Professional Documents
Culture Documents
KESEDERAJATAN
DI SUSUN OLEH
NPM : A2.1500008
KELAS : TI / 1A
Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ MANUSIA KERAGAMAN, DAN
KESEDERAJATAN “. Makalah yang penulis susun ini merupakan salah satu
tugas matakuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar.
Penulis menyadari, makalah yang penulis susun ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan dari berbagai
pihak. Sebagai manusia biasa, penulis berusaha dengan sebaik-baiknya dan
semaksimal mungkin, dan sebagai manusia biasa juga penulis tidak luput dari
segala kesalahan dan kekhilafan dalam menyusun makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui tentang :
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini bagi mahasiswa dan seluruh orang yang
membacanya yaitu menambah pengetahuan dan wawasan mengenai materi
keragaman dan kesederajatan manusia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2) Macam, jenis,
2) Keadaan beragam-ragam.
Ragam juga dapat diartikan bersatu hati, rukun sehingga keragaman berarti
kerukunan.
2. Makna Kesederajatan
Kesederajatan berasal dari kata derajat. Dalam kamus besar bahasa
indonesia derajat berarti : 1) Tingkatan, martabat, pangkat, 2) Gelar yang
diberikan oleh perguruan tinggi kepada mahasiswa yang telah lulus ujian.
Sederajat berarti sama tingkatannya (pangkatnya, kedudukannya) dan
kesederajatan berarti perihal kesamaan tingkatan.
3
2.2 Unsur-Unsur Keragaman Dalam Masyarakat
1. Suku bangsa dan ras
Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari sabang sampai
merauke sangat beragam. Sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya
pengelompokan besar manusia yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriah
yang sama seperti rambut, warna kulit, ukuran tubuh, mata, ukuran kepala,
dan lain sebagainya.
4. Tatakrama
Tatakrama yang dianggap arti bahasa jawa yang berarti “ adat sopan
santun, basa basi “ pada dasarnya ialah segala tindakan, perilaku, adat
istiadat, tegur sapa, ucap dan cakap sesuai kaidah atau norma tertentu.
4
5. Kesenjangan ekonomi dan sosial
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dengan
bermacam tingkat, pangkat, dan strata sosial.
5
3) Eksklusivisme, rasialis, bersumber dari superioritas diri, alasannya dapat
bermacam-macam, antara lain keyakinan bahwa secara kodrati
ras/sukunya kelompoknya lebih tinggi dari ras/suku/kelompok lain.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah yang
diakibatkan oleh pengaruh negative dari keragaman, yaitu :
1) Semangat Religius
2) Semangat Nasionalisme
3) Semangat Fluralisme
4) Dialog antar umat beragama
5) Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun konfigurasi
hubungan antar agama, media, masa, dan harmonisasinya.
Pasal 281 Ayat 2 UUD NKRI 1945 Telah menegaskan bahwa “ Setiap
orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar
apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang
bersifat diskriminatif itu “.
6
kesepakatan antar bangsa untuk dapat hidup dalam kebebasan, keadilan, dan
perdamaian.
Pada dasarnya diskriminasi tidak terjadi begitu saja, akan tetapi karena
adanya beberapa faktor penyebab antara lain adalah :
1) Kegagalan kepemimpinan
2) Krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama
3) Krisis politik
4) Krisis sosial
5) Demoralisasi tentara dan polisi
6) Interfensi asing
Terciptanya “ Tungal Ika “ dalam masyarakat “ Bhineka “ dapat diwujudkan
melalui “ Integrasi Kebudayaan “ atau “ Integrasi Nasional “.
Dalam hal ini maka tedapat teori yang menunjukkan penyebab konflik di
tengah masyarakat antara lain:
7
berbeda, perbedaan bisa dilatarbelakangi SARA bahkan pilihan ideologi
politiknya.
2. Teori identitas yang melihat bahwa konflik yang mengeras di masyarakat
tidak lain disebabkan identitas yang terancam yang sering berakar pada
hilangnya sesuatu atau penderitaan masa lalu yang tidak terselesaikan
3. Teori kesalahfahaman antar budaya, teori ini melihat konflik disebabkan
ketidakcocokan dalam cara-cara berkomunikasi diantara budaya yang
berbeda.
4. Teori transformasi yang memfokuskan pada penyebab terjadi konflik
adalah ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul sebagai masalah
sosial budaya dan ekonomi.
8
tersebut, dinamakan Penetration Violent, misalnya ketika bangsa Spanyol dan
Portugis datamg ke Amerika Latin sehingga kebudayaan maya dan inka
menjadi musnah. Selain itu masih ada jenis penetrasi lain yaitu masuknya
unsur kebudayaan asing dengan tidak sengaja dan tanpa paksaan dalam
kebudayaan setempat sehingga saling mempengaruhi, penetrasi semacam ini
disebut Penetration Pasifique, seperti masuknya agama dan kebudayaan Hindu,
Budha, Islam kedalam kebudayaan Indonesia.
d. Invasi
Invasi yaitu masuknya unsur-unsur kebudayaan asing kedalam kebudayaan
setempat dengan peperangan (Penaklukan) bangsa asing terhadap bangsa lain,
penaklukan itu pada umumnya dilanjutkan dengan penjajahan, selama masa
penjajahan itulah terjadi pemaksaan masuknya unsur-unsur asing kedalam
kebudayaan bangsa-bangsa terjajah.
e. Asimilasi
Asimilasi kebalikan dari penetrasi. Asimilasi adalah proses penyesuaian
seseorang atau kelompok orang asing terhadap kebudayaan setempat.
f. Hibridisasi
Hibridisasi adalah perubahan kebudayaan yang disebabkan oleh perkawinan
campuran antara orang asing dengan penduduk setempat. Hibridisasi umumnya
bersifat individu, walaupun tidak menutup kemungkinan perubahan akibat
perkawinan campuran meluas hingga ke lingkungan masyarakat sekelilingnya,
akibat hibridisasi ialah munculnya kebudayaan baru, yaitu setengah
kebudayaan asing dan setengah kebudayaan setempat.
g. Milenarisasi
Milenarisasi merupakan salah satu bentuk gerakan kebangkitan, yang berusaha
mengangkat golongan masyarakat bawah yang tertindas dan telah lama
menderita dalam kedudukan sosial yang rendah dan memiliki ideologi sub
kultural yang baru.
Perubahan yang Terjadi karena Pengaruh dari Dalam
a. Sistem Pendidikan yang Maju
9
- Inovasi adalah pembauran unsur teknologi dan ekonomi dari kebudayaan
- Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alat
walaupun ide baru yang diciptakan oleh seseorang atau sekelomok orang dalam
suatu masyarakat.
- Namun, adapula pendapat lain menyatakan bahwa discovery adalah penemuan
sesuatu yang sebelumnya telah ada
- Invention adalah pendapatan atau perolehan hal-hal baru yang dilakukan
melalui usaha yang sungguh-sungguh walaupun melalui trial and error.
- Enkulturasi atau pembudayaan ialah suatu proses manusia mempelajari dan
menyesuaikan alam fikiran serta sikapnya dengan sistem norma ( meliputi
norma susila, adat, hukum dan agama) yang hidup dalam masyarakat.
b. Menghargai hasil karya orang lain
c. Adanya keterbukaan di dalam masyarakat
d. Adanya toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (deviation)
e. Penduduk yang heterogen
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
11
berlangsung lama, Krisis politik, Krisis social, Demoralisasi tentara dan polisi,
serta Intervensi asing.
3.2 Saran
Salah satu hal yang dapat dijadikan solusi adalah Bhineka Tunggal Ika
yang merupakan ungkapan yang menggambarkan masyarakat Indonesia yang
“majemuk” atau “heterogen”. Masyarakat Indonesia terwujud sebagai hasil
interaksi sosial dari banyak suku bangsa dan beraneka ragam latar belakang
kebudayaan, agama, sejarah, dan tujuan yang sama yang disebut Kebudayaan
Nasional.
12
DAFTAR PUSTAKA
Arnold, Matthew. 1869. Culture and Anarchy. New York: Macmillan. Third
edition, 1882, available online. Retrieved: 2006-06-28.
Barzilai, Gad. 2003. Communities and Law: Politics and Cultures of Legahkjkjl
Identities. University of Michigan Press.
Boritt, Gabor S. 1994. Lincoln and the Economics of the American Dream.
University of Illinois Press. ISBN 978-0-252-06445-6.
Alqadrie, Syarif Ibrahin. 1999. Konflik Etnis di Ambon dan Sambas, Suatu
Tinjauan Sosiologis, Dalam: Jurnal Antropologi Tahun XXIII
Nomor 58.
Abdullah, Taufik dan AC. Van Der Leeden. 1986. Durkheim dan Pengantar
Sosiologi Moralitas, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
13