You are on page 1of 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Studi : Keperawatan Gerontik


Pokok Bahasan : Olahraga
Sub Pokok Bahasan : Senam lansia
Sasaran : panti pangeran hidayatullah
Tempat : Wisma Arimbi
Hari/ Tanggal : sabtu,25-05-2018
Waktu : 30 Menit

I. LATAR BELAKANG
Keberhasilan Pemerintah dalam Pembangunan Nasional, telah
mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, khususnya di bidang medis
atau ilmu kedokteran sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan penduduk
serta meningkatkan umur harapan hidup manusia, akibatnya jumlah penduduk
lansia meningkat. Saat ini, diseluruh dunia jumlah lansia diperkirakan ada 500
juta dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan
mencapai 1,2 milyar. Secara Demografi, menurut sensus penduduk tahun 1980 di
Indonesia terdapat 5,3 juta orang (4,3%) yang berusia 60 tahun keatas. Pada
tahun 2020 akan meningkat menjadi 11,09%, meningkatnya umur harapan hidup
dipengaruhi oleh majunya pelayanan kesehatan, menurunnya angka kematian
bayi dan anak, perbaikan gizi dan sanitasi, serta meningkatnya pengawasan
terhadap penyakit infeksi (Bandiyah, 2009).
Adanya keterbatasan pergerakan dan berkurangnya pemakaian sendi
dapat memperparah kondisi tersebut (Ulliya, dkk, 2009). Penurunan kemampuan
muskuloskeletal dapat menurunkan aktivitas fisik (physical activity), sehingga
akan mempengaruhi lansia dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari
(activity of daily living atau ADL) (Ulliya dkk., 2009). Memelihara kesehatan
untuk hidup yang tidak bergantung dengan orang lain besar kemungkinan harus
memprioritaskan kekuatan otot (Broman dkk., 2006).
Pada lansia akan terjadi proses menghilangnya kemampuan jaringan
untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya
secara perlahan-lahan sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan
memperbaiki kerusakan yang terjadi. Keadaan ini menyebabkan munculnya
penyakit degeneratif yang merupakan penumpukan distorsi metabolik dan
struktural (Darmojo dan Martono, 2009).
Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti diri dan
mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak tahan terhadap
jejas, termasuk infeksi. Pada orang lanjut usia, terdapat kemunduran organ tubuh
seperti otot, tulang, jantung, dan pembuluh darah, serta sistem saraf yang
mengakibatkan orang tua mengalami penurunan keseimbangan. Senam lansia
dan senam otak merupakan alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi
permasalahan-permasalahan tersebut karena Senam lansia akan menambah
penguatan otot, daya tahan tubuh, kelenturan tulang dan sendi, sehingga sistem
muskuloskeletal yang menurun dapat diperbaiki. Selain itu senam lansia
bermanfaat untuk memelihara kebugaran jantung dan paru (Herawati dan
Wahyuni, 2004)
Berdassarkan hasil pengkajian yang dilakukan di wisma Arimbi Unit
Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran didapatkan hasil lansia tau
penerima manfaat dengan mobilisasi aktif sebanyak 2 orang dengan bantuan alat/
wolker 2 orang, dan dengan mobilisasi pasif terdiri dari 4 orang dari seluruh
lansia/penerima manfaat yang berada di wisma Arimbi pada tahun 2014.
II. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah di berikan pendidikan kesehatan selama 20 menit diharapkan klien
dapat memahami dan mengetahui serta mampu melakukan senam lansia

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah diberikan penjelasan selama 30 menit diharapkan sasaran dapat :
a. Menyebutkan manfaat olahraga bagi lansia dengan benar tanpa melihat
catatan/ leaflet.
b. Menyebutkan prinsip olahraga bagi lansia dengan benar tanpa melihat
catatan/ leaflet.
c. Menyebutkan langkah-langkah olahraga bagi lansia dengan benar tanpa
melihat catatan/ leafleat
d. Mendemonstrasikan langkah-langkah olahraga bagi lansia dengan benar
tanpa melihat catatan/leaflet

III. PROSES PELAKSANAAN

KEGIATAN KEGIATAN
NO WAKTU MEDIA METODE
PENYULUHAN PESERTA
1. Pembukaan :
 Membuka kegiatan  Menjawab salam Ceramah
dengan mengucapakan
salam
5Menit  Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan  Memperhatikan
 Apersepsi
 Menyebutkan materi  Memperhatikan
yang akan diberikan  Memperhatikan
2. Pelaksanaan :
 Menjelaskan  Mendengarkan Flipchart Tanya
pengertian senam leaflet jawab dan
lansia  Mendengarkan ceramah
 Menjelaskan Jenis- dan
jenis senam lansia yang  Mendengarkan demonstrasi
biasa diterapkan,
meliputi
 Menjelaskan Tujuan  Mendengarkan
senam lansia
20 Menit  Menjelaskan Manfaat  Mendengarkan
senam lansia
 Menjelaskan Prinsip–  Mendengarkan
prinsip olahraga pada
lansia
 Mendemonstrasikan  Memperhatikan
Langkah-langkah
senam lansia
 Memberi kesempatan
kepada peserta untuk  Menjawab
bertanya
3. Terminasi : Tanya
 Melakukan Evaluasi  Tanya jawab jawab dan
 Kontrak waktu untuk  Memperhatikan Ceramah
5Menit
pertemuan selanjutnya
 Mengucapkan salam  Menjawab salam
penutup
IV. PENGORGANISASIAN DAN URAIAN TUGAS
1. Peran petugas dan terapis
a.) Leader dan Co-Leader bertugas menganalisa dan mengobservasi pola-
pola komunikasi dalam kelompok, membantu anggota kelompok untuk
menyadari dinamisasi kelompok, menjadi motivator, membantu
kelompok untuk menetapkan tujuan dan membuat peraturan. Pemimpin
dan anggota kelompok mendiskusikan apa yang harus dilakukan
selanjutnya, memotivasi kesatuan kelompok dan membantu kelompok
untuk berkembang dan bergerak secara dinamis.
b.) Fasilitator bertugas memberikan stimulus kepada anggota kelompok lain
agar dapat mengikuti jalannya kegiatan dalam kelompok.
c.) Observer bertugas mencatat serta mengamati respon klien, jalannya
aktivitas therapi, peserta yang aktif dan pasif dalam kelompok serta yang
drop out (tidak dapat mengikuti kegiatan sampai selesai).
2. Klien yang masih aktif dan pasif dalam melakukan personal hygiene
3. Setting tempat dan waktu

Keterangan :

: Observer

: Pasien

: Leader

: Co Leader

: Fasilitator

V. METODE
1. Ceramah
2. Demonstrasi

VI. MEDIA DAN ALAT


1. Leptop
2. sound
VII. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasistruktur
a. Klien hadir dalam kegiatan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di wisma
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi proses
a. Klien antusias terhadap materi dan demonstrasi yang diberikan
b. Klien tidak meninggalkan tempat penyuluhan
c. Klien mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi hasil
a. Klien mengetahui tentang pengertian senam lansia
b. Klien mengetahui jenis-jenis senam lansia
c. Klien mampu mendemonstrasikan senam lansia yang di
praktikan/didemonstrasikan
DAFTAR PUSTAKA

Ardiyanti, N., (2009), Hubungan Antara Senam Lansia Dengan


Kemandirian Melakukan Aktivitas Dasar Sehari-hari di PTSW Unit Budhi
Luhur Kasongan Bantul, Yogyakarta (Abstrak)

Bandiyah, S., (2009), Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik , Nuha


Medika,Yogyakarta, 2-4

Budiharjo, S., Prakosa, D., Soebijanto,(2004), Pengaruh Senam Bugar


Lansiaterhadap Kekuatan Otot Wanita Lanjut Usia Tidak Terlatih di
Yogyakarta, Sains Kesehatan, 17 (1), 111-121

Darmojo, B. dan Martono, H., 2009, Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut), Balai
Penerbit Fakultas Kedokteran Universtitas Indonesia, Jakarta, 4-8, 25-
26,93-94, 106-108

Gallo, JJ., Reichel, W., Andersen, LM., (1998). Gerontologi. Jakarta : EGC 122-129

Hardywinoto, SKM. dan Setiabudhi, T., (1999). Panduan Gerontologi, Jakarta : PT


Gramedia Pustaka Utama, 124, 137

Herawati, I. dan Wahyuni, (2004). Perbedaan Pengaruh Senam Otak dan Senam
Lansia Terhadap Keseimbangan pada Orang Lanjut Usia, Infokes, 8
(1),Maret, September 2004

Nugroho,(2000). Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC 13-14, 19, 21-26


Lampiran Materi
SENAM LANSIA

1. Pengertian
Senam lansia adalah satu bentuk latihan fisik yang memberikan pengaruh
baik terhadap tingkat kemampuan fisik manusia, bila dilaksanakan dengan baik
dan benar. Senam atau latihan fisik sering diidentifikasi sebagai suatu kegiatan
yang meliputi aktifitas fisik yang teratur dalam jangka waktu dan intensitas
tertentu. Senam merupakan bagian dari usaha menjaga kebugaran termasuk
kesehatan jantung dan pembuluh darah, dan sebagai bagian dari program
retabilitas bagi mereka yang telah menderita. (Depkes RI, 2003:6)

2. Jenis-jenis senam lansia yang biasa diterapkan, meliputi :


a. Senam kebugaran lansia.
b. Senam otak
c. Senam osteoporosis
d. Senam hipertensi
e. Senam diabetes melitus
f. Olahraga rekreatif / jalan santai.

3. Tujuan
Untuk menjaga tubuh dalam keadaan sehat dan aktif untuk membina dan
meningkatkan kesehatan serta kebugaran, kesegaran jasmani dan rohani.
Tujuan lain adalah:
a) Memperbaiki pasokan oksigen dan proses metabolisme.
b) Membangun kekuatan dan daya tahan.
c) Menurunkan lemak.
d) Meningkatkan kondisi otot dan sendi.
(Depkes RI, 1997:2)
4. Manfaat senam
a. Sebagai pencegahan Untuk mencegah timbulnya suatu penyakit.
b. Sebagai pengobatan (kuratif) Penyakit yang dapat disembuhkan dan
dikurangi dengan senam lansia adalah kelemahan/kelainan sirkulasi darah,
DM, kelainan infark jantung, kelainan insufisiensi, koroner, kelainan
pembuluh darah tepi, thromboplebitis dan osteoporosis.
c. Sebagai rehabilisasi
Dengan senam yang baik akan mempengaruhi hal – hal sebagai berikut:
1) Memperkuat degenerasi karena telah mengalami perubahan usia.
2) Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan.
3) Fungsi melindungi yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam
bertambahnya tuntutan (sakit).

5. Prinsip–prinsip olahraga pada lansia


a. Komponen kesegaran jasmani yang esensial dilatih adalah:
1) Ketahanan kardio – pulmonal.
2) Kelenturan (fleksibilitas)
3) Kekuatan otot
4) Komposisi tubuh (lemak tubuh jangan berlebihan)
b. Selalu mempertahankan keselamatan.
c. Latihan teratur dan tidak terlalu berat.
d. Permainan dalam bentuk ringan sangat diajurkan.
e. Gerakannya bersifat dinamis (berubah-ubah).
f. Bersifat progresif (bertahap meningkat)
g. Adanya pemanasan dan pendinginan pada setiap latihan.
h. Lama latihan berlangsung 15-60 menit.
i. Frekuensi latihan perminggu minimal 3 kali dan optimal 5 kali
j. Perhatikan kontra indikasi latihan:
1) Adanya penyakit infeksi
2) Hypertensi sistolik lebih dari 180 mmHg dan diastolik 120 mmHg.
3) Berpenyakit berat dan dilarang dokter.

6. Latihan fisik untuk usia lanjut diarahkan pada beberapa tujuan yaitu:
a. Membantu tubuh agar tetap dapat bergerak.
b. Secara lambat laun menaikkan kemampuan fisik.
c. Member kontak psikologis lebih luas agar tidak terisolir dari rangsang.
d. Mencegah cedera.
Oleh karena itu sesuai perubahan – perubahan fisik yang ada lebih diarahkan
pada:
a. Perbaikan kekuatan atot.
b. Perbaikan stamina (aerobic capacity).
c. Perbaikan fleksibilitas.
d. Perbaikan komposisi tubuh yang rasional ditambah dengan mempertahankan
portus yang baik.

7. Langkah-Langkah
a. Latihan kepala dan leher
1) Lihat keatap kemudian menunduk sampai dagu ke dada
2) Putar kepala dengan melihat bahu sebelah kanan lalu sebelah kiri.

3) Miringkan kepala ke bahu sebelah kanan lalu kesebelah kiri.

b. Latihan bahu dan lengan


1) Angkat kedua bahu ke atas mendekati telinga, kemudian turunkan
kembali perlahan-lahan
2) Tepukan kedua telapak tangan dan renggangkan lengan kedepan lurus
dengan bahu. Pertahankan bahu tetap lurus dan kedua tangan bertepuk
kemudian angkat lengan keatas kepala.

3) Satu tangan menyentuh bagian belakang dari leher kemudian raihlah


punggung sejauhmungkin yang dapat dicapai. Bergantian tangankanan
dan kiri.

4) Letakan tangan di punggung kemudian coba meraih keatas sedapatnya.


c. Latihan tangan
1) Letakan telapak tangan diatas meja. Lebarkan jari-jarinya dan tekan
kemeja.

2) Baliklah telapak tangan. Tariklah ibu jari melintasi permukaan telapak


tangan untuk menyentuh jari kelingking. Kemudian tarik kembali.

3) Lanjutkan dengan menyentuh tiap-tiap jari dengan ibu jari dan kemudian
setelah menyentuh tiap jari.
4) Kepalkan tangan sekuatnya kemudian renggangkan jari-jari selurus
mungkin.

d. Latihan punggung
1) Dengan tangan disamping bengkokan badan kesatu sisi kemudian kesisi
yang lain.

2) Letakan tangan dipinggang dan tekan kedua kaki, putar tubuh dengan
melihat bahu kekiridan kekanan.
e. Latihan pernafasan
1) Duduklah di kursi dengan punggung bersandar dan bahu relaks.

2) Letakkan kedua telapak tangan pada tulang rusuk. Tarik nafas dalam-
dalam maka terasadada mengambang.

3) Sekarang keluarkan nafas perlahan-lahan sedapatnya. Terasa tangan akan


menutup kembali

You might also like