Professional Documents
Culture Documents
Blog ini di buat agar mengetahui lebih lanjut tentang akuntansi dan manajemen
rumah sakit
Sabtu, 05 Desember 2009
JURNAL STANDAR / AKUNTING MANUAL RS UNTUK TRANSAKSI
YANG BERKAITAN DENGAN PELAYANAN
DASAR PEMIKIRAN:
CUPLIKAN BEBERAPA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2005
TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, SEBAGAI BERIKUT :
LAMPIRAN I PP 24 TAHUN 2005: PENGANTAR
A. SAP adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan
keuangan pemerintah. Dengan demikian, SAP merupakan persyaratan yang mempunyai
kekuatan hukum dalam upaya meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah di Indonesia.
B. Strategi pengembangan SAP dilakukan melalui proses transisi dari basis kas menuju akrual yang
disebut cash towards accrual. Dengan basis ini, pendapatan, belanja, dan pembiayaan dicatat
berdasarkan basis kas sedangkan aset, utang, dan ekuitas dana dicatat berdasarkan basis akrual.
C. Proses transisi standar menuju akrual diharapkan selesai pada tahun 2007
LAMPIRAN II PP 24 TAHUN 2005: KERANGKA KONSEPTUAL
Laporan keuangan pokok terdiri dari:
a. Laporan Realisasi Anggaran;
b. Neraca;
c. Laporan Arus Kas;
d. Catatan atas Laporan Keuangan.
Selain laporan keuangan pokok seperti disebut pada paragraf 25, entitas pelaporan diperkenankan
menyajikan Laporan Kinerja Keuangan dan Laporan Perubahan Ekuitas.
Basis Akuntansi
Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah adalah basis kas untuk
pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan basis
akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca.
Basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan diakui pada saat kas diterima di
Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau oleh entitas pelaporan dan belanja diakui pada saat
kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara/ Daerah atau entitas pelaporan. Entitas
pelaporan tidak menggunakan istilah laba. Penentuan sisa pembiayaan anggaran baik lebih
ataupun kurang untuk setiap periode tergantung pada selisih realisasi penerimaan dan
pengeluaran. Pendapatan dan belanja bukan tunai seperti bantuan pihak luar asing dalam bentuk
barang dan jasa disajikan pada Laporan Realisasi Anggaran.
Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada
saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada
keuangan pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
Entitas pelaporan yang menyajikan Laporan Kinerja Keuangan sebagaimana dimaksud pada paragraf
26 menyelenggarakan akuntansi dan penyajian laporan keuangan dengan menggunakan
sepenuhnya basis akrual, baik dalam pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan, maupun
dalam pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana. Namun demikian, penyajian Laporan
Realisasi Anggaran tetap berdasarkan basis kas.
Sehubungan dengan berlakunya PP 24 tahun 2005 tersebut, maka perlu disusun akunting manual / jurnal
standar untuk transaksi yang terkait dengan kegiatan operasional pelayanan di Rumah Sakit sbb:
TRANSAKSI REGISTRASI :
Contoh kasus :
Pasien X mendapat tindakan operasi bedah thorak Aortic Replacement kelas III :
Tarif tindakan : 3.508.000
Komponen tarif :
- Jasa : 2.030.000
RS
- Biaya Bahan / alat : 278.000
- Jasa Layanan : 1.200.000
Catatan: Akun ”Pendapatan yang masih akan diterima” dan ”Biaya yang akan
diperhitungkan kemudian” adalah akun internal Rumah Sakit untuk
kepentingan penyusunan Laporan Kinerja Keuangan yang sepenuhnya
berbasis akrual.
AM003 Jurnal transaksi Penjualan Obat kepada Pasien (direkap harian / per
tanggal)
Kode Jurnal : JV11
Pelaksana : Instalasi Apotik / Farmasi
Periode : Rekap Harian
Posting
AM004 Jurnal transaksi Pengambilan Bahan Habis Pakai (direkap harian / per
tanggal)
Kode Jurnal : JV03
Pelaksana : Instalasi Apotik / Farmasi
Periode : Tidak ada posting
Posting
Pada umumnya, biaya bahan dan alat habis pakai dihitung berdasarkan standar yang
dimasukan kedalam tarif layanan sehingga pada saat transaksi pengambilan alat /
bahan habis pakai, tidak ada jurnal dalam proses pengambilan barang. Proses tersebut
adalah proses pemindahan barang dari Apotik ke Gudang Depo yang merupakan unit
penyimpanan di masing-masing ruangan. Pemakaian persediaan di gudang depo baru
akan dijurnal berdasarkan hasil stok opnam / cek fisik di masing-masing ruangan
untuk menghitung sisa alat / bahan habis pakai sehingga dapat diketahui jumlah
pemakaian alat / bahan habis pakai. Stok Opname / Cek Fisik barang dapat dilakukan
setiap akhir bulan.
Berdasarkan Kebijakan Akuntansi Rumah Sakit, penerimaan pembayaran dari pasien belum diakui
sebagai pendapatan selama pasien tersebut belum lunas. Setiap pembayaran akan dimasukan
sebagai uang muka pasien.
AM007 Pada saat pasien tersebut lunas maka setelah dilakukan verifikasi oleh
bagian akunting, uang muka pasien di debet sebesar biaya yang ditanggung
oleh pasien
Kode Jurnal : JV29 / Memorial
Pelaksana : Bagian Akunting
Periode : Rekap harian (dihitung untuk pasien yg lunas)
Posting
AM008 Apabila pasien tersebut merupakan pasien dengan penjamin, maka jurnal
transaksi pada saat bagian Pelayanan Piutang (IPP) mengajukan klaim
kepada pihak penjamin adalah :
Kode Jurnal : JV29 / Memorial
Pelaksana : Bagian Pelayanan Piutang
Periode : Setiap transaksi klaim
Posting
Dr Piutang JAMKESMAS / ASKES / JAMSOSTEK / XXXXX
dll
Cr Piutang Pasien Sementara (re-klas) XXXXX
AM009 Pada saat pihak Penjamin membayar klaim, maka jurnal untuk transaksi
pembayaran piutang adalah sebagai berikut :
Kode Jurnal : JV21 / JV23
Pelaksana : Bagian Keuangan
Periode : Setiap transaksi pembayaran
Posting
AM010 Apabila dari klaim yang diajukan ada sebagian klaim yang ditolak, maka
setelah dilakukan verifikasi dan dibuat berita acara, jurnal untuk transaksi
pengalihan piutang adalah sebagai berikut :
Kode Jurnal : JV29 / Memorial
Pelaksana : Bagian Keuangan
Periode : Setiap kali terjadi surat pembatalan klaim diterima dari penjamin
Posting dan sudah diverifikasi oleh bagian PELAYANAN PIUTANG
Pada transaksi pelayanan, biaya bahan dan alat habis pakai dicatat berdasarkan tarif layanan
dengan nilai yang bersifat tetap selama kurun waktu berlakunya tarif pelayanan, sedangkan pada
kenyataannya pemakaian bahan habis pakai dihitung berdasarkan jumlah dan harga bahan / alat
yang digunakan. Untuk mengetahui adanya selisih efisiensi / in efisiensi maka dilakukan
perhitungan ulang berdasarkan hasil stok opname. Dari hasil perhitungan opname fisik tersebut
dilakukan jurnal penyesuaian Biaya Bahan / Alat habis pakai.
AM011 Setiap akhir bulan, ruangan yang mempunyai stok bahan / alat habis pakai
melakukan opname fisik bahan habis pakai.
Atas bahan habis pakai yang digunakan dalam bulan itu maka dilakukan
posting untuk menghitung biaya riil biaya bahan habis pakai sbb:
Kode Jurnal : JV29 / Memorial
Pelaksana : Bagian Akunting
Periode : Setiap akhir bulan atas hasil opnam bahan / alat habis pakai yg
Posting digunakan oleh setiap ruangan / instalasi
AM012 Berdasarkan selisih Biaya bahan / alat yang akan diperhitungkan kemudian
yaitu antara tarif layanan dibandingkan dengan hasil opnam, maka
dilakukan posting selisih efisiensi / in-efisiensi bahan habis pakai sehingga
akan didapat biaya pemakaian bahan habis pakai yang sesungguhnya:
Berdasarkan kebijakan Rumah Sakit, diskon dapat diberikan kepada pasien atas usulan dari kepala
ruangan / kepala instalasi dan disetujui oleh Direktur Keuangan. Pemberian diskon oleh RS
merupakan pengurangan keuntungan rumah sakit dan tidak mengurangi biaya jasa layanan atau
kewajiban kepada pihak lain.
AM013 Jurnal transaksi pemberian diskon / keringanan biaya oleh pihak Rumah
Sakit
Kode Jurnal : JV31
Pelaksana : Bagian Keuangan
Periode : Dijurnal pada saat transaksi pemberian diskon, dilampiri dengan
Posting bukti usulan dari kepala ruangan / instalasi yang telah disetujui
oleh Direktur Keuangan RS
SUBSIDI
Subsidi adalah selisih biaya yang timbul akibat dari selisih tarif normal Rumah Sakit dibandingkan
dengan tarif kesepakatan (plafon) dengan pihak ketiga seperti ASKES / YAYASAN / JAMSOSTEK /
DPR / Shareholder (Pemerintah) / dll. Pada dasarnya, subsidi adalah biaya atas kehilangan
kesempatan untuk memperoleh laba (pendapatan sesuai dengan tarif normal)
Demikian akunting manual ini dibuat sebagai sumbangan pemikiran untuk pelaksanaan standar akuntansi
pada Rumah Sakit yang berpedoman pada Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan beberapa
tambahan akun yang tidak bertentangan dengan aturan pemerintah.
Semoga sumbangan pemikiran ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan yang mengelola akunting di RS
Pemerintah di Indonesia … aamiin.
sumber :sim RS
Diposting oleh akuntansi dan manajemen RS di 22.33
Arsip lainnya
▼ 2009 (5)
o ► November (1)
o ▼ Desember (4)
JURNAL STANDAR / AKUNTING MANUAL RS UNTUK
TRANSAKS...
Pengertian singkat
Ruang Lingkup Akuntansi Rumah Sakit
Akuntansi RS di Indonesia
Mengenai Kami
akuntansi dan manajemen RS
kami terdiri dari: Dicky Taruna Ivan Rakhmat Ryan Ersha Putra Wahid Budhi
Utomo Yoga Prasetya