You are on page 1of 17

MANUSIA, KERAGAMAN DAN

KESEDERAJATAN

DI SUSUN OLEH

NAMA : AGUS MUHIBAN

NPM : A2.1500008

KELAS : TI / 1A

SEKOLAH TINGGI MENEJEMEN INFORMATIKA DAN


KOMPUTER (STMIK) SUMEDANG TAHUN 2015/2016
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ MANUSIA KERAGAMAN, DAN
KESEDERAJATAN “. Makalah yang penulis susun ini merupakan salah satu
tugas matakuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar.

Penulis menyadari, makalah yang penulis susun ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan dari berbagai
pihak. Sebagai manusia biasa, penulis berusaha dengan sebaik-baiknya dan
semaksimal mungkin, dan sebagai manusia biasa juga penulis tidak luput dari
segala kesalahan dan kekhilafan dalam menyusun makalah ini.

Untuk menyempurnakan makalah ini, penulis dengan senang hati akan


menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak.
Sehingga di kemudian hari penulis dapat menyempurnakan makalah ini dan kami
dapat belajar dari kesalahan-kesalahan yang telah penulis lakukan.

Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khusunya


bagi penulis dan umumnya bagi semua pihak yang berkepentingan. Amin.

Sumedang,17 Desember 2015

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah .......................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ...................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 3

2.1 Makna Keragaman, dan Kesedarajatan ....................................................................... 3

2.2 Unsur-unsur Keragaman Dalam Masyarakat .............................................................. 4

2.3 Pengaruh Keragaman Terhadap Kehidupan Beragama, Bermasyarakat,


Bernegara dan Kehidupan global .............................................................................. 5

2.4 Problematika Diskriminasi .......................................................................................... 6

2.5 Manusia Beradab Dalam Keragaman.......................................................................... 7

2.6 Faktor-Faktor Terjadinya Perubahan Sosial-Budaya .................................................. 8

BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 11

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 11

3.2 Saran .......................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keragaman budaya atau “cultural diversity”dan kesedarajatan manusia


adalah keniscayaan yang ada di bumi Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia
adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam konteks
pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok sukubangsa,
masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat
kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok
sukubangsa yang ada didaerah tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta orang
dimana mereka tinggal tersebar dipulau-pulau di Indonesia. Mereka juga
mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari
pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan.
Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok
sukubangsa dan masyarakat di Indonesia yang berbeda. Pertemuan-pertemuan
dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang
ada di Indonesia sehingga menambah ragamnya jenis kebudayaan yang ada di
Indonesia.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan uraian di atas kami menentukan permasalahan sebagai berikut :

1). Jelaskan pengertian dari keragaman dan kesedarajatan manusia ?

2). Jelaskan Struktur masyarakat yang bersifat majemuk ?

3). Sebutkan apa yang dimaksud dengan Bhineka Tunggal Ika ?

1
1.3 Tujuan Masalah

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui tentang :

1). Pengertian dari keragaman dan kesedarajatan manusia ?

2). Penjelasan Struktur masyarakat yang bersifat majemuk ?

3). Pengertian dari Bhineka Tunggal Ika ?

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari makalah ini bagi mahasiswa dan seluruh orang yang
membacanya yaitu menambah pengetahuan dan wawasan mengenai materi
keragaman dan kesederajatan manusia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Makna Keragaman, dan Kesederajatan


1. Makna Keragaman
Keragaman berasal dari kata ragam. Dalam kamus besar bahasa indonesia
ragam berarti :

1) Tingkah, laku, ulah,

2) Macam, jenis,

3) Lagu, musik langgam,

4) Warna, corak, ragi.

Sedangkan keragaman sendiri berarti :

1) Perihal berjenis-jenis atau beragam-ragam,

2) Keadaan beragam-ragam.

Ragam juga dapat diartikan bersatu hati, rukun sehingga keragaman berarti
kerukunan.

2. Makna Kesederajatan
Kesederajatan berasal dari kata derajat. Dalam kamus besar bahasa
indonesia derajat berarti : 1) Tingkatan, martabat, pangkat, 2) Gelar yang
diberikan oleh perguruan tinggi kepada mahasiswa yang telah lulus ujian.
Sederajat berarti sama tingkatannya (pangkatnya, kedudukannya) dan
kesederajatan berarti perihal kesamaan tingkatan.

3
2.2 Unsur-Unsur Keragaman Dalam Masyarakat
1. Suku bangsa dan ras
Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari sabang sampai
merauke sangat beragam. Sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya
pengelompokan besar manusia yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriah
yang sama seperti rambut, warna kulit, ukuran tubuh, mata, ukuran kepala,
dan lain sebagainya.

2. Agama dan keyakinan


Agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi
manusia. Ikatan yang dimaksud berasal dari suatu kekuatan yang lebih
tinggi dari manusia sebagai kekuatan gaib yang tak dapat ditangkap
dengan panca indra. Dalam peraktiknya fungsi agama dalam masyarakat
antara lain adalah :

2) Berfungsi edukatif : ajaran agama secara hukum berfungsi menyuruh


dan melarang
3) Berfungsi penyelamat
4) Berfungsi sebagai perdamaian
5) Berfungsi sebagai Social control
6) Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas
7) Berfungsi transformatif
8) Berfungsi sublimatif
3. Ideologi dan politik
Ideologi adalah suatu istilah umum bagi sebuah gagasan yang berpengaruh
kuat terhadap tingkah laku dalam situasi khusus karena merupakan kaitan
antara tindakan dan kepercayaan yang fundamental.

4. Tatakrama
Tatakrama yang dianggap arti bahasa jawa yang berarti “ adat sopan
santun, basa basi “ pada dasarnya ialah segala tindakan, perilaku, adat
istiadat, tegur sapa, ucap dan cakap sesuai kaidah atau norma tertentu.

4
5. Kesenjangan ekonomi dan sosial
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dengan
bermacam tingkat, pangkat, dan strata sosial.

2.3 Pengaruh Keragaman Terhadap Kehidupan Beragama, Bermasyarakat,


Bernegara dan Kehidupan Global
 Pengaruh keragaman diantaranya adalah

a) Terjadinya segmentasi kedalam kelompok-kelompok yang seringkali


memiliki kebudayaan yang berbeda.
b) Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi kedalam lembaga-lembaga
yang bersifat non komplemeter.
c) Kurang mengembangkan konsesus diantara para anggota masyarakat
tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar.
d) Secara relatif sering kali terjadi konflik diantara kelompok yang satu
dengan yang lainnya.
e) Secara relatif intergrasi sosial tumbuh diatas paksaan dan saling
ketergantungan didalam bidang ekonomi.
f) Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang
lain.
Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampingkan, besar kemungkinan
tercipta masalah-masalah yang menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa
seperti :

1) Disharmonisasi, adalah tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara


manusia dengan dunia lingkungannya.
2) Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau kelompok masyarakat tertentu
akan memunculkan masalah yang lain, yaitu kesenjangan dalam berbagai
bidang yang tentu saja tidak menguntungkan bagi kehidupan berbangsa
dan bernegara.

5
3) Eksklusivisme, rasialis, bersumber dari superioritas diri, alasannya dapat
bermacam-macam, antara lain keyakinan bahwa secara kodrati
ras/sukunya kelompoknya lebih tinggi dari ras/suku/kelompok lain.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah yang
diakibatkan oleh pengaruh negative dari keragaman, yaitu :

1) Semangat Religius
2) Semangat Nasionalisme
3) Semangat Fluralisme
4) Dialog antar umat beragama
5) Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun konfigurasi
hubungan antar agama, media, masa, dan harmonisasinya.

2.4 Problematika Diskriminasi


Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap
seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama, suku, etnis,
kelompok, golongan, status, kelas sosial ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik,
usia, orientasi seksual, pandangan ideologi, dan politik serta batas negara dan
kebangsaan seseorang.

Pasal 281 Ayat 2 UUD NKRI 1945 Telah menegaskan bahwa “ Setiap
orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar
apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang
bersifat diskriminatif itu “.

Sementara itu Pasal 3 UU No 30 Tahun 1999 tentang HAM Telah


menegaskan bahwa “Setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan
martabat yang sama dan sederajat”

Komunitas Internasional telah mengakui bahwa diskriminasi masih terjadi


diberbagai belahan dunia, dan prinsip non diskriminasi harus mengawali

6
kesepakatan antar bangsa untuk dapat hidup dalam kebebasan, keadilan, dan
perdamaian.

Pada dasarnya diskriminasi tidak terjadi begitu saja, akan tetapi karena
adanya beberapa faktor penyebab antara lain adalah :

1) Persaingan yang semakin ketat dalam berbagai bidang kehidupan,


terutama ekonomi.
2) Adanya tekanan dan intimidasi yang biasanya dilakukan oleh kelompok
yang dominan terhadap kelompok atau golongan yang lebih lemah.
3) Ketidak berdayaan golongan miskin akan intimidasi yang mereka
dapatkan membuat mereka terus terpuruk dan menjadi korban
diskriminasi.
Dari kajian yang dilakukan terhadap berbagai kasus disintekrasi bangsa dan
hancurnya sebuah negara, dapat disimpulkan adanya enam faktor utama yang
sedikit demi sedikit bisa menjadi penyebab utama peruses itu, yaitu

1) Kegagalan kepemimpinan
2) Krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama
3) Krisis politik
4) Krisis sosial
5) Demoralisasi tentara dan polisi
6) Interfensi asing
Terciptanya “ Tungal Ika “ dalam masyarakat “ Bhineka “ dapat diwujudkan
melalui “ Integrasi Kebudayaan “ atau “ Integrasi Nasional “.

2.5 Manusia Beradab dalam keragaman

Dalam hal ini maka tedapat teori yang menunjukkan penyebab konflik di
tengah masyarakat antara lain:

1. Teori hubungan masyarakat, memiliki pandangan bahwa konflik yang


sering muncul ditengah masyarakat disebabkan polarisasi yang terus
terjadi, ketidak percayaan dan permusuhan diantara kelompok yang

7
berbeda, perbedaan bisa dilatarbelakangi SARA bahkan pilihan ideologi
politiknya.
2. Teori identitas yang melihat bahwa konflik yang mengeras di masyarakat
tidak lain disebabkan identitas yang terancam yang sering berakar pada
hilangnya sesuatu atau penderitaan masa lalu yang tidak terselesaikan
3. Teori kesalahfahaman antar budaya, teori ini melihat konflik disebabkan
ketidakcocokan dalam cara-cara berkomunikasi diantara budaya yang
berbeda.
4. Teori transformasi yang memfokuskan pada penyebab terjadi konflik
adalah ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul sebagai masalah
sosial budaya dan ekonomi.

2.6 Faktor-Faktor Terjadinya Perubahan Sosial – Budaya

Faktor-faktor pendorong yang menyebabkan terjadinya perubahan social


ada 2 macam, yaitu yang berasal dari luar masyarakat dan dari dalam diri itu
sendiri.
Faktor yang berasal dari luar masyarakat
a. Akulturasi.
Akulturasi atau cultural contact berarti suatu kebudayaan tertentu yang
dihadapkan dengan unsure-unsur kebudayaan asing yang sedemikian rupa
sehingga lambat laun unsure-unsur kebudayaan asing tersebut melebur atau
menyatu kedalam kebudayaan sendiri, tetapi tidak menyebabkan hilangnya
kepribadian.
b. Difusi
Difusi ialah penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu tempat ketempat
lain. Sedikit demi sedikit, hal ini berlangsung berkaitan dengan terjadinya
perpindahan atau penyebaran manusia dari satu tempat ke tempat lain.
c . Penetrasi
Penetrasi adalah masuknya unsur-unsur masuknya kebudayaan asing secara
paksa, sehingga merusak kebudayaan bangsa yang di datangi penetrasi

8
tersebut, dinamakan Penetration Violent, misalnya ketika bangsa Spanyol dan
Portugis datamg ke Amerika Latin sehingga kebudayaan maya dan inka
menjadi musnah. Selain itu masih ada jenis penetrasi lain yaitu masuknya
unsur kebudayaan asing dengan tidak sengaja dan tanpa paksaan dalam
kebudayaan setempat sehingga saling mempengaruhi, penetrasi semacam ini
disebut Penetration Pasifique, seperti masuknya agama dan kebudayaan Hindu,
Budha, Islam kedalam kebudayaan Indonesia.
d. Invasi
Invasi yaitu masuknya unsur-unsur kebudayaan asing kedalam kebudayaan
setempat dengan peperangan (Penaklukan) bangsa asing terhadap bangsa lain,
penaklukan itu pada umumnya dilanjutkan dengan penjajahan, selama masa
penjajahan itulah terjadi pemaksaan masuknya unsur-unsur asing kedalam
kebudayaan bangsa-bangsa terjajah.
e. Asimilasi
Asimilasi kebalikan dari penetrasi. Asimilasi adalah proses penyesuaian
seseorang atau kelompok orang asing terhadap kebudayaan setempat.
f. Hibridisasi
Hibridisasi adalah perubahan kebudayaan yang disebabkan oleh perkawinan
campuran antara orang asing dengan penduduk setempat. Hibridisasi umumnya
bersifat individu, walaupun tidak menutup kemungkinan perubahan akibat
perkawinan campuran meluas hingga ke lingkungan masyarakat sekelilingnya,
akibat hibridisasi ialah munculnya kebudayaan baru, yaitu setengah
kebudayaan asing dan setengah kebudayaan setempat.

g. Milenarisasi
Milenarisasi merupakan salah satu bentuk gerakan kebangkitan, yang berusaha
mengangkat golongan masyarakat bawah yang tertindas dan telah lama
menderita dalam kedudukan sosial yang rendah dan memiliki ideologi sub
kultural yang baru.
Perubahan yang Terjadi karena Pengaruh dari Dalam
a. Sistem Pendidikan yang Maju

9
- Inovasi adalah pembauran unsur teknologi dan ekonomi dari kebudayaan
- Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alat
walaupun ide baru yang diciptakan oleh seseorang atau sekelomok orang dalam
suatu masyarakat.
- Namun, adapula pendapat lain menyatakan bahwa discovery adalah penemuan
sesuatu yang sebelumnya telah ada
- Invention adalah pendapatan atau perolehan hal-hal baru yang dilakukan
melalui usaha yang sungguh-sungguh walaupun melalui trial and error.
- Enkulturasi atau pembudayaan ialah suatu proses manusia mempelajari dan
menyesuaikan alam fikiran serta sikapnya dengan sistem norma ( meliputi
norma susila, adat, hukum dan agama) yang hidup dalam masyarakat.
b. Menghargai hasil karya orang lain
c. Adanya keterbukaan di dalam masyarakat
d. Adanya toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (deviation)
e. Penduduk yang heterogen

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

a. Keragaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat di mana terdapat perbedaan-


perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan
keyakinan, ideologi, adat kesopanan, serta situasi ekonomi.

b. Kesederajatan adalah suatu kondisi di mana dalam perbedaan dan keragaman


yang ada manusia tetap memiliki satu kedudukan yang sama dan satu tingkatan
hierarki.

c. Unsur-unsur Keragaman dalam Masyarakat Indonesia yaitu Suku Bangsa dan


Ras, Agama dan Keyakinan, Ideologi dan Politik, Tata Krama, Kesenjangan
Ekonomi serta Kesenjangan Sosial

d. Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampingkan, besar kemungkinan


tercipta masalah-masalah yang menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa,
seperti: Disharmonisasi, Perilaku diskriminatif serta Eksklusivisme, rasialis.

e. Diskriminasi adalah sikap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap


seseorang atau sekelompk orang berdasarkan ras, agama, suku, etnis,
kelompok, golongan, status, dan kelas sosial-ekonomi, jenis kelamin, kondisi
fisik tubuh, usia, orientasi seksual, pandangan ideologi dan politik, serta batas
negara dan kebangsaan seseorang.

f. Problematika diskriminasi yang timbul dan harus diwaspadai adalah adanya


disintegrasi bangsa. Dari kajian yang dilakukan terhadap berbagai kasus
disintegrasi bangsa dan bubarnya sebuah negara, dapat disimpulkan adanya
enam faktor utama yang secara gradual bisa menjadi penyebab utama proses
itu, yaitu: Kegagalan kepemimpinan, Krisis ekonomi yang akut dan

11
berlangsung lama, Krisis politik, Krisis social, Demoralisasi tentara dan polisi,
serta Intervensi asing.

3.2 Saran

Salah satu hal yang dapat dijadikan solusi adalah Bhineka Tunggal Ika
yang merupakan ungkapan yang menggambarkan masyarakat Indonesia yang
“majemuk” atau “heterogen”. Masyarakat Indonesia terwujud sebagai hasil
interaksi sosial dari banyak suku bangsa dan beraneka ragam latar belakang
kebudayaan, agama, sejarah, dan tujuan yang sama yang disebut Kebudayaan
Nasional.

Terciptanya “tunggal ika” dalam masyarakat yang “bhineka” dapat


diwujudkan melalui “integrasi kebudayaan” atau “integrasi nasional”. Dalam
hubungan ini, pengukuhan ide “tunggal ika” yang dirumuskan dalam wawasan
nusantara dengan menekankan pada aspek persatuan disegala bidang
merupakan tindakan yang positif. Namun tentu saja makna Bhineka Tunggal
Ika ini harus benar-benar dipahami dan menjadi sebuah pedoman dalam
berbangsa dan bernegara.

12
DAFTAR PUSTAKA

Arnold, Matthew. 1869. Culture and Anarchy. New York: Macmillan. Third
edition, 1882, available online. Retrieved: 2006-06-28.
Barzilai, Gad. 2003. Communities and Law: Politics and Cultures of Legahkjkjl
Identities. University of Michigan Press.
Boritt, Gabor S. 1994. Lincoln and the Economics of the American Dream.
University of Illinois Press. ISBN 978-0-252-06445-6.
Alqadrie, Syarif Ibrahin. 1999. Konflik Etnis di Ambon dan Sambas, Suatu
Tinjauan Sosiologis, Dalam: Jurnal Antropologi Tahun XXIII
Nomor 58.
Abdullah, Taufik dan AC. Van Der Leeden. 1986. Durkheim dan Pengantar
Sosiologi Moralitas, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

13

You might also like