You are on page 1of 61

You can call me Eris ^^

just my idea, and I hope can make reader happy after see my blog. Thank you :)

Sabtu, 26 Januari 2013


Makalah Hidroponik

Diposting oleh adherista prasnasetianingtyas di 16.03


Reaksi:

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini
yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “HIDROPONIK”

Makalah ini berisikan informasi tentang Pengertian Hidroponik, Macam-macam


Hidroponik, Keuntungan dan Kerugian Hidroponik, serta Cara Menanam Hidroponik.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang hidroponik.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Malang, 16 Januari 2013

Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
Halaman judul.............................................................. 1
Kata pengantar............................................................. 2
Daftar Isi.................................................................. 3
Bab 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah................................................................................. 4
1.2 Tujuan Penulisan………………………………………………………………….……………………. 4
1.3 Metode Penulisan………………………………………………………………………………………. 4
Bab 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Kelebihan Hidroponik…………………………………………………. 5
2.2 Beberapa tanaman hidroponik.……………………………………………………………... 6
2.3 Cara menanam hidroponik…….………………………………………………………………… 6
2.4 Cara-cara menanam hidroponik dengan set hidroponik…………………… 9
2.5 Perawatan tanaman hidroponik………………….…………………………………………. 13
2.6 Kelemahan tanaman hidroponik……………………………………………………………. 13
2.7 Gambar Hidroponik……………………………………………………………………………….. 14
Bab 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………………….. 15
3.2 Saran……………………………………………………………………………………………………….. 15
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………………. 15

Bab 1 pendahuluan
LATAR BELAKANG MASALAH
Sesuai dengan judul makalah ini “HIDROPONIK” maka masalah yang dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan hidroponik?
2. Bagaimana cara menanam dengan cara hidroponik?
3. Jenis tanaman apa yang memiliki nilai jual diatas rata-rata?
4. Apa keuntungan dan kelebihan menanam dengan cara hidroponik?
5. Bagaimanakah bentuk tanaman hidroponik?

TUJUAN PENULISAN
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan
dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua. Juga untuk memenuhi tugas dari
sekolah yang diberikan oleh guru IPA-Biologi SMP Negeri 14 Malang Bu.
Mardiani.

METODE PENULISAN
Penulis menggunakan metode penyaringan terperinci dari berbagai sumber
di Internet. Dengan cara menyeleksi beberapa devinisi dari hodroponik dan
lainnya, serta menambahkan beberapa dari buku pustaka. Dalam metode ini
penulis membaca buku-buku yang berkaitan denga penulisan makalah ini.

Bab 2 pembahasan

PENGERTIAN HIDROPONIK
Hidroponik berasal dari bahasa latin (hydro = air; ponos = kerja) yaitu

suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan

dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang

mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan

batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.

Bertanam secara hidroponik dapat dilakukan di rumah sebagai hobi maupun

untuk dikomersialkan.

Beberapa kelebihan bertanam dengan sistem hidroponik ini antara lain:

 Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama


yang dapat merusak tanah.
 Tanaman tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah dan
juga tidak membutuhkan tempat yang luas.
 Bisa memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan
pertumbuhannya.
 Pemakaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu dilakukan
setiap hari.
 Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena
terbebas dari kotoran dan hama.
 Lebih hemat karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari, tidak
membutuhkan lahan yang banyak, media tanaman bisa dibuat secara
bertingkat.
 Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat
terjaga.
 Tidak ada masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh
bakteri, kulat dan cacing nematod yang banyak terdapat pada tanah.
 Dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim.

Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik adalah:


1. Tanaman hortikultura :sawi, kangkung, strawberi, dan lain-lain.
2. Sayuran : sawi, tomat, wortel, brokoli, cabai, seledri, bawang
putih, bawang merah, bawang daun, selada, dan terong
3. Buah : melon, mentimun, semangka, strawberry, tomat dan
paprika
4. Tanaman hias : krisan, gerberra, anggrek, kaladium dan kaktus.

Adapun cara menanam hidroponik adalah sebagai berikut:

Penanaman secara hidroponik secara umum dilakukan dengan dua cara,


yang pertama dengan menggunakan media keras. Media yang dipergunakan, bisa
berupa sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan
lain-lain sebagai pengganti media tanah. Cara kedua adalah mengunakan larutan,
tanpa media keras untuk pertumbuhan akarnya, hanya cukup dengan larutan
bernutrisi. Cara ini dapat mengunakan teknik larutan statis atau larutan alir.
Cara penanaman yang lebih canggih telah diterapkan oleh NASA, dikenal
dengan nama Aeroponik

1. Kultur Larutan Diam


Dengan cara ini, tanaman disemai pada media tertentu yang terapung
diatas larutan nutrisi. Larutan dapat dialirkan secara perlahan atau tidak
dialirkan sama sekali. Ketinggian larutan dijaga serendah mungkin sehingga akar
tanaman berada di atas larutan, dan dengan demikian tanaman akan cukup
memperoleh oksigen. Tempat bak bisa disesuaikan dengan pertumbuhan tanaman.
Bak yang tembus pandang sebaiknya ditutup dengan bahan kedap cahaya untuk
menghindari cahaya sehingga dapat menghindari tumbuhnya lumut di dalam bak.
Untuk menghasilkan gelembung udara yang memasok oksigen dalam larutan, dapat
digunakan pompa akuarium. Ketinggian larutan harus dijaga dan apabila larutan
turun di bawah ketinggian tertentu diisi kembali dengan air atau larutan
bernurtrisi yang baru.

2. Kultur Larutan Alir


Dengan cara ini, larutan nutrisi dialirkan dari tanki secara terus menerus
melewati akar tanaman. Kultur ini lebih mudah untuk pengaturan karena larutan
bernutrisi dapat diatur dari tangki besar yang bisa dipakai untuk banyak
tanaman. Salah satu teknik yang banyak dipakai dalam penanaman
hidroponik adalah teknik lapisan nutrisi (Nutrient Film Technique, NFT). Sistem
ini menggunakan parit buatan yang terbuat dari lempengan logam tipis anti karat,
dan tanaman disemai di parit tersebut. Di sekitar saluran parit tersebut
dialirkan air mineral bernutrisi sehingga sekitar tanaman akan terbentuk lapisan
tipis yang dipakai sebagai makanan tanaman. Parit dibuat dengan aliran air yang
sangat tipis lapisannya sehingga cukup melewati akar dan menimbulkan lapisan
nutrisi disekitar akar dan terdapat oksigen yang cukup untuk tanaman.

3. Aeroponik
Dengan cara ini, akar tanaman tergantung diudara dalam ruangan yang
disemprot larutan nutrisi baik secara kontinyu maupun tidak kontinyu.
Keuntungan dari sistem ini, akar mendapatkan cukup oksigen. Sistem ini
dikenalkan pertama kali tahun 1983 oleh Richard Spooner dan menjadi salah satu
cara yang sukses dalam penanaman kentang, tomat dan sayuran berdaun kecil.
Selain itu, penggunaan nutrisi juga lebih rendah, hampir seperempat dari
kebutuhan hidroponik secara normal. NASA menjadi tertarik dengan sistem ini
karena penanganan sistem penyemprotan lebih mudah dibandingkan penangan
cairan pada ruangan tanpa gaya gravitasi seperti dalam pesawat angkasa luar.
Tanaman juga dapat dipindahkan ke media tanah atau media penanaman lainnya
tanpa berpengaruh pada kecepatan tumbuh karena penyesuaian dengan
lingkungan baru. Namun demikian sistem ini memerlukan investasi yang lebih
tinggi dibandingkan sistem hidroponik biasa

4. Kultur Media Agregat

Kultur Larutan Alir


Penanaman dengan cara ini menggunakan media tanam berupa kerikil, pasir,
arang sekam, batu bata, dan media lainnya yang disetrilkan terlebih dahulu
sebelum dipergunakan untuk mencegah adanya bakteri di media. Pemberian
nutrisi dilakukan dengan teknik mengairi media tersebut dengan pipa dari air
larutan bernutrisi yang ditampung dalam tangki atau tong besar.

Beberapa cara penanaman hidroponik dikembangkan dari kultur dasar untuk


tujuan peningkatan efisiensi. Ebb & Flow atau Flood & Drain Sub-irrigation
menggunakan tanki larutan nutrisi yang ditempatkan dibawah ketinggian tanaman
yang ditanam, dimana larutan nutris dipompakan secara berkala dan kemudian
dialirkan kembali ke tanki. Pengaliran larutan nutrisi ini dapa secara mudah
dilakuakn dengan mekanisme automatik.

Penggunaan bahan yang dapat menampung air yang relatif cukup banyak tetapi
memiliki cukup rongga yang dapar ditempati udara seperti vermiculite, perlite,
fibreglass atau pasir kasar, dikembangkan juga untuk penanaman hidroponik.
Larutan nutrisi diatur menggunakan timer dan jumlah larutan nutris yang
dialirkan dikontrol disesuaikan dengan beberapa faktor seperti temperatur,
ukuran tanaman dan bahan yang digunakan sebagai media tanaman. Cara ini
digunakan secara luas dalam penanaman sayuran seperti mentimumn dan tomat

Cara penanaman yang dikenal sebagai Deep Water Culture menumbuhkan


tanaman secara mengambang diatas larutan nutris. Tanaman ditahan
menggunakan jaring dengan akar tanaman didalam air. Larutan nutrisi aliri
gelebung udara yang memperkaya oksigen dalam larutan yang berguna bagi akar
untuk tumbuh. Pada masa awal pertumbuhan akar, larutan nutris dipompakan
melalui pembentuk gelembung untuk memperkaya kandungan oksigen didalam
larutan yang terbukti membantu pertumbughan akar dari tanaman. Metode ini
dikenal sebagai metode Bubbleponic.

CARA-CARA PENANAMAN HIDROPONIK DENGAN SET


HIDROPONIK

1. Tuangkan 20 liter air ke dalam takung hidroponik (paras air kira-kira 1 inci dari
atas takung)
2. Tutup takung dengan penutup polisterin

3. Potong Benang media dan gumpalkan (lihat gambar) dan masukkan ke dalam
setiap bakul media dan tarik untuk membuat sumbu(lihat gambar). Pastikan
lubang bakul media tertutup sepenuhnya (lihat gambar).

4. Rendam kesemua bakul media di dalam air paip (lihat gambar). Kemudian
letakkan kelapan-lapan bakul media pada lubang polisterin.
5. Semaikan tiga biji benih ke dalam tiap-tiap bakul media. Oleh kerana jangka
masa matang adalah berlainan, hanya satu jenis benih bagi setiap takung.

6. Masukkan air ke dalam bekas dengan kira-kira 20 cawan penyukat

7. Keluarkan semua baja dan baja cecair dan masukkan ke dalam satu bekas
8. Gaulkan kesemua baja dan air sehingga rata

9. Masukkan 2 cawan baja cecair tersebut ke dalam setiap takung hidroponik

10. Gaulkan bancuhan air baja hidroponik di dalam takung hidroponik


11. Tutup baki bancuhan baja hidroponik dan simpan di tempat yang tertutup
untuk kegunaan seterusnya.

Pada hari ke-7, cabutkan satu daripada benih yang telah bercambah dan biarkan
dua tumbuhan bagi setiap bakul.

PERAWATAN TANAMAN HIDROPONIK


# Pembibitan
Sangat disarankan untuk menggunakan bibit hibrida supaya mutu
buah/sayur yang dihasilkan cukup optomal

# Penyemaian
Penyemeaian sistem hidroponik bisa menggunakan bak dari kayu atau
plastik. Bak tersebut berisi campuran pasir yang sudah diayak halus, sekam
bakar, kompos dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1. Semua bahan
tersebut dicampur rata dan dimasukkan ke dalam bak dengan ketinggian sekitar
7cm. Masukkan biji tanaman dengan jarak 1x1,5 cm. Tutup tisue/karung/kain
yang telah dibasahi supaya kondisi tetap lembab. Lakukan penyiraman hanya pada
saat media tanam mulai kelihatan kering. Buka penutup setelah biji berubah
menjadi kecambah. Pindahkan ke tempat penanaman yang lebih besar bila pada
bibit telah tumbuh minimal 2 lembar daun.

# Persiapan media tanam


Syarat media tanam untuk hidroponik adalah mampu menyerap dan
menghantarkan air, tidak mudah busuk, tidak mempengaruhi pH, steril, dll. Media
tanam yang bisa digunakan dapat berupa gambut, sabut kelapa, sekam bakar,
rockwool (serabut bebatuan). Kemudian isi kantung plastik, polibag, pot plastik,
karung plastik, atau bantalan plastik dengan media tanam yang sudah disiapkan.

# Pupuk
Karena media tanam pada sistem hidroponik hanya berfungsi sebagai
pegangan akar dan perantara larutan nutrisi, untuk mencukupi kebutuhan unsur
hara makro dan mikro perlu pemupukan dalam bentuk larutan yang disiramkan ke
media tanam
Kebutuhan pupuk pada sistem hidroponik sama dengan kebutuhan pupuk pada
penanaman sistem konvensional.

KELEMAHAN HIDROPONIK
Kelemahannya adalah ketersediaan dan pemeliharaan perangkat hidroponik
agak sulit, memerlukan keterampilan khusus untuk menimbang dan meramu bahan
kimia serta investasi awal yang mahal.

GAMBAR HIDROPONIK
Bab 3 penutup
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa tanaman hidroponik adalah suatu metode

bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan

menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung


unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata,

serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah. Ada beberapa

jenis tanaman yang bias di tanam dengan sistem hidroponik antara lain jenis

tanaman holtikultura,sayuran, buah, dan tanaman hias. Yang bisa bermanfaat dan

memiliki berbagai kelebihan.

SARAN
Berdasarkan beberapa penjelasan singkat diatas, kami selaku penulis dapat

menyarankan bahwa pembaca mulai harus bisa memilih media yang terbaik untuk

tanaman di rumah. Seiring dengan marak nya penggunaan pestisida pada tanaman,

sistem hidroponik ini dapat digunakan sebagai salah satu cara yang efisien untuk

tidak menggunakan pestisida lagi dalam tanaman karena pestisida banyak

mengandung zat kimia yang akan mencemari tanah sekitar.

Kami berharap pembaca dapat memberikan kritikan yang membangun

tentang makalah pembahasan sistem menanam dengan cara hidroponik ini.

my duty

0 komentar on "Makalah Hidroponik "

Posting Komentar

Link ke posting ini

Buat sebuah Link

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Langganan: Posting Komentar (Atom)

Makalah Hidroponik

Label: my duty

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini
yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “HIDROPONIK”

Makalah ini berisikan informasi tentang Pengertian Hidroponik, Macam-macam


Hidroponik, Keuntungan dan Kerugian Hidroponik, serta Cara Menanam Hidroponik.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang hidroponik.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Malang, 16 Januari 2013

Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN
Halaman judul.............................................................. 1
Kata pengantar............................................................. 2
Daftar Isi.................................................................. 3
Bab 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah................................................................................. 4
1.2 Tujuan Penulisan………………………………………………………………….……………………. 4
1.3 Metode Penulisan………………………………………………………………………………………. 4
Bab 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Kelebihan Hidroponik…………………………………………………. 5
2.2 Beberapa tanaman hidroponik.……………………………………………………………... 6
2.3 Cara menanam hidroponik…….………………………………………………………………… 6
2.4 Cara-cara menanam hidroponik dengan set hidroponik…………………… 9
2.5 Perawatan tanaman hidroponik………………….…………………………………………. 13
2.6 Kelemahan tanaman hidroponik……………………………………………………………. 13
2.7 Gambar Hidroponik……………………………………………………………………………….. 14
Bab 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………………….. 15
3.2 Saran……………………………………………………………………………………………………….. 15
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………………. 15

Bab 1 pendahuluan
LATAR BELAKANG MASALAH
Sesuai dengan judul makalah ini “HIDROPONIK” maka masalah yang dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan hidroponik?
2. Bagaimana cara menanam dengan cara hidroponik?
3. Jenis tanaman apa yang memiliki nilai jual diatas rata-rata?
4. Apa keuntungan dan kelebihan menanam dengan cara hidroponik?
5. Bagaimanakah bentuk tanaman hidroponik?

TUJUAN PENULISAN
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan
dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua. Juga untuk memenuhi tugas dari
sekolah yang diberikan oleh guru IPA-Biologi SMP Negeri 14 Malang Bu.
Mardiani.

METODE PENULISAN
Penulis menggunakan metode penyaringan terperinci dari berbagai sumber
di Internet. Dengan cara menyeleksi beberapa devinisi dari hodroponik dan
lainnya, serta menambahkan beberapa dari buku pustaka. Dalam metode ini
penulis membaca buku-buku yang berkaitan denga penulisan makalah ini.

Bab 2 pembahasan
PENGERTIAN HIDROPONIK
Hidroponik berasal dari bahasa latin (hydro = air; ponos = kerja) yaitu

suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan

dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang

mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan

batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.

Bertanam secara hidroponik dapat dilakukan di rumah sebagai hobi maupun

untuk dikomersialkan.

Beberapa kelebihan bertanam dengan sistem hidroponik ini antara lain:

 Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama


yang dapat merusak tanah.
 Tanaman tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah dan
juga tidak membutuhkan tempat yang luas.
 Bisa memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan
pertumbuhannya.
 Pemakaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu dilakukan
setiap hari.
 Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena
terbebas dari kotoran dan hama.
 Lebih hemat karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari, tidak
membutuhkan lahan yang banyak, media tanaman bisa dibuat secara
bertingkat.
 Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat
terjaga.
 Tidak ada masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh
bakteri, kulat dan cacing nematod yang banyak terdapat pada tanah.
 Dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim.

Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik adalah:


1. Tanaman hortikultura :sawi, kangkung, strawberi, dan lain-lain.
2. Sayuran : sawi, tomat, wortel, brokoli, cabai, seledri, bawang
putih, bawang merah, bawang daun, selada, dan terong
3. Buah : melon, mentimun, semangka, strawberry, tomat dan
paprika
4. Tanaman hias : krisan, gerberra, anggrek, kaladium dan kaktus.

Adapun cara menanam hidroponik adalah sebagai berikut:

Penanaman secara hidroponik secara umum dilakukan dengan dua cara,


yang pertama dengan menggunakan media keras. Media yang dipergunakan, bisa
berupa sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan
lain-lain sebagai pengganti media tanah. Cara kedua adalah mengunakan larutan,
tanpa media keras untuk pertumbuhan akarnya, hanya cukup dengan larutan
bernutrisi. Cara ini dapat mengunakan teknik larutan statis atau larutan alir.
Cara penanaman yang lebih canggih telah diterapkan oleh NASA, dikenal
dengan nama Aeroponik

1. Kultur Larutan Diam

Dengan cara ini, tanaman disemai pada media tertentu yang terapung
diatas larutan nutrisi. Larutan dapat dialirkan secara perlahan atau tidak
dialirkan sama sekali. Ketinggian larutan dijaga serendah mungkin sehingga akar
tanaman berada di atas larutan, dan dengan demikian tanaman akan cukup
memperoleh oksigen. Tempat bak bisa disesuaikan dengan pertumbuhan tanaman.
Bak yang tembus pandang sebaiknya ditutup dengan bahan kedap cahaya untuk
menghindari cahaya sehingga dapat menghindari tumbuhnya lumut di dalam bak.
Untuk menghasilkan gelembung udara yang memasok oksigen dalam larutan, dapat
digunakan pompa akuarium. Ketinggian larutan harus dijaga dan apabila larutan
turun di bawah ketinggian tertentu diisi kembali dengan air atau larutan
bernurtrisi yang baru.

2. Kultur Larutan Alir


Dengan cara ini, larutan nutrisi dialirkan dari tanki secara terus menerus
melewati akar tanaman. Kultur ini lebih mudah untuk pengaturan karena larutan
bernutrisi dapat diatur dari tangki besar yang bisa dipakai untuk banyak
tanaman. Salah satu teknik yang banyak dipakai dalam penanaman
hidroponik adalah teknik lapisan nutrisi (Nutrient Film Technique, NFT). Sistem
ini menggunakan parit buatan yang terbuat dari lempengan logam tipis anti karat,
dan tanaman disemai di parit tersebut. Di sekitar saluran parit tersebut
dialirkan air mineral bernutrisi sehingga sekitar tanaman akan terbentuk lapisan
tipis yang dipakai sebagai makanan tanaman. Parit dibuat dengan aliran air yang
sangat tipis lapisannya sehingga cukup melewati akar dan menimbulkan lapisan
nutrisi disekitar akar dan terdapat oksigen yang cukup untuk tanaman.

3. Aeroponik
Dengan cara ini, akar tanaman tergantung diudara dalam ruangan yang
disemprot larutan nutrisi baik secara kontinyu maupun tidak kontinyu.
Keuntungan dari sistem ini, akar mendapatkan cukup oksigen. Sistem ini
dikenalkan pertama kali tahun 1983 oleh Richard Spooner dan menjadi salah satu
cara yang sukses dalam penanaman kentang, tomat dan sayuran berdaun kecil.
Selain itu, penggunaan nutrisi juga lebih rendah, hampir seperempat dari
kebutuhan hidroponik secara normal. NASA menjadi tertarik dengan sistem ini
karena penanganan sistem penyemprotan lebih mudah dibandingkan penangan
cairan pada ruangan tanpa gaya gravitasi seperti dalam pesawat angkasa luar.
Tanaman juga dapat dipindahkan ke media tanah atau media penanaman lainnya
tanpa berpengaruh pada kecepatan tumbuh karena penyesuaian dengan
lingkungan baru. Namun demikian sistem ini memerlukan investasi yang lebih
tinggi dibandingkan sistem hidroponik biasa

4. Kultur Media Agregat

Kultur Larutan Alir


Penanaman dengan cara ini menggunakan media tanam berupa kerikil, pasir,
arang sekam, batu bata, dan media lainnya yang disetrilkan terlebih dahulu
sebelum dipergunakan untuk mencegah adanya bakteri di media. Pemberian
nutrisi dilakukan dengan teknik mengairi media tersebut dengan pipa dari air
larutan bernutrisi yang ditampung dalam tangki atau tong besar.
Beberapa cara penanaman hidroponik dikembangkan dari kultur dasar untuk
tujuan peningkatan efisiensi. Ebb & Flow atau Flood & Drain Sub-irrigation
menggunakan tanki larutan nutrisi yang ditempatkan dibawah ketinggian tanaman
yang ditanam, dimana larutan nutris dipompakan secara berkala dan kemudian
dialirkan kembali ke tanki. Pengaliran larutan nutrisi ini dapa secara mudah
dilakuakn dengan mekanisme automatik.

Penggunaan bahan yang dapat menampung air yang relatif cukup banyak tetapi
memiliki cukup rongga yang dapar ditempati udara seperti vermiculite, perlite,
fibreglass atau pasir kasar, dikembangkan juga untuk penanaman hidroponik.
Larutan nutrisi diatur menggunakan timer dan jumlah larutan nutris yang
dialirkan dikontrol disesuaikan dengan beberapa faktor seperti temperatur,
ukuran tanaman dan bahan yang digunakan sebagai media tanaman. Cara ini
digunakan secara luas dalam penanaman sayuran seperti mentimumn dan tomat

Cara penanaman yang dikenal sebagai Deep Water Culture menumbuhkan


tanaman secara mengambang diatas larutan nutris. Tanaman ditahan
menggunakan jaring dengan akar tanaman didalam air. Larutan nutrisi aliri
gelebung udara yang memperkaya oksigen dalam larutan yang berguna bagi akar
untuk tumbuh. Pada masa awal pertumbuhan akar, larutan nutris dipompakan
melalui pembentuk gelembung untuk memperkaya kandungan oksigen didalam
larutan yang terbukti membantu pertumbughan akar dari tanaman. Metode ini
dikenal sebagai metode Bubbleponic.

CARA-CARA PENANAMAN HIDROPONIK DENGAN SET


HIDROPONIK
1. Tuangkan 20 liter air ke dalam takung hidroponik (paras air kira-kira 1 inci dari
atas takung)

2. Tutup takung dengan penutup polisterin

3. Potong Benang media dan gumpalkan (lihat gambar) dan masukkan ke dalam
setiap bakul media dan tarik untuk membuat sumbu(lihat gambar). Pastikan
lubang bakul media tertutup sepenuhnya (lihat gambar).
4. Rendam kesemua bakul media di dalam air paip (lihat gambar). Kemudian
letakkan kelapan-lapan bakul media pada lubang polisterin.

5. Semaikan tiga biji benih ke dalam tiap-tiap bakul media. Oleh kerana jangka
masa matang adalah berlainan, hanya satu jenis benih bagi setiap takung.

6. Masukkan air ke dalam bekas dengan kira-kira 20 cawan penyukat


7. Keluarkan semua baja dan baja cecair dan masukkan ke dalam satu bekas

8. Gaulkan kesemua baja dan air sehingga rata

9. Masukkan 2 cawan baja cecair tersebut ke dalam setiap takung hidroponik


10. Gaulkan bancuhan air baja hidroponik di dalam takung hidroponik

11. Tutup baki bancuhan baja hidroponik dan simpan di tempat yang tertutup
untuk kegunaan seterusnya.

Pada hari ke-7, cabutkan satu daripada benih yang telah bercambah dan biarkan
dua tumbuhan bagi setiap bakul.

PERAWATAN TANAMAN HIDROPONIK


# Pembibitan
Sangat disarankan untuk menggunakan bibit hibrida supaya mutu
buah/sayur yang dihasilkan cukup optomal
# Penyemaian
Penyemeaian sistem hidroponik bisa menggunakan bak dari kayu atau
plastik. Bak tersebut berisi campuran pasir yang sudah diayak halus, sekam
bakar, kompos dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1. Semua bahan
tersebut dicampur rata dan dimasukkan ke dalam bak dengan ketinggian sekitar
7cm. Masukkan biji tanaman dengan jarak 1x1,5 cm. Tutup tisue/karung/kain
yang telah dibasahi supaya kondisi tetap lembab. Lakukan penyiraman hanya pada
saat media tanam mulai kelihatan kering. Buka penutup setelah biji berubah
menjadi kecambah. Pindahkan ke tempat penanaman yang lebih besar bila pada
bibit telah tumbuh minimal 2 lembar daun.

# Persiapan media tanam


Syarat media tanam untuk hidroponik adalah mampu menyerap dan
menghantarkan air, tidak mudah busuk, tidak mempengaruhi pH, steril, dll. Media
tanam yang bisa digunakan dapat berupa gambut, sabut kelapa, sekam bakar,
rockwool (serabut bebatuan). Kemudian isi kantung plastik, polibag, pot plastik,
karung plastik, atau bantalan plastik dengan media tanam yang sudah disiapkan.

# Pupuk
Karena media tanam pada sistem hidroponik hanya berfungsi sebagai
pegangan akar dan perantara larutan nutrisi, untuk mencukupi kebutuhan unsur
hara makro dan mikro perlu pemupukan dalam bentuk larutan yang disiramkan ke
media tanam
Kebutuhan pupuk pada sistem hidroponik sama dengan kebutuhan pupuk pada
penanaman sistem konvensional.

KELEMAHAN HIDROPONIK
Kelemahannya adalah ketersediaan dan pemeliharaan perangkat hidroponik
agak sulit, memerlukan keterampilan khusus untuk menimbang dan meramu bahan
kimia serta investasi awal yang mahal.

GAMBAR HIDROPONIK
You can call me Eris ^^
just my idea, and I hope can make reader happy after see my blog. Thank you :)

Sabtu, 26 Januari 2013


Makalah Hidroponik

Diposting oleh adherista prasnasetianingtyas di 16.03


Reaksi:

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini
yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “HIDROPONIK”
Makalah ini berisikan informasi tentang Pengertian Hidroponik, Macam-macam
Hidroponik, Keuntungan dan Kerugian Hidroponik, serta Cara Menanam Hidroponik.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang hidroponik.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Malang, 16 Januari 2013

Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN
Halaman judul.............................................................. 1
Kata pengantar............................................................. 2
Daftar Isi.................................................................. 3
Bab 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah................................................................................. 4
1.2 Tujuan Penulisan………………………………………………………………….……………………. 4
1.3 Metode Penulisan………………………………………………………………………………………. 4
Bab 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Kelebihan Hidroponik…………………………………………………. 5
2.2 Beberapa tanaman hidroponik.……………………………………………………………... 6
2.3 Cara menanam hidroponik…….………………………………………………………………… 6
2.4 Cara-cara menanam hidroponik dengan set hidroponik…………………… 9
2.5 Perawatan tanaman hidroponik………………….…………………………………………. 13
2.6 Kelemahan tanaman hidroponik……………………………………………………………. 13
2.7 Gambar Hidroponik……………………………………………………………………………….. 14
Bab 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………………….. 15
3.2 Saran……………………………………………………………………………………………………….. 15
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………………. 15

Bab 1 pendahuluan
LATAR BELAKANG MASALAH
Sesuai dengan judul makalah ini “HIDROPONIK” maka masalah yang dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan hidroponik?
2. Bagaimana cara menanam dengan cara hidroponik?
3. Jenis tanaman apa yang memiliki nilai jual diatas rata-rata?
4. Apa keuntungan dan kelebihan menanam dengan cara hidroponik?
5. Bagaimanakah bentuk tanaman hidroponik?

TUJUAN PENULISAN
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan
dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua. Juga untuk memenuhi tugas dari
sekolah yang diberikan oleh guru IPA-Biologi SMP Negeri 14 Malang Bu.
Mardiani.

METODE PENULISAN
Penulis menggunakan metode penyaringan terperinci dari berbagai sumber
di Internet. Dengan cara menyeleksi beberapa devinisi dari hodroponik dan
lainnya, serta menambahkan beberapa dari buku pustaka. Dalam metode ini
penulis membaca buku-buku yang berkaitan denga penulisan makalah ini.

Bab 2 pembahasan

PENGERTIAN HIDROPONIK
Hidroponik berasal dari bahasa latin (hydro = air; ponos = kerja) yaitu

suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan

dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang

mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan

batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.

Bertanam secara hidroponik dapat dilakukan di rumah sebagai hobi maupun

untuk dikomersialkan.

Beberapa kelebihan bertanam dengan sistem hidroponik ini antara lain:

 Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama


yang dapat merusak tanah.
 Tanaman tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah dan
juga tidak membutuhkan tempat yang luas.
 Bisa memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan
pertumbuhannya.
 Pemakaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu dilakukan
setiap hari.
 Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena
terbebas dari kotoran dan hama.
 Lebih hemat karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari, tidak
membutuhkan lahan yang banyak, media tanaman bisa dibuat secara
bertingkat.
 Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat
terjaga.
 Tidak ada masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh
bakteri, kulat dan cacing nematod yang banyak terdapat pada tanah.
 Dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim.

Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik adalah:


1. Tanaman hortikultura :sawi, kangkung, strawberi, dan lain-lain.
2. Sayuran : sawi, tomat, wortel, brokoli, cabai, seledri, bawang
putih, bawang merah, bawang daun, selada, dan terong
3. Buah : melon, mentimun, semangka, strawberry, tomat dan
paprika
4. Tanaman hias : krisan, gerberra, anggrek, kaladium dan kaktus.

Adapun cara menanam hidroponik adalah sebagai berikut:

Penanaman secara hidroponik secara umum dilakukan dengan dua cara,


yang pertama dengan menggunakan media keras. Media yang dipergunakan, bisa
berupa sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan
lain-lain sebagai pengganti media tanah. Cara kedua adalah mengunakan larutan,
tanpa media keras untuk pertumbuhan akarnya, hanya cukup dengan larutan
bernutrisi. Cara ini dapat mengunakan teknik larutan statis atau larutan alir.
Cara penanaman yang lebih canggih telah diterapkan oleh NASA, dikenal
dengan nama Aeroponik

1. Kultur Larutan Diam

Dengan cara ini, tanaman disemai pada media tertentu yang terapung
diatas larutan nutrisi. Larutan dapat dialirkan secara perlahan atau tidak
dialirkan sama sekali. Ketinggian larutan dijaga serendah mungkin sehingga akar
tanaman berada di atas larutan, dan dengan demikian tanaman akan cukup
memperoleh oksigen. Tempat bak bisa disesuaikan dengan pertumbuhan tanaman.
Bak yang tembus pandang sebaiknya ditutup dengan bahan kedap cahaya untuk
menghindari cahaya sehingga dapat menghindari tumbuhnya lumut di dalam bak.
Untuk menghasilkan gelembung udara yang memasok oksigen dalam larutan, dapat
digunakan pompa akuarium. Ketinggian larutan harus dijaga dan apabila larutan
turun di bawah ketinggian tertentu diisi kembali dengan air atau larutan
bernurtrisi yang baru.

2. Kultur Larutan Alir


Dengan cara ini, larutan nutrisi dialirkan dari tanki secara terus menerus
melewati akar tanaman. Kultur ini lebih mudah untuk pengaturan karena larutan
bernutrisi dapat diatur dari tangki besar yang bisa dipakai untuk banyak
tanaman. Salah satu teknik yang banyak dipakai dalam penanaman
hidroponik adalah teknik lapisan nutrisi (Nutrient Film Technique, NFT). Sistem
ini menggunakan parit buatan yang terbuat dari lempengan logam tipis anti karat,
dan tanaman disemai di parit tersebut. Di sekitar saluran parit tersebut
dialirkan air mineral bernutrisi sehingga sekitar tanaman akan terbentuk lapisan
tipis yang dipakai sebagai makanan tanaman. Parit dibuat dengan aliran air yang
sangat tipis lapisannya sehingga cukup melewati akar dan menimbulkan lapisan
nutrisi disekitar akar dan terdapat oksigen yang cukup untuk tanaman.

3. Aeroponik
Dengan cara ini, akar tanaman tergantung diudara dalam ruangan yang
disemprot larutan nutrisi baik secara kontinyu maupun tidak kontinyu.
Keuntungan dari sistem ini, akar mendapatkan cukup oksigen. Sistem ini
dikenalkan pertama kali tahun 1983 oleh Richard Spooner dan menjadi salah satu
cara yang sukses dalam penanaman kentang, tomat dan sayuran berdaun kecil.
Selain itu, penggunaan nutrisi juga lebih rendah, hampir seperempat dari
kebutuhan hidroponik secara normal. NASA menjadi tertarik dengan sistem ini
karena penanganan sistem penyemprotan lebih mudah dibandingkan penangan
cairan pada ruangan tanpa gaya gravitasi seperti dalam pesawat angkasa luar.
Tanaman juga dapat dipindahkan ke media tanah atau media penanaman lainnya
tanpa berpengaruh pada kecepatan tumbuh karena penyesuaian dengan
lingkungan baru. Namun demikian sistem ini memerlukan investasi yang lebih
tinggi dibandingkan sistem hidroponik biasa

4. Kultur Media Agregat

Kultur Larutan Alir


Penanaman dengan cara ini menggunakan media tanam berupa kerikil, pasir,
arang sekam, batu bata, dan media lainnya yang disetrilkan terlebih dahulu
sebelum dipergunakan untuk mencegah adanya bakteri di media. Pemberian
nutrisi dilakukan dengan teknik mengairi media tersebut dengan pipa dari air
larutan bernutrisi yang ditampung dalam tangki atau tong besar.
Beberapa cara penanaman hidroponik dikembangkan dari kultur dasar untuk
tujuan peningkatan efisiensi. Ebb & Flow atau Flood & Drain Sub-irrigation
menggunakan tanki larutan nutrisi yang ditempatkan dibawah ketinggian tanaman
yang ditanam, dimana larutan nutris dipompakan secara berkala dan kemudian
dialirkan kembali ke tanki. Pengaliran larutan nutrisi ini dapa secara mudah
dilakuakn dengan mekanisme automatik.

Penggunaan bahan yang dapat menampung air yang relatif cukup banyak tetapi
memiliki cukup rongga yang dapar ditempati udara seperti vermiculite, perlite,
fibreglass atau pasir kasar, dikembangkan juga untuk penanaman hidroponik.
Larutan nutrisi diatur menggunakan timer dan jumlah larutan nutris yang
dialirkan dikontrol disesuaikan dengan beberapa faktor seperti temperatur,
ukuran tanaman dan bahan yang digunakan sebagai media tanaman. Cara ini
digunakan secara luas dalam penanaman sayuran seperti mentimumn dan tomat

Cara penanaman yang dikenal sebagai Deep Water Culture menumbuhkan


tanaman secara mengambang diatas larutan nutris. Tanaman ditahan
menggunakan jaring dengan akar tanaman didalam air. Larutan nutrisi aliri
gelebung udara yang memperkaya oksigen dalam larutan yang berguna bagi akar
untuk tumbuh. Pada masa awal pertumbuhan akar, larutan nutris dipompakan
melalui pembentuk gelembung untuk memperkaya kandungan oksigen didalam
larutan yang terbukti membantu pertumbughan akar dari tanaman. Metode ini
dikenal sebagai metode Bubbleponic.

CARA-CARA PENANAMAN HIDROPONIK DENGAN SET


HIDROPONIK
1. Tuangkan 20 liter air ke dalam takung hidroponik (paras air kira-kira 1 inci dari
atas takung)

2. Tutup takung dengan penutup polisterin

3. Potong Benang media dan gumpalkan (lihat gambar) dan masukkan ke dalam
setiap bakul media dan tarik untuk membuat sumbu(lihat gambar). Pastikan
lubang bakul media tertutup sepenuhnya (lihat gambar).
4. Rendam kesemua bakul media di dalam air paip (lihat gambar). Kemudian
letakkan kelapan-lapan bakul media pada lubang polisterin.

5. Semaikan tiga biji benih ke dalam tiap-tiap bakul media. Oleh kerana jangka
masa matang adalah berlainan, hanya satu jenis benih bagi setiap takung.

6. Masukkan air ke dalam bekas dengan kira-kira 20 cawan penyukat


7. Keluarkan semua baja dan baja cecair dan masukkan ke dalam satu bekas

8. Gaulkan kesemua baja dan air sehingga rata

9. Masukkan 2 cawan baja cecair tersebut ke dalam setiap takung hidroponik


10. Gaulkan bancuhan air baja hidroponik di dalam takung hidroponik

11. Tutup baki bancuhan baja hidroponik dan simpan di tempat yang tertutup
untuk kegunaan seterusnya.

Pada hari ke-7, cabutkan satu daripada benih yang telah bercambah dan biarkan
dua tumbuhan bagi setiap bakul.

PERAWATAN TANAMAN HIDROPONIK


# Pembibitan
Sangat disarankan untuk menggunakan bibit hibrida supaya mutu
buah/sayur yang dihasilkan cukup optomal
# Penyemaian
Penyemeaian sistem hidroponik bisa menggunakan bak dari kayu atau
plastik. Bak tersebut berisi campuran pasir yang sudah diayak halus, sekam
bakar, kompos dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1. Semua bahan
tersebut dicampur rata dan dimasukkan ke dalam bak dengan ketinggian sekitar
7cm. Masukkan biji tanaman dengan jarak 1x1,5 cm. Tutup tisue/karung/kain
yang telah dibasahi supaya kondisi tetap lembab. Lakukan penyiraman hanya pada
saat media tanam mulai kelihatan kering. Buka penutup setelah biji berubah
menjadi kecambah. Pindahkan ke tempat penanaman yang lebih besar bila pada
bibit telah tumbuh minimal 2 lembar daun.

# Persiapan media tanam


Syarat media tanam untuk hidroponik adalah mampu menyerap dan
menghantarkan air, tidak mudah busuk, tidak mempengaruhi pH, steril, dll. Media
tanam yang bisa digunakan dapat berupa gambut, sabut kelapa, sekam bakar,
rockwool (serabut bebatuan). Kemudian isi kantung plastik, polibag, pot plastik,
karung plastik, atau bantalan plastik dengan media tanam yang sudah disiapkan.

# Pupuk
Karena media tanam pada sistem hidroponik hanya berfungsi sebagai
pegangan akar dan perantara larutan nutrisi, untuk mencukupi kebutuhan unsur
hara makro dan mikro perlu pemupukan dalam bentuk larutan yang disiramkan ke
media tanam
Kebutuhan pupuk pada sistem hidroponik sama dengan kebutuhan pupuk pada
penanaman sistem konvensional.

KELEMAHAN HIDROPONIK
Kelemahannya adalah ketersediaan dan pemeliharaan perangkat hidroponik
agak sulit, memerlukan keterampilan khusus untuk menimbang dan meramu bahan
kimia serta investasi awal yang mahal.

GAMBAR HIDROPONIK
Bab 3 penutup
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa tanaman hidroponik adalah suatu metode

bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan

menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung


unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata,

serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah. Ada beberapa

jenis tanaman yang bias di tanam dengan sistem hidroponik antara lain jenis

tanaman holtikultura,sayuran, buah, dan tanaman hias. Yang bisa bermanfaat dan

memiliki berbagai kelebihan.

SARAN
Berdasarkan beberapa penjelasan singkat diatas, kami selaku penulis dapat

menyarankan bahwa pembaca mulai harus bisa memilih media yang terbaik untuk

tanaman di rumah. Seiring dengan marak nya penggunaan pestisida pada tanaman,

sistem hidroponik ini dapat digunakan sebagai salah satu cara yang efisien untuk

tidak menggunakan pestisida lagi dalam tanaman karena pestisida banyak

mengandung zat kimia yang akan mencemari tanah sekitar.

Kami berharap pembaca dapat memberikan kritikan yang membangun

tentang makalah pembahasan sistem menanam dengan cara hidroponik ini.

my duty

0 komentar on "Makalah Hidroponik "

Posting Komentar

Link ke posting ini

Buat sebuah Link

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Langganan: Posting Komentar (Atom)

Makalah Hidroponik

Label: my duty

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini
yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “HIDROPONIK”

Makalah ini berisikan informasi tentang Pengertian Hidroponik, Macam-macam


Hidroponik, Keuntungan dan Kerugian Hidroponik, serta Cara Menanam Hidroponik.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang hidroponik.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Malang, 16 Januari 2013

Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN
Halaman judul.............................................................. 1
Kata pengantar............................................................. 2
Daftar Isi.................................................................. 3
Bab 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah................................................................................. 4
1.2 Tujuan Penulisan………………………………………………………………….……………………. 4
1.3 Metode Penulisan………………………………………………………………………………………. 4
Bab 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Kelebihan Hidroponik…………………………………………………. 5
2.2 Beberapa tanaman hidroponik.……………………………………………………………... 6
2.3 Cara menanam hidroponik…….………………………………………………………………… 6
2.4 Cara-cara menanam hidroponik dengan set hidroponik…………………… 9
2.5 Perawatan tanaman hidroponik………………….…………………………………………. 13
2.6 Kelemahan tanaman hidroponik……………………………………………………………. 13
2.7 Gambar Hidroponik……………………………………………………………………………….. 14
Bab 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………………….. 15
3.2 Saran……………………………………………………………………………………………………….. 15
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………………. 15

Bab 1 pendahuluan
LATAR BELAKANG MASALAH
Sesuai dengan judul makalah ini “HIDROPONIK” maka masalah yang dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan hidroponik?
2. Bagaimana cara menanam dengan cara hidroponik?
3. Jenis tanaman apa yang memiliki nilai jual diatas rata-rata?
4. Apa keuntungan dan kelebihan menanam dengan cara hidroponik?
5. Bagaimanakah bentuk tanaman hidroponik?

TUJUAN PENULISAN
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan
dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua. Juga untuk memenuhi tugas dari
sekolah yang diberikan oleh guru IPA-Biologi SMP Negeri 14 Malang Bu.
Mardiani.

METODE PENULISAN
Penulis menggunakan metode penyaringan terperinci dari berbagai sumber
di Internet. Dengan cara menyeleksi beberapa devinisi dari hodroponik dan
lainnya, serta menambahkan beberapa dari buku pustaka. Dalam metode ini
penulis membaca buku-buku yang berkaitan denga penulisan makalah ini.

Bab 2 pembahasan
PENGERTIAN HIDROPONIK
Hidroponik berasal dari bahasa latin (hydro = air; ponos = kerja) yaitu

suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan

dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang

mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan

batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.

Bertanam secara hidroponik dapat dilakukan di rumah sebagai hobi maupun

untuk dikomersialkan.

Beberapa kelebihan bertanam dengan sistem hidroponik ini antara lain:

 Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama


yang dapat merusak tanah.
 Tanaman tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah dan
juga tidak membutuhkan tempat yang luas.
 Bisa memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan
pertumbuhannya.
 Pemakaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu dilakukan
setiap hari.
 Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena
terbebas dari kotoran dan hama.
 Lebih hemat karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari, tidak
membutuhkan lahan yang banyak, media tanaman bisa dibuat secara
bertingkat.
 Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat
terjaga.
 Tidak ada masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh
bakteri, kulat dan cacing nematod yang banyak terdapat pada tanah.
 Dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim.

Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik adalah:


1. Tanaman hortikultura :sawi, kangkung, strawberi, dan lain-lain.
2. Sayuran : sawi, tomat, wortel, brokoli, cabai, seledri, bawang
putih, bawang merah, bawang daun, selada, dan terong
3. Buah : melon, mentimun, semangka, strawberry, tomat dan
paprika
4. Tanaman hias : krisan, gerberra, anggrek, kaladium dan kaktus.

Adapun cara menanam hidroponik adalah sebagai berikut:

Penanaman secara hidroponik secara umum dilakukan dengan dua cara,


yang pertama dengan menggunakan media keras. Media yang dipergunakan, bisa
berupa sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan
lain-lain sebagai pengganti media tanah. Cara kedua adalah mengunakan larutan,
tanpa media keras untuk pertumbuhan akarnya, hanya cukup dengan larutan
bernutrisi. Cara ini dapat mengunakan teknik larutan statis atau larutan alir.
Cara penanaman yang lebih canggih telah diterapkan oleh NASA, dikenal
dengan nama Aeroponik

1. Kultur Larutan Diam

Dengan cara ini, tanaman disemai pada media tertentu yang terapung
diatas larutan nutrisi. Larutan dapat dialirkan secara perlahan atau tidak
dialirkan sama sekali. Ketinggian larutan dijaga serendah mungkin sehingga akar
tanaman berada di atas larutan, dan dengan demikian tanaman akan cukup
memperoleh oksigen. Tempat bak bisa disesuaikan dengan pertumbuhan tanaman.
Bak yang tembus pandang sebaiknya ditutup dengan bahan kedap cahaya untuk
menghindari cahaya sehingga dapat menghindari tumbuhnya lumut di dalam bak.
Untuk menghasilkan gelembung udara yang memasok oksigen dalam larutan, dapat
digunakan pompa akuarium. Ketinggian larutan harus dijaga dan apabila larutan
turun di bawah ketinggian tertentu diisi kembali dengan air atau larutan
bernurtrisi yang baru.

2. Kultur Larutan Alir


Dengan cara ini, larutan nutrisi dialirkan dari tanki secara terus menerus
melewati akar tanaman. Kultur ini lebih mudah untuk pengaturan karena larutan
bernutrisi dapat diatur dari tangki besar yang bisa dipakai untuk banyak
tanaman. Salah satu teknik yang banyak dipakai dalam penanaman
hidroponik adalah teknik lapisan nutrisi (Nutrient Film Technique, NFT). Sistem
ini menggunakan parit buatan yang terbuat dari lempengan logam tipis anti karat,
dan tanaman disemai di parit tersebut. Di sekitar saluran parit tersebut
dialirkan air mineral bernutrisi sehingga sekitar tanaman akan terbentuk lapisan
tipis yang dipakai sebagai makanan tanaman. Parit dibuat dengan aliran air yang
sangat tipis lapisannya sehingga cukup melewati akar dan menimbulkan lapisan
nutrisi disekitar akar dan terdapat oksigen yang cukup untuk tanaman.

3. Aeroponik
Dengan cara ini, akar tanaman tergantung diudara dalam ruangan yang
disemprot larutan nutrisi baik secara kontinyu maupun tidak kontinyu.
Keuntungan dari sistem ini, akar mendapatkan cukup oksigen. Sistem ini
dikenalkan pertama kali tahun 1983 oleh Richard Spooner dan menjadi salah satu
cara yang sukses dalam penanaman kentang, tomat dan sayuran berdaun kecil.
Selain itu, penggunaan nutrisi juga lebih rendah, hampir seperempat dari
kebutuhan hidroponik secara normal. NASA menjadi tertarik dengan sistem ini
karena penanganan sistem penyemprotan lebih mudah dibandingkan penangan
cairan pada ruangan tanpa gaya gravitasi seperti dalam pesawat angkasa luar.
Tanaman juga dapat dipindahkan ke media tanah atau media penanaman lainnya
tanpa berpengaruh pada kecepatan tumbuh karena penyesuaian dengan
lingkungan baru. Namun demikian sistem ini memerlukan investasi yang lebih
tinggi dibandingkan sistem hidroponik biasa

4. Kultur Media Agregat

Kultur Larutan Alir


Penanaman dengan cara ini menggunakan media tanam berupa kerikil, pasir,
arang sekam, batu bata, dan media lainnya yang disetrilkan terlebih dahulu
sebelum dipergunakan untuk mencegah adanya bakteri di media. Pemberian
nutrisi dilakukan dengan teknik mengairi media tersebut dengan pipa dari air
larutan bernutrisi yang ditampung dalam tangki atau tong besar.
Beberapa cara penanaman hidroponik dikembangkan dari kultur dasar untuk
tujuan peningkatan efisiensi. Ebb & Flow atau Flood & Drain Sub-irrigation
menggunakan tanki larutan nutrisi yang ditempatkan dibawah ketinggian tanaman
yang ditanam, dimana larutan nutris dipompakan secara berkala dan kemudian
dialirkan kembali ke tanki. Pengaliran larutan nutrisi ini dapa secara mudah
dilakuakn dengan mekanisme automatik.

Penggunaan bahan yang dapat menampung air yang relatif cukup banyak tetapi
memiliki cukup rongga yang dapar ditempati udara seperti vermiculite, perlite,
fibreglass atau pasir kasar, dikembangkan juga untuk penanaman hidroponik.
Larutan nutrisi diatur menggunakan timer dan jumlah larutan nutris yang
dialirkan dikontrol disesuaikan dengan beberapa faktor seperti temperatur,
ukuran tanaman dan bahan yang digunakan sebagai media tanaman. Cara ini
digunakan secara luas dalam penanaman sayuran seperti mentimumn dan tomat

Cara penanaman yang dikenal sebagai Deep Water Culture menumbuhkan


tanaman secara mengambang diatas larutan nutris. Tanaman ditahan
menggunakan jaring dengan akar tanaman didalam air. Larutan nutrisi aliri
gelebung udara yang memperkaya oksigen dalam larutan yang berguna bagi akar
untuk tumbuh. Pada masa awal pertumbuhan akar, larutan nutris dipompakan
melalui pembentuk gelembung untuk memperkaya kandungan oksigen didalam
larutan yang terbukti membantu pertumbughan akar dari tanaman. Metode ini
dikenal sebagai metode Bubbleponic.

CARA-CARA PENANAMAN HIDROPONIK DENGAN SET


HIDROPONIK
1. Tuangkan 20 liter air ke dalam takung hidroponik (paras air kira-kira 1 inci dari
atas takung)

2. Tutup takung dengan penutup polisterin

3. Potong Benang media dan gumpalkan (lihat gambar) dan masukkan ke dalam
setiap bakul media dan tarik untuk membuat sumbu(lihat gambar). Pastikan
lubang bakul media tertutup sepenuhnya (lihat gambar).
4. Rendam kesemua bakul media di dalam air paip (lihat gambar). Kemudian
letakkan kelapan-lapan bakul media pada lubang polisterin.

5. Semaikan tiga biji benih ke dalam tiap-tiap bakul media. Oleh kerana jangka
masa matang adalah berlainan, hanya satu jenis benih bagi setiap takung.

6. Masukkan air ke dalam bekas dengan kira-kira 20 cawan penyukat


7. Keluarkan semua baja dan baja cecair dan masukkan ke dalam satu bekas

8. Gaulkan kesemua baja dan air sehingga rata

9. Masukkan 2 cawan baja cecair tersebut ke dalam setiap takung hidroponik


10. Gaulkan bancuhan air baja hidroponik di dalam takung hidroponik

11. Tutup baki bancuhan baja hidroponik dan simpan di tempat yang tertutup
untuk kegunaan seterusnya.

Pada hari ke-7, cabutkan satu daripada benih yang telah bercambah dan biarkan
dua tumbuhan bagi setiap bakul.

PERAWATAN TANAMAN HIDROPONIK


# Pembibitan
Sangat disarankan untuk menggunakan bibit hibrida supaya mutu
buah/sayur yang dihasilkan cukup optomal
# Penyemaian
Penyemeaian sistem hidroponik bisa menggunakan bak dari kayu atau
plastik. Bak tersebut berisi campuran pasir yang sudah diayak halus, sekam
bakar, kompos dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1. Semua bahan
tersebut dicampur rata dan dimasukkan ke dalam bak dengan ketinggian sekitar
7cm. Masukkan biji tanaman dengan jarak 1x1,5 cm. Tutup tisue/karung/kain
yang telah dibasahi supaya kondisi tetap lembab. Lakukan penyiraman hanya pada
saat media tanam mulai kelihatan kering. Buka penutup setelah biji berubah
menjadi kecambah. Pindahkan ke tempat penanaman yang lebih besar bila pada
bibit telah tumbuh minimal 2 lembar daun.

# Persiapan media tanam


Syarat media tanam untuk hidroponik adalah mampu menyerap dan
menghantarkan air, tidak mudah busuk, tidak mempengaruhi pH, steril, dll. Media
tanam yang bisa digunakan dapat berupa gambut, sabut kelapa, sekam bakar,
rockwool (serabut bebatuan). Kemudian isi kantung plastik, polibag, pot plastik,
karung plastik, atau bantalan plastik dengan media tanam yang sudah disiapkan.

# Pupuk
Karena media tanam pada sistem hidroponik hanya berfungsi sebagai
pegangan akar dan perantara larutan nutrisi, untuk mencukupi kebutuhan unsur
hara makro dan mikro perlu pemupukan dalam bentuk larutan yang disiramkan ke
media tanam
Kebutuhan pupuk pada sistem hidroponik sama dengan kebutuhan pupuk pada
penanaman sistem konvensional.

KELEMAHAN HIDROPONIK
Kelemahannya adalah ketersediaan dan pemeliharaan perangkat hidroponik
agak sulit, memerlukan keterampilan khusus untuk menimbang dan meramu bahan
kimia serta investasi awal yang mahal.

GAMBAR HIDROPONIK
Bab 3 penutup
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa tanaman hidroponik adalah suatu metode

bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan

menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung


unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata,

serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah. Ada beberapa

jenis tanaman yang bias di tanam dengan sistem hidroponik antara lain jenis

tanaman holtikultura,sayuran, buah, dan tanaman hias. Yang bisa bermanfaat dan

memiliki berbagai kelebihan.

SARAN
Berdasarkan beberapa penjelasan singkat diatas, kami selaku penulis dapat

menyarankan bahwa pembaca mulai harus bisa memilih media yang terbaik untuk

tanaman di rumah. Seiring dengan marak nya penggunaan pestisida pada tanaman,

sistem hidroponik ini dapat digunakan sebagai salah satu cara yang efisien untuk

tidak menggunakan pestisida lagi dalam tanaman karena pestisida banyak

mengandung zat kimia yang akan mencemari tanah sekitar.

Kami berharap pembaca dapat memberikan kritikan yang membangun

tentang makalah pembahasan sistem menanam dengan cara hidroponik ini.

Link ke posting ini

Buat sebuah Link

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Welcome
hallo :D terimakasih telah mengunjungi blog saya yang masih jauh dari sempurna ini,
maklum masih belajar dari coba-coba :) semoga semua postingan saya bisa bermanfaat, amin
^_^ Big thanks

Blog Archive
 ▼ 2013 (45)
o ► November (2)
o ► Oktober (1)
o ► Juni (1)
o ► Mei (2)
o ► Februari (27)
o ▼ Januari (12)
 Cara Membobol Facebook Teman
 OST Naruto & Naruto Shippuden
 90 Kata Bijak dalam Anime Naruto
 Profil (テマリ, Temari)
 Sir Alex Ferguson sukses bersama Manchester United...
 Character favorite anime NARUTO
 2 Website Penyedia Template terbaik
 Facebook Treen Mode
 One Direction - Little Thing (Lyrics)
 Makalah Hidroponik
 One Direction - One thing (lyrics)
 Tugas Latian TIK kelas 9

 ► 2012 (9)

Labels
 my duty (28)
 my entertainment (13)
 my novel (7)
 saat tidak galau (2)

My Blog List
Followers
Total Tayangan Halaman
58159

Kode Smiley Untuk Komentar

:a :b :c :d :e :f :g :h :i

:j :k :l :m :n :o :p :q

:r :s :t
Dapatkan smiley ini!
what time is it now
my twitter ^^
Halaman
 Beranda
 my entertainment
 my novel
 my duty

http://i65.photobucket.com/albums/h225/van21691/free-themes/cursor/building/eiffel.png
Diberdayakan oleh Blogger.

my facebook
Eris Adherista

Buat Lencana Anda


followers
Pages - Menu
 Beranda

Translate
Powered by Translate

Blog Archive
 ▼ 2013 (45)
o ► November (2)
o ► Oktober (1)
o ► Juni (1)
o ► Mei (2)
o ► Februari (27)
o ▼ Januari (12)
 Cara Membobol Facebook Teman
 OST Naruto & Naruto Shippuden
 90 Kata Bijak dalam Anime Naruto
 Profil (テマリ, Temari)
 Sir Alex Ferguson sukses bersama Manchester United...
 Character favorite anime NARUTO
 2 Website Penyedia Template terbaik
 Facebook Treen Mode
 One Direction - Little Thing (Lyrics)
 Makalah Hidroponik
 One Direction - One thing (lyrics)
 Tugas Latian TIK kelas 9

 ► 2012 (9)

about me

adherista prasnasetianingtyas
Malang, Jawa Timur, Indonesia
mungkin hanya remaja labil yang berharap bisa jadi dewasa seutuh nya
Lihat profil lengkapku
rie fu - life is like boat

You can call me Eris ^^ Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Sponsored by
Online Business Journal

s
p
a
t
s
i
r
e
h
d
a

Bab 3 penutup
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa tanaman hidroponik adalah suatu metode

bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan

menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung

unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata,

serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah. Ada beberapa
jenis tanaman yang bias di tanam dengan sistem hidroponik antara lain jenis

tanaman holtikultura,sayuran, buah, dan tanaman hias. Yang bisa bermanfaat dan

memiliki berbagai kelebihan.

SARAN
Berdasarkan beberapa penjelasan singkat diatas, kami selaku penulis dapat

menyarankan bahwa pembaca mulai harus bisa memilih media yang terbaik untuk

tanaman di rumah. Seiring dengan marak nya penggunaan pestisida pada tanaman,

sistem hidroponik ini dapat digunakan sebagai salah satu cara yang efisien untuk

tidak menggunakan pestisida lagi dalam tanaman karena pestisida banyak

mengandung zat kimia yang akan mencemari tanah sekitar.

Kami berharap pembaca dapat memberikan kritikan yang membangun

tentang makalah pembahasan sistem menanam dengan cara hidroponik ini.

You might also like