You are on page 1of 19

SKRIPSI

VENNY ARYANDINI RAHAYU

STUDI PENGGUNAAN KETOROLAC PADA


PASIEN CLOSED FRACTURE
(FRAKTUR TERTUTUP)
(Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016

i
ii
iii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh


Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat
rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul STUDI PENGGUNAAN KETOROLAC PADA PASIEN CLOSED
FRACTURE (FRAKTUR TERTUTUP) (Penelitian di Rumah Sakit Umum
Daerah Sidoarjo).
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi.
Selama menyelesaikan penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari peranan
pembimbing dan bantuan dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT, Tuhan semesta alam yang memberikan rahmat, nikmat dan
hidayah kepada umatnya beserta Rasulullah SAW yang menuntun kita ke
jalan yang lurus.
2. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S. Kep, M. Kep., Sp. Kom. Selaku Dekan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar di Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc., Apt selaku Ketua Program Studi Farmasi
Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Bapak Drs. Didik Hasmono, Apt.,MS dan ibu Hidajah Rachmawati, S.SI,
Apt, Sp.FRS selaku dosen pembimbing selama menempuh skripsi yang telah
banyak memberikan masukan ilmu, waktu serta memberikan pengarahan
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Dra.Lilik Yusetyani, Apt.,Sp. FRS dan Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc., Apt
selaku dosen penguji yang banyak memberikan masukan demi kesempurnaan
pada skripsi ini.
6. Untuk semua Dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah
memberikan ilmu dan waktunya.

iv
7. Kedua orang tua tercinta, dan keluarga besar yang selalu memberikan kasih
sayang, doa, serta dorongan moril dan materi yang tidak pernah terhitung.
8. Desy Norwahyu Safitri dan Ratna Endah yang tidak henti-hentinya bawel
selalu memberikan semangat kepada penulis, mendengarkan keluhan-keluhan
selama ini. Fifi Sofia Laurien yang sudah mau berjuang bersama-sama disaat
penelitan hingga sidang akhir.
9. Teman-temanku Reza, intun, dwi, afa, Christy, resta, kiko terima kasih atas
support dan kenangannya selama di Malang.
10. Teman-teman seperjuangan dari awal masuk kuliah FARMASI E sampai
sekarang dan teman-teman FARMASI angkatan 2012.
11. Dan semua teman-teman atau pihak-pihak yang tidak bisa penulis sebutkan
satu persatu. Terima kasih atas semuanya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
penulis mengharapkan masukan, kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kebaikan skripsi ini. Semoga penulisan ini dapat bermanfaat untuk penelitian
berikutnya.
Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh

Malang, Juli 2016


Penulis

(Venny Aryandini Rahayu)

v
RINGKASAN
STUDI PENGGUNAAN KETOROLAC PADA PASIEN CLOSED
FRACTURE
(FRAKTUR TERTUTUP)
(Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo)

Fraktur merupakan kondisi ketika tulang mendapat tekanan yang melebihi


kekuatan dari tulang tersebut sehingga menyebabkan terjadinya patah tulang yang
biasanya disebabkan oleh adanya trauma. Insiden kecelakaan yang menyebabkan
fraktur sebanyak 67% disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas, data WHO tahun 2011
mencatat 1,3 juta orang atau setiap hari sekitar 3000 orang mengalami kecelakaan.
WHO mencatat pada tahun 2011-2012 terdapat 5,6 juta orang meninggal dan 1,3 juta
orang menderita fraktur. Trauma yang menyebabkan kondisi closed fracture biasanya
disertai dengan perasaan nyeri, posisi tulang yang tidak alami, deformitas, krepitus
(suara gemeretak), gangguan sensasi. Adanya trauma dapat menyebabkan kerusakan
jaringan sehingga mediator kimia prostaglandin banyak diproduksi dan menimbulkan
rasa nyeri. Nyeri adalah sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan
yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan. Terapi closed fracture meliputi terapi
farmakologi dan terapi non farmakologi meliputi reduksi yang bertujuan untuk
mengembalikan fragmen tulang pada fungsi dan posisi anatomis yang sesuai. Setelah
proses reduksi kemudian dipertahankan sampai terjadi penyatuan tulang, setelah
tulang menyatu akan dipertahankan dan dilakukan proses pengembalian fungsi atau
imobilisasi. Sedangkan terapi farmakologi bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri
yang dirasakan pasien closed fracture dapat diberikan analgesik. Analgesik yang
banyak digunakan pada closed fracture yaitu ketorolac. Analgetik atau obat
penghilang nyeri adalah zat-zat yang mengurangi rasa nyeri tanpa menghilangkan
kesadaran. Obat analgetik dibagi menjadi dua kelompok yaitu golongan opioid dan
NSAID. Obat analgetik opioid merupakan analgesik yang menghambat transduksi
saraf didalam medulla spinalis. Sementara analgesik non-opiat merupakan analgesik
perifer menghambat aktivitas siklooksigenase dalam pembentukan prostaglandin
sehingga sistem non siseptor perifer tidak teraktivasi. AINS non selektif telah banya

vi
digunakan untuk mengurangi nyeri pasca operasi patah tulang atau cedera otot, AINS
non selektif seperti ketorolac merupakan analgesik poten dengan efek anti-inflamasi
sedang. Obat ini paling sering diberikan secara intramuscular atau intravena, tetapi
juga tersedia bentuk dosis oral.
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian observasional karena pada
penelitian ini tidak diberikan perlakuan kepada sampel, penelitian dilakukan secara
deskriptif dan pengumpulan data sampel dilakukan retrospektif (penelitian yang di
lakukan berhubungan dengan pengalaman terdahulu atau meninjau kebelakang).
Kriteria inklusi merupakan pasien yang di diagnosa mengalami closed fracture yang
dirawat di instalasi rawat inap dan instalasi rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah
Sidoarjo yang mendapatkan terapi ketorolac serta memiliki data Rekam Medik
Kesehatan (RMK) lengkap terkait dengan terapi yang diberikan periode Januari 2015
sampai Desember 2015.
Hasil penelitian didapatkan 20 RMK yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu
55% berjenis kelamin laki-laki dengan usia pasien 30 tahun (20%), dan 45% berjenis
kelamin perempuan. Penyebab terjadinya closed fracture paling banyak karena
kecelakaan (60%). Status pasien saat MRS BPJS (70%). Penggunaan analgesik
ketorolac tunggal paling banyak digunakan sebanyak 17 pasien (85%). Penggunaan
ketorolac dengan dosis tungal 3x30 mg IV merupakan terapi yang diberikan pada
pasien closed fracture sebanyak 17 pasien (85%), sedangkan pasien closed fracture
paling lama menjalani perawatan selama 8-14 hari sebanyak 70%.

vii
DAFTAR ISI
Halaman

JUDUL ........................................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................ Error! Bookmark not defined.

LEMBAR PENGUJIAN ..............................................................................................iii

KATA PENGANTAR ................................................................................................. iv

RINGKASAN .............................................................................................................. vi

ABSTRACT ...............................................................................................................viii

ABSTRAK ................................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xiv

DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1. 1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1. 2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 4

1. 3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 5

1. 4 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................... 6

2.1 Tinjauan Fraktur ............................................................................................. 6

2.1.1 Epidemologi Fraktur ............................................................................... 6

2.1.2 Definisi Fraktur ....................................................................................... 7

2.1.3 Etiologi Closed Fracture ........................................................................ 7

2.1.4 Klasifikasi fraktur.................................................................................... 8

x
2.1.4.1 Klasifikasi fraktur menurut Fracture Classifications In Orthopaedics . 8

2.1.4.2 Berdasarkan Sudut Patahan Pada Tulang ............................................ 9

2.1.4.3 klasifikasi open fracture dan closed fracture ....................................... 10

2.1.5 Manifestasi klinis Closed Fracture ....................................................... 12

2.1.6 Patofisiologi Closed Fracture ............................................................... 13

2.1.7 Komplikasi Closed Fracture ................................................................. 16

2.1.7.1 Syok ................................................................................................... 16

2.1.7.2 Fat Emboli ......................................................................................... 16

2.1.7.3 Sindrom kompartemen ...................................................................... 17

2.1.7.4 Non-union .......................................................................................... 17

2.1.7.5 Malunion ........................................................................................... 17

2.1.7.6 Nekrosis vascular .............................................................................. 18

2.1.7.7 Osteomyelitis ..................................................................................... 18

2.1.8 Tanda dan Gejala Closed Fracture ....................................................... 18

2.1.8. 1 Nyeri .............................................................................................. 18

2.1.9 Penatalaksanaan fraktur ........................................................................ 22

2.1.9.1 Penatalaksanaan Open Fracture (fraktur terbuka) ............................ 22

2.1.9.2 Penatalaksanaan Closed Fracture (fraktur tertutup) ......................... 22

2.2 Tinjauan Analgesik ....................................................................................... 24

2.2.1 Analgetik Opioid ................................................................................... 24

2.2.2 Analgesik non-opioid ............................................................................ 25

2.2.2.1 Klasifikasi obat anti inflamasi nonsteroid ......................................... 25

2.2.2.2 Mekanisme kerja obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS) ............... 26

2.2.2.3 Analgesik pada Closed Fracture ....................................................... 26

xi
2.3 Ketorolac pada kasus Closed Fracture ........................................................ 29

2.3.1 Struktur Kimia Ketorolac ...................................................................... 30

2.3.2 Dosis Obat Ketorolac ............................................................................ 30

2.3.3 Efek Samping Obat Ketorolac .............................................................. 31

2.3.4 Farmakokinetik Obat Ketorolac ............................................................ 32

2.3.5 Farmakodinamik Obat Ketorolac .......................................................... 32

2.3.6 Sediaan obat ketorolac dipasaran .......................................................... 33

2.3.7 Penggunaan ketorolac pada closed fracture .......................................... 36

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ..................................................................... 37

BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................................. 40

4.1 Rancangan Penelitian ................................................................................... 40

4.2 Populasi dan Sampel .................................................................................... 40

4.2.1 Populasi ................................................................................................. 40

4.2.2 Sampel ................................................................................................... 40

4.2.3 Kriteria Data Inklusi .............................................................................. 40

4.3 Bahan penelitian ........................................................................................... 41

4.4 Instrumen Penelitian ..................................................................................... 41

4.5 Tempat dan Waktu penelitian....................................................................... 41

4.6 Definisi Operasional ..................................................................................... 41

4.7 Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 42

4.8 Analisa Data ................................................................................................. 42

BAB V HASIL PENELITIAN ................................................................................... 44

5. 1 Jumlah sampel penelitian ............................................................................. 44

5. 2 Data Demografi Pasien closed fracture........................................................ 45

xii
5.2.1 Jenis kelamin ......................................................................................... 45

5.2.2 Usia Pasien ............................................................................................ 45

5.2.3 Status Pembiayaan Pasien closed fracture. ........................................... 46

5. 3 Klasifikasi derajat nyeri pasien closed fracture di RSUD Sidoarjo. ................ 47

5. 4 Penyebab Pasien Terdiagnosa Closed Fracture ............................................... 47

5. 5 Profil Penggunaan Terapi Ketorolac Closed Fracture (Fraktur Tertutup) ....... 48

5. 5. 1 Profil penggunaan ketorolac pada pasien closed fracture..................... 48

5. 5. 2 Terapi tunggal ketorolac pada pasien closed fracture. ............................. 48

5. 5. 3 Profil penggunaan terapi ketorolac yang dikombinasi. ............................ 49

5. 5. 4 Profil terapi ketorolac yang di switch .................................................... 49

5. 5. 5 Profil terapi lain pada pasien closed fracture (fraktur tertutup). .............. 50

5.6 Lama terapi ketorolac pada pasien closed fracture ....................................... 51

5. 7 Lama Rawat Inap Pasien Closed Fracture (patah tulang tertutup). ............... 52

BAB VI PEMBAHASAN ........................................................................................... 53

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 60

7.1 Kesimpulan ................................................................................................... 60

7.2 Saran ............................................................................................................. 60

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 61

xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 2. 1 Berdasarkan Letak Anatomi ..................................................................... 9


Gambar 2. 2 Skema patofisiologi closed fracture ....................................................... 15
Gambar 2. 3 pengukuran skala nyeri........................................................................... 21
Gambar 2. 4 Skala Wajah Whaley Dan Wong ............................................................ 21
Gambar 2. 5 struktur kimia asam mefenamat (siswandono, 2008) ............................. 27
Gambar 2. 6 struktur kimia meloxicam (siswandono, 2008) ...................................... 27
Gambar 2. 7 struktur kimia diklofenac ( siswandono, 2008) ...................................... 28
Gambar 2. 8 struktur kimia tramadol (siswandono, 2008).......................................... 29
Gambar 2. 9 Rumus molekul ketorolac (Sagent Pharmaceutical, 2014). ................... 30
Gambar 2. 10 Farmakodinamik Obat Ketorolac ......................................................... 33
Gambar 5. 1 Skema jumlah sampel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi…….44
Gambar 5. 2 Persentase jenis kelamin pasien closed fracture di RSUD Sidoarjo ...... 45
Gambar 5. 3 Presentase status pembiayaan pasien closed fracture ............................ 46

xiv
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2. 1 Klasifikasi Closed Fracture ......................................................................... 9


Tabel 2. 2 klasifikasi open fracture dan closed fracture ............................................. 11
Tabel 2. 3 Farmakokinetik obat ketorolac................................................................... 32
Tabel 2. 4 Tabel sediaan obat ketorolac dipasaran. .................................................... 34
Tabel 3.1 Kerangka konseptual penggunaan analgesik pasien Closed Fracture ........ 38
Tabel 3. 2 kerangka konseptual ................................................................................... 39
Tabel V. 1 Persentase usia pasien closed fracture di RSUD Sidoarjo....……………46
Tabel V. 2 Persentase derajat nyeri pasien closed fracture di RSUD Sidoarjo. ......... 47
Tabel V. 3 Persentase Penyebab Pasien Terdiagnosa Closed Fracture ...................... 47
Tabel V. 4 Penggunaan Analgesik Pada Pasien Closed Fracture .............................. 48
Tabel V. 5 terapi tunggal ketorolac pada pasien closed fracture. ............................... 48
Tabel V. 6 profil analgesik ketorolac tunggal yang dikombinasi. .............................. 49
Tabel V. 7 Profil terapi ketorolac yang di switch........................................................ 49
Tabel V. 8 Terapi farmakologi lain pada pasien closed fracture ................................ 50
Tabel V. 9 Lama terapi Ketorolac Pasien Closed Fracture (patah tulang tertutup) ... 51
Tabel V. 10 Lama Rawat Inap Pasien Closed Fracture (patah tulang tertutup) ......... 52

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Curriculum Vitae ..................................................................................... 66


Lampiran 2 Surat Pernyataan ...................................................................................... 67
Lampiran 3 Daftar Nilai Normal Laboratorium .......................................................... 68
Lampiran 4 Lembar Pengumpulan Data Pasien Closed Fracture ............................. 70
Lampiran 5 Tabel Data Induk .................................................................................... 72

xvi
Daftar Pustaka
Adli, M., et al. 2015. Perbandingan Parasetamol dengan Ketorolak Intravena Sebagai
Analgesia Pre-emtif terhadap Skala Nyeri Pascabedah Labioplasti pada Pasien
Pediatrik. J. Anastesi Perioperatif., Vol. 3 No. 2, pp. 81-85.

Aronson. J.K., 2010. Meyler’s Side Effects of Analgesics and Anti-inflammatory


Drugs. USA: Elsevier B.V.

Asrizal., R. Aditya., 2014. CLOSED FRACTURE 1/3 MIDDLE FEMUR DEXTRA.


Lampung, J. Medula., Vol. 2 No. 3, pp. 94-99.

Berry. S. D., Miller. R., 2009. Falls: Epidemiology, Pathophysiology, and Relatio
ship to Fracture. J. Curr. Osteoporos., Vol. 6 No. 4, pp. 149 – 154.

Callaghan, J.J., 2011. Orthopaedic Knowledge Update 10. USA: American Academy
of Orthopaedic Surgeons.

Chaddha. R., 2012. Salmon Calcitonin: Mechanism of Analgesic Effect in


Osteoporotic Bone Pain. J. Medical. Gazette, pp. 446-449.

Chandra, chrysario., heedy, Tjitrosantoso., Astuty, L, Widya. 2016. Studi


Penggunaan Obat Analgesik Pada Pasien Cedera Kepala (Concussion) Di
RSUP prof. Dr. D. Kandou manado periode januari-desember 2014.
Pharmacon, J. ilmiah farmasi., vol. 5 No. 2, pp. 198-202.

Chila. A.G., 2011. FOUNDATIONS OF OSTEOPATHIC MEDICINE Third Edition.


Lippincott Williams & Wilkins, EST.

Cohn. S. M., Barquist. E., Byers. P. M., Ginzburg. E., Habib. F. H., Lynn. M.,
McKenney. M., Namias. N., Shatz. D., Sleeman. D., 2008. Complication in
Surgery and Trauma. United State of America : Informa Healthcare USA, Inc.

Cottrell. J., Patrick. J., 2010. Effect of Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs on


Bone Healing. http://www.mdpi.com/journal/pharmaceuticals, Diakses
tanggal 27 desember 2015.

61
62

Dewo, P., et al. 2014. The Decrease of Pain Severity among Patients with Isolated
Closed Fractures of Extremity and Clavicle in Emergency Department. J.
Pain. Relief., Vol. 3 No. 4, pp. 1-4.

Dimmen, Sigbjørn., 2011. Effects of cox inhibitors on Bone and Tendon Healing.
(Thesis) Acta Orthopaedica Supplementum No.342, Vol. 82, Oslo Hospital
University, pp. 1-22.

Duckworth, T., Blundell. C.M., 2010. Lecture Notes Orthopaedics and Fractures
Fourth edition. UK: John Wiley & Sons Ltd. pp, 44 – 56.

Egol, K.A., Strauss, E.J., 2012. Emergency Room Orthopaedic Procedures An


Illustrative Guide for the House Officer. Jaypee Brothers Medical Publishers.

Elsevier., Principles of Fracture Treatment. http://www.us.elsevierhealth.com.


Diakses tanggal 14 desember 2015.

Fajarini, Ayu Y.S., kumaat, lucky., Laihad, Mordekhai. 2012. Perbandingan


efektivitas tramadol dengan kombinasi tramadol + ketorolac pada penanganan
nyeri. J. e-Clinic.

Ferdinand. J., Brahmi. N. H., Sasongko. H., 2014. Comparison on The Changes on
Proxymal Tubuli Renal Histopatology of Wistar Rats After Given
Ketorolac and Parecoxib Intramuscular. J. Anastesiologi. Indonesia., Vol. 6
No. 2, pp. 126 – 136.

Gita. M., 2007. Pola Penggunaan Analgesik pada Pasien Closed dan Opened Fraktur
yang Menjalani Bedah Ortopedi dan Rawat Inap di Rumah Sakit Pertamina
Balikpapan Periode Januari 2006-Januari 2007. Balikpapan : Tesis Program

Pascasarjana.

Gutta. R., Koehn. C.R., James. L.E., 2013. Does Ketorolac Have A Preemptive
Analgesic Effect? A Randomized, Double-Blind, Control Study.
63

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23993224, Diakses tanggal 30 januari 2016. 5

Helni., 2014. Dosis Obat dan Macam-macam Dosis Obat.


http://www.willim.files.wordpress.com/2014/03/dosis-obat.pdf. Diakses
tanggal 13 februari 2016.
Ibraheem. G. H., 2013. FRACTURE CLASSIFICATIONS IN ORTHOPAEDICS.
Surgery resident, UITH.

Katzung. B.G., 2010. Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi 10. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

Kirk. K.J., O’shea. J., Ruhf. L.K., 2010. ATLAS of PATHOPHYSIOLOGY THIRD
EDITION. Lippincott Williams & Wilkins.

Marshall. S. A., Ruedy. J., 2011. PRINCIPLES AND PROTOCOLS FIFTH


EDITION. Canada : Saunders, an imprint of Elsevier Inc, pp. 221 – 222.

McEvoy, G.K., 2008. AHFS : Drug Information Book. United State of America :
American Society of Health System Pharmacist.

McRae. R., Esser. M., 2008. Practical Fracture Treatment Fifth Edition. USA:
Elsevier Limited.

Oliveira GS, De., Aqarwal, D., Benzon, HT., 2012. Oliveira GS, De., 2012.
Perioperative single dose ketorolac to prevent postoperative pain: a meta-
analysis of randomized trials.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21965355. Diakses tanggal 15 mei
2016.

Parahita. P. S., Kurniyanta. P ., Penatalaksanaan Kegawat Daruratan Pada Cedera


Fraktur Ekstrimitas. Denpasar : Ilmu Anastesi dan Terapi Intensif, pp. 1 -18.

Permata., A. Veryne., 2014. PENGGUNAAN ANALGESIK PASCA OPERASI


ORTHOPEDIC DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG.
64

Pramudianto. A., Evaria., 2011. MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi Edisi 11. UBM
Medica Asia Pte, Ltd.

Riyadi. H., 2014. Perbedaan Pengaruh Dexamethason dan Ketorolac Terhadap Kadar
Neutrofil Pada Pasien Pascaincisi. Surakarta : Tesis Program Pascasarjana.

Rospond, R.M., 2008. Pemeriksaan dan Penilaian Nyeri, terjemahan D. Lyrawai.


https://lyrawati.file.wordpress.com/2008/07/pemeriksaan-dan-penilaian-
nyeri.pdf. Diakses tanggal 28 november 2015.

Sadek, Zamel FRCS., 2013. FRACTURE CLASSIFICATIONS IN


ORTHOPAEDICS. Awolaran On. T: University of llorin Hospital, Nigeria.

Sagent., Schaumburg. I. L., 2014. Ketorolac Tromethamine Injection, USP. USA :


Sagent Pharmaceuticals, Inc.

Siswandono,B.S.,2008. Kimia Medisinal, Edisi 2, Surabaya: Airlangga University


press, hal, 283.

Smeltzer, Suzanne C., Brenda G. Bare., 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol. 1, Jakarta : Buku Kedokteran ECG.

Solomon, L., David, W., Selvadurai, N., 2010. Apley’s System of Orthopaedics and
Fractures Ninth Edition , UK: Hodder Arnold, an imprint of Hodder
Education, an Hachette UK company,p.687. Electronic version

Spreng, U.J., 2011. Prevention of Postoperative Pain. Oslo: Thesis for the
degree Ph.D. Faculty of Medicine University of Oslo.

Sulistyowati, Ratri., 2009. Perbedaan Pengaruh Pemberian Ketorolac dan Dekstropen


sebagai Analgesik Pasca Bedah Terhadap Agregasi Trombosit. Semarang :
Tesis Program Pascasarjana.
65

Syaiful, Yuanita., Rachmawan, S. Hendro., 2014. Efektifitas Relaksasi Nafas Dalam


Dan Distraksi Baca Menurunkan Nyeri Pasca Operasi Pasien Fraktur Femur.
J. of ners community., Vol. 5 No. 2.

Trevor, A.J., Katzung, B.G., Kruidering-Hall, M., Masters, S.B., 2013. Pharmacology
Examination & Board Review Tenth Edition. USA: The McGraw-Hill
Companies, Inc.

Wartawan, I. Wayan., 2012. ANALISIS LAMA HARI RAWAT PASIEN YANG


MENJALANI PEMBEDAHAN DI RUANG RAWAT INAP BEDAH
KELAS III RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2011. Depok : Tesis
program pascasarjana.

Wattie, A. Ezra., Monoarfa, Alwin., Limpeleh P. Hilman., profil fraktur diafisis


femur periode Januari 2013-Desember 2014 di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado. J. e-Clinic., Vol. 4 No. 1., pp. 157-162.

WHO.,2013. Status Keselamatan Jalan di WHO Regional Asia Tenggara tahun 2013 :
world Health Organization,p. 1-8.

Yosieto, Aldy., Kumaat, Lucky., Posangi, iddo. 2015. Perbandingan Efektifitas


Tramadol 1,5 mg/Kg BB IV Dengan Ketorolac 30 mg IV Terhadap Tingkat
Nyeri Pasca Operasi Seksio Sesarea. J. e-Clinic., Vol. 3 No. 1, pp. 200-206.

You might also like