You are on page 1of 3

1.

Kehilangan minat dan kegembiraan


2. Berkurangnya energi, meningkatnya keadaan mudah lelah
(rasa lelah yang nyata setelah bekerja sedikit saja)
menurunnya aktivitas.
Dan gejala lainnya :
1. Konsentrasi dan perhatian berkurang
2. Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
3. Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
4. Pandangan masa depan yang suram dan pesimistik
5. Gagasan atau perbuatan yang membahayakan diri atau bunuh
diri
6. Tidur terganggu
7. Nafsu makan berkurang
Untuk pasien dengan episode depresi ringan pasien harus ada 2 dari 3 gejala
utama dan 2 dari gejala lainnya, tidak ada gejala berat diantaranya, lamanya
seluruh episode sekurang-kurangnya 2 minggu, hanya sedikit kesulitan dalam
pekerjaan dan kegiatan social yang biasa dilakukan.
Untuk pasien dengan episode depresi sedang harus ada 2 dari 3 gejala utama dan 3
(sebaiknya 4 dari gejala lainnya), lamanya episode berlangsung minimum 2
minggu, menghadapi kesulitan yang nyata untuk meneruskan kegiatan social,
pekerjaan dan urusan rumah tangga.
Untuk pasien dengan episode depresi berat 3 gejala utama harus ada, ditambah
sekurang-kurangnya 4 dari gejala lainnya, dan beberapa diantaranya harus
berintensitas berat, bila ada gejala penting (misalnya agitasi atau retardasi
psikomotor) yang mencolok, maka pasien mungkin tidak mau atau tidak mampu
untuk melaporkan banyak gejala secara rinci, episode depresi sekurang-kurangnya
2 minggu, akan tetapi jika gejala amat berat dan beronset sangat cepat, sangat
tidak mungkin pasien dapat meneruskan kegiatan social, pekerjaan atau urusan
rumah tangga, kecuali pada taraf yang sangat terbatas.
Dalam hal ini pasien mempunyai 2 gejala utama yaitu : pasien mudah lelah dan
pasien kehilangan minat dan kegembiaraan, lalu pasien mempunyai 3 dari gejala
lainnya yaitu : pasien sulit tidur, nafsu makan berkurang, pasien juga mengatakan
terkadang malu untuk bergaul dengan teman dalam hal ini kepercayaan dirinya
berkurang. Dengan melihat gejala-gejala diatas maka pasien menderita episode
depresi sedang tanpa gejala somatik.

VII. EVALUASI MULTIAKSIAL


Aksis I
Dari alloanamnesis dan autoanamnesis didapatkan gejala klinis sulit tidur, sulit
untuk memulai tidur, mudah terbangun meski tidak ada suara yang mengganggu
dan jika terbangun sulit untuk memulai kembali tidur. Akhir-akhir ini pasien
merasa mudah lelah dan patah semangat.Keadaan ini mengakibatkan keluarga dan
pasien terganggu dan khawatir, sulit melakukan pekerjaan dengan benar, dan sulit
untuk melakukan pekerjaan dengan benar (disability), maka dengan gejala diatas
pasien di golongkan menderita Gangguan Jiwa.

Pada pemeriksaan juga ditemukan adanya hendaya ringan psikososial Gangguan


Jiwa Nonpsikotik.

Pada riwayat penyakit sebelumnya dan pemeriksaan status internus dan neurologis
tidak ditemukan adanya kelainan yang mengindikasikan gangguan medis umum
yang menimbulkan disfungsi otak maupun gangguan yang secara patologis
langsung mengakibatkan gangguan jiwa yang diderita pasien saat ini, sehingga
menurut PPDGJ-III didiagnosis Episode Depresif Sedang Tanpa Gejala
Somatik.

Pada pemeriksaan autoanamnesis ditemukan beberapa hal yang bermakna yaitu


adanyamood depresi danafek depresi yang menonjol yaitu dengan perkataan
pasien yang mengatakan telah patah semangat dalam bekerja dan menyelesaikan
masalah serta ekspresi wajah pasien yang tampak sedikit murung. Pasien sulit
untuk memulai tidur dan ketika telah tertidur pasien mudah terbangun meski tidak
ada suara yang mengganggu ketika telah terbangun pasien akan mondar-mandir
dikamar dan menonton televise untuk mengalihkan fikiran dari masalah
pekerjaan.
Aksis II
Pasien dulunya adalah orang yang ceria, mudah bergaul dan ramah. Pasien
mempunyai banyak teman dikarenakan kemudahannya dalam bergaul.
Aksis III
Tidak ada diagnosis
Aksis IV
Stressor psikososial piutang dengan rekan kerja
Aksis V
GAF scale 70-61 (beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam
fungsi, secara umum masih baik).

VIII. DAFTAR MASALAH


Organobiologik : Tidak ditemukan kelainan fisik bermakna, namun karena
terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter maka
memerlukan psikofarmaka.
Psikologik : Ditemukan adanya masalah psikologi sehingga memerlukan
psikoterapi.
Sosiologi : Didapatkan adanya hendaya dalam bidang sosial, pekerjaan
dan penggunaan waktu senggang, sehingga memerlukan
sosioterapi.

You might also like