatan dibahas melalui lokakarya
dari ibu lain yang membawa garam dar rumah. mini dan lokakarya bulanan atau pertemuan khusus
Hambatan program kesehatan dapat bersumber perencanaan. Berikut kutipan wawancaranya
dari masyarakat, lingkungan, puskesmas maupun sebagai berikut :
sektor-sektor lainnya di tingkat kecamatan. Kunci
utama keberhasilan pengembangan program Tentunya kita ada lokmin bulanan,
adalah tumbuhnya partisipasi masyarakat.7 Berikut ada breafing seminggu 2 kali, untuk
kutipan wawancaranya : mengevaluasi apa yang kita laksanakan,
perkembangan
‘’garam itu yang dibeli gitu loh,...jadi bukan
garam yang sudah dipakai toh, ada yang Dalam penanggulangan GAKY pembagian
kalau pas kelupaan minta punya temannya kerja yang efektif berdasarkan job description.
kayak gitu,’’. Hal ini, dikarenakan setiap petugas kesehatan
bertanggungjawab dan bekerja sesuai dengan
Sumber dana dalam pembiayaan kompetensi yang dimiliki. Hal yang paling pokok
penanggulangan GAKY di Puskesmas Cangkringan adalah pembagian tugas. Jika pebagian tugas
berasal dari dana Anggaran Pendapatan Belanja sudah dilakukan dengan jelas serta sesuai dengan
Negara (APBN) berupa dana Bantuan Operasional kemampuan staf. Melalui pembagian tugas yang
Kesehatan (BOK) sebesar Rp. 75.000.000 dan jelas dan spesifik, kelompok kerja akan mempunyai
dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah spesialisasi tugas yang terarah. Penelitian ini
(APBD) dari Subsidi Oprasional Puskesmas (SOP) sejalan dengan penelitian Handayani, dkk (2009)10
sebesar Rp. 80.000.000 yang digunakan untuk menyatakan sangat penting bahwa puskesmas
pelayanan kesehatan. Hasil penelitian ini sesuai mempunyai uraian tugas (job description) pada
32
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) KesMas Respati, Volume 1, Nomor 1, April 2016 ISSN 2502-5570
setiap jabatan yang diemban tenaga kesehatan. gambar-gambar yang menarik. Dari tampilan
Berikut kutipan wawancara informan : gambar- gambar yang menarik diharapkan dapat
memberikan informasi yang mudah dipahami
‘’Kalau saya sih lebih baik berdasarkan Job masyarakat sehingga informasi yang didapat
description itu’’. dijadikan bahan referensi untuk mengubah perilaku
masyarakat berkaitan dengan penanggulangan
Pelaksanaan penanggulangan GAKY dengan GAKY. Berikut kutipan wawancara dari informan
memberikan materi penyuluhan yang disampaikan sebagai berikut :
kepada masyarakat dapat ditinjau dari berbagai ‘’Ya leaflet, pake LCD dan ditampilkan ada
aspek, seperti aspek kondisi lingkungan geografis gambar-gambar maka lebih menarik juga’’.
yang mempengaruhi kadar yodium dalam tanah Selain itu, dalam memberikan penyuluhan
serta efek dari konsumsi garam beryodium kepada masyarakat ada beberapa petugas yang
rendah dapat mempengaruhi kesehatan. Oleh terlibat yaitu kader dan bidan desa. Keterlibatan
karena itu, perlu diberikan penyuluhan mengenai kader dalam memberikan penyuluhan kepada
pengetahun penyakit gondok dan gizi seimbang masyarakat. Selain melakukan pendataan garam
dalam rumah tangga agar masyarakat mengetahui dari rumah ke rumah kader juga mempunyai
dan memahami pentingnya konsumsi garam tugas memberikan penyuluhan mengenai garam
beryodium bagi kesehatan. Penelitian ini sejalan beryodium. Sebelum memberikan penyuluhan
dengan teori Notoatmodjo (2007)11 menyatakan kader dibekali dengan materi penyuluhan dan
melalui penyuluhan tejadi kontak antara informan memberikan informasi mengenai cara melakukan
dengan petugas lebih intensif, setiap masalah yang pendataan di tingkat rumah tangga. Hal ini dilakukan
dihadapi oleh informan dapat dikoreksi dan dibantu agar kader memahami serta tidak memberikan
penyelesaiannya.Berikut kutipan wawancara dari informasi yang salah kepada masyarakat. Hasil
informan sebagai berikut : penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Saifuddin (2007)9 yang menyatakan
‘’materi penyuluhan, dilihat dari aspek data riil diperoleh dari pendataan yang dilakukan
kondisi geografis, aspek efek dari pola oleh bidan desa dan kader sehingga dalam data riil
konsumsi garam beryodium yang rendah itu tercantum nama dan alamat yang dapat dilacak.
terhadap kesehatannya’’. Peran kader dan bidan desa dalam
kegiatan penanggulangan GAKY di masyarakat
Cara menyampaikan informasi ke masyarakat sangat penting, dimana bidan desa selalu
dilakukan melalui pertemuan bulanan masyarakat mengisi waktu yang kosong pada saat diadakan
seperti rapat koordinasi pimpinan (RAKORD) posyandu maupun puskesmas keliling dengan
yang dilaksanakan tiap bulan membahas melakukan penyuluhan kesehatan, salah satunya
berbgaiamacam masalah kesehatan. Selain itu, penggunaan garam beryodium di rumah tangga.
disampaikan saat upacara bendera yang diadakan Selain penyuluhan sebagai media memberikan
tiap tanggal 17. Saat pertemuan koordinasi dan informasi, penyebaran pamflet yang mendukung
pertemuan PKK desa juga disampaikan informasi kegiatan posyandu maupun kegiatan lainnya dalam
mengenai penanggulangan GAKY. Wawancara menyampaikan informasi. Penelitian ini sesuai
mendalam kepala kepala puskesmas menjelaskan dengan penelitian Sulaeman (2009)12 menyatakan
yang menyampakan materi adalah programer gizi keterlibatan kader dalam pelayanan masyarakat
menggunakan alat peraga dan media lainnya. penting, dimana kader dapat membantu petugas
Media pendukung yang digunakan saat kesehatan dalam melayani masyarakat. Berikut
menyampaikan informasi ke masyarakat sebagian hasil wawancara dari beberapa informan sebagai
besar mengatakan hal yang sama, dimana media berikut :
yang digunakan adalah liflet dan LCD. Leaflet dan
LCD digunakan karena banyak menampilakan
33
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) KesMas Respati, Volume 1, Nomor1, April 2016 ISSN 2502-5570
‘‘....Kader wajid dilibatkan karena dia dengan baik. Berikut kutipan wawancara dari
pelaksana Posyandu’. informan sebagai berikut :
‘’....karena mereka tahu kondisi di dusunnya
toh, biasanya kader sudah menjadi tokoh ‘’Tentunya survei itu tidak harus objektif,
masyarakatnya toh mbak, kalau ngomong Dari pemantauan dilihat dari aspek survei
itu lebih di dengar daripada kalau yang pemantauan gizi dengan yodium test dan
biasa’’. pola konsumsi keluarga’’
34
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) KesMas Respati, Volume 1, Nomor 1, April 2016 ISSN 2502-5570
berupa evaluasi setelah kegiatan dilakukan. Berikut puskesmas selalu melakukan evaluasi proses
kutipan hasil wawancara informan sebagai berikut : pada saat kegiatan berlangsung untuk mengetahui
apakah metode yang dipilih sudah efektif,
“Iya, setahun 2 kali’’,... bagaimana dengan motivasi staf dan komunikasi
‘’Yang dari rumah ke rumah kader, jadi antara staf dan masyarakat. Berikut kutipan
nanti kadernya dikumpulkan ke desa terus wawancara informan sebagai berikut :
diberi penyuluhan ini,.,..’’
‘’Penyuluhan, kemudian juga skrining,
Jenis garam ini dipililh masyarakat, selain pemantauan kadar yodium dan
memiliki kandungan yodium juga karena garam pemeriksaan garam di masyarakat dengan
yang ada dalam kemasan cukup banyak dan bisa Iodium Test’’.
dipakai dalam waktu yang lama. Penggunaan
garam krosok tidak digunakan lagi di masyarakat, Alternatif solusi puskesmas dalam membrika
garam krosok hanya digunakan untuk pakan ternak dampak terhadap penurunan angka GAKY dilakukan
saja. Berikut kutipan wawancaranya sebagai lebih ke arah perubahan perilaku agar masyarakat
berikut : tidak hanya membeli garam tanpa mengetahui
manfaat garam itu sendiri bagi kesehatan, sehingga
‘’...Pake bata itu loh mbak. Kotak- kotak itu dengan memberikan motivasi masyarakat dapat
loh seperti bata,...’’ memahami konsumsi garam beryodium yang
akan berdampak untuk jangka panjang.penelitian
Berdasarkan hasil wawancara kepada kader ini sejalan dengan teori Notoatmodjo (2007)11
mengenai penemuan kasus gondok untuk saat ini menyatakan perubahan perilaku merupakan tujuan
tidak ditemukan lagi penderita dengan pembesaran dari penyuluhan kesehatan sebagai penunjang
leher, namun 4 tahun lalu pernah ditemui pendarita program-program kesehatan dalam hal ini
dengan kasus pembesarn leher, sedangkan ketika penggunaan agaram beryodium. Terbentuknya dan
hal ini ditanyai pada bdan desa tidak ditemui perubahan perilaku karena proses interaksi antara
kasus pembesaran leher pada masyarakat wilayah individu dan lingkungan ini melalui suatu proses
kerja Puskesmas Cangkringan. Berikut kutipan belajar.
wawancaranya : Selain itu, dilakukan upaya promosi kesehatan
sebagai salah satu bentuk kegiatan intervensi.
‘’Nggak ada e mbak, tapi kalau menemui Tentu intervensi ini dilakukan setelah peninjauan
pasien seperti itu ada dan kebetulan bukan kasus secara terus menerus sehingga berdampak
di Cangkringan’’. pada pencapaian target sesuai perencanaan
‘’Pernah, ditemui 4 tahun yang lalu, awal. Intervensi kegiatan dilakukan beragam
sekarang jarang ditemui’’ tergantung masalah, tujuan yang akan dicapai,
serta memilih waktu yang tepat untuk melakukan
Proses pelaksanaan evaluasi dilakukan intervensi. Penelitian ini sejalan dengan teori yang
melalui penyuluhan untuk melihat perkembangan diungkapkan oleh Sulaeman (2009)12. menyatakan
dari kegiatan. Selain itu, dilakukan skrining juga pada pelaksanaan intervensi kemampuan itu
untuk mengetahui kharakteristik penyakit serta harus ditambah dengan kemampuan pendekatan
kepastian dari melalui diagnosis. Selain itu, kemasayarakatan agar dapat menumbuhkan rasa
pemeriksaan kadar yodium melalui pemantauan saling memiliki dari masyarakat. Berikut kutipan
yodium di masyarakat bertujuan untuk meninjau wawancara dari informan sebagai berikut :
penggunaan garam beryodium sudah memenuhi ‘’lebih ke arah perilakunya tetap dia
standar yang ditentukan, serta melakukan survei selalu kita memberikan motivasi untuk
konsumsi rumah tangga. Penelitian ini sejalan menggunakan garam beryodium, lebih
dengan teori Muninjaya (2004)7 menyatakan pada garam yang berkualitas’’.
35
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) KesMas Respati, Volume 1, Nomor1, April 2016 ISSN 2502-5570
‘’Diantaranya bisa kita ketahui dari laporan ‘’Tindak lanjut, nah seperti tadi Kalau
kasus penyakit, diketahui kasusnya sudah memang kegiatannya dibutuhkan, kemudian
menurun atau meningkat dari laporan keberhasilan dari kegiatan yang nyata
bulanan penyakit’’. dilakukan dan efektif kita bisa lanjutkan’’.
Tindak lanjut suatu kegiatan perlu dilakukan Tindakan yang dilakukan sebagai upaya
secara terus menerus karena masyarakat mengatasi penanggulangan GAKY yaitu adanya
membutuhkan informasi yang berkaitan dengan suatu komitmen dari semua petugas, baik tim
kegiatan sebelumnya. Upaya tindak lanjut penanggulangan GAKY maupun petugas lintas
dilakukan agar masyarakat juga selalu memahami program yang selalu mendukung kegiatan
informasi yang disampaikan yang berkaitan penanggulangan GAKY di masyarakat. Hasil
dengan pola konsumsi. Selain itu, upaya tindak penelitian ini sama dengan penelitian Saifuddin
lanjut juga dilakukan pada kegiatan yang berhasil (2007)9 menyatakan anggaran bukan satu-satunya
secara nyata, sehingga perlu ditindaklanjuti serta keberhasilan program ada faktor lain meliputi
keberhasilan tersebut dapat dijadikan tolok ukur kinerja petugas, motivasi petugas, kesesuaian
pembanding yang baik untuk waktu yang akan target dengan keadaan di lapangan. Dukungan
datang. Jikalau kegiatan tidak mendapatkan hasil dari lintas program menjadi faktor penting dalam
yang diharapkan, maka dilakukan perubahan upaya penanggulangan GAKY melalui pemberian
program hingga mencapai target keberhasilan. penyuluhan saat posyandu di dusun. Selain itu,
Upaya tindak lanjut yang dilakukan Puskesmas upaya teknis perlu dilakukan yaitu skrining sebagai
Cangkringan setelah evaluasi yaitu melakukan awal pendeteksian kasus. Tindakan penyuluhan
36
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) KesMas Respati, Volume 1, Nomor 1, April 2016 ISSN 2502-5570
sebagai media penyampaian informasi penting laporan bulanan, sehingga selalu mengetahui
dilakukan secara terus menerus agar masyarakat perubahan kasus, seperti adanya peningkatan
memahami pentingnya penanggulangan maupun penurunan di tiap periode. Dengan adanya
GAKY di tingkat rumah tangga. Berikut kutipan identifikasi ini, petugas gizi dapat menemukan
wawancaranya : penyebab masalah sehingga dapat dilakukan
intervensi atau upaya tindakan selanjutnya. Berikut
‘’Intinya kegiatan penanggulangan ini serta hasil wawancara informan sebagai berikut:
punya komitmen dari petugas semuanya,
baik gizi, petugas lapangan maupun ‘’Indikatornya tenaga gizinya itu punya
daerah binaan masing- masing. selain itu motivasi kerja yang bagus. ada koordinator
ada bidan, perawat, dokter, Sehingga bisa lintas program dan lintas sektoral. Jadi
merata terkait dengan penanggulangan lintas program itu bisa saling mendukung
GAKY ini’’. kegiatan’’.
37
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) KesMas Respati, Volume 1, Nomor1, April 2016 ISSN 2502-5570
38
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) KesMas Respati, Volume 1, Nomor 1, April 2016 ISSN 2502-5570
39