Professional Documents
Culture Documents
STATUS PASIEN
I. Identitas Pasien
Nama : An. AS
Umur : 4 tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Alamat : Metro
II. Anamnesis
Anak laki-laki usia 3 tahun diantar oleh orang tua nya ke poliklinik THT-KL
RS Ahmad Yani dengan keluhan terdapat benda asing berupa mainan roda
mobil-mobilan kecil pada telinga kanan pasien. Mainan roda mobil tersebut
dimasukan sendiri oleh pasien saat sedang bermain di teras rumah kata Ibu
Pasien. Ibu Pasien mengatakan adanya keluhan rasa tersumbat atau tidak
nyaman pada telinga kanan anaknya. Rasa gelisah juga terlihat dari pasien
sering memegang-megang telinga kananya. Kemudian ibu pasien segera
membawa anaknya ke RS Ahmad Yani untuk di lakukan tindakan ekstraksi
corpus alienum.
-
Riwayat Alergi
-
Riwayat Pekerjaan, Sosial Ekonomi dan Kebiasaan
Pasien dibiasakan bermain sendiri dengan mainanya dan tanpa pengawasan
orangtua pasien.
III. Pemeriksaan Fisik
Status generalis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : -
Nadi : 90x/ menit, tegangan cukup, regular
Nafas : 22x/ menit, teratur
Suhu :36,6oC
Edema - -
Hiperemis - -
Sikatriks - -
Retroaurikula
Fistula - -
Fluktuasi - -
Nyeri pergerakan - -
Palpasi aurikula
Nyeri tekan tragus - -
Ruang Terdapat Corpus Lapang,
Alienum hiperemis (-),
furunkel (-)
Sekret -
Serumen - Minimal
Canalis Edema -
Acustikus Jaringan granulasi -
Externa Massa -
Cholesteatoma -
Corpus alienum + (Terlihat
bewarna coklat
dan menutupi
liang telinga)
Tidak terlihat Warna putih
Mutiara, reflex
Membrana
cahaya (+) arah
Timpani
jam 5, bulging
(-), perforasi (-)
Hidung
Hidung luar Kanan Kiri
Kulit Warna sama dengan Warna sama dengan
sekitarnya sekitarnya
Nyeri Tekan, Krepitasi Nyeri tekan (-), Nyeri tekan (-), krepitasi (-)
krepitasi (-)
Ala Nasi Selulitis (-), edema (-) Selulitis (-), edema (-)
Rhinoskopi Anterior
Kanan Kiri
Cavum Nasi Lapang, perdarahan (-), corpus Lapang, perdarahan (-), corpus
alienum (-) alienum (-)
Konka Inferior Edema (-), hiperemis (-) Normotrofi, edema (-), hiperemis
(-)
Konka Media Edema (-), hiperemis (-) Normotrofi, edema (-), hiperemis
(-)
Septum Nasi Deviasi (-)
Rinoskopi Posterior
Tidak dilakukan
Cavum Oris
CAVUM ORIS Hasil Pemeriksaan
Faring
FARING Hasil Pemeriksaan
Uvula Ditengah
Tonsil
TONSIL Hasil Pemeriksaan
Pembesaran T1-T1
Kripta Tidak Melebar
Laring
Tidak dilakukan pemeriksaan
Nervus Kranilais
Tidak dilakukan pemeriksaan
Leher
PEMERIKSAAN Hasil Pemeriksaan
Tidak Dilakukan
V. RESUME
A. Anamnesis
a. Keluhan utama : Telinga kanan kemasukan benda asing sejak 1 jam
yang lalu
b. Riwayat penyakit sekarang :
Telinga terasa tersumbat
Nyeri (-), gatal (-), cairan (-)
B. Pemeriksaan Fisik
` Auris dekstra :
Canalis Acustikus Eksterna : Corpus Alienum
VI. Diagnosa Banding
-
VII. Diagnosis
Corpus Alienum Auris Desktra
VIII. Penatalaksanaan
Ekstraksi Corpus Alienum Auris Dekstra
Medikamentosa :
Ibuprofen Syr 60ml 3dd 1 pc
Cetirizine Syr 60ml 3 dd 1 Cth
IX. Edukasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 DEFINISI
Benda asing dalam suatu organ ialah benda yang berasal dari luar tubuh
atau dari dalam tubuh, yang dalam keadaan normal tidak ada. Benda asing
bervariasi, baik berupa benda mati atau benda hidup, seperti binatang,
telinga merupakan salah satu kasus gawat darurat yang utama. Kejadian
tersering adalah pada telinga bagian luar. Jika tidak ditatalaksana dengan
telinga.2
II.2 EPIDEMIOLOGI
instalasi gawat darurat THT. Insidennya mencapai 11% untuk semua kasus
telinga paling sering terjadi pada anak usia < 5 tahun, sedangkan pada
Dalam pelayanan darurat THT dari sebuah rumah sakit tersier di Sao
Paulo, terdapat 15.640 kasus dalam periode waktu Februari 2010 sampai
Januari 2011. Benda asing menyumbang 827 kunjungan, atau 5,3% dari
semua kasus. Pasien memiliki usia rata-rata 19,8 tahun dan usia rata-rata 8
tahun. Insiden lebih besar ditemukan pada individu yang berusia < 8 tahun
II.3 ETIOPATOGENESIS
Benda asing yang masuk ke liang telinga dapat berupa benda mati organik
dan non organik, atau benda hidup. 7 Pada anak kecil sering ditemukan
kacang hijau, manik, mainan, karet penghapus dan terkadang baterai. Pada
orang dewasa yang relatif sering ditemukan adalah kapas cotton bud yang
terutama pada anak. Hal ini terjadi akibat kurangnya pengawasan orang
tua terhadap anak dari benda-benda yang berisiko masuk ke liang telinga.
Faktor lainnya antara lain rasa ingin tahu (curiosity), iritasi karena otalgia,
gangguan jiwa.9
mungkin dapat mengetahui bahwa ada benda asing dalam telinganya atau
muncul dengan keluhan nyeri telinga atau telinga berair. Pasien mungkin
dapat merasakan ketidaknyamanan dan keluhan mual atau muntah jika ada
lama waktu benda tersebut sudah berada di liang telinga. Benda asing yang
baru saja masuk ke dalam telinga biasanya muncul tanpa kelainan selain
adanya benda asing tersebut yang terlihat secara langsung atau dengan
otoskopi. Nyeri atau perdarahan dapat terjadi pada benda yang melukai
liang telinga atau jika terjadi ruptur membran timpani, atau akibat usaha
dalam liang telinga. Serangga dapat merusak liang telinga atau membran
II.5 DIAGNOSIS
benda asing.12
bawah ini yang memiliki manifestasi klinis yang mirip, antara lain:11
Serumen impaction
Hematoma
Otitis eksterna
Tumor
II.7 PENATALAKSANAAN
Benda asing di liang telinga harus dikeluarkan.5 Liang telinga luar terdiri
dari bagian tulang rawan dan bagian tulang yang dilapisi oleh lapisan tipis
dari kulit dan periosteum. Bagian tulang sangat sensitif karena kulit hanya
yang sempit tersebut. Selain itu, membran timpani dapat rusak akibat
penekanan benda asing yang terlalu dalam atau akibat peralatan yang
sebagai berikut:
dan komplikasi lainnya. Jadi, irigasi tidak boleh dilakukan pada kasus
Benda asing adalah masalah yang lazim pada bidang THT, khususnya pada bidang
interaksi dengan lingkungan. Ketika anak mulai dapat merangkak dan berjalan,
anak mulai berinteraksi dengan banyak benda yang biasanya anak suka
sampai tenggorokan.
Diagnosis pada pasien yaitu corpus alieanum auris dekstra sesuia dengan keluhan
terdapat benda asing berupa roda mobil mainan pada telinga kanan pasien. Kerikil
tersebut dimasukan sendiri oleh pasien saat sedang bermain di teras rumah kata
Ibu Pasien. Ibu Pasien mengatakan adanya keluhan rasa tersumbat atau tidak
nyaman pada telinga kanan anaknya. Pasien terlihat gelisah dan selalu memegang-
megang telinga yang kemasukan roda mobil mainan. Oleh karena itu keluhan
diatas dapat ditegakkan diagnosis corpus alienum auris dekstra tanpa harus
corpus alienum diduga telah masuk dan tidak dapat dideteksi oleh otoskop.
Tatalaksana pada pasien dilakukan dengan melakukan ekstraksi pada telinga
kanan menggunakan teknik spooling dengan air hangat atau air steril
mengeluarkan benda asing tersebut. Post ekstraksi akan ada nyeri maka diberikan
ibuprofen syrup pada pasien dengan dosis 3 kali sehari 1 sendok, lalu di lain sisi
rasa gatal di terapi dengan cetirizine syrup dosis 3 kali sehari 1 sendok teh.
Edukasi kepada pasien menjadi hal penting dan utama untuk dilakukan
penatalakasanaa pencegahan dengan cara mengawasi dengan ketat anak saat
bermain dan menghindari resiko mainan-mainan yang dapat menjadi factor resiko
corpus alienum bukan hanya di telinga tetapi di hidung maupun yang melalui oral.
Sedangkan Pada pasien dewasa masalah benda asing biasanya terjadi akibat
kesengajaan atau tidak sengaja yang biasanya dapat diakibatkan oleh serangga,
ataupun benda asing lainnya. Karena benda asing bisa menjadi suatu keadaan
yang darurat maka perlu segera dilakukan tindakan untuk mengangkat benda
asing dalam THT. Pengangkatan benda asing bergantung pada faktor-faktor dari
benda asing sendiri, dokter yang kompeten dengan alat-alat yang memadai, dan
DAFTAR PUSTAKA
1. Lee KJ. Otolaryngology and Head Neck Surgery, New York ; Elsevier, 1989 :
20 - 3, 67 - 9.
2. Shambaugh GE. Surgery of the Ear, 4h ed, Tokyo ; WB Saunders Company,
1990:5-7,210-1.
3. Wright A. Anatomy and Ultrastructure of the Human Ear, Basic Science,
Dalam : Scott- Brown's Otolaryngology, 6"' ed, Vol I, Oxford ; Butterworth-
Heinemann Ltd, International Editions : 1/1/1 - /11.
4. Heim SW, Maughan KL. Foreign Body in the Ear, Nose, and Throat.
University of Virginia School of Medicine, Charlottesville, Virginia. Am Fam
Physician. 2007, Oct 15; 76(8): 1185-89. Diunduh dari:
http://www.aafp.org/afp/2007/1015/p1185.html pada tanggal 16 Juli 2011.
5. Cunha JP. Objects or insects in Ear.
http://www.medicinenet.com/objects_or_insects_in_ear/article.htm. Diunduh
pada 16 Juli 2011
6. Mattox DE, Et all. Congenital Aural Atresia ; Embryology, Pathology,
Classification, Genetic and Surgical Management. Dalam : Paparella MM.
Otolaryngology. ed 3. Vol 3. Wb. Saunders : 1191 – 4
7. Russel JD, Et all : What Cause Acute Otitis Externa ? Dalam : the Journal of
Laringology and Otology, Vol 107, No. 10, 1993: 898 - 900.
8. Boies. Penyakit Telinga Luar. Buku Ajar Penyakit Telinga, Hidung,
Tenggorokan, ed 6, Alih Bahasa Dr. Caroline Wijaya, Penerbit Buku
Kedokteran, EGC, Jakarta, 1994: 78 - 80. 28. Maqbool M. Textbook